Anda di halaman 1dari 5

Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:

‫ۗ َفٱْع َلْم َأَّنُهۥ ٓاَل ِإَٰل َه ِإاَّل ٱل َّلُه َو ٱْس َتْغ ِفْر ِلَذ ۢن ِبَك َو ِلْل ُم ْؤ ِم ِنيَن َو ٱ ْل ُم ْؤ ِم َٰن ِت‬

"Fa'lam annahụ lā ilāha illallāhu wastagfir liżambika wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt."

Artinya:

“Maka ketahuilah (ilmuilah)! Bahwasanya tidak ada Ilah (tuhan yang berhak untuk
disembah dengan benar) kecuali Allah dan mohonlah ampunan terhadap dosa-
dosamu,” (Q.S. Muhammad : 19).

Oleh karena itu, ada beberapa keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang
bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya.

Karena memiliki keutamaan yang amat besar dan mulia, di antara keutamaan
menuntut ilmu adalah:

1. Ilmu adalah Warisan Para Nabi

Keutamaan menuntut ilmu adalah suatu warisan para Nabi yang sangat baik untuk
diperoleh.

Rasulullah SAW bersabda:

“Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula
uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa
yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang
banyak,” (HR Ahmad).

Ini menunjukkan bahwa keutamaan menuntut ilmu lebih tinggi dari pada uang
dan emas yang bersifat materi.

Sebab, saat seseorang memiliki ilmu dan hingga mengajarkannya, maka hal
tersebut akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan hingga orang
tersebut meninggal dunia.

2. Menuntut Ilmu adalah Jalan Menuju Surga

Surga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi
banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat Islam.

Oleh karena itu saat Allah SWT menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga ,
maka ini menunjukkan besarnya keutamaan menuntut ilmu.

Hal ini telah mendapatkan landasan syar’i, karena didasarkan pada sebuah hadis
saat Rasulullah SAW bersabda:

“… Barang siapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah
akan memudahkan baginya jalan menuju surga…” (HR Ahmad).

1
3. Allah SWT akan Meninggikan Derajat

Terkait dengan keutamaan menuntut ilmu yang satu ini, dalam Al-Qur'an Allah SWT
berfirman:

‫ِقي َل ٱن ُشُز و ۟ا َف ٱن ُشُز و ۟ا َي ْر َف ِع ٱل َّلُه ٱ َّلِذ ي َن‬ ‫َٰٓي َأُّيَه ا ٱ َّلِذ ي َن َء ا َم ُن ٓو ۟ا ِإَذ ا ِقي َل َلُك ْم َتَف َّس ُح و ۟ا ِفى ٱ ْل َم َٰج ِلِس َف ٱْف َس ُح و ۟ا َي ْف َس ِح ٱل َّلُه َلُك ْم ۖ َو ِإَذ ا‬
‫ٱ ْل ِع ْل َم َد َر َٰج ٍت ۚ َو ٱل َّلُه ِب َم ا َت ْع َم ُلوَن َخ ِب يٌر‬ ‫َء ا َم ُن و ۟ا ِم ن ُك ْم َو ٱ َّلِذ ي َن ُأوُت و ۟ا‬

"Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu
lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna
ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr."

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi


kelapangan untukmu.

Dan apabila dikatakan: 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Q.S. Al-Mujadalah: 11).

Tentang tafsiran atau arti dari ayat ini, Imam Syaukani berkata:

“Dan makna ayat ini bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang
beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat
orang-orang yang berilmu (dan beriman) dari orang-orang yang hanya beriman.

Maka barang siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah
mengangkatnya beberapa derajat karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya
karena ilmunya.”

4. Menuntut Ilmu adalah Kebaikan yang Dikehendaki oleh Allah SWT

Keutamaan menuntut ilmu adalah suatu hal yang dikehendaki oleh Allah.

Terkait hal ini dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan
menjadikannya paham akan agamanya,” (HR Bukhari dan Muslim).

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan:

“Mafhum (makna tersirat) dari hadis ini bahwasanya orang yang tidak memahami
agamanya berarti orang itu termasuk orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh
Allah dan kami mohon perlindungan kepada Allah dari hal yang seperti itu.”

5. Mendapat Pahala yang Terus Mengalir Meski Telah Meninggal

2
Salah satu hikmah dan keutamaan menuntut ilmu yaitu akan selalu mendapatkan
pahala yang mengalir, meski telah meninggal .

Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali
melalui tiga jalur:

sedekah jariyah , ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa
mendoakannya,” (HR Bukhari dan Muslim).

Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Hal ini
akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

Sebab, keutamaan menuntut ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya,
tapi juga untuk orang lain.

6. Perbaikan Akhlak

Menuntut ilmu juga melibatkan pengembangan akhlak dan karakter yang baik.

Dengan mempelajari nilai-nilai etika dan moral yang terkandung dalam ilmu
pengetahuan, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, menjaga integritas, dan
menghormati hak-hak orang lain.

Peningkatan akhlak yang baik di dunia dapat memberikan manfaat juga untuk
kehidupan di akhirat akhirat.

Keutamaan Menuntut Ilmu untuk Kehidupan di Dunia

Setelah memahami keutamaan menuntut ilmu menurut Islam, dalam kehidupan


duniawi, menuntut ilmu juga memberikan manfaat yang signifikan.

Berikut ini penjelasannnya.

7. Peningkatan Kesempatan Karier

Dalam era informasi dan pengetahuan saat ini, menuntut ilmu memberi kita
keunggulan kompetitif di pasar kerja.

Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan, Moms dan Dads
memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dan
meningkatkan prospek karier.

Ilmu pengetahuan dan pendidikan yang baik membuka pintu untuk kesempatan
yang lebih baik dalam dunia kerja.

8. Pengembangan Keterampilan

Menuntut ilmu membantu Moms mengembangkan keterampilan yang berharga.

3
Melalui pendidikan formal atau informal, Moms dapat mempelajari keterampilan
teknis, keterampilan sosial , keterampilan kepemimpinan, dan banyak lagi.

Keterampilan-keterampilan ini penting untuk berhasil dalam dunia kerja dan juga
dalam kehidupan pribadi.

9. Peningkatan Penghasilan

Pendidikan yang lebih tinggi, disertai keterampilan yang mumpuni cenderung


berkorelasi dengan penghasilan yang lebih tinggi.

Karena hal tersebut berkaitan dengan peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan
yang memberikan kompensasi yang lebih baik.

Pendidikan memberi Moms dan Dads kemampuan untuk mengakses pekerjaan yang
lebih baik dan membuka pintu untuk promosi dan kenaikan gaji.

10. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Analitis

Dengan memiliki pengetahuan yang baik, Moms dapat membuat keputusan yang
lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan.

Moms akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu yang kompleks,
kemampuan untuk mengevaluasi informasi dengan bijaksana , dan kemampuan
untuk membuat keputusan yang rasional dan tepat.

11. Peningkatan Kualitas Hidup

Menuntut ilmu memungkinkan kita untuk memahami dunia dengan lebih baik.

Dengan memiliki pengetahuan yang luas, kita dapat mengatasi tantangan dan
masalah dengan lebih baik.

Kita juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan minat dan hobi , memperluas
wawasan, dan mencapai kepuasan pribadi.

Ilmu memberi alat yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan
memenuhi potensi secara maksimal.

Keunggulan kompetitif, peluang karier yang lebih baik, penghasilan yang lebih
tinggi, pengembangan pribadi, pada akhirnya mewujud keutamaan menuntut ilmu
yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup.

12. Menjadi Panutan Bagi Orang Lain

Memiliki pengetahuan yang luas, seseorang dapat menjadi panutan dan


memberikan pengaruh positif kepada orang lain.

Ini berarti seseorang dapat menjadi contoh teladan dalam sikap, tindakan, dan
pemikiran yang baik.

4
Selain itu, dapat memberikan bimbingan dan inspirasi kepada orang lain untuk
mengikuti jejak yang positif.

Itulah beberapa keutamaan menuntut ilmu beserta adabnya yang bisa dipraktikkan,
demi mendapatkan pahala yang berkah juga bermanfaat bagi sesama.

Anda mungkin juga menyukai