Perancang ejaan ini adalah orang yang berasal dari Belanda yakni Charles
Van Ophusyen.Ejaan ini menggunakan huruf latin dan bunyinya hampir sama
dengan tuturan belanda.Contoh:
Huruf “i” seperti dibaca “y” pada akhir kalimat seperti kata mulai,pakai.
Huruf “j” untuk menulliskan bunyi “y” seperti kata jang,pajah,sajang.
Huruf “oe” untuk menuliskan bunyi “u” seperti kata kampoeng,soekarno.
Tanda diakritik,seperti tanda petik satu untuk menuliskan bunyi hamzah
seperti kata jum’at,ma’moer.
Ejaan Soewandi
Ejaan Melindo
Pada akhir tahun 1959 Sidang Peruntusan Indonesia dan Melayu (Slamet
mulyana dan Syeh NAsir bin Ismail) menghasilkan kkonsep ejaan bersama yang
kemudian dikenal dengan nama ejaan melindo(Melayu-Indonesia).Contoh: