Anda di halaman 1dari 92

SOSIALISASI

PEDOMAN IMPLEMENTASI KURIKULUM


MERDEKA PADA MADRASAH
(KMA 347 TAHUN 2022)
Implementasi Pada Madrasah Aliyah
Disajikan Oleh :
RAHMAD JAMIL, S.Ag,M.Pd
ANALIS KURIKULM & PEMBELAJARAN PADA
SEKSI KURIKULUM DAN KESISWAAN BID
PENMAD KANWIL KEMENAG SUMUT
SOSIALISASI
PEDOMAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA PADA MADRASAH
(KMA 347 TAHUN 2022)

Disajikan Oleh :
RAHMAD JAMIL, S.Ag,M.Pd
ANALIS KURIKULM & PEMBELAJARAN PADA
SEKSI KURIKULUM DAN KESISWAAN BID
PENMAD KANWIL KEMENAG SUMUT
Curriculum Vitea
Tempat / tgl. Lahir : Medan, 28 Februari 1974 Nama
: RAHMAD JAMIL,S.Ag M.Pd
NIP : 197402282007011017
Tugas :Analis Kurikulum dan pembelajaran pada
Kurikulum dan kesiswaan
Kemenag Sumut

E-mail : rahmmadjamil@gmail.com
Pendidikan :
- SD Zending Islam (tamat 1987)
- MTS ex PGA UNIVA (Tamat 1990)
- MAS Proyek UNIVA (tamat-1993)
- S1 di IAIN SU Medan (tamat 1998)
- S2 di UIN SU Medan (Tamat 2017)
Pengalaman Organisasi bidang pendidikan
1] ketua FK MGMP MA Sumatera Utrara
2).Sekretaris Pimpinan Wilayah Ikatan Guru dan Dosen Al Washliyah
(IGDA) Sumatera Utara)
Diklat yang diikuti
1. DIKLAT NASIONAL PENYUSUNAN NASKAH UN FIKIH USHUL FIKIH
KEAGAMAAN
2. DIKLAT INSTRUKTUR PEMANDU MGMP TINGKAT NADIONAL
Hasil Evaluasi Dokumen Kurikulum 2013

Kompetensi Kurikulum 2013 terlalu luas, sulit dipahami, dan diimplementasikan


a. oleh guru.

Kurikulum yang dirumuskan secara nasional belum disesuaikan sepenuhnya oleh satuan
b. pendidikan dengan situasi dan kebutuhan satuan pendidikan, daerah, dan peserta didik.

Mapel informatika bersifat pilihan, padahal kompetensi teknologi merupakan salah satu
c. kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik pada abad 21.

Pengaturan jam belajar menggunakan satuan minggu (per minggu) tidak memberikan
d. keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk mengatur pelaksanaan mata pelajaran dan
menyusun kalender pendidikan. Akibatnya, kegiatan pembelajaran menjadi padat.

Pendekatan tematik (jenjang PAUD dan SD) dan mata pelajaran (jenjang SMP, SMA, SMK,
e. Diktara, dan Diksus) merupakan satu-satunya pendekatan dalam Kurikulum 2013 tanpa ada
pilihan pendekatan lain

Struktur kurikulum pada jenjang SMA yang memuat mata pelajaran pilihan (peminatan) kurang
f. memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih selain peminatan IPA, IPS, atau Bahasa.
Gengsi peminatan juga dipersepsi hirarkis.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Hasil Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013

Komponen perangkat pembelajaran terlalu banyak dan menyulitkan guru dalam


a. membuat perencanaan.

Rumusan kompetensi yang detil dan terpisah-pisah sulit dipahami sehingga guru kesulitan
b. menerjemahkan dalam pembelajaran yang sesuai filosofi Kurikulum 2013.

Strategi sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan monitoring implementasi Kurikulum 2013


belum terlaksana secara tepat dan optimal, belum variatif, belum sesuai dengan kebutuhan, dan
belum efektif.
c.
Contoh kendala: sosialisasi tidak sampai langsung kepada tingkat gugus, pemilihan instruktur
ditetapkan sentralistik sehingga tidak sesuai kebutuhan, dan pelatihan masih dilakukan secara
konvensional dengan ceramah yang cenderung teoretik.

Masih banyak pengawas, kepala sekolah, dan guru yang memiliki pemahaman kurang tentang
d. kerangka dasar, diversifikasi, dan konsep implementasi Kurikulum 2013.

Sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan monitoring implementasi Kurikulum 2013 belum


e. berdampak optimal terhadap pemahaman pengawas, kepala sekolah, dan guru, kemampuan dan
kinerja guru, serta peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

Sumber: Dokumen Laporan Hasil Evaluasi Kurikulum 2013, Puskurbuk 2021 (https://s.id/Kur2021-11-20) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7
Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk
melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional
akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Pandemi Pandemi Pemulihan


Pra pandemi 2020 - 2021 2021 - 2022 pembelajaran 2024
2022 - 2024

Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan


Kurikulum 2013
Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
(Kur-2013 yang Kurikulum Prototipe di dan Kurikulum berdasarkan evaluasi
disederhanakan) SP dan SMK PK Prototipe sebagai opsi terhadap kurikulum
bagi semua satuan pada masa pemulihan
pendidikan pembelajaran

6
Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta
memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa


karakteristik utama yang mendukung
pemulihan pembelajaran:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan


soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia;
1 gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar
kritis; kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup
2 untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi
dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran
yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right
3 level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan
muatan lokal.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik pada
fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam,
bermakna, tidak terburu-buru dan
menyenangkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 8


Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA,
peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat,
bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian dan


perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk mengembangkan dan


mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 9


Keunggulan Kurikulum Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas kepada
peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk
mendukung pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10


Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek

Kemendikbudristek menyediakan 7 tema utama yang


perlu dikembangkan menjadi modul dengan topik dan
tujuan yang lebih spesifik.

1. Bangunlah Jiwa dan Raganya


2. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun
NKRI
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Gaya Hidup Berkelanjutan
5. Kearifan Lokal
6. Kewirausahaan
7. Suara Demokrasi

11
Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk
guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila

Mengajar
Belajar
Berkarya

Kemendikbudristek bekerjasama dengan Gov Tech Edu - PT Telkom


Indonesia dalam mengembangkan Platform Merdeka Mengajar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 12


KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH DI MADRASAH
Kurikulum disederhanakan dan bersifat lebih fleksibel
sehingga selaras dengan semangat kemandirian
madrasah

Otonomi madrasah dan guru Mudah diterapkan Kebersamaan

Pemerintah menetapkan struktur Pengembangan kurikulum dan perangkat


Tujuan, arah perubahan, dan
kurikulum minimum dan prinsip ajarnya dilakukan dengan melibatkan
pembelajaran dan asesmen. Satuan rancangannya jelas dan mudah stakeholders pendidikan
pendidikan dapat mengembangkan dipahami madrasah dan pemangku
program dan kegiatan tambahan sesuai kepentingan Madrasah melibatkan orangtua dan
dengan visi misi dan sumber daya masyarakat dalam mengembangkan
yang tersedia (KMA 347 Tahun 2022) kurikulum operasionalnya masing-masing
Pemerintah menyediakan panduan berdasarkan kerangka kurikulum
Satuan pendidikan dan pendidik memiliki untuk membantu satuan pendidikan
keleluasaan untuk mengorganisasikan dan guru merancang kurikulum dan Kepala Madrasah,Guru (sesama atau
pembelajaran sesuai kebutuhan siswa
dan konteks lokal pembelajaran antar Mapel, dan Tenaga Kependidikan)
berkolaborasi berinovasi
Fleksibilitas dalam pengorganisasian mengembangkan pembelajaran yang
pembelajaran agar pembelajaran menarik dan bermakna untuk kehidupan
sesuai dengan kebutuhan dan masa depan
kecepatan belajar siswa
PERLU DUKUNGAN YANG SALING MELENGKAPI

Kebijakan

Kurikulum

Kebijakan
GTK

Implementasi
Belajar Inovatif
Abad 21

14
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan
kebijakan-kebijakan berikut ini:

Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek Keputusan Kepala Keputusan Kepala


No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 56 Tahun 2022 BSKAP BSKAP
No.008/H/KR/2022 No.009H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022

Standar Kompetensi Standar Isi pada Capaian Pembelajaran pada Dimensi, Elemen dan Sub
Pedoman Penerapan
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Dini, Elemen Profil Pelajar
Kurikulum dalam
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pancasila Pada Kurikulum
Rangka Pemulihan
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Merdeka
Pembelajaran
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah
Standar Isi dikembangkan Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
Standar kompetensi lulusan
melalui perumusan ruang yang dapat digunakan di Pembelajaran untuk semua tahap-tahap perkembangan
merupakan kriteria minimal lingkup materi yang sesuai
tentang kesatuan sikap, satuan pendidikan dalam jenjang dan mata pelajaran profil pelajar Pancasila yang
dengan kompetensi lulusan.
keterampilan, dan rangka pemulihan dalam struktur Kurikulum dapat digunakan terutama
Ruang lingkup materi
pengetahuan yang merupakan bahan kajian pembelajaran beserta Merdeka. untuk projek penguatan profil
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran struktur Kurikulum Merdeka, pelajar Pancasila.
kemampuan peserta didik yang dirumuskan aturan terkait pembelajaran
berdasarkan: 1) muatan wajib dan asesmen, serta beban
dari hasil pembelajarannya
sesuai dengan ketentuan kerja guru.
pada akhir jenjang peraturan perundang-
pendidikan. SKL menjadi undangan; 2) konsep
acuan untuk Kurikulum 2013, keilmuan; dan 3) jalur,

https://kurikulum.kemdikbud.go.id
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan.
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 15


Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAU/ SD SMP SMA SMK SLB
RAD
Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ penjurusan Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi tidak diberlakukan pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini Informatika menjadi mata Di kelas 10 pelajar Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib menyiapkan diri untuk dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan lingkungan sekitar, mata menentukan pilihan mata Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
bermain-belajar berbasis pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru pelajaran di kelas 11. Mata kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki hambatan
buku bacaan anak digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk pelajaran yang dipelajari dari 60% ke 70% intelektual, capaian
mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula, serupa dengan di SMP pembelajarannya sama
Fase Fondasi untuk Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran Penerapan pembelajaran berbasis dengan sekolah reguler
meningkatkan kesiapan Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang Di kelas 11 dan 12 pelajar projek dengan mengintegrasikan mata yang sederajat, dengan
bersekolah pendidikan informatika mengikuti mata pelajaran dari
• Integrasi computational pelajaran terkait. menerapkan prinsip
Kelompok Mapel Wajib, dan modifikasi kurikulum
Pembelajaran berbasis thinking dalam mata Pembelajaran berbasis memilih mata pelajaran dari Praktek Kerja Lapangan (PKL)
projek untuk penguatan pelajaran Bahasa projek untuk penguatan profil kelompok MIPA, IPS, Bahasa, menjadi mata pelajaran wajib Sama dengan pelajar di
profil Pelajar Pancasila Indonesia, Matematika, Pelajar Pancasila dilakukan dan Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 semester). sekolah reguler, pelajar di
dilakukan melalui kegiatan dan IPAS minimal 3 kali dalam satu sesuai minat, bakat, dan SLB juga menerapkan
perayaan hari besar dan tahun ajaran
• Bahasa Inggris sebagai aspirasinya Pelajar dapat memilih mata pembelajaran berbasis
perayaan tradisi lokal
mata pelajaran pilihan pelajaran di luar program projek untuk menguatkan
Pembelajaran berbasis
keahliannya Pelajar Pancasila dengan
projek untuk penguatan profil
Pembelajaran berbasis mengusung tema yang sama
Pelajar Pancasila dilakukan
projek untuk penguatan profil Alokasi waktu khusus projek dengan sekolah reguler,
minimal 3 kali dalam satu
Pelajar Pancasila dilakukan penguatan profil pelajar dengan kedalaman materi
tahun ajaran, dan pelajar
minimal 2 kali dalam satu Pancasila dan Budaya Kerja untuk dan aktivitas sesuai
menulis esai ilmiah sebagai
tahun ajaran peningkatan soft skill (karakter dari dengan karakteristik dan
syarat kelulusan
dunia kerja) kebutuhan pelajar di SLB

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,Riset, dan Teknologi
dan Teknologi 17
FASE PADA KURIKULUM MERDEKA
Penggunaan fase di Kurikulum Merdeka dimaksudkan untuk membedakan siswa satu dengan yang lain di
dalam satu kelas. Kemudian perbedaan lain antara KI-KD dalam Kurikulum 2013 dengan CP dalam
Kurikulum Merdeka adalah rentang waktu yang dialokasikan untuk mencapai kompetensi yang ditargetkan.
Sementara KI-KD ditetapkan per tahun, CP dirancang berdasarkan fase-fase. Satu Fase memiliki rentang
waktu yang berbeda-beda, yaitu:
•Fase Fondasi yang dicapai di akhir PAUD;
•Fase A umumnya untuk kelas I sampai II SD/sederajat;
•Fase B umumnya untuk kelas III sampai IV SD/sederajat;
•Fase C umumnya untuk kelas V sampai VI SD/sederajat;
•Fase D umumnya untuk kelas VII sampai IX SMP/sederajat;
•Fase E untuk kelas X SMA/sederajat; dan
•Fase F untuk kelas XI sampai XII SMA/sederajat.
Fase E dan Fase F dipisahkan karena mulai kelas XI peserta didik akan menentukan mata pelajaran pilihan
sesuai minat dan bakatnya, sehingga struktur kurikulumnya mulai berbeda sejak kelas XI.
Dengan menggunakan Fase, suatu target capaian kompetensi dicapai tidak harus dalam satu tahun tetapi
beberapa tahun, kecuali di kelas X jenjang SMA/sederajat.
Pengecualian ini dilakukan karena struktur kurikulum di jenjang SMA/sederajat yang terbagi menjadi dua,
yaitu kelas X di mana siswa mengikuti seluruh mata pelajaran, dan kelas XI-XII di mana siswa memilih mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasi masing-masing.
Rentang waktu yang lebih panjang ditetapkan agar materi pelajaran tidak terlalu padat dan peserta didik
mempunyai cukup banyak waktu untuk memperdalam materi dan mengembangkan kompetensi.
Fase-fase ini diselaraskan dengan teori perkembangan anak
MEMAHAMI ISI KMA 347 TAHUN 2022

MARI BERDISKUSI
MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PEDOM ANIMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDREKA PADA MADRASAH
a) Maksud : Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah
dimaksudkan sebagai panduan Madrasah dan pemangku kepentingan
lainnya dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
di madrasah sesuai karakteristik kebutuhan dan pengelolaan
pendidikan di Madrasah.
b) Tujuan : Pedoman Kurikulum Merdeka pada Madrasah bertujuan
untuk memberi kemandirian madrasah dalam mengelola pendidikan
dan pembelajaran, untuk meningkatkan kualitas dan daya saing
maasah sesuai dengan tuntutan kompetensi abad-21
c) Sasaran Sasaran pedoman implementasi kurikulum merdeka pada
madrasah adalah satuan pendidikan dan pemangku kepentingan
lainnya dalam mengelola pendidikan dan pembelajaran di madrasa
RUANG LINGKUP PEDOMAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDEKA PADA MADRASAH

S
S
t
at
I

and
m
p
P
el
P
m
n
eS
e
g
n
a
trn
m
u
uatb
rsi
d elajrktk
n
u
n
u
r
rik
P
K
d
aK u
rau
o
rikl
n
e u
fu

rl ilaselm
P
u
m
d
elajrem
i
P
u
an
m
ka
n
l
I casild
ras
u
h

ssa
in
RUANG LINGKUP PEDOMAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDEKA PADA MADRASAH

K
S
u
o
sialM
rk
o
u
d
an
l
itu
n
o
m
ri
p
n
O
eg
p
n
rasi
d
d
aao
n
m
n
al
p
ievalM
a
n
u
d
g
aasirs
h
n
Pertimbangan
Implementasi Kurikulum Merdeka
pada madrasah perlu
dilakukan adaptasi sesuai dengan
1. Pengembangan kekhasan nilai-
nilai madrasah; dan
2. Kebutuhan pembelajaran di
madrasah

23
Acuan
Implementasi Pedoman Implementasi Kurikulum
Merdeka Pada Madrasah mengacu pada
KMA 347 Tahun 2022

Sehingga madrasah dan pemangku


kepentingan lainnya dalam strategi
penyelenggaraan pembelajaran untuk
semua mata pelajaran di madrasah
mengacu KMA 347 Tahun 2022 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum
Merdeka Pada Madrasah

24
Kebijakan
Strategi penyelenggaraan pembelajaran pada masa
Implementasi pemberlakuan Kurikulum Merdeka diberikan
Kurikulum pilihan sebagai berikut;

1. Madrasah menerapkan kurikulum 2013, dengan


Standar Isi, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang ditetapkan oleh pemerintah,
dengan memberi kewenangan madrasah melakukan
kreasi dan inovasi dalam mengembangkan
kurikulum operasional di masing-masing madrasah.

2. Madrasah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan


Standar Isi dan Capaian Pembelajaran yang
ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi
kewenangan madrasah melakukan kreasi dan
inovasi dalam mengembangkan kurikulum
operasional di masing-masing madrasah.

25
Strategi Pelaksanaan K-13
di Madrasah Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Madrasah ditentukan sebagai
berikut:

1. Standar Isi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata


pelajaran selain Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
berdasarkan ketetapan dari Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

2. Standar Isi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab berdasarkan
Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019.

3. Implementasi Kurikulum RA berdasarkan Keputusan


Menteri
Agama Nomor 792 Tahun 2018.

4. Implementasi kurikulum MI, MTs, MA dan MAK


berdasarkan
Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019

26
Strategi Pelaksanaan
Kurikulum Merdeka Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Madrasah
di Madrasah ditentukan sebagai berikut:

1. Standar Isi dan Capaian Pembelajaran


mata pelajaran selain Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab mengacu pada
peraturan yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi

2. Standar Isi dan Capaian Pembelajaran


mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab mengacu pada peraturan
yang ditetapkan oleh Kementerian
Agama.

27
Kebijakan
Pemberlakuan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Madrasah
Kurikulum Merdeka di ditentukan sebagai berikut:
Madrasah 1. Kurikulum merdeka diterapkan di
madrasah secara bertahap mulai Tahun
Pelajaran 2022/2023.

2. Kurikulum merdeka diterapkan pada RA,


MI, MTs, dan MA/MAK secara terbatas
pada madrasah percontohan/piloting.

3. Madrasah percontohan/piloting
ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Islam.

28
Kebijakan terkait
Pengelolaan Tugas Memperhatikan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang

Guru dinamis dan fleksibel, maka:

Regulasi Beban belajar dan linieritas guru yang mengajar pada


Madrasah yang menerapkan Kurikulum Merdeka diatur
kemudian oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

30
Jam pelajaran (jp) diatur 1. Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama
setiap minggu sepanjang tahun.
oleh pusat per tahun, bukan
per minggu 2. Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang
dari satu tahun.

3. Satuan Pendidikan Madrasah akan lebih fleksibel


merencanakan model pembelajaran dalam
mewujudkan capaian pembelajaran

4. Model Pembelajaran dapat konvensional,


kolaborasi beberapa mapel untuk satu tema
yang sama berbasis proyek, pembelajaran blok,
dsb.
A. STRUKTUR KURIKULUM
1.NADRASAH
Perhitungan waktu disampaikan dalam satu tahun, madrasah dalam
memanfaatkan waktu yang tersedia dapat merencanakan sendiri
menjadi setiap minggu, dua mingguan, tiga mingguan,bulanan atau
bahkan secara blok materi dengan memanfaatkan waktu yang
diperlukan untuk mewujudkan capaian pembelajaran.
Pertimbangannya adalaf efektivitas pembelajaran yang hendak
dicapai oleh setiap mata pelajaran atau kolaboratif beberapa mata
pelajaran
2. Angka dalam kurung, contoh (2), (3), (5) atau lainnya hanya
merupakan alat perhitungan perpekan, bukan satuan waktu yang
harus ditempuh dalam satu pekan. Dalam hal ini madrasah memiliki
kewenangan yang bebas berdasarkan kebutuhan belajar siswa dalam
meperhitungkan kebutuhan waktu belajar siswa. Madrasah dapat
memperhitungkan waktu berdasarkan pekan atau capaian
pembelajaran berdasarkan efektivitas kebutuhan belajar sisw
Struktur Kurikulum A l o k a s i W a k t u Pe r Ta h u n

Merdeka MI
M a t a Pelajaran
I II III - V ) VI

Pendidikan A ga m a
Islam*;
a . Al Q u r a n H a d i s 7 2 (2) 7 2 (2) 7 2 (2) 6 4 (2)
b. Akidah Akhlak 7 2 (2) 7 2 (2) 7 2 (2) 6 4 (2)
c. Fikih 7 2 (2) 7 2 (2) 7 2 (2) 6 4 (2)
d. SKI 7 2 (2) 6 4 (2)
B a h a s a Arab 7 2 (2) 7 2 (2) 7 2 (2) 6 4 (2)
Pendidikan Pancasi la 1 4 4 (4) 1 4 4 (4) 1 4 4 (4) 1 2 8 (4)
B a h a s a Indonesia 2 1 6 (6) 2 5 2 (7) 2 1 6 (6) 1 9 2 (6)
Matematika 1 4 4 (4) 1 8 0 (5) 1 8 0 (5) 1 6 0 (5)
Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial 1 8 0 (5) 1 6 0 (5)

Pendidikan J a s m a n i
Olahraga dan 1 0 8 (3) 1 0 8 (3) 1 0 8 (3) 9 6 (3)
Kesehatan

S e n i d a n B u daya* * :
1. S e n i
Musik
2. Seni
Rupa
3. S e n i
Te a te 1 0 8 (3) 1 0 8 (3) 1 0 8 (3) 9 6 (3)
r
4. S e n i
Ta ri

Praka r ya ( B udi d aya,


Pengolahan,
Kerajinan, d a n
Re kayas a )

B a h a s a Inggris 7 2 (2) 7 2 (2) 7 2 (2) 6 4 (2)

M u a t a n L o k a l **** 7 2 (2) *** 7 2 (2) *** 7 2 (2) *** 6 4 (2) ***

To tal**** *: 1 1 5 2 (32) 1 2 2 4 (34) 1 4 4 0 (40) 1 2 8 0 (40) 33


PENJELASAN STRUKTUR
KURIKULUM
1. Asumsi 1 Tahun =MI
36 pekan dan 1 JP = 35 menit
untuk kelas I – V 3 Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1
JP = 35 menit untuk kelas VI
2. Mapel wajib Diikuti oleh seluruh peserta didik
madrasah
3. Untu Mapel Seni Budaya Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni
Tari, dan/atau Prakarya). Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni atau prakarya di madrasah.
PENJELASAN STRUKTUR
KURIKULUM MI
Madrasah dapat mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kekhasan
madrasah dan kebutuhan daerah.
1. Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. 9
2. Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam
pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu di
madrasah
3. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan
yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan
Alokasi Per Ta hun

Struktur Kurikulum Mata Pelajaran


VII -VIII IX

Merdeka MTs Pendidikan Agama Islam*;


a . Al Qura n Hadis 72 (2) 64 (2)
b. Akidah Akhlak 72 (2) 64 (2)
c. Fikih 72 (2) 64 (2)
d. SKI 72 (2) 64 (2)
Ba h a sa Arab 108 (3) 96 (3)
Pendidikan Pancasila 72 (2) 96 (3)

Ba ha sa Indonesia 180 (5) 192 (6)

Matematika 144 (4) 160 (5)

Ilmu Pengetahuan Alam 144 (4) 160 (5)

Ilmu Pengetahuan Sosial 108 (3) 128 (4)

Ba ha sa Inggris 108 (3) 128 (4)

Pendidikan J a s m a n i
Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 96 (3)

Informatika 72 (2) 96 (3)

Mata pelajaran Seni


dan Prakarya **:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater 72 (2) 96 (3)
4.Seni Tari Prakarya
(Budidaya,
Kerajinan, Rekayasa, ata u
Pengolahan
Mua ta n Lokal 72 (2) 64 (2)
36
Total****: 1440 (40) 1568 (49)
PENJELASAN STRUKTUR
KURIKULUM
1. Asumsi 1 Tahun =MTs
36 pekan dan 1 JP = 40 menit
untuk kelas VII –VIII dan Asumsi 1 Tahun = 32 pekan
dan 1 JP = 40 menit untuk kelas IX
2. Mapel wajib Diikuti oleh seluruh peserta didik
madrasah
3. Untu Mapel Seni Budaya Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni
Tari, dan/atau Prakarya). Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni atau prakarya di madrasah.
Fase E untuk kelas X;
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas X MA tidak
dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik. Namun demikian, satuan pendidikan
dapat menentukan bagaimana muatan pelajaran diorganisasi. Pengorganisasian
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dilakukan
melalui beberapa pendekatan sebagai berikut:
a) mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
terintegrasi;
b) b) mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
bergantian dalam blok waktu yang terpisah; atau
c) c) mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
paralel, dengan JP terpisah seperti mata pelajaran yang berbeda-beda, diikuti dengan -
36- unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut.
d) 2) Fase F untuk kelas XI dan kelas XII. Fase F untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata
pelajara
2) Fase F untuk kelas XI dan kelas XII.
Fase F untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 6 (enam)
kelompok utama, yaitu:
a) kelompok mata pelajaran umum Setiap MA wajib membuka atau mengajarkan
seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta
didik MA.
b) b) kelompok mata pelajaran agama Setiap MA wajib menyediakan paling sedikit 4
(empat) mata pelajaran dalam kelompok ini.
c) c) kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Setiap
MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini. d)
kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Setiap MA wajib menyediakan
paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini. e) kelompok mata pelajaran
Bahasa dan Budaya Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumber daya
yang tersedia di MA. f) kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya Kelompok mata
pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di
MA.
Struktur Kurikulum Link ke dokumen KMA 347 Tahun 2022

Merdeka MA

40
Struktur Kurikulum Link ke dokumen KMA 347 Tahun 2022

Merdeka MA

41
Struktur Kurikulum Link ke dokumen KMA 347 Tahun 2022

Merdeka MA

42
PENJELASAN STRUKTUR
KURIKULUM
 MA
Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP = 45 menit untuk kelas VII –VIII
dan Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP = 45 menit untuk kelas IX
 Mapel wajib adalah maplel yang diikuti oleh seluruh peserta didik
madrasah.
 Pada Madrasah Aliyah yang memiliki muatan khusus keunggulan
keagamaan (MAPK) pembelajaran kelompok ini dilaksanakan dalam
bentuk mata pelajaran Al Qur’an Hadis diajarkan dalam mata
pelajaran Tafsir ,Hadis, Ilmu Tafsir, dan Ilmu Hadis. Mata pelajaran
Akidah Akhlak diajarkan dalam mata pelajaran Ilmu kalam dan Akhlak
Tashawuf. Mata Pelajaran Fikih diajarkan dalam fikih dan Ushul Fikih.
Beban belajar masing-masing matapelajaran turunan untuk muatan
keunggulan keagamaan tersebut adalah 72 (2). Dalam pengelolaan
waktu pembelajaran dimaksud, madrasah diberi kewenangan untuk
melakukan penambahan jam pelajaran pada pagi, siang atau sore hari
terpadu dengan pembelajaran di asrama
Fase E untuk kelas X;
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas X MA tidak
dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik. Namun demikian, satuan pendidikan
dapat menentukan bagaimana muatan pelajaran diorganisasi. Pengorganisasian
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dilakukan
melalui beberapa pendekatan sebagai berikut:
a) mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
terintegrasi;
b) b) mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
bergantian dalam blok waktu yang terpisah; atau
c) c) mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
paralel, dengan JP terpisah seperti mata pelajaran yang berbeda-beda, diikuti dengan -
36- unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut.
d) 2) Fase F untuk kelas XI dan kelas XII. Fase F untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata
pelajara
2) Fase F untuk kelas XI dan kelas XII.
Fase F untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 6 (enam)
kelompok utama, yaitu:
a) kelompok mata pelajaran umum Setiap MA wajib membuka atau mengajarkan
seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta
didik MA.
b) b) kelompok mata pelajaran agama Setiap MA wajib menyediakan paling sedikit 4
(empat) mata pelajaran dalam kelompok ini.
c) c) kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Setiap
MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini. d)
kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Setiap MA wajib menyediakan
paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini. e) kelompok mata pelajaran
Bahasa dan Budaya Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumber daya
yang tersedia di MA. f) kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya Kelompok mata
pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di
MA.
PENJELASAN STRUKTUR
 Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) Pekan
KURIKULUM MA
untuk memenuhi alokasi proyek 27 (dua puluh tujuh) Pekan
untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, serta Seni dan
Prakarya.
 Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari,
dan/atau Prakarya dan Kewirausahaan). Peserta didik memilih
1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, Seni Tari, atau Prakarya dan Kewirausahaan).
 Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan
PENJELASAN STRUKTUR
KURIKULUM MA72 JP per tahun/2 JP per minggu pada Kelompok Mata
 Mata Pelajaran Al Qur’an Hadis kelas XI memiliki Alokasi 144 JP per tahun (4 JP per
pekan), terdistribusi kedalam
Pelajaran Umum dan 72 JP per tahun (2 JP per minggu) pada Kelompok Mata Pelajaran
Agama:
 Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas XI memiliki Alokasi Intrakurikuler 144 JP per tahun (4
JP per pekan), terdistribusi kedalam 72 JP per tahun/2 JP per minggu pada Kelompok
Mata Pelajaran Umum dan 72 JP per tahun (2 JP per minggu) pada Kelompok Mata
Pelajaran Agama 1
 Mata Pelajaran al-Qur’an Hadis kelas XII memiliki Alokasi Intrakurikuler 128 JP per tahun
(4 JP per pekan), terdistribusu kedalam 64 JP per tahun/2 JP per minggu pada Kelompok
Mata Pelajaran Umum dan 64 JP per tahun (2 JP per minggu) pada Kelompok Mata
Pelajaran Agama: 1
 Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas XII memiliki Alokasi Intrakurikuler 128 JP per tahun
(4 JP per pekan), terdistribusu kedalam 64 JP per tahun/2 JP per minggu pada Kelompok
Mata Pelajaran Umum dan 64 JP per tahun (2 JP per pekan) pada Kelompok Mata Pelajaran
 iswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan hingga
syarat minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP: 51/pekan; JP untuk
mapel pilihan: 22 JP/pekan
 Madrasah membuka minimum 2 kelompok mata pelajaran. Apabila
sumberdaya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari dua
kelompok memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran
dari minimal dua kelompok mata pelajaran pilihan (maksimal mata
pelajaran pilihan yang diambil dari 1 (satu) kelompok mata pelajaran
pilihan adalah 3 (tiga) mata pelajaran), disesuaikan dengan minat,
bakat, dan aspirasi peserta didik 1
 Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam
pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu di
madrasah
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
KEKHASAN DALAM
KURIKULUM MERDEKA DI
MADRASAH
MADRASAH
Pada kurikulum 2013 kita mengenal SKL, KI, KD, Silabus,
dan RPP. Pada kurikulum prototipe kita diperkenalkan
dengan Fase Pembelajaran, Capaian Pembelajaran (CP),
Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP), dan Modul Ajar.
GANTIAN NAMA ISTILAH Kurikulum13 ke Kurikulum
merdeka1.
Prota
2. Promes diganti prosem ( program semester
)3. Silabus diganti ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
4. KI diganti CP ( capaian pembelajaran
)5. RPP diganti Modul ajar
6 KD diganti TP (tujuan pembelajaran)
7. KKM diganti KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran)
IPK diganti IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran)9. PH diganti Sumatif10. PTS diganti STS
(Sumatif Ten
gah Semester)11. PAS diganti SAS (Sumatif Akhir
Semester)12. Indikator soal diganti dengan indikator
asesmen13. Penilaian teman sejawat diganti Formatif
CP PAI DAN BAHASA ARAB CP MAPEL UMUM
3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam bidang koordinat Kartesius
yang dihubungkan dengan masalah kontekstual
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik
dalam bidang koordinat Kartesius (MAT VIII)

3.2 Menganalisis pengaruh interaksi


sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan
budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi sosial
dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan
budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
(IPS VIII)
CONTOH ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN MENDALAM DAN BERMAKNA
URUTAN BILANGAN (MATEMATIKA Kelas I SD)

NILAI -SIKAP
KEMAMPUAN
Pada akhir fase A, Peserta didik
dapat menunjukkan pemahaman DISIPLIN, TERTIB, TERATUR, PEDULI, …….
Membedakan:
dan membandingkan bilangan
Jumlah, Ukuran,
bilangan cacah sampai dengan prosedur
1.000 (atau maksimal tiga angka)
dengan memanfaatkan berbagai Terbiasa
alat dan strategi, dimulai dari Membandingkan : Antri
benda nyata, gambar hingga Jumlah, Ukuran,
prosedur
model dan simbol matematika.

Peserta didik dapat


menghubungkan pemahamannya Mengurutkan:
tersebut dengan berbagai Jumlah (sedikit-
penggunaan bilangan dalam banyak) ukuran
(besar-kecil), prosedur
kehidupan sehari- hari/situasi (awal-akhir), posisi
nyata. (depan-belakang, atas-
bawah),
Bahasa IPAS PPKn

Peserta didik mampu Di akhir Fase A, peserta didik Peserta didik juga dapat
menceritakan kembali mengidentifikasi dan menyebutkan contoh
suatu informasi yang mengajukan pertanyaan perilaku dan sikap yang
dibaca atau didengar; tentang apa yang ada pada menjaga lingkungan
dan menceritakan dirinya maupun kondisi di sekitarnya, serta
kembali teks narasi lingkungan rumah dan sekolah mempraktikkannya di rumah
yang dibacakan atau serta mengidentifikasi dan di sekolah. Selain itu
dibaca dengan topik permasalahan sederhana yang dapat mengidentifikasi tugas
diri dan lingkungan. berkaitan dengan kehidupan dan peran dirinya dalam
sehari-hari. kegiatan bersama;

SD KELAS I

TEMA:
AKU CINTA
LINGKUNGAN

VALUES: TERBIASA HIDUP DISIPLIN, TERTIB, TERATUR, PEDULI


Membantu Ibu Memasak atau Merawat Tanaman)

• Pada akhir fase A, Anak dapat mengenali atribut


atribut benda yang terukur seperti panjang, berat,
luas, dan volume. Peserta didik dapat
membandingkan dan mengurutkan panjang, berat,
luas, dan volume menggunakan satuan tidak baku.
Peserta didik dapat satuan baku untuk mengukur,
membandingkan dan mengurutkan panjang, berat,
dan durasi waktu.
• Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan,
menyortir (kategorisasi), membandingkan, dan
menyajikan data dari banyak benda dengan
menggunakan turus dan gambar.
Adab :
Peduli, tanggung jawab, Respek terhadap lingkungan
Pemahaman atas cakupan konten yang dibangun
dalam diri peserta didik haruslah menunjukkan
keterkaitan antara biologi, fisika dan kimia.
Akibatnya, peserta didik memahami sains secara
menyeluruh untuk cakupan konten tertentu.
Pemahaman ini meliputi kemampuan berpikir
sistemik, memahami konsep, hubungan antar
konsep, hubungan kausalitas (sebab-akibat) serta
tingkat hierarkis suatu konsep.
(CP IPA SMP-2021)
Apa yang
Didiskusikan?
Bagaimana
satuan
Pertimbangan pendidikan
kekhasan
madrasah madrasah?
dalam
Keterkaita perumusan
n CP CP
dengan
komponen
lain
Kekhasan Nilai Madrasah
Kekhasan Madrasah tercermin
dalam jumlah dan konten
materi PAI dan Bahasa Arab PROSES
yang sarat dengan Agama,
yang mewarnai dalam cara
berfikir, bersikap dan
MAPEL
bertindak ketika mengelola
proses pembelajaran dan
penciptaan iklim akademik IKLIM
dalam ekosistem pendidikan AKADEMIK
madrasah yang agamis.
Nilai Kekhasan Madrasah dalam
Perumusan Kurikulum
 Karakter dan keterampilan abad-21 masuk eksplisit dalam CP, bukan merupakan hiden
kurikulum
 Orientasi nilai spiritualitas/sufistik dalam pendidikan sehingga tidak skuler dan liberal.
 Dimensi ukhrawi mewarnai dalam SKL, SI, dan CP yang akan diterjemahkan implementasinya
oleh Satuan madrasah dalam strategi pembelajaran dan penilaian, dengan panduan dari
pusat.
 Assesmen diagnostik, untuk pemetaan yang akurat, perlakuan tepat dan dukungan kuat.
 Pembelajaran berdifferensiasi,
 Layanan pendidikan inklusif diakomodir
 Kemerdekaan belajar dalam mencapai CP dan kebutuhan murid
 Moderasi beragama dan kontek berbangsa dan bernegara menjadi konteks.
CONTOH : SKL KHAS
MADRASAH
9. Memiliki kemampuan bersikap dan berprilaku akhlak karimah dalam
kehidupan sehari-hari pada lingkup keluarga, lingkungan sekitar, regional,
nasional dan global, yang berdasar pada pemahaman ulama yang sahih dari
al-Qur’an dan hadis yang termanifestasikan pada akidah yang benar sebagai
dasar dorongan beramal, dengan fikih sebagai basis ketentuan beribadah
dan bermuamalah, yang mengambil pelajaran dari sejarah kebudayaan Islam
sebagai inspirasi, serta mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Arab sebagai sarana mempelajarai agama dari sumber autentiknya untuk
pengamalan bagi diri sendiri (fardlu ‘ain) juga pendalaman untuk didakwakan
kepada orang lain (fardlu kifayah)........ (khusus MANPK)
10.Kemampuan membaca dan mendalami Al Qur’an-Hadis melalui kajian kitab
turats (kitab kuning) sebagai keunggulan/kekhasan lulusan Madrasah Aliyah
Program Keagamaan.
Contoh
Pengembangan standar isi PAI dan
Bahasa Arab di MA difokuskan pada:
1. Persiapan peserta didik memiliki sikap, perilaku akhlak karimah dan moderat sebagai bentuk
manifestasi agama dalam kehidupan sehari-hari;
2. Penumbuhan kompetensi dalam memahami nilai-nilai al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman
dalam pengamalan agama yang disandarkan pada pemahaman ulama yang sahih;
3. Penanaman akidah Islam sebagai manifestasi dan dasar dorongan beramal baik
secara vertikal (hablum minallah) maupun horizontal (hablum minannas wal alam);
4. Penerapan fikih sebagai basis ketentuan beribadah dan bermuamalah dalam menjalankan
agama pada kehidupan sosial kemasyarakatan;
5. Penumbuhan inspirasi yang bijaksana dan pemikiran yang moderat dalam
menjalankan kehidupan yang dipelajari melalui sejarah peradaban Islam;
6. Penumbuhan kompetensi komunikasi dengan menggunakan Bahasa Arab sebagai sarana
mempelajarai agama dari sumber autentiknya dalam menjaga pewarisan agama serta untuk
memenuhi kebutuhan bermuamalah.
92

Anda mungkin juga menyukai