Anda di halaman 1dari 2

NAMA : INTAN LINAWATI RAHAYU

TINGKAT II C
TUGAS BU ROSIAH MANAGEMENT PATIENT SAFETY
PENYAKIT MERS-COV

A. PENGRTIAN MERS-COV
MERS CoV merupakan singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona
Virus.
Penyakit ini adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona
yang
menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan hingga berat.
Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona
Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi. Virus
SARS tahun 2003 juga merupakan kelompok virus Corona dan dapat menimbulkan
pneumonia berat akan tetapi berbeda dari virus MERS CoV. Virus ini termasuk baru dan
hingga kini belum ditemukan vaksin untuk mencegahnya. Namun, virus ini cepat
menghilang di udara. Virus Corona sangat mudah menyebar melalui udara.

B. ETIOLOGI
Virus Corona

C. TANDA DAN GEJALA


Gejala dari infeksi MERS sangat mirip dengan influenza sehingga diistilahkan "flu like
syndrome".Tanda dan Gejala yaitu :
1. Gangguan pernapasan (napas pendek dan susah bernapas)
2. Demam tinggi di atas 38 derajat celcius, bukan panas dalam yang biasa
3. Batuk-batuk dan bersin-bersin berkelanjutan
4. Keluar mucus (lendir) yang berlebihan dari hidungnya
5. Sakit dada dan sering terasa nyeri
6. Mengalami pneumonia
7. Mengalami diare
8. Gagal ginjal
Masa inkubasi dari virus hingga menyebabkan penyakit adalah dua hingga 14 hari.
Sehingga mungkin saja seseorang terinfeksi virus corona MERS di Timur Tengah dan
kemudian gejala baru timbul begitu sudah kembali ke negara asal.

D. CARA PENULARAN
Berikut adalah cara penularan dari virus MERS. Virus ini dapat menular antar
manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang
berkelanjutan. Kemungkinan penularannya dapat melalui :
1. Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
2. Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan MERS-
Cov, karena telah ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia yang saling kontak
dekat dengan penderita. Penularan dari pasien yang terinfeksi kepada petugas kesehatan yang
merawat juga diamati. Selain itu, cluster dari kasus infeksi MERS-Cov di Arab Saudi,
Jordania, the United Kingdom, Prancis, Tunisia, dan Italia juga diinvestigasi.

E. PENANGANAN
Hingga saat ini belum ada vaksin yang spesifik dapat mencegah infeksi MERS-Cov.
Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik dapat
menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov. Perawatan medis hanya bersifat
supportive untuk meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR)
untuk MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa laboratorium
internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.

F. PENCEGAHAN
Untuk melindungi diri dari kejadian penyakit saluran pernapasan, hendaknya
lakukan beberapa langkah pencegahan sebagai berikut:
1. Tutuplah hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk ataupun bersin dan segera buang
tisu tersebut ke tempat sampah
2. Hindari menyentuh mata hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci
3. Hindari kontak secara dekat dengan orang yang sedang menderita sakit, misalnya
ciuman atau penggunaan alat makan/minum bersama
4. Bersihkan menggunakan desinfektan untuk membersihkan barang-barang yang sering
disentuh.

Anda mungkin juga menyukai