DISUSUN OLEH :
NIM : 201901036
2020
KONSEP TEORI
A. PENGERTIAN COVID-19
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan
nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini
bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak,
dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak
kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini
adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus
penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari
kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan
SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala
B. TANDA DAN GEJALA
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun lebih
jarang, yaitu:
- Diare
- Sakit kepala
- Konjungtivitis
- Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
- Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona bisa
mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happy
hypoxia.
C. ETIOLOGI COVID-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus
yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan
fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit
tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita
kanker.
Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis
yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-orang yang
memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).
D. PATOFISIOLOGI COVID-19
Patofisiologi COVID-19 diawali dengan interaksi protein spike virus dengan sel manusia.
Setelah memasuki sel, encoding genome akan terjadi dan memfasilitasi ekspresi gen yang
membantu adaptasi severe acute respiratory syndrome virus corona 2 pada inang.
Rekombinasi, pertukaran gen, insersi gen, atau delesi, akan menyebabkan perubahan genom
yang menyebabkan outbreak di kemudian hari.[2,3]
Gabungan retikulum endoplasma, badan golgi, genomik RNA, protein nukleokapsid, dan
glikoprotein envelope akan membentuk badan partikel virus. Virion kemudian akan berfusi
ke membran plasma dan dikeluarkan dari sel-sel yang terinfeksi melalui eksositosis. Virus-
virus yang dikeluarkan kemudian akan menginfeksi sel ginjal, hati, intestinal, dan limfosit T,
dan traktus respiratorius bawah, yang kemudian menyebabkan gejala pada pasien.
E. KOMPLIKASI COVID-19
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi berikut
ini:
- Pneumonia (infeksi paru-paru)
- Infeksi sekunder pada organ lain
- Gagal ginjal
- Acute cardiac injury
- Acute respiratory distress syndrome
- Kematian
Selain itu, pada beberapa kasus, seseorang juga bisa mengalami kondisi yang disebut post-
acute COVID-19 syndrome, meski telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus Corona.
F. PENCEGAHAN COVID-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang
bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
- Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan
jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
- Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat
pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul Adha.
- Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
- Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
- Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan
bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.
- Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi
virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
- Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.
- Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda
dengan yang digunakan orang lain.
- Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
- Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak
rumah sakit untuk menjemput.
- Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar
sembuh.
- Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
- Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur
dengan orang lain.
- Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
- Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang
tisu ke tempat sampah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Proses infeksi ; hipersekresi
jalan napas
2. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Perubahan membrane alveolus-kapiler
3. Gangguan Ventilasi Spontan berhubungan dengan Gangguan metabolism ; kelelahan
otot pernapasan
4. Gangguan Sirkulasi Spontan berhubungan dengan penuruna fungsi ventrikel
5. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolism
6. Ansietas berhubungan dengan Ancaman kematian ; Krisis situasional
7. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
8. Resiko Syok dibuktikan dengan Faktor Resiko : Hipoksia ; Sepsis; Sindrom respon
inflamasi sistemik
NO TANDA DAN
MASALAH ETIOLOGI PENJELASAN
. GEJALA
1. - Batuk tidak efektif; BERSIHAN - Proses infeksi Ketidakmampuan
- Tidak Mampu JALAN NAPAS - Hipersekresi membersihkan secret
Batuk; TIDAK Jalan Nafas atau obstruksi jalan
- Sputum Berlebih; EFEKTIF nafas untuk
- Mengi; mempertahankan
- Whezing; jalan nafas tetap
- Ronkhi paten.
2. - PCO2↑ ; GANGGUAN Perubahan Kelebihan atau
- PO2↓ ; PERTUKARAN membran kekurangan
- PH Abnormal ; GAS alveolus-kapiler oksigenasi dan atau
- Pola Nafas eliminasi
Abnormal karbondioksida pada
membrane alveolar-
kapiler.
3. - PCO2↑ ; GANGGUAN - Gangguan Penurunan cadangan
- PO2↓ ; VENTILASI metabolisme ; energi yang
- SaO2 ↓; SPONTAN - Kelelahan otot mengakibatkan
- Volume tidal pernafasan individu tidak
menurun mampu bernafas
- Penggunaan otot secara adekuat.
bantu nafas
meningkat.
4. - Frekuensi nadi < GANGGUAN Penurunan Ketidakmampuan
50x/menit atau SIRKULASI fungsi ventrikel untuk
>150x/menit ; SPONTAN mempertahankan
sirkulasi yang
- Sistolik < 60 mmHg adekuat untuk
atau > 200 mmHg ; menunjang
Frekuensi nafas < 6 kehidupan
x/menit atau > 30
x/menit ; SaO2 <
34,5°C
5. - suhu tubuh HIPERTERMIA Peningkatan laju Hipertemi dapat
meningkat, metabolisme disebabkan karena
- kulit teraba hangat, gangguan otak atau
- kulit kemeraha akibat bahan toksik
yang mempengaruhi
pusat pengaturan
suhu.
6. - Merasa bingung ; ANSIETAS - Ancaman Kondisi emosi dan
- Merasa khawatir ; kematian ; pengalaman
- Tampak gelisah ; - Krisis subyektif individu
- Tampak tegang ; situasional terhadap obyek yang
- Sulit tidur. tidak jelas dan
spesifik akibat
antisipasi bahaya
yang memungkinkan
individu melakukan
Tindakan untuk
menghadapi
ancaman
7. Tidak mampu mandi, DEFISIT Kelemahan Tidak mampu
berpakaian, makan, PERAWATAN melakukan atau
toileting, berhias diri DIRI menyelesaikan
aktivitas perawatan
diri → Bisa
dispesifikkan
menjadi mandi,
berpakaian, makan,
toileting, berhias.
8. RESIKO SYOK Faktor Resiko : Beresiko mengalami
- Hipoksia ; ketidakcukupan
- Sepsis ; aliran darah ke
- Sindrom jaringan tubuh, yang
respon dapat mengakibatkan
inflamasi disfungsi seluluer
sistemik yang mengancam
jiwa.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi
Teraupetik
- Sediakan lingkungan yang teraupetik (misalkan suasasa hangat, rileks, dan privasi)
- Siapkan keperluan pribadi (misalkan parfum, sikat gigi, sabun mandi)
Edukasi
Teraupetik
Edukasi
Kolaborasi
Edukasi
Kolaborasi
Teraupetik
Teraupetik
Edukasi
Teraupetik
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Teraupetik
Kolaborasi
Teraupetik
Kolaborasi
Teraupetik
Kolaborasi
Teraupetik
Kolaborasi
7. HIPERTERMIA
Observasi :
- Observasi keadaan umu pasien
- Observasi tanda-tanda vital
Terapeutik :
- Anjurkan pasien memakai pakaian yang tipis
- Anjurkan pasien banyak minum
- Anjurkan pasien banyak istirahat
- Beri kompres hangat dibeberapa bagian tubuh, seperti ketiak, lipatan paha, leher
bagian belakang
Edukasi :
Kolaborasi :
Teraupetik
Kolaborasi
D. EVALUASI
Tujuan keperawatan dapat dipenuhi jika dibuktikan dengan:
1. Pasien dapat mencegah penyebaran infeksi
2. Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan penatalaksanaanya
3. Suhu tubuh pasien kembali normal
4. Pernapasan pasien normal
5. Kecemasan pasien berkurang
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/coronavirus-disease-2019-covid-
19/patofisiologi
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://gustinerz.com/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-covid-19/
https://fkes.unuja.ac.id/unduh/200/MATERI%20WEBINAR%201%20%20ASKEP%20KEP
%20DENGAN%20COVID-19%20DI%20PELAYANAN.pdf