Anda di halaman 1dari 4

Teori Humanistik : Pandangan Kolb tentang Belajar

PANDANGAN KOLB TERHADAP BELAJAR

Kolb merupakan seorang ahli penganut aliran humanistik . Dia terkenal dengan teori Belajar Empat Tahapnya. Teori ini dikembangkan oleh David Kolb pada sekitar awal tahun 1980-an. Dalam teorinya, Kolb mendefinisikan belajar sebagai proses dimana pengetahuan diciptakan melalui transformasi pengalaman. Pengetahuan dianggap sebagai perpaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman. Experiential Learninng Theory kemudian menjadi dasar model pembelajaran experiential learning yang menekankan pada sebuah model pembelajaran yang holistik dalam proses belajar. Pengalaman kemudian mempunyai peran sentral dalam proses belajar. Kolb membagi tahap-tahap belajar menjadi 4 yatu: 1) Tahap Pengalaman Konkrit Pada tahap paling awal dalam peristiwa belajar adalah seseorang mampu atau dapat mengalami suatu peristiwa atau suatu kejadian sebagaimana adanya. Ia dapat melihat dan merasakannya, dapat menceritakan peristiwa tersebut sesuai dengan apa yang dialaminya. Namun dia belum memiliki kesadaran tentang hakekat dari peristiwa tersebut. Ia hanya dapat merasakan kejadian tersebut apa adanya, dan belum dapat memahami serta menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi. Ia juga belum dapat memahami mengapa peristiwa tersebut harus terjadi. Kemampuan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada tahap awal dalam proses belajar. 2) Tahap Pengamatan Aktif dan Reflektif Seseorang makin lama akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya. Ia mulai berupaya untuk mencari jawaban dan memikirkan kejadian tersebut. Ia melakukan refleksi terhadap peristiwa yang dialaminya, dengan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan bagaimana hal itu bisa terjadi, dan mengapa hal itu mesti terjadi. Pemahamannya terhadap peristiwa yang dialaminya semakin berkembang.
1

Teori Humanistik : Pandangan Kolb tentang Belajar

3) Tahap Konseptualisasi Seseorang sudah mulai berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau hukum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi obyek perhatiannya. Berpikir induktif banyak dilakukan untuk memuaskan suatu aturan umum atau generalisasi dari berbagai contoh peristiwa yang dialaminya. Walaupun kejadian-kejadian

yang diamati tampak berbeda-beda, namun memiliki komponen-komponen yang sama yang dapat dijadikan dasar aturan bersama. 4) Tahap Eksperimentasi Aktif Seseorang sudah mampu untuk mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori atau aturan-aturan ke dalam situasi yang nyata. Berpikir deduktif banyak digunakan untuk mempraktekkan dan menguji teori-teori serta konsep-konsep di lapangan. Ia mampu menggunakan teori atau rumus-rumus untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Tahap-tahap belajar demikian dilukiskan oleh Kolb sebagai suatu siklus yang berkesinambungan dan berlangsung diluar kesadaran orang yang belajar. Secara teoritis tahap-tahap belajar tersebut memang dapat dipisahkan, namun dalam kenyataannya proses peralihan dari satu tahap ke tahap belajar di atasnya seringkali terjadi begitu saja sulit untuk ditentukan kapan terjadinya. Experiential Learning merupakan model pembelajaran yang sangat

memperhatikan perbedaan atau keunikan yang dimiliki siswa, karenanya model ini memiliki tujuan untuk mengakomodasi perbedaan dan keunikan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Dengan mengamati inventori gaya belajar (learning style inventory) yang dikembangkan masing-masing siswa, David Kolb mengklasifikasikan gaya belajar seseorang menjadi empat kategori sebagai berikut: a. Converger

Teori Humanistik : Pandangan Kolb tentang Belajar

Tipe ini lebih suka belajar jika menghadapi soal yang mempunyai jawaban tertentu. Orang dengan tipe ini tidak emosional dan lebih suka menghadapi benda daripada manusia. Mereka tertarik pada ilmu pengetahuan alam dan teknik. b. Diverger Tipe ini memandang sesuatu dari berbagai segi dan kemudian menghubungkannya menjadi suatu kesatuan yang utuh. Orang dengan tipe ini lebih suka berhubungan dengan manusia. mereka lebih suka mendalami bahasa, kesusastraan, sejarah dan ilmuilmu c. Assimilation Tipe ini lebih tertarik pada konsep-konsep yang abstrak. Orang dengan tipe ini tidak terlalu memperhatikan penerapan praksis dari ide-ide mereka. Bidang studi yang diminati adalah bidang keilmuan(science) dan matematika. sosial lainnya.

d. Accomodator Tipe ini berminat pada penngembangan konse-konsep. Orang dengan tipe ini berminat pada halhal yang konkret dan eksperimen. Bidang studi yang sesuai untuk tipe ini adalah lapangan usaha dan teknik sedangkan pekerjaan yang sesuai antara lain penjualan dan pemasaran. Dari keempat gaya tersebut, tidak berarti manusia harus digolongkan secara permanen dalam masing-masing kategori. Menurut Kolb, belajar merupakan suatu perkembangan yang melalui tiga fase yaitu, pengumpulan pengetahuan (acquisition), pemusatan perhatian pada bidang tertentu (specialization) dan menaruh minat pada bidang yang kurang diminati sehingga muncul minat dan tujuan hidup baru. Sehingga, walaupun pada tahap awal individu lebih dominan pada gaya belajar tertentu, namun pada proses perkembangannya diharapkan mereka dapat mengintegrasikan semua kategori belajar.
3

Teori Humanistik : Pandangan Kolb tentang Belajar

Anda mungkin juga menyukai