BAB I
PENDAHULUAN
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan
menerapkan model pembelajaran yang dapat membuat siswa agar turut serta aktif dalam
pembelajaran salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan agar siswa menjadi
aktif dalam pembelajaran adalah model pembelajaran Discovery learning. Model
Pembelajaran Discovery Learning atau Penemuan adalah teori belajar yang didefinisikan
sebagai proses pembelajaran yang terjadi apabila materi pembelajaran tidak disajikan
dengan dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan peserta didik itu sendiri yang
mengorganisasi sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Bruner, bahwa: “Discovery
Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not
presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it
him self” (Lefancois dalam Emetembun, 1986:103
B. Rumusan masalah
Berdasarkan Latar belakang Diatas , maka rumusan masalah yang diajukan dalam makalah
ini adalah
C. Tujuan
BAB II
Pembahasan
Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar yang
mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-
prinsip umum praktis contoh pengalaman dan yang menjadi dasar ide J. Bruner ialah
pendapat dari piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam
belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya discovery
learning, yaitu dimana murid mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk
akhir.
Menurut Bell (1978) belajar penemuan adalah belajar yang terjadi sebagia hasil dari siswa
memanipulasi, membuat struktur dan mentransformasikan informasi sedemikian sehingga
ia menemukan informasi baru. Dalam belajar penemuan, siswa dapat membuat perkiraan
(conjucture), merumuskan suatu hipotesis dan menemukan kebenaran dengan
menggunakan proses induktif atau proses dedukatif, melakukan observasi dan membuat
ekstrapolasi. Pembelajaran penemuan merupakan salah satu model pembelajaran yang
digunakan dalam pendekatan konstruktivis modern. Pada pembelajaran penemuan, siswa
didorong untuk terutama belajar sendiri melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep
dan prinsip-prinsip. Guru mendorong siswa agar mempunyai pengalaman dan melakukan
eksperimen dengan memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau konsep-
konsep bagi diri mereka sendiri. Belajar penemuan mengakibatkan keingintahuan siswa,
memberi motivasi untuk bekerja terus sampai menemukan jawaban. Lagi pula metode ini
dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan memecahkan masalah tanpa pertolongan
orang lain, dan meminta para siswa untuk menganalisis dan memanipulasi, tidak hanya
menerima saja.
Karakteristik Dan Tujuan Discovery LearningMenurut Hosnan “2014”, ciri atau karakteristik
Discovery Learning adalah: Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,
mengabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan. Berpusat pada siswa. Kegiatan untuk
menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada. Sedangkan menurut
Bell, metode Discovery Learning memiliki tujuan melatih siswa untuk mandiri dan kreatif,
antara lain sebagai berikut “Hosnan, 2014”: Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan
untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi
banyak siswa dalam pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan. Melalui
pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam situasi konkrit
maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan “extrapolate” informasi tambahan yang
diberikan.Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan
menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam
menemukan. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja
bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan menggunakan ide-ide
orang lain.
4. Teknik ini mamapu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
5. Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga, sehingga lebih memiliki motifasi
yang kuat untuk belajar lebih giat.
6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri
dengan proses penemuan sendiri.
7. Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar
saja, membantu bila diperlukan
-Kelemahan metode Discovery Learning. Menurut Roestiyah (2008:21)
1. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini. Siswa
harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.
4. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu
mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/
pembentukan sikap dan ketrampilan bagi siswa.
5. Teknik ini mungkin tidak memeberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif
C. Penerapan Dan langkah langkah model pembelajaran discovery learning didalam kelas
4.Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru atau siswa lainnya.
5.Siswa terlibat dalam pengetahuan yang mendorong dan menantang terjadinya diskusi.
Dari teori belajar kognitif serta ciri dan penerapan teori kontruktivisme tersebut dapat
melahirkan strategi discovery learning.
Langkah – langkah Model Discovery Learning (Mulyatiningsih, 2012: 236)
1.Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3.Peserta didik melaksanakan eksperimen dibawah pengawasan guru.
4.Guru menunjukkan gejala yang diamati.
5.Peserta didik menyimpulkan hasil eksperimen.
Bell dalam Ratumanan (1978) mengemukakan beberapa tujuan spesifik dari model
discovery learning, yakni sebagai berikut:
1.Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran.Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi banyak siswa dalam pembelajaran
meningkat ketika penemuan digunakan.
3.Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan
tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaatdalam menemukan.
4.Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja bersama yang
efektif,saling membagi informasi, serta mendengar dan mneggunakan ide-ide orang lain.
3.Dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa.
6.Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri
dengan proses penemuan sendiri.
7.Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja
membantu bila diperlukan.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah
dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat membuat siswa agar turut serta aktif
dalam pembelajaran salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan agar siswa
menjadi aktif dalam pembelajaran adalah model pembelajaran Discovery learning
discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar yang mendorong
siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum
praktis contoh pengalaman dan yang menjadi dasar ide J. Bruner ialah pendapat dari piaget
yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam belajar di kelas.
http://abdulgopuroke.blogspot.co.id/2016/12/sintak-model-discovery-learning-
ciri.html
http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2014/06/model-pembelajaran-
discovery-learning-kurikulum-2013.html