Anda di halaman 1dari 9

PRAKATA

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat
dipanuti oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. Alhamdulilah penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas wajib, yang berjudul “Pemahaman
Politik dan Agama dalam Prespektif Islam”. Atas semua bimbingan dan bantuan,
dukungan dan perhatian yang telah diberikan, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:orang tua, para pendidik dan teman-teman, yang sudah
banyak membantu dan mendukung. Tidak lupa juga kepada Bapak/Ibu dosen dan
teman-teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada penyusun agar
penyusunan makalah ini lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan


umumnya semua yang membaca makalah ini.

Wassallamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Juli 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

A. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..............................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................1
3. Tujuan...........................................................................................................2
B. BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Politik Islam................................................................................3
2. Kedudukan Politik dalam Islam....................................................................3
3. Prinsip-Prisip Utama Sistem Politik Islam....................................................4
C. BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan...................................................................................................6
2. Saran..............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Politik Islam merupakan penghadapan Islam dengan kekuasaan dan


negara yang melahirkan sikap dan prilaku politik (political behavior) serta
budaya politik (political culture) yang berorientasi pada nilai-nilai Islam, Sikap,
dan prilaku serta budaya politik yang memakai kata sifat Islam, menurut Taufik
Abdullah, bermula dari suatu kepribadian moral dan doktrinal terhadap keutuhan
komunitas spiritual Islam Abdul, 1997 (dalam Ridwan, 2017).
Islam meletakkan politik sebagai satu cara penjagaan urusan umat
(ri'ayah syu-ÃQ al-ummah). Islam dan politik tidak boleh dipisahkan, kerana
Islam tanpa politik akan melahirkan terbelenggunya kaum muslimin yang tidak
mempunyai kebebasan dan kemerdekaan melaksanakan syariat Islam. Begitu
pula politik tanpa Islam, hanya akan melahirkan masyarakat yang mengagungkan
kekuasaan, jabatan, bahan, dan duniawi saja, kosong dari aspek moral dan
spiritual. Oleh kerana itu, politik dalam Islam sangat penting bagi mengingatkan
kemerdekaan dan kebebasan melaksanakan syariat Islam boleh diwadahi oleh
politik (Abdul, 2000).
Banyak yang beranggapan bahwa kalau agama dimasukkan dalam suatu
politik, maka agama ini tidak akan murni lagi. Namun ada yang beranggapan
lain, karena jika agama tidak menggunakan suatu politik, maka agama tersebut
tidak akan sampai pada tujuannya. Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini
menyajikan tentang politik dan agama dalam perspektif islam.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Apa pengertian politik dalam islam?
2. Bagaimana kedudukan politik dalam islam?
3. Apa prinsip-prisip utama sistem politik islam?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut.
1. Memahami pengertian politik dalam islam.
2. Memahami kedudukan politik dalam islam.
3. Memahami prinsip-prisip utama sistem politik islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Politik Islam

Politk adalah cara dan upaya menangani masalah-masalah rakyat dengan


berpedoman undang-undang untuk mewujudkan kemaslahatan dan mencegah
hal-hal yang merugikan bagi kepentingan manusia. Politik Islam adalah Politik di
dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyasah (Nawawi, 2011). Berarti secara
singkat maksud politik islam adalah penyelesaian atas segala urusan seluruh
umat Islam. Politik Islam dapat menjadi aktivitas politik sebagian umat Islam
yang menjadikan Islam sebagai tolak ukur nilai dan basis solidaritas
berkelompok atau bermasyarakat.
Politik Islam merupakan Islam dengan kekuasan dan negara yang
melahirkan sikap dan perilaku serta budaya politik yang berorientasi pada nilai-
nilai Islam . Menurut Dr. Taufik Abdullah bahwa sikap perilaku serta budaya
politik yang memakai kata sifat Islam, bermula dari suatu keprihatinan moral dan
pikiran terhadap keutuhan komunitas spiritual Islam. Nabi Muhammad SAW
adalah seorang politikus yang bijaksana. Di Madinah beliau membangun Negara
Islam yang pertama dan meletakkan prinsip-prinsip utama undang-undang
Islam. Nabi Muhammad pada waktu yang sama menjadi kepala agama dan
kepala Negara.

B. Kedudukan Politik Dalam Islam


Terdapat tiga pendapat di kalangan pemikir muslim tentang kedudukan politik
dalam syariat islam. Yaitu :
a. Pertama, kelompok yang menyatakan bahwa islam adalah suatu agama yang
serbah lengkap didalamnya terdapat pula antara lain system ketatanegaraan
atau politik. Kemudian lahir sebuah istilah yang disebut dengan fikih siasah
(system ketatanegaraan dalam islam) merupakan bagian integral dari ajaran
islam. Lebih jauh kelompok ini berpendapat bahwa system ketatanegaraan

3
yang harus diteladani adalah system yang telah dilaksanakan oleh nabi
Muhammad SAW dan oleh para khulafa al-rasyidin yaitu sitem khilafah
(Nawawi, 2011).
b. Kedua, kelompok yang berpendirian bahwa islam adalah agama dalam
pengertian barat. Artinya agama tidak ada hubungannya dengan kenegaraan.
Menurut aliran ini nabi Muhammad hanyalah seorang rasul, seperti rasul-
rasul yang lain bertugas menyampaikan risalah tuhan kepada segenap alam.
Nabi tidak bertugas untuk mendirikan dan memimpin suatu Negara (Nawawi,
2011).
c. Ketiga, menolak bahwa islam adalah agama yang serba lengkap yang
terdapat didalamnya segala system ketatanegaraan, tetapi juga menolak
pendapat bahwa islam sebagaimana pandanagan barat yang hanya mengatur
hubungan manusia dengan tuhan. Aliran ini berpendirian bahwa dalam islam
tidak teredapat sistem ketatanegaraan, tetapai terdapat seperangkat tata nilai
etika bagi kehidupan bernegara (Nawawi, 2011).

Sejarah membuktikan bahwa nabi kecuali sebagai rasul, juga adalah kepala
negara. Nabi menguasai suatu wilayah yaitu yastrib yang kemudian menjadi
madinah al-munawwarah sebagai wilayah kekuasaan nabi sekaligus manjadi
pusat pemerintahannya. Sepeninggal nabi, kedudukan beliau sebagai kepala
Negara digantikan abu bakar yang merupakan hasil kesepakatan tokoh-tokoh
sahabat, selanjutnya disebut khalifah. Sistem pemerintahannya disebut
“khalifah”. Sistem “khalifah” ini berlangsung hingga kepemimpinan berada
dibawah kekuasaan khalifah terakhir, ali “karramah allahu wajhahu” (Nawawi,
2011).

C. Prinsip-Prinsip Utama Sistem Politik Islam

a. Musyawarah
Asas musyawarah yang paling utama adalah berkenaan dengan pemilihan
pemimpin untuk suatu kelompok masyarakat. Penentuan dan cara

4
pelaksanaan undang-undang yang telah terdapat di dalam Al-Quran dan As-
Sunnah merupakan berkenaan dengan asas musyawarah yang kedua.
Berkenaan dengan jalan-jalan bagi menetukan perkara-perkara baru yang
timbul di kalangan masyarakat adalah asas musyawarah yang dalam hal
lainnya.
b. Keadilan
Prinsip ini berkaitan dengan keadilan sosial yang dijamin oleh sistem sosial
dan sistem ekonomi Islam. Dalam pelaksanaannya yang lebih luas, prinsip
keadilan yang termuat dalam sistem politik Islam meliputi segala
perhubungan yang berlaku dalam kehidupan manusia, misalnya keadilan di
antara rakyat dan pemerintah, di antara dua pihak yang bersengketa di
hadapan pihak pengadilan, di antara pasangan suami isteri, dan di antara ibu
bapak dan anak-anaknya. Asas utama dalam sistem sosial Islam adalah
kewajipan berlaku adil dan menjauhi perbuatan zalim, maka menjadi peranan
utama sistem politik Islam untuk memelihara asas tersebut.Pemeliharaan
terhadap keadilan merupakan prinsip nilai-nilai sosial yang utamakerana
dengannya dapat dikukuhkan kehidupan manusia dalam segala aspeknya.
c. Kebebasan
Kebebasan yang maksud oleh sistem politik Islam ialah kebebasan yang
berteruskan kepada makruf dan kebajikan. Menegakkan prinsip kebebasan
yang sebenar-benarnya adalah tujuan terpenting bagi sistem politik dan
pemerintahan Islam.
d. Persamaan
Persamaan di sini terdiri dari persamaan dalam mendapatkan dan menuntut
hak, persamaan dalam memikul tanggungjawab menurut peringkat-peringkat
yang ditetapkan oleh undang-undang perlembagaan dan persamaan berada di
bawah kuat-kuasa undang-undang.

5
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Politik Islam secara
substansial merupakan penghadapan Islam dengan kekuasan dan negara yang
melahirkan sikap dan perilaku (political behavior) serta budaya politik (political
culture) yang berorientasi pada nilai-nilai Islam. Kedudukan islam dalam politik
sudah terjadi sejak zaman nabi yakni nabi menguasai suatu wilayah yaitu yastrib
yang kemudian menjadi madinah al-munawwarah sebagai wilayah kekuasaan
nabi sekaligus manjadi pusat pemerintahannya.
B. Saran
Islam sebagai agama yang sempurna, sudah sepatutnya memiliki peran utama
dalam kehidupan politik sebuah negara. Untuk menuju ke arah integrasi
kehidupan masyarakat, negara dan Islam diperlukan ijtihad yang akan
memberikan pedoman bagi anggota parlemen atau politisi sehingga tidak
merugikan banyak orang.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Mu’iz Ruzlan. 2000. Pendidikan Politik Ikhwanul Muslimin: Studi Analisis
Evaluatif terhadap Proses Pendidikan Politik Ikhwan untuk para Anggota
khususnya dan seluruh Masyarakat Mesir Umumnya, dari tahun 1928 hingga
1945. Solo: Era Intermedia.
M. Dhianddin Rais. 2001. Teori Politik Islam. Jakarta: Gema Insani.
Nawawi, Ismail. 2011. Politik Dalam Perspektif Islam. Jurnal Hukum Dan
Perundangan Islam Volume 1, Nomor 1, ISSN 2089-0109.
Ridwan. 2017. Hubungan Islam Dan Politik di Indonesia Perspektif Pemikiran Hasan
Al-Banna. Jurnal Hukum, Volume 12, Nomor 2.

Anda mungkin juga menyukai