KURIKULUM
MERDEKA
Unit Modul
BIODATA
Kedengaram
mya bagus
untuk aku !
Gambar: 1 Gambar: 2
Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara:
“Memberi ilmu demi “Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala
kecakapan hidup anak
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar
dalam usaha
mereka dapat mencapai keselamatan dan
mempersiapkannya untuk
segala kepentingan hidup
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
PERUBAHAN
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi? Viideo Mengapa
Kurikulum perlu d
● Di mana sekolah kita berada? iadaptasi
● Apakah di tepi pantai?
● Apakah di tengah-tengah perkebunan?
● Apakah di tengah perkotaan yang padat penduduk dengan sosial yang beragam?
● Selama setahun belakangan, perubahan apa saja yang terjadi di sekitar sekolah?
● Apakah ada bangunan yang baru didirikan?
● Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di sekolah?
Keadaan sekolah dan sekitar kita memang berbeda-beda. Murid kita berbeda-beda,
pembelajaran seperti apa yang paling berhasil untuk masing-masing murid kita, boleh jadi
memang tak sama.
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
• Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula dengan perubahan
yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sebagian alasan mengapa
kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus melalui proses adaptasi
terlebih dahulu.
Projek Penguatan profil Kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk
pelajar Pancasila menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan fase. Secara umum
tema projek penguatan profil pelajar pancasila adalah 1) Gaya Hidup Berkelanjutan; 2)
Kearifan Lokal; 3) Bhinneka Tunggal Ika; 4) Bangunlah Jiwa dan Raganya; 5) Suara
Demokrasi; 6) Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR; 7) Kewirausahaan dan
untuk SMK ditambah kebekerjaan.
Tema jenjang PAUD 1) Aku Sayang Bumi, 2) Aku Cinta Indonesia, 3) Bermain dan
Bekerjasama 4) Imajinasiku.
Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal.
Struktur Kurikulum Merdeka
1. PAUD
Projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan
Struktur Kurikulum untuk pendidikan anak usia dini terdiri dari
untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar
● Kegiatan pembelajaran intrakurikuler; dan
Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi
● projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di PAUD dirancang agar
Anak untuk PAUD). Penguatan profil pelajar Pancasila
anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam
di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi
Capaian Pembelajaran (CP) fase fondasi. Intisari kegiatan
lokal, hari besar nasional, dan internasional.
pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang
menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD. Projek
dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
Penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan 1- 2 kali
bermakna bagi anak. Kegiatan perlu didukung oleh penggunaan
dalam satu tahun ajaran dengan tema berbeda.
sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar
anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya
dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak. tidak kurang dari 900 (sembilan ratus) menit per
minggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun
sebaiknya tidak kurang dari 360 (tiga ratus enam
puluh) menit per minggu.
Struktur Kurikulum Merdeka
2. SD
Strutur kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga) Fase :
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI.
Pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif
dan tidak detail. Meskipun IPAS belum diajarkan secara spesifik di fase A, tapi bukan berarti mereka tidak
belajar IPA dan IPS. Pada fase A, muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.
Projek penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun ajaran dengan
tema yang berbeda. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik.
Struktur Kurikulum Merdeka
3. SMP
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan
Kelas IX.
Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama. Projek penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan 3-4 kali dalam satu tahun
ajaran dengan tema yang berbeda
Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, di SMP mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran
wajib.
Struktur Kurikulum Merdeka
4. SMA
Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu:
a.Fase E untuk Kelas X; dan
b.Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII.
Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi dua, yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per-tahun.
Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang
berikutnya. Sehingga, pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan. Program
peminatan dimulai di kelas 11. Pada kelompok mata pelajaran pilihan, murid diperbolehkan mengambil 4-5 mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya, tidak terikat dengan pengelompokan rumpun mata pelajaran
(MIPA, IPS, Bahasa dan Budaya, dll.). Artinya, murid diperbolehkan mengambil mata pelajaran lintas rumpun
tanpa ada batasan apapun.
Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat membuka kelas vokasi/mata
pelajaran baru, misalnya kelas bahasa jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi, dll.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam satu tahun ajaran untuk SMA kelas X adalah 3-4 dengan tema
yang berbeda, sedangkan untuk kelas XI dan XII adalah 2-3 dengan tema yang berbeda.
Struktur Kurikulum Merdeka
5. SMK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara
waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan
fase peserta didik. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam satu tahun ajaran untuk SMK kelas X adalah 3 projek
profil dengan 2 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan, sedangkan untuk SMK kelas XI adalah 2 projek profil
dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan. Untuk kelas XII adalah 1 Projek Penguatan Profil Pelajar
pancasila dengan tema kebekerjaan.
● Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran.
● Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase
kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%.
● Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester).
● Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya.
Struktur Kurikulum Merdeka
6. SLB
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)
CP dan strategi mencapai CP menggunakan
Kerangka Kerja Understanding by Design
Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus pada proses
perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan instruksi
pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:
1. Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan kemampuan learning transfer
(kemampuan mengimplementasikan hasil belajar dalam sebuah performa otentik)
2. Merancang kurikulum “Terbalik” (backward), dengan mulai dari tujuan akhirnya terlebih
dulu
CP disusun menggunakan
metode Backward Design
Merencanakan
Menentukan
Identifikasi hasil pengalaman
bukti-bukti yang
yang diinginkan belajar dan
dapat diterima
instruksi
Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP dan ATP
Tentu saja jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, berlari,
bersepeda, atau berlayar, elemen Capaian Pembelajarannya sangat mungkin berbeda dengan
mengemudikan mobil. Mungkin elemennya lebih sedikit/banyak, mungkin mirip atau sama.
Elemen setiap mata pelajaran dapat memiliki persamaan atau perbedaan karakteristik satu
dengan lainnya.
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa
Berpikir dan Siswa mampu mengenali dan membiasakan Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
diri dengan berbagai prosedur dasar berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
Bekerja Artistik sederhana untuk berkarya dengan aneka dengan aneka pilihan media yang tersedia di aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa sekitar. Siswa mengetahui, memahami dan mulai mengetahui, memahami dan konsisten
mengetahui dan memahami keutamaan faktor konsisten mengutamakan faktor keselamatan mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja.
keselamatan dalam bekerja dalam bekerja
Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
dan menuangkan pengalaman kesehariannya menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara
secara visual dengan menggunakan bentuk- visual dengan menggunakan garis pijak dan visual dengan menggunakan konsep ruang, garis
bentuk dasar geometris. Siswa mengeksplorasi proporsi walaupun masih berdasarkan penglihatan horison, pemahaman warna, keseimbangan (balance)
alat dan bahan dasar dalam berkarya. Siswa sendiri. Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan dan irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan
juga mengenali prosedur dasar dalam berkarya prosedur dasar dalam berkarya. dan menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar
dalam berkarya
Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
rupa berupa garis, bentuk dan warna rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai
warna. menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Elemen Fase A Fase B Fase C
Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan Siswa mampu mengenali dan Siswa mampu mengenali dan
menceritakan fokus dari karya yang menceritakan fokus dari karya yang menceritakan fokus dari karya yang
diciptakan atau dilihatnya (dari diciptakan atau dilihatnya (dari diciptakan atau dilihatnya (dari
teman sekelas karya seni dari orang teman sekelas karya seni dari orang teman sekelas karya seni dari orang
lain) serta pengalaman dan lain atau era atau budaya tertentu) lain atau era atau budaya tertentu)
perasaannya mengenai karya serta pengalaman dan perasaannya serta pengalaman dan perasaannya
tersebut. mengenai karya tersebut mengenai karya tersebut
Berdampak Siswa mampu menciptakan karya Siswa mampu menciptakan karya Siswa mampu menciptakan karya
sendiri yang sesuai dengan sendiri yang sesuai dengan sendiri yang sesuai dengan
perasaan atau minatnya perasaan,minat atau konteks perasaan,minat atau konteks
lingkungannya lingkungannya
Bentuk Pemahaman Dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori
belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah
kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Explanation menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
pendapatnya.
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
Interpretation karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah
dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
Application sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi , melihat gambaran
Perspective besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau memahami pikiran yang berbeda
Empathy dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
Self-Knowledge secara internal.
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman siswa
atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan merupakan siklus.
Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini (mampu
menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan, berempati, memiliki
sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri), berarti mereka telah
mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.
●Peserta menganalisis
peran elemen dalam
membentuk kompetensi
yang akan dicapai dalam
sebuah CP
Diskusi Kelompok (40 menit)
Bersama-sama kelompok kecil (4-6 orang) memba ca CP sebuah mata pelajaran pada fase
yang diampunya.
CP Mapel/Fase Kompetensi Yang Dituju CP Elemen CP Hubungan dan Peran Elemen Dengan
Kompetensi Yang Dituju CP
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1. Peserta dipersilakan memodifikasi lembar kerja ini menjadi bagan atau peta pikiran sesuai kebutuhan kelompok.
2. Setiap peserta menyerahkan hasil temuannya pada notulen kelompok untuk dikompilasi ke dalam presentasi.
3. Setiap kelompok menyerahkan satu presentasi saja. Panjang presentasi menyesuaikan hasil diskusi kelompok.
1. 2. 3. 4.
Apa hal baru yang saya Bagaimana pandangan Bagaimana pandangan Bagaimana menurut
dapatkan dan saya mengenai saya mengenai saya seandainya saya
mengubah paradigma penggunaan fase hubungan mengajar tanpa
saya dari modul dalam CP? pengurangan konten mengetahui
Pemahaman CP ini? materi dengan kompetensi yang dituju
pencapaian CP? siswa?
5. 6. 7. 8.
Apa hal baru yang saya Apa saja cara yang Apa hal baru yang saya Apa hal yang ingin saya
dapatkan mengenai dapat saya gunakan dapatkan dari ketahui lebih lanjut
kaitan CP dengan untuk mengetahui penggunaan metode mengenai CP?
pembelajaran yang apakah siswa sudah Backward Design?
berpusat pada siswa? memahami apa yang ia
pelajari?
Pemahaman CP Mata Pelajaran yang Diampu
(15 menit)
Membuat dan mengunggah sebuah peta pikiran/bagan yang menunjukkan
pemahaman, keterampilan dan konten inti yang perlu dituju di mata pelajaran yang
diampu :
• Pilih dan tuliskan satu elemen pada CP mata pelajaran yang diampu:
• Buat contoh bentuk pemahaman dalam CP tersebut dengan menggunakan
minimal 2 dari 6 Aspek/Facet Pemahaman (lihat contoh).
Nama:
Mata Pelajaran/Fase/Elemen CP :
Pengenalan
Elemen CP Mapel/Fase (Salin tempel elemen di sini) diri
Interpretasi
Penjelasan
Aplikasi
Perspektif
Empati
1. 2. 3. 4.
Bagaimana elemen- Apa saja yang dapat Apa yang dimaksud Mengapa CP hanya
elemen suatu mapel dilakukan seseorang dengan kompetensi? memuat tujuan akhir
untuk menunjukkan pembelajaran dan
membentuk kompetensi rentang waktu untuk
yang dituju CP mapel bahwa ia sudah mencapainya?
tersebut? memahami suatu konsep/
menguasai suatu
keterampilan?
5. 6. 7. 8.
Apa kaitan Capaian Mengapa dalam teori Mengapa penting Apa yang sebaiknya
Pembelajaran dengan konstruktivisme, menentukan hasil yang dilakukan saat ada siswa
pembelajaran yang kemampuan diinginkan terlebih dulu yang “tertinggal” Fase ?
“Memahami” dianggap dalam penyusunan CP?
berpusat pada siswa?
sebagai level tertinggi?
● Apakah sekolah dapat membuat CP sendiri?
• Apakah sebuah kegiatan pembelajaran harus dapat meliputi • Apakah CP menggantikan Standar Kompetensi Lulusan?
seluruh elemen CP mata pelajaran tersebut?
Tidak. Anda dapat menggunakan hanya 1-2 elemen saja dalam Tidak. Dalam kerangka kurikulum, CP kedudukannya di
sebuah kegiatan. Yang terpenting, siswa dapat mengembangkan bawah SNP (Standar Nasional Pendidikan), setara dengan
kompetensi yang dituju elemen CP tersebut dengan optimal. KI-KD dalam Kurikulum 2013. CP disusun berdasarakan SKL
dan Standar Isi.
• Bagaimana apabila terdapat perbedaan kemampuan/ level • Apakah dengan sistem Fase, apakah siswa yang tertinggal Fase akan
Capaian Pembelajaran dalam suatu kelas? (Contoh: dalam mengalami tinggal kelas/tidak naik kelas?
kelas 5 ternyata masih ada siswa yang masih berada di fase B,
sementara yang lain sudah sesuai berada di fase C)
Tidak. Siswa tetap akan naik kelas dengan catatan perkembangan
Sangat penting untuk melakukan asesmen diagnostik baik masing-masing yang dapat dijadikan landasan untuk merancang
kognitif maupun non kognitif di awal pembelajaran (akan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai levelnya (Teaching at The
dibahas pada modul Asesmen). Hasil asesmen diagnostik ini
akan menentukan CP yang akan digunakan dalam kelas Right Level). Penelitian menunjukkan bahwa tinggal kelas tidak
tersebut. memberikan banyak manfaat untuk anak (capaian akademik mereka
tidak , malah menurunkan rasa percaya diri anak (self efficacy) tentang
Untuk mengatasinya dapat digunakan Pembelajaran kemampuannya untuk sukses secara akademik.
Berdiferensiasi. Sangat memungkinkan , dalam suatu kelas
digunakan 2 CP. Contoh:
1. Siswa dengan kemampuan umum digunakan CP fase • Apakah satuan pendidikan dapat membuat CP sendiri?
tersebut (contoh kelas 5 menggunakan CP fase C).
2. Siswa dengan kemampuan melampaui fase C tetap Tidak. CP sifatnya terberi (given) dari pemerintah dan tidak dapat
menggunakan fase C dengan pengayaan/ pendalaman.
Siswa dengan kemampuan ini juga dapat diajak untuk diubah.
berbagi kiat belajar dengan temannya (peer teaching)
3. Siswa yang masih berada di fase B menggunakan CP fase • Mengapa CP hanya memuat tujuan akhir pembelajaran dan rentang
B dengan dampingan guru (remedial)
waktu untuk mencapainya?
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, apabila
mengalami hambatan intelegensi dapat menggunakan Setiap satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan
CP pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami Kurikulum Operasional Sekolah, Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan
hambatan intelegensi dapat menggunakan CP reguler
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum Pembelajaran, dan Modul Ajar berdasarkan CP. dengan
mempertimbangkan kekhasan, potensi, dan konteks sekolah, serta
kemampuan siswa dan gurunya.
Rencana Tindak Lanjut
Belajar?
Untuk siapa saya
Mengajar?
Kita mengajar untuk peserta didik
Pembelajaran dan Asesmen harus:
● Terdiferensiasi
4 Syarat Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka
Pendidik perlu memilih untuk:
dan asesmen
Pembelajaran Terdiferensiasi
Strategi yang dapat digunakan agar dapat
mengajar sesuai dengan tahap capaian
belajar atau kemampuan peserta didik
adalah diferensiasi.
Menentukan Merancang
Identifikasi hasil
bukti-bukti kegiatan
akhir yang
pemahaman yang pembelajaran
diinginkan
dapat diterima yang tepat
• Seluruh kegiatan • RPP
Rangkaian Asesmen:
pembelajaran & asesmen • Modul Ajar
• Penilaian awal
selalu mengacu pada CP • Bahan Ajar
• Formatif
(terberi) • Modul Projek
• Sumatif
• TP • Buku Panduan
• ATP
B. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
CP masih bersifat sangat umum. Untuk membuatnya menjadi lebih
konkret dan operasional, kita perlu menurunkannya menjadi rumusan
Tujuan Pembelajaran.
Pengurutan Prosedural
Pengurutan Deduktif
Pengurutan Hirarki
Scaffolding
Merancang
Pembelajaran
dan Asesmen
ASESMEN
Belum berkembang Murid yang belum dapat menulis Kana ,dapat melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
1. Berlatih menulis aksara Kana dengan bantuan buku kotak-kotak/ lembar kerja menebalkan huruf
2. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menuliskan
kata dengan tepat
3. Menyusun potongan kata (contoh : ka-ru-sa disusun membentuk kata sakura)
Mulai Berkembang/ Murid yang mulai dapat menulis Kana, ia melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
Berkembang Sesuai 1. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menulis atau
Harapan cara mengingat huruf
2. Berlatih menyusun kalimat acak dengan menggunakan kata dan tata bahasa yang diajarkan
3. Berlatih dikte (peserta didik menulis apa yang didengar)
Berkembang Melampaui Murid yang mulai dapat menulis Kana dengan lancar, dapat melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
Harapan/ Mahir 1. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menulis
dengan ejaan yang tepat
2. Berlatih menulis kalimat dengan menggunakan kata dan tata bahasa yang diajarkan
3. Diberdayakan sebagai tutor sebaya atau mendapatkan pembinaan prestasi misalnya sebagai tim perwakilan sekolah
untuk lomba
Teknik asesmen yang dapat diadaptasi
Teknik asesmen yang dapat diadaptasi
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis hasil asesmen secara kuantitatif dan/atau
kualitatif
Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif (hasil pengamatan atau rubrik)
maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh dengan membandingkan pencapaian hasil
belajar peserta didik dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di
akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya. Untuk menyimpulkan hasil belajar peserta didik,
pendidik dapat menggunakan berbagai teknik dan instrumen di luar tes tertulis.
Beberapa pendekatan untuk menentukan ketercapaian TP
(1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum
mencapai tujuan pembelajaran
(2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
(3) menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan
pendidik dalam mengembangkannya
Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan teknik
pengolahan nilai dan format rapor
yang akan digunakan.
Tuliskan di kolom chat bagaimana diri anda selama ini menerapkan prinsip pembelajaran dan
asesmen dalam pembelajaran
• 3 hal yang menurut saya sudah baik dari diri saya dalam menerapkan prinsip pembelajaran
dan asesmen
• 2 hal yang ingin saya perbaiki dan kembangkan dari diri saya dalam menerapkan prinsip
pembelajaran dan asesmen
• 1 hal baru yang komit saya lakukan untuk menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen
Sesi 2
Modul Pembelajaran dan Asesmen
Penyegaran Materi Sesi 1
• Silakan pilih satu angka antara 1-15,
tuliskan angka tersebut di kolom chat
Apa satu hal yang ingin Siapa guru yang paling Apa pelajaran yang Apa pelajaran yang Apa 3 nilai/value hidup
saya ubah dari cara berkesan bagi saya dan paling saya sukai selama paling sulit bagi saya saya yang ingin saya
mengajar saya? mengapa? sekolah dan mengapa? selama sekolah? teruskan pada anak dan
murid-murid saya?
6 7 8 9 10
Apa pengalaman Apa pengalaman Siapa murid yang paling Apa hal terbesar yang Apa satu hal yang saya
mengajar saya yang mengajar saya yang berkesan bagi saya dan saya dapatkan dari sesi 1 komit berlatih untuk
paling berhasil? paling berkesan? mengapa? kemarin? menerapkan prinsip
pembelajaran dan
asesmen?
11 12 13 14 15
Apa yang menahan Apa/siapa yang Apa satu perubahan Apa satu keterampilan Tiga kata sifat yang
langkah saya untuk membuat semangat saya sikap/pemikiran terbesar baru yang saya peroleh menggambarkan diri saya
menerapkan prinsip menggebu dan membuat saya dalam 3 bulan dalam sebulan terakhir sebagai seorang pendidik
pembelajaran dan langkah saya maju? terakhir ini? ini? profesional adalah….
asesmen?
Presentasi/Diskusi (40’)
● Silakan berdiskusi atau mempresentasikan gagasan anda untuk menanggapi
video tersebut dalam waktu 40 menit. Pastikan semua peserta mendapatkan
giliran berpendapat
● Gunakan waktu secara efektif
● Presentasi dapat dilakukan secara kelompok besar bersama seluruh kelas atau
bersama kelompok kecil dalam break out rooms
● Presentasi dapat disajikan dalam bentuk slide, poster, atau hanya secara lisan.
Selama 40 menit peserta bergantian mempresentasikan gagasannya untuk merespon kebutuhan pembelajaran dan asesmen yang
ada dalam video tersebut. Masing-masing peserta memiliki waktu maksimal 2 menit untuk presentasi dan berdiskusi mengenai ide
mereka untuk merespon video tersebut. Narasumber dapat memberikan pilihan pada peserta apakah diskusi akan dilakukan
bersama seluruh kelas atau dalam Break Out Rooms masing-masing. Narasumber mengarahkan peserta untuk efektif
menggunakan waktu yang terbatas dengan cara langsung menyampaikan idenya dan bersikap proaktif saling memberikan umpan
balik.
Umpan balik yang dapat diberikan meliputi:
1. Bagaimana memetakan kemampuan awal peserta didik mengenai topik yang dituju
2. Apakah penilaian awal yang dilakukan tersebut sesuai dengan TP yang dituju
3. Bagaimana Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dapat mengukur ketercapaian kompetensi yang dituju
4. Apakah kegiatan pembelajaran dan asesmen yang dirancang memungkinkan untuk dilaksanakan di konteks satuan
pendidikan masing-masing
Elaborasi Pemahaman (45’)
Merancang
Pembelajaran
Menyusun TP dan ATP
Tujuan Belajar
1. Apa tujuan dari kegiatan PRESENTASI? Apa saja yang bisa dipelajari dari kegiatan
tersebut?
2. Mengapa murid harus menggunakan format tertentu saat menyelesaikan soal
mata pelajaran tertentu? Apa tujuannya?
3. Mengapa setting kelas dibuat berkelompok untuk menyelesaikan sebuah tugas?
Apa manfaatnya?
WIRAGA
raga, indera, imajinasi,
bermain=belajar, eksplorasi
pengalaman (rasa-pikir)
WIRAMA
tanggung jawab, pembiasaan, irama
keseharian, jadwal rutin, selaras dengan
sesama dan semesta
Taman indria,
SD, SMP SMP, SMA SMA+
TK/PAUD, SD
Konteks Lingkungan Pembelajaran
Mari memperhatikan dengan seksama karakteristik satuan pendidikan masing-
masing melalui beberapa pertanyaan berikut:
Misalnya: apa perbedaan yang dapat terlihat dari Capaian Pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan IPAS?
Prinsipnya, Tujuan Pembelajaran
(TP), terdiri dari:
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat mengamati dan mempertanyakan pemamfaatan energi alternatif di lingkungan sekitar
2. Peserta didik dapat memprediksi pemamfaatan energy alternatif di masa depan untuk lingkungan sekitar
3. Peserta didik dapat mendesain atau merancang penelitian sederhana terkait pemanfaatan energi alternatif
4. Peserta didik dapat melakukan penelitian sederhana terkait dengan pemanfaatan energi alternatif
5. Peserta didik dapat memproses dan menganalisis data dan informasi terkait dengan penelitian sederhana
tentang pemanfaatan energi alternatif
6. Peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil penelitian sederhana terkait dengan pemamfaatan energi
alternatif
7. Peserta didik dapat mengevaluasi dan merefleksi pemamfaatan energi alternatif yang paling sesuai untuk
digunakan di lingkungan sekitar
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Fisika
Elemen: keterampilan proses
1. Mengamati Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi menggunakan ragam alat bantu untuk melakukan pengukuran dan
pengamatan. 2. Mempertanyakan dan memprediksi Peserta didik mampu mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil observasi,
mampu merumuskan permasalahan yang ada dan mampu mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan masalah. 3. Merencanakan
dan melakukan penyelidikan Peserta didik mengidentifikasi latar belakang masalah, merumuskan tujuan, dan menggunakan referensi
dalam perencanaan penyelidikan/penelitian. Peserta didik membedakan variabel, termasuk yang dikendalikan dan variabel bebas,
menggunakan instrumen yang sesuai dengan tujuan penyelidikan. Peserta didik menentukan langkah langkah kerja dan cara pengumpulan
data. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi Peserta didik menyiapkan peralatan/ instrumen yang sesuai untuk penelitian ilmiah,
menggunakan alat ukur secara teliti dan benar, mengenal keterbatasan dan kelebihan alat ukur yang dipakai. Peserta didik menerapkan
teknis/ proses pengumpulan data, mengolah data sesuai jenisnya/sesuai keperluan, menganalisis data dan menyimpulkan hasil penelitian
serta memberikan rekomendasi tindak lanjut/saran dari hasil penelitian. 5. Mencipta Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis
data dan informasi untuk menciptakan ide solusi ataupun rancang bangun untuk menyelesaikan suatu permasalahan. 6. Mengevaluasi dan
refleksi Peserta didik berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, mengembangkan keingintahuan, dan memiliki
kepedulian terhadap lingkungan. Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan kritis berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi
dan bertanggungjawab terhadap usulannya. Peserta didik bersikap jujur terhadap temuan data/fakta. 7. Mengomunikasikan hasil Peserta
didik menyusun laporan tertulis hasil penelitian serta mengomunikasikan hasil penelitian, prosedur perolehan data, cara mengolah dan
cara menganalisis data serta mengomunikasikan kesimpulan yang sesuai untuk menjawab masalah penelitian /penyelidikan secara lisan
atau tulisan
Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Biologi
Elemen: Pemahaman Biologi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan 1. Pemahaman
kemampuan menciptakan solusi atas menciptakan solusi atas keanekaragaman
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu permasalahan- makhluk hidup dan
lokal, nasional atau global terkait pemahaman permasalahan peranannya,
keanekaragaman makhluk hidup dan berdasarkan isu lokal, 2. Virus dan peranannya,
peranannya, virus dan peranannya, inovasi nasional atau global 3. Inovasi teknologi biologi,
teknologi biologi, komponen ekosistem dan 4. Komponen ekosistem
interaksi antar komponen serta perubahan dan Interaksi antar
lingkungan. komponen serta
perubahan lingkungan.
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu …………………
2. …………
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Biologi
Elemen: keterampilan proses
1. Mengamati Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.
Memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang diamati. 2. Mempertanyakan dan memprediksi
Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan yang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta didik
menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk membuat prediksi. 3.
Merencanakan dan melakukan penyelidikan Peserta didik merencanakan penyilidikan ilmiah dan melakukan
langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik
melakukan pengukuran atau membandingkan variabel terikat dengan menggunakan alat yang sesuai serta
memperhatikan kaidah ilmiah. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi Menafsirkan informasi yang
didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat,
menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil
penyelidikan. 5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya
pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya. 6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh
termasuk di dalamnya pertimbangan keamanan, lingkungan, dan
Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu ● melakukan kegiatan fenomena ekonomi
melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan penelitian sederhana
menggunakan teknik atau metode yang sesuai dengan menggunakan konsep-konsep ekonomi.
untuk mengamati, menanya, mengumpulkan teknik atau metode yang bank dan industri keuangan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik sesuai non-bank
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil ● merefleksikan dan
penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi merencanakan projek keseimbangan pasar
berdasarkan konsep-konsep ekonomi. Peserta lanjutan secara
didik mampu …. kolaboratif
● menyusun rencana
investasi pribadi.
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana tentang fenomena
ekonomi di lingkungannya
2. apa lagi?
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Ekonomi
elemen: keterampilan proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik
atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan
konsep-konsep ekonomi. Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif.
Peserta didik mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi,
keseimbangan pasar, serta bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik mampu menyusun skala prioritas
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengolah dan menyimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar. Peserta didik
menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran. Peserta didik membuat pola
hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tentang lembaga jasa
keuangan dalam perekonomian Indonesia. Peserta didik menyusun rencana investasi pribadi.
Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu ● melakukan kegiatan fenomena ekonomi
melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan penelitian sederhana
menggunakan teknik atau metode yang sesuai dengan menggunakan konsep-konsep ekonomi.
untuk mengamati, menanya, mengumpulkan teknik atau metode yang bank dan industri keuangan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik sesuai non-bank
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil ● merefleksikan dan
penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi merencanakan projek keseimbangan pasar
berdasarkan konsep-konsep ekonomi. Peserta lanjutan secara
didik mampu …. kolaboratif
● menyusun rencana
investasi pribadi.
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana tentang fenomena
ekonomi di lingkungannya
2. apa lagi?
Berlatih Dalam Kelompok
Setiap sekolah sila berlatih dan melakukan proses
seperti yang baru kita lakukan secara berkelompok.
Nama sekolah:
Mata Pelajaran: Fase:
elemen:
Tujuan Pembelajaran:
1. ..
2. ..
3. ..
4. dst
Mengingat Kembali: Prinsip Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Berlatih dalam Kelompok
Setiap sekolah akan mendapat set beberapa kalimat Tujuan
Pembelajaran dari sebuah mata pelajaran di satu fase
Tugas setiap kelompok adalah: menyusun kalimat-kalimat TP tersebut
menjadi ATP dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan ATP.
Silakan memanfaatkan template LK menyusun ATP berikut (terbuka
untuk penyesuaian tampilan dan konten) untuk mendokumentasikan
hasil diskusi kelompok.
(durasi: 25 menit)
LK Menyusun ATP
Kalimat Tujuan Pembelajaran (dari 2 elemen: menulis, serta membaca dan menyimak)
1. Menyajikan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang terperinci dan akurat dengan topik yang
beragam ke dalam berbagai teks (teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks
eksposisi)
3. Memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Memahami isi teks informatif berkaitan dengan ide pokok dan ide pendukung
5. Memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
6. Membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang dikenalinya dengan fasih.
7. Memahami pesan dan informasi dari teks narasi dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
8. Memahami isi teks narasi berkaitan dengan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita
LK Menyusun ATP
Tujuan Pembelajaran:
1. Menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat
2. Menganalisis hubungan antara keragaman kondisi geografis nusantara dengan pembentukan
kemajemukan budaya
3. Memahami potensi sumber daya alam serta kaitannya dengan mitigasi kebencanaan
4. Memahami dan memiliki kesadaran akan keberadaan diri, serta mampu berinteraksi dengan lingkungan
terdekatnya
5. Menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan perekonomian
6. Memahami perkembangan masyarakat Indonesia dari masa praaksara, kerajaan, sampai masa kolonial
7. Memahami masyarakat saling berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
LK Menyusun ATP
Nama Sekolah:
Mata Pelajaran: /Fase:
Ya
Ya
Ya
Apakah semua pendidik
Tidak
Ide tindak lanjut:
siap untuk merumuskan TP
secara mandiri?
Ya
Yang akan dilakukan:
Apakah satuan pendidikan Belum
saya siap untuk menyusun
ATP secara mandiri?
Ya
Tidak
Apakah saya telah mampu membaca Ide tindak lanjut:
dan memahami CP?
Ya
Ya
Apakah saya sudah terbiasa
Tidak
Ide tindak lanjut:
berkolaborasi dengan rekan
pendidik dalam 1 fase
untuk merumuskan TP?
Ya
Yang akan dilakukan:
Belum
Apakah saya siap untuk
menyusun ATP secara
kolaboratif dengan rekan 1
fase?
Hal-hal Tindak Lanjut yang Akan Dilakukan Terkait Merumuskan TP dan Menyusun ATP
1. …
2. …
3. dst
Modul Merancang
Pembelajaran #1 telah selesai.
Semoga kini Bapak/Ibu lebih
terampil dalam menentukan TP,
dan menyusunnya menjadi ATP
yang logis dan memerdekakan
peserta didik.
Merancang Projek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Perkenalan
Profil Narasumber
Ada di nomor berapakah posisi Anda
sekarang di tengah rangkaian pelatihan
ini?
Tujuan Pembelajaran
→ Peserta dapat merancang ide projek penguatan profil pelajar
Pancasila yang sesuai dengan kondisi sekolah dan kebutuhan
peserta didik.
Alur Kegiatan
6 Merancang ide kegiatan 60 45
JP Kontekstual
projek sesuai dengan kondisi Lembar kerja
Demonstrasi
7 sekolah 60 45
Kontekstual
Mengikuti sesi sharing dan
Elaborasi diskusi untuk
8 90 60
Pemahaman mengonfirmasi/menguatkan
pemahaman.
Menghubungkan materi
9 Sinkron 3 JP Koneksi modul projek dengan materi 15 15 Kertas A4
Antar Materi
modul sebelumnya
Menyusun ide langkah nyata
yang akan dilakukan terkait
(Rencana)
10 rencana pengembangan 15 15
Aksi Nyata
modul projek sesuai dengan
peran masing-masing.
Mulai dari Diri
Pertanyaan orientasi
❏ Apa yang sudah Anda ketahui/pahami mengenai projek penguatan
profil pelajar Pancasila?
❏ Menurut Anda, mengapa projek penguatan profil pelajar Pancasila
perlu dilakukan?
❏ Melalui kegiatan di modul ini, apa hal-hal yang ingin Anda pelajari
mengenai perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Eksplorasi Konsep
A. Profil Pelajar Pancasila
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar
Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan
termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta
didik.
Profil pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter
sesuai nilai-nilai Pancasila. Pernyataan ini memuat tiga kata kunci: pelajar sepanjang hayat,
kompeten, dan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas
khas bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia; dengan
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam
konteks perkembangan Abad 21. Oleh karennya, sederhananya profil pelajar Pancasila adalah
seperangkat kompetensi yang diharapkan tercapai oleh pelajar Indonesia. Profil pelajar Pancasila
digali dari nilai-nilai Pancasila dan kebutuhan abad ke-21.
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi,
yaitu:
★ Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia,
★ Mandiri.
★ Bergotong-royong.
★ Berkebinekaan global.
★ Bernalar kritis.
★ Kreatif.
Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya pikir Mengidentifikasi potensi ekonomi di Mengenal belajar membangun dialog
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi kritis, kreatif, inovatif, sekaligus tingkat lokal dan masalah yang ada penuh hormat tentang keberagaman
tentang budaya dan kearifan lokal kemampuan berempati untuk dalam pengembangan potensi tersebut, kelompok agama dan kepercayaan yang
masyarakat sekitar atau daerah tersebut, berekayasa membangun produk serta kaitannya dengan aspek dianut oleh masyarakat sekitar dan di
serta perkembangannya. berteknologi yang memudahkan lingkungan, sosial dan kesejahteraan Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang
kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. masyarakat. dianutnya.
Gaya Hidup Berkelanjutan Bangunlah Jiwa dan Raganya Suara Demokrasi Kebekerjaan
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SMP/SMPLB-SMA/SMALB/SMK) (Tema wajib khusus SMK)
Memahami dampak dari aktivitas Membangun kesadaran dan Merefleksikan makna demokrasi dan Membangun pemahaman terhadap
manusia, baik jangka pendek maupun keterampilan untuk memelihara memahami implementasi demokrasi ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
panjang, terhadap kelangsungan kesehatan fisik dan mental, baik untuk serta tantangannya dalam konteks yang kesiapan kerja untuk meningkatkan
kehidupan di dunia maupun lingkungan dirinya maupun orang sekitarnya. berbeda, termasuk dalam organisasi kapabilitas yang sesuai dengan
sekitarnya. sekolah dan/atau dalam keahliannya, mengacu pada
dunia kerja. kebutuhan dunia kerja terkini.
Tema-Tema Projek PAUD
Aku Sayang Bumi (Gaya Aku Cinta Indonesia Kita Semua Bersaudara Imajinasi dan Kreativitasku
Hidup Berkelanjutan) (Kearifan Lokal) (Bhinneka Tunggal Ika) (Rekayasa dan Teknologi)
Tema ini bertujuan untuk Tema ini bertujuan agar peserta Tema ini bertujuan untuk mengajak Tema ini bertujuan untuk mengajak
mengenalkan peserta didik pada isu didik mengenal identitas dan peserta didik untuk mampu peserta didik belajar mengenali
lingkungan, eksplorasi dalam karakteristik negara, keberagaman berinteraksi dengan teman sebaya, dunianya melalui imajinasi,
mencari solusi kreatif budaya dan ciri khas lainnya tentang menghargai perbedaan, mau berbagi, eksplorasi, dan eksperimen. Pada
yang dapat dilakukan oleh peserta Indonesia sehingga mereka dan mampu bekerja sama. tema Imajinasiku ini peserta didik
didik, serta memupuk kepedulian memahami identitas dirinya sebagai distimulasi dengan serangkaian
terhadap alam sebagai perwujudan anak Indonesia, serta bangga kegiatan yang dapat membangkitkan
rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan menjadi anak Indonesia. rasa ingin tahu, memperkaya
YME. pengalamannya dan menguatkan
kreativitasnya.
Alokasi Waktu
Projek Profil
Dalam 1 tahun ajaran, peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
- PAUD
1-2 projek dengan tema berbeda di PAUD
- Umum & Diksus
2-3 projek dengan tema berbeda di SD/MI
3-4 projek dengan tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X
2-3 projek dengan tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA
- SMK
3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X
2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI
1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. (Kelas XIII pada SMK program 4
tahun tidak perlu melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila)
Membentuk tim fasilitator projek penguatan Tahapan Awal Pelaksanaan Projek
1
profil pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan 2
projek untuk seluruh kelas.
pendidikan
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Menyusun modul/rencana pengajaran projek
Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek 4 profil
beserta alokasi waktunya.
Berpusat
pada Murid
Peran pemangku kepentingan
Peran pemangku kepentingan
Contoh pertanyaan untuk komunikasi yang memberdayakan
antara pengawas dan kepala sekolah:
❏ Apa harapan atau tujuan yang ingin dicapai oleh satuan
pendidikan dalam pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila?
❏ Bagaimana kondisi kesiapan sekolah saat ini? Apa
sumber daya yang dapat dioptimalkan untuk
melaksanakan projek profil dan mencapai tujuan yang
diharapkan? Apa saja dimensi profil pelajar Pancasila
yang perlu dikuatkan? Bagaimana mengidentifikasi isu
yang relevan untuk dikembangkan menjadi tema projek
profil?
❏ Apa langkah-langkah yang perlu dilakukan? Apa
tantangan yang mungkin dihadapi dan bagaimana cara
menanggulanginya?
C. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
● Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha 6. 7. 8. 9.
Esa Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
● Gotong royong Pengorganisasian, dan Sampah di Sekolahku Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
● Bernalar kritis Penyajian Data Sekolahku
Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
Sub-elemen yang disasar 10. 11. 12. 13. 14.
● Memahami Keterhubungan Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Ekosistem Bumi Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
● Menjaga Lingkungan Alam Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster Poster Aksi Nyata
pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi Sekolahku
Sekitar
yang ada yang Baik
● Kerja sama
● Koordinasi Sosial Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan 15. 16. 17.
mengolah informasi dan Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
gagasan Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah
Contoh Alur Aktivitas Modul Projek (PAUD)
Contoh pengembangan tujuan
dan asesmen modul projek
Versi lengkap:
Penulis: Dina Febrina Ekasari https://docs.google.com/presentation/d/1d9krJZsqS-zVCrMKQ8B
10PQWyMozXiZu/edit?usp=share_link&ouid=1121869273078114
Penyunting: Rizky Satria 18437&rtpof=true&sd=true
Dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila
Dimensi Profil Pelajar Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila Target Pencapaian di akhir fase A (SD kelas 1 - 2) Aktivitas Terkait
Pancasila Terkait
Menganalisis dan mengevaluasi Melakukan penalaran konkrit dan memberikan alasan dalam menyelesaikan 8, 9
penalaran masalah dan mengambil keputusan
Merefleksi dan mengevaluasi Menyampaikan apa yang sedang dipikirkan secara terperinci 5, 17
pemikirannya sendiri
Kreatif Memiliki keluwesan berpikir dalam Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan 11, 12
mencari alternatif solusi permasalahan permasalahan.
Menghasilkan karya dan tindakan yang Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam 11, 12, 13, 14, 15, 16
orisinal bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang
dihasilkan.
Tahapan dalam projek “Aku Ingin atau Aku Butuh Ya?”
Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap isu yang berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan.
1. Provokasi isu/permasalahan 2. Eksplorasi isu/permasalahan 3. Eksplorasi isu/permasalahan 4. Identifikasi awal 5. Refleksi awal
melalui observasi melalui wawancara permasalahan
6. Keinginan atau kebutuhan 7. Menggali tentang kebutuhan 8. Studi kasus melalui cerita 9. Analisa diri tentang 10. Asesmen formatif:
(primer dan sekunder) keinginan dan kebutuhan Presentasi analisa diri
Tahap Aksi. Merancang dan melaksanakan proyek dalam menjawab permasalahan yang ada
11. Projek Kreasiku: 12. Projek Kreasiku: 13. Projek Kreasiku: 14. Projek Kreasiku: 15. Asesmen formatif:
Membuat tujuan kreasi Merencanakan kreasi Membuat kreasi Finalisasi kreasi Simulasi pameran projek
kreasiku
Tahap Refleksi Aksi. Mendemonstrasikan proyek sebagai aksi dan merefleksikan aksi
2. Guru dapat memberikan umpan balik tertulis atas presentasi individual di akhir sesi sebagai bagian dari asesmen
formatif (terlampir contoh umpan balik)
3. Guru sebagai moderator dapat meminta murid untuk memberikan satu kesimpulan dari hasil presentasi temannya yang
Waktu: 4 JP ada di akhir presentasi.
Bahan: Lembar studi kasus 4. Guru menegaskan kembali perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, dan hubungannya dengan prioritas pemenuhan
Peran guru: fasilitator kebutuhan, jika dilihat dari sudut pandang kebutuhan dasar/primer dan sekunder.
Rubrik Formatif 1
Kriteria Dimensi Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Bernalar Kritis Harapan
Kelengkapan Sajian Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk
Informasi sebagian kecil pertanyaan sebagian besar pertanyaan seluruh pertanyaan panduan. seluruh pertanyaan panduan
panduan. panduan. secara terperinci.
Menganalisis jenis kebutuhan Menganalisis salah satu jenis Menganalisis jenis Menganalisis jenis kebutuhan
primer dan sekunder dengan kebutuhan (primer dan kebutuhan primer dan primer dan sekunder dengan
kurang tepat. sekunder) dengan tepat. sekunder dengan tepat. tepat dan terperinci.
Kejelasan Menyampaikan sebagian kecil Menyampaikan sebagian Menyampaikan seluruh Menyampaikan seluruh
penyampaian gagasan secara jelas. besar gagasan secara jelas. gagasan secara jelas. gagasan secara jelas dan
terperinci.
15. Persiapan:
Tata letak kursi dan meja di kelas dapat diatur untuk memungkinkan murid
Asesmen formatif berkeliling melihat hasil kreasi teman-temannya dalam kegiatan simulasi kreasi.
Simulasi Pameran
Projek Kreasiku
Pelaksanaan:
1. Murid diminta melakukan persiapan untuk pameran kreasi. Bahan yang diperlukan adalah:
- Poster tentang analisa diri dari Aktivitas 10
Fokus Pengamatan: - Jurnal kreasi
Kemampuan murid dalam - Hasil kreasi yang telah selesai dibuat
mengeksplorasi dan
Ketiga produk tersebut dapat disusun di meja dan murid dapat berdiri di depan atau di belakang meja tersebut.
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya dalam Guru memberikan contoh simulasi pameran kreasi, yaitu dengan memberikan penjelasan untuk menghubungkan poster
bentuk karya dan/atau tindakan analisa diri dengan hasil kreasi yang ada. Lalu juga ada penjelasan tentang bagaimana kreasi tersebut dibuat melalui
serta mengapresiasi karya dan jurnal kreasi.
tindakan yang dihasilkan. 2. Murid dibagi menjadi dua kelompok untuk simulasi ini. Kelompok pertama yang akan memulai simulasi terlebih dahulu,
di mana teman-temannya yang berada dalam kelompok kedua akan menjadi pengunjung. Hal ini dilakukan secara
bergantian.
Guru berperan sebagai pengunjung yang akan mendengarkan pemaparan solusi yang ditawarkan dan menanyakan
pertanyaan-pertanyaan lanjutan. Guru lalu dapat memberikan pertanyaan juga umpan balik (baik secara lisan ataupun
Waktu: 4 JP tertulis) bagi tiap peserta agar penjelasan yang diberikan bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
Bahan: Poster analisa diri, jurnal
krasi, hasil kreasi
Peran guru: fasilitator
Daftar Periksa (Checklist)
Aktivitas Simulasi Pameran Projek Kreasiku
Jurnal kreasi
Hasil kreasi
Nama murid:
Nama peninjau (reviewer):
Perlu
Kriteria Luar Biasa Baik
Dikembangkan
Penjelasan
pemahaman
Percaya diri
Kontak mata
Level suara
Memberikan detail
atau informasi
pendukung dalam
penjelasannya
Catatan:
________________________________________________________
__
________________________________________________________
__
________________________________________________________
__
________________________________________________________
__
________________________________________________________
__
Rubrik Formatif 2
Kriteria Dimensi Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Kreatif Harapan
Pengolahan ide Mulai dapat menemukan dan Menemukan dan Menemukan dan Menemukan dan
mengembangkan gagasan mengembangkan gagasan mengembangkan gagasan mengembangkan gagasan
kreatif. kreatif dengan bantuan ide kreatif. kreatif dengan
dari orang lain. membandingkan banyak
pilihan alternatif.
Perancangan karya Mulai dapat mengekspresikan Mengekspresikan pikiran dan Mengekspresikan pikiran Mengekspresikan pikiran dan
pikiran dan perasaan dalam perasaan dalam bentuk karya dan perasaan dalam bentuk perasaan sesuai
bentuk karya. yang masih sederhana. karya yang optimal. minat/kesukaannya dalam
bentuk karya yang optimal.
16. Persiapan:
Nama:
Kelas:
Menjelaskan hubungan Menjelaskan hubungan Sudah mulai terlihat Pemilihan kreasi bukan
antara pemilihan kreasi sederhana antara hubungan antara berdasarkan dari hasil
Penjelasan latar belakang dengan hasil analisa diri, pemilihan kreasi dengan pemilihan kreasi dengan analisa diri
pemilihan kreasi dengan memberikan detil hasil analisa diri hasil analisa diri
atau informasi
pendukung
Dimensi
Bernalar Menerangkan dengan Menerangkan dengan Mulai dapat Menerangkan bagian-
Kritis jelas, runut dan logis jelas, runut dan logis menerangkan dengan bagian proses pembuatan
keseluruhan proses keseluruhan proses jelas, runut dan logis kreasi secara acak.
Penjelasan proses
pembuatan kreasi, pembuatan kreasi. beberapa bagian dari
pembuatan kreasi
disertai dengan proses pembuatan kreasi.
pemberian keterangan
yang rinci di setiap
bagian prosesnya.
Hasil kreasi merupakan Hasil kreasi memuat Hasil kreasi belum Hasil kreasi belum
pengembangan ide awal ekspresi pikiran dan/atau memuat ekspresi pikiran mencerminkan
Dimensi Kreativitas dalam yang memuat ekspresi perasaan dari atau perasaan dari pengembangan ide awal
Kreatif berkarya pikiran dan/atau perasaan pengembangan ide awal pengembangan ide awal murid.
serta minat dan kesukaan murid. murid.
murid.
Pemetaan Asesmen Projek
Rubrik Akhir Projek
Contoh Rekapan Nilai AKhir Projek
Alternatif 1
Contoh Rekapan Nilai AKhir Projek
Alternatif 2
Asesmen Projek
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan profil pelajar Pancasila
1. Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen asesmen (lembar ceklis,
rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya).
2. Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
3. Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Berkembang, Berkembang
sesuai Harapan, Sangat Berkembang
4. Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan ditempatkan dalam kriteria “Berkembang Sesuai
Harapan”.
5. Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
6. Pada jenjang PAUD, pelaporan hasil belajar tidak terpisah dengan rapor kelas. Sementara pada
jenjang lainnya pelaporan hasil belajar terpisah dengan rapor intrakurikuler.
Gambaran
rapor
projek
DASMEN
PAUD
& DIKSUS
Pertanyaan ulasan
Projek Penguatan profil pelajar Pancasila
1. Apa yang dimaksud dengan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
2. Mengapa projek penguatan profil pelajar Pancasila perlu dilakukan?
3. Bagaimana tahapan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan?
4. Apa saja prinsip-prinsip dalam mengembangkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Modul Projek
1. Apa saja komponen-komponen di dalam modul projek?
2. Bagaimana mengembangkan alur aktivitas dalam kegiatan projek?
3. Bagaimana mekanisme asesmen dalam kegiatan projek?
Miskonsepsi terkait projek penguatan profil pelajar Pancasila
Tujuan pembelajaran projek dirumuskan secara mandiri Tujuan pembelajaran projek sudah ada di dalam dokumen
dengan hanya menyasar pada level dimensi karakter profil profil pelajar Pancasila, menyasar pada level rumusan
pelajar Pancasila. kompetensi untuk setiap jenjang.
Ilustrasi:
Terdapat kegiatan projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang menyasar dimensi Kemandirian dan
Bernalar Kritis. Aktivitas utamanya membuat poster mengenai pelestarian lingkungan.
Asesmen yang keliru: Mengukur kreativitas membuat poster. Kriteria penilaian berupa pemahaman
konten mengenai pelestarian lingkungan dan kerapian serta estetika dekorasi poster.
Asesmen yang tepat: Mengukur kemampuan selama proses pengerjaan poster. Kriteria penilaian berupa
kemampuan mengelola pekerjaan secara mandiri dan kemampuan mengolah informasi untuk digunakan
sebagai konten poster.
Dokumen Acuan