Anda di halaman 1dari 11

RESUME PENYAKIT INFEKSI

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. Anita Mirawati, S.Kep

GITA PERMATA SYAIRA

203210215

2A

PRODI D-III KEPERAWATAN SOLOK

POLTEKKES KEMENKES PADANG

TAHUN 2021
A.SARS

Pengertian
SARS adalah adalah Syndroma pernafasan akut berat yang merupakan
penyakit infeksi pada jaringan paru manusia yang sampai saat ini belum diketahui
pasti.
Secara proposional ada 2 definisi kasus SARS, yaitu:
1. Suspect SARS
Adalah seseorang yang menderita sakit dengan gejala : Demam Tinggi
(>380C), dengan satu atau lebih gangguan pernafasan, yaitu batuk, nafas pendek dan
kesulitan bernafas Satu atau lebih keadaan berikut : Dalam 10 hari terakhir sebelum
sakit, mempunyai riwayat kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnosis
sebagai penderita SARS. Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, melakukan perjalanan
ke tempat terjangkit SARS, Penduduk dari daerah terjangkit.
2. Probable SARS
Adalah kasus Suspect ditambah dengan gambaran foto toraks menunjukkan
tanda-tanda pneumonia atau respiratory distress syndrome, atau seseorang yang
meninggal karena penyakit saluran pernafasan yang tidak jelas penyebabnya, dan
pada pemeriksaan autopsi ditemukan tanda patologis berupa respiratory distress
syndrome yang tidak jelas penyebabnya.

Etiologi
Penyebab SARS adalah Corona virus atau Parimoxyviridae virus. Etiologi ini sebagai
temuan awal yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut para ahli.

Gejala
Gejala SARS diketahui berupa malaise, mialgia, demam, dan diikuti gejala
pernapasan berupa batuk disertai kesulitan bernapas. Gejalanya juga dapat disertai
dengan diare. Gejala-gejala ini memberat beberapa hari kemudian disertai dengan
viraemia, 10 hari setelah onset.

Penyebaran
Cara penyebaran penyakit melalui
● Kontak langsung dengan penderita SARS baik karena berbicara, terkena
percikan batuk atau bersin (“Droplet Infection”).
● Penularan melalui udara, misalnya penyebaran udara, ventilasi, dalam satu
kendaraan atau dalam satu gedung diperkirakan tidak terjadi, asal tidak kontak
langsung berhadapan dengan penderita SARS.
● Masa penularan dari orang ke orang belum teridentifikasi dengan jelas. Untuk
sementara, masa menular adalah mulai saat terdapat demam atau tanda-tanda
gangguan pernafasan hingga penyakitnya dinyatakan sembuh.
● Periode aman dari kemungkinan terjadinya penularan pada unit pelayanan atau
pada kelompok masyarakat yang terjangkit KLB SARS adalah setelah lebih
dari 14 hari sejak kasus terakhir dinyatakan sembuh

Pencegahan
Vaksin untuk penyakit SARS belum ditemukan, oleh karena itu hindari
berkunjung ke negara yang sedang terjangkit SARS, gunakan masker saat bepergian
atau menjenguk pasien di RS, hal ini dapat membantu mengurangi penyebaran
melalui udara, melalui percikan dan kontak langsung.

Penanganan
penanganan pengidap SARS yang dianggap paling penting adalah terapi
suportif, yaitu mengupayakan agar pengidap tidak mengalami dehidrasi dan infeksi
ikutan.

B.MERS-CoV

Pengertian
MERS (Middle East Respiratory Syndrome) adalah penyakit yang menyerang
pernapasan yang terjadi akibat virus Corona yang menyerang saluran pernapasan
mulai dari yang ringan sampai berat.

Penyebab
Penyebab MERS adalah betacoronavirus yang baru ditemukan. Coronavirus adalah
virus terbesar dari semua jenis virus RNA. Kemungkinan mekanisme transmisi
spesifik penyakit ini adalah antara manusia dan hewan sumber yang belum diketahui
dan dapat terjadi penularan dari manusia ke manusia.

Gejala
Gejala umum yang timbul adalah bersifat akut, demam, batuk, sulit bernafas, nafas
pendek dan berlanjut dengan pneumonia berat. Banyak diantaranya disertai gejala
pada saluran cerna dan diare atau gagal ginjal. Sekitar setengah dari penderita yang
terinfeksi dengan MERS-CoV meninggal. Pada penderita dengan defisiensi imun
penyakit menunjukkan gambaran yang atipikal.

Penyebaran
Virus MERS seperti virus corona yang lain menyebar dari sekresi saluran
pernafasan (droplet). Akan tetapi mekanisme penyebaran virus secara tepat belum
diketahui dengan pasti.
Penularan infeksi MERS dari manusia ke manusia hampir sebagian besar terjadi di
layanan kesehatan karena ada melalui kontak erat dengan kasus, seperti merawat atau
tinggal bersama orang yang terinfeksi. Penularan infeksi MERS dari hewan ke
manusia masih belum diketahui, hingga saat ini unta cenderung menjadi reservoir
utama untuk MERS, dan sumber hewan infeksi pada manusia. Masih diperlukan
penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan penyebaran lanjutan MERS di
masyarakat.
● Penularan dari hewan ke manusia.
Mengingat strain Mers-Cov yang sesuai dengan strain manusia telah dapat
diisolasi dari unta di beberapa negara (Mesir, Oman, Qatar dan Arab Saudi).
Hal tersebut diyakini bahwa manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung
atau tidak langsung dengan unta yang terinfeksi di Timur Tengah.
● Penularan dari manusia ke manusia
Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat
transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan. Kemungkinan
penularannya dapat melalui :
Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
Pencegahan
Pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terjangkit MERS, yaitu sebagai berikut:
● Mengenakan masker dan segera mencari petugas medis jika terjadi gejala
pernapasan.
● Menjaga kebersihan tangan.
● Menutup hidung dan mulut dengan kertas tisu ketika bersin dan buang kertas
tisu kotor di tempat sampah berpenutup.
● Meningkatkan kekebalan tubuh yang baik dengan menjalani diet yang
seimbang, olahraga teratur istirahat yang cukup, jangan merokok dan hindari
konsumsi alkohol.
● Meskipun virus corona dapat bertahan hidup selama beberapa waktu di
lingkungan, tetapi virus tersebut mudah dihancurkan dengan sebagian besar
detergen dan agen pembersih.
● Menjaga ventilasi yang baik

Pengobatan
Belum terdapat pengobatan spesifik dan belum terdapat vaksin. Umumnya, langkah
penanganan dari dokter akan dilakukan berdasarkan gejala yang dialami oleh
pengidap serta kondisi kesehatannya.

C.Corona

Pengertian
Wabah infeksi saluran pernapasan akibat coronavirus baru, SARS-CoV-2
(awalnya disebut 2019-nCoV) Virus ini diduga berasal dari zoonosis, tetapi reservoir
hewan belum diketahui, Penularan dari manusia ke manusia
Penyebab
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,
corona virus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti
flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu,
yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu,
gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang
berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas,
dan nyeri dada.

Penyebaran
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke
manusia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
● Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
COVID-19 batuk atau bersin
● Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
● Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

Pencegahan
● Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang
lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
● Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk
saat pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya,
misalnya Idul Adha.
● Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar
rumah atau di tempat umum.
● Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
● Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti
mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang
cukup, dan mencegah stres.
● Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
● Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang
tisu ke tempat sampah.
● Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.

Pengobatan
Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona
atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan
tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan di
sarankan untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah sambil tetap melakukan
langkah pencegahan penyebaran infeksi virus Corona.
Selain itu, dokter juga bisa memberikan beberapa beberapa langkah untuk
meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus corona, yaitu:
● Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan
karatina di rumah sakit rujukan
● Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
● Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan
istirahat yang cukup
● Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh

D.Flu Burung

Pengertian
Flu burung (FB) atauAvian Influenza(AI) adalah penyakit menular akut pada
unggas dan dapat menular ke manusia (Zoonosis), disebabkan oleh virus influenza
tipe A, subtype H5N1 dengan gejala/tanda pada manusia seperti demam, sesak nafas,
batuk berlanjut menjadi pneumonia, menyebabkan angka kematian yang tinggi serta
berpotensi menimbulkan pandemic influenza.
Virus Avian Influenza dapat berubah bentuk (bermutasi) dan bisa
menyebabkan epidemic dan pandemic. Virus AI menyerang alat pernafasan,
pencernaan, dan system saraf unggas (domestic, eksotik, dan tidak mengenal rentang
umur). Oleh karena sifatnya yang ganas dan mematikan, virus AI tidak hanya
menyerang unggas, juga menyerang ternak lain seperti babi dan kucing, bahkan
manusia.

Etiologi
Penyebab FB adalah virus influenzatipe A, termasuk famili Orthomyxoviridae
dan virus ini dapat berubah-ubah bentuk {Drift, Shift) sehingga dapat menyebabkan
epidemi dan pandemi. Virus influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) dan
Neuramidase(N), kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtipe FB
yang banyak jenisnya. Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3,
H5N1, H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada binatang Hl-H5 dan Nl-N9. Strain yang
sangat virulen/ganas dan menyebabkan FB adalah dari subtipeA H5N1.Virus ini
dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu22° C dan lebih dari 30 haripada0°
C. Didalam tinja unggas dan tubuh unggas yang sakit virus dapat bertahan hidup
lebih lama, tetapi Virus akan mati pada pemanasan 60° C selama 30 menit atau 56° C
selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang
mengandung iodine.

Gejala
Avian influenza memiliki gejala yang bervariasi. Pada kasus yang sangat ganas (akut)
ditandai dengan kematian tinggi tanpa disertai gejala penularan, pencegahan, dan
pemberantasan.
Menurut Atmawinata (2006), gejala penyakit flu burung dapat dibedakan menjadi dua
yaitu gejala pada unggas dan gejala pada manusia.
● Gejala pada unggas
Pembengkakan pada kepala, ada cairan yang keluar dari hidung dan mata,
diare, batuk, bersin, dan ngorok, pendarahan dibawah kulit (sub kutan),
pendarahan titik (ptechie) pada ayam, Jengger, dan kulit yang tidak ditumbuhi
bulu berwarna biru keunguan, borok di kaki, kematian mendadak
● Gejala pada manusia.
Demam (suhu badan diatas 38 derajat C), Batuk, sesak napas, dan
mengeluarkan lendir bening dari hidung, sakit tenggorokan, hilang nafsu
makan, diare dan muntah-muntah, Peradangan di paru-paru (pneumonia),
kematian dengan cepat jika tidak segera diatasi.

Penyebaran
Penyebaran penyakit FB dapat terjadi melalui
● kontak langsung dan kontak dengan lingkungan.
● Kontak langsung dapat terjadi antara sesama unggas dan dari unggas ke
manusia.
● Kontak tidak langsung dengan unggas adalah kontak dengan lingkungan
ataupun material yang tercemar discharge unggas yang sakit/karier FB.
● Penularan FB secara aerogenic (melalui udara) hingga sekarang belum pemah
dilaporkan.
● Penularan antar manusia di Indonesia hingga sekarang belum ada dilaporkan.
● Penularan juga dari burung liar yang berpindah-pindah, virus H5N1 dapat
ditularkan secara kontak langsung atau kontak dengan lingkungan yang
tercemar kotoran atau cairan ekskresi/sekresikeunggaspeliharaan(ayam,burung
puyuh, dsb) kemudian virus akan memperbanyak diri.
● Unggas peliharaanyang terjangkit virus H5N1 melalui kotoran, cairan
ekskresi/sekresi akan menular ke manusia.
● Setelah manusia terjangkit virus subtipe baru dapat menular ke manusia lain,
sehingga terjadi penularan dari manusia ke manusia, hal ini dapat
menimbulkan pandemi, yang perlu menjadi perhatian dan peningkatan
kewaspadaan.

Pencegahan
Menurut Iwandarmansjah (2007), pencegahan flu burung dapat dibedakan menjadi
dua yaitu :
a. Pada Unggas:Pemusnahan unggas / burung yang terinfeksi flu burung,
vaksinasi pada unggas yang sehat
b. Pada Manusia :
Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang) :Mencuci tangan
dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja, hindari kontak langsung
dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung, menggunakan alat
pelindung diri, misalnya dengan : masker dan pakaian kerja, meninggalkan
pakaian kerja di tempat kerja, membersihkan kotoran unggas setiap hari.
Masyarakat umum: Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan
bergizi dan istirahat cukup. Mengolah unggas dengan cara yang benar

Pengobatan
Menurut Yuliarti (2006), pengobatan bagi penderita flu burung meliputi :
● Pasien dirawat dalam ruang isolasi selama kurang lebih 7 hari untuk
menghindari penularan lewat udara. Meskipun sampai saat ini belum ada bukti
kuat bahwa flu burung dapat menular dari manusia ke manusia, tetapi kita
tetap harus mewaspadai penyebaran virus flu burung dan kemungkinan virus
melakukan mutasi maupun “perkawinan” dengan virus flu burung subtipe lain
dan dapat menular antar manusia.
● Pemberian oksigen bila terdapat sesak nafas yang mengarah kepada gagal
nafas.
● Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).
● Pengobatan terhadap gejala flu seperti pemberian penurun panas dan
penghilang pusing, dekongestan, dan antitusif
● Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari.
● Pemberian obat Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin
dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB
perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100
mg 2 kali sehari.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/kesehatan/sars

https://hellosehat.com/pernapasan/flu/flu-burung/?amp=1

https://www.alodokter.com/covid-19

Anda mungkin juga menyukai