Adakah perbedaan???
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
https://www.youtube.com/watch?v=0GAUJL4_PGQ
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Oleh karena itu semua pihak harus berusaha secara kolaboratif. Misalnya:
Setiap satuan Pendidikan memiliki karakteristik dan lingkungan yang berbeda-beda, begitupun dengan perkembangan
sekitar lingkungannya
● Di mana satuan berada? Apakah di tepi pantai? Apakah di tengah-tengah perkebunan? Perkotaan, industry?
● Perubahan apa saja yang terjadi di sekitar satuan ?
● Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di satuan?
Selain itu karakteristik peserta didiknya juga berbeda-beda, hal tersebut akan berpengaruh dalam menentukan
pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan karakteristik peserta didik di lingkungan tersebut.
Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid di satuan dapat diterjemahkan
dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen hidup, yang dapat sewaktu-waktu
disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku
kepentingan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sementara fungsi kurikulum bagi guru, adalah untuk memandu dalam proses belajar murid.
https://www.youtube.com/watch?v=YcCe4iKTpag
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
(Kepmen No 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
●.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
•
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengenal
Karakteristik dan
Elemen CP
PAUD
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan
khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan
menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
CP untuk PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Ada 7 fase yang ditetapkan yaitu:
Jenjang PAUD: Fase Fondasi (TK B) Jenjang SMP : Fase D (Kelas 7-9 SMP)
Jenjang SD Jenjang SMA/SMK
• Fase A (Kelas 1-2 SD) • Fase E (Kelas 10 SMA)
• Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
CAPAIAN PEMBELAJARAN PAUD
NILAI AGAMA DAN BUDI PEKERTI
Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mulai mengenal dan mempraktikkan ajaran pokok sesuai
dengan agama dan kepercayaanNya. Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan
dan keselamatan diri sebagai bentuk rasa sayang terhadap dirinya dan rasa syukur pada Tuhan Yang
Maha Esa. Anak menghargai sesama manusia dengan berbagai perbedaannya dan mempraktikkan
perilaku baik dan berakhlak mulia. Anak menghargai alam dengan cara merawatnya dan menunjukkan
rasa sayang terhadap makhluk hidup yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
JATI DIRI
Anak mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi diri serta membangun hubungan sosial
secara sehat. Anak mengenal dan memiliki perilaku positif terhadap diri dan lingkungan (keluarga,
Capaian Pembelajaran ditulis pada akhir sekolah, masyarakat, negara, dan dunia) serta rasa bangga sebagai anak Indonesia yang berlandaskan
Pancasila. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan, aturan, dan norma yang berlaku. Anak
fase fondasi : menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi dan memanipulasi
Anak menunjukkan kegemaran mempraktikkan berbagai objek dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengembangan diri.
Capaian
Pembelajaran
Anak Usia Dini
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2. Bermain-Belajar
Kata bermain-belajar maksudnya bagi anak, bermain adalah belajar. Salah satu bagian
penting dari syarat terbangunnya CP dalam proses pembelajaran untuk anak usia dini, yaitu
dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik, sesuai kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakter dan perkembangan mereka. Prinsip tersebut menggambarkan
pentingnya guru memahami tentang bagaimana anak belajar. Bermain adalah cara anak
belajar. Bermain menjadi cara yang efektif untuk melibatkan anak dalam kegiatan belajar.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. Dukungan (Scaffolding)
Dukungan yang diberikan oleh orang lain, guru atau teman sebaya, memberi peluang besar
munculnya CP pada anak.
Salah satu kunci untuk memunculkan dukungan ini adalah dengan memberikan pertanyaan
terbuka dan pertanyaan yang memantik keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skills/ HOTS) pada anak.
PAUD BEKUALITAS
Kepemimpinan
Kualitas Proses
dan Pengelolaan
Pembelajaran
Sumber Daya
Dukungan
Pemenuhan Kemitraan
Layanan dengan Orang
Esensial Anak Tua
Usia Dini
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENDUKUNG
KEMITRAAN DENGAN KEPEMIMPINAN DAN
PEMENUHAN
ORANG TUA PENGELOLAAN
KUALITAS PROSES UNTUK
LAYANAN ESENSIAL
AUD DI LUAR SUMBER DAYA
PEMBELAJARAN KESINAMBUNGAN
STIMULASI DI SATUAN
PENDIDIKAN
UNTUK PERBAIKAN
(KESEHATAN. GIZI. PEMBELAJARAN,
DAN DI RUMAH KEAMANAN,
PERLINDUNGAN.
PENGASUHAN & KESELAMATAN DAN
KESEJAHTERAAN) INKLUSIVITAS
Terdapat indikator di masing-masing elemen sebagai acuan kepada satuan, Dinas Pendidikan dan semua pihak yang dapat
mendukung terwujudnya layanan PAUD berkualitas.
Daerah dan satuan dapat menggunakan indikator di dalam profil pendidikan agar dapat memahami kegiatan dan layanan apa saja
yang perlu ada di satuan PAUD, serta merancang pendampingan yang diperlukan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
Indikator dimensi D dan E sebagai Transformasi Sekolah menuju PAUD Berkualitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Daerah dan satuan dapat menggunakan indikator di dalam profil pendidikan agar dapat memahami kegiatan dan layanan apa saja yang
perlu ada di satuan PAUD, serta merancang pendampingan yang diperlukan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
INPUT PROSES
Dimensi D Dimensi E
A B
Mana kegiatan yang lebih mencerminkan belajar secara kontekstual?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
A
B
Mana kegiatan yang dapat menstimulasi aspek perkembangan anak secara holistik?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
A
B
Mana penggalan dialog berikut yang menunjukkan interaksi positif antara pendidik dan anak?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KEMITRAAN DENGAN
ORANG TUA
Kegiatan dan layanan yang perlu ada dalam kemitraan dengan orang
● Adanya interaksi tua:
terencana dengan orang
tua/wali untuk 1. Berbagi informasi laporan hasil belajar anak dengan orang
membangun
tua/wali untuk keberlangsungan pembelajaran di rumah
kesinambungan stimulasi
dari PAUD dan di rumah 2. Menyediakan wadah komunikasi
(wadah komunikasi, kelas 3. Keterlibatan aktif orang tua/wali dalam kegiatan di satuan untuk
orang tua, komite, mendukung pembelajaran
kegiatan yang melibatkan
orang tua, dst).
4. Tersedianya kelas orang tua
Orang tua sebagai mitra pendidik dan sumber belajar Orang tua membantu membuat APE
Orang tua yang berprofesi sebagai petani bawang dari barang yang mudah ditemui di
mengajari anak untuk menanam bawang di kebun sekeliling satuan
Dok: PAUD Taman Bahagia, Kab. Sleman Dok: KB Putra Harapan, Bantul
1 3
Pemantauan perkembangan anak melalui
DDTK dilakukan oleh petugas kesehatan,
dan satuan berkoordinasi dg layanan
kesehatan (dilakukan 6 bulan sekali utk
anak usia 2-6 th).
5 6
8
7