Anda di halaman 1dari 38

Topik: Projek Penguatan

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Sosialisasi Dinas Pendidikan

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022


Materi Diskusi

Pentingnya projek penguatan


profil pelajar Pancasila sebagai
A program untuk mencapai Peran pengawas dalam
dimensi profil pelajar Pancasila membimbing satuan
pendidikan dalam penerapan
dan pengelolaan projek D
Prinsip-prinsip projek penguatan penguatan profil pelajar
profil pelajar Pancasila Pancasila
B penerjemahannya dalam
implementasi di satuan
pendidikan
Dukungan untuk
pengembangan dan penerapan
Implementasi projek projek penguatan profil pelajar
penguatan profil pelajar Pancasila: Panduan
C pengembangan projek
E
Pancasila di satuan
pendidikan penguatan profil pelajar
Pancasila dan contoh-contoh
modul
Pentingnya projek penguatan profil pelajar Pancasila

Apa pentingnya projek penguatan


profil pelajar Pancasila?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila M
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk “mengalami pengetahuan” sebagai
proses penguatan karakter sekaligus
kesempatan untuk belajar dari lingkungan T
sekitarnya. Dalam projek penguatan ini,
siswa memiliki kesempatan untuk mengupas
dan memahami tema-tema atau isu penting
seperti perubahan iklim, anti radikalisme, W

“... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita


kesehatan mental, budaya, wirausaha,
dekatkan hidupnya kepada perikehidupan teknologi dll., sehingga siswa bisa
rakyat, agar supaya mereka tidak hanya melakukan aksi nyata dalam menjawab
memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup
rakyatnya, akan tetapi juga dapat
isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan T
‘mengalaminya’ sendiri, dan kemudian belajar dan kebutuhannya. Tema ini dapat
tidak hidup berpisahan dengan berubah setiap tahunnya, ditentukan oleh
rakyatnya.”
Sumber: OECD (2018)
pemerintah pusat (Kemdikbud) berdasarkan
isu yang diprioritaskan. F
Dimensi dan elemen
profil pelajar Pancasila
Beriman, Berkebinekaan Bergotong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif
bertakwa kepada Global royong
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia

Akhlak beragama Mengenal dan Kolaborasi Pemahaman diri dan Memperoleh dan Menghasilkan
menghargai budaya situasi memproses gagasan yang
Akhlak pribadi bangsa Indonesia Kepedulian informasi dan orisinal
dan dunia Regulasi diri gagasan
Akhlak kepada Berbagi Menghasilkan karya
manusia Komunikasi dan Menganalisis dan dan tindakan yang
interaksi antar mengevaluasi orisinal
Akhlak kepada alam budaya penalaran
Memiliki keluwesan
Akhlak bernegara Refleksi dan Merefleksi dan berpikir dalam
tanggung jawab mengevaluasi mencari alternatif
terhadap pemikirannya solusi permasalahan
pengalaman sendiri
kebinekaan

Berkeadilan sosial
Penerapan profil pelajar
Intrakurikuler
Pancasila di sekolah
Muatan Pelajaran
Profil Pelajar Pancasila Kegiatan/ pengalaman
adalah karakter dan belajar
kemampuan yang
dibangun dalam
keseharian dan Projek untuk
dihidupkan dalam diri penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Pelajar
Pembelajaran berbasis
Indonesia
projek yang kontekstual
dan interaksi dengan
Budaya Sekolah lingkungan sekitar

Iklim sekolah, kebijakan,


pola interaksi dan Ekstrakurikuler
komunikasi, serta norma
yang berlaku di sekolah Kegiatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan,
dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari
intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk
merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila

Apa saja prinsip projek


penguatan profil pelajar
Pancasila?
Kontekstual Eksploratif

Holistik Berpusat
pada murid
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila

Bagaimana penerjemahan prinsip


projek penguatan profil pelajar
Pancasila dalam implementasi di
satuan pendidikan?
Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila

Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam
konteks perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita
untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami
sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema
projek yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah
tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran,
namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam
perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Di
samping itu, cara pandang holistik juga mendorong kita
untuk dapat melihat koneksi yang bermakna antar
komponen dalam pelaksanaan projek, seperti murid, guru,
sekolah, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari.
Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila

Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang
dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong guru
dan murid untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan
realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama
pembelajaran. Oleh karenanya, sekolah sebagai
penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang dan
kesempatan bagi murid untuk dapat mengeksplorasi
berbagai hal di luar lingkup sekolah. Tema-tema projek
yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh
persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing.
Dengan mendasarkan projek pada pengalaman nyata yang
dihadapi dalam keseharian, diharapkan murid dapat
mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara
aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.
Prinsip-prinsip kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Berpusat Pada Peserta Didik

Prinsip berpusat pada murid berkaitan dengan skema


pembelajaran yang mendorong murid untuk menjadi
subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses
belajarnya secara mandiri. Guru diharapkan dapat
mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar
mengajar yang menjelaskan banyak materi dan
memberikan banyak instruksi. Sebaliknya, guru sebaiknya
menjadi fasilitator pembelajaran yang memberikan
banyak kesempatan bagi murid untuk mengeksplorasi
berbagai hal atas dorongannya sendiri. Harapannya, setiap
kegiatan pembelajaran dapat mengasah kemampuan
murid dalam memunculkan inisiatif serta meningkatkan
daya untuk menentukan pilihan dan memecahkan masalah
yang dihadapinya.
Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila

Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk
membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan
pengembangan diri. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang
terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata
pelajaran. Oleh karenanya projek ini memiliki area
eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran,
alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan
pembelajaran. Namun demikian,
diharapkan pada perencanaan dan pelaksanaanya, guru
tetap dapat merancang kegiatan projek secara sistematis
dan terstruktur agar dapat memudahkan pelaksanaannya.
Prinsip eksploratif juga diharapkan dapat mendorong
peran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk
menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah
murid dapatkan dalam pelajaran intrakurikuler.
Posisi projek penguatan profil pelajar Pancasila

Kemendikbud menentukan tema Ditentukan berdasarkan prioritas yang


untuk setiap projek yang dinyatakan dalam Peta Jalan Pendidikan
diimplementasi di satuan Nasional 2020-2035, SDGs, dsb.
pendidikan
Tema ini perlu dikembangkan menjadi topik
Pemerintah Daerah dan Satuan yang lebih spesifik dan kontekstual di satuan
Pendidikan dapat merancang pendidikan
muatan lokal berupa projek
berdasarkan tema yang ditetapkan Tema ini dapat berubah setiap tahun
Penguatan profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran
berbasis projek adalah unit pembelajaran terintegrasi, bukan
tematik (webbed)*

Unit Pembelajaran Unit Pembelajaran


Integrasi ~ Jus Tematik ~ Gado-gado

Mata pelajaran dirangkai atau dipadu


dengan menggunakan satu tema.
Pengetahuan dan keterampilan
Pengetahuan dan keterampilan dari
(kompetensi) yang dalam projek terdiri
masing-masing mata pelajaran dapat
dari lintas disiplin ilmu, berpadu dan
diuraikan, sehingga meskipun temanya
melebur, tidak dipisahkan lagi mana yang
sama, muatan mapel Matematika,
merupakan bagian dari mapel-mapel
misalnya, masih bisa dipisahkan dengan
mapel Bahasa Indonesia, IPA, dsb.
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K) Kearifan Lokal (SD-SMA/K)
SD wajib Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan
memilih min. 2 jangka pendek maupun panjang, terhadap inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan
tema per kelangsungan kehidupan di dunia maupun kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah
tahun lingkungan sekitarnya. tersebut, serta perkembangannya. Siswa
mempelajari bagaimana dan mengapa
Melalui tema ini, murid mengembangkan masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti
kemampuan berpikir sistem untuk memahami yang ada, bagaimana perkembangan tersebut
SMP, SMA, dan keterkaitan aktivitas manusia dengan dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih
SMK wajib dampak-dampak global yang menjadi akibatnya, besar (nasional dan internasional), serta
termasuk perubahan iklim. Murid juga dapat dan
memilih min. 3 memahami apa yang berubah dari waktu ke
membangun kesadaran untuk bersikap dan
tema per waktu apa yang tetap sama. Siswa juga
berperilaku ramah lingkungan serta mencari jalan
mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik
tahun keluar untuk masalah lingkungan serta
kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang
lebih berkelanjutan dalam keseharian.
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan
dalam kehidupan mereka. Siswa juga belajar
Sekolah Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis untuk mempromosikan salah satu hal yang
menentukan keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur yang
tema dan (bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, dipelajarinya.
krisis air bersih dan lain sebagainya), serta
mengembangk Contoh muatan lokal:
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
annya untuk memitigasinya. Jawa Barat : sistem masyarakat di Kampung
setiap Naga
kelas/angkatan Contoh muatan lokal: Papua : sistem masyarakat di Lembah Baliem
Jakarta : situasi banjir
Kalimantan : hutan sebagai paru-paru dunia
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/K)
Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Mereka juga mempelajari perspektif berbagai agama dan
kepercayaan tentang fenomena global misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, dsb. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah berbagai
stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.
Melalui projek ini, siswa mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.

Contoh muatan lokal:


Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya

Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/K)


Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
Siswa melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji fenomena
perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari jalan
keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu
narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Siswa merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga kesejahteraan
dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.

Contoh muatan lokal:


Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja lokal
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Suara Demokrasi (SMP-SMA/K)
Dalam lingkungan sekolah, siswa mencoba mempraktikkan sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di Indonesia, termasuk
namun tidak terbatas pada proses pemilihan umum dan perumusan kebijakan. Melalui pembelajaran ini siswa merefleksikan makna
demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah
dan/atau dalam dunia kerja. Menggunakan kemampuan berpikir sistem, siswa menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap
kelangsungan demokrasi Pancasila.

Contoh muatan lokal:


Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa

Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI (SD-SMA/K)


Siswa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun
produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Siswa mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir
sistem, berpikir komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi. Melalui projek ini, siswa dapat
mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai
dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe produk bidang rekayasa (engineering). Mereka juga dapat mengasah
keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para siswa dapat membangun
budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

Contoh muatan lokal:


Membuat desain inovatif sederhana yang menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Kewirausahaan (SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan
aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Siswa kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal
dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga,
berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil
kegiatan mereka. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Siswa juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga
kerja profesional penuh integritas
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual

Kebekerjaan (SMK)
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.
Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.

Contoh muatan lokal:


Membuat sistem yang efisien untuk pemanfaatan bahan/material dalam industri
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila

Bagaimana pengembangan tema-


tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila dalam implementasi di
satuan pendidikan?
Untuk diksus, pada dasarnya projek
Contoh pengembangan tema bisa mengambil dan/atau
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN mengembangkan projek dari jenjang
lain menyesuaikan dengan kondisi dan
tahapan belajarnya.

SD SMP SMA SMK SLB


Contoh Kampanye sederhana Membuat purwarupa Mendesain sistem Membuat sistem yang Pengelolaan dan
Projek untuk memecahkan isu sistem pengelolaan pengelolaan sampah efisien untuk pemanfaatan sampah.
lingkungan, misal cara sampah di sekolah untuk mengatasi pemanfaatan Mengklasifikasikan
pencegahan kebakaran Melakukan penelitian permasalahan banjir di sampah, mengolah dan
bahan/material dalam
hutan atau banjir. dan perancangan sistem lingkungan sekitar memanfaatkan barang
Melakukan aksi dan pengelolaan sampah sekolah. industri tak terpakai untuk
melatih keterampilan berdasarkan eksplorasi Melakukan penelitian menjadi benda yang
komunikasi dengan dan pengolahan data dan perancangan sistem berdaya guna dan
menggunakan media nyata. berdasarkan data nyata memiliki nilai jual
visual dan verba dan praktik baik.

Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam
PPP yang Memperoleh dan Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya Menganalisis dan
disasar memproses informasi tindakan yang orisinal tindakan yang orisinal dan tindakan yang mengevaluasi
dan gagasan Memperoleh dan orisinal penalaran
memproses informasi Memperoleh dan
dan gagasan memproses informasi
dan gagasan
Diskusi : Apa saja isu yang dapat dikembangkan untuk tema
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

SD SMP SMA SMK SLB


Contoh
Projek

Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap Akhlak terhadap
PPP Memperoleh dan Menghasilkan karya Menghasilkan karya alam alam
yang memproses informasi dan tindakan yang dan tindakan yang Menghasilkan karya Menganalisis dan
disasar dan gagasan orisinal orisinal dan tindakan yang mengevaluasi
Memperoleh dan orisinal penalaran
memproses informasi Memperoleh dan
dan gagasan memproses informasi
dan gagasan
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
untuk SD- SMA

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek


dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi
jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran
dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama.
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
untuk SD- SMA

Dalam satu tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila


dilakukan sekurang-kurangnya:
a. 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI,
b. 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X,
c. 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA,
Informasi utama ● Deskripsi singkat projek. Satu paragraf singkat yang menjelaskan tentang tujuan
Komponen umum, ruang lingkup tema, dan relevansi projek dengan sekolah ( siswa)
Modul ● Dimensi dan sub elemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan
Projek ● Tujuan spesifik untuk fase tersebut
● Cara penggunaan perangkat ajar
● Alur kegiatan projek secara umum
● Relevansi projek untuk sekolah

Asesmen ● Penjelasan tentang aspek yang dinilai


● Instrumen penilaian (misalnya rubrik, evaluasi diri, dsb.) yang dapat langsung
digunakan guru
● Contoh umpan balik atau penilaian yang diberikan
● Lembar refleksi siswa
● Lembar refleksi guru

Persiapan ● Catatan penting untuk menyiapkan guru dan anggota komunitas sekolah lain
● Referensi yang akan digunakan

Langkah-langkah ● Alat dan bahan yang harus disiapkan dan dibutuhkan untuk setiap langkah
pelaksanaan ● Langkah-langkah kegiatan dan alokasi waktunya, termasuk bagaimana guru perlu
memainkan perannya sebagai fasilitator,

Kegiatan pengayaan Beberapa alternatif kegiatan tambahan sebagai bentuk pengayaan

Tips untuk guru Saran dan tips konkret agar proses belajar dapat lebih efektif
M

Contoh Rapor W

Projek T

F
Rapor Projek Skenario
Didi adalah peserta didik kelas 10 di SMA Bintang Kejora, Palangkaraya. Dalam setahun,
satuan pendidikan tersebut menyelenggarakan 3 projek pengembangan Profil Pancasila
dan setiap peserta didik wajib mengikutinya.

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika. Ada 2 dimensi Profil yang dibangun dalam projek ini:
● Kebinekaan global
● Bernalar kritis

Projek 2 | 3R
Projek ini adalah projek yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Projek ini membangun 3 dimensi Profil Pelajar Pancasila,
namun berbeda dengan projek pertama
● Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
● Mandiri
● Bernalar kritis

Projek 3 | Merancang Simulasi Digital


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. Ada 2 dimensi Profil yang
dibangun dalam projek ini:
● Kreatif
● Bernalar kritis
● Bergotong royong

Dalam setiap projek, pendidik mengambil beberapa sub elemen yang menjadi fokus pengembangan peserta didik, dan dilaporkan
dalam rapor projek.
Sekolah
Bintang
RAPOR PROJEK PROFIL Kejora

Nama sekolah SMA Bintang Kejora Kelas 10


Alamat Jl. Bijaksana no. 1, Palangkaraya Fase E
Nama Siswa Didi Felicia Herutami Tahun ajaran 2021/2022
NISN 201912345

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek pertama di kelas 10. Projek ini diharapkan membangun dua dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yakni berkebinekaan global dan bernalar kritis. Pada projek ini, siswa
belajar untuk membuka diri mengenal stigma dan stereotip yang ia punya terhadap orang yang
baru dikenal mengeksplorasi pengetahuan (dari segi hukum, kebijakan, juga norma sosial) dan
mengenal lebih dekat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia, mereduksi prasangka,
refleksi diri, dan bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata.
BB. Belum Berkembang MB. Mulai Berkembang BSH. Berkembang Sesuai SB. Sangat berkembang
Harapan

Siswa masih Siswa mulai Siswa telah Siswa mengembangkan


membutuhkan bimbingan mengembangkan mengembangkan kemampuannya
dalam mengembangkan kemampuan namun masih kemampuan hingga melampaui harapan
kemampuan belum ajek berada dalam tahap ajek

la YM a
kh n kw
M E,
ra uha rta

ia

an
ul
e

ka
n da , B

g
s

ng on
e
da pa an

iti

al in

yo ot
ke rim

kr
Be T

ob eb

tif

ro rg
ri
ar

gl rk
Be

di

Be
ea
al

Be
an

Kr
rn
Projek Kelas 10

M
Be
1. Mengenal dan
merawat keberagaman
agama dan keyakinan di BSH SB
Indonesia
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan BB MB BSH SB

keyakinan di Indonesia
Berkebinekaan global

●Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya. ✔


Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik keseharian
dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.

●Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya. Memahami pentingnya ✔


saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang
saling terhubung serta menunjukkannya dalam perilaku.

●Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan. Merefleksikan secara kritis dampak dari pengalaman ✔
hidup di lingkungan yang beragam terkait dengan perilaku, kepercayaan serta tindakannya terhadap
orang lain

●Menghilangkan stereotip dan prasangka. Mengkritik penggunaan stereotip dan prasangka yang ✔
ada dalam sejumlah teks dan permasalahan yang berkaitan dengan kelompok budaya tertentu dalam
lingkup nasional, regional, dan global.

●Menyelaraskan perbedaan budaya. Mengetahui tantangan dan keuntungan hidup dalam ✔


lingkungan dengan budaya yang beragam, serta memahami pentingnya kerukunan antar budaya
dalam kehidupan bersama yang harmonis.
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan BB MB BSH SB

keyakinan di Indonesia

Bernalar kritis

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Secara kritis ✔


mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai
sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Menganalisis dan ✔


mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil
keputusan.

●Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. Menjelaskan alasan untuk mendukung ✔


pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan
mengubah pemikirannya jika diperlukan.

Catatan proses:
Dalam mengerjakan projek ini, Didi aktif melibatkan diri dengan memberikan usulan tentang cara-cara untuk mengajak remaja lainnya membuka diri terhadap
stereotip tentang agama dan keyakinan. Wawasan yang luas dan pengalamannya berada di tengah lingkungan yang beragam sangat membantu Didi dalam
memberikan ide dan gagasan serta berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok. Ia aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing diskusi di kelompoknya,
sehingga ia dan teman kelompoknya dapat merancang kampanye yang efektif. Dalam pengerjaan projeknya pun, Didi tampak terbiasa untuk membantu teman yang
kesulitan.
Foto pelaksanaan projek penguatan profil M
pelajar Pancasila
T

Melipat kertas suara dan perhitungan suara pada pemilihan ketua OSIS di SMP Negeri 1 Ternate. F
M
Dukungan Pemerintah…

Apa saja dukungan pemerintah untuk


pengembangan dan penerapan projek T

penguatan profil pelajar Pancasila?


F
Panduan Pengembangan Projek M
Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Silakan scan kode atau


kunjungi link berikut ini T
untuk mengunduh panduan:

[QRcode]

https://kurikulum.kemdikbud.go T
.id/wp-content/unduhan/PP5_2
021.pdf

F
Contoh Cuplikan Modul Projek CONTOH

Modul Projek Fase D Asesmen Diagnostik. Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal murid yang dipakai untuk menentukan
Tema: Gaya Hidup kebutuhan diferensiasi murid, pengembangan alur dan kegiatan projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antarfase
Berkelanjutan Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap
Topik: Sampahku, perubahan iklim
Tanggungjawabku
Total waktu: 57 JP 1. 2. 3. 4. 5.
Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis
Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Masalah Sampah
Dimensi Profil Pelajar Pengelolaan Sampah Sampah
Pancasila:
● Beriman dan bertakwa Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
kepada Tuhan Yang Maha
Esa 6. 7. 8. 9.
● Gotong royong Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
● Bernalar kritis Pengorganisasian, dan Sampah di satuan Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
Penyajian Data pendidikanku satuan pendidikanku
Sub-elemen yang disasar Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
● Memahami
Keterhubungan Ekosistem 10. 11. 12. 13. 14.
Bumi Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
● Menjaga Sayangi satuan Sayangi satuan Sayangi satuan Sayangi satuan Simulasi Pameran
pendidikanku: pendidikanku: pendidikanku: pendidikanku:
Lingkungan Alam Sekitar Poster Aksi Nyata
Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster
● Kerja sama pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi satuan
● Koordinasi Sosial yang ada yang Baik pendidikanku
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi, Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi dan
15. 16. 17.
gagasan Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku satuan pendidikan
M
Kesimpulan
● Projek penguatan profil pelajar Pancasila
● Prinsip-prinsip projek penguatan PPP adalah
bertujuan untuk mencapai dimensi-dimensi
dalam profil pelajar Pancasila holistik, kontekstual, berpusat pada murid, dan
eksploratif T
● Projek penguatan profil pelajar Pancasila
(selanjutnya disebut projek penguatan PPP) ● Pemerintah menyediakan dukungan berupa
)adalah metode pembelajaran dimana siswa panduan pengembangan projek penguatan profil
belajar dengan secara aktif terlibat dalam dunia pelajar Pancasila dan contoh-contoh modul.
nyata dan projek yang bermakna secara pribadi. ● Projek berfokus pada proses menju kompetensi
dan karakter yang diharapkan terbangun pada W
Projek penguatan PPP ini memberi kesempatan
bagi siswa untuk belajar di situasi belajar yang anak, bukan pada produk atau hasil akhir
berbeda (dalam situasi yang lebih tidak formal, ● Siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam rencana
struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar dan evaluasi projek
yang lebih interaktif dan juga terlibat langsung ● Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak dan
dengan lingkungan sekitar) dan lintas mata seragam dalam pelaksanaan projek T
pelajaran untuk penguatan karakter dan ● Berbagai bentuk asesmen diharapkan digunakan
kompetensi umum (transversal atau general sepanjang proses projek
competences ). ● Pelibatan masyarakat, komunitas, dan mitra
● Dalam implementasinya projek penguatan PPP
diharapkan dilakukan dalam projek sehingga
dilaksanakan sebagai kegiatan ko-kurikuler dan dampak dari projek berpotensi lebih luas
F
tidak perlu dipetakan untuk mencapai CP.
Terima Kasih
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022

Anda mungkin juga menyukai