Berdasarkan pada Pasal 27 Permenkes 356 Tahun 2008 bahwa Seksi Upaya
Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) bahwa salah satu tugasnya adalah melaksanakan
vaksinasi internasional. Sebelum dilakukan pelaksanaan vaksinasi internasional khususnya
pada jemaah umroh, perlu adanya pendekatan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
dalam pelaksanaan kegiatan vaksin Meningitis meningokokus, meliputi : latar belakang
diperlukan para jemaah untuk vaksin, proses penularan penyakit meningitis, manfaat vaksin,
adanya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Kegiatan penyuluhan ini telah dilaksanakan
pada :
Materi Penyuluhan
MERS adalah penyakit yang disebabkan oleh Corona virus yang disebut Middle
East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov). MERS-CoV adalah penyakit sindrom
pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai
dari yg ringan sampai berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut,
biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, MERS merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh corona virus yang disebut Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-Cov), Virus ini berbeda dengan corona virus lain yang telah ditemukan
sebelumnya, sehingga kelompok studi corona virus dari Komite Internasional untuk
Taksonomi Virus memutuskan bahwa novel corona virus tersebut dinamakan sebagai
MERS-Cov. Virus MERS-Cov ini tidak sama dengan corona virus penyebab penyakit Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS), namun mirip dengan corona virus yang terdapat pada
kelelawar.
Insiden MERS pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 di Arab Saudi. Penyakit
MERS ini juga biasa disebut sebagai flu Arab. Pada kurun waktu tiga bulan, sejak April
sampai dengan Juni 2013, jumlah infeksi MERS-Cov di dunia tercatat sebanyak 64 kasus
dengan 38 kematian. MERS menyerang saluran pernapasan yang menyerupai sakit flu
biasa, mulai dari yang ringan hingga berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak
nafas, dan bersifat akut. Sebagian besar penyakit MERS dilaporkan terjadi pada usia di atas
50 tahun dan sebagian besar terjadi pada laki-laki.
Pencegahan di Mekah
1. Selalu menjaga kebersihan diri, seperti sering mencuci tangan, terutama setelah
batuk, bersin atau bersalaman.
2. Selalu memakai masker serta pencuci tangan untuk digunakan ketika perlu.
3. Selalu mengamalkan etika batuk (cough etiquette) yang baik.
4. Menghindari makan makanan mentah atau tidak dimasak sepenuhnya.
5. Mencuci buah-buahan dan sayur-sayuran terlebih dahulu sebelum dimakan.
6. Selalu minum menggunakan air bersih.
7. Memakai masker ketika dicurigai terdapat tanda-tanda terjangkitnya MERS-CoV
dan dapatkan perawatan segera.
Semua petugas TKHI sudah dilatih dan diberi pembekalan dalam penanggulangan
MERS-CoV. Menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15 Embarkasi/ Debarkasi (KKP).
Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan alat diagnostik.
Diseminasi informasi ke masyarakat terutama calon jemaah haji dan umrah serta petugas
haji Indonesia. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor seperti BNP2TKI,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri Republik
Indonesia tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV. Melakukan kordinasi dengan
pihak kesehatan Arab Saudi.