Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH PEMBELJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN

MATA KULIAH PEMBELJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN


KELOMPOK ...
KELOMPOK ...
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SOSIAL
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SOSIAL

DISUSUN OLEH
DISUSUN OLEH
SYARIF HIDAYATULLAH 836262226
SYARIF HIDAYATULLAH 836262226
ROSSI MULAWA JUBAIROH 857194668
ROSSI MULAWA JUBAIROH 857194668
SITI NUTHALISAH 857194643
SITI NUTHALISAH 857194643
SITI JUPATU ANISAH 857195749

TUTOR PEMBIMBING
TUTOR PEMBIMBING
MAHPUD,...
MAHPUD,...
KEGIATAN BELAJAR 1
KEGIATAN BELAJAR 1
MODEL PEMBELAJARAN PARTISIPATIF
MODEL PEMBELAJARAN PARTISIPATIF

Pembelajaran partisipatif pada intinya dapat diartikan


Pembelajaran
sebagai partisipatif
upaya pendidik pada
untuk intinya dapat peserta
mengikutsertakan diartikan
sebagai
didik dalamupaya pendidik
kegiatan untuk mengikutsertakan
pembelajaran, peserta
yaitu : perancanaan
didik dalam
program kegiatanplanning),
(program pembelajaran, yaitu : perancanaan
pelaksanaan program
program (program planning), pelaksanaan
(program implementation), dan penilaian program program
(programevaluation)
(program implementation), dan penilaian program
(program evaluation)

A. KONSEP PEMBELAJARAN PARSIPATIF


A. KONSEP
- Partisuipatif PEMBELAJARAN
dalam PARSIPATIF
tahap pelaksanaa adalad keterlibatan peserta didik dalam menciptakan iklim
- Partisuipatif
yang dalam
kondusif untuk tahap pelaksanaa adalad keterlibatan peserta didik dalam menciptakan iklim
belajar
yang kondusif untuk belajar
- Partisifatip dalam tahap penilaian adalah keterlibtan peserta didik dalam penilaian pelaksanaan
- Partisifatipmaupun
pembelajaran dalam tahap
untukpenilaian
penilaianadalah keterlibtan
program peserta didik dalam penilaian pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran maupun untuk penilaian program pembelajaran
B. CIRI- CIRI PEMBELAJARAN PARSITIPATIF
B. CIRI- CIRI PEMBELAJARAN PARSITIPATIF

Ciri-ciri pembelajaran partisipatif :


Ciri-ciri pembelajaran partisipatif :
1. Pendidik menempatkan diri pada kebutuhan tidak serba mengetahui
1. Pendidik
terhadap menempatkan
semua diri pada kebutuhan tidak serba mengetahui
bahan belajar
terhadapmemainkan
2. Pendidik semua bahan belajar
peran untuk membantu peserta didik dalam
2. Pendidik memainkan peran
melakukan kegiatan pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam
melakukan
3. Pendidik kegiatanmotivasi
melakukan pembelajaran
terhadap peserta didik untuk
3. Pendidik melakukan motivasi
berpartisipasi dalam pembelajaran terhadap peserta didik untuk
berpartisipasi
4. Pendidik dalam pembelajaran
menempatkan dirinya sebagai peserta didik
5. Pendidik bersama pesertadirinya
4. Pendidik menempatkan sebagai
didik saling peserta didik
belajar
6.5. Pendidik
Pendidik bersama peserta
membantu peserta didik
didik saling belajar
untuk menciptakan situassi
6. Pendidik
belajar yangmembantu
kondusif peserta didik untuk menciptakan situassi
belajar yang
7. Pendidik kondusif
mengembangkan kegaitan pembelajaran berkelompok
8. Pendidik mendorong pesertakegaitan
7. Pendidik mengembangkan pembelajaran
didik untuk berkelompok
meningkatkan semangat
8. Pendidik
berprestasi mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat
berprestasi
9.Pendidik mendorong peserta didik untuk berupaya
9.Pendidik mendorong peserta
memecahkanpermasalahan yangdidik untuk dalam
dihadapi berupaya
kehidupannya.
memecahkanpermasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya.
Knowles (1977) langkah-langkah yang harus dilakukan
pendidik untuk membantu peserta didik dalam
menumbuhkan dan mengembangkan situasi kegiatab dapat
dilakukan dengan :

1. Membantu peserta didik menciptakan iklim belajar


2. Membantu peserta didik dalam menyusun kelpmpok
belajar
3. Membantu peserta didik dalam mendiagnosis belajar
4. Membantu peserta didik dalam menyusun tujuan belajar
5. Membantu peserta didik dalam merancang pengalaman
belajar
6. Membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan
pembelajaran
7. Membantu peserta didik dalam penilaian hasil, proses
dan pengaruh kegiatan pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN BELAJAR 2
Model Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
Model Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
Dalam menyiapkan anak untuk bersosialisasi di masyarakat, sejak dini anak harus sudah
Dalam menyiapkan anak untuk bersosialisasi di masyarakat, sejak dini anak harus sudah
megenal lingkungan keidupannya. Model pembelajaran kontekstual merupakan upaya
megenal lingkungan keidupannya. Model pembelajaran kontekstual merupakan upaya
pendidik untuk menghubungkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
pendidik untuk menghubungkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata peserta didik dan mendorong peserta didik melakukan hubungan antara
nyata peserta didik dan mendorong peserta didik melakukan hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan meraka.
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan meraka.
Dalam penerapan pembelajaran kontekstual dilandasi aliran konstruktivisme yaitu yang
Dalam penerapan pembelajaran kontekstual dilandasi aliran konstruktivisme yaitu yang
menekankan pada pengalaman langsung peserta didik sebagai kunci dalam
menekankan pada pengalaman langsung peserta didik sebagai kunci dalam
pembelajaran.
pembelajaran.
Pembelajaran kontekstual memiliki perbedaan dengan pembelaaran konvensional,
Pembelajaran kontekstual memiliki perbedaan dengan pembelaaran konvensional,
tekanan perbedaannya yaitu pembelajaran konstekstual lebih bersifat student
tekanan perbedaannya yaitu pembelajaran konstekstual lebih bersifat student
centereddengan proses pembelajarannya berlangsung alamiah dalam membentuk
centereddengan proses pembelajarannya berlangsung alamiah dalam membentuk
kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami. Sedangkan pembelajaran konvensional
kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami. Sedangkan pembelajaran konvensional
lebih cenderungteacher centered, yang dalam proses pembelajarannya siswa lebih
lebih cenderungteacher centered, yang dalam proses pembelajarannya siswa lebih
banyak menerima informasi bersifat abstrak dan teoritis
banyak menerima informasi bersifat abstrak dan teoritis
Dalam penerapan pembelajaran kontekstual di kelas, tidak
Dalam penerapan pembelajaran kontekstual di kelas, tidak
terlepas harus memperhatikan komponen-komponen sebagai
terlepas harus memperhatikan komponen-komponen sebagai
acuan utamanya, yaitu :
acuan utamanya, yaitu :
a.      konstruktivisme (construktivisme)
a.      konstruktivisme (construktivisme)
b.      Pecarian (Inqury)
b.      Pecarian (Inqury)
c.      Bertanya (Questioning)
c.      Bertanya (Questioning)
d.      Masyarakat Belajar (Learning Community)
d.      Masyarakat Belajar (Learning Community)
e.      Pemodelan (Modeling)
e.      Pemodelan (Modeling)
f.      Refleksi (Reflection)
f.      Refleksi (Reflection)
g.      Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)
g.      Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)
KEGIATAN BELAJAR 3

Model Pembelajaran Mandiri

Menurut Knowles (1975) belajar mandiri lebih ditekankan


pada orang dewasa dengan asumsi semakin dewasa
peserta didik maka :
• Dapat mengurangi ketergantungan pada orang lain
• Dapat menumbuhkan proses alamiah perkembangan jiwa
• Dapat menumbuhkan tanggung jawab pada peserta didik

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar mandiri :


Terbuka terhadap setiap kesempatan belajar
• Memiliki konsep diri
• Berinisiatif
• Memiliki kecintaan terhadap belajar
• Kreativitas
• Memiliki orientasi ke masa depan
• Memiliki ketarampilan belajar
SELESAI
SELESAI
TERIMA
TERIMAKASIH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai