Anda di halaman 1dari 13

Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-CoV)

MENGGEGERKAN DUNIA BAGIAN TIMUR


Mutiara Patricia Ladimo
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo
Email : mutiaraladimo23@gmail.com

ABSTRAK
MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus) merupakan penyakit
saluran pernapasan yang disebabkan oleh Corona virus tipe baru (MERS-CoV). MERS-CoV
menyerang wilayah Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Semenanjung Arab pertama kali
pada tahum 2012. Pada Juni 2015 terdapat 1.334 kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi
dengan laboratorium dan 471 kematian telah dilaporkan ke WHO. Penularan MERS-CoV
bisa melalui hewan ke manusia dan manusia ke manusia. Saat ini belum ada obat atau vaksin
yang bisa mengobati penderita MERS-CoV. Pencegahan MERS-CoV bisa dilakukan dengan
perilaku hidup bersih dan sehat, menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan
masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan memakai sabun dan
menerapkan etika batuk ketika sakit.
Kata kunci: MERS-CoV, Coronavirus, penularan, pencegahan

ABSTRACT
MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus) is a respiratory
disease caused by the corona of a new type of virus. The MERS-CoV virus hit the Middle East
like Saudi Arabia and the Arabian peninsula for the first time in 2012. By June 2015 there
were 1.334 cases of MERS-CoV confirmed with the lab and 471 deaths had been reported to
the WHO. The MERS-CoV transmission can go through animals to human and human to
human. There is currently no drug or vaccine that can treat people with MERS-CoV.
Prevention of MERS-CoV can be performed with clean, healthy living behavior, avoiding
close contact with sufferers, using masks, keeping your hands clean by frequently washing
them with soap and by applying a cough etiquette during illness.
Keywords: MERS-CoV, Coronavirus, transmission, prevention

1
A. PENDAHULUAN
Middle East Respiratory domestic seperti kuda, sapi, kerbau,
Syndrome-Corona Virus atau biasa kambing, ayam dan burung. Penyebaran
disingkat MERS-CoV adalah virus ini terbagi menjadi tiga. Pertama
penyakit yang menyerang wilayah penyebaran virus antar hewan yakni
Timur Tengah seperti Arab Saudi untadan kelelawar. Virus menyebar
dan Negara-negara Semenanjung melalui kontak langsung hewan yang
Arab (Uni Emirat Arab, Qatar, terinfeksi virus ataupun melalui feses,
Oman, Yordania, Kuwait, Yaman karena virus MERS-CoV dapat bertahan
dan Lebanon). Virus MERS-CoV hidup selama 48 jam pada lingkungan
baru dikenali pertama kali pada bebas. Kedua, penyebaran virus dari
tahun 2012 di Negara Arab Saudi. hewan ke manusia terjadi jika manusia
Virus tersebut yang menyebabkan mengonsumsi daging, susu, atau urin unta
SARS (Severe Acute Respiratory yang telah terinfeksi virus. Virus juga
Syndrom) pada tahun 2002 hingga dapat menyebar jika manusia melakukan
2003, virus tersebut sangat kontak langsung dengan unta atau
berbahaya dan sudah mewabah kelelawar yang terinfeksi virus MERS-
hingga 8273 kasus dan 775 CoV. Ketiga, penyebaran virus antar
meninggal dunia1. manusia terjadi secara langsung dan tidak
Penelitian yang dilakukan di Negara- langsung. Langsung melalui dahak
negara semenanjung arab menyebutkan penderita MERS-CoV saat bersin dan
bahwa virus MERS-CoV di deteksi pada tidak langsung melalui benda yang
unta dan kelelawar. Akan tetapi, virus ini terontaminasi oleh virus2.
tidak ditemukan pada hewan-hewan
B. PENGERTIAN MERS juga berasal dari kelelawar,
MERS-CoV (Middle East Respiratory sebelum virusnya berpindah ke unta, dan
Syndrome-Corona Virus) atau yang menulari manusia. SARS berasal dari
memiliki arti yaitu Sindrom Pernapasan kelelawar, lalu menginfeksi musang, dan
Timur Tengah merupakan penyakit saluran menular antarmanusia karena kontak
napas yang disebabkan oleh Corona virus langsung dari jarak dekat. Sedangkan
tipe baru (MERS-CoV). SARS menjadi MERS, penyakit ini menular ke manusia
temuan pertama virus corona berpindah saat bersinggungan langsung atau
dari kelelawar ke musang, sebelum mengonsumsi susu dan daging unta yang
menjangkiti manusia. Sedangkan, kasus terinfeksi.

2
Penamaan virus dan penyakit 1. Corona virus Alpha: Corona virus
tersebut disepakati oleh 229E manusia dan Corona virus
Coronavirus Study Group (CSG) NL63 manusia (HCoV-NL63, New
of the International Comitte on Haven coronavirus).

Taxonomy of Viruses sesuai 2. Corona virus Beta: Corona virus


dengan lokasi mewabahnya OC43 manusia, Corona virus HKU1

penyakit ini, yaitu di kawasan manusia, SARS-CoV, dan MERS-

Timur Tengah3. CoV

C. PENYEBAB MERS-CoV
MERS-CoV adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus sesuai dengan
namanya. Kemungkinan mekanisme
transmisi spesifik penyakit ini adalah
antara manusia dan hewan sumber yang
belum diketahui dan dapat terjadi
penularan dari manusia ke manusia. Sumber : Liputan6.com
Awalnya, virus ini dinamakan Human Gambar. 1 Virus MERS-CoV
Coronavirus-EC, tapi kemudian oleh D. GEJALA MERS-CoV
konsensus global diubah menjadi MERS- Gejala MERS-CoV terkadang tidak
CoV. Virus ini merupakan spesies beta disadari oleh penderita karena gejalanya
Coronavirus garis keturunan C yang baru adalah gejala umum dari beberapa
saja ditemukan dan menginfeksi manusia penyakit. Adapun gejala MERS-CoV
(Gambar 1) . Struktur genom MERS-CoV
4
yaitu6:
menggambar-kan dipeptil-peptidase 4 1. Awal gejalanya mirip seperti flu,
(DPP4, atau CD26) diidentiikasi sebagai nyeri otot, lesu, gangguan
reseptor host-sel untuk entry sel. MERS- pencernaan, radang tenggorokan,
CoV berasal dari keluarga Corona virus. dan gejala non-spesifik lainnya.
Corona virus pada manusia pertama kali 2. Demam ≥ 38oC
diklasifikasikan pada pertengahan 1960- 3. Batuk dan napas pendek
an. Alpha, beta, gamma dan delta 4. Sesak napas yang terjadi kemudian.
merupakan sub kelompok Corona virus. Gejala ini biasanya muncul 2-10
Saat ini ada enam Corona virus yang dapat hari setelah terekspos, tetapi ada
memengaruhi manusia yaitu: 6
yang sampai 13 hari baru

3
dilaporkan terjadi. Pada ke manusia, baik di klaster keluarga
kebanyakan kasus gejala muncul 2- (masyarakat) maupun di pelayanan

3 hari. kesehatan. Terdapat beberapa klaster

5. Kematian terjadi akibat komplikasi kasus terkonfirmasi8.


Indonesia merupakan salah satu
serius yang terjadi seperti Acute
negara di dunia dengan jumlah
Respiratory Distress Syndrome
populasi umat muslim yang besar.
(ARDS) dengan kegagalan
Pada musim Haji di bulan September
multiorgan, gagal ginjal serta
2013, sekitar 200.000 orang
pneumonia berat.
melakukan ibadah haji di Mekah. Pada
Dari semua gejala diatas, tidak semua tahun 2013, sekitar 750.000 orang
orang mengalami gejala tersebut. melakukan ibadah Umrah di Arab
Contohnya gangguan pencernaan dan Saudi. Disamping itu lebih dari satu
gagal ginjal, hanya beberapa orang saja juta Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
yang mengalaminya. Virus ini menyerang berangkat ke Arab Saudi setiap

penderita yang memiliki kekebalan tubuh tahunnya. Ketiga kelompok tersebut


(jamaah Haji, jamaah Umrah serta
rendah. Selain itu lansia, orang yang
TKI) dapat terinfeksi MERS-CoV dan
mudah lelah, anak kecil, serta mereka yang
dapat menyebarkannya di Indonesia8.
sedang dalam perjalanan. Masa inkubasi
Pada Juni 2015 terdapat 1.334
dari virus hingga menyebabkan penyakit
kasus MERS-CoV yang
adalah 2-14 hari. Sehingga mungkin saja
dikonfirmasi dengan laboratorium
seseorang yang mengalami virus MERS-
dan 471 kematian telah dilaporkan
CoV di Timur Tengah dan kemudian
ke WHO9. Terdapat 26 negara yang
gejala baru timbul ketika mereka kembali
melaporkan kasus MERS, yaitu:
ke negara asal7.
Saudi Arabia, Iran, Yordania,
E. EPIDEMIOLOGI MERS-CoV
Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar,
Pada Agustus 2013 jumlah
kumulatif kasus konfirmasi MERS- Uni Emirat Arab, Yaman (Timur

CoV didunia sebanyak 94 kasus dan Tengah); Austria, Perancis, Jerman,


diantaranya 47 meninggal (CFR 50%). Yunani, Italia, Belanda, Turki,
Negara yang terjangkit: Saudi Arabia, Inggris (Eropa); Aljazair, Tunisia,
Yordania, Qatar,Uni Emirat Mesir (Afrika); Cina, Malaysia,
Arab,Inggris, Jerman, Perancis, Italia Republik Korea, Thailand, Filipina
dan Tunisia. WHO menyebutkan (Asia); dan Amerika Serikat.
terjadi penularan terbatas dari manusia

4
Sebagian besar dari kasus ini 2015 ini dan masih berlanjut, wabah
terjadi di Arab Saudi10. MERS telah melanda Korea Selatan dan
Sebuah pernyataan dari WHO pada bulan pada tingkat lebih rendah di China,
April 2014 menunjukkan bahwa 75% dari terdapat 172 kasus yang dikonfirmasi dan
kasus MERS yang dilaporkan tampaknya 27 kematian terkait telah dilaporkan12.
merupakan kasus sekunder yang diperoleh
dari orang lain yang terinfeksi. Pada tahun
F. PENULARAN MERS-CoV sumber penularan dari manusia yang
Penyebaran virus ini belum diketahui terinfeksi atau kontak langsung dengan
secara pasti, diperlukan surveilans severe hewan, termasuk unta. Hal ini masih
acute respiratory infections (SARI) secara belum jelas apakah unta, berperan
berkesinambungan dan melakukan kajian dalam transmisi ke manusia pada
setiap gambaran SARI atau pneumonia kasus-kasus positif MERS-CoV. Baru-
yang tidak biasa. baru ini virus MERS-CoV ditemukan
1. Penularan dari hewan-manusia secara genetik terkait dengan virus
Pada 11 November 2012, yang diidentifikasi pada kelelawar dari
kementerian kesehatan Arab Saudi Afrika Selatan. Tetapi tidak ditemukan
mengumumkan bahwa MERS-CoV adanya bukti definitif bahwa MERS-
telah terdeteksi di hewan unta yang CoV berasal dari kelelawar.
berhubungan dengan manusia. 2. Penularan manusia-manusia
Penemuan ini konsisten dengan Melakukan kontak fisik erat, yaitu
laporan publikasi sebelumnya tentang seseorang yang kontak fisik atau
antibodi reaktif terhadap MERS-CoV berada dalam ruangan atau berkunjung
pada hewan unta yang menambah (bercakap-cakap dengan radius 1
informasi penting untuk mengetahui meter) dengan kasus probable atau
ekologi virus ini. Namun, temuan ini konfirmasi ketika kasus sedang sakit8.
tidak selalu melibatkan unta dalam Termasuk kontak erat antara lain :
rantai penularan ke manusia. a. Petugas kesehatan yang
Pertanyaan yang selalu muncul tentang memeriksa, merawat,
virus ini adalah bagaimana cara mengantar dan membersihkan
manusia dapat terinfeksi. Kebanyakan ruangan di tempat perawatan
pasien yang telah dinyatakan positif kasus
MERS-CoV ternyata tidak memiliki

5
b. Orang yang merawat atau dikombinasikan dalam satu wadah koleksi
menunggu kasus di tunggal dan diuji bersama-sama.Virus
ruanganOrang yang tinggal MERS-CoV juga dapat ditemukan di
serumah dengan kasus dalam cairan tubuh lainnya seperti darah,
c. Tamu yang berada dalam satu urin, dan feses tetapi kegunaan sampel
ruangan dengan kasus tersebut di dalam mendiagnosis infeksi
d. Bekerja bersama dalam jarak MERS-CoV belum dapat dipastikan.
dekat atau didalam satu Pemberian label jenis spesimen yang
ruangan diambil sangat penting.
e. Bepergian bersama dengan Jika pengujian awal dari swab
segala jenis alat angkut / nasofaring negatif pada pasien yang
kendaraan diduga kuat memiliki infeksi MERS-CoV,
H. PEMERIKSAAN maka pasien harus diuji ulang dengan
LABORATORIUM menggunakan spesimen dari saluran
Berdasarkan informasi yang terkini pernafasan bawah atau mengulangi
(WHO pertanggal 3 Juli 2013), spesimen pemeriksaan spesimen nasofaring dan
yang mempunyai titer virus tertinggi spesimen orofaringeal. Untuk pengujian
terdapat pada saluran pernafasan bawah. serologis diperlukan sera akut dan
Spesimen yang baik untuk pemeriksaan konvalesen. Sampel serum akut tersebut
virus MERSCoV adalah spesimen yang diambil di minggu pertama sejak mulai
berasal dari saluran nafas bawah seperti sakit, sedangkan serum konvalesen
dahak, aspirat trakea dan bilasan diambil dengan jarak waktu minimal 21
bronkoalveolar (Tabel. 1). Spesimen hari kemudian.
saluran pernafasan atas (nasofaring dan Spesimen harus tiba di laboratorium
orofaring) tetap diambil terutama bila segera setelah pengambilan. Penanganan
spesimen saluran pernafasan bawah tidak spesimen dengan tepat saat pengiriman
memungkinkan dan pasien tidak memiliki adalah hal yang teramat penting. Sangat
tanda-tanda atau gejala infeksi pada disarankan agar pada saat pengiriman
saluran pernapasan bawah. Spesimen dari spesimen tersebut ditempatkan di dalam
saluran nafas atas dan bawah sebaiknya cool box dengan kondisi suhu 0-40 C atau
ditempatkan terpisah karena jenis bila diperkirakan lama pengiriman lebih
spesimen untuk saluran nafas atas dan dari 3 hari disarankan spesimen dikirim
bawah berbeda, namun dapat dengan es kering (dry ice).
Tabel. 1
6
Kategori
Media Pengiriman ke bahaya Spesimen yang
Jenis spesimen Catatan
pengiriman laboratorium pengiri harus diambil
man
Dengan es. Bila WAJIB
penundaan Pastikan materi
Zat
Dahak yang pengujian > 24 diambil dari
biologis,
dihasilkan secara Tidak ada jam, disarankan saluran
Kategori
alami * dibekukan pernafasan
B
dengan es bawah
kering
Bilasan Tidak ada Dengan es. Bila Idem Mungkin terjadi Bila memungkinkan
bronkoalveolar penundaan pengenceran
(Bronchoalveolar pengujian > 24 (dilusi) virus,
lavage) jam, disarankan namun
dibekukan spesimen masih
dengan es dapat
kering digunakan
Aspirat trakea Tidak ada Dengan es. Bila Idem Bila memungkinkan
penundaan
pengujian > 24
jam, disarankan
dibekukan
dengan es
kering
Aspirat nasofaring Tidak ada Dengan es. Bila Idem Bila memungkinkan
penundaan
pengujian > 24
jam, disarankan
dibekukan
dengan es
kering
Kombinasi usap Media Dengan es Idem Virus telah WAJIB
hidung/tenggorok transport terdeteksi pada
an virus jenis spesimen
ini
Swab nasofaring Media Dengan es Idem WAJIB
transport
virus

7
Jaringan yang Media Dengan es. Bila Idem Bila memungkinkan
diambil dari transport penundaan
biopsi atau otopsi, virus atau pengujian > 24
termasuk dari garam jam, disarankan
paru-paru fisiologis dibekukan
dengan es
kering
Serum untuk Tidak ada Dengan es atau Idem Selalu ambil WAJIB
serologi atau dalam keadaan sampel
deteksi virus beku berpasangan
bila
memungkinkan.
Akut-minggu
pertama sakit
Konvalensen-
idealnya 3-4
minggu
kemudian
Spesimen darah EDTA Dengan es Idem Untuk deteksi Bila memungkinkan
(whole blood) antikoagulan virus, sebaiknya
pada minggu
pertama sakit
Pada beberapa kasus, dalam rentang perjalanan
didapatkan bahwa konfirmasi penyakit4. Untuk
positif hanya dalam spesimen mempertimbangkan kasus MERS
sputum setelah hasil negatif atau yang dikonfirmasi melalui
ragu terhadap pemeriksaan PCR laboratorium, salah satu dari
MERS-CoV pada spesimen kriteria berikut harus dipenuhi: 1)
nasofaring dan orofaring. Spesimen Hasil PCR positif setidaknya pada
dikatakan tidak ade-kuat apabila 2 target tertentu yang berbeda pada
hanya diambil spesimen dari swab genom MERS-CoV atau 2) Satu
nasofaring tanpa disertai spesimen hasil PCR positif untuk target
saluran pernapasan bawah, atau tertentu pada genom MERS-COV
penangan-an spesimen yang tidak dan hasil PCR tambahan yang
baik dan dinilai berkualitas rendah berbeda memberikan hasil positif
dari hasil pemeriksaan laboratoris, MERS-COV. Hasil laboratorium
atau diambil sangat terlambat inkonklusif bila didapatkan4.

8
1. Hasil positif pada pemeriksaan menentukan pasien suspek MERSCoV
skrining yang tidak diikuti dengan harus dilakukan penilaian melalui :
pemeriksaan konfirmasi molekuler. 1. Anamnesis: demam suhu > 38 C,
2. Hasil pemeriksaan serologis batuk dan sesak, ditanyakan pula
dinyatakan positif pada riwayat bepergian dari negara timur
pemeriksaan laboratorium. tengah 14 hari sebelum onset.
3. Harus mendapat pemeriksaan viro- 2. Pemeriksaan fisis: sesuai dengan
logis dan serologis tambahan untuk gambaran pneumonia.
dapat menetapkan konfirmasi kasus 3. Radiologi: Foto toraks dapat
MERS-CoV ditemukan infiltrat, konsolidasi
4. Bila memungkinkan, gunakan sampai gambaran ARDS
spesimen yang berasal dari saluran 4. Laboratorium: ditentukan dari
pernapasan bagian bawah: dahak, pemeriksaan PCR dari swab
aspirate endo-tracheal, cairan bilas tenggorok dan sputum.
bronkoalveolar. Beberapa penatalaksaan adalah sebagai
5. Jika kasus tidak memiliki gejala berikut :
atau tanda infeksi saluran napas 1. Spesimen saluran napas dan
bawah dan tidak tersedia spesimen spesimen lainnya untuk
dari saluran napas bawah maka pemeriksaan laboratorium.
harus diambil spesimen nasofaring 2. Terapi oksigen pada pasien ISPA
dan orofaring. berat /SARI
I. PENATALAKSAAN Berikan terapi oksigen pada pasien
Sampai saat ini belum ada pengobatan dengan tanda depresi napas berat,
yang bersifat spesifik, pengobatan hanya hipoksemia (SpO2 < 90%) atau
bersifat suportif tergantung kondisi syok, mulai terapi oksigen dengan
keadaan pasien. WHO tidak 5 L/ menit lalu titrasi sampai SpO2
merekomendasikan pemberian steroid ≥ 90% pada orang dewasa yang
dosis tinggi. Belum ada vaksin tersedia tidak hamil dan SpO2 ≥ 92-95%
untuk MERS-CoV4. pada pasien hamil, dan Pulse
Virus corona diketahui dapat oximetry, oksigen, selang oksigen
menimbulkan kesakitan pada manusia dan masker harus tersedia di semua
mulai dari yang ringan sampai berat untuk tempat yang merawat pasien ISPA
itu kenali manifestasi Infeksi Saluran berat/ SARI.
Pernapasan Akut Berat/ SARI. Sebelum
9
3. Berikan antibiotik empirik untuk kemungkinan terjadi replikasi virus
mengobati Pneumonia yang berkepanjangan. Oleh karena
Pada pasien pneumonia komunitas itu, kortikosteroid harus dihindari
(CAP) dan diduga terinfeksi kecuali diindikasikan untuk alasan
MERSCoV, dapat diberikan lain.
antibiotik secara empirik 6. Pemantauan secara ketat pasien
(berdasarkan epidemiologi dan dengan ISPA berat/ SARI bila
pola kuman setempat) secepat terdapat tanda-tanda perburukan
mungkin sampai tegak diagnosis. klinis, seperti gagal nafas,
Terapi empirik kemudian hipoperfusi jaringan, syok dan
disesuaikan berdasarkan hasil uji memerlukan perawatan intensif
kepekaan. (ICU)
4. Gunakan manajemen cairan 7. Langkah pencegahan dan
konservatif pada pasien ISPA pengendalian infeksi :
berat/ SARI tanpa syok a. Tindakan pencegahan
Pada pasien ISPA berat/SARI transmisi droplet.
harus hati-hati dalam pemberian b. Tindakan pencegahan
cairan intravena, karena resusitasi standar diterapkan pada
cairan secara agresif dapat setiap pasien yang diketahui
memperburuk oksigenasi, terutama atau dicurigai memiliki
dalam situasi terdapat keterbatasan infeksi pernafasan akut,
ventilasi mekanis. termasuk pasien dengan
5. Jangan memberikan kortikosteroid dicurigai, probable atau
sistemik dosis tinggi atau terapi terkonfirmasi MERS-CoV.
tambahan lainnya untuk
c. Pencegahan infeksi dan
pneumonitis virus diluar konteks
tindakan pengendalian
uji klinis
harus dimulai ketika pasien
Penggunaan jangka panjang
masuk triase dengan gejala
sistemik kortikosteroid dosis tinggi
infeksi pernapasan akut
dapat menyebabkan efek samping
yang disertai demam.
yang serius pada pasien dengan
d. Pengaturan ruangan dan
ISPA berat/ SARI, termasuk
pemisahan tempat tidur
infeksi oportunistik, nekrosis
minimal 1 meter antara
avascular, infeksi baru bakteri dan
10
setiap pasien ISPA dan 3. Kewaspadaan pencegahan dan
pasien lainnya yang tidak pengen-dalian infeksi pada
menggunakan APD. prosedur/tindakan medik yang
J. PENCEGAHAN menimbulkan aerosol (< 5 mikron).
Pencegahan MERS dilakukan dengan 4. Kewaspadaan pencegahan dan
perilaku hidup bersih dan sehat, pengen-dalian infeksi ketika
menghindari kontak erat dengan penderita, merawat pasien probable atau
menggunakan masker, menjaga kebersihan konfirmasi terinfeksi MERS-CoV
tangan dengan sering mencuci tangan dengan membatasi jumlah petugas
memakai sabun dan menerapkan etika kesehatan, anggota keluarga dan
batuk ketika sakit4. pengunjung yang melakukan
Secara hirarkis pencegahan dan kontak dengan pasien suspek,
penularan infeksi menurut infection probable atau konfirmasi terinfeksi
prevention and control (IPC), yaitu MERS-CoV serta menunjuk tim
pengendalian administratif, pengendalian petugas kesehatan terampil khusus
dan rekayasa lingkungan, dan penggunaan yang akan memberi perawatan
alat pelindung diri (APD)13. Kewaspadaan secara eksklusif kepada pasien.
pencegahan dan pengen-dalian infeksi 5. Durasi tindakan isolasi untuk
meliputi: pasien harus diberlakukan selama
1. Kewaspadaan standar (standard gejala penyakit masih ada dan
precaution) yang diterapkan di dilanjutkan selama 24 jam setelah
semua fasilitas pelayanan gejala hilang.
kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang aman
bagi semua pasien dan mengurangi K. PROGNOSIS
risiko infeksi lebih lanjut. Belum adanya terapi spesifik yang
2. Kewaspadaan pencegahan dan terbukti efektif untuk Mers-CoV, serta
pengen-dalian infeksi tambahan perburukan klinis yang cepat pada pasien
ketika merawat pasien ISPA yaitu rawat inap menunjukkan bahwa diperlukan
semua individu termasuk suatu antivirus yang efektif untuk
pengunjung dan petugas kesehatan mengurangi angka kematian. Tetapi selain
yang melakukan kontak dengan berakhir pada kematian, ada beberapa
pasien ISPA. kasus MERS-CoV yang berakhir sembuh.

11
Kesembuhan ini tidak di dukung oleh obat 2. A. L. Funk et al., “Mers-coV at the
yang di khususkan untuk virus MERS- Animal-Human Interface: Inputs on
Exposure Pathways from an Expert-
CoV karena sampai saat ini belum ada Opinion elicitation,” Front. Vet. Sci.,
obatnya. Kesembuhan dari pasien ini Vol. 3, October. pp 1-12, 2016
3. R. J. de Groot et al., “Middle East
kemungkinan dari sistem kekebalan tubuh Respiratory Syndrome Coronavirus
pasien dan serangkaian pengobatan untuk (MERS-CoV): Announcement of the
Coronavirus Study Group,” J. Virol.,
menghilangkan gejalanya. Vol. 18, no. 14, pp. 7790-7792, 2013.
L. KESIMPULAN 4. Kemenkes RI. 2013. Pedoman
Surveilans Dan Respon Kesiapsiagaan
MERS-CoV (Middle East Respiratory Menghadapi Middle East Respiratory
Syndrome-Corona Virus) atau yang Syndrome Corona Virus (Mers-Cov).
Jakarta : Direktur Jendral PP dan PL.
memiliki arti yaitu Sindrom Pernapasan 5. Woo PC, Lau SK, Huang Y, Yuen KY.
Timur Tengah merupakan penyakit saluran Corona-virus diversity, phylogeny and
interspecies jumping. Exp Biol Med.
napas yang disebabkan oleh Corona virus 2009;234(10):1117-27.
tipe baru (MERS-CoV). Penularan MERS- 6. R. W. Kartika, M. Maria, dkk.
CoV sangat cepat dan bisa dari hewan ke “Pengelolaan dan Pencegahan Middle
East Respiratory Syndrome (MERS),”
hewan, hewan ke manusia, dan manusia ke Vol. 44, no. 4, pp. 2015-2018, 2017.
manusia dengan kontak langsung maupun 7. A. Rahmasari et al., “Makalah
Penyakit MERS” pp, 1-15, 2014
tidak langsung. Gejala dari MERS-CoV 8. Kemenkes RI. 2013. Pedoman
juga adalah gejala yang sulit dikenali Pengambilan Spesimen dan
Pemeriksaan Laboratorium Middle
karena sebagian besar gejalanya adalah East Respiratory Syndrome Corona
gejala yang tidak spesifik. Virus (Mers-Cov). Jakarta : Direktur
Jendral PP dan PL.
Sampai saat ini belum ada vaksin yang
9. World Health Organization. Middle
bisa menyembuhkan penderita MERS- East Respiratory Syndrome
CoV. Tetapi penularan MERS-CoV ini coronavirus (MERS-CoV) in Thailand.
[Online]. Available from: http://www.
bisa dicegah dengan banyak cara salah who.int/csr/don/20-june-2015-mers-
satunya dengan menjauhi penderita atau thailand/en/ (Diakses tanggal 29
Februari 2020)
menjaga jarak dengan penderita MERS- 10. World Health Organization. Frequently
CoV ataupun hewan yang terinfeksi. asked questions on Middle East
Respiratory Syndrome Corona-virus
(MERS‐CoV). [Online]. Available
DAFTAR PUSTAKA from: http://www.who.int/ csr/disease/
corona virus_infections/faq/en/
1. Elshinta. 2015. Mengenal penyakit (Diakses tanggal 29 Februari 2020)
MERS. [Online] : 11. World Health Organization. Corona-
http://elshinta.com/news/16163/2015/0 virus infections. [Online]. Available
6/22/mengenal-penyakit-mers (Diakses from: http://www.who.int/
tanggal 29 Februari 2020)

12
csr/disease/coronavirus_infections/en/. 13. Kemenkes RI. 2013. Pedoman
(Diakses tanggal 29 Februari 2020) pencegahan dan pengendalian infeksi
12. Kemenkes RI. 2013. Pedoman kasus konfirmasi atau probable infeksi
Tatalaksana Klinis Infeksi Sakuran virus Middle East Respiratory
Pernapasan Akut Berat Sspek Middle Syndrome Corona-virus (MERS-
East Respiratory Syndrome Corona CoV). Jakarta : Direktur Jendral PP dan 
Virus (Mers-Cov). Jakarta : PL.
Direktur Jendral PP dan PL.

13

Anda mungkin juga menyukai