Anda di halaman 1dari 233

REFLEKSI

KURIKULUM
MERDEKA

Unit Modul
BIODATA

NAMA : Risa Edia Murni,S.Pd


NIP : 19850711 202221 2 036
TEMPAT/ TL : Pekan Selasa, 11 Juli 1985
PANGKAT/GOL : Ahli Pertama/IX
PENDIDIKAN : S1 Pendidikan Seni Drama Tari dan
Musik
JABATAN : Waka Kur SMKN 3 Solok
UNIT KERJA : SMKN 3 Solok
STATUS : Menikah
SELAMAT DATANG
Berikut adalah tujuan kita dari sesi ini:
TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami perubahan/penyesuaian kurikulum
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam
konteks satuan pendidikan.
2. Memahami alasan penting kurikulum perlu
diadaptasi di satuan pendidikan masing-masing..
3. Memahami struktur kurikulum merdeka dan
rencana mempelajarinya lebih detail.
Brainstorming (Curah pendapat)

Apa pengalaman nyata yang bapak ibu dapatkan


setelah melaksanakan IKM selama 1 tahun ?

TULIS di link jamboard : https://bit.ly/3Morht1


Perhatikan gambar berikut:
Menjauh dari jendela. Kamu
tidak ingin menjadi anak
yang tertinggal, kan?

Kedengaram
mya bagus
untuk aku !

Gambar: 1 Gambar: 2
Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara:
“Memberi ilmu demi “Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala
kecakapan hidup anak
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar
dalam usaha
mereka dapat mencapai keselamatan dan
mempersiapkannya untuk
segala kepentingan hidup
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik

manusia, baik dalam hidup sebagai manusia, maupun anggota

bermasyarakat maupun masyarakat.”


hidup berbudaya dalam arti
seluas-luasnya.” Kodrat Alam & Kodrat Jaman

PERUBAHAN
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi? Viideo Mengapa
Kurikulum perlu d
● Di mana sekolah kita berada? iadaptasi
● Apakah di tepi pantai?
● Apakah di tengah-tengah perkebunan?
● Apakah di tengah perkotaan yang padat penduduk dengan sosial yang beragam?
● Selama setahun belakangan, perubahan apa saja yang terjadi di sekitar sekolah?
● Apakah ada bangunan yang baru didirikan?
● Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di sekolah?

Keadaan sekolah dan sekitar kita memang berbeda-beda. Murid kita berbeda-beda,
pembelajaran seperti apa yang paling berhasil untuk masing-masing murid kita, boleh jadi
memang tak sama.
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
• Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula dengan perubahan
yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sebagian alasan mengapa
kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus melalui proses adaptasi
terlebih dahulu.

• Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di sekolah


dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) yang
akan dibahas pada modul selanjutnya.

• KOSP adalah dokumen hidup, yang dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan


kebutuhan murid setelah proses refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku
kepentingan.
Tiga karakteristik utama kurikulum merdeka
1 Penyederhanaan konten, fokus pada
materi esensial.
Pembelajaran berbasis projek yang
2 kolaboratif, aplikatif, yang di muat
dalam P5 (Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila)
Rumusan capaian pembelajaran dan
3
pengaturan jam pelajaran yang memberi
fleksibilitas untuk merancang kurikulum
operasional dan pembelajaran sesuai tingkat
kemampuan peserta didik.
Pembelajaran dengan kurikulum merdeka merupakan upaya menumbuhkan pembelajar sepanjang
hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Proses pembelajaran Kurikulum merdeka memuat:
Intrakurikuler Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok),
penetapan konsentrasi, dan Praktik Kerja Lapangan untuk SMK atau magang untuk SLB.

Projek Penguatan profil Kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk
pelajar Pancasila menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan fase. Secara umum
tema projek penguatan profil pelajar pancasila adalah 1) Gaya Hidup Berkelanjutan; 2)
Kearifan Lokal; 3) Bhinneka Tunggal Ika; 4) Bangunlah Jiwa dan Raganya; 5) Suara
Demokrasi; 6) Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR; 7) Kewirausahaan dan
untuk SMK ditambah kebekerjaan.

Tema jenjang PAUD 1) Aku Sayang Bumi, 2) Aku Cinta Indonesia, 3) Bermain dan
Bekerjasama 4) Imajinasiku.

Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal.
Struktur Kurikulum Merdeka
1. PAUD
Projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan
Struktur Kurikulum untuk pendidikan anak usia dini terdiri dari
untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar
● Kegiatan pembelajaran intrakurikuler; dan
Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi
● projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di PAUD dirancang agar
Anak untuk PAUD). Penguatan profil pelajar Pancasila
anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam
di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi
Capaian Pembelajaran (CP) fase fondasi. Intisari kegiatan
lokal, hari besar nasional, dan internasional.
pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang
menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD. Projek
dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
Penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan 1- 2 kali
bermakna bagi anak. Kegiatan perlu didukung oleh penggunaan
dalam satu tahun ajaran dengan tema berbeda.
sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar
anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya
dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak. tidak kurang dari 900 (sembilan ratus) menit per
minggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun
sebaiknya tidak kurang dari 360 (tiga ratus enam
puluh) menit per minggu.
Struktur Kurikulum Merdeka
2. SD
Strutur kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga) Fase :
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI.

Pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif
dan tidak detail. Meskipun IPAS belum diajarkan secara spesifik di fase A, tapi bukan berarti mereka tidak
belajar IPA dan IPS. Pada fase A, muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.

Projek penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun ajaran dengan
tema yang berbeda. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik.
Struktur Kurikulum Merdeka
3. SMP
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan
Kelas IX.
Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama. Projek penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan 3-4 kali dalam satu tahun
ajaran dengan tema yang berbeda

Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, di SMP mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran
wajib.
Struktur Kurikulum Merdeka
4. SMA
Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu:
a.Fase E untuk Kelas X; dan
b.Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII.
Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi dua, yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per-tahun.
Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang
berikutnya. Sehingga, pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan. Program
peminatan dimulai di kelas 11. Pada kelompok mata pelajaran pilihan, murid diperbolehkan mengambil 4-5 mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya, tidak terikat dengan pengelompokan rumpun mata pelajaran
(MIPA, IPS, Bahasa dan Budaya, dll.). Artinya, murid diperbolehkan mengambil mata pelajaran lintas rumpun
tanpa ada batasan apapun.

Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat membuka kelas vokasi/mata
pelajaran baru, misalnya kelas bahasa jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi, dll.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam satu tahun ajaran untuk SMA kelas X adalah 3-4 dengan tema
yang berbeda, sedangkan untuk kelas XI dan XII adalah 2-3 dengan tema yang berbeda.
Struktur Kurikulum Merdeka
5. SMK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara
waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan
fase peserta didik. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam satu tahun ajaran untuk SMK kelas X adalah 3 projek
profil dengan 2 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan, sedangkan untuk SMK kelas XI adalah 2 projek profil
dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan. Untuk kelas XII adalah 1 Projek Penguatan Profil Pelajar
pancasila dengan tema kebekerjaan.
● Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran.
● Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase
kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%.
● Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester).
● Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya.
Struktur Kurikulum Merdeka
6. SLB

Penggunaan Capaian Pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung pada hasil


analisis usia mental murid. Karena meskipun usia kronologisnya sama, tetapi bisa saja usia
mentalnya berbeda. Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang
memiliki hambatan intelektual.
Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian
pembelajarannya sama dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan
prinsip modifikasi kurikulum
Sama dengan pelajar di sekolah reguler, pelajar di SLB juga menerapkan pembelajaran
berbasis projek untuk menguatkan Pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang sama
dengan sekolah reguler, dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan pelajar di SLB
Struktur Kurikulum Merdeka

Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan prinsip


pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga
dalam pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa
masing-masing satuan pendidikan dapat
menyesuaikan kurikulum sesuai dengan
konteksnya.
Ruang Kolaborasi
Dalam setiap kelompok silakan diskusikan
pertanyaan berikut ini:
1. Buatlah karya visual (poster/gambar/bagan/infografis)
dalam satu halaman yang menggambarkan
bagaimana Bapak/Ibu melakukan adaptasi kurikulum
merdeka!
2. Apa saja potensi tantangan yang akan dihadapi ketika
melakukan adaptasi kurikulum merdeka?
3. Apa saja solusi untuk menanggulangi potensi
tantangan tersebut?
Kesimpulan Ruang Kolaborasi

Keanekaragaman latar belakang dan kemampuan


murid merupakan tolak ukur adaptasi Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan, guna memastikan
setiap saat murid akan berkembang sesuai dengan
zamannya.
Menurut pemikiran Bapak/Ibu:
1.Ketika ada perubahan kurikulum di tingkat nasional,
a. Sebagai individu apa yang dapat Bapak/Ibu lakukan
dalam merespon perubahan tersebut?
b. Sebagai anggota komunitas di sekolah apa yang
dapat Bapak/Ibu lakukan dalam merespon perubahan
tersebut?
2. Apa saja pertimbangan utama dalam adaptasi
kurikulum?
Jawab di link :https://bit.ly/3MLyzJ5
Menonton Video
Link Video Kurikulum dalam Pembelajaran

Setelah menonton video saya akan


menampilkan pertanyaan pada sesi kali ini,
Bapak/Ibu silakan bisa menyiapkan jawabannya
dan beberapa perwakilan peserta akan saya
persilakan untuk menyampaikan jawabannya
secara langsung.
Apa sebenarnya peran kurikulum dalam
proses pembelajaran?
Apa sebenarnya peran kurikulum dalam proses
pembelajaran?
Sebagai panduan dan acuan untuk proses pembelajaran, antara
lain:
● Apa tujuan belajar murid, kompetensi apa yang ingin dicapai
sebagai pemenuhan kebutuhan murid masa kini dan proyeksi
masa depannya
● Bagaimana cara mencapai kompetensi tersebut
● Apa saja prinsip-prinsip yang harus diterapkan dalam proses
pembelajaran (panduan pedagogik/pembelajaran)
● Apa saja prinsip-prinsip asesmen yang perlu
diimplementasikan saat pembelajaran berlangsung
Rencana Aksi
● Pada sesi ini, Bapak/Ibu secara individu akan
membuat rencana belajar mengenai Kurikulum
Merdeka ((Buku pembelajaran dan assessment,
buku KOSP, dan buku
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
● Bapak/Ibu akan diberikan waktu selama 30
menit untuk menyusun rencana belajarnya
● Silakan Bapak/Ibu bisa mengunduh LK
(Rencana) Aksi Nyata pada LMS
● Beberapa perwakilan peserta diberi kesempatan
untuk menyampaikan hasil rencana belajarnya
http://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-c
ontent/uploads/2022/06/Panduan-Pen http://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-c http://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-co
gembangan-Kurikulum-Operasional-di- ontent/uploads/2022/06/Panduan-Pe ntent/uploads/2022/06/Panduan-Pengu
Satuan-Pendidikan.pdf mbelajarn-dan-Asesmen.pdf atan-Projek-Profil-Pancasila.pdf
Rencana Aksi Nyata Link Lembar Kerja Rencana Aksi

Silakan menyusun rencana belajar dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:


Dari pemahaman mengenai struktur kurikulum merdeka dan arah perubahanya,
buatlah rencana Bapak/Ibu dalam mempelajari kurikulum merdeka!
1. Apa saja yang perlu dipelajari?
2. Kapan waktunya?
3. Dari mana sumber belajarnya?
4. Siapa saja pihak yang bisa diajak berdiskusi?
5. Apa saja yang menjadi potensi tantangan Bapak/Ibu dalam mempelajari
kurikulum Merdeka?
6. Apa saja alternatif solusi untuk menanggulangi potensi tantangan yang terjadi
tersebut?
MEMAHAMI CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Unit Modul
SELAMAT DATANG
Berikut adalah tujuan kita dari sesi ini:
TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami Pengertian CP
2. Memahami CP dan strategi mencapai CP menggunakan
Kerangka Kerja Understanding by Design
3. Memahami CP disusun menggunakan metode Backward
Design
4. MengIdentifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP dan ATP
Mulai Dari Diri
• Apa saja hal yang anda perhatikan/pertimbangkan sebagai landasan saat
merencanakan pembelajaran di kelas?
• Apa yang selama ini menjadi tujuan besar dari proses pembelajaran siswa
yang anda lakukan ?
• Bagaimana selama ini cara anda mengetahui bahwa siswa telah memahami
apa yang dipelajarinya?
• Bagaimana selama ini anda mendorong siswa untuk membentuk
pemahamannya sendiri melalui pengalaman-pengalaman yang nyata dan
relevan dengan hidupnya sehari-hari?
Pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, bukan
sebuah perlombaan balap. Hal yang terpenting
dalam sebuah perjalanan adalah tujuannya. Tanpa
tujuan, kita pastilah hanya buang-buang waktu dan
biaya saja. Jika sebuah tujuan jelas dan penting bagi
hidup kita, pastilah kita akan mencari dan
menggunakan berbagai cara untuk mencapainya,
seberapapun lamanya atau seberapapun
menantangnya.
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di Sumber gambar: Nick Fewings/ www.unsplash.com

setiap fase pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran


(CP) adalah kompetensi minimum yang harus dicapai
peserta didik untuk setiap mata pelajaran. CP
dirancang dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dan Standar Isi.
Tujuan Pendidikan Indonesia adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab

Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan Kerangka


Dasar Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum, Capaian
Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
Pengertian CP
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD.
Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata
pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat
menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa
hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum.”

(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)
CP dan strategi mencapai CP menggunakan
Kerangka Kerja Understanding by Design

Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus pada proses
perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan instruksi
pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:

1. Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan kemampuan learning transfer
(kemampuan mengimplementasikan hasil belajar dalam sebuah performa otentik)
2. Merancang kurikulum “Terbalik” (backward), dengan mulai dari tujuan akhirnya terlebih
dulu
CP disusun menggunakan
metode Backward Design

Metode perancangan kurikulum pendidikan ini dimulai dengan menentukan tujuan


akhir yang diinginkan terlebih dahulu sebelum menentukan kegiatan pembelajaran dan
asesmen yang digunakan.
Backward Design melibatkan 3 tahap perencanaan:

Merencanakan
Menentukan
Identifikasi hasil pengalaman
bukti-bukti yang
yang diinginkan belajar dan
dapat diterima
instruksi
Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP dan ATP

Apa pembelajaran yang dapat terus

melekat, bernilai, dan bisa diterapkan


dalam kehidupan siswa, jauh setelah ia lulus mata
pelajaran tersebut?
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,
CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu
untuk mencapainya (fase).

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi


memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan
kecepatan masing-masing.

Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi


untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan
pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan
dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai
CP, sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai
garis finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam
6 etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3
tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta didik di
satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase
pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru
dan siswa untuk menyesuaikan rancangan
pembelajaran dengan tahapan perkembangan,
kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan belajar
siswa (Teaching at The Right Level).
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan
dapat memiliki waktu lebih panjang untuk memahami
dan mendalami konsep-konsep dan keterampilan
untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP.
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SMP


• Fase Fondasi (TK B) • Fase D (Kelas 7-9 SMP)

Jenjang SD Jenjang SMA/SMK


• Fase A (Kelas 1-2 SD) • Fase E (Kelas 10 SMA)
• Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, apabila mengalami hambatan
intelegensi dapat menggunakan CP pendidikan khusus, namun jika tidak
mengalami hambatan intelegensi dapat menggunakan CP reguler
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa berdasarkan pada hasil
Asesmen Diagnostik. Sangat mungkin sekali, di sebuah kelas terdapat
perbedaan CP yang digunakan.
Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen
• Fase A : Pada umumnya usia • Fase D : Pada umumnya usia
mental (≤7 tahun) mental (±9 tahun)

• Fase B : Pada umumnya usia • Fase E : Pada umumnya usia mental


mental (±8 tahun) (±10 tahun)

• Fase C : Pada umumnya usia • Fase F : Pada umumnya usia mental


mental (±8 tahun) (±10 tahun)
Elemen Dalam CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau
kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase
pada mata pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri
yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan
mata pelajaran lainnya.
Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar
Literasi dan STEAM

• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan


Analisis Data dan Peluang.
Elemen dalam CP
Jika pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, diperlukan beberapa kompetensi esensial agar tepat
waktu dan selamat mencapai tujuan. Contohnya, jika ingin melakukan perjalanan dengan cara
mengemudikan mobil, ada beberapa elemen yang perlu dipelajari seperti mengenali bagian dan
cara kerja mobil, mengemudi, keselamatan mengemudi, navigasi dan pengendalian emosi. Masing-
masing elemen memiliki capaiannya sendiri yang saling menunjang agar seseorang dapat
memenuhi CP mengemudikan mobil.

Tentu saja jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, berlari,
bersepeda, atau berlayar, elemen Capaian Pembelajarannya sangat mungkin berbeda dengan
mengemudikan mobil. Mungkin elemennya lebih sedikit/banyak, mungkin mirip atau sama.

Elemen setiap mata pelajaran dapat memiliki persamaan atau perbedaan karakteristik satu
dengan lainnya.
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa

Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya


melalui visual sebagai ekspresi kreatif secara rinci, ditandai penguasaan
ruang dengan penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan
pada akhir fase ini, proses kreatif dan kegiatan apresiasi peserta didik
telah mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi
dan prosedur yang mewakili perasaan dan empati peserta didik.
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C

Berpikir dan Siswa mampu mengenali dan membiasakan Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
diri dengan berbagai prosedur dasar berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
Bekerja Artistik sederhana untuk berkarya dengan aneka dengan aneka pilihan media yang tersedia di aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa sekitar. Siswa mengetahui, memahami dan mulai mengetahui, memahami dan konsisten
mengetahui dan memahami keutamaan faktor konsisten mengutamakan faktor keselamatan mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja.
keselamatan dalam bekerja dalam bekerja

Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
dan menuangkan pengalaman kesehariannya menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara
secara visual dengan menggunakan bentuk- visual dengan menggunakan garis pijak dan visual dengan menggunakan konsep ruang, garis
bentuk dasar geometris. Siswa mengeksplorasi proporsi walaupun masih berdasarkan penglihatan horison, pemahaman warna, keseimbangan (balance)
alat dan bahan dasar dalam berkarya. Siswa sendiri. Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan dan irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan
juga mengenali prosedur dasar dalam berkarya prosedur dasar dalam berkarya. dan menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar
dalam berkarya

Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
rupa berupa garis, bentuk dan warna rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai
warna. menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Elemen Fase A Fase B Fase C

Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan Siswa mampu mengenali dan Siswa mampu mengenali dan
menceritakan fokus dari karya yang menceritakan fokus dari karya yang menceritakan fokus dari karya yang
diciptakan atau dilihatnya (dari diciptakan atau dilihatnya (dari diciptakan atau dilihatnya (dari
teman sekelas karya seni dari orang teman sekelas karya seni dari orang teman sekelas karya seni dari orang
lain) serta pengalaman dan lain atau era atau budaya tertentu) lain atau era atau budaya tertentu)
perasaannya mengenai karya serta pengalaman dan perasaannya serta pengalaman dan perasaannya
tersebut. mengenai karya tersebut mengenai karya tersebut

Berdampak Siswa mampu menciptakan karya Siswa mampu menciptakan karya Siswa mampu menciptakan karya
sendiri yang sesuai dengan sendiri yang sesuai dengan sendiri yang sesuai dengan
perasaan atau minatnya perasaan,minat atau konteks perasaan,minat atau konteks
lingkungannya lingkungannya
Bentuk Pemahaman Dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori
belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah
kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.

Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah


proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak
bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa
mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman
sebelumnya
Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling
tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan
memahami di level C2.
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis

Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Explanation menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
pendapatnya.

Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
Interpretation karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah
dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
Application sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi , melihat gambaran
Perspective besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau memahami pikiran yang berbeda
Empathy dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
Self-Knowledge secara internal.
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman siswa
atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan merupakan siklus.
Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini (mampu
menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan, berempati, memiliki
sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri), berarti mereka telah
mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.

6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan


Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, dan instruksi yang tepat.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
PAUD (Fase Pondasi) elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti
Pengenalan Diri Mengenali identitas dirinya dan makhluk hidup
Peserta didik mengenali dan Self Knowledge lainnya sebagai ciptaan Tuhan. Mengenal anggota
keluarga intinya
mempraktikkan nilai dan
kewajiban ajaran agamanya. Aplikasi Mengetahui prosedur perawatan kebersihan diri
Anak mengamalkan nilai-nilai Application (cara mandi, menyikat gigi, menggunakan toilet dll),
adab makan dan minum, menggunakan kata “Terima
ajaran agamanya dalam interaksi Kasih”, “Tolong” dan “Permisi”, terbiasa berdoa.
dengan sesama dan lingkungan
(tumbuhan, hewan, lingkungan Perspektif Menceritakan harapannya atau apa yang disukai dari
hidup). Anak mengenal Perspective sikap orang lain terhadap dirinya, berdoa
menggunakan bahasanya sendiri
keberagaman dan menunjukkan
sikap menghargai agama dan Empati Role Play, Mengenal aturan dasar dalam sebuah
kepercayaan orang lain. Empathy permainan, mengantri, bergantian menggunakan
sesuatu, membantu orang lain, menyiram tanaman
atau memberi makan atau bermain dengan hewan
●Peserta mengenali
kompetensi pada CP
sebuah mata pelajaran
tertentu pada suatu fase

●Peserta menganalisis
peran elemen dalam
membentuk kompetensi
yang akan dicapai dalam
sebuah CP
Diskusi Kelompok (40 menit)
Bersama-sama kelompok kecil (4-6 orang) memba ca CP sebuah mata pelajaran pada fase
yang diampunya.

Peserta mendiskusikan dan membuat presentasi digital 1-2 halaman berdasarkan


pertanyaan:
• Apa kompetensi yang ingin dituju CP mata pelajaran ini?
• Apa saja elemen dalam CP mata pelajaran pada fase yang saya ampu?
• Bagaimana elemen-elemen tersebut membentuk kompetensi yang ingin dituju CP?
• Bagaimana elemen tersebut berperan menentukan proses pembelajaran?
Kelompok:
Nama Anggota :
1. 3.
2. 4.

CP Mapel/Fase Kompetensi Yang Dituju CP Elemen CP Hubungan dan Peran Elemen Dengan
Kompetensi Yang Dituju CP

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.

1. Peserta dipersilakan memodifikasi lembar kerja ini menjadi bagan atau peta pikiran sesuai kebutuhan kelompok.
2. Setiap peserta menyerahkan hasil temuannya pada notulen kelompok untuk dikompilasi ke dalam presentasi.
3. Setiap kelompok menyerahkan satu presentasi saja. Panjang presentasi menyesuaikan hasil diskusi kelompok.
1. 2. 3. 4.

Apa hal baru yang saya Bagaimana pandangan Bagaimana pandangan Bagaimana menurut
dapatkan dan saya mengenai saya mengenai saya seandainya saya
mengubah paradigma penggunaan fase hubungan mengajar tanpa
saya dari modul dalam CP? pengurangan konten mengetahui
Pemahaman CP ini? materi dengan kompetensi yang dituju
pencapaian CP? siswa?

5. 6. 7. 8.

Apa hal baru yang saya Apa saja cara yang Apa hal baru yang saya Apa hal yang ingin saya
dapatkan mengenai dapat saya gunakan dapatkan dari ketahui lebih lanjut
kaitan CP dengan untuk mengetahui penggunaan metode mengenai CP?
pembelajaran yang apakah siswa sudah Backward Design?
berpusat pada siswa? memahami apa yang ia
pelajari?
Pemahaman CP Mata Pelajaran yang Diampu
(15 menit)
Membuat dan mengunggah sebuah peta pikiran/bagan yang menunjukkan
pemahaman, keterampilan dan konten inti yang perlu dituju di mata pelajaran yang
diampu :

• Pilih dan tuliskan satu elemen pada CP mata pelajaran yang diampu:
• Buat contoh bentuk pemahaman dalam CP tersebut dengan menggunakan
minimal 2 dari 6 Aspek/Facet Pemahaman (lihat contoh).
Nama:
Mata Pelajaran/Fase/Elemen CP :

Pengenalan
Elemen CP Mapel/Fase (Salin tempel elemen di sini) diri

Interpretasi

Penjelasan

Aplikasi

Perspektif

Empati
1. 2. 3. 4.

Bagaimana elemen- Apa saja yang dapat Apa yang dimaksud Mengapa CP hanya
elemen suatu mapel dilakukan seseorang dengan kompetensi? memuat tujuan akhir
untuk menunjukkan pembelajaran dan
membentuk kompetensi rentang waktu untuk
yang dituju CP mapel bahwa ia sudah mencapainya?
tersebut? memahami suatu konsep/
menguasai suatu
keterampilan?

5. 6. 7. 8.

Apa kaitan Capaian Mengapa dalam teori Mengapa penting Apa yang sebaiknya
Pembelajaran dengan konstruktivisme, menentukan hasil yang dilakukan saat ada siswa
pembelajaran yang kemampuan diinginkan terlebih dulu yang “tertinggal” Fase ?
“Memahami” dianggap dalam penyusunan CP?
berpusat pada siswa?
sebagai level tertinggi?
● Apakah sekolah dapat membuat CP sendiri?

Tidak. CP sifatnya terberi (given) dari pemerintah


dan tidak dapat diubah. Satuan pendidikan
diberikan keleluasaan untuk
menentukan/memodifikasi Kurikulum Operasional
Sekolah (KOS), Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul Ajar
berdasarkan CP.

● Mengapa CP disusun menggunakan metode


Backward Design?

Dengan mengetahui tujuan akhir pembelajaran,


guru dapat merancang Tujuan Pembelajaran dan
Alur Tujuan Pembelajaran, asesmen, kegiatan
pembelajaran, dan instruksi yang tepat, bermakna,
relevan dengan kondisi siswa, dan efektif untuk
mencapai tujuan tersebut.
• Apa yang dimaksud dengan kompetensi?
• Mengapa CP disusun berdasarkan fase dan pengurangan konten
materi akan mendorong tercapainya kompetensi dan bukan Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup
berarti penurunan standar? aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan
standardisasi yang diharapkan (Badan Nasional Sertifikasi Profesi , 2014).
Pembelajaran berdasarkan fase merupakan penerapan dari Kompetensi adalah karakter individu yang dapat diukur dan ditentukan
untuk menunjukkan perilaku dan performa kerja tertentu pada diri
prinsip pembelajaran sesuai tahap capaian belajar atau yang
seseorang (Spencer, McClelland & Spencer, 1994).
dikenal juga dengan istilah Teaching at The Right Level (mengajar
Kompetensi terbangun atas aspek kognitif yang berangkaian dengan
pada tahap capaian yang sesuai). Rentang waktu belajar yang
aspek afektif atau disposisi tentang ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.
lebih lama dalam Fase memberikan kesempatan siswa untuk
Untuk membangun dan mengembangkan kompetensi, peserta didik perlu
benar-benar memahami sebuah konsep dan mendalami sebuah mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan, bukan sekadar mengejar ketuntasan materi/ keterampilannya dalam situasi yang spesifik dan nyata (Glaesser, 2018)
berpusat pada guru dan konten.
• Bagaimana 6 aspek pemahaman dapat membantu saya merancang
Pengurangan materi merupakan konsekuensi untuk merancang asesmen dan kegiatan yang efektif membantu pemahaman siswa
kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada kompetensi dan mencapai CP?
karakter. Materi yang disampaikan harus esensial, relevan dengan
kehidupan, dan bermakna untuk siswa. 6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi
pemahaman siswa atas apa yang telah mereka pelajari. Jika siswa
Pritchett dan Beatty (2015) menemukan bahwa peserta didik yang melakukan salah satu dari keenam aspek/facet (mampu menjelaskan ,
mengalami kesulitan memahami konsep di kelas-kelas awal di menginterpretasi, menerapkan, berempati, memiliki sebuah sudut
sekolah dasar juga mengalami kesulitan di jenjang-jenjang pandang, atau memiliki pengenalan diri), berarti mereka telah
berikutnya. Artinya, padatnya materi pelajaran membawa mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman. Guru dapat
dampak yang panjang dan siswa kehilangan kesempatan untuk menggunakan 6 Aspek Pemahaman ini untuk menentukan bentuk
mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih tinggi. pemahaman yang perlu didemonstrasikan siswa/dapat di-ases.
• Apakah semua mata pelajaran memiliki elemen yang sama • Bagaimana hubungan dan peran Elemen dengan
dengan pelajaran lainnya? kompetensi yang dituju CP?
Tidak selalu. Setiap mata pelajaran memiliki elemen yang Setiap elemen memiliki peran dan capaiannya masing-
berbeda-beda atau sama dengan mata pelajaran lain, tergantung
dari karakteristik mata pelajaran itu sendiri masing untuk membangun pengetahuan, keterampilan,
• atau sikap yang pada saling terhubung dan saling
Apakah elemen CP sebuah mata pelajaran sama untuk semua
fase? menunjang membangun kompetensi seseorang agar dapat
mencapai CP mata pelajaran tersebut. Elemen-elemen
Ya, benar. Elemen dalam CP sebuah mata pelajaran sama dari fase
A-F. Yang membedakan adalah kompleksitas dan kedalaman tersebut umumnya tidak bersifat hirarkis.
materinya, yang artinya kompetensi peserta didik pun
berkembang dari fase ke fase. • Apakah CP memuat Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar?
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat
4 elemen utama, yaitu: 1) menyimak, 2) membaca dan memirsa, 3)
Tidak. CP dinyatakan dalam bentuk paragraf/narasi berisi
berbicara dan merepresentasikan, dan 4) menulis. Sejak Fase A
(kelas I-II SD/sederajat) hingga Fase F (kelas XI-XII SMA/sederajat), kompetensi (kesatuan pengetahuan, keterampilan, dan
keempat elemen tersebut dipelajari dengan tingkat kompleksitas sikap kunci) yang perlu dicapai oleh siswa di akhir sebuah
kognitif yang terus berkembang
fase.

• Apakah sebuah kegiatan pembelajaran harus dapat meliputi • Apakah CP menggantikan Standar Kompetensi Lulusan?
seluruh elemen CP mata pelajaran tersebut?
Tidak. Anda dapat menggunakan hanya 1-2 elemen saja dalam Tidak. Dalam kerangka kurikulum, CP kedudukannya di
sebuah kegiatan. Yang terpenting, siswa dapat mengembangkan bawah SNP (Standar Nasional Pendidikan), setara dengan
kompetensi yang dituju elemen CP tersebut dengan optimal. KI-KD dalam Kurikulum 2013. CP disusun berdasarakan SKL
dan Standar Isi.
• Bagaimana apabila terdapat perbedaan kemampuan/ level • Apakah dengan sistem Fase, apakah siswa yang tertinggal Fase akan
Capaian Pembelajaran dalam suatu kelas? (Contoh: dalam mengalami tinggal kelas/tidak naik kelas?
kelas 5 ternyata masih ada siswa yang masih berada di fase B,
sementara yang lain sudah sesuai berada di fase C)
Tidak. Siswa tetap akan naik kelas dengan catatan perkembangan
Sangat penting untuk melakukan asesmen diagnostik baik masing-masing yang dapat dijadikan landasan untuk merancang
kognitif maupun non kognitif di awal pembelajaran (akan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai levelnya (Teaching at The
dibahas pada modul Asesmen). Hasil asesmen diagnostik ini
akan menentukan CP yang akan digunakan dalam kelas Right Level). Penelitian menunjukkan bahwa tinggal kelas tidak
tersebut. memberikan banyak manfaat untuk anak (capaian akademik mereka
tidak , malah menurunkan rasa percaya diri anak (self efficacy) tentang
Untuk mengatasinya dapat digunakan Pembelajaran kemampuannya untuk sukses secara akademik.
Berdiferensiasi. Sangat memungkinkan , dalam suatu kelas
digunakan 2 CP. Contoh:
1. Siswa dengan kemampuan umum digunakan CP fase • Apakah satuan pendidikan dapat membuat CP sendiri?
tersebut (contoh kelas 5 menggunakan CP fase C).
2. Siswa dengan kemampuan melampaui fase C tetap Tidak. CP sifatnya terberi (given) dari pemerintah dan tidak dapat
menggunakan fase C dengan pengayaan/ pendalaman.
Siswa dengan kemampuan ini juga dapat diajak untuk diubah.
berbagi kiat belajar dengan temannya (peer teaching)
3. Siswa yang masih berada di fase B menggunakan CP fase • Mengapa CP hanya memuat tujuan akhir pembelajaran dan rentang
B dengan dampingan guru (remedial)
waktu untuk mencapainya?
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, apabila
mengalami hambatan intelegensi dapat menggunakan Setiap satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan
CP pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami Kurikulum Operasional Sekolah, Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan
hambatan intelegensi dapat menggunakan CP reguler
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum Pembelajaran, dan Modul Ajar berdasarkan CP. dengan
mempertimbangkan kekhasan, potensi, dan konteks sekolah, serta
kemampuan siswa dan gurunya.
Rencana Tindak Lanjut

• Apa Rencana Tindak Lanjut saya untuk membagikan pengetahuan yang


saya dapat mengenai cara memahami CP dari pendekatan
konstruktivisme kepada rekan-rekan saya di sekolah?

• Bagaimana langkah yang efektif untuk mewujudkan Rencana Tindak


Lanjut saya?
PEMBELAJARAN
DAN ASESMEN
Capaian dan Tujuan Pembelajaran Modul

Capaian Pembelajaran Modul


Peserta akan dengan mandiri mampu merancang dan menciptakan kegiatan
pembelajaran dan asesmen yang efektif untuk membantu peserta didik mencapai CP

Tujuan Pembelajaran Modul


• Mampu menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen
• Mampu merancang rencana tindak lanjut asesmen yang terdiferensiasi
Eksplorasi Konsep (60’)

Apa tujuan kita

Belajar?
Untuk siapa saya
Mengajar?
Kita mengajar untuk peserta didik
Pembelajaran dan Asesmen harus:

● Berpusat pada peserta didik


● Melibatkan peserta didik
● Sesuai dengan tingkat kemampuan/perkembangan

peserta didik (teaching at the right level)

● Terdiferensiasi
4 Syarat Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka
Pendidik perlu memilih untuk:

● Bersedia mengenal, menerima, dan mencintai peserta didik apa


adanya
● Bersedia berpusat pada peserta didik
● Bersedia terus belajar
● Bersedia berkolaborasi dengan peserta didik dan orang tua
Proses Berpikir dalam Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen

dan asesmen
Pembelajaran Terdiferensiasi
Strategi yang dapat digunakan agar dapat
mengajar sesuai dengan tahap capaian
belajar atau kemampuan peserta didik
adalah diferensiasi.

Dasar diferensiasi materi pembelajaran


adalah asesmen formatif dalam bentuk
penilaian awal.
Pembelajaran dapat dilakukan
berdasarkan tahapan kemampuan
mayoritas dalam kelas.

Tahapan kemampuan di bawah


mayoritas akan mendapat penguatan
dan tahapan kemampuan di atas
mayoritas akan mendapatkan
tantangan dan pembinaan prestasi
serta dapat dijadikan contoh.
Pembelajaran terdiferensiasi
merupakan strategi guru untuk
membuat peserta didiknya
bergerak semakin mendekati dan
mencapai tujuan dari titik awal
masing-masing dengan
memaksimalkan potensi yang
dimiliki.
A. Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada sebuah mata pelajaran dalam di
akhir sebuah fase.
Capaian Pembelajaran (CP) ditetapkan oleh pemerintah dan tidak
dapat diubah.
Kompetensi yang dituju dalam sebuah mata pelajaran, pada Capaian
Pembelajaran (CP) dituliskan dalam bentuk paragraf yang berisi
kesatuan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, Capaian Pembelajaran memberikan
tujuan umum dan ketersediaan waktu yang biasanya perlu ditempuh untuk mencapainya (fase).
Jalur tempuh yang akan dilalui dapat ditentukan oleh pengendara. Untuk mencapai tujuan
tersebut, setiap satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk
menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi,
kemampuan, dan kecepatan masing-masing.
Kerangka Kerja Understanding by Design

Menentukan Merancang
Identifikasi hasil
bukti-bukti kegiatan
akhir yang
pemahaman yang pembelajaran
diinginkan
dapat diterima yang tepat
• Seluruh kegiatan • RPP
Rangkaian Asesmen:
pembelajaran & asesmen • Modul Ajar
• Penilaian awal
selalu mengacu pada CP • Bahan Ajar
• Formatif
(terberi) • Modul Projek
• Sumatif
• TP • Buku Panduan
• ATP
B. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
CP masih bersifat sangat umum. Untuk membuatnya menjadi lebih
konkret dan operasional, kita perlu menurunkannya menjadi rumusan
Tujuan Pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran (TP) perlu memuat 2 hal:


1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu
ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh peserta didik.
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami
pada akhir satu unit pembelajaran.
Taksonomi Bloom yang
dikembangkan
Anderson Krathwohl
(2001)
6 Facet Pemahaman
Wiggins dan McTighe
(2005)
Taksonomi Marzano (2000)
C. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Penyusunan Tujuan Pembelajaran Menjadi
Alur Tujuan Pembelajaran

Pengurutan dari Konkret ke Abstrak

Pengurutan dari Mudah ke yang Sulit

Pengurutan Prosedural

Pengurutan Deduktif

Pengurutan Hirarki
Scaffolding
Merancang
Pembelajaran
dan Asesmen
ASESMEN

Asesmen merupakan upaya menggali informasi mengenai kondisi,


hambatan, dan kebutuhan peserta didik melalui pengamatan dan dialog
dengan peserta didik atau dengan individu terkait lainnya (keluarga,
teman, pengasuh, atau guru sebelumnya).

Asesmen bersifat netral dan dapat difungsikan sebagai formatif maupun


sumatif berdasarkan tujuan saat digunakan. Setiap asesmen perlu
memberikan rencana tindak lanjut terdiferensiasi yang dapat diberikan
pada siswa berdasarkan rekomendasi hasil asesmen.
Asesmen FORMatif
Kedua
● Membantu untuk mendapatkan
informasi atau memberikan Asesmen Asesmen SUMatif
umpan balik cepat
● Merupakan bagian
● Di awal pembelajaran : dari proses belajar
memetakan kemampuan awal ● Asesmen yang digunakan untuk
dan kebutuhan belajar peserta ● Merupakan memastikan ketercapaian atau
didik serta agar pendidik dapat kesempatan untuk menyimpulkan ketercapaian
merencanakan pembelajaran menerima dan tujuan pembelajaran capaian di
yang efektif memberikan umpan akhir satu tujuan pembelajaran
balik
● Di tengah pembelajaran ● Contoh : output projek, tugas,
mengecek progres/efektivitas ● Merupakan cara presentasi, wawancara, tes, esai,
pembelajaran untuk mengevaluasi performance, dll.
efektivitas
● Contoh: diskusi terarah, bermain pengajaran dan
peran, permainan, membuat pembelajaran
karangan atau jurnal, observasi,
dll.
Hasil Penelitian tentang Asesmen
• Kemampuan guru untuk memberikan umpan balik berpengaruh pada peningkatan pemahaman dan
kompetensi peserta didik (Marzano, 2006)
• Umpan balik dari asesmen harus informatif menjelaskan kemajuan siswa terhadap tujuan
pembelajaran dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kemampuan/pemahamannya mengenai
tujuan pembelajaran
• Umpan balik bersifat netral seperti GPS yang memberi informasi mengenai posisi kita terhadap
tujuan. Maka umpan balik dan seluruh kegiatan asesmen seharusnya mengacu pada Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran yang digunakan.
• Asesmen harusnya secara alami dilakukan dalam bentuk formatif dan harus sering dilakukan
Umpan Balik (feedback)
Perjalanan belajar dapat diibaratkan seperti menyiapkan sebuah
pertandingan bola (sumatif).

Pendidik bertindak sebagai pelatih/coach yang akan


mempersiapkan segala pengetahuan, keterampilan, dan
membangun sikap yang diperlukan agar pesertanya mampu
bertanding, sesuai dengan kemampuan awal masing-masing
peserta didiknya (formatif).

Caranya adalah dengan memperbanyak latihan dan memberikan


umpan balik yang jujur, spesifik, tepat, dan seketika saat itu juga
ketika peserta didik menunjukkan performanya. Semakin sering
berlatih dan semakin tajam feedback, akan meningkatkan
kemungkinan berhasil/menang.
Tangga
Umpan Balik
(Ladder of
Feedback)
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Elemen Menulis Penilaian awal:
Mata pelajaran Bahasa Jepang pada fase E Peserta didik diminta menuliskan namanya dalam bahasa Jepang
Tahapan Kemampuan Awal Rencana Tindak Lanjut Hasil Asesmen

Belum berkembang Murid yang belum dapat menulis Kana ,dapat melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
1. Berlatih menulis aksara Kana dengan bantuan buku kotak-kotak/ lembar kerja menebalkan huruf
2. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menuliskan
kata dengan tepat
3. Menyusun potongan kata (contoh : ka-ru-sa disusun membentuk kata sakura)
Mulai Berkembang/ Murid yang mulai dapat menulis Kana, ia melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
Berkembang Sesuai 1. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menulis atau
Harapan cara mengingat huruf
2. Berlatih menyusun kalimat acak dengan menggunakan kata dan tata bahasa yang diajarkan
3. Berlatih dikte (peserta didik menulis apa yang didengar)

Berkembang Melampaui Murid yang mulai dapat menulis Kana dengan lancar, dapat melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
Harapan/ Mahir 1. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menulis
dengan ejaan yang tepat
2. Berlatih menulis kalimat dengan menggunakan kata dan tata bahasa yang diajarkan
3. Diberdayakan sebagai tutor sebaya atau mendapatkan pembinaan prestasi misalnya sebagai tim perwakilan sekolah
untuk lomba
Teknik asesmen yang dapat diadaptasi
Teknik asesmen yang dapat diadaptasi
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis hasil asesmen secara kuantitatif dan/atau
kualitatif
Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif (hasil pengamatan atau rubrik)
maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh dengan membandingkan pencapaian hasil
belajar peserta didik dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di
akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya. Untuk menyimpulkan hasil belajar peserta didik,
pendidik dapat menggunakan berbagai teknik dan instrumen di luar tes tertulis.
Beberapa pendekatan untuk menentukan ketercapaian TP
(1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum
mencapai tujuan pembelajaran
(2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
(3) menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan
pendidik dalam mengembangkannya
Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan teknik
pengolahan nilai dan format rapor
yang akan digunakan.

Penting ditekankan adalah


pembelajaran bertujuan mencapai
pemahaman dan penguasaan
kompetensi, bukan hanya untuk
mendapatkan nilai.

Satuan pendidikan juga tidak perlu


menentukan kriteria dan mekanisme
kenaikan kelas karena kenaikan kelas
dilaksanakan secara otomatis (lihat
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
hal.61)
Contoh Format Rencana Tindak Lanjut
Mata Pelajaran/Fase
Elemen
Capaian Pembelajaran Elemen
Tujuan Pembelajaran
Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (minimal 2)
Penilaian Awal
Rencana Tindak Lanjut Hasil
Asesmen
Refleksi Terbimbing (30’)
Asesmen Diri (Self Assessment)

Tuliskan di kolom chat bagaimana diri anda selama ini menerapkan prinsip pembelajaran dan
asesmen dalam pembelajaran

• 3 hal yang menurut saya sudah baik dari diri saya dalam menerapkan prinsip pembelajaran
dan asesmen
• 2 hal yang ingin saya perbaiki dan kembangkan dari diri saya dalam menerapkan prinsip
pembelajaran dan asesmen
• 1 hal baru yang komit saya lakukan untuk menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen
Sesi 2
Modul Pembelajaran dan Asesmen
Penyegaran Materi Sesi 1
• Silakan pilih satu angka antara 1-15,
tuliskan angka tersebut di kolom chat

• Lihat pertanyaan di bawah angka


tersebut pada tabel yang ditayangkan

• Jawab pertanyaan yang ada di bawah


angka pilihan anda dalam waktu
maksimal 1 menit (mohon menjawab
dengan spontan, lugas, cepat, dan jelas)
1 2 3 4 5.

Apa satu hal yang ingin Siapa guru yang paling Apa pelajaran yang Apa pelajaran yang Apa 3 nilai/value hidup
saya ubah dari cara berkesan bagi saya dan paling saya sukai selama paling sulit bagi saya saya yang ingin saya
mengajar saya? mengapa? sekolah dan mengapa? selama sekolah? teruskan pada anak dan
murid-murid saya?

6 7 8 9 10

Apa pengalaman Apa pengalaman Siapa murid yang paling Apa hal terbesar yang Apa satu hal yang saya
mengajar saya yang mengajar saya yang berkesan bagi saya dan saya dapatkan dari sesi 1 komit berlatih untuk
paling berhasil? paling berkesan? mengapa? kemarin? menerapkan prinsip
pembelajaran dan
asesmen?
11 12 13 14 15

Apa yang menahan Apa/siapa yang Apa satu perubahan Apa satu keterampilan Tiga kata sifat yang
langkah saya untuk membuat semangat saya sikap/pemikiran terbesar baru yang saya peroleh menggambarkan diri saya
menerapkan prinsip menggebu dan membuat saya dalam 3 bulan dalam sebulan terakhir sebagai seorang pendidik
pembelajaran dan langkah saya maju? terakhir ini? ini? profesional adalah….
asesmen?
Presentasi/Diskusi (40’)
● Silakan berdiskusi atau mempresentasikan gagasan anda untuk menanggapi
video tersebut dalam waktu 40 menit. Pastikan semua peserta mendapatkan
giliran berpendapat
● Gunakan waktu secara efektif
● Presentasi dapat dilakukan secara kelompok besar bersama seluruh kelas atau
bersama kelompok kecil dalam break out rooms
● Presentasi dapat disajikan dalam bentuk slide, poster, atau hanya secara lisan.
Selama 40 menit peserta bergantian mempresentasikan gagasannya untuk merespon kebutuhan pembelajaran dan asesmen yang
ada dalam video tersebut. Masing-masing peserta memiliki waktu maksimal 2 menit untuk presentasi dan berdiskusi mengenai ide
mereka untuk merespon video tersebut. Narasumber dapat memberikan pilihan pada peserta apakah diskusi akan dilakukan
bersama seluruh kelas atau dalam Break Out Rooms masing-masing. Narasumber mengarahkan peserta untuk efektif
menggunakan waktu yang terbatas dengan cara langsung menyampaikan idenya dan bersikap proaktif saling memberikan umpan
balik.
Umpan balik yang dapat diberikan meliputi:
1. Bagaimana memetakan kemampuan awal peserta didik mengenai topik yang dituju
2. Apakah penilaian awal yang dilakukan tersebut sesuai dengan TP yang dituju
3. Bagaimana Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dapat mengukur ketercapaian kompetensi yang dituju
4. Apakah kegiatan pembelajaran dan asesmen yang dirancang memungkinkan untuk dilaksanakan di konteks satuan
pendidikan masing-masing
Elaborasi Pemahaman (45’)
Merancang
Pembelajaran
Menyusun TP dan ATP
Tujuan Belajar

Peserta akan memahami tentang :


1. Memahami Elemen dan komponen CP yang dibutuhkan untuk menyusun TP
2. Peserta dapat menentukan dan merancang TP, dengan merujuk pada CP
3. Peserta dapat merancang TP dengan memperhatikan kesiapan sekolah dan kemampuan
siswa
4. Memahami ATP bukan hanya kumpulan TP, tetapi juga alur perjalanan pembelajaran siswa
untuk mencapai CP
5. Memahami TP dan ATP adalah elemen yang dapat membantu siswa mencapai kompetensi
yang diharapkan pada CP

Peserta akan memiliki pengalaman tentang:


• membuat TP berdasarkan CP ; menyusun ATP berdasarkan TP

Pengalaman Diri

Mari mengingat masa-masa saat Bapak dan Ibu


menjadi murid atau saat menjadi Guru.
Pernahkah Bapak/Ibu mengalami hal-hal berikut:

1. Mengajak murid/melakukan presentasi di depan kelas


2. Mengajak murid/menggunakan format ‘diketahui, ditanyakan,
jawab’ ketika mengerjakan soal cerita Matematika
3. Mengajak murid/melakukan kerja kelompok untuk mendiskusikan
suatu tugas
Apa Tujuannya?

1. Apa tujuan dari kegiatan PRESENTASI? Apa saja yang bisa dipelajari dari kegiatan
tersebut?
2. Mengapa murid harus menggunakan format tertentu saat menyelesaikan soal
mata pelajaran tertentu? Apa tujuannya?
3. Mengapa setting kelas dibuat berkelompok untuk menyelesaikan sebuah tugas?
Apa manfaatnya?

Silahkan Bapak/Ibu mengambil waktu sekitar 10 menit untuk memikirkan kembali


pengalaman tersebut. Lalu bagikan cerita pengalaman/pandangan/pendapat Bapak Ibu
tentang hal tersebut.
Lewat proses refleksi barusan, mana yang lebih dulu perlu
ditentukan? Tujuan Pembelajaran atau jenis kegiatannya?

Lalu mengapa menentukan Tujuan Pembelajaran itu penting?

Silakan berbagi pendapat tentang hal ini.


Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
Pendekatan Backward
Design dalam Struktur
Kurikulum
Tujuan akhir pembelajaran adalah
Profil Pelajar Pancasila.
Pencapaian menuju tujuan akhir
tersebut dilakukan melalui struktur
kurikulum operasional sekolah.
Struktur kurikulum operasional disusun
menggunakan pendekatan Backward
Design. Pendidik perlu merumuskan Tujuan
Pembelajaran dan menyusun Alur terlebih
dahulu, sebelum membuat Modul Ajar.

Pendekatan ini memungkinkan satuan


pendidikan untuk menentukan Tujuan
Pembelajaran dan menyusun Alur Tujuan
Pembelajaran secara mandiri, sesuai
situasi spesifik masing-masing.

Lalu, bagaimana penerapannya?


Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran
Pertanyaan Pemantik untuk Merumuskan TP
Pertanyaan untuk mengidentifikasi hasil yang diinginkan:
1. Secara konkret, kemampuan apa saja yang perlu peserta didik
tunjukkan?
2. Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan? Apa yang dapat mendukung
3. Hal apa saja yang perlu dipelajari dari satu konsep besar yang pemahaman?
dinyatakan dalam CP?
4. Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian peserta
Apa yang perlu dikuasai?
didik dapat dimanfaatkan sebagai konteks dalam mempelajari
Bagaimana tahapan
konten/topik CP?
berpikirnya?
pertanyaan ini membantu
kita untuk :

• Membuat tujuan pembelajaran yang konkret Pemahaman dan


dan spesifik keterampilan penting
• Menentukan konten terbaik apa yang perlu dimiliki?
• Mengidentifikasi hasil yang diinginkan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
ketika menentukan TP:

• Karakteristik Peserta Didik


• Konteks Lingkungan Pembelajaran
• Karakteristik Mata Pelajaran
• Topik/konsep yang dipelajari
Karakteristik Peserta Didik
Mengenali karakteristik peserta didik bisa dilakukan
lewat berbagai cara: asesmen awal, observasi, serta
mengenali tahap perkembangannya.
Hal ini dilakukan agar pendidikan tetap berpihak
pada peserta didik dan menuntun mereka pada
kekuatan kodratnya.
KODRAT: TAHAP TUMBUH-KEMBANG (WIRAGA-WIRAMA) KHD
0-8 TAHUN 9-16 TAHUN 17-24 TAHUN

WIRAGA
raga, indera, imajinasi,
bermain=belajar, eksplorasi
pengalaman (rasa-pikir)

WIRAMA
tanggung jawab, pembiasaan, irama
keseharian, jadwal rutin, selaras dengan
sesama dan semesta

Taman indria,
SD, SMP SMP, SMA SMA+
TK/PAUD, SD
Konteks Lingkungan Pembelajaran
Mari memperhatikan dengan seksama karakteristik satuan pendidikan masing-
masing melalui beberapa pertanyaan berikut:

1. Apa visi, misi, dan tujuan pendidikan di sekolah saya?


2. Bagaimana bentang alam yang dominan di daerah sekolah saya? Bagaimana
potensi tersebut dapat memengaruhi dan dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran?
3. Bagaimana karakteristik masyarakat di sekitar sekolah saya?
4. Apa kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah sekolah saya?
5. Bagaimana peta profil guru, murid, dan orangtua di sekolah saya?
dll..
Karakteristik Mata Pelajaran dan
Topik yang Dipelajari
Kedua hal ini telah dijelaskan dengan cukup lengkap di dokumen Capaian
Pembelajaran untuk setiap Mata Pelajaran. Bila dibaca seksama, Bapak/Ibu akan
menemukan perbedaan atau karakteristik dari setiap mata pelajaran melalui
elemen-elemen yang dihadirkan.

Misalnya: apa perbedaan yang dapat terlihat dari Capaian Pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan IPAS?
Prinsipnya, Tujuan Pembelajaran
(TP), terdiri dari:

1. Kompetensi → kemampuan (mencakup


sikap, pengetahuan) dan keterampilan yang
dapat ditunjukkan/didemonstrasikan
peserta didik
2. Ruang Lingkup Materi → konten dan
konsep utama yang perlu dipahami pada 1
unit pembelajaran
Mari berlatih menggunakan
metode: merumuskan tujuan
pembelajaran dengan cara
menganalisis kompetensi dan
lingkup materi pada elemen CP
Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Fisika
Elemen: Pemahaman Fisika
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala ● Mendeskripsikan gejala 1. Pengukuran,
2. Perubahan iklim dan
alam dalam cakupan keterampilan proses alam dalam cakupan Pemanasan global,
dalam pengukuran, perubahan iklim dan keterampilan proses 3. Pencemaran lingkungan,
pemanasan global, pencemaran lingkungan, 4. Energi alternatif, dan
energi alternatif, dan pemanfaatannya pemanfaatannya

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat mengamati dan mempertanyakan pemamfaatan energi alternatif di lingkungan sekitar
2. Peserta didik dapat memprediksi pemamfaatan energy alternatif di masa depan untuk lingkungan sekitar
3. Peserta didik dapat mendesain atau merancang penelitian sederhana terkait pemanfaatan energi alternatif
4. Peserta didik dapat melakukan penelitian sederhana terkait dengan pemanfaatan energi alternatif
5. Peserta didik dapat memproses dan menganalisis data dan informasi terkait dengan penelitian sederhana
tentang pemanfaatan energi alternatif
6. Peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil penelitian sederhana terkait dengan pemamfaatan energi
alternatif
7. Peserta didik dapat mengevaluasi dan merefleksi pemamfaatan energi alternatif yang paling sesuai untuk
digunakan di lingkungan sekitar
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Fisika
Elemen: keterampilan proses
1. Mengamati Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi menggunakan ragam alat bantu untuk melakukan pengukuran dan
pengamatan. 2. Mempertanyakan dan memprediksi Peserta didik mampu mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil observasi,
mampu merumuskan permasalahan yang ada dan mampu mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan masalah. 3. Merencanakan
dan melakukan penyelidikan Peserta didik mengidentifikasi latar belakang masalah, merumuskan tujuan, dan menggunakan referensi
dalam perencanaan penyelidikan/penelitian. Peserta didik membedakan variabel, termasuk yang dikendalikan dan variabel bebas,
menggunakan instrumen yang sesuai dengan tujuan penyelidikan. Peserta didik menentukan langkah langkah kerja dan cara pengumpulan
data. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi Peserta didik menyiapkan peralatan/ instrumen yang sesuai untuk penelitian ilmiah,
menggunakan alat ukur secara teliti dan benar, mengenal keterbatasan dan kelebihan alat ukur yang dipakai. Peserta didik menerapkan
teknis/ proses pengumpulan data, mengolah data sesuai jenisnya/sesuai keperluan, menganalisis data dan menyimpulkan hasil penelitian
serta memberikan rekomendasi tindak lanjut/saran dari hasil penelitian. 5. Mencipta Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis
data dan informasi untuk menciptakan ide solusi ataupun rancang bangun untuk menyelesaikan suatu permasalahan. 6. Mengevaluasi dan
refleksi Peserta didik berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, mengembangkan keingintahuan, dan memiliki
kepedulian terhadap lingkungan. Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan kritis berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi
dan bertanggungjawab terhadap usulannya. Peserta didik bersikap jujur terhadap temuan data/fakta. 7. Mengomunikasikan hasil Peserta
didik menyusun laporan tertulis hasil penelitian serta mengomunikasikan hasil penelitian, prosedur perolehan data, cara mengolah dan
cara menganalisis data serta mengomunikasikan kesimpulan yang sesuai untuk menjawab masalah penelitian /penyelidikan secara lisan
atau tulisan

Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Biologi
Elemen: Pemahaman Biologi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan 1. Pemahaman
kemampuan menciptakan solusi atas menciptakan solusi atas keanekaragaman
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu permasalahan- makhluk hidup dan
lokal, nasional atau global terkait pemahaman permasalahan peranannya,
keanekaragaman makhluk hidup dan berdasarkan isu lokal, 2. Virus dan peranannya,
peranannya, virus dan peranannya, inovasi nasional atau global 3. Inovasi teknologi biologi,
teknologi biologi, komponen ekosistem dan 4. Komponen ekosistem
interaksi antar komponen serta perubahan dan Interaksi antar
lingkungan. komponen serta
perubahan lingkungan.

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu …………………
2. …………
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Biologi
Elemen: keterampilan proses
1. Mengamati Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.
Memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang diamati. 2. Mempertanyakan dan memprediksi
Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan yang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta didik
menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk membuat prediksi. 3.
Merencanakan dan melakukan penyelidikan Peserta didik merencanakan penyilidikan ilmiah dan melakukan
langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik
melakukan pengukuran atau membandingkan variabel terikat dengan menggunakan alat yang sesuai serta
memperhatikan kaidah ilmiah. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi Menafsirkan informasi yang
didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat,
menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil
penyelidikan. 5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya
pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya. 6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh
termasuk di dalamnya pertimbangan keamanan, lingkungan, dan

Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu ● melakukan kegiatan fenomena ekonomi
melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan penelitian sederhana
menggunakan teknik atau metode yang sesuai dengan menggunakan konsep-konsep ekonomi.
untuk mengamati, menanya, mengumpulkan teknik atau metode yang bank dan industri keuangan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik sesuai non-bank
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil ● merefleksikan dan
penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi merencanakan projek keseimbangan pasar
berdasarkan konsep-konsep ekonomi. Peserta lanjutan secara
didik mampu …. kolaboratif
● menyusun rencana
investasi pribadi.

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana tentang fenomena
ekonomi di lingkungannya
2. apa lagi?
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Ekonomi
elemen: keterampilan proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik
atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan
konsep-konsep ekonomi. Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif.
Peserta didik mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi,
keseimbangan pasar, serta bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik mampu menyusun skala prioritas
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengolah dan menyimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar. Peserta didik
menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran. Peserta didik membuat pola
hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tentang lembaga jasa
keuangan dalam perekonomian Indonesia. Peserta didik menyusun rencana investasi pribadi.

Dari Capaian Pembelajaran di atas, silakan Bapak/Ibu menuliskan di kolom chat:


1. kompetensi apa saja yang perlu anak kuasai/tunjukkan?
2. hal apa saja yang menjadi ruang lingkup materinya?
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Ekonomi
elemen: keterampilan proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik
atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan
konsep-konsep ekonomi. Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif.
Peserta didik mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi,
keseimbangan pasar, serta bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik mampu menyusun skala prioritas
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengolah dan menyimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar. Peserta didik
menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran. Peserta didik membuat pola
hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tentang lembaga jasa
keuangan dalam perekonomian Indonesia. Peserta didik menyusun rencana investasi pribadi.

Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu ● melakukan kegiatan fenomena ekonomi
melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan penelitian sederhana
menggunakan teknik atau metode yang sesuai dengan menggunakan konsep-konsep ekonomi.
untuk mengamati, menanya, mengumpulkan teknik atau metode yang bank dan industri keuangan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik sesuai non-bank
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil ● merefleksikan dan
penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi merencanakan projek keseimbangan pasar
berdasarkan konsep-konsep ekonomi. Peserta lanjutan secara
didik mampu …. kolaboratif
● menyusun rencana
investasi pribadi.

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana tentang fenomena
ekonomi di lingkungannya
2. apa lagi?
Berlatih Dalam Kelompok
Setiap sekolah sila berlatih dan melakukan proses
seperti yang baru kita lakukan secara berkelompok.

1. Pilih CP satu mata pelajaran dari 1 fase.


2. Analisis elemen CP (atau kalimat CP) menjadi
kompetensi dan ruang lingkup materi
3. Rumuskan hasil analisis tersebut menjadi kalimat-
kalimat Tujuan Pembelajaran

Waktu diskusi kelompok: 10 menit.


Sila manfaatkan template berikut untuk mendokumentasikan
hasil diskusi.
LK Menentukan TP

Nama sekolah:
Mata Pelajaran: Fase:
elemen:

Kalimat CP Kompetensi Ruang Lingkup materi

Tujuan Pembelajaran:
1. ..
2. ..
3. ..
4. dst
Mengingat Kembali: Prinsip Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Berlatih dalam Kelompok
Setiap sekolah akan mendapat set beberapa kalimat Tujuan
Pembelajaran dari sebuah mata pelajaran di satu fase
Tugas setiap kelompok adalah: menyusun kalimat-kalimat TP tersebut
menjadi ATP dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan ATP.
Silakan memanfaatkan template LK menyusun ATP berikut (terbuka
untuk penyesuaian tampilan dan konten) untuk mendokumentasikan
hasil diskusi kelompok.
(durasi: 25 menit)
LK Menyusun ATP

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia


Fase: B

Kalimat Tujuan Pembelajaran (dari 2 elemen: menulis, serta membaca dan menyimak)
1. Menyajikan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang terperinci dan akurat dengan topik yang
beragam ke dalam berbagai teks (teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks
eksposisi)

2. Mempraktikkan menulis tegak bersambung dengan terampil

3. Memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari dalam bentuk cetak atau elektronik.

4. Memahami isi teks informatif berkaitan dengan ide pokok dan ide pendukung

5. Memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

6. Membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang dikenalinya dengan fasih.

7. Memahami pesan dan informasi dari teks narasi dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

8. Memahami isi teks narasi berkaitan dengan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita
LK Menyusun ATP

Mata Pelajaran: IPS


Fase: D

Tujuan Pembelajaran:
1. Menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat
2. Menganalisis hubungan antara keragaman kondisi geografis nusantara dengan pembentukan
kemajemukan budaya
3. Memahami potensi sumber daya alam serta kaitannya dengan mitigasi kebencanaan
4. Memahami dan memiliki kesadaran akan keberadaan diri, serta mampu berinteraksi dengan lingkungan
terdekatnya
5. Menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan perekonomian
6. Memahami perkembangan masyarakat Indonesia dari masa praaksara, kerajaan, sampai masa kolonial
7. Memahami masyarakat saling berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
LK Menyusun ATP

Mata Pelajaran: /Fase:


Alur Tujuan Pembelajaran

Alasan di balik penyusunan ATP di atas:


Mari Berbagi

Silakan bercerita tentang:


1. Alasan penyusunan ATP yang menjadi keputusan kelompok
2. Hal baik yang terasa saat mencoba menyusun ATP
3. Situasi/tantangan/kesulitan yang terjadi di kelompok
Pemerintah telah menyiapkan
dokumen Alur Tujuan Pembelajaran
yang dapat dimanfaatkan oleh satuan
pendidikan.

Pada sesi ini, secara berkelompok


Bapak/Ibu akan menganalisis
dokumen ATP tersebut.
Berlatih dalam Kelompok
Setiap sekolah silahkan mengunduh 1
dokumen ATP (dari 1 mata pelajaran di
salah satu fase) di Platform Merdeka
Mengajar. Bapak dan Ibu dapat
memanfaatkan tautan yang ada atau
tautan berikut: ran/
https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/referensi-penera
pan/capaian-pembelaja
Tugas kelompok adalah menganalisis
dokumen ATP tersebut, dan menuangkan
hasil analisis/diskusinya ke dalam LK.
Contoh ATP dari PMM

Mata Pelajaran: Pendidikan Pancasila Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia


Fase: B Fase: D
Dari dokumen ATP yang didapatkan, silahkan diskusikan bersama
kelompok beberapa hal berikut:
1. Apakah rangkaian alur dalam dokumen tersebut kontekstual untuk
diterapkan di satuan pendidikan Anda?
2. Adakah hal yang ingin dirubah / dimodifikasi dari dokumen ATP
tersebut?
3. Hal apa yang perlu disiapkan / diketahui bila ingin menggunakan
susunan rangkaian seperti dalam dokumen tersebut?
4. Hal-hal lain yang didiskusikan..
LK Menganalisis ATP

Nama Sekolah:
Mata Pelajaran: /Fase:

Hasil Analisis Dokumen ATP


Apakah saya sudah
Tidak
Ide tindak lanjut:
memiliki dokumen CP
seluruh mapel?

Ya

Apakah semua pendidik di satuan Tidak


pendidikan saya telah mampu Ide tindak lanjut:
membaca dan memahami CP?

Ya

Apakah semua pendidik telah mampu Tidak Ide tindak lanjut:


memisahkan CP menjadi kompetensi
dan ruang lingkup materi?

Ya
Apakah semua pendidik
Tidak
Ide tindak lanjut:
siap untuk merumuskan TP
secara mandiri?

Ya
Yang akan dilakukan:
Apakah satuan pendidikan Belum
saya siap untuk menyusun
ATP secara mandiri?

Ya LK Aksi Nyata Kepala Sekolah


Apakah saya sudah
Tidak
Ide tindak lanjut:
memiliki dokumen CP
mapel yang dibutuhkan?

Ya

Tidak
Apakah saya telah mampu membaca Ide tindak lanjut:
dan memahami CP?

Ya

Apakah saya telah mampu Tidak Ide tindak lanjut:


memisahkan CP menjadi kompetensi
dan ruang lingkup materi?

Ya
Apakah saya sudah terbiasa
Tidak
Ide tindak lanjut:
berkolaborasi dengan rekan
pendidik dalam 1 fase
untuk merumuskan TP?
Ya
Yang akan dilakukan:
Belum
Apakah saya siap untuk
menyusun ATP secara
kolaboratif dengan rekan 1
fase?

Ya LK Aksi Nyata Guru


LK Aksi Nyata Satuan Pendidikan

Nama Satuan Pendidikan:

Hal-hal Tindak Lanjut yang Akan Dilakukan Terkait Merumuskan TP dan Menyusun ATP
1. …
2. …
3. dst
Modul Merancang
Pembelajaran #1 telah selesai.
Semoga kini Bapak/Ibu lebih
terampil dalam menentukan TP,
dan menyusunnya menjadi ATP
yang logis dan memerdekakan
peserta didik.
Merancang Projek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Perkenalan
Profil Narasumber
Ada di nomor berapakah posisi Anda
sekarang di tengah rangkaian pelatihan
ini?
Tujuan Pembelajaran
→ Peserta dapat merancang ide projek penguatan profil pelajar
Pancasila yang sesuai dengan kondisi sekolah dan kebutuhan
peserta didik.

Pemahaman bermakna: Guru perlu memahami kesinambungan


antara pengembangan projek dan kondisi sekolah untuk dapat
menyusun modul atau rancangan projek yang kontekstual dan
bermakna bagi peserta didik.
Durasi Durasi PERLENGKAP
NO HARI 1 TAHAPAN AKTIVITAS
Bimtek Pelatihan AN
Mulai Dari Mengaitkan apa yang sudah
1 dipahami dengan materi yang 15 10
Diri akan dipelajari.
Asinkron 1 Mempelajari konsep umum profil
JP Eksplorasi pelajar Pancasila dan Projek
2
Konsep Penguatan profil pelajar 45 35
Pancasila secara mandiri.
Mempelajari konsep umum profil
Eksplorasi pelajar Pancasila dan Projek
3 90 60
Konsep Penguatan profil pelajar
Pancasila bersama-sama.
Lembar kerja
Sinkron 3 JP Ruang Melakukan diskusi, berbagi ide
4 80 70 Kertas karton
Kolaborasi projek.
(Opsional)
Kertas
Refleksi Merefleksikan proses belajar
5 10 5 tempel
Terbimbing yang telah dilakukan
(Sticky notes)
PERLENGKAP
NO HARI 2 TAHAPAN AKTIVITAS DURASI (menit)
AN
Asinkron 1 Demonstrasi

Alur Kegiatan
6 Merancang ide kegiatan 60 45
JP Kontekstual
projek sesuai dengan kondisi Lembar kerja
Demonstrasi
7 sekolah 60 45
Kontekstual
Mengikuti sesi sharing dan
Elaborasi diskusi untuk
8 90 60
Pemahaman mengonfirmasi/menguatkan
pemahaman.
Menghubungkan materi
9 Sinkron 3 JP Koneksi modul projek dengan materi 15 15 Kertas A4
Antar Materi
modul sebelumnya
Menyusun ide langkah nyata
yang akan dilakukan terkait
(Rencana)
10 rencana pengembangan 15 15
Aksi Nyata
modul projek sesuai dengan
peran masing-masing.
Mulai dari Diri
Pertanyaan orientasi
❏ Apa yang sudah Anda ketahui/pahami mengenai projek penguatan
profil pelajar Pancasila?
❏ Menurut Anda, mengapa projek penguatan profil pelajar Pancasila
perlu dilakukan?
❏ Melalui kegiatan di modul ini, apa hal-hal yang ingin Anda pelajari
mengenai perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Eksplorasi Konsep
A. Profil Pelajar Pancasila
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar
Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan
termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta
didik.

Profil pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter
sesuai nilai-nilai Pancasila. Pernyataan ini memuat tiga kata kunci: pelajar sepanjang hayat,
kompeten, dan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas
khas bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia; dengan
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam
konteks perkembangan Abad 21. Oleh karennya, sederhananya profil pelajar Pancasila adalah
seperangkat kompetensi yang diharapkan tercapai oleh pelajar Indonesia. Profil pelajar Pancasila
digali dari nilai-nilai Pancasila dan kebutuhan abad ke-21.
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi,
yaitu:
★ Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia,
★ Mandiri.
★ Bergotong-royong.
★ Berkebinekaan global.
★ Bernalar kritis.
★ Kreatif.

Keenam dimensi tersebut perlu dilihat secara utuh


sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat
menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.
Di dalam setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdapat beberapa elemen, di dalam sebagian
besar elemen terdapat beberapa sub elemen, dan di setiap sub elemen terdapat rangkaian alur
perkembangan kompetensi setiap fase pembelajaran.

Capaian fase dari dimensi


Berkebinekaan Global, elemen
Mengenal dan Menghargai
Budaya, sub elemen Mendalami
Budaya dan Identitas Budaya
Pertanyaan ulasan
1. Apa yang dimaksud dengan profil pelajar Pancasila?
2. Mengapa peserta didik di satuan pendidikan perlu mencapai profil
pelajar Pancasila?
3. Bagaimana pemetaan alur perkembangan kompetensi dalam profil
pelajar Pancasila?
Merupakan kegiatan kokurikuler
B. Projek Penguatan Profil Pelajar berbasis projek

Pancasila Dirancang untuk menguatkan


kompetensi dan karakter sesuai
Berdasarkan Kepmendikbudristek No.262/M/2022, Projek dengan profil pelajar Pancasila
penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya
Pelaksanaannya dilakukan secara
pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar fleksibel, dari segi muatan, kegiatan,
Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. dan waktu pelaksanaannya
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan
secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu
Dirancang terpisah dari intrakurikuler.
pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang
(Tujuan, muatan, dan kegiatan
terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan dikaitkan dengan tujuan dan materi
materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat pelajaran intrakurikuler.)
melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan
menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Satuan pendidikan dapat melibatkan
masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan
menyelenggarakan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai projek penguatan profil pelajar Pancasila

1. Dilaksanakan setiap tahun di semua tingkatan kelas.


2. Total alokasi waktu projek di jenjang dasar, menengah, diksus, dan kejuruan adalah 20-30% dari
keseluruhan total JP dalam satu tahun, sementara di PAUD alokasi kegiatan projek dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan. (Lihat Kepmen 262)
3. Tema-tema projek sudah ditentukan oleh pemerintah. Berangkat dari tema tersebut, sekolah
dapat mengembangkan topik spesifik yang sesuai dengan konteks kebutuhan.
4. Sekolah berwenang untuk merancang pembagian alokasi waktu kegiatan projek dan menyusun
tim kepanitiaan yang akan memfasilitasi kegiatan projek.
5. Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek. Pada tahap awal guru diharapkan dapat
mengadaptasi modul tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah, sementara pada
tahap lanjutan guru diharapkan dapat merancangnya secara mandiri.
Tema-Tema Projek Dasmen, Diksus, & Kejuruan.
Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK)

Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya pikir Mengidentifikasi potensi ekonomi di Mengenal belajar membangun dialog
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi kritis, kreatif, inovatif, sekaligus tingkat lokal dan masalah yang ada penuh hormat tentang keberagaman
tentang budaya dan kearifan lokal kemampuan berempati untuk dalam pengembangan potensi tersebut, kelompok agama dan kepercayaan yang
masyarakat sekitar atau daerah tersebut, berekayasa membangun produk serta kaitannya dengan aspek dianut oleh masyarakat sekitar dan di
serta perkembangannya. berteknologi yang memudahkan lingkungan, sosial dan kesejahteraan Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang
kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. masyarakat. dianutnya.

Gaya Hidup Berkelanjutan Bangunlah Jiwa dan Raganya Suara Demokrasi Kebekerjaan
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SMP/SMPLB-SMA/SMALB/SMK) (Tema wajib khusus SMK)

Memahami dampak dari aktivitas Membangun kesadaran dan Merefleksikan makna demokrasi dan Membangun pemahaman terhadap
manusia, baik jangka pendek maupun keterampilan untuk memelihara memahami implementasi demokrasi ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
panjang, terhadap kelangsungan kesehatan fisik dan mental, baik untuk serta tantangannya dalam konteks yang kesiapan kerja untuk meningkatkan
kehidupan di dunia maupun lingkungan dirinya maupun orang sekitarnya. berbeda, termasuk dalam organisasi kapabilitas yang sesuai dengan
sekitarnya. sekolah dan/atau dalam keahliannya, mengacu pada
dunia kerja. kebutuhan dunia kerja terkini.
Tema-Tema Projek PAUD
Aku Sayang Bumi (Gaya Aku Cinta Indonesia Kita Semua Bersaudara Imajinasi dan Kreativitasku
Hidup Berkelanjutan) (Kearifan Lokal) (Bhinneka Tunggal Ika) (Rekayasa dan Teknologi)

Tema ini bertujuan untuk Tema ini bertujuan agar peserta Tema ini bertujuan untuk mengajak Tema ini bertujuan untuk mengajak
mengenalkan peserta didik pada isu didik mengenal identitas dan peserta didik untuk mampu peserta didik belajar mengenali
lingkungan, eksplorasi dalam karakteristik negara, keberagaman berinteraksi dengan teman sebaya, dunianya melalui imajinasi,
mencari solusi kreatif budaya dan ciri khas lainnya tentang menghargai perbedaan, mau berbagi, eksplorasi, dan eksperimen. Pada
yang dapat dilakukan oleh peserta Indonesia sehingga mereka dan mampu bekerja sama. tema Imajinasiku ini peserta didik
didik, serta memupuk kepedulian memahami identitas dirinya sebagai distimulasi dengan serangkaian
terhadap alam sebagai perwujudan anak Indonesia, serta bangga kegiatan yang dapat membangkitkan
rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan menjadi anak Indonesia. rasa ingin tahu, memperkaya
YME. pengalamannya dan menguatkan
kreativitasnya.
Alokasi Waktu
Projek Profil
Dalam 1 tahun ajaran, peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

- PAUD
1-2 projek dengan tema berbeda di PAUD
- Umum & Diksus
2-3 projek dengan tema berbeda di SD/MI
3-4 projek dengan tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X
2-3 projek dengan tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA
- SMK
3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X
2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI
1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. (Kelas XIII pada SMK program 4
tahun tidak perlu melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila)
Membentuk tim fasilitator projek penguatan Tahapan Awal Pelaksanaan Projek
1
profil pelajar Pancasila

Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan 2
projek untuk seluruh kelas.
pendidikan

Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator


Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu 3 merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan
projek penguatan profil pelajar Pancasila pendidikan.

Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Menyusun modul/rencana pengajaran projek
Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek 4 profil
beserta alokasi waktunya.

Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat


Merancang strategi pelaporan hasil 5 kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum:
projek Menentukan sub-elemen (tujuan projek);
Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta;
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek.
pelaporan hasil projek.

Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan


kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.
Prinsip
pengembangan
projek
Holistik

Berpusat
pada Murid
Peran pemangku kepentingan
Peran pemangku kepentingan
Contoh pertanyaan untuk komunikasi yang memberdayakan
antara pengawas dan kepala sekolah:
❏ Apa harapan atau tujuan yang ingin dicapai oleh satuan
pendidikan dalam pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila?
❏ Bagaimana kondisi kesiapan sekolah saat ini? Apa
sumber daya yang dapat dioptimalkan untuk
melaksanakan projek profil dan mencapai tujuan yang
diharapkan? Apa saja dimensi profil pelajar Pancasila
yang perlu dikuatkan? Bagaimana mengidentifikasi isu
yang relevan untuk dikembangkan menjadi tema projek
profil?
❏ Apa langkah-langkah yang perlu dilakukan? Apa
tantangan yang mungkin dihadapi dan bagaimana cara
menanggulanginya?
C. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Mengadaptasi Modul yang Membuat Modul secara


Sudah Ada Mandiri
Mengembangkan
Mengadaptasi modul yang sudah Setelah terampil mengadaptasi
Modul Projek
tersedia dapat dilakukan untuk modul projek, harapannya sekolah
mengawali persiapan projek dapat membuat rancangan modulnya
penguatan profil pelajar Pancasila secara mandiri sebagai hasil
pada kesempatan pertama kolaborasi tim pengembang projek
pelaksanaannya di sekolah. di sekolah.
Komponen
Modul Projek
Modul Projek Fase D Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim
Tema: Gaya Hidup
Berkelanjutan
Topik: Sampahku, 1. 2. 3. 4. 5.
Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis Masalah
Tanggungjawabku Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Sampah
Total waktu: 57 JP Pengelolaan Sampah Sampah

Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
● Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha 6. 7. 8. 9.
Esa Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
● Gotong royong Pengorganisasian, dan Sampah di Sekolahku Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
● Bernalar kritis Penyajian Data Sekolahku

Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
Sub-elemen yang disasar 10. 11. 12. 13. 14.
● Memahami Keterhubungan Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Ekosistem Bumi Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
● Menjaga Lingkungan Alam Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster Poster Aksi Nyata
pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi Sekolahku
Sekitar
yang ada yang Baik
● Kerja sama
● Koordinasi Sosial Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan 15. 16. 17.
mengolah informasi dan Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
gagasan Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah
Contoh Alur Aktivitas Modul Projek (PAUD)
Contoh pengembangan tujuan
dan asesmen modul projek

Modul Projek Penguatan Profil Pelajar


Pancasila | FASE A | Tema Kewirausahaan

Judul: Aku Ingin atau Aku Butuh Ya?

Versi lengkap:
Penulis: Dina Febrina Ekasari https://docs.google.com/presentation/d/1d9krJZsqS-zVCrMKQ8B
10PQWyMozXiZu/edit?usp=share_link&ouid=1121869273078114
Penyunting: Rizky Satria 18437&rtpof=true&sd=true
Dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila
Dimensi Profil Pelajar Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila Target Pencapaian di akhir fase A (SD kelas 1 - 2) Aktivitas Terkait
Pancasila Terkait

Bernalar Kritis Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan untuk menjawab keingintahuannya 2, 3, 4, 9


dan untuk mengidentifikasi suatu permasalahan mengenai dirinya dan
lingkungan sekitarnya.

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan Mengidentifikasi dan mengolah informasi dan gagasan. 1, 4, 6, 7, 9, 11


mengolah informasi, dan gagasan

Menganalisis dan mengevaluasi Melakukan penalaran konkrit dan memberikan alasan dalam menyelesaikan 8, 9
penalaran masalah dan mengambil keputusan

Merefleksi dan mengevaluasi Menyampaikan apa yang sedang dipikirkan secara terperinci 5, 17
pemikirannya sendiri

Kreatif Memiliki keluwesan berpikir dalam Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan 11, 12
mencari alternatif solusi permasalahan permasalahan.

Menghasilkan karya dan tindakan yang Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam 11, 12, 13, 14, 15, 16
orisinal bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang
dihasilkan.
Tahapan dalam projek “Aku Ingin atau Aku Butuh Ya?”
Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap isu yang berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan.

1. Provokasi isu/permasalahan 2. Eksplorasi isu/permasalahan 3. Eksplorasi isu/permasalahan 4. Identifikasi awal 5. Refleksi awal
melalui observasi melalui wawancara permasalahan

Tahap Kontekstualisasi. Mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat

6. Keinginan atau kebutuhan 7. Menggali tentang kebutuhan 8. Studi kasus melalui cerita 9. Analisa diri tentang 10. Asesmen formatif:
(primer dan sekunder) keinginan dan kebutuhan Presentasi analisa diri

Tahap Aksi. Merancang dan melaksanakan proyek dalam menjawab permasalahan yang ada

11. Projek Kreasiku: 12. Projek Kreasiku: 13. Projek Kreasiku: 14. Projek Kreasiku: 15. Asesmen formatif:
Membuat tujuan kreasi Merencanakan kreasi Membuat kreasi Finalisasi kreasi Simulasi pameran projek
kreasiku

Tahap Refleksi Aksi. Mendemonstrasikan proyek sebagai aksi dan merefleksikan aksi

16. Asesmen sumatif: 17. Refleksi akhir


Pameran Projek Kreasiku
10. Pelaksanaan:
1. Murid secara bergantian mempresentasikan temuan mereka dan menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada mereka
Asesmen formatif dalam sesi tanya jawab.
Presentasi Analisa Diri

2. Guru dapat memberikan umpan balik tertulis atas presentasi individual di akhir sesi sebagai bagian dari asesmen
formatif (terlampir contoh umpan balik)
3. Guru sebagai moderator dapat meminta murid untuk memberikan satu kesimpulan dari hasil presentasi temannya yang
Waktu: 4 JP ada di akhir presentasi.
Bahan: Lembar studi kasus 4. Guru menegaskan kembali perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, dan hubungannya dengan prioritas pemenuhan
Peran guru: fasilitator kebutuhan, jika dilihat dari sudut pandang kebutuhan dasar/primer dan sekunder.
Rubrik Formatif 1
Kriteria Dimensi Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Bernalar Kritis Harapan

Kelengkapan Sajian Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk Menyajikan jawaban untuk
Informasi sebagian kecil pertanyaan sebagian besar pertanyaan seluruh pertanyaan panduan. seluruh pertanyaan panduan
panduan. panduan. secara terperinci.

Mengidentifikasi contoh Mengidentifikasi contoh Mengidentifikasi contoh Mengidentifikasi banyak


kebutuhan untuk sebagian kebutuhan untuk sebagian kebutuhan untuk seluruh contoh kebutuhan untuk
kecil pertanyaan panduan. besar pertanyaan panduan. pertanyaan panduan. seluruh pertanyaan panduan.

Menganalisis jenis kebutuhan Menganalisis salah satu jenis Menganalisis jenis Menganalisis jenis kebutuhan
primer dan sekunder dengan kebutuhan (primer dan kebutuhan primer dan primer dan sekunder dengan
kurang tepat. sekunder) dengan tepat. sekunder dengan tepat. tepat dan terperinci.

Kejelasan Menyampaikan sebagian kecil Menyampaikan sebagian Menyampaikan seluruh Menyampaikan seluruh
penyampaian gagasan secara jelas. besar gagasan secara jelas. gagasan secara jelas. gagasan secara jelas dan
terperinci.
15. Persiapan:
Tata letak kursi dan meja di kelas dapat diatur untuk memungkinkan murid
Asesmen formatif berkeliling melihat hasil kreasi teman-temannya dalam kegiatan simulasi kreasi.
Simulasi Pameran
Projek Kreasiku

Pelaksanaan:
1. Murid diminta melakukan persiapan untuk pameran kreasi. Bahan yang diperlukan adalah:
- Poster tentang analisa diri dari Aktivitas 10
Fokus Pengamatan: - Jurnal kreasi
Kemampuan murid dalam - Hasil kreasi yang telah selesai dibuat
mengeksplorasi dan
Ketiga produk tersebut dapat disusun di meja dan murid dapat berdiri di depan atau di belakang meja tersebut.
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya dalam Guru memberikan contoh simulasi pameran kreasi, yaitu dengan memberikan penjelasan untuk menghubungkan poster
bentuk karya dan/atau tindakan analisa diri dengan hasil kreasi yang ada. Lalu juga ada penjelasan tentang bagaimana kreasi tersebut dibuat melalui
serta mengapresiasi karya dan jurnal kreasi.
tindakan yang dihasilkan. 2. Murid dibagi menjadi dua kelompok untuk simulasi ini. Kelompok pertama yang akan memulai simulasi terlebih dahulu,
di mana teman-temannya yang berada dalam kelompok kedua akan menjadi pengunjung. Hal ini dilakukan secara
bergantian.
Guru berperan sebagai pengunjung yang akan mendengarkan pemaparan solusi yang ditawarkan dan menanyakan
pertanyaan-pertanyaan lanjutan. Guru lalu dapat memberikan pertanyaan juga umpan balik (baik secara lisan ataupun
Waktu: 4 JP tertulis) bagi tiap peserta agar penjelasan yang diberikan bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
Bahan: Poster analisa diri, jurnal
krasi, hasil kreasi
Peran guru: fasilitator
Daftar Periksa (Checklist)
Aktivitas Simulasi Pameran Projek Kreasiku

Hal-hal yang perlu aku siapkan...

Poster analisa diri

Jurnal kreasi

Hasil kreasi

Penjelasan hubungan analisa diri


dengan hasil kreasi

Penjelasan proses kreasi melalui jurnal


kreasi
Pameran

sebagai umpan balik


yang digunakan
Borang Simulasi

Nama murid:
Nama peninjau (reviewer):

Penilaian Awal Presentasi

Perlu
Kriteria Luar Biasa Baik
Dikembangkan

Penjelasan
pemahaman

Percaya diri

Kontak mata

Level suara

Memberikan detail
atau informasi
pendukung dalam
penjelasannya

Catatan:
________________________________________________________
__

________________________________________________________
__

________________________________________________________
__

________________________________________________________
__

________________________________________________________
__
Rubrik Formatif 2
Kriteria Dimensi Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Kreatif Harapan

Pengolahan ide Mulai dapat menemukan dan Menemukan dan Menemukan dan Menemukan dan
mengembangkan gagasan mengembangkan gagasan mengembangkan gagasan mengembangkan gagasan
kreatif. kreatif dengan bantuan ide kreatif. kreatif dengan
dari orang lain. membandingkan banyak
pilihan alternatif.

Perancangan karya Mulai dapat mengekspresikan Mengekspresikan pikiran dan Mengekspresikan pikiran Mengekspresikan pikiran dan
pikiran dan perasaan dalam perasaan dalam bentuk karya dan perasaan dalam bentuk perasaan sesuai
bentuk karya. yang masih sederhana. karya yang optimal. minat/kesukaannya dalam
bentuk karya yang optimal.
16. Persiapan:

Asesmen sumatif Untuk mempersiapkan Pameran Projek Kreasi, diperlukan koordinasi


dengan sekolah untuk lokasi dan waktu pelaksanaan.
Pameran Projek
Kreasiku
Pelaksanaan

1. Murid mempersiapkan hasil kreasi dan juga perlengkapan


pendukung (poster analisa diri, jurnal kreasi) di meja yang telah
Fokus Pengamatan: disiapkan.
Kemampuan murid dalam
2. Pengunjung, yang merupakan murid dari level lain dan juga
mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran guru-guru dapat mengunjungi pameran.
dan/atau perasaannya dalam 3. Guru pengampu dibantu dengan guru-guru lain dapat
bentuk karya dan/atau tindakan melakukan penilaian sambil berkunjung melihat dan bertanya
serta mengapresiasi karya dan kepada murid peserta pameran. Panduan penilaian memakai
tindakan yang dihasilkan. rubrik asesmen sumatif.

Waktu: 4 JP Kesempatan berkolaborasi:


Bahan: Poster analisa diri, jurnal
krasi, hasil kreasi Aktivitas pameran sangat dimungkinkan dibuka untuk umum.
Peran guru: fasilitator
Sekolah dapat mengundang orangtua, murid dari sekolah lain,
sehingga dapat terjalin kesempatan kesinambungan antara rumah dan
sekolah, dan juga menularkan semangat memecahkan masalah
dengan berkreasi.
Rubrik pameran dan presentasi projek

Nama:
Kelas:

Sangat berkembang Berkembang sesuai Mulai berkembang Belum berkembang


harapan

Menjelaskan hubungan Menjelaskan hubungan Sudah mulai terlihat Pemilihan kreasi bukan
antara pemilihan kreasi sederhana antara hubungan antara berdasarkan dari hasil
Penjelasan latar belakang dengan hasil analisa diri, pemilihan kreasi dengan pemilihan kreasi dengan analisa diri
pemilihan kreasi dengan memberikan detil hasil analisa diri hasil analisa diri
atau informasi
pendukung
Dimensi
Bernalar Menerangkan dengan Menerangkan dengan Mulai dapat Menerangkan bagian-
Kritis jelas, runut dan logis jelas, runut dan logis menerangkan dengan bagian proses pembuatan
keseluruhan proses keseluruhan proses jelas, runut dan logis kreasi secara acak.
Penjelasan proses
pembuatan kreasi, pembuatan kreasi. beberapa bagian dari
pembuatan kreasi
disertai dengan proses pembuatan kreasi.
pemberian keterangan
yang rinci di setiap
bagian prosesnya.

Hasil kreasi merupakan Hasil kreasi memuat Hasil kreasi belum Hasil kreasi belum
pengembangan ide awal ekspresi pikiran dan/atau memuat ekspresi pikiran mencerminkan
Dimensi Kreativitas dalam yang memuat ekspresi perasaan dari atau perasaan dari pengembangan ide awal
Kreatif berkarya pikiran dan/atau perasaan pengembangan ide awal pengembangan ide awal murid.
serta minat dan kesukaan murid. murid.
murid.
Pemetaan Asesmen Projek
Rubrik Akhir Projek
Contoh Rekapan Nilai AKhir Projek

Alternatif 1
Contoh Rekapan Nilai AKhir Projek

Alternatif 2
Asesmen Projek
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan profil pelajar Pancasila

1. Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen asesmen (lembar ceklis,
rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya).
2. Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
3. Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Berkembang, Berkembang
sesuai Harapan, Sangat Berkembang
4. Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan ditempatkan dalam kriteria “Berkembang Sesuai
Harapan”.
5. Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
6. Pada jenjang PAUD, pelaporan hasil belajar tidak terpisah dengan rapor kelas. Sementara pada
jenjang lainnya pelaporan hasil belajar terpisah dengan rapor intrakurikuler.
Gambaran
rapor
projek

DASMEN
PAUD
& DIKSUS
Pertanyaan ulasan
Projek Penguatan profil pelajar Pancasila
1. Apa yang dimaksud dengan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
2. Mengapa projek penguatan profil pelajar Pancasila perlu dilakukan?
3. Bagaimana tahapan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan?
4. Apa saja prinsip-prinsip dalam mengembangkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?

Modul Projek
1. Apa saja komponen-komponen di dalam modul projek?
2. Bagaimana mengembangkan alur aktivitas dalam kegiatan projek?
3. Bagaimana mekanisme asesmen dalam kegiatan projek?
Miskonsepsi terkait projek penguatan profil pelajar Pancasila

❑ Tujuan pembelajarannya dirumuskan secara mandiri dengan hanya menyasar


pada level dimensi karakter profil pelajar Pancasila.
❑ Merupakan kegiatan integrasi dari berbagai mata pelajaran.
❑ Wajib menghasilkan sebuah produk dalam bentuk barang untuk dipamerkan
dalam galeri karya.
❑ Asesmen projek menyasar tema dan produk, bukan pada kompetensi sasaran.
Miskonsepsi Konsep yang Benar

Tujuan pembelajaran projek dirumuskan secara mandiri Tujuan pembelajaran projek sudah ada di dalam dokumen
dengan hanya menyasar pada level dimensi karakter profil profil pelajar Pancasila, menyasar pada level rumusan
pelajar Pancasila. kompetensi untuk setiap jenjang.

Capaian fase dari dimensi


Berkebinekaan Global,
elemen Mengenal dan
Menghargai Budaya, sub
elemen Mendalami Budaya
dan Identitas Budaya
Miskonsepsi Konsep yang Benar
Kegiatan integrasi dari berbagai mata pelajaran. Kegiatan lintas disiplin ilmu yang berada di luar pelajaran.

Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila bukan integrasi dari


berbagai pelajaran, karena pelajaran (intrakurikuler) tujuan
pembelajarannya mengacu pada CP, sementara projek profil langsung
mengacu pada rumusan kompetensi profil pelajar Pancasila. Oleh
karenanya, ketika menjadi fasilitator projek, guru-guru tidak lagi
berperan sebagai guru mata pelajaran.
Miskonsepsi Konsep yang Benar
Kegiatan projek profil wajib menghasilkan sebuah produk Produk akhir projek profil bisa berupa aksi/kampanye
dalam bentuk barang untuk dipamerkan dalam gelaran karya. dan tidak harus diakhiri oleh sebuah pameran.

Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan pendekatan


pembelajaran berbasis projek. Identifikasi perbedaan pembelajaran projek dan
pembelajaran berbasis projek pada tabel berikut:

Pembelajaran projek Pembelajaran berbasis projek

- Penekanan pada produk. - Penekanan pada proses.


- Kegiatan dikembangkan dari - Kegiatan dikembangkan dari
pelaksanaan pembuatan isu yang sedang dieksplorasi.
produk. - Umumnya perlu dilakukan
- Bisa dilakukan dalam waktu dengan waktu yang cukup
singkat (Beberapa memadai (Beberapa pertemuan
pertemuan). untuk setiap tahapan alur).
Miskonsepsi Konsep yang Benar
Asesmen projek menyasar tema dan produk, bukan Asesmen fokus menyasar rumusan kompetensi profil
pada kompetensi sasaran. pelajar Pancasila yang menjadi tujuan pembelajaran..

Ilustrasi:

Terdapat kegiatan projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang menyasar dimensi Kemandirian dan
Bernalar Kritis. Aktivitas utamanya membuat poster mengenai pelestarian lingkungan.

Asesmen yang keliru: Mengukur kreativitas membuat poster. Kriteria penilaian berupa pemahaman
konten mengenai pelestarian lingkungan dan kerapian serta estetika dekorasi poster.

Asesmen yang tepat: Mengukur kemampuan selama proses pengerjaan poster. Kriteria penilaian berupa
kemampuan mengelola pekerjaan secara mandiri dan kemampuan mengolah informasi untuk digunakan
sebagai konten poster.
Dokumen Acuan

Dimensi, Elemen, dan Subelemen Panduan Pengembangan Projek


Profil Pelajar Pancasila Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tanya jawab
Ruang Kolaborasi
Pembagian kelompok dan pembahasan instruksi penugasan

Anda diminta berkumpul di dalam kelompok


berisi beberapa orang yang sesuai dengan asal
sekolah/daerah Anda. Kelompok Anda bertugas
mendiskusikan dan menyusun ide perancangan
projek yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan satuan pendidikan serta peserta
didik di daerah Anda. Kelompok Anda dapat
mengerjakan tugas ini dengan mengisi kolom
tabel kosong yang bertanda titik-titik. Waktu
untuk pengerjaan tugas di sesi ini adalah 50
menit.
Refleksi Terbimbing
Apa yang sudah dan belum berjalan
baik selama melakukan proses belajar
di unit modul ini?
Apa hal-hal yang belum dipahami dan
perlu dicari tahu lebih lanjut agar
dapat mengoptimalkan pemahaman
terhadap modul ini?
Demonstrasi
Kontekstual
Pembahasan instruksi penugasan

Anda secara individual diminta untuk


merancang kerangka ide projek penguatan profil
pelajar Pancasila yang sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan sekolah. Anda dapat
mengerjakan tugas ini dengan mengisi kolom
tabel kosong yang bertanda titik-titik. Waktu
untuk pengerjaan tugas di sesi ini adalah 2 JP.
Elaborasi
Pemahaman
Alur
No. Sesi Waktu
1 Persiapan & Kuis 10’
2 Berbagi Hasil Pekerjaan 40’
3 Membuat Galeri Virtual 10’
4 Tanya jawab 30’
Apersepsi
Kuis Benar Salah

Silakan tentukan pilihan “benar” atau “salah” pada beberapa


pernyataan berikut.
Benar atau Salah

Sudah ada P5, tidak perlu lagi ada projek di pelajaran.


Benar atau Salah

Kegiatan projek membutuhkan kolaborasi yang


optimal antar berbagai pemangku kepentingan,
termasuk orang tua murid dan dinas pendidikan
setempat.
Benar atau Salah

Kegiatan projek adalah satu-satunya wadah guru


untuk berkreasi membantu murid mencapai
kompetensi profil pelajar Pancasila.
Benar atau Salah

Seluruh sekolah diharapkan dapat merancang modul


projek secara mandiri di tahun pertama pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Benar atau Salah

Dalam pelaksanaan projek, guru menentukan


sepenuhnya aktivitas apa saja yang harus dilakukan
oleh murid.
Berbagi hasil pekerjaan
dan tanya jawab
Pengaturan sesi berbagi
- Beberapa peserta dipersilakan untuk membagikan hasil pekerjaan di sesi Demonstrasi
Kontekstual.
- Upayakan peserta yang berbagi berasal dari latar belakang sekolah yang beragam
(kelas dan lokasi sekolahnya).
- Selama sesi sharing, peserta lain diharapkan dapat menyimak dengan optimal dan
juga memberikan tanggapan berupa pertanyaan atau pendapat.
- Waktu untuk sharing bagi setiap peserta berkisar antara 5-10 menit.
- Kegiatan diakhiri dengan pembuatan kesimpulan oleh setiap peserta.
Tanya jawab
Koneksi antar
Materi
Mari kita refleksikan keterkaitan modul merancang projek
dengan modul sebelumnya (Refleksi Kurikulum Merdeka,
Pembelajaran dan Asesmen, KOSP, dan Merancang
Pembelajaran)
Rencana
Aksi Nyata
Apa rencana yang akan Anda lakukan untuk mengembangkan
modul projek di sekolah sesuai dengan peran Anda masing-
masing? Tuliskan dalam tiga langkah nyata.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai