mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Discovery learning ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat,diskusi, dan membaca sendiri agar anak dapat belajar sendiri. Dengan teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi MODEL DISCOVERY
Model pembelajaran Discovery learning
pertama kali diperkenalkan oleh Jerome Bruner yang menekankan bahwa pembelajaran harus mampu mendorong peserta didik untuk mempelajari apa yang telah dimiliki (Rifa’I & Anni, 2011:233). Model discovery merupakan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung dan pentingnya pemahaman struktur atau ide- ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. MENURUT BEBERAPA AHLI:
♥ Wilcox (dalam Hosnan, 2014: 281) menyatakan
bahwa dalam pembelajaran dengan penemuan, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep- konsep dan prinsip-prinsip dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. ♥ Bruner (dalam Kemendikbud, 2013b: 4) mengemukakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya. LANGKAH PERSIAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING: ► Menentukan tujuan pembelajaran. ► Melakukan identifikasi karakteristik siswa. ► Memilih materi pelajaran. ► Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif. ► Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas, dan sebagainya untuk dipelajari siswa. LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING: ♥ Memberikan stimulus kepada siswa ♥ Mengidentifikasi permasalahan yang relevan dengan bahan pelajaran, ♥ Merumuskan masalah kemudian menentukan jawaban sementara (hipotesis) ♥ Membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi ♥ Memfasilitasi siswa dalam kegiatan pengumpulan data, kemudian mengolahnya untuk membuktikan jawaban sementara (hipotesis) ♥ Mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan ♥ Berdasarkan hasil pengamatannya ♥ Mengarahkan siswa untuk mengkomunikasikan hasil temuannya JENIS DAN BENTUK DISCOVERY LEARNING
Menurut Suprihatiningrum (2014:244),
terdapat dua cara dalam pembelajaran penemuan Discovery Learning, yaitu: ♦ Pembelajaran penemuan bebas (Free Discovery Learning) yakni pembelajaran penemuan tanpa adanya petunjuk atau arahan. ♦ Pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning) yakni pembelajaran yang membutuhkan peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajarannya. KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY Hosnan (2014) mengemukakan beberapa kelebihan dari model discovery learning yakni sebagai berikut. : ♣ Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. ♣ Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer. ♣ Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah. ♣ Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lain. ♣ Mendorong keterlibatan keaktifan siswa. ♣ Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri. ♣ Melatih siswa belajar mandiri. KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY: ► Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan dan mengetahui keadaan sekitar dengan baik. ► Bila kelas terlalu besar,penggunaan teknik ini akan kurang berhasil ► Bagi guru dan siswa yang sudah bisa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan. ► Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertian saja,kurang memperhatikan perkembangan pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa. ► Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berfikir kreatif. Dalam pembelajaran discovery learning, siswa tidak diberikan konsep dalam bentuk finalnya, melainkan siswa diajak untuk ikut serta dalam menemukan konsep tersebut. Keikutsertaan menemukan konsep dalam pembelajaran memberikan kesan yang lebih mendalam kepada siswa sehingga informasi disimpan lebih lama dalam memori para siswa. Proses menemukan sendiri konsep yang dipelajari juga memberikan motivasi kepada siswa untuk melakukan penemuan-penemuan lain sehingga minat belajarnya semakin meningkat.