Anda di halaman 1dari 3

Teori belajar kognitif lebih menekankan proses daripada hasil belajar.

Apa
yang dimaksud lebih menekankan proses daripada hasil belajar, dan model
pembelajaran apa saja yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran
sejarah sejalan dengan teori belajar kognitif. Coba diskusikan.
Reply to Thread

model pembelajaran sejarah yang cocok adalah

Menurut saya yang dimaksud teori belajar kognitif lebih mementingkan proses
belajar daripada hasil belajar itu sendiri dimana belajar tidak sekedar
melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Proses pembelajaran tidak
hanya menekankan pada hafalan dan latihan penguasaan soal-soal ujian.
Namun proses pembelajaran, diarahkan pada pembentukan semangat,
motivasi, kreativitas, keuletan, kepercayaan diri, dan yang paling penting
adalah pembentukan kesadaran, disiplin, tanggung jawab, dan budaya belajar
yang baik. Proses pembelajaran yang demikian dikembangkan sesuai dengan
bakat, minat, kemampuan, kebutuhan, karakteristik, dan gaya belajar peserta
didik.
Dalam realitas yang ada, mata pelajaran sejarah dikenal dengan
pembelajaran yang sangat membosankan. Ditambah lagi materi yang di
pelajari adalah tentang peristiwa – peristiwa yang telah lampau atau masa lalu.
Dan pada akhirnya membuat para siswa tidak akan menyukai pelajaran
tersebut. Oleh karena itu menurut saya dengan menggunakan metode
discovery learning siswa tidak akan merasa jenuh atau bosan karena dengan
metode pembelajaran discovery learning siswa dapat menemukan sendiri apa
yang dicarinya. Dan seorang guru hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran
tersebut. Misalnya guru memberikan materi tentang peristiwa proklamasi
kemerdekaan RI. Guru hanya memberikan materi tesebut dan hanya
mengarahkan literature yang harus dipakai dalam materi tersebut. Jadi
siswanya yang menemukan sendiri materi tersebut.

Metode pembelajaran discovery learning (penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur
pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum
diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.
Metode pembelajaran discovery learning merupakan suatu metode pengajaran yang
menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar.
Discovery learning merupakan model pembelajaran untuk menemukan
sesuatu yang bermakna dalam pembelajaran (Mulyasa, 2014: 144). Menurut
Rahman dalam Sebayang dan Turnip (2015: 31) pembelajaran discovery adalah
bentuk pembelajaran dimana peserta didik dengan bantuan guru menemukan
kembali konsep, teori, rumus, aturan dan sejenisnya dalam proses pembelajaran.
Dalam model discovery learning peserta didik didorong untuk belajar sendiri,
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan dapat membuat perkiraan,
merumuskan suatu hipotesis dan menemukan kebenaran dengan menggunakan
perspektif induktif atau proses deduktif, melakukan observasi dan membuat
ekstrapolasi (Hosnan, 2016: 281).
Peran guru dalam pembelajaran discovery adalah sebagai fasilitator dan
motivator dengan menumbuhkan minat belajar dan motivasi peserta didik
(Sebayang dan Turnip, 2015: 31). Dalam proses pembelajaran discovery learning
guru tidak langsung menyajikan bahan pelajaran, akan tetapi peserta didik diberi
kesempatana untuk menemukan suatu persoalan yang berhubungan dengan materi
yang akan dipelajari.

Bruner menekankan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan
kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia
jumpai dalam kehidupan. Bruner meyakini bahwa pembelajaran tersebut bisa
muncul dalam tiga cara atau bentuk, yaitu: enactive, iconic dan simbolic. Dalam
memandang proses belajar, Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan
terhadap tingkah laku seseorang. Dalam teorinya, “free discovery learning” ia
mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep,
teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam
kehidupannya. (http://ainamulyana.blogspot.com/2012/08/teori-belajar-
kognitif.html )
Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan
cara menyusun materi pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap
perkembangan orang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai