Anda di halaman 1dari 56

Internal

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

KURIKULUM MERDEKA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Internal
I INTRODUCTION

Silakan unduh bahan-bahn


materi ini pada:

https://bit.ly/kuri_merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


Internal
I INTRODUCTION

Latar Belakang

• Pemahaman tentang kurikulum sangat krusial untuk


perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
• Pendidik diharapkan adaptif terhadap perkembangan
kebijakan pemerintah terkait kurikulum.
• Meningkatnya penekanan pada pembelajaran
berbasis proyek untuk mengembangkan kemampuan
berpikir dan kreativitas peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Internal
I INTRODUCTION

Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat:
1. memahami semangat Kurikulum Merdeka
2. mengidentifikasi komponen atau elemen pada
Capaian Pembelajaran (CP),
3. menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan
Pembelajaran (TP & ATP),
4. mengembangkan Modul Ajar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


Internal
C CONNECTION

1. Komponen atau aspek apa saja yang terkandung


dalam rumusan Kompetensi Dasar (KD) dalam
Kurikulum 2013?
2. Bagaimana Bapak/Ibu merumuskan tujuan
pembelajaran? Aspek atau pengetahuan apa saja
yang diperhatikan?
3. Apakah Bapak/Ibu sudah familiar dengan istilah
Capaian Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka?
Jika sudah, elemen apa saja yang termuat dalam
Capaian Pembelajaran?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


Internal
C CONNECTION
Konteks Perubahan Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6


Internal
C CONNECTION
Konteks Perubahan Kurikulum Merdeka
1. TEORI BELAJAR 4. DESENTRALISASI
• Teori belajar akan SEKOLAH
semakin Humanis • Kondisi setiap sekolah,setiap
daerah berbeda perlu di beri
ruang otonomi

2. ERA INDUSTRY 4.0


• Lanskape pekerjaan 5. KURIKULUM
berubah BERDIFERENSIASI
• Kompetensi yang • Kurikulum harus luwes
dibutuhkan Karakter mewadahi kebutuhan abad 21
dan Soft Skills dan potensi anak
• Kurikulum menguatkan jatidiri
bangsa Indonesia

6. MERDEKA BELAJAR, MERDEKA


3. BELAJAR UNTUK HIDUP SEKOLAH
• Belajar bukan untuk dapat • KTSP
ijazah, tapi belajar untuk
hidup • SDM yg bisa Beradaptasi, Inovasi,
Kolaborasi

9
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 3
Internal

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa C CONNECTION


karakteristik utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran:
Pengembangan soft skills
dan karakter mendapat porsi
khusus melalui
pembelajaran berbasis
projek.
Fokus pada materi esensial
sehingga ada waktu cukup untuk
pembelajaran yang mendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan
numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan
pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan murid (teach at the right level)
Kurikulum Merdeka mendorong dan melakukan penyesuaian dengan konteks
pembelajaran yang sesuai dengan dan muatan lokal.
kemampuan siswa, serta memberi ruang
lebih luas pada pengembangan karakter
8
dan kompetensi dasar. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kerangka Kurikulum Merdeka CONNECTION
Internal
C
1. Profil pelajar pancasila
• Kompetensi dan karakter yang tertuang dalam 6 dimensi, berfungsi sebagai penuntun arah
Pemerintah menyediakan yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia,
contoh kurikulum termasuk pembelajaran, dan asesmen.
operasional dan beragam 2. Struktur kurikulum
perangkat ajar untuk • Jabaran mata pelajaran beserta alokasi jam pembelajaran
membantu satuan pendidikan 3. Capaian Pembelajaran
dan pendidik yang • Kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun
membutuhkan referensi atau
waktu tertentu.
inspirasi dalam pembelajaran.
4. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
• Berfungsi sebagai nilai-nilai yang mendasari pelaksanaan pembelajaran dan asesmen.

Satuan pendidikan diberikan Komponen yang dikembangkan satuan pendidikan:


kemerdekaan untuk memilih 1. Kurikulum operasional
atau memodifikasi contoh Menjabarkan kebijakan, rencana program dan kegiatan yang akan dilakukan satuan
kurikulum operasional dan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran
perangkat ajar, atau membuat paradigma baru.
sendiri sesuai dengan konteks,
2. Perangkat Ajar
karakteristik, serta kebutuhan
Berbagai perangkat yang digunakan untuk mendukung pembelajaran paradigma baru.
peserta didik.

9
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 6
Intrakurikuler CONNECTION
Internal
C
Mu a t a n P e l a j a r an
Keg ia ta n/ Peng a la m a n
Kompetensi dan karakter Belajar P r o g r a m
yang dijabarkan dalam K e b u tuh an Khusus.
Profil Pelajar Pancasila Beriman,
dibangun dalam keseharian bertakwa kepada
Tuhan Yang
dan dihidupkan dalam diri Maha Esa,
setiap individu peserta didik berakhlak mulia Projek Penguatan
melalui budaya sekolah, Mandiri Berkebinekaan Profil Pelajar
global
pembelajaran intrakurikuler, Pancasila
projek penguatan Profil Pelajar
Pelajar Pancasila, maupun Indonesia Projek Lintas Disiplin Ilmu
ekstrakurikuler. ya n g kontekstual d a n
berbasis p a d a kebutuhan
m a s ya r a k a t / p e r m a s a l a h a n
Bergotong
Bernalar kritis di lingkungan sekolah.
royong

Budaya Sekolah Kreatif


Ekstrakurikuler
Iklim sekolah, kebijakan,
p o l a interaksi d a n K e g i ata n untuk
komunikasi, serta n o r m a mengembangkan
ya n g berlaku di sekolah. m i n at d a n b a k a t .

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Internal
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB

Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran diberlakukan hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini Informatika menjadi mata Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib Di kelas 10 pelajar dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan bermain- lingkungan sekitar, mata menyiapkan diri untuk Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
belajar berbasis buku pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru menentukan pilihan mata kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki hambatan
bacaan anak digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk pelajaran di kelas 11. Mata dari 60% ke 70% intelektual, capaian
mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula, pelajaran yang dipelajari pembelajarannya sama
Fase Fondasi untuk Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran serupa dengan di SMP Penerapan pembelajaran dengan sekolah reguler yang
meningkatkan kesiapan Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang berbasis projek dengan sederajat, dengan
bersekolah pendidikan informatika Di kelas 11 dan 12 pelajar mengintegrasikan mata pelajaran menerapkan prinsip
• Integrasi computational mengikuti mata pelajaran dari
Pembelajaran berbasis terkait. modifikasi kurikulum
thinking dalam mata Pembelajaran berbasis Kelompok Mapel Wajib, dan
projek untuk penguatan pelajaran Bahasa projek untuk penguatan profil memilih mata pelajaran dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sama dengan pelajar di
profil Pelajar Pancasila Indonesia, Matematika, Pelajar Pancasila dilakukan kelompok MIPA, IPS, Bahasa, menjadi mata pelajaran wajib sekolah reguler, pelajar di SLB
dilakukan melalui kegiatan dan IPAS minimal 3 kali dalam satu dan Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 semester). juga menerapkan
perayaan hari besar dan tahun ajaran sesuai minat, bakat, dan pembelajaran berbasis
perayaan tradisi lokal • Bahasa Inggris sebagai mata
aspirasinya Pelajar dapat memilih mata projek untuk menguatkan
pelajaran pilihan
pelajaran di luar program Pelajar Pancasila dengan
Pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis keahliannya mengusung tema yang sama
projek untuk penguatan profil
projek untuk penguatan profil dengan sekolah reguler,
Pelajar Pancasila dilakukan
Pelajar Pancasila dilakukan Alokasi waktu khusus projek dengan kedalaman materi
minimal 3 kali dalam satu
minimal 2 kali dalam satu penguatan profil pelajar Pancasila dan aktivitas sesuai dengan
tahun ajaran, dan pelajar
tahun ajaran dan Budaya Kerja untuk karakteristik dan kebutuhan
menulis esai ilmiah sebagai
peningkatan soft skill (karakter dari pelajar di SLB
syarat kelulusan
dunia kerja)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


CONNECTION
Internal
TAHAPAN C
Asesmen Perancanaan Pembelajaran
• Pembelajaran berpusat pada • Susun proses pembelajaran
peserta didik, maka asesmen • Perlu dibuat asesmen-
yang sesuai dengan data
menjadi tahap pertama yang asesmen berkala /asesmen
asesmen.
formatif.
harus kita lakukan. • Perencenaan ini juga
• Disebut juga asesmen • Adapun asesmen sumatif,
termasuk pengelompokan
diagnostik. sebagai proses evaluasi
peserta didik dalam tingkat
• Yang perlu dikenali antara ketercapaian tujuan
yang sama.
pembelajaran di akhir suatu
lain: potensi, karakteristik, • Kita menempatkan peserta
kebutuhan, tahap pembelajaran juga diperlukan
didik sebagai usat utama
perkembangan peserta didik, untuk membantu pendidik
pembelajarannya, sesuai
tahap capaian pembelajaran merancang projek berikutnya.
dengan filosogi Ki Hajar
anak, dll. Dewantara

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
CONNECTION
Internal
Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum Merdeka C

2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13
CONNECTION
Internal
C
Garis Besar Kegiatan yang Kita Lakukan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14


APPLICATION
Internal
A
MENELAAH
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


APPLICATION
Internal
Pengertian Capaian Pembelajaran A
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk
Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap
mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus.
Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan
intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan
prinsip modifikasi kurikulum.”

(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


APPLICATION
Internal
CP dan strategi mencapai CP menggunakan
Kerangka Kerja Understanding by Design
A
Understanding by Design merupakan sebuah kerangka
kerja dengan fokus pada proses perencanaan dan
struktur yang memandu pengembangan kurikulum,
asesmen, dan instruksi pembelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


APPLICATION
Internal
CP dan strategi mencapai CP menggunakan
Kerangka Kerja Understanding by Design
A
Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:
1. Pengajaran dan asesmen untuk membangun
pemahaman dan kemampuan learning transfer
(kemampuan mengimplementasikan hasil belajar
dalam sebuah performa otentik)
2. Merancang kurikulum “Terbalik” (backward),
dengan mulai dari tujuan akhirnya terlebih dulu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


APPLICATION
Internal
A
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD
• Fase Fondasi (TK B)

Jenjang SMP
Jenjang SD • Fase D (Kelas 7-9 SMP)
• Fase A (Kelas 1-2 SD)
• Fase B (Kelas 3-4 SD)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Jenjang SMA/SMK
• Fase E (Kelas 10 SMA)
• Fase F (Kelas 11-12 SMA)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
APPLICATION
Internal

Elemen Dalam CP
A
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok
kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase pada mata
pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri yang
saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan
mata pelajaran lainnya.
Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri,
dan Dasar-dasar Literasi dan STEAM
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran,
Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


APPLICATION
Internal
Apa perbedaan KD dan CP? A
• Konten pada KD sudah spesifik, sedangkan konten pada CP perlu dibuat lebih rinci lagi.
• Aspek kecakapan pada KD relatif generik antarmapel, sedangkan pada CP lebih spesifik sesuai
karakteristik mapel. Contoh:
Bahasa Bahasa Inggris Matematika Fisika
Indonesia
✓ Menyimak ✓ Menyimak- ✓ Pemahaman
matematis (bilangan,
✓ Pemahaman Fisika
✓ membaca Berbicara aljabar dan fungsi, ✓ Keterampilan Proses (mengamati,;
dan ✓ Membaca- pengukuran, geometri,
analisis data dan
mempertanyakan dan memprediksi,
memirsa Memirsa peluang) merencanakan dan melakukan
✓ Berbicara ✓ Menulis- ✓ Penalaran &
pembuktian,
penyelidikan; memproses,
& Memprese ✓ Pemecahan masalah, menganalisis data, dan informasi;
mereprese ntasikan ✓ Komunikasi &
representasi,
mencipta, mengevaluasi dan refleksi,
ntasikan ✓ Koneksi matematis mengomunikasikan hasil)
✓ menulis
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 21
APPLICATION
Internal
A
Bagaimana guru menggunakan CP dalam merancang
pembelajaran selama 1 tahun?
• Guru perlu berkolaborasi dengan guru 1 fase.
• Menurunkan CP menjadi tujuan-tujuan pembelajaran (tingkat
kesulitan materi berjenjang) >> membentuk 1 alur.
• Mengembangkan TP yang mencakup aspek sikap, pengetahuan,
keterampilan, beserta materi/ konten inti.
• Merangkai TP dalam 1 alur dengan mempertimbangkan jenjang
kedalaman materi, cakupan, dan kesulitannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 22


APPLICATION
Internal
A
Alur Materi
Alternatif cara menyusun alur materi:
• Melihat struktur konten dan peta konsep;
• Mulai dari CP lalu melangkah mundur dengan mengidentifikasi materi
prasyarat secara bertahap.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 23


APPLICATION
Internal
A
Berlatih Menyusun Alur Materi (LKP 1)

Susunlah
alur materi
berpandu
LKP 1 !

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 24


APPLICATION
Internal
A

PENYUSUNAN
TUJUAN PEMBELAJARAN & ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25


APPLICATION
Internal
A

Alur tujuan pembelajaran disusun untuk


membantu peserta didik mencapai Capaian
Pembelajaran (CP) secara bertahap. Alur dibuat
dengan mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun
beberapa tujuan pembelajaran harus
menggunakan tahapan tertentu.

Februari 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 26


APPLICATION
Internal
Tujuan Pembelajaran (TP) & Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
A
KOMPETENSI KONTEN VARIASI
Kemampuan yang dapat Konsep utama yang perlu dipahami di Keterampilan berpikir yang perlu dikuasai
didemonstrasikan peserta didik akhir 1 unit pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran

Fase D TP TP TP TP
Dimulai di Kelas
VII 7.1 7.2 7.3 7.4
Kelas VII

TP 8.1 TP 8.2 TP 8.3 TP 8.4

Kelas VIII

Fase D Berakhir CP
TP 9.1 TP 9.2 TP 9.3
di Kelas IX

Kelas IX Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 27


APPLICATION
Internal
A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 28


APPLICATION
Internal
A
Prinsip ATP

Esensial Berkesinambungan Kontekstual Sederhana


• Ada penjabaran • Tujuan tersusun • Sesuai dengan • TP disusun dengan
konsep, berkesinambungan tahapan bahasa/ istilah yang
keterampilan & & urut secara perkembangan mudah dipahami
konten inti yang berjenjang dengan peserta didik
diperlukan untuk arah yang jelas
mencapai CP

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 29


APPLICATION
Internal
Mengurutkan TP A
Pengurutan Konkret >> Abstrak Dari konten konkret dan berwujud ke konten
yang lebih abstrak dan simbolis.
Pengurutan Deduktif Dari konten umum ke konten yang spesifik.
Pengurutan dari Mudah >> Sulit Dari konten paling mudah ke konten paling sulit
Pengurutan Hierarki Mengajarkan keterampilan komponen konten
yang lebih mudah sebelum mengajarkan
keterampilan yang kompleks
Pengurutan Prosedural Mengajarkan tahap pertama dari sebuah
prosedur kemudian ke tahapan selanjutnya
Scaffolding Meningkatkan kemampuan peserta didik
sekaligus mengrangi bantuan secara bertahap.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 30


APPLICATION
Internal
A
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka
• merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi
(pengetahuan, keterampilan, dan sikap) yang diperoleh siswa
dalam kegiatan pembelajaran dan disusun secara kronologis
berdasarkan urutan pembelajaran yang menjadi prasyarat
menuju CP

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 31


APPLICATION
Internal
A
Merumuskan Tujuan Pembelajaran

• Memuat tiga dua aspek, yaitu kompetensi, konten, dan variasi.


✓ Kompetensi: kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh
siswa
✓ Konten: ilmu pengetahuan yang diperoleh siswa.
✓ Variasi: keterampilan berpikir yang diperlukan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran
Contoh:
Menganalisis keterbatasan sumber energi dan dampaknya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 32


APPLICATION
Internal
Contoh Bidang Studi IPAS A
Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara
sederhana dengan menggunakan pancaindera, menyusun dan menjawab
pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan
pengamatan. Peserta didik juga mampu membuat prediksi mengenai
objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan panduan, peserta didik
berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan menjawab
pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik
menggunakan berbagai metode untuk mengorganisasikan informasi,
termasuk gambar dan tabel. Peserta didik mendiskusikan dan
membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi. Dengan
panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara lisan dan tertulis dalam format sederhana.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
APPLICATION
Internal

Analisis Kompetensi & Konten suatu CP


A

KOMPETENSI KONTEN
1. mengamati
2. menyusun pertanyaan 1. Fenomena dan peristiwa
3. menjawab pertanyaan di lingkungan sekitar.
4. membuat prediksi Contohnya?
5. melakukan penyelidikan 2. Pancaindera. Apa yang
6. eksplorasi
7. melakukan pengukuran
spesifik dibahas?
8. mengorganisasi informasi 3. Alat sederhana (dalam
9. mendiskusikan hasil amatan konteks pengukuran).
10. membandingkan hasil amatan dan contohnya?
prediksi
11. mengomunikasikan secara lisan
dan tertulis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
APPLICATION
Internal
A
KONTEN: Fenomena dan
KOMPETENSI peristiwa di lingkungan sekitar →
konsep waktu: siang dan malam
1. mengamati
2. menyusun pertanyaan
3. melakukan penyelidikan
4. membuat prediksi
5. mengorganisasi informasi
6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara lisan dan tertulis
Rumusan Tujuan Pembelajaran (TP):

Ada contoh rumusan kalimat TP lainnya ? Menyajikan data hasil pengamatan


perbedaan siang dan malam.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
APPLICATION
Internal
A

(Tighe dan Wiggins, 2005)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 36


APPLICATION
Internal
Merumuskan TP (LKP 1) A
Rumuskanlah Tujuan
Pembelajaran berpandu
LKP 1 !

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 37


APPLICATION
Internal
A
BAHASA INDONESIA FASE C KELAS 5
Capaian Pada akhir fase C, pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomukasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks
sosial. Pelajar mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tuis tentang
Pembelajaran topik yang dikenali dalam teks narasi dan informasional. Pelajar mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang
(CP) dipaparkan; berpasrtisipas aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan
pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Pelajar
memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan menambah pengetahuan dan keterampilan.

Tujuan Pelajar mampu membca dengan lancar dan indah serta memahami informasi dan kosa kata baru yang memiliki makna
denotatif, literal, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter.
Pembelajaran 5.1
Tujuan Pelajar dapat mengidentifikasi dan menganalisis ide pokok dari teks deskripsi, narasi, dan eksposisi serta nilai-nilai yang
terkandung dalam teks sastra (prosa, pantun, dan puisi) dari teks dan/atau audiovisual.
Pembelajaran 5.2
Tujuan Pelajar dapat mengajukan pertanaan dengan menggunakan kata kunci yang relevan untuk mengklarifikasi pemahamannya
terjhadap teks.
Pembelajaran 5.3
Dst.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 38


APPLICATION
Internal

Capaian setiap fase menurut elemen


A
Fase D ( kelas 7, 8, dan 9, umumnya usia mental 9 tahun)
Pada akhir fase d peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi sesuai tujuan dan memahami teks arahan/petunjuk,
teks cerita pendek, teks puisi sederhana, teks drama, surat pribadi dan surat resmi. peserta didik mampu memahami isi bacaan sederhana
dan meresponnya dengan berbagai bentuk, berbicara dengan sopan, santun, intonasi yang jelas dan mudah dipahami. peserta didik juga
mampu menuliskan kembali isi teks arahan/petunjuk, teks cerita pendek, teks puisi sederhana, teks drama, surat pribadi dan surat resmi.

Fase D Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian
Menyimak Peserta didik mampu menyimak dengan saksama, memahami dan memaknai instruksi, mengidentifikasi informasi berupa
fakta atau proses kejadian dari teks petunjuk/arahan sederhana, teks cerita pendek, surat pribadi, teks puisi, teks
drama, dan surat resmi seperti Surat Undangan dan surat pemberitahuan yang disajikan dalam bentuk lisan atau isyarat,
teks aural (teks yang dibacakan) dan teks audio visual.
Membaca dan memirsa Peserta didik membaca dan memahami kata-kata baru yang diperolehnya, mampu membaca teks sederhana dengan
lancar, petunjuk/arahan sederhana, cerita pendek, teks puisi, teks drama, surat pribadi dan surat resmi.
Berbicara dan Peserta didik mampu melakukan tanya jawab dengan teman guru, dan orang dewasa disekitarnya dengan santun
Mempresentasikan berbahasa, menceritakan kembali isi teks petunjuk/arahan, cerita pendek, teks puisi, surat pribadi dan surat resmi (srat
undangan atau pemberitahuan) serta memerankan drama sederhana dengan lafal dan intonasi yang sesuai.
Menulis Peserta didik Mampu menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalaman dalam bentuk teks
petunjuk/arahan sederhana teks cerita pendek dan teks drama sederhana. peserta didik juga dapat menulis surat pribadi,
surat resmi, dan teks puisi dengan tulisan yang jelas dan rapi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 39


APPLICATION
Internal
A
PENGEMBANGAN
MODUL AJAR

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 40


APPLICATION
Internal
A
Konsep Modul Ajar (MA)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 41


APPLICATION
Internal
A
Komponen Modul Ajar

• Guru diberikan kebebasan dalam mengembangkan MA sesuai


konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik
• Komponen MA dapat ditambahkan sesuai mapel dan
kebutuhan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 42


APPLICATION
Internal
Komponen Modul Ajar (Ideal) A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 43


APPLICATION
Internal
1. INFORMASI UMUM A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 44


APPLICATION
Internal
1. INFORMASI UMUM A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 45


APPLICATION
Internal
1. INFORMASI UMUM A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 46


APPLICATION
Internal
1. INFORMASI UMUM A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 47


APPLICATION
Internal
2. KOMPONEN INTI A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 48


APPLICATION
Internal
2. KOMPONEN INTI A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 49


APPLICATION
Internal
2. KOMPONEN INTI A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 50


APPLICATION
Internal
2. KOMPONEN INTI A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 51


APPLICATION
Internal
3. LAMPIRAN A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 52


APPLICATION
Internal
A

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 53


APPLICATION
Internal
Komponen Modul Ajar Wajib A
Tujuan Pembelajaran

2. Langkah-langkah Pembelajaran
atau Kegiatan Pembelajaran

3. Asesmen Pembelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


APPLICATION
Internal
A
Merancang Modul Ajar (LK 4)

Gunakan template yang tersedia untuk


mengembangkan Modul Ajar!

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 55


APPLICATION
Internal
A
Merancang MA
• Apa saja masalah yang ditemui ketika merancang MA?
• Apa yang paling membantu Bapak/Ibu dalam merancang MA?
• Silakan satu orang mendemonstrasikan bagaimana kaitan antara MA
dengan LK yang sudah dikembangkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 56

Anda mungkin juga menyukai