Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elysa Alvitasarri NPM : 1853024008 Tanggal : 27 Maret 2019

Ejaan Van Ophusyen

Perancang ejaan ini adalah orang yang berasal dari Belanda yakni Charles
Van Ophusyen.Ejaan ini menggunakan huruf latin dan bunyinya hampir sama
dengan tuturan belanda.Contoh:

 Huruf “i” seperti dibaca “y” pada akhir kalimat seperti kata mulai,pakai.
 Huruf “j” untuk menulliskan bunyi “y” seperti kata jang,pajah,sajang.
 Huruf “oe” untuk menuliskan bunyi “u” seperti kata kampoeng,soekarno.
 Tanda diakritik,seperti tanda petik satu untuk menuliskan bunyi hamzah
seperti kata jum’at,ma’moer.

Ejaan Soewandi

Ejaan ini merupakan upaya pemerintah untuk menggantikan ejaan pertama


yang dimiliki Bahasa Indonesia saat itu.Mr.Soewandi merupakan seorang menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.Contoh:

 Huruf”oe” diganti menjadi “u” seperti kata satoe menjadi satu.


 Huruf hamzah diganti menjadi “k” seperti kata ma’mur menjadi makmur
 Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seoerti kata kupu2,main2
 Awalan “di” menjadi kata depan di kedua-duanya, Kata depan “di” menjadi
seperti dirumah,disawah.

Ejaan Melindo

Pada akhir tahun 1959 Sidang Peruntusan Indonesia dan Melayu (Slamet
mulyana dan Syeh NAsir bin Ismail) menghasilkan kkonsep ejaan bersama yang
kemudian dikenal dengan nama ejaan melindo(Melayu-Indonesia).Contoh:

 Sedjadjar untuk kalimat sejajar


 Mentjutji untuk kalimat mencuci

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Pemberlakuan Ejaan Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum


Pembentukan Istilah ditetapkan atas dasar keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan.EYD mengalami dua kali revisi yakni pada tahun 1987 dan
2009.Contoh:

 Tidak diberlakukan kembali penulisan kata dari ejaan sebelumnya seperti:


‘tj’ menjadi ‘c’ cara
‘dj’ menjadi ‘j’jarak
‘oe’ menjadi ‘u’ukur
‘j’ menjadi ‘y’sayang
‘nj’ menjadi ‘ny’nyamuk
‘sj’ menjadi ‘sy’syarat
‘ch’menjadi ‘kh’akhir
 Awalan ‘di-‘ dibedakan penulisannya menjadi ‘dibeli’,’ditulis’.
Sedangkan kata depan ‘di’ dibedakan penulisannya menjadi ‘di sawah’,’di
rumah’.
 Kata ulang tidak boleh ditulis dengan angka 2 sehingga disempurnakan
menjadi seperti ‘kupu-kupu’.

Anda mungkin juga menyukai