A. Pendahuluan
miliar orang terinfeksi Ascaris lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi cacing
Trichiuris trichiura atau 740 juta orang terinfeksi cacing Hooworm (Suriani
dkk, 2019). Kecacingan meupakan penyakit endemik yang disebabkan oleh
cacing parasit yang cenderung tidak mematikan namun menggerogoti kesehatan
tubuh manusia, sehingga berakibat menurunnya kondisi gizi dan kesehatan
masyarakat (Juhairiyah, 2015). Penderita cacingan ialah seseorang yang dalam
pemeriksaan tinjanya mengandung telur cacing dan/atau cacing (Arrizky,
2021).
keong. Infeksi terjadi melalui serkaria yang menembus kulit manusia dan atau
mamalia (Hadidjaja dalam Nurwidayati, 2019).
1. Perencanaan
2. Organisasi
3. Pelaksanaan
resins (sejenis pinus)) bisa menjadi salah satu alternatif dalam kontrol
serangga ini.
4. Controlling
C. Kesimpulan
Andiarsa, Dicky. Lalat: Vektor yang Terabaikan Program. BALABA Vol. 14 No. 2,
(2018) 201-214, https://doi.org/10.22435/blb.v14i2.67
Arrizky, Muhammad Heickal Ikhlasul Amal. Faktor Risiko Kejadian Infeksi
Cacingan. Jurnal Medika Hutama Vol 02 No 04, E-Issn. 2715-9728 P-Issn.
2715-8039, (2021) 81-86.
Bangs Mj, Larasati Rp, Corwin Al, Wuryadi S. Climatic Factors Associated With
Epidemic Dengue In Palembang, Indonesia: Implications Of Short-Term
Meteorological Events On Virus Transmission. Southeast Asian J Trop Med
Public Health. (2006) 37:1103- 1116.
Ekawasti, Fitrine, Dan E Martindah. Pengendalian Vektor Pada Penyakit Zoonotik
Virus Arbo Di Indonesia. Wartazoa Vol. 26 No. 4 Th. 2016 Hlm. 151-162
Doi: Http://Dx.Doi.Org/10.14334/Wartazoa.V26i4.1402.
Juhairiyah, Aninda, Dan Liestiana Indriyani. 2015. Gambaran Faktor Kecacingan
Pada Anak Sekolah Dasar Di Kota Banjamasin. Junal Vektor Penyakit, Vol.9
No.1
Kartini S. Kejadian Kecacingan Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Kecamatan
Rumbai Pesisir Pekanbaru. J Kesehat Komunitas. 2016;3(2):53-58.
Kemenkes Ri. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes Ri; 2012.
Kementerian Kesehatan Ri. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia 2017.
Margarethy, I., Yenni, A., Wurisastuti, T., Salim, M., & Santoso, (2018). Hubungan
Program Penanggulangan Malaria Dengan Kasus Malaria Di Kabupaten
Lahat. Balaba, 14(1), 71-84.
Nurwidayati, Anis Dan Hayani Anastasia Siahaan. Jenis Tikus Dan Potensi Penularan
Penyakit Zoonosis Di Daerah Endemis Schistosomiasis Napu, Kabupaten
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan
Saintek (Snpbs) Ke-Iv, P-Issn: 2527-533x, (2019) 47-51.
Onwugamba Fc, Fitzgerald Jr, Rochon K, Guardabassi L, Alabi A, Kuhne S, Et Al.
The Role Of Filth Flies In The Spread Of Antimicrobial Resistance. Travel
Med Infect Dis. 2018;22(Mar-Apr):8-17.
Rahardjo, Teguh. Analisis Manajemen Lingkungan Dan Pengendalian Vektor Untuk
Menurunkan Angka Kejadian Malaria Di Kabupaten Batu Bara Tahun 2019.
Tesis, (2019) 1-96.
Suriani, Endang, Nuzulia Irawati, Dan Yuniar Lestari. Analisis Faktor Penyebab
Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas
Lubuk Buaya Padang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 8(4),
(2017) 81-88.
Tiuria, Risa dan Sherly Noviara. Infeksi Larva Angiostrongylus cantonensis pada
Keong Mas (Pomacea canaliculata) di Lima Desa Lingkar Kampus IPB
Dramaga. Jurnal Medik Veteriner, Vol.3 No.2, (2020) 182-187, DOI:
10.20473/jmv.vol3.iss2. 2020.182-187
Wang Lf, Crameri G. Emerging Zoonotic Viral Diseases. Rev Sci Tech Off Int Epiz.
33:569-581. Fidayanto R, Susanto H, Yohanan A, Yudhastuti R. 2013. Model
Pengendalian Demam Berdarah Dengue. J Kesehatan Masyarakat Nasional.
(2014)7:522-528.