1. Agama
Rasulullah SAW bersabda: “Mencari ilmu (belajar) wajib hukumnya bagi
setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan (HR Ibnu Abdil Barr)”. Dan pada
kesempatan lain baginda Rasululloh bersabda “carilah ilmu dari mulai dari buaian
sanpai keliang lahat” (Al Hadits). Hal ini merupakan indikasi, bahwa betapa
belajar dan mencari ilmu itu sangat penting bagi umat manusia. Dengan belajar
manusia mampu mengenali dirinya, lingkunganya, dan Tuhan-Nya. Dengan
belajar manusia bisa mengembangkan dirinya untuk menciptakan hal-hal
spektakuler dibidang Teknologi, kesehatan dan lainya.
Belajar atau menuntut ilmu memiliki pandangan yang sangat penting
dalam ajaran islam. Dengan belajar manusia akan memiliki ilmu pengetahuan
yang sangat luas untuk memanfaatkan potensi yang ada didalam dirinya. Al-
Qur’an surat Al-Mujadalah telah menjelaskan bahwa Alloh SWT akan
mengangkat derajat orang yang berilmu
ُْمَ َلك
ِيلَا ق
ِذُوا إمنََ آِين َّ َا
الذ يهَُّ
َا أ ي
َّ ِْسَح
ُاَّلل يفَ ُوا َاف
ْسَح ِسِ فَالمج ْ ِي
َال ُوا ف َسَّح
تفَ
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya
memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka
wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka
wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)
2. Ekonomi
Dengan belajar, ilmu pengetahuan manusia akan terus bertambah.
Semakin luas dan semakin bertambahnya keilmuan seseorang akan sangat
berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Mengutip dari apa yang telah
disampaikan oleh Prof. DR. H. Mohamad surya “ jika kamu sudah S3 bukan uang
yang kamu cari tapi uang yang akan mencari kamu”. Dari kutipan tersebut sangat
jelas bahwa kedudukan orang yang berilmu rezekinya sudah Alloh SWT atur
sedemikian rupa. Apakah itu panggilan mengajar dimana-mana, undangan sebagai
pembicara terus berdatangan yang semuanya itu akan berpengaruh terhadap
perekonomian manusia tersebut. Dengan kata lain manusia yang berilmu dari segi
ekonominya akan selalu berkecukupan jika dibandingkan dengan orang-orang
yang tidak berilmu. Pemaparan ini telah disinggung juga pada pembahasan
sebelumnya.
3. Sosial
Belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam mempertahankan
kehidupan sekelompok ummat manusia (bangsa) ditengah-tengah persaingan yang
semakin ketat diantara bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.
Akibat persaingan tersebut, kenyataan tragis bisa pula terjadi karena belajar,
contoh, tidak sedikit orang pintar yang menggunakan kepintarannya untuk
membuat orang lain terpuruk atau bahkan menghancurkan kehidupannya tersebut.
Kenyataan tragis lainnya yang lebih parah juga terkadang muncul karena hasil
belajar. Hasil belajar pengetahuan dan teknologi tinggi, misalnya, tak jarang
digunakan untuk membuat senjata pemusnah sesame umat manusia. Alhasil,
kinerja akademik yang merupakan hasil belajar itu, disamping membawa manfaat
terkadang juga membawa mudarat.
Meskipun ada dampak negative dari hasil belajar pada sekelompok
manusia tertentu, kegiatan belajar tetap memilki arti penting alasannya, seperti
yang telah dikemukakan di atas, belajar itu berfungsi sebagai alat
mempertahankan kehidupan manusia. Artinya, dengan ilmu dan teknologi hasil
belajar, maka kelompok manusia dapat menggunakan untuk membangun benteng
pertahanan. Iptek juga dapat dipakai untuk membuat senjata penangkis agresi
sekelompok manusia tertentu yang bernafsuh serakah atau mengalami gangguan
psychopathy yang berwatak merusak dan antisocial. (Rebert, 1998).
4. Politik
Belajar memiliki peranan sentral di berbagai aspek salah satunya adalah
dalam berpolitik. Ada beberapa hal manfa’at yang akan orang dapatkan ketika
memutuskan untuk mempelajari politik dalam tanda petik politik yang baik dan
benar, salah satunya adalah dengan berpolitik seseorang akan mengetahui sikap-
sikap warga negara terhadap sistem politik yang akan mempengaruhi tuntutan
tuntutan, tanggapannya, dukungannya, serta orientasi terhadap sistem politik serta
dapat berpartisipasi secara aktif yang ditandai dengan kesadaran politik yang
sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan
politik sehngga tidak apatis ataupun golput saat pemilu dalam menentukan
pilihanya.
Referensi:
http://www.asmaul-husna.com/2015/09/hadist-menuntut-ilmu-hadis-tentang.html
http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/