Anda di halaman 1dari 6

Vol. 1 No. 2 Desember 2022 Hal.

185-190
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/

Meningkatkan Karakter Pelajar Pancasila Pada Siswa Melalui


Program P5 Tari Kreasi
Ryzca Siti Qomariyah1, Putri Shofiya Nur Hasanah2, Tria Fatma Putri3
1,2,3
Universitas Panca Marga
1,2,3
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Panca Marga, Probolinggo
Email: ryzca.upm@gmail.com1, putrishofiya10@gmail.com2, triafatma03@gmail.com3

https://doi.org/10.47233/jpst.v1i2.314

Abstract
Pancasila as Indonesian ideology is very important to be maintained in the current era of globalization.
Pancasila is the crystallization of the local wisdom which has proven to be effective in facing all challenges
in various eras. In this research activity describes the P5 through the implementation of Creative Dance
Performances at SDN Mangunharjo 6. The type of method used by our group is descriptive method. The
stages of project evaluation are: a) The planning stage. b) Implementation stage. c) Project Judging d) The
reporting and estimation stage. P5 as an answer to what kind of profile or competency the education system
in Indonesia wants to create for students. It contains competencies related to the identity, ideology and
aspirations of the Indonesian nation and also related to the context of life and challenges of the Republic of
Indonesia in the 21st century during the industrial revolution 4.0.
Keyword : evaluation, p5, education, project assessment

Abstrak
Pancasila sebagai ideologi Indonesia yang sangat penting untuk dijaga di era globalisasi seperti saat ini. Hal
tersebut didasarkan pada pesatnya persaingan global yang sedang dihadapi oleh seluruh bangsa di dunia.
Pesatnya persaingan global salah satunya disebabkan oleh perkembangan Revolusi Industri 4.0 dengan
digitalisasi teknologi yang mampu memudahkan aktivitas manusia di segala lini kehidupan. Pancasila
merupakan kristalisasi atau penyatuan kearifan lokal masyarakat yang telah terbukti ampuh menghadapi
segala tantangan di berbagai jaman.Pada kegiatan penelitian ini mendeskripsikan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) melalui penyelenggaraan Pertunjukan Seni Tari Kreasi pada SDN Mangunharjo 6
dengan bertemakan Kebhinekaan Global. Jenis metode yang digunakan oleh kelompok kami adalah metode
deskriptif. Metode ini digunakan dengan harapan dapat mengemukakan hasil penelitian secara
objektifAdapun tahapan penilaian proyek yaitu: a) Dimulai dari Tahap perencanaan. b)Dilanjukan dengan
Tahap pelaksanaan. c) kemudian Judging Proyek . d) dan yang terakhir Tahap pelaporan dan ekstimasi.
Perancangan Profil Pelajar Pancasila ini sebagai jawaban tentang profil atau kompetensi seperti apa yang
ingin diciptakan untuk peserta didik oleh sistem pendidikan di Indonesia. Didalamnya memuat kompetensi
yang berhubungan dengan ideologi, jati diri serta tujuan bangsa Indonesia termasuk lingkup
kehidupan serta tantangan Negara Republik Indonesia pada abad 21 saat masa revolusi industri
4.0.
Kata Kunci : evaluasi, p5, pendidikan, penilaian proyek

This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license

PENDAHULUAN
Pancasila sebagai ideologi Indonesia yang sangat penting untuk dijaga di era globalisasi
seperti saat ini. Terlebih pada era ini terjadi persaingan global yang pesat antar seluruh bangsa di
dunia. Salah satu penyebab pesatnya persaingan global yaitu karena perkembangan Revolusi
Industri 4.0 bersamaan dengan digitalisasi teknologi yang dapt memudahkan kegiatan manusia di
berbagai bidang dalam hidupnya. Pancasila mencakup kristalisasi atau penggabungan kearifan
lokal masyarakat yang telah terbukti dapat menghadapi berbagai tantangan dalam perkembangan
jaman. Dalam kehidupan bangsa Indonesia nilai-nilai khas yang telah berlaku diantaranya, seperti
spiritualitas, solidaritas, gotong royong, musyawarah, dan cinta rasa keadilan. Berlatar belakang
pada keunggulan yang dimiliki oleh nilai-nilai Pancasila dalam menangani persaingan global di
masa revolusi industri 4.0, jadi diperlukan adanya penguatan masyarakat Pancasila yang harus
diselenggarakan segera. Penguatan masyarakat Pancasila adalah suatu usaha untuk membentuk
masyarakat yang pancasialis yang mana mereka dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.01 No. 01 Desember 2022 185
Vol. 1 No. 2 Desember 2022 Hal. 185-190
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/

kehidupan kesehariannya. Upaya penguatan masyarakat Pancasila bisa dilaksanakan sejak dini
melalui pendidikan di sekolah (Penciptaan et al., 2022).
Dalam Projek kegiatan penguatan profil dari pelajar Pancasila atau disebut p5, menjadi
sarana dalam penciptaan profil pelajar Pancasila yang memberi peluang terhadap siswa agar dapat
“mengalami pengetahuan” dimana dalam proses penguatan karakter serta dapat dijadikan peluang
untuk siswa belajar bersummber dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan ini, siswa mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan pelajaran dengan tema-tema atau isu penting misalnya tentang
perubahan iklim di bumi, kesehatan mental, anti radikalisme, wirausaha, teknologi, budaya, hingga
pada kehidupan berdemokrasi sehingga siswa dapat mengimplementasikan aksi nyata sebagai
penyelesaian dari isu-isu tersebut menyesuaikan dengan tahapan belajarnya dan kebutuhannya.
Sesuai dengan Kemendikbudristek No.56/M/2022, P5 atau projek penguatan profil pelajar
Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang agar dapat menguatkan
upaya dalam pencapaian kompetensi serta karakter siswa yang sesuai dengan profil pelajar
Pancasila yang telah disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. (Pengembangan, n.d.).
Assesmen atau penilaian ialah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data yang berkaitan dengan proses dan hasil belajar siswa yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna
dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan melaksanakan penilaian, seorang pendidik dapat
mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa dan keberhasilan siswa dalam meraih kompetensi
yang telah ditetapkan. Febriana, R. (2021). Disisni salah satu bentuk dari salah satunya Yang
merupakan salah satu bentuk asessmen atau penilaian pembelajaran yaitu penilaian proyek (K &
Muh, 2018). Dan oleh karena itu, penilaian juga merupakan bagian penting dari pembelajaran
dalam projek profil pelajar pancasila.

METODE PENELITIAN
Pada kegiatan penelitian ini mendeskripsikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
melalui penyelenggaraan Pertunjukan Seni Tari Kreasi pada SDN Mangunharjo 6 dengan
bertemakan Kebhinekaan Global. Jenis metode yang digunakan oleh kelompok kami adalah
metode deskriptif. Metode ini digunakan dengan harapan dapat mengemukakan hasil penelitian
secara objektif. Adapun yang menjadi Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Sekolah Dasar
Negeri Mangunharjo 6. Waktu melaksanakan penelitian yaitu pada tanggal 15 Oktober 2022 dan
19 Oktober 2022. Kami melaksanakan obsevaasi ini denagn menggunakan Subjek dari penelitian
kami yakni dengan siswa kelas 4 di Sekolah Dasar Negeri Mangunharjo 6 yang berjumlah 32
anak. Objek dalam penelitian ini adalah penilaian proyek pada kegiatan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) yang dilaksanakan SDN Mangunharjo 6. Dalam pengumpulan data
mengenai objek penilitian tersebut kami melakukan teknik pengumpulan data dengan melakukan:
a) Teknik non-tes yakni dengan observasi serta judging secara langsung pada perancangan
kegiatan penilaian proyek dan b) Teknik tes yakni dengan mewawancarai guru terkait responnya
terhadap penilaian pembelajaran proyek dan juga mewawancari peserta didik terkait respon serta
pemahamannya setelah kegiatan P5 yang dijalaninya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdaoat pada kurikulum merdeka yang
merupakan suatu pembelajaran intrakulikuler yang bervariasi serta dalam pelaksanaannya akan
lebih optimal supaya peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk penguatan kompetensi.
Dalam pelaksanaan pembelajarannya guru juga memiliki kebebasan dalam memilih beragam
perangkat ajar agar kegiatan pebelajaran dapat sesuai dengan kebutuhan serta minat dari peserta
didik (Penciptaan et al., 2022).
Perancangan Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi jawaban tentang profil atau
kompetensi seperti apa yang ingin diciptakan untuk peserta didik oleh sistem pendidikan di
Indonesia. Didalamnya memuat kompetensi yang berhubungan dengan ideologi, jati diri serta
tujuan bangsa Indonesia termasuk lingkup kehidupan serta tantangan Negara Republik Indonesia
pada abad 21 saat masa revolusi industri 4.0. Sebagai hasil dari P5 diharapkan bagi para pelajar
Indonesia agar menjadi warna negara yang berjiwa demokratis, unggul serta produktif. Profil dari
seorang Pelajar Pancasila ini sendiri terdiri atas: yang pertama Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; yang kedeua Berkebinekaan global; ketiga Bergotong-

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.01 No. 01 Desember 2022 186
Vol. 1 No. 2 Desember 2022 Hal. 185-190
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/

royong; keempat Mandiri; kelima Bernalar kritis; dan yang terakhir Kreatif (Pengembangan, n.d.).
a) Tahap perencanaan
Dalam tahap perencanaan guru akan merancang berbagai kegiatan yang siswa lakukan
sebelum melaksanakan kegiatan proyek. Diawali dengan mengumpulkan berbagai informasi
terkait dengan hal dalam tugas proyek yang akan dilakukan siswa, dan mengkoordinir
pembagian kerja.
Guru akan mengelompokkan para siswa menjadi 5 kelompok dengan jumlah anggota 6-7
anak pada setiap anggota yang ada. Kegiatan P5 dengan Tari Kreasi ini menurut guru wali
kelas 4 bertujuan dari agar para siswa mengenal kebhinekaan atau keberagaman daerah dari
Indonesia yang mencakup gerakan tari dan lagu-lagu daerah di Indonesia. Hal ini karena Tari
Kreasi ini menggunakan musik Wonderfull indonesia yang mengandung unsur kebudayaan
daerah. Adapun lagu dan Gerakan tari daerah yang terdapat dalam lagu tari kreasi tersebut
antara lain:
1) Bagimu Negri karya Kusbini
2) Paris barantai (Kalimantan Selatan)
3) Si Patokan (Sulawesi Utara)
4) Sajojo (Papua)
5) Soleram (Riau)
6) Kampuang nan jauh di mato (Padang)
7) Janger (Bali)
8) Manuk dadali (Jawa Barat)
9) Anak kambing saya (Nusa Tenggara Timur)
Sebelum penampilan tari kreasi para siswa mendapatkan pelatihan di sekolah dari 3 minggu
sebelum kegiatan dilaksanakan. Guru juga memberikan pengarahan kepada wali murid melalui
whatsapp untuk saling berkoordinasi dan kolaborasi agar para siswa bisa dipantau di rumah.
Pada tahapan awal diadakan pengenalan terhadap tari dan lagu dari tari kreasi tersebut kepada
siswa. Setelah para siswa mengenal gerakan tari dan lagunya, baru diadakan pendalaman
dengan pelaksanaan latihan baik di sekolah ataupun secara berkelompok di rumah siswa
dengan dipantau wali murid. Dalam persiapannya siswa yang berperan menjadi pelaksana
dalam tugas project juga menyiapkan segala jenis keperluan project dimulai dari persiapan
kostum, pembuatan formasi dalam kelompok, dan mempersiapkan musik yang akan
digunakan.
Perencanan penilaian dalam proyek sendiri ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Kemampuan pengelolaan
Dalam pengelolaannya diperlukannya bimbingan dari pendidik karena jika siswa diberi
kebebasan khawatir akan kesulitan dalam memilih topik serta menjadi salah pilih topik
yang terlalu luas sehingga akan berdampak pada informasi yang didapat akan sedikit.
2. Relevansi
Guru perlu memperhatikan tingkat pengetahuan, keterampilan serta pemahaman yang
matang pada siswa dalam pembelajaran agar project dapat dijadikan sumber bukti.
3. Keaslian
Guru harus menimbang seberapa besar arahan atau dorongan yang diberikan pada siswa.
b) Tahap pelaksanaan.
Pada pelaksanaan Program P5 di SDN Mangunharjo 6 mengusung tema Kebhinekaan
Global, dalam kegiatannya dilaksanakan pertunjukan Tari Kreasi oleh para siswa kelas 4. Final
pelaksanaan kegiatan Pertunjukan Tari Kreasi siswa kelas 4 adalah pada hari Sabtu, tanggal 15
Oktober 2022. Kegiatan ini bertempat di lapangan SDN Mangunharjo 6.

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.01 No. 01 Desember 2022 187
Vol. 1 No. 2 Desember 2022 Hal. 185-190
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/

Gambar 1. Pelaksanaan Tari Kreasi

Gambar 1. Pemakaian kostum


c) Judging Proyek
Metode dalam judgement Project ada 2 yaitu, dinilai dengan holistik serta secara analitik
dalam proses ataupun produknya. Metode judgement project menggunakan teknik holistik,
nilai tunggal dicerminkan dengan pandangan umum sedangkan secara analitik penilaian
mencakup pada beberapa aspek. Dalam metode judgement project Tari kreasi ini menggunakan
metode analitik yang menekankan kepada aspek kekompakan. Dari penampilan setiap
kelompok guru akan melihat kekompakan atau keserasian gerakan antar siswa dalam
kolompok. Selain kekompakan aspek yang dinilai adalah busana atau kostum dari siswa, dari
sini guru akan melihat bagaimana cara siswa berkoordinasi dengan temannya terkait kostum
yang digunakan dan juga menunjukkan kreatifitas mereka dalam kostum yang dikenakan
dengan memanfaatkan apa yang ada.
d) Tahap pelaporan dan ekstimasi
Kegiatan proyek dilakukan secara berkelompok, pelaporan disini didapatkan dengan
informasi yang mengenai keterampilan umum yang dimiliki siswa melalui hasil pengamatan
proses project. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat prestasi
maupun untuk memonitoring siswa untuk mengetahui kemajuan pada setiap siswa. Adapun
pelaporan hasil penilaian yang wali kelas 4 lakukan untuk para siswa adalah seperti di bawah.

Kel. ASPEK Skor


Kekompakan Keserasian Dengan Lagu Kedisiplinan Kelincahan Kostum
1

Table 1.format penilaian siswa

Dalam pelaksanaan program P5 Tari Kreasi tersebut terdapat beberapa masalah antara lain: 1)
Adanya pengunduran jadwal kegiatan dikarenakan terkendala hari libur, 2) Adanya siswa yang

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.01 No. 01 Desember 2022 188
Vol. 1 No. 2 Desember 2022 Hal. 185-190
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/

tidak membawa kostum saat pelaksanaan kegiatan, 3) Beragamnya karakter siswa dan guru harus
bisa memadukan mereka dalam satu kelompok, 4) karena kurikulum yang masih baru terdapat
sedikit hambatan dalam pemahaman tentang program P5 .
Dalam mengetagui keberhasilan dalam kegiatan P5 di SDN Mangunharjo 6 yang mengusung tema
Kebhinekaan Global dengan pertunjukan Tari Kreasi dari kelas 4 ini, perlunya memenuhi beberapa
kriteria yang dapat menjadi tolak ukur dalam penilaian proyek tersebut sudah dapat dianggap
berkualitas baik diantaranya:
1. Generalisasi
Dimana dalam pelaksanakan tugas yang diberikan ini apakah dapat memadai untuk
digeneralisasikan kepada tugas-tugas yang lain. Seperti pada proyek tari kreasi ini siswa
dapat mengetahui asal dari setiap lagu dan tari yang mereka tampilkan berkaitan dengan
pengetahuan wawasan kebudayaan yang ada di Indonesia.

2. Authenticity
Yang berarti dalam tugas yang guru berikan apakah sudah serupa dengan apa yang sering
terjadi atau dihadapi dalam prakter kehidupan siswa sehari-hari.
3. Multiple foci
Dimana dalam tugas yang guru berikan kepada siswa sudah mengukur lebih dari satu
kemampuan yang diinginkan. Dalam praktiknya anak yang mampu menghafal suatu materi
diasah pula kemampuannya dalam menghafal suatu gerakan sehingga psikomotorik yang
dimiliki siswa juga bisa berkembang.
4. Teachability
Merupakan tugas yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya semakin baik karena adanya
usaha yang diajarkan guru di dalam kelas. Dalam hal ini guru membimbing dan mengarahkan
siswa untuk mengingat dan menghafal Gerakan begitupun orangtua yang berkolaborasi untuk
mempersiapkan penampilan tari kreasi ini.
5. Fairness
Yang berarti tugas yang diberikan sudah terasa adil untuk semua siswa. Seperti dalam
kegiatan tari kreasi kemarin semua siswa mendapatkan lagu serta gerakan yang sama.
Sehingga tidak ada siswa yang merasa yang lain lebih mudah daripada miliknya sendiri.
6. Feasibility
Feasibility memiliki maksud tugas yang diberikan saat penilaian proyek sudah sesuai untuk
dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor biaya, ruangan (tempat), waktu dan
peralatannya. Dalam pelasanakan proyek tari kreasi ini diutamakan dalam memanfaatkan apa
yang ada dan dimiliki oleh siswa sehingga dapat menghemat biaya dalam pelaksanaan tari
kreasi ini.
7. Scorability
Scorability dalam suatu penilaian merupakan hal yang mendasar untuk mengetahui sah atau
tidaknya sebuah penilaian. Terkait dengan apakah skor yang natinya didapat siswa dari tugas
yang dikerjakannya diberikan dengan akurat dan reliable (Ii, n.d.).

SIMPULAN
Kegiatan P5 yang ada dalam kurikulum merdeka memuat pembelajaran intrakulikuler yang
beraneka serta pelaksanaannya lebih optimal karena peserta didik mendapatkan waktu yang
memadai dalam penguatan kompetensi. Bersamaan dengan itu guru juga mepunyai kebebasan
dalam memilih berbagai perangkat ajar sehingga kegiatan pebelajaran bisa sejalan dengan keadaan
peserta didik dalam proses pembelajaran (Penciptaan et al., 2022). Perancangan Profil Pelajar
Pancasila ini sebagai jawaban tentang profil atau kompetensi seperti apa yang ingin diciptakan
untuk peserta didik oleh sistem pendidikan di Indonesia. Didalamnya memuat kompetensi yang
Sebagai hasil dari P5 diharapkan bagi para pelajar Indonesia agar menjadi warga negara yang
berjiwa demokratis, manusia unggul serta produktif.

DAFTAR PUSTAKA
Febriana, R. (2021). Evaluasi pembelajaran. Bumi Aksara
Ii, B. A. B. (n.d.). Suharsimi arikunto, dasar-dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta; PT.Bumi aksara, 2002), 3. 11–52.

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.01 No. 01 Desember 2022 189
Vol. 1 No. 2 Desember 2022 Hal. 185-190
http://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/
K, I. B., & Muh, A. S. (2018). Pengembangan Perangkat Asesmen Pembelajaran Proyek Pada Materi Perkembangbiakan
Tumbuhan. 3, 79–84. https://doi.org/10.29303/jipp.Vol3.Iss1.49
Penciptaan, M., Seni, K., Gulma, T., Sudibya, I. G. N., Arshiniwati, N. M., & Sustiawati, N. L. (2022). PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA ( P5 ) PADA KURIKULUM MERDEKA. 5(2), 25–38.
Pengembangan, P. (n.d.). Projek Penguatan.

Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi (JPST) Vol.01 No. 01 Desember 2022 190

Anda mungkin juga menyukai