Anda di halaman 1dari 73

SOSIALISASI KURIKULUM MERDEKA

Fitria Evawani
0812.600.81176
Kurikulum Merdeka

Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di PAUD dilaksanakan secara bertahap. 


 Tahun I : dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia 5-6 tahun;
 Tahun II : dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia 4-6 tahun;
 Tahun III : dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia 3-6 tahun.
Perbandingan K13 dan Kurikulum Merdeka
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
Perbandingan K13 dan Kurikulum Merdeka
Contoh Modul Ajar dapat di download di :
https://drive.google.com/drive/folders/1hZp_jS80rKtn3bb1hr0wrEIVAUBDMxa-
900

KI, KD
Karakteristik Kurikulum Merdeka

 Adanya integrasi konsep Profil Pelajar Pancasila sebagai misi yang mendukung tujuan pendidikan
nasional  melalui PROYEK Profil Pelajar Pancasila
 “Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik
pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD.
 Adanya Capaian Pembelajaran (CP)  sebagai peleburan KI dan KD (CP setara posisinya dgn KI,KD)
 Dalam rumusannya, CP melebur kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara holistik.
 Rumusan Capaian Pembelajaran pada akhir PAUD adalah pada akhir fase fondasi, peserta didik
menunjukkan kegemaran mempraktikkan dasar-dasar nilai agama dan budi pekerti; kebanggaan
terhadap jati dirinya; kemampuan literasi dan dasar-dasar sains, teknologi, rekayasa, seni, dan
matematika untuk membangun kesenangan belajar dan kesiapan mengikuti pendidikan dasar.
Lingkup capaian pembelajaran pada PAUD mencakup tiga elemen stimulasi yang saling terintegrasi.
Tiap elemen stimulasi mengeksplorasi aspek-aspek perkembangan secara utuh dan tidak terpisah.
 Adanya Konsep KOS (Kurikulum Operasional Sekolah)
Nilai Agama dan Moral

Kognitif, Bahasa dan Seni

Elemen : Kelompok Kompetensi


Esensial Fisik Motorik, Sosial Emosional
Capaian Pembelajaran (CP) pada PAUD dalam kurikulum ini memiliki 3 Elemen
yaitu :
 (1) Nilai Agama dan Budi Pekerti
 (2) Jati Diri
 (3) Dasar-Dasar Literasi dan STEAM
Prinsip Penyusunan Kurikulum
Operasional Sekolah (KOS)
 Berpusat Pada Peserta Didik
Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta
kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan
dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah.
 Kontekstual
Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya
dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri
 Essensial
Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemegang kepentingan
tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut.
Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di
naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat kembali misalnya lampiran Kepmendikbud seperti CP,
struktur, dll., dalam dokumen kurikulum operasional
Prinsip Penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOS-P)
 Akuntabel
Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan actual

 Kontekstual
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan
dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra,
serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas
Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
Profil Pelajar Pancasila sebagai acuan
penyusunan Visi, Misi dan Tujuan Pembelajaran

6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila :

 Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Berkebinekaan global
 Bergotong royong
 Mandiri
 Bernalar kritis
 Kreatif

-
Struktur Kurikulum Merdeka untuk PAUD

1. Kegiatan Pembelajaran Intrakurikuler


 Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang
tertuang di dalam capaian pembelajaran. 
 intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan
"Merdeka Belajar, Merdeka Bermain".
 kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi
anak.
 kegiatan perlu didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada dilingkungan
sekitar anak.
 sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan
buku bacaan anak.
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
 projek penguatan profil pelajar pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya
pencapaian profil pelajar pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD).
 penguatan profil pelajar pancasila di PAUD dilakukan dalam kontek perayaan tradisi
lokal, hari besar nasional, dan internasional.
 pelaksanaan projek penguatan pelajar pancasila menggunakan alokasi waktu kegiatan
di PAUD.
Project Penguatan Profil Pancasila
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi
dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan.
Pelaksanaan projek penguatan pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari
segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk
merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pada PAUD, projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk
pengayaan wawasan dan penanaman karakter sejak dini.
Penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dalam kontek perayaan tradisi
lokal, hari besar nasional, dan internasional. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
menguatkan perwujudan 6 karakter profil pelajar Pancasila pada fase fondasi. 
Alokasi Waktu Pembelajaran

 Usia 4-6 tahun paling sedikit 900 (sembilan ratus) menit per minggu;
 Usia 3-4 tahun paling sedikit 360 (tiga ratus enam puluh) menit per
minggu.
Rapor Kurikulum Merdeka PAUD
Contoh Rapor
Contoh Kegiatan
Bermain Berbasis Buku
Keterkaitan Dimensi Proyek Profil Pelajar Pancasila dengan Elemen CP
Tema Profil Pelajar Pancasila
 Dalam pendidikan, pendekatan proyek dimaknai sebagai investigasi mendalam
tentang suatu topik yang menarik untuk dipelajari. Investigasi ini biasanya
dilakukan oleh kelompok kecil anak dalam suatu kelas, atau bisa juga
keseluruhan kelas, dan kadang-kadang juga dilakukan oleh anak secara
individual.

 Kunci utama pendekatan proyek adalah suatu penelitian yang dilakukan


sebagai upaya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan terkait
satu topik yang dimunculkan oleh anak, guru, atau guru yang bekerja sama
dengan anak (Katz, 1994:1).
Kenapa harus Pembelajaran Berbasis
Project?
 Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pembelajaran yang dilakukan
melalui interaksi dengan lingkungan sekitar agar pelajar lebih peka, peduli,
dan belajar untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kontekstual di sekitar
mereka. Pandangan Ki Hadjar Dewantara ini sejalan dengan rekomendasi
UNESCO-MGIEP (2019) tentang pentingnya pembelajaran kontekstual yang
bernuansa lokal. Menurut kajian UNESCO-MGIEP tersebut, pembelajaran yang
kontekstual akan membangun kepekaan pelajar akan kondisi lingkungan dan
masyarakat, yang akhirnya membangun kompetensi global yang dibutuhkan di
Abad ke-21, termasuk untuk menguatkan pembangunan yang berkelanjutan
(sustainable development).
 Pada saat anak bekerja melalui proyek, anak dilatih untuk memiliki mental
yang tangguh karena ia akan menghadapi tantangan pembelajaran yang terus-
menerus harus ia selesaikan
Contoh Project tema Aku Sayang Bumi

 Inspirasi awal, sumber belajar dari membaca


“ Buku PETUALANGAN BOTOL PLASTIK “

Buku ONLINE ;
Aplikasi iJak dan iPusnas.
https://literacycloud.org/
https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/pustaka/buku
https://bobo.grid.id/
https://budi.kemdikbud.go.id
Membawa anak ke sumber belajar,
melihat sampah di sekeliling lingkungan
Guru meminta anak untuk menganalisis
sampah yang telah di lihat oleh anak
 Peta Konsep / Rancangan Kegiatan yang di tawarkan ke anak :
1. Menjadi Detektif Sampah
2. Pergi ke Bank Sampah
3. Membuat Pupuk Kompos
4. Membuat Ecoenzyme
5. Membuat Kertas Daur Ulang
6. Membuat Ecobrick
7. Membuat dompet/tas belanja dari plastik bekas
Hari 1 : Menjadi
Detektif
Sampah
Hari 2 : pergi
ke BANK SAMPAH
Hari 3 : Membuat KOMPOS
Hari 4 : Membuat
Eco enzyme
Hari 5 :
Kertas
daur ulang
Nilai ekomonis dari KERTAS BEKAS
Hari 6 :
membuat Ecobrick
Nilai ekonomis dari SAMPAH botol aqua
(Ecobrick)
Membuat Aktivitas terkait elemen Jati Diri

Anda mungkin juga menyukai