Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET, DAN TEKNOLOGI

Implementasi Kurikulum
Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


UUD 1945 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
UU No.20 peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Tahun 2003 memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

PP No.4 Tahun Kurikulum satuan pendidikan dikembangkan mengacu pada


2022 kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum menggunakan
prinsip diversifikasi sesuai dengan Satuan Pendidikan, potensi
daerah, dan Peserta Didik

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Teknologi 2
MERDEKA BELAJAR
 Transformasi pembelajaran ditujukan agar siswa lebih dekat dengan kenyataan; berpikir
kritis, kreatif dan inovatif; guru sebagai fasilitator; dalam membentuk manusia seutuhnya
a. Peserta didik merdeka dalam memilih cara, gaya, waktu, tempat dan strategi belajar serta materi
pembelajaran yang esensial
b. Sekolah merdeka, fleksibel dan terbuka dalam merancang, mengelola dan menyelenggarakan
pembelajaran untuk memastikan:
1. proses belajar aktif, kreatif, inovatif, elaboratif, dan menyenangkan; tidak terbebani administratif
dengan bekerjasama dengan orangtua, lingkungan, industri dan masyarakat
2. asesmen yang otentik dan terpadu dalam pembelajaran dengan kriteria pencapaian tujuan
pembelajaran yang disesuaikan dengan konteks dan karakteristik peserta didik
c. berfokus pada pengembangan kompetensi dan karakter/nilai-nilai, relevan dengan kebutuhan
komunitas, masyarakat, dunia usaha dan industry
 Menerapkan bentuk belajar sinkronus (daring, tatap muka langsung, hybrid) dan
ansinkronus (tugas mandiri, tutorial, moduler) dengan mengoptimalisasi pembelajaran
berbasis teknologi dan non teknologi
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Teknologi 3
Apa yang penting Muatan kurikulum yang Capaian
untuk dipelajari esensial Pembelajaran dari
PAUD, Fase A - F

Penyajian kurikulum
dalam fase
Pelaksanaan belajar
yang fleksibel
Pembelajaran fleksibel Alur Tujuan
BLulusan dengan
karakter yang kuat

Sumber daya yang


M fleksibel
dan sederhana

Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila
Pembelajaran

Modul Ajar

Modul Projek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4


KEBIJAKAN DAN STRATEGI
 Pemerintah hanya menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum. Kurikulum dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik, sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah,
dikoordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau Kemenag Kabupaten/Kota/Provinsi
 Menyempurnakan kurikulum dan perangkat kurikulum nasional untuk memberi ruang bagi satuan
pendidikan dalam melakukan adopsi, adaptasi, modifikasi, memperkaya, melengkapi, menyesuaikan
kurikulum, melakukan kontekstualisasi atau menyusun sendiri kurikulum satuan pendidikan sesuai
dengan kebutuhan; kondisi; potensi; sosial, ekonomi, kapasitas, adat istiadat dan budaya; sumber daya
serta karakteristik daerah, sekolah, dan siswa
 Memperkuat pembelajaran yang mendorong penguatan karakter di semua satuan pendidikan
 Mengembangkan strategi pembelajaran yang berfokus pada penguatan kompetensi dasar siswa, seperti
literasi, numerasi, sains dasar dan karakter;
 Memperkuat digitalisasi pendidikan untuk mengakselerasi transformasi pendidikan, meningkatkan efisiensi
serta meningkatkan literasi digital siswa dan guru
 Mengembangkan program penguatan iklim keamanan sekolah, inklusivitas, dan kebinekaan satuan
pendidikan

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Teknologi 5
Mari kita cek pemahaman terlebih dahulu

Asesmen atau penilaian adalah bagian penting dari


pembelajaran. Asesmen dapat berbentuk tugas, soal, praktek
atau pembiasaan yang dilakukan anak
Dalam Kurikulum Merdeka, asesmen digunakan guru/orang tua
untuk mengetahui kebutuhan belajar dan perbaikan proses
belajar secara individu, serta tidak digunakan untuk
memberikan nilai dan ranking hasil belajar.

Sosialisasi merupakan proses belajar. Oleh karena itu, Ibu dan


Bapak peserta dapat menggunakan asesmen ini untuk
refleksi/renungan bagi kita tentang hakekat belajar literasi dan
numerasi.
http://bit.ly/44tbLDK
Asesmen ini tidak memberi dampak apapun selain untuk
pembelajaran kita sendiri :)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6


Kurikulum Merdeka bertujuan mengatasi krisis belajar dengan
meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua murid

Kurikulum Merdeka bertujuan memberi kesempatan bagi semua


Beriman,
bertakwa
murid di Indonesia untuk menjadi pelajar sepanjang hayat
kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
yang kompeten dan berkarakter Pancasila (Permendikbudristek
berakhlak mulia
Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan).
Mandiri Berkebinekaan
global
Pelajar
Indonesia Kurikulum Merdeka dirancang untuk menjadi alat bantu guru dalam
transformasi pembelajaran. Penerapan Kurikulum Merdeka
bukan soal administratif seperti perubahan istilah dan format
Bernalar kritis Bergoton
g royong dokumen. Penerapan Kurikulum Merdeka merupakan momentum
untuk merefleksikan dan memperbaiki praktik pembelajaran.
Kreatif

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Kurikulum Merdeka menjadi kerangka dan struktur dasar yang memberi
fleksibilitas bagi pendidik dan satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum
tingkat satuan pendidikannya secara kontekstual (1)
Untuk mencapai karakter dan kompetensi,
Kemendikbudristek menetapkan struktur Sebagai pedoman dalam
Kemendikbudristek
kurikulum yang sederhana, muatan menerapkan Kurikulum Merdeka,
menetapkan karakter
kurikulum yang esensial dalam bentuk Kemendikbudristek juga
dan kompetensi yang
capaian pembelajaran per fase (tidak lagi menetapkan prinsip-prinsip
menjadi hasil belajar
per tahun) dan jam pelajaran per tahun pembelajaran dan asesmen yang
lulusan PAUD,
(tidak lagi per minggu) dalam Kurikulum berorientasi pada murid, seperti
Pendidikan Dasar, dan
Merdeka serta menyediakan pembelajaran berdiferensiasi sesuai
Pendidikan Menengah
perkembangan dimensi-dimensi profil kemampuan murid.
Pelajar Pancasila

Permendikbudristek 16 Tahun 2022


Permendikbud Nomor 5 tentang Standar Proses dan
Tahun 2022 tentang Kepmendikbud Nomor 262 Tahun 2022 Permendikbud Nomor 21 Tahun 2022
SKL Tentang Standar Penilaian

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Kurikulum Merdeka mengatur muatan dan beban belajar intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler

Pembelajaran Ekstrakurikuler tetap


karakter dan diselenggarakan satuan
Pengaturan jam pelajaran
kompetensi secara pendidikan untuk
per tahun dan CP per
eksplisit melalui memfasilitasi minat dan
fase memberikan
Projek Penguatan bakat murid sekaligus
fleksibilitas/keleluasaan
Profil Pelajar menguatkan
bagi satuan pendidikan
Pancasila (P5) pengembangan profil
dan guru untuk
merupakan bagian pelajar Pancasila
mengembangkan dan
dari struktur kurikulum Alokasi waktu mulok
mengorganisasikan
sehingga menjadi dan muatan lain yang
pembelajaran sesuai
kegiatan utama yang menjadi kebutuhan
kebutuhan, konteks dan
diikuti seluruh murid diatur oleh satuan
karakteristik peserta didik
pendidikan

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Satuan pendidikan menerjemahkan Capaian Pembelajaran dengan menyusun
kurikulum operasional dan rencana pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan kebutuhan belajar muridnya.

Muatan kurikulum/capaian pembelajaran dapat dikelola dan dibelajarkan dalam bentuk :


 mata pelajaran dan/atau
 terintegrasi/terpadu melalui pembelajaran tematik, modul atau sistem blok
Kecuali pendidikan agama dan budi pekerti, pendidikan Pancasila dan bahasa Indonesia
diberikan dalam bentuk mata pelajaran

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai
kesiapan masing-masing

Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 Tiga pilihan yang dapat diputuskan
Kurikulum Merdeka telah satuan pendidikan dapat memilih satuan pendidikan tentang implementasi
diimplementasikan di hampir untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran
2022/2023:
2.500 sekolah yang mengikuti kurikulum berdasarkan kesiapan
Program Sekolah Penggerak masing-masing mulai TK B, kelas I, ● Menerapkan beberapa bagian
(PSP) dan 901 SMK Pusat IV, VII, dan X. dan prinsip Kurikulum Merdeka,
Keunggulan (SMK PK) sebagai tanpa mengganti kurikulum satuan
bagian dari pembelajaran Pemerintah menyiapkan angket pendidikan yang sedang
dengan paradigma baru. untuk membantu satuan pendidikan diterapkan
● Menerapkan Kurikulum Merdeka
menilai tahap kesiapan dirinya
Kurikulum ini diterapkan mulai menggunakan perangkat ajar
untuk menggunakan Kurikulum
dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan yang sudah disediakan
Merdeka. ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA &
SMALB dan SMK kelas X. dengan mengembangkan sendiri
berbagai perangkat ajar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11


Kurikulum Merdeka menguatkan orientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi melalui penyederhanaan konten dan pemberian fleksibilitas

Karakteristik utama Kurikulum Merdeka:

1 Penyederhanaan konten, fokus pada materi


esensial, berbasis kompetensi dan holistik

2 Pembelajaran berbasis projek yang kolaboratif


untuk penguatan karakter, aplikatif, dan lintas
mata pelajaran, memberi ruang kreatif dan
3 inovasi lebih luas
Rumusan capaian pembelajaran dan pengaturan
jam pelajaran yang memberi fleksibilitas untuk
merancang kurikulum operasional dan
pembelajaran sesuai tingkat kemampuan peserta
didik.

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dan
dan Teknologi
Teknologi 3
Kurikulum Merdeka

1 Lebih sederhana, mendalam, esensial


Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak
terburu-buru dan menyenangkan.
a Konten kurikulum tidak dirumuskan dalam 12 kelas,
tetapi dalam 6 fase : A, B, C, D, E dan F
b Memuat materi dan kompetensi esensial sebagai
penyempurnaan kurikulum sebelumnya
c Alokasi waktu tidak per mapel, tetapi per tahun
untuk intrakurikuler dan penguatan projek P3.
Alokasi per mapel hanya sebagai dasar hitung

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 13


Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka/fleksibel
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian
dan perkembangan peserta didik.
Sekolah: memiliki wewenang untuk
mengembangkan dan mengelola kurikulum
dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan dan peserta didik.

Rincian, format dan bentuk perencanaan pembelajaran (silabus/ATP, RPP/MA,


bentuk lainnya) sesuai kondisi, konteks dan karakteristik sekolah/daerah serta
menerapkan diferensiasi pembelajaran sesuai kebutuhan dan posisi peserta didik.
Target/kriteria ketercapaian belajar oleh sekolah dapat bersifat lintas kelas/lintas
fase
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14
Kurikulum Merdeka
Penguatan karakter yang lebih
3 Relevan dan Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas kepada
peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual misalnya isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan kompetensi Profil
Pelajar Pancasila secara eksplisit

Namun demikian, pengembangan karakter


dan kompetensi P3 juga dibangun pada
program intrakurikuler lainnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 15
Struktur Kurikulum Merdeka
1 Program intrakurikuler
a. Program Umum (PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, Paket ABC)
b. Program Pilihan (SMA, Paket C)
c. Program Kejuruan (SMK)
d. Program Khusus (SLB) dan keterampilan (SMPLB, SMALB)
e. Pemberdayaan dan keterampilan berbasis P3 (Paket ABC)

2 Projek penguatan profil pelajar


Pancasila
PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB

3 Program ekstrakurikuler, mulok,


muatan tambahan
Alokasi waktu ditentukan satuan pendidikan/daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16


Beberapa alternatif pengelolaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek profil (misalnya
01 hari Jumat). Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan untuk projek profil.

Mengalokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir hari, khusus untuk mengerjakan projek
02 profil. Bisa digunakan untuk eksplorasi di sekitar satuan pendidikan sebelum
peserta didik pulang.

Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu


(misalnya 2 minggu atau 1 bulan - tergantung jumlah jam tatap muka yang
03 dialokasikan pada setiap projek profil), di mana semua Tenaga Pendidik
berkolaborasi mengajar projek profil setiap hari selama durasi waktu yang
ditentukan.

04 Cara pengelolaan lain yang disepakati di satuan pendidikan

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Tema-tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD-SMA) / Aku Cinta (SD-SMA)/ Imajinasi dan (SD-SMA) SMA) / Kita Semua Bersaudara
Indonesia (PAUD) Kreativitasku (PAUD) (PAUD)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di
Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya tingkat lokal dan masalah yang ada Mengenal belajar membangun
kemampuan inkuiri melalui pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus dalam pengembangan potensi dialog penuh hormat tentang
eksplorasi tentang budaya dan kemampuan berempati untuk tersebut, serta kaitannya dengan keberagaman kelompok agama dan
kearifan lokal masyarakat sekitar berekayasa membangun produk aspek lingkungan, sosial dan kepercayaan yang dianut oleh
atau daerah tersebut, serta berteknologi yang memudahkan kesejahteraan masyarakat. masyarakat sekitar dan di Indonesia
perkembangannya. kegiatan dirinya dan juga serta nilai-nilai ajaran yang
sekitarnya. dianutnya.

Gaya Hidup Berkelanjutan Bangunlah Jiwa dan Suara Demokrasi


(SD-SMA)/ Aku Sayang Bumi Raganya (SD-SMA) (SMP-SMA) Tema-tema projek sudah
(PAUD) ditentukan oleh pemerintah.
Membangun kesadaran dan Merefleksikan makna demokrasi dan
Berangkat dari tema yang ada,
Memahami dampak dari aktivitas keterampilan untuk memelihara memahami implementasi demokrasi
serta tantangannya dalam konteks
tim fasilitator projek dapat
manusia, baik jangka pendek kesehatan fisik dan mental, baik
maupun panjang, terhadap yang mengembangkan topik spesifik
untuk dirinya maupun orang
kelangsungan kehidupan di dunia sekitarnya. berbeda, termasuk dalam organisasi yang sesuai dengan konteks dan
maupun lingkungan sekitarnya. sekolah dan/atau dalam kebutuhan sekolah.
dunia kerja.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
Dalam 1 tahun ajaran, peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Catatan:
Pancasila yang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Untuk SMK Kelas XIII pada SMK
program 4 tahun tidak perlu
Jenjang Ketentuan Jumlah Tema melaksanakan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
PAUD 1 s.d 2 projek profil dengan tema berbeda
Untuk Pendidikan Khusus:
SD/MI/SDLB/Paket A 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda ● Pada dasarnya projek bisa
SMP/MTs/ SMPLB/Paket B 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda mengambil dan/atau
mengembangkan projek dari jenjang
lain menyesuaikan dengan kondisi
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas X 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda
dan tahapan belajarnya.
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas XI dan 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda
XII ● Penerjemahan tema dalam projek
disesuaikan dengan kondisi dan
SMK/MAK kelas X 3 projek profil dengan 2 tema pilihan dan 1 kebutuhan ABK
tema Kebekerjaan
● Implementasi projek penguatan profil
SMK/MAK kelas XI 2 projek profil dengan 1 tema pilihan dan 1 pelajar Pancasila dapat
tema Kebekerjaan diintegrasikan pada mata pelajaran
keterampilan atau mapel lain yang
SMK/MAK kelas XII 1 projek profil dengan tema Kebekerjaan relevan
SPK 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda
19
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Dukungan implementasi Kurikulum Merdeka
melalui kebijakan penyediaan buku pendidikan

Penyusunan Buku Penilaian Buku

● Buku pendidikan yang telah ● Penilaian buku dilakukan untuk


diimplementasikan di sekolah mendukung pengembangan hasil
penggerak dan SMK Pusat belajar siswa secara holistik yang
Keunggulan mencakup kompetensi (literasi
● Buku pendidikan lanjutan untuk dan numerasi) dan karakter
SMK (bersama industri), ● Penilaian buku dilakukan secara
pendidikan khusus, serta daring dan melibatkan
pendidikan kesetaraan profesional, akademisi, dan
● Total buku yang telah disusun praktisi
453 judul, dengan rincian: ● Pendaftaran dilakukan sepanjang
○ PAUD: 6 judul tahun
○ SD: 174 judul ● Hasil penilaian dapat didapatkan
○ SMP: 99 judul secara daring
○ SMA: 119 judul
○ SMK: 50 judul
○ Pendidikan khusus: 5 judul

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 20


Sistem Informasi Perbukuan sebagai platform digital untuk mendukung layanan
perbukuan bagi ekosistem perbukuan dan pengembangan kurikulum

Memberikan akses yang lebih


luas secara daring kepada
masyarakat dalam memperoleh
buku teks utama dan nonteks

Memberikan kemudahan bagi


para pelaku perbukuan dalam
mengakses layanan sistem
perbukuan, seperti proses dan
informasi penilaian buku, serta
pembinaan pelaku perbukuan

Akses melalui https://buku.kemdikbud.go.id

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 21


Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi 22
Beragam informasi diberikan kepada satuan pendidikan yang berminat untuk mempelajari
lebih mendalam dan menerapkan Kurikulum Merdeka
Ayo unduh aplikasi dan pelajari lebih Serta mengambil peran untuk menyukseskan Kurikulum
dalam Merdeka

Unduh Mendaftarkan satuan pendidikan* untuk


menerapkan Kurikulum Merdeka pada
Mengunduh Platform Merdeka
tautan kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
Mengajar pada gawai Android
atau mengakses melalui laman
QR Code Satuan Pendidikan mulai tanggal 11 Februari 2022

situs https://guru.kemdikbud.go.id/

Pelajari Mendukung satuan pendidikan yang


memutuskan untuk menerapkan
Mempelajari pilihan-pilihan kurikulum dan Dinas Pendidikan *Untuk satuan
Kurikulum pendidikan swasta perlu
Merdeka
informasi lebih mendalam tentang Kurikulum mendapatkan persetujuan dari yayasan
Merdeka dari Platform Merdeka Mengajar dan
kurikulum.kemdikbud.go.id
juga melalui video pengenalan Kurikulum
Merdeka melalui tautan Berkontribusi dalam pengembangan
kurikulum.gtk.kemdikbud.go.idk perangkat ajar pada platform Merdeka
Mitra Komunitas Mengajar dengan mengisi tautan
& Organisasi https://bit.ly/MM-MITRA

Pendidikan

Informasi lebih lanjut mengenai penerapan Kurikulum Merdeka silakan menghubungi 081281435091

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 23


Contoh dukungan yang dapat disediakan oleh Pemerintah Daerah:

Helpdesk Daerah Memfasilitasi Komunitas Memfasilitasi kolaborasi


Praktisi satuan pendidikan dan
Untuk berkonsultasi dengan masyarakat
cepat, satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan mendorong
pendidik dapat menghubungi tim dan memfasilitasi proses Dinas Pendidikan menjadi
helpdesk di tingkat daerah belajar para pendidik dan hub atau penghubung antara
tenaga kependidikan untuk satuan pendidikan dan
Pemerintah Pusat memberikan menerapkan Kurikulum masyarakat (perguruan tinggi,
dukungan dan dampingan untuk Merdeka melalui dukungan organisasi non-profit,
helpdesk daerah terhadap beragam komunitas komunitas pendidikan, dsb.)
Unsur Tim Helpdesk : praktisi, misalnya MKKS, yang dapat mendukung
UPT Kemdikbudristek , Dinas MGMP, PKG (Pusat Kegiatan satuan pendidikan
Pendidikan, Koordinator Gugus), serta komunitas bagi menerapkan Kurikulum
Pengawas guru untuk belajar Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 24


Implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan bertahap untuk meminimalkan disrupsi,
mengumpulkan umpan balik guna memperbaiki kebijakan, dan memberi waktu bagi
pendidik untuk belajar melakukan perbaikan pembelajaran

2019 s.d 2020 2021 s.d 2022 2022 s.d 2023 2023 s.d 2024 2024 s.d 2025

Implementasi
Melanjutkan Penetapan
Uji coba terbatas prototipe Kurikulum Merdeka
implementasi Kurikulum
Kurikulum Merdeka di 2500 satuan secara sukarela di
Evaluasi Kurikulum Merdeka
pendidikan peserta Program tingkat nasional,
kebijakan Merdeka secara sebagai
Sekolah Penggerak dan 901 yang menjaring
kurikulum dan sukarela di tingkat kurikulum
peserta program SMK PK di 111 93.297 satuan
penyusunan nasional. nasional,
kota/kabupaten, termasuk di satdik pendidikan di 504
prototipe Pengumpulan dimulainya
dengan fasilitas terbatas dan di kota/kabupaten.
Kurikulum umpan balik untuk phasing in
daerah-daerah 3T. Pengumpulan Pengumpulan
Merdeka perbaikan KM dan
umpan balik untuk perbaikan umpan balik untuk
kebijakan phasing out
kebijakan kurikulum. perbaikan kebijakan
kurikulum. K-13.
kurikulum.

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Strategi dan Dukungan Implementasi

Implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan dengan dengan berbagi dan belajar dari sesama guru
dalam membentuk komunitas belajar yang didukung Platform Merdeka Mengajar dan beragam
sumber daya lain.

Platform Merdeka Mengajar Narasumber Praktik Baik


(PMM) Rekomendasi dari Pusat

Pembelajaran asinkronus dapat Narasumber yang telah diseleksi tersedia di


PMM dan dapat dihubungi untuk berbagi
dilakukan secara mandiri oleh
praktik baik
individu atau komunitas belajar

Seri Webinar Pendidik dan kepala satuan pendidikan dapat


Dari Pusat dan Daerah belajar bersama sebagai komunitas, misalnya
Mitra Pembangunan
mengakses PMM, menyaksikan webinar dan
paparan narasumber bersama
Diselenggarakan oleh Pusat dan Mendukung proses belajar komunitas di
UPT tingkat daerah dan/atau tingkat satuan
pendidikan (bergantung pada area kerja
Mitra)
Pusat Layanan Bantuan
(Helpdesk)
Pertanyaan dan konfirmasi pemahaman dari
komunitas belajar dan/atau UPT

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Miskonsepsi

Seputar Pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka

#TanyaKurikulumMerdeka Implementasi Kurikulum Peran dinas


Dialog 1: Merdeka di satuan Pendaftaran implementasi pendidikan diharapkan dapat
Apa benar implementasi Kurikulum Merdeka pendidikan merupakan Kurikulum Merdeka dan membantu menyebarkan
bersifat wajib dan menggambarkan kinerja
pilihan mandiri dengan pilihan kategori tidak informasi dan memberikan
dinas pendidikan atau satuan pendidikan?
menyesuaikan mencerminkan prestasi dukungan yang diperlukan
Dialog 2: Wah, tidak seperti itu, Pak. Ada kesiapan dan atau kinerja pemda atau satuan pendidikan dalam proses
beberapa hal yang perlu diketahui tentang karakteristik satuan satuan pendidikan pendaftaran dan implementasi
implementasi kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka
pendidikan.

Seputar Dukungan Implementasi Kurikulum Merdeka

#TanyaKurikulumMerdeka
Kemendikbudristek memberikan enam dukungan untuk
Dialog 1:
peningkatan kapasitas dalam mengimplementasikan
Apakah satuan pendidikan yang mengimplementasikan Kurikulum Kemendikbudristek tidak
Kurikulum Merdeka, yaitu dengan mendorong peran
Merdeka mendapat dukungan pelatihan berjenjang, anggaran, dan menyediakan pelatihan
komunitas belajar sebagai sarana belajar dan berbagi
sarana prasarana? berjenjang dan bantuan
dengan sesama rekan sejawat, serta mengakses panduan,
khusus bagi satuan
contoh-contoh, dan pelatihan melalui Platform Merdeka
pendidikan pelaksana
Dialog 2 Mengajar, Seri Webinar, bertanya melalui helpdesk dan
Kurikulum Merdeka.
Wah, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai dukungan mengundang Narasumber Berbagi Praktik Baik maupun
pendampingan oleh Mitra Pembangunan.
Kemendikbudristek dalam implementasi Kurikulum Merdeka

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Miskonsepsi

Seputar Dokumen Perencanaan Pembelajaran

#TanyaKurikulumMerdeka Guru dapat mengadopsi atau


Dialog 1: mengadaptasi berbagai
Tidak ada benar salah terkait dokumen
Apakah perubahan kurikulum menambah beban administrasi guru? contoh perangkat ajar yang
kurikulum yang dikembangkan oleh
Apakah dokumen kurikulum juga perlu divalidasi oleh dinas pendidikan/ tersedia di Platform Merdeka
guru karena setiap guru dapat menyusun
pengawas? Mengajar, atau
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
mengembangkan sendiri
sehingga tidak perlu adanya validasi oleh
Dialog 2. sesuai karakteristik satuan
dinas pendidikan atau pengawas
Wah, justru sebaliknya, Pak. Ada beberapa hal yang membuat pendidikan dan kebutuhan
Kurikulum Merdeka dapat mengurangi beban administrasi pendidik. peserta didik

Seputar Pelaksanaan Pembelajaran

#TanyaKurikulumMerdeka
Dialog 1: Asesmen awal Pelaksanaan pembelajaran terdiferensiasi
Asesmen awal bukan berfokus pada pengelompokan
Apakah pembelajaran berpusat pada murid rumit untuk dilakukan? Contohnya, pembelajaran
merupakan dasar pelajar. Pengelompokan pelajar
asesmen awal pembelajaran dilakukan dalam bentuk formal berupa tes dan/atau dapat
bagi pendidik berdasarkan kemampuan bertujuan
asesmen psikologis, dan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dilakukan
untuk menerapkan agar pendidik dapat memberikan fokus
dengan mengelompokkan siswa sesuai level kemampuannya melalui
pembelajaran yang perhatian sesuai dengan kebutuhan
observasi, pelajar. Pengelompokan pelajar
Dialog 2 sesuai dengan
dialog dilakukan secara berkala dan tidak
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan asesmen awal kesiapan pelajar.
informal, dsb. bersifat permanen.
pembelajaran maupun pembelajaran terdiferensiasi

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Kanal Utama
Laman Perbukuan
(buku.kemdikbud.go.id)

Laman Kurikulum Merdeka Platform Merdeka Mengajar Instagram


(kurikulum.kemdikbud.go.id) (guru.kemdikbud.go.id) @kurikulum.merdeka

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi
Tahapan penyusunan
Implikasi ke penyediaan bahan ajar
buku
Bentuk  Analisis mata pelajaran
 Pemetaan materi (peta
 Bahan ajar teks
 Bahan ajar digital konsep) per elemen, per
Buku pelajaran Media, alat, sarana, prasarana mata pelajaran, per fase
 Buku teks utama  digunakan untuk  Pemilihan topik/tema
 Buku teks pendamping berdasar materi, per jilid
memperjelas/mempermudah
 Buku nonteks  Pengelompokan
pemahaman materi pembelajaran
 Buku guru topik/tema lintas elemen,
 dapat dipakai untuk berbagai materi
 Modul
dan lintas mata pelajaran per jilid, per fase
Perencanaan pembelajaran
 berbasis lingkungan dan teknologi Pengemasan
 Modul ajar
Penyajian  Buku cetak
 Rencana pelaksanaan
 per topik/tema, per elemen, per  Buku elektronik statis
pembelajaran
jilid/kelas, per fase, per mata pelajaran  Buku digital:
 Lembar kerja/aktifitas a. link materi
 Integrasi dalam mata pelajaran:per
peserta didik b. link asesmen: soal, tugas,
topik/tema, per jilid/kelas, lintas elemen,
 Instrumen asesmen latihan
per fase
 Integrasi lintas mapel:per topik/tema, c. link pembelajaran
per jilid/kelas, lintas elemen, per fase d. link penguatan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 30


●www.kurikulum.kemdikbud.go.id
www.buku.kemdikbud.go.id
Akses PMM:
www.guru.kemdikbud.go.id

Contact: Sujatmiko
08128260075
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
 Pembelajaran yang fleksibel:
Al-Baqarah ayat 31-34;
 Pembelajaran untuk membangun manusia yang berakal (berpikir kritis, kreatif, inovatif):
Al-Baqarah ayat 179, 197, 269; Ali Imran ayat 7, 190-191; Al-Ma'idah Ayat 100; Hud Ayat
78, 87; Ar-Ra'd Ayat 19; Ibrahim Ayat 52; Thaha Ayat 54,128; Al-'Ankabut Ayat 35; Ar-Rum
Ayat 28; Az-Zumar Ayat 9, 43; Al-Jatsiyah Ayat 5; Al-Fajr Ayat 5

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai