Januari 2022
Benang Merah Pengembangan Kurikulum
Rancangan dan
Rancangan dan implementasi kurikulum saat ini: Arahperubahan
Arah Perubahan Kurikulum:
kurikulum:
Implementasi Kurikulum Saat Ini:
● Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam ● Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu
tahun
● Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan ● Fokus pada materi yang esensial, Capaian
yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
didik
● Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan
● Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan
sehingga guru kurang leluasa dalam karakteristik peserta didik
mengembangkan pembelajaran kontekstual
● Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi
● Teknologi digital belum digunakan secara sistematis guru untuk dapat terus mengembangkan praktik
untuk mendukung proses belajar guru melalui berbagi mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.
praktik baik
1 Pengembangan
Karakter
Akhlak beragama Mengenal dan Kolaborasi Pemahaman diri dan Memperoleh dan Menghasilkan
menghargai budaya situasi memproses gagasan yang
Akhlak pribadi bangsa Indonesia Kepedulian informasi dan orisinal
dan dunia Regulasi diri gagasan
Akhlak kepada Berbagi Menghasilkan karya
manusia Komunikasi dan Menganalisis dan dan tindakan yang
Akhlak kepada alam interaksi antar mengevaluasi orisinal
budaya penalaran
Akhlak bernegara Memiliki keluwesan
Refleksi dan Merefleksi dan berpikir dalam
tanggung jawab mengevaluasi mencari alternatif
terhadap pemikirannya sendiri solusi permasalahan
pengalaman
kebinekaan
Berkeadilan sosial
Profil Pelajar Pancasila dicapai
melalui proses pembelajaran Intrakurikuler
yang terpadu dan menyeluruh Mata pelajaran PPKn.
Kokurikuler
Pembelajaran berbasis
Budaya Sekolah projek yang kontekstual
Profil dan interaksi dengan
Iklim sekolah, kebijakan, Pelajar lingkungan sekitar.
pola interaksi dan Pancasila
komunikasi, serta
norma yang berlaku di
sekolah.
Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat.
Pengembangan Karakter
2 Fokus pada
Materi Esensial
Sebagai ilustrasi:
● Rata-rata jumlah kompetensi
Kurikulum Prototipe untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia
mengalami pengurangan 57%
dari rata-rata jumlah KD Kurikulum
2013
57% 28% 19%
● Rata-rata jumlah kompetensi
Kurikulum Prototipe untuk mata
pelajaran Matematika mengalami
pengurangan 28% dari rata-rata
jumlah KD Kurikulum 2013
Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan
Menyimak dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
Membaca & informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
Memirsa dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Capaian pembelajaran dalam bentuk
KI KD sangat banyak dan terpisah- Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab,
pisah. dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
Berbicara &
dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan
Mempresentasikan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang
dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan
topik diri dan lingkungan.
Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
3 Fleksibilitas Perancangan
Kurikulum Sekolah dan
Penyusunan Rencana
Pembelajaran
Sumber: Survei Monev Implementasi Kurikulum SP, PSKP-BSKAP, November 2021 KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 19
19
Proses memahami dan menerapkan kurikulum prototipe membutuhkan
waktu, namun dapat dilakukan oleh sekolah dengan beragam tingkatan.
Sumber: Survei Monev Implementasi Kurikulum SP, PSKP-BSKAP, November 2021 KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 20
20
Adaptasi Kurikulum Prototipe
di SD NU Al-Mustaniroh, Gresik, Jawa Timur
● Di tengah keterbatasan sarana prasarana dan pemahaman mengenai kurikulum prototipe, guru
tetap membuat modul ajar dan menerapkan di kelas. Guru menggunakan metode diskusi
kelompok, peragaan di halaman sekolah dan mulai menggunakan laptop, video, dan proyektor
dalam pengajaran.
● Siswa terlihat semangat ketika pembelajaran menggunakan proyektor untuk menyajikan materi.
Siswa juga lebih semangat melakukan pembelajaran di luar kelas dibanding di dalam kelas.
● Di kelas 1, guru menggunakan media kartu yang dibuat oleh guru untuk menjelaskan angka-
angka dan melaksanakan pembelajaran di halaman sekolah dengan menggelar tikar. Suasana pembelajaran dengan metode
diskusi kelompok di kelas 4
● Dalam pelaksanaan PSP ini, siswa terlihat tertarik dengan bahan ajarnya yang menampilkan
gambar yang menarik. Bagi siswa kelas 1 cara ini mendorong antusiasme mereka untuk
berpikir kritis mengenai gambar yang ada di bahan ajar tersebut.
“Sekolah menjadi lebih baik melalui pembelajaran-pembelajaran yang memberikan guru ruang
berinovasi. Sebenarnya di buku guru itu sudah ada petunjuk untuk melakukan apa, namun kita diberi
kebebasan untuk melakukan hal lain. Kami juga dapat menentukan metode sendiri untuk
pembelajaran”
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 23
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran diberlakukan hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini Informatika menjadi mata Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib Di kelas 10 pelajar dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan bermain- lingkungan sekitar, mata menyiapkan diri untuk Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
belajar berbasis buku pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru menentukan pilihan mata kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki hambatan
bacaan anak digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk pelajaran di kelas 11. Mata dari 60% ke 70% intelektual, capaian
mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula, pelajaran yang dipelajari pembelajarannya sama
Fase Fondasi untuk Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran serupa dengan di SMP Penerapan pembelajaran dengan sekolah reguler
meningkatkan kesiapan Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang berbasis projek dengan yang sederajat, dengan
bersekolah pendidikan informatika Di kelas 11 dan 12 pelajar mengintegrasikan mata pelajaran menerapkan prinsip
• Integrasi computational mengikuti mata pelajaran dari
Pembelajaran berbasis terkait. modifikasi kurikulum
thinking dalam mata Pembelajaran berbasis Kelompok Mapel Wajib, dan
projek untuk penguatan pelajaran Bahasa projek untuk penguatan profil memilih mata pelajaran dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sama dengan pelajar di
profil Pelajar Pancasila Indonesia, Matematika, Pelajar Pancasila dilakukan kelompok MIPA, IPS, Bahasa, menjadi mata pelajaran wajib sekolah reguler, pelajar di
setidaknya dilakukan dan IPAS minimal 3 kali dalam satu dan Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 semester). SLB juga menerapkan
melalui kegiatan perayaan tahun ajaran sesuai minat, bakat, dan pembelajaran berbasis
hari besar dan perayaan • Bahasa Inggris sebagai
aspirasinya Pelajar dapat memilih mata projek untuk menguatkan
tradisi lokal mata pelajaran pilihan
pelajaran di luar program Pelajar Pancasila dengan
Pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis keahliannya mengusung tema yang
projek untuk penguatan profil
projek untuk penguatan profil sama dengan sekolah
Pelajar Pancasila dilakukan
Pelajar Pancasila dilakukan Alokasi waktu khusus projek reguler, dengan
minimal 3 kali dalam satu
minimal 2 kali dalam satu penguatan profil pelajar kedalaman materi dan
tahun ajaran, dan pelajar
tahun ajaran Pancasila dan Budaya Kerja aktivitas sesuai dengan
menulis esai ilmiah sebagai
untuk peningkatan soft skill karakteristik dan
syarat kelulusan
(karakter dari dunia kerja) kebutuhan pelajar di SLB
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 24
Teknologi
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas X Program Sekolah Penggerak
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per
(minggu) tahun Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Seperti halnya di SMP, di kelas 10
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 SMA:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi, Ekonomi,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah, dan Geografi
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
Pendidikan Pancasila 54 (2) *** 18 72 digabung menjadi “Sejarah”
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Minimal 25% jam pelajaran dari setiap
Matematika 108 (3) 36 144
mata pelajaran wajib dialokasikan
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324 untuk projek kokurikuler
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 JP) 288 (8) 144 432
Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat
PJOK 72 (2) 36 108 mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108 kegiatan projek.
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
54 (2) *** 18 72
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**
Total 1098 (32) 486 1584
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas XI Program Sekolah Penggerak
Asumsi 36 minggu/tahun K13 Alokasi per tahun Alokasi Projek per
Total JP Per Tahun
(minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Pembelajaran reguler tidak
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 penuh 36 minggu untuk
72 (2) 36 108
memenuhi alokasi projek
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 (hanya 27 minggu)Total
jp/minggu = 44
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 22 jp dialokasikan untuk
mapel pilihan dari kelompok
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 IPA, IPS, Bahasa dan Budaya,
Pendidikan Pancasila* 2 dan Vokasi
54 (2) *** 18 72
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144 Hanya mapel kelompok
umum (highlighted hijau
Matematika 4 108 (3) 36 144 dalam tabel) yang
Bahasa Inggris 2 54 (2) *** 18 72 diintegrasikan dengan projek
kokurikuler
Seni, minimal 1 dari pilihan berikut: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni
2 72 (2) 36 108
Teater, d) Seni Tari *Pilih salah satu
PJOK 3 54 (2) *** 18 72
**
Sejarah 2 54 (2) *** 18 72
***Diselenggarakan bila
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792 Satuan Pendidikan memiliki
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan sumberdaya yang
mencukupi. Jika sekolah
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi
membuka kelompok ini,
720 (20) -
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan siswa wajib mengambil
Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, 22 792 minimal 1 mapel dari tiap
dsb.*** kelompok
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
72 (2) -
Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)***
Muatan Lokal 2 72(2)***
Contoh ilustrasi untuk pemilihan mata pelajaran SMA kelas 11-12
sesuai minat, bakat, dan aspirasi pelajar, tidak ada program peminatan di SMA
Kelompok Mata Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelompok Mata Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pelajaran Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pelajaran Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
18 JP/minggu Bahasa Indonesia 18 JP/minggu Bahasa Indonesia
(wajib diambil) Bahasa Inggris (wajib diambil) Bahasa Inggris
Matematika Matematika
Seni Musik Seni Teater
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Sejarah Sejarah
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi
Teknologi 28
Implikasi Perubahan dan Mitigasinya
30
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Prototipe
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Prototipe yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi kurikulum
prototipe.
Pilihan 1: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas sedang: satuan
pendidikan mengembangkan kurikulum operasional sekolah sesuai konteks lingkungan belajar
setempat pada PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Perangkat Ajar
● berbagai referensi perangkat ajar yang berkualitas
● berpihak pada peserta didik
Pelatihan Mandiri
● Materi pelatihan berkualitas yang bisa diakses kapanpun
● Contoh modul seperti Merdeka Belajar, Profil Pelajar
Pancasila dan Penyesuaian pembelajaran dengan
kebutuhan dan karakterisk murid
Terima kasih
33