Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENYULUHAN KEPADA KELOMPOK

Berdasarkan pada Pasal 27 Permenkes 356 Tahun 2008 bahwa Seksi Upaya
Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) bahwa salah satu tugasnya adalah melaksanakan
vaksinasi internasional. Sebelum dilakukan pelaksanaan vaksinasi internasional khususnya
pada jemaah umroh, perlu adanya pendekatan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
dalam pelaksanaan kegiatan vaksin Meningitis meningokokus, meliputi : latar belakang
diperlukan para jemaah untuk vaksin, proses penularan penyakit meningitis, manfaat vaksin,
adanya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Kegiatan penyuluhan ini telah dilaksanakan
pada :

Hari / Tanggal : Senin / 18 Maret 2019


Nama Travel : PT. Triaa
Jumlah Jemaah : 15 orang
Tempat : Tanjungwangi
Hasil : Jemaah telah mengetahui tanda gejala MERS Cov
dan bagaimana cara pencegahan dan menangani
MERS Cov

Demikian laporan kegiatan dalam melaksanakan penyuluhan keluarga (jemaah


umroh yang akan melakukan vaksinasi) sehingga dapat bermanfaat bagi petugas dan
jemaah umroh pada umumnya.

Mengetahui Banyuwangi, 18 Maret 2019


Kepala Seksi UKLW Perawat Pelaksana

Pipin Arisandi, ST, M.Kes Fida Nirmala Satwika


NIP. 197512301996031003 NIP. 198706292014022001
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MERS COV

Waktu : 15 Menit (18 Maret 2019)


Peserta/Sasaran : Jamaah umroh PT. Triaa
Jumlah : 15 orang
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Tujuan :
a. Peserta mampu memahami pengertian penyakit MERS CoV, gejala dan
tanda.
b. Peserta mampu memahami pencegahan dan pengobatan penyakit MERS
CoV.

Materi Penyuluhan
MERS adalah penyakit yang disebabkan oleh Corona virus yang disebut Middle
East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov). MERS-CoV adalah penyakit sindrom
pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai
dari yg ringan sampai berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut,
biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, MERS merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh corona virus yang disebut Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-Cov), Virus ini berbeda dengan corona virus lain yang telah ditemukan
sebelumnya, sehingga kelompok studi corona virus dari Komite Internasional untuk
Taksonomi Virus memutuskan bahwa novel corona virus tersebut dinamakan sebagai
MERS-Cov. Virus MERS-Cov ini tidak sama dengan corona virus penyebab penyakit Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS), namun mirip dengan corona virus yang terdapat pada
kelelawar.
Insiden MERS pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 di Arab Saudi. Penyakit
MERS ini juga biasa disebut sebagai flu Arab. Pada kurun waktu tiga bulan, sejak April
sampai dengan Juni 2013, jumlah infeksi MERS-Cov di dunia tercatat sebanyak 64 kasus
dengan 38 kematian. MERS menyerang saluran pernapasan yang menyerupai sakit flu
biasa, mulai dari yang ringan hingga berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak
nafas, dan bersifat akut. Sebagian besar penyakit MERS dilaporkan terjadi pada usia di atas
50 tahun dan sebagian besar terjadi pada laki-laki.

Gejala Dan Penularan


Penyakit mematikan yang satu ini disebabkan oleh virus Corona MERS (Middle
East respiratory syndrome coronavirus). Virus ini sudah mulai menyerang di Arab Saudi.
Pasalnya, virus MERS yang belum ada obatnya ini sudah banyak menelan korban. Virus
MERS hampir sama dengan virus SARS Corona, hanya saja virus MERS lebih mematikan.
Angka kematian akibat virus MERS sebesar 50% dan untuk SARS hanya 10%.
Dr H. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit
Dalam, menjelaskan bahwa virus MERS ini memiliki tingkat kematian cukup tinggi dan
penularannya cukup cepat. Sampai saat ini, infeksi MERS sudah menyerang di berbagai
negara terutama di Kawasan Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan
masih banyak lagi. Virus MERS baru diketahui pada tahun 2012 dan belum ada vaksinnya.
Menurut, Dr Ari bahwa ciri-ciri seseorang terkena virus MERS itu hampir sama
dengan penyakit flu biasa. Karena hanya dengan pemeriksaan medis saja virus MERS bisa
diketahui. Ciri-ciri penyakit akibat virus MERS, meliputi :
1. Penderita mengalami gangguan pernapasan, seperti nafas pendek.
2. Mengalami demam lebih dari 38C yang disertai gangguan pernapasan.
3. Batuk-batuk dan bersin.
4. Mengalami pneumonia dan gagal ginjal.
5. Merasakan sakit di bagian dada.
Jumlah korban dari virus MERS di Arab Saudi sebesar 339 kasus. Sebagian besar
orang yang terinfeksi MERS-Cov berkembang menjadi penyakit saluran pernapasan berat
dengan gejala-gejala demam, batuk, dan napas pendek. Sekitar separuh dari jumlah
penderita meninggal. Sebagian dari penderita dilaporkan menderita penyakit saluran
pernapasan tingkat sedang.
Gejala-gejala dari penyakit ini dapat dan mudah kita ketahui, kalau ada yang
merasakan hal tersebut ada baiknya segera melaporkan dan periksa ke Rumah Sakit yang
terdekat sekitar lokasi anda untuk berkonsultasi tentang penyakit yang dialami . Karena
penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang serius dan tidak ada pengobatan yang
ditemukan sampai saat ini.
Virus MERS lebih mudah menginfeksi orang yang mempunyai kekebalan tubuh
rendah, misalnya lanjut usia, anak-anak kecil, orang yang sedang dalam perjalanan. Maka
dari itu, sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan Anda. Virus ini dapat menular antar
manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang
berkelanjutan.
Kemungkinan penularannya dapat melalui:
1. Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
2. Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan MERS-
Cov, karena telah ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia yang saling kontak
dekat dengan penderita. Penularan dari pasien yang terinfeksi kepada petugas kesehatan
yang merawat juga diamati. Selain itu, cluster dari kasus infeksi MERS-Cov di Arab Saudi,
Jordania, the United Kingdom, Prancis, Tunisia, dan Italia juga diinvestigasi.
Cara Agar Terhindar
Jika Anda ingin berpergian ke Arab Saudi, entah itu untuk umroh ataupun liburan
sebaiknya Anda untuk tetap waspada penularan virus MERS (Middle East Respiratory
Syndrome). Saat ini Arab Saudi sedang gencar-gencarnya membuat peringatan tentang
bahaya virus tersebut. Virus ini belum ditemukan obat untuk mengatasinya sehingga sudah
69 korban meninggal. Sementara 194 orang dinyatakan positif terkena virus MERS (Middle
East Respiratory Syndrome).
Cara agar terhindar dari virus Corona MERS:
1. Melaksanakan Perilaku Hidup Sehat
2. Usahakan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik.
3. Lindungi diri dari penularan
4. Lindungi diri Anda dari virus penyakit yang hampir sama dengan influenza.
Sebaiknya Anda tunda lebih dulu untuk bepergian jika merasakan gejala influenza. Agar
lebih aman, tutup mulut dan hidung dengan tangan.

Pengobatan Dan Pencegahan


Belum ada vaksin spesifik yang dapat mencegah infeksi MERS-Cov hingga kini.
Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik bisa
menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov. Perawatan medis hanya
bersifat suportif untuk meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain
Reaction(PCR) untuk MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa
laboratorium internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.
Pencegahan dengan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), menghindari kontak erat
dengan penderita, menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering
mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit. Selain itu,
disarankan untuk berkonsultasi ke dokter setiap 6 minggu sebelum bepergian. Dan
melakukan vaksinasi meningitis sebelum berkunjung ke Arab Saudi.
Melindungi diri dan orang yang mengalami penyakit yang menyerupai influenza
juga sangat penting. Caranya :
1. Jika Anda merasakan gejala-gejala penyakit seperti influenza, disarankan untuk tidak
keluar rumah.
2. Selalu cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
3. Setiap kali batuk dan bersin tutup mulut dan hidung.
4. Selalu pakai masker saat terkena flu atau berdekatan dengan orang yang terkena flu.
Ketika Anda mengalami gejala demam, batuk dan sulit saat bernapas, segera
konsultasikan ke dokter. Apalagi jika Anda sudah mengalami gejala ini dalam waktu 14 hari.
Pendapat WHO
Pernyataan WHO tanggal 17 Juli 2013 pada pertemuan IHR Emergency Committee
concerning MERS CoV menyatakan bahwa MERS CoV merupakan situasi serius dan perlu
perhatian besar namun belum terjadi kejadian darurat kesehatan masyarakat
(PHEIC/Public Health Emergency of International Concern).

Persediaan sebelum berangkat


1. Sentiasa memastikan tahap kesehatan berada dalam keadaan baik, khususnya
yang berpenyakit kronik seperti asma, penyakit salur pernafasan tersekat kronik
(COPD), sakit jantung, diabetes dan lain-lain. Kerajaan Arab Saudi menyarankan
agar calon jamaah haji yang mempunyai penyakit kronik menangguhkan
keberangkatannya.
2. Mengambil vaksin tambahan yaitu vaksin influenza dan Pneumococcal (sangat
disarankan) terutama yang berumur atau mempunyai penyakit kronik.
3. Membawa penutup mulut dan hidung (mask) yang mencukupi dan pencuci tangan
(hand sanitizer) untuk digunakan ketika berada di Mekah dan dalam pesawat.
4. Selalu mengikuti perkembangan mengenai wabah ini dan langkah pencegahan
yang perlu diambil.

Pencegahan di Mekah
1. Selalu menjaga kebersihan diri, seperti sering mencuci tangan, terutama setelah
batuk, bersin atau bersalaman.
2. Selalu memakai masker serta pencuci tangan untuk digunakan ketika perlu.
3. Selalu mengamalkan etika batuk (cough etiquette) yang baik.
4. Menghindari makan makanan mentah atau tidak dimasak sepenuhnya.
5. Mencuci buah-buahan dan sayur-sayuran terlebih dahulu sebelum dimakan.
6. Selalu minum menggunakan air bersih.
7. Memakai masker ketika dicurigai terdapat tanda-tanda terjangkitnya MERS-CoV
dan dapatkan perawatan segera.

Hal yang dilakukan Kementerian Kesehatan


1. Peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry, pintu masuk negara.
2. Penguatan Surveilans epidemiologi termasuk surveilans pneumonia.
3. Pemberitahuan ke seluruh Dinas Kesehatan Provinsi tentang kesiapsiagaan
menghadapi MERS CoV, sudah dilakukan sebanyak 3 kali.
4. Pemberitahuan ke seluruh Rumah Sakit Rujukan Flu Burung, RSUD dan RS
Vertikal tentang kesiapsiagaan dan tata laksana MERS CoV.
5. Menyiapkan dan membagikan 5 (lima) dokumen terkait persiapan
penanggulangan MERS – CoV, yang terdiri dari :
a. Pedoman umum MERS CoV
b. Tatalaksana klinis
c. Pencegahan Infeksi
d. Surveilans di masyarakat umum dan di pintu masuk negara
e. Diagnostik dan laboratorium

Semua petugas TKHI sudah dilatih dan diberi pembekalan dalam penanggulangan
MERS-CoV. Menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15 Embarkasi/ Debarkasi (KKP).
Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan alat diagnostik.
Diseminasi informasi ke masyarakat terutama calon jemaah haji dan umrah serta petugas
haji Indonesia. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor seperti BNP2TKI,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri Republik
Indonesia tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV. Melakukan kordinasi dengan
pihak kesehatan Arab Saudi.

Anda mungkin juga menyukai