Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME- CORONA VIRUS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Mikrobiologi

Dosen Pengampu: Dra MG. Isworo Rukmi, M.Kes

Disusun Oleh:
1. Latifatun Nisa (621017)
2. Lauren Cahayarsi (621018)
3. Luluk Nur Fadhillah M (621019)
4. Nafa Aulia (621020)

PRODI S1 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN TELOGOREJO SEMARANG
2021/ 2022
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………1
C. Tujuan………………………………………………………………………………………………………..2
D. Manfaat……………………………………………………………………………………………………..2
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Virus Mers- Cov……………………………………………………………………………3
B. Sifat Virus Mers- Cov…………………………………………………………………………………….3
C . Morfologi Virus MERS- Cov..………………………………………………………………………….3
D . Cara Infeksi Virus MERS- Cov………………………………………………………………………….4
E . Cara Memperbanyak Diri Virus Mers- Cov……………………………………………………….5
F. Cara Transmisi (Penularan) ……………………………………………………………………………6
G. Pengobatan dan Pencegahan Paparan Virus MERS- COV…………………………………...7

BAB III: KESIMPULAN


A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………….9
BAB I

A. Latar Belakang

Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat MERS-CoV disebabkan
oleh infeksi virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013). MERS-CoV adalah suatu strain baru virus Corona
yang belum pernah ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya. Belum diketahui dengan jelas asal
mula virus ini menyebar, namun beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus ini berasal dari
salah satu jenis kelelawar yang banyak ditemukan di kawasan Timur Tengah. Berbeda dengan
penyakit menular SARS yang sudah lama hilang kabarnya, penyakit menular MERS-CoV muncul
kembali karena belum ada suatu cara kontrol yang tepat terhadap penyakit ini. Sampai saat ini juga
belum tersedia vaksin untuk penyakit menular MERS-CoV.

Karena belum ditemukan vaksin untuk penyakit MERS-CoV ini, maka vaksin yang diberikan
berupa vaksin Meningitis untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang
penyakit. Vaksinasi yang dilakukan ini merupakan tindakan preventif, jadi pemberian vaksin
dilakukan untuk dapat mengurangi peluang terkena virus MERS-CoV..

Penyebaran penyakit menular di antara wilayah yang berbeda adalah fenomena yang
melibatkan banyak kompartemen yang berbeda. Untuk mengontrol penyebaran penyakit menular,
kita harus memahami bagaimana pengaruh pertumbuhan dan penyebaran penyakit menular
tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi dinamika populasi manusia akibat penyakit menular,
misalkan perpindahan populasi, gaya hidup, dan meningkatnya perjalanan internasional. Untuk
penyakit menular seperti SARS dan MERS-CoV, faktor perpindahan populasi ini menjadi faktor
penting yang mempengaruhi penyebaran penyakit di antara wilayah yang berbeda. Oleh karena itu
kelompok kami menyusun makalah yang membahas virus mers- cov dengan harapan bisa menjadi
literatur bagi pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian virus MERS-CoV ?
2. Bagaimana sifat dan karakteristik virus MERS-CoV ?
3. Bagaimana bentuk morfologi virus MERS-CoV?
4. Bagaimana cara virus MERS-CoV menginfeksi ?
5. Bagaimana cara virus MERS-CoV memperbanyak diri ?
6. Bagaimana cara penularan virus MERS-CoV ?
7. Bagaimana cara pengobatan pasien yang terpapar virus MERS-CoV ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan asal mula penyebaran virus MERS-CoV
2. Menjelaskan simulasi model penyebaran penyakit menular MERS-CoV antar wilayah
Indonesia dan Arab Saudi dengan pengaruh pemberian vaksin Meningitis terhadap individu
rentan yang ada di Indonesia
3. Menjelaskan cara mendapat solusi dari permasalahan virus MERS-CoV
D. Manfaat

Memberikan informasi tentang hasil penelitian sehingga dapat digunakan dalam


pengambilan kebijakan untuk mengatasi dan menanggulangi penyebaran penyakit menular MERS-
CoV.
BAB II

A. Pengertian Virus Mers- Cov


Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah suatu subtype baru dari virus corona
yang belum pernah ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya. Virus corona merupakan
keluarga besar dari virusyang dapat menimbulkan kesakitan maupun kematian pada manusia
dan hewan. Virus corona dapat menimbulkan kesakitan dengan gejala ringan sampai berat.
Kebanyakan pasien MERS mengalami gangguan pernafasan akut yang parah, dengan
gejala demam, batuk, dan sesak nafas. Sekitar 3- 4 dari 10 pasien yang dilaporkan MERS
meninggal ( CFR 30- 40%). Virus ini pertama kali diketahui menyerang manusia di Jordan, akan
tetapi kasus yang pertama kali dilaporkan adalah yang muncul di Saudi Arab pada September
2012.
B. Sifat Virus Mers- Cov
Sifat virus MERS seperti virus covid 19, yaitu menyebar dari sekresi saluran pernafasan
(droplet). Akan tetapi mekanisme penyebaran virus secara tepat belum diketahui dengan pasti.
Penularan i n f e k s i M E R S d a r i m a n u s i a k e m a n u s i a l a i n h a m p i r . P e n u l a r a n
infeksi MERS dari manusia ke manusia hampir sebagian besar ter jadi di
layanan kesehatan melalui kontak erat dengan kasus, seperti merawat
atau tinggal bersama orang yang terinfeksi.
C . Morfologi Virus MERS- Cov
Morfologi dari virus menyerupai mahkota bila diamati pada mikroskop elektron, untuk
itu disebut sebagai corona yang berasal dari kata crown. Morfologi virus ini mempunyai proyeksi
permukaan (spikes) glikoprotein yang menunjukkan gambaran seperti menggunakan mahkota
dan berukuran 80-160 nM dengan polaritas positif 27-32 kb.
D . Cara Infeksi Virus MERS- Cov
Virus MERS ditularkan terutama dari hewan ke manusia, namun penularan dari manusia
ke manusia juga dimungkinkan. MERS-CoV adalah virus zoonosis, artinya ditularkan antara
hewan dan manusia. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa orang terinfeksi melalui kontak langsung
atau tidak langsung dengan unta dromedaris yang terinfeksi. Penularan infeksi MERS dari
manusia ke manusia hampir sebagian besar terjadi di layanan kesehatan karena ada melalui
kontak erat dengan kasus, seperti merawat atau tinggal bersama orang yang terinfeksi.
Penularan infeksi MERS dari hewan ke manusia masih belum diketahui, hingga saat ini unta
cenderung menjadi reservoir utama untuk MERS, dan sumber hewan infeksi pada manusia.
penularan MERS dapat terjadi secara langsung dan tak langsung. Secara langsung adalah
melalui droplet atau percikan dahak saat pasien positif MERS batuk atau bersin.
E. Cara Memperbanyak Diri Virus Mers- Cov
Masa inkubasi MERS (waktu antara saat seseorang terinfeksi MERS hingga timbul gejala)
biasanya sekitar 5 atau 6 hari, namun bisa berkisar antara 2 sampai 14 hari.

Kebanyakan Coronavirus hanya menginfeksi sel dari species induknya dan species yang
berhubungan dekat dengan induknya. Pada sel induk tersebut, Coronavirus hanya bisa berkembang-
biak pada jaringan tertentu saja. Artinya, sel dan jaringan untuk perkembang-biakan virus ini sangat
spesifik. Kespesifikan ini ditentukan oleh sifat dan distribusi molekul reseptor dari pihak sel dan
variasi sekuen "Protein S " dari pihak virus itu sendiri.

Replikasi Coronavirus berlangsung di sitoplasma sel dan virus ini juga bisa berkembang-biak
di sel yang sudah diambil nucleus-nya (enucleated cells). Dalam percobaan di luar tubuh (in vitro),
actinomycin D bisa menghambat replikasi Coronavirus di dalam sel. Namun belum ada studi tentang
efektifitas antibiotik ini secara klinis. Karena itu, belum ada keputusan apakah antibiotik bisa
menekan perkembang-biakan virus ini di dalam tubuh manusia.

Proses replikasi Coronavirus secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama-
tama virus mengikat sel melalui interaksi antara "Protein S " dan reseptor. Setelah itu virus masuk ke
dalam sel dan genom RNA virus keluar dari selaput virus. Kemudian sebagian genom RNA berfungsi
sebagai mRNA dan sebagian sebagai templet untuk sintesa RNA negatif. Genome yang berfungsi
sebagai mRNA ditranslasikan menjadi berbagai protein-protein. Diantara protein-protein ini, ada
yang berfungsi untuk pembentuk tubuh virus dan ada yang berfungsi untuk proses
replikasi/multiplikasi RNA. Sementara sebagian genome RNA lainnya digunakan untuk sintesa RNA
negatif. RNA negatif ini, kemudian dijadikan templet lagi untuk sintesa RNA positif. Demikian
seterusnya proses ini berlangsung berulangkali. Dengan proses ini akhirnya RNA positif yang menjadi
genom akan bertambah banyak. RNA positif yang sudah dimultiplikasi dibungkus oleh protein-
protein pembentuk tubuh virus, sehingga terbentuk virus baru (progeny). Virus baru ini akhirnya
keluar dari sel dan memiliki fungsi sebagai virus biasa yang bisa menginfeksi sel berikutnya.

F. Cara Transmisi (Penularan)

Virus MERS seperti virus corona yang lain menyebar dari sekresi saluran pernafasan
(droplet). Akan tetapi mekanisme penyebaran virus secara tepat belum diketahui dengan pasti.
Penularan infeksi MERS dari manusia ke manusia hampir sebagian besar terjadi di layanan kesehatan
karena ada melalui kontak erat dengan kasus, seperti merawat atau tinggal bersama orang yang
terinfeksi. Penularan infeksi MERS dari hewan ke manusia masih belum diketahui, hingga saat ini
unta cenderung menjadi reservoir utama untuk MERS, dan sumber hewan infeksi pada manusia.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan penyebaran lanjutan MERS di
masyarakat.

1. Penularan dari hewan ke manusia.

Mengingat strain Mers-Cov yang sesuai dengan strain manusia telah dapat diisolasi

dari unta di beberapa negara (Mesir, Oman, Qatar dan Arab Saudi). Hal tersebut diyakini

bahwa manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan unta

yang terinfeksi di Timur Tengah.

2. Penularan dari manusia ke manusia

Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi

penularan antar manusia yang berkelanjutan. Kemungkinan penularannya dapat melalui :

a. Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.

b. Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.


G. Pengobatan dan Pencegahan Paparan Virus MERS- COV

Bagi pasien yang positif terpapar Virus MERS- COV, dokter akan meresepkan obat
untuk meredakan demam dan nyeri. Dokter juga akan menyarankan pasien beristirahat di
rumah dan sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang lain untuk mencegah
penyebaran virus. Bagi pasien yang mengalami gejala berat, diperlukan penanganan intensif
di rumah sakit. Pasien akan diberikan oksigen, antibiotik, dan infus. Bila perlu, dokter akan
memonitor fungsi organ tubuh secara intensif dan memasangkan alat bantu napas.

Risiko tertular virus ini dapat dikurangi dengan melakukan beberapa langkah berikut:

1. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum makan atau sebelum
menyentuh wajah. Bila tidak ada sabun, gunakan hand sanitizer
2. Menutup hidung dan mulut dengan tisu ketika bersin atau batuk, lalu buang tisu tadi
ke tempat sampah
3. Membersihkan dan mensterilkan benda yang sering disentuh banyak orang, seperti
pegangan pintu
4. Menghindari kontak dengan seseorang yang sedang sakit, termasuk berbagi pakai alat
makan
5. Menghindari kontak dengan unta yang sedang sakit, dan jangan pula memakan daging
serta meminum susunya
BAB III
A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa virus MERS- COV merupakan bagian dari
corona virus, yang bersifat menular. Virus ini menyerang system pernafasan. Orang yang terpapar
virus ini dapat merasaakan gejala ringan hingga berat. Penularan virus ini bisa melalui manusia yaitu
dengan droplet ataupun melalui hewan. Oleh karena itu, dihimbau kepada semua pembaca agar
selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan, dan memakai masker, serta hindari kerumunan untuk
meminimalisir ancaman dari berbaga virus terutama virus MERS- COV ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.mdpi.com/2076-2607/8/7/991

http://lipi.go.id/berita/virus-baru-:-coronavirus-dan-penyakit-sars/176

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/w
content/uploads/2018/09/Virologi_SC.pdf

Anda mungkin juga menyukai