ABSTRAC
ABSTRAK
1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2
discovery menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran
tidak diberikan secara langsung. Peran peserta didik dalam strategi pembelajaran ini
adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan
sebagai fasilitator atau pembimbing peserta didik untuk belajar. Metode pembelajaran
discovery, ini menitikberatkan pada pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik
(scientific approach) adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah
keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi,
menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan
Untuk itu, peserta didik dalam proses mencari dan menemukan materi dengan
pemahaman yang kritis mereka melalui tahap-tahap meneliti dan mengamati
lingkungan atau suatu permasalahan hingga menemukan pembahasan atas meteri
yang dituju.
3
menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama
dan setia dalam ingatan serta tidak akan mudah dilupakan oleh peserta didik.
Konsep Belajar
Untuk memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan
pada manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan tingkatan perkembangan kognitif
peserta didik. Manipulasi bahan pelajaran memiliki tujuan untuk memfasilitasi
kemampuan peserta didik dalam berpikir sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Menurut Bruner, perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang
ditentukan oleh bagaimana cara lingkungan, yaitu enactive, iconic dan symbolic. Pada
tahap enactive, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk
memahami lingkungan sekitarnya, artinya dalam memahami dunia sekitarnya, anak
menggunakan pengetahuan motorik seperti melalui gigitan, sentuhan, pegangan dan
sebagainya. Kemudian pada tahap iconic, seseorang memahami objek-objek atau
dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal, artinya dalam memahami
dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan dan perbandingan. Dan
pada tahap symbolic, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan
abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika.
4
konkret maupun abstrak, peserta didik juga banyak meramalkan informasi tambahan
yang diberikan; c) eserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak
rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
dalam menemukan; d) pembelajaran dengan penemuan dapat membantu siswa
membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta
mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain; e) ada beberapa fakta yang
menunjukkan bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-konsep dan prinsipprinsip
yang dipelajari melalui belajar penemuan lebih bermakna, dan; f) Keterampilan yang
dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah
ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.
5
cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang
dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan gjawaban sementara, atau dapat
merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dan suatu permasalahan yang
dikaji. Tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan yang
dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan; e)
menguji hipotesis, Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat
keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu menguji hipotesis juga
berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya kebenaran jawaban
yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, tetapi harus didukung oleh
data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan, dan; f) merumuskan
kesimpulan, merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan
langkah penting dalam proses pembelajaran. Sering terjadi oleh banyaknya data yang
diperoleh menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah
yang hendak dipecahkan. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru
mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan.
6
pembelajarannya sendiri; c) siswa akan belajar bagaimana belajar (learning how to
learn). Siswa dapat dilibatkan secara aktif dengan mendengarkan, berbicara,
membaca, melihat dan berpikir. Jika otak anak selalu dalam keadaan aktif, maka pada
saat itulah seorang siswa sedang dalam keadaan belajar; d) mempertahankan memori.
Otak manusia seperti komputer. Para ahli berpendapat bahwa cara yang mudah
mendapatkan data adalah pengaturan (organization). Penelitian membuktikan, dengan
pengaturan, informasi yang disimpan dalam otak akan berkurang kerumitannya,
apalagi jika informasi tersebut dibangun sendiri yang salah satunya dengan strategi
discovery learning.
7
tentang kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran. Peserta didik juga memotivasi
siswa dalam memulai pembelajaran. Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi dasar yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Setelah tahap awal atau tahap pendahuluan sudah selesai dilakukan
tahap inti.
Tahap inti ini berisi tentang peserta didik dibentuk kelompok oleh guru secara
acak. Peserta didik diberikan buku fiksi dan nonfiksi. Setelah peserta didik diberikan
buku fiksi dan nonfiksi peserta didik diberikan permasalahan atau soal pertanyaan
oleh guru. Peserta didik mengamati pengertian dan unsur-unsur yang ada dalam buku
fiksi dan nonfiksi. Peserta didik juga diarahkan untuk berdiskusi tantang apa saja
perbedaan yang terdapat pada buku fiksi dan nonfiksi. Peserta didik dalam tahap ini
diharapkan aktif dalam mencari tahu jawaban dari pertanyaan atau soal yang
diberikan guru. peserta didik juga mencari jawaban pada buku-buku yang sudah
menjadi pedoman pembelajaran peserta didik. Para siswa juga harus focus dalam
menentukan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi. Setelah siswa sudah selesai dalam
mencari jawaban perwakilan kelompok maju untuk menjawab pertanyaan atau soal
yang sudah diberikan guru. setelah semua perwakilan selesai menjawab pertanyaan
maka guru dan siswa membahas semua yang sudah dilaksanakan pada pembelajaran
tadi dan membahas jawaban yang di jawab oleh siswa.
Setelah tahap awal dan inti dilaksanakan yaitu tahap akhir adalah tahap
penutup. Guru melakukan refleksi tentang kesulitan dan manfaat dari kegiatan yang
sudah berlangsung. Guru dan siswa bersepakat melanjutkan dalam pertemuan
selanjutnya. Setelah pembelajaran selesai guru menutup pembelajaran dengan doa
dan salam.
Kesimpulan
8
sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dan setia dalam ingatan serta
tidak akan mudah dilupakan oleh peserta didik. Tujuan dalam strategi discovery
learning adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk
menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historin dan ahli matematic.
Melalui kegiatan tersebut peserta didik akan menguasainya, menerapkan, serta
menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.
Sumber
https://www.kajianpustaka.com/2019/05/pengertian-prinsip-dan-langkah-
pendekatansaintifik.html (diakses pada 30 Agustus 2021)
Wulandari, Yun ismi, dkk. 2015. Implementasi Model Discovery Learning dengan
Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan berfikir Kritis dan
hasil belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IIS SMA Negeri 6
Surakarta Tahun pelajaran 2014/2015. FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta.