Anda di halaman 1dari 42

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET

DAN TEKNOLOGI

KURIKULUM MERDEKA

MARET 2022
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA
1 Lini Masa Kebijakan Kurikulum

2 Karakteristik Kurikulum
AGENDA

3 Kerangka Dasar

4 Struktur Kurikulum

DINAS PENDIDIKAN
Kementerian PROVINSI
Pendidikan, Kebudayaan,DKI JAKARTA
Riset, dan Teknologi 2
1 Lini Masa Kebijakan Kurikulum

2 Karakteristik Kurikulum
AGENDA

3 Kerangka Dasar

4 Struktur Kurikulum

DINAS PENDIDIKAN
Kementerian PROVINSI
Pendidikan, Kebudayaan,DKI JAKARTA
Riset, dan Teknologi 3
Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk
melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional
akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Pemulihan
Pandemi Pandemi
Pra pandemi pembelajaran 2024
2020 - 2021 2021 - 2022
2022 - 2024

Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan
Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
(Kur-2013 yang Kurikulum merdeka di dan Kurikulum berdasarkan evaluasi
disederhanakan) SP dan SMK PK Merdeka sebagai opsi terhadap kurikulum
bagi semua satuan pada masa pemulihan
pendidikan pembelajaran

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 4


Benang Merah Pengembangan Kurikulum

Kurikulum merdeka melanjutkan arah pengembangan


kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang
sesuai konteks (budaya, misi sekolah, lingkungan lokal)
dan kebutuhan murid.

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 5


Kurikulum merdeka mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta
memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum merdeka memiliki beberapa


karakteristik utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft


1 skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong
royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis;
kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk
2
pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti
literasi dan numerasi.

3 Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang


sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan
melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 6


1 Lini Masa Kebijakan Kurikulum

2 Karakteristik Kurikulum
AGENDA

3 Kerangka Dasar

4 Struktur Kurikulum

DINAS PENDIDIKAN
Kementerian PROVINSI
Pendidikan, Kebudayaan,DKI JAKARTA
Riset, dan Teknologi 7
Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka

1 Pengembangan
Karakter

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 8


Pengembangan Karakter

Dalam struktur kurikulum


merdeka, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan Pembelajaran berbasis projek penting
untuk pengembangan untuk pengembangan karakter
karakter Profil Pelajar karena:
Pancasila melalui a) memberi kesempatan untuk
pembelajaran berbasis belajar melalui pengalaman
projek. (experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi
Kurikulum 2013 sudah esensial yang dipelajari peserta
menekankan pada
didik dari berbagai disiplin ilmu
pengembangan
karakter, namun belum
c) struktur belajar yang fleksibel
memberi porsi khusus
dalam struktur
kurikulumnya.

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 9


Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek

Kemendikbudristek menyediakan 7 tema utama yang


perlu dikembangkan menjadi modul dengan topik dan
tujuan yang lebih spesifik.

1. Bangunlah Jiwa dan Raganya


2. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun
NKRI
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Gaya Hidup Berkelanjutan
5. Kearifan Lokal
6. Kewirausahaan
7. Suara Demokrasi

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 10


Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka

2 Fokus pada
Materi Esensial

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 11


Fokus pada Materi Esensial

Materi yang terlalu padat Kurikulum merdeka berfokus


Pembelajaran yang pada materi esensial di tiap
akan mendorong guru
mendalam (diskusi, kerja mata pelajaran, untuk
untuk menggunakan
kelompok, pembelajaran memberi ruang/waktu bagi
ceramah satu arah atau
berbasis problem dan pengembangan kompetensi
metode lain yang efisien
projek, dll.) perlu waktu - terutama kompetensi
dalam mengejar
ketuntasan penyampaian mendasar seperti literasi dan
materi numerasi - secara lebih
mendalam

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 12


Melanjutkan prinsip penyederhanaan, Kurikulum merdeka juga lebih
berfokus pada materi esensial di tiap mata pelajaran

Sebagai ilustrasi:
● Rata-rata jumlah kompetensi
Kurikulum merdeka untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia
mengalami pengurangan 57% dari
rata-rata jumlah KD Kurikulum 2013
57% 28% 19%
● Rata-rata jumlah kompetensi
Kurikulum merdeka untuk mata
pelajaran Matematika mengalami
pengurangan 28% dari rata-rata
jumlah KD Kurikulum 2013

● Rata-rata jumlah kompetensi


Kurikulum merdeka untuk mata
pelajaran Sains mengalami
pengurangan 19% dari rata-rata
jumlah KD Kurikulum 2013

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 13


Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 pembelajaran Sekolah Penggerak
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan
Menyimak informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan
Membaca & Memirsa puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Capaian pembelajaran dalam bentuk
KI KD sangat banyak dan terpisah- Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
pisah. menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
Berbicara & dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan
Mempresentasikan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau
didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan
lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 14


Karakteristik Utama Kurikulum merdeka

3 Fleksibilitas Perancangan
Kurikulum Sekolah dan
Penyusunan Rencana
Pembelajaran

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 15


Fleksibilitas Perancangan Kurikulum Sekolah

Saat Ini Kurikulum merdeka

● Kerangka kurikulum saat ini ● Kurikulum merdeka


mengunci tujuan menetapkan tujuan belajar
pembelajaran per tahun. per fase (2-3 tahun) untuk
memberi fleksibilitas bagi
guru dan sekolah.

● Struktur kurikulum saat ini ● Kurikulum merdeka


mengunci jam pelajaran per menetapkan jam pelajaran
minggu. per tahun agar sekolah
dapat berinovasi dalam
menyusun kurikulum dan
pembelajarannya.

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 16


Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan
Menyimak informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.

CAPAIAN PEMBELAJARAN Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan
Membaca & Memirsa puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
Mata Pelajaran: dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Bahasa Indonesia Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume

Fase A (Kelas 1 dan 2) Berbicara &


dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan
Mempresentasikan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau
didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan
lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 17


1 Lini Masa Kebijakan Kurikulum

2 Karakteristik Kurikulum
AGENDA

3 Kerangka Dasar

4 Struktur Kurikulum

DINAS PENDIDIKAN
Kementerian PROVINSI
Pendidikan, Kebudayaan,DKI JAKARTA
Riset, dan Teknologi 18
Kerangka Dasar

Satuan pendidikan dan pendidikan memiliki keleluasaan


untuk:
● memilih atau memodifikasi perangkat ajar dan contoh
kurikulum operasional yang sudah disediakan
pemerintah untuk menyesuaikan dengan karakteristik
peserta didik, atau
● menyusun sendiri perangkat ajar sesuai dengan
karakteristik peserta didik
(Kepmen 162/2021 tentang Program Sekolah Penggerak
dan Kepmen 167/2021 tentang Program SMK Pusat
Keunggulan)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 19


Penentuan pendekatan

untuk pengorganisasian

pembelajaran merupakan

wewenang satuan

pendidikan

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 20


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 21
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 22
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 23
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB

Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran diberlakukan hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini Informatika menjadi mata Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib Di kelas 10 pelajar dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan bermain- lingkungan sekitar, mata menyiapkan diri untuk Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
belajar berbasis buku pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru menentukan pilihan mata kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki hambatan
bacaan anak digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk pelajaran di kelas 11. Mata dari 60% ke 70% intelektual, capaian
mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula, pelajaran yang dipelajari pembelajarannya sama
Fase Fondasi untuk Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran serupa dengan di SMP Penerapan pembelajaran berbasis dengan sekolah reguler
meningkatkan kesiapan Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang projek dengan mengintegrasikan yang sederajat, dengan
bersekolah pendidikan informatika Di kelas 11 dan 12 pelajar mata pelajaran terkait. menerapkan prinsip
• Integrasi computational mengikuti mata pelajaran dari
Pembelajaran berbasis modifikasi kurikulum
thinking dalam mata Pembelajaran berbasis Kelompok Mapel Wajib, dan
projek untuk penguatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
pelajaran Bahasa projek untuk penguatan profil memilih mata pelajaran dari
profil Pelajar Pancasila menjadi mata pelajaran wajib Sama dengan pelajar di
Indonesia, Matematika, Pelajar Pancasila dilakukan kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
dilakukan melalui kegiatan minimal 6 bulan (1 semester). sekolah reguler, pelajar di
dan IPAS minimal 3 kali dalam satu dan Keterampilan Vokasi
perayaan hari besar dan SLB juga menerapkan
tahun ajaran sesuai minat, bakat, dan
perayaan tradisi lokal • Bahasa Inggris sebagai Pelajar dapat memilih mata pembelajaran berbasis
aspirasinya pelajaran di luar program projek untuk menguatkan
mata pelajaran pilihan
keahliannya Pelajar Pancasila dengan
Pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis mengusung tema yang
projek untuk penguatan profil
projek untuk penguatan profil Alokasi waktu khusus projek sama dengan sekolah
Pelajar Pancasila dilakukan
Pelajar Pancasila dilakukan penguatan profil pelajar reguler, dengan kedalaman
minimal 3 kali dalam satu
minimal 2 kali dalam satu Pancasila dan Budaya Kerja materi dan aktivitas sesuai
tahun ajaran, dan pelajar
tahun ajaran untuk peningkatan soft skill dengan karakteristik dan
menulis esai ilmiah sebagai
(karakter dari dunia kerja) kebutuhan pelajar di SLB
syarat kelulusan

DINAS PENDIDIKAN
Kementerian PROVINSI
Pendidikan, Kebudayaan,DKI JAKARTA
Riset, dan Teknologi 24
1 Lini Masa Kebijakan Kurikulum

2 Karakteristik Kurikulum
AGENDA

3 Kerangka Dasar

4 Struktur Kurikulum

DINAS PENDIDIKAN
Kementerian PROVINSI
Pendidikan, Kebudayaan,DKI JAKARTA
Riset, dan Teknologi 25
Sosialisasi dan Evaluasi
Kurikulum merdeka

DINAS PENDIDIKAN
Kementerian PROVINSI
Pendidikan, Kebudayaan,DKI JAKARTA
Riset, dan Teknologi 34
Kemendikbudristek mengadakan diskusi terpumpun untuk menyampaikan informasi tentang kurikulum
merdeka dan menjaring masukan dari pemangku kepentingan sebagai bahan untuk perbaikan.

Tanggal Diskusi terpumpun Daftar undangan


23 Juli 2021 Organisasi
masyarakat, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
keagamaan, dan Muhammadiyah, PGRI, Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Ikatan
pendidikan Guru Indonesia (IGI), Yayasan Guru Belajar (YGB), Federasi Guru Independen
Indonesia (FGII), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Majelis Luhur Persatuan
Tamansiswa, Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja
Indonesia (KWI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN),
HIMPAUDI, Ikatan Guru TK Indonesia, Jaringan Sekolah Islam Terpadu.
30 Juli 2021 LPTK
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ),
Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Makassar, Universitas
Sanata Dharma, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Negeri Malang,
Universitas Nusa Cendana, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas
Sebelas Maret (UNS), Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS),
Universitas Negeri Medan (UNIMED), UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas
Negeri Surabaya, Universitas Islam Malang, Universitas Cenderawasih, dan
Universitas Mulawarman.

DINAS PENDIDIKAN
Kementerian PROVINSI
Pendidikan, Kebudayaan,DKI JAKARTA
Riset, dan Teknologi
Tanggal Diskusi Daftar undangan
terpumpun
6 Agustus Organisasi guru Asosiasi Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AGPPKnI), Asosiasi
2021 mata pelajaran Guru Bahasa dan Sastra Indonesia (AGBSI), Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI),
Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI), Asosiasi Guru Seni Budaya Indonesia, Asosiasi
Guru Ekonomi Indonesia (AGEI), Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI), Asosiasi
Guru Teknologi Informasi Indonesia (AGTIFINDO), Asosiasi Guru Geografi Indonesia
(AGGI), Forum Guru IPS Seluruh Indonesia (FOGIPSI), Perkumpulan Pecinta Fisika
Indonesia (PPFI), Perkumpulan Pendidik Sains Kimia Indonesia (PPSKI), Perkumpulan
Pendidik Bahasa Inggris Indonesia (PPBII), Perkumpulan Pendidik Sains Indonesia (PPSI),
Forum Olahraga Pendidikan Indonesia (FORPI), Perkumpulan Pendidik Biologi Indonesia
13 Agustus Organisasi Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) , Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI),
2021 kepala sekolah, Asosiasi Tenaga Perpustakaan Seluruh Indonesia (ATUPSI), Asosiasi Tenaga Administrasi
pengawas, Sekolah (ATAS), Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI), Ikatan Guru
tenaga
kependidikan, PAUD (IGPAUD), Asosiasi Guru BK, Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia (IGPKhI),
dan mapel Perkumpulan Guru Muatan Lokal, Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia, Ikatan Guru
kelompok Vokasi Indonesia Maju, Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI), Persatuan Guru
bahasa Bahasa Mandarin (PGBM), Asosiasi Guru Bahasa Jepang Indonesia (AGBJI), Perhimpunan
Pengajar Perancis Seluruh Indonesia (PPPSI), IMLA - Bahasa Arab

DINAS PENDIDIKAN
Kementerian PROVINSI
Pendidikan, Kebudayaan,DKI JAKARTA
Riset, dan Teknologi
Evaluasi Kerangka dan Struktur Kurikulum merdeka

Guru dimudahkan dengan CP Saya tidak mengalami kendala Sebagian guru masih
kurikulum merdeka ini karena dapat dalam menjabarkan CP per fase memerlukan peningkatan
mengeksplorasi dan lebih kreatif menjadi per kelas atau pertahun. kapasitas untuk memahami CP
dalam meramu pembelajaran dari fase Rumusan CP mengintegrasikan di dalam kurikulum merdeka
(2 tahun) ke kompetensi pertahun. pengetahuan, keterampilan dan
Namun, guru yang terbiasa dengan sikap sangat bermanfaat. .
penjabaran KD di Kurikulum 2013 perlu
penyesuaian untuk mengembangkan (Taman Firdaus, M.Pd., Guru SMA (Dr. Delila Saskia Puspitarona,
CP per tahun. Negeri 1 Kota Bima, NTB). M.Pd., Edufincy, Bandung)

(Seni Asiati, Guru SMP 231 Jakarta)

Sumber: Survei Monev Implementasi Kurikulum SP, PSKP-BSKAP, November DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 37
2021
Persepsi Guru tentang Kurikulum merdeka

SecaraSecara
umum, umum, guru memiliki
guru memiliki
respons
respons positifpositif terhadap
terhadap kurikulum
kurikulum prototipe. Kurikulum ini
prototipe. Kurikulum ini dinilai
dinilai menjawab persoalan
menjawab persoalansensitif
pembelajaran,
pembelajaran, sensitif terhadap
terhadap keragaman
keragaman karakteristik
karakteristik siswa, siswa,
dan
membantu siswa
dan membantu siswa untuk untuk
beradaptasi
beradaptasi dengan dengan berbagai
berbagai
keterampilan baru.
keterampilan baru. Memang Memang
terdapat sebagian guru yang
terdapat sebagian guru yang
membutuhkan waktu untuk
membutuhkan waktu
beradaptasi untuk
agar dapat
beradaptasi agar dapat
menggunakannya dengan lebih
mudah.
menggunakannya dengan lebih
mudah.
Survei Monev Implementasi Kurikulum SP, PSKP-BSKAP, November 2021 pada 8.635 guru

Sumber: Survei Monev Implementasi Kurikulum SP, PSKP-BSKAP, November 2021 DINASKementerian
PENDIDIKAN PROVINSI
Pendidikan, DKIRiset,
Kebudayaan, JAKARTA
dan Teknologi 38
Proses Adaptasi terhadap Kurikulum Prototipe Terus Berkembang

Sumber: Survei Monev Implementasi Kurikulum SP, PSKP-BSKAP, November 2021 DINASKementerian
PENDIDIKAN PROVINSI
Pendidikan, DKIRiset,
Kebudayaan, JAKARTA
dan Teknologi 3939
Pengorganisasian Pembelajaran di Sekolah Pengguna Kurikulum Prototipe Juga
Semakin Beragam

Hasil wawancara studi implementasi:

● Pada bulan November, pengorganisasian


pembelajaran di sekolah juga sudah lebih
beragam. Pemahaman guru terkait
keragaman karakteristik siswa juga mulai
tumbuh, yang ditandai dengan upaya guru
mengumpulkan informasi siswa.

● Meskipun adaptasi kurikulum sudah terjadi


pada sebagian besar satuan pendidikan,
namun sebagian guru dan sekolah masih
memerlukan penguatan kapasitas dalam
mengimplementasikan kurikulum prototipe,
terutama dalam memanfaatkan informasi
karakteristik keragaman peserta didik untuk
melakukan pembelajaran terdiferensiasi.

Sumber: Survei Monev Implementasi Kurikulum SP, PSKP-BSKAP, November 2021 DINASKementerian
PENDIDIKAN PROVINSI
Pendidikan, DKIRiset,
Kebudayaan, JAKARTA
dan Teknologi 4040
Implikasi Perubahan dan Mitigasinya

● Jam mengajar mapel-mapel kelompok umum


alokasi beban mengajarnya tetap

01 Jam Mengajar
dan Tunjangan Profesi Guru
● Diberikan beban tambahan mengajar bagi
guru yang beban mengajarnya kurang,
seperti menjadi koordinator projek penguatan
profil Pelajar Pancasila

● Disusun linieritas mata pelajaran yang


selaras dengan struktur kurikulum prototipe,
02 Linieritas Mata Pelajaran misal untuk mata pelajaran informatika dapat
diampu oleh guru yang mempunyai latar
belakang informatika atau MIPA

● Diberikan pelatihan dan pendampingan


Kapasitas Guru dan Sekolah
kepada komite pembelajaran (Guru, Kepala

03 untuk Menerjemahkan menjadi


Kurikulum Sekolah ●
Sekolah, dan Pengawas
Menyediakan platform teknologi untuk guru
dan Pembelajaran belajar dan berbagi

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 4141


Terima kasih

42

Anda mungkin juga menyukai