Anda di halaman 1dari 54

Topik: Projek Penguatan

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Sosialisasi Dinas Pendidikan

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022


Mari kita cek pemahaman terlebih dahulu

Kurikulum Merdeka & asesmen untuk pembelajaran:

Asesmen adalah bagian penting dari pembelajaran.


Silakan scan kode atau
kunjungi link berikut ini jika
Anda bersedia melakukan Dalam Kurikulum Merdeka, asesmen digunakan untuk
self-assessment: menginformasikan pendidik dan peserta didik tentang kebutuhan
belajar mereka. Dengan demikian, asesmen dalam pembelajaran
tidak digunakan untuk memberikan nilai dan ranking berdasarkan
hasil belajar, tetapi justru memandu proses belajar.

Sosialisasi merupakan proses belajar. Oleh karena itu, Ibu dan


Bapak peserta dapat menggunakan asesmen ini untuk memandu
proses yang Ibu dan Bapak lalui untuk memahami kebijakan
pemulihan pembelajaran.
bit.ly/AsesmenP5_Dinas

Asesmen ini tidak wajib dan tidak memberi dampak apapun selain
untuk pembelajaran kita sendiri :)
Tujuan Diskusi

Memahami konsep projek penguatan profil Pelajar Pancasila agar


dapat mengembangkan kegiatan pendampingan yang dibutuhkan
satuan pendidikan.
Materi Diskusi

Pentingnya projek penguatan


profil pelajar Pancasila sebagai
A program untuk mencapai Peran pengawas dalam
dimensi profil pelajar Pancasila membimbing satuan
pendidikan dalam penerapan
dan pengelolaan projek D
Prinsip-prinsip projek penguatan penguatan profil pelajar
profil pelajar Pancasila Pancasila
B penerjemahannya dalam
implementasi di satuan
pendidikan
Dukungan untuk
pengembangan dan penerapan
Implementasi projek projek penguatan profil pelajar
penguatan profil pelajar Pancasila: Panduan
C pengembangan projek E
Pancasila di satuan
pendidikan penguatan profil pelajar
Pancasila dan contoh-contoh
modul
Kesepakatan Proses Diskusi
Apakah kita sepakat untuk hal-hal berikut ini? (centang jika sepakat)

❏ Mengikuti kegiatan secara utuh sepanjang 120 menit


❏ Berpartisipasi dalam aktivitas belajar
❏ Mengaktifkan ‘raise hand’ sebelum bertanya/atau
berbicara serta menunggu sampai dipersilahkan oleh
moderator. setelah selesai, klik ‘lower hand’
❏ …. (ada hal lain yang kita sepakati?)
❏ …
Pentingnya projek penguatan profil pelajar Pancasila

Apa pentingnya projek penguatan


profil pelajar Pancasila?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila M
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk “mengalami pengetahuan” sebagai
proses penguatan karakter sekaligus
kesempatan untuk belajar dari lingkungan T
sekitarnya. Dalam projek penguatan ini,
siswa memiliki kesempatan untuk mengupas
dan memahami tema-tema atau isu penting
seperti perubahan iklim, anti radikalisme, W

“... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita


kesehatan mental, budaya, wirausaha,
dekatkan hidupnya kepada perikehidupan teknologi dll., sehingga siswa bisa
rakyat, agar supaya mereka tidak hanya melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-
memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang
hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat
isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar T
‘mengalaminya’ sendiri, dan kemudian dan kebutuhannya. Tema ini dapat berubah
tidak hidup berpisahan dengan setiap tahunnya, ditentukan oleh
rakyatnya.”
Sumber: OECD (2018)
pemerintah pusat (Kemdikbud) berdasarkan
isu yang diprioritaskan. F
Latar Belakang projek penguatan profil pelajar Pancasila

• Dalam penguatan karakter dan kompetensi umum (transversal atau general competences),
penting bagi siswa belajar lintas ilmu. Namun demikian, pembelajaran berbasis projek ini
belum menjadi kebiasaan di kebanyakan sekolah di Indonesia, sehingga perlu dukungan
kebijakan pusdat.
• Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah terjemahan dari pengurangan beban
belajar di kelas (intrakurikuler) sebagaimana rekomendasi kajian-kajian internasional, agar
siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar di setting yang berbeda (less formal,
less structured, more interactive, engaged in community)
• Siswa perlu lebih peka terhadap isu-isu terkait SDGs. Mengeksplorasi isu tersebut lebih
banyak di luar mata pelajaran dalam bentuk projek memberikan ruang lebih besar untuk
mengenali, memahami, dan mendalami isu tersebut. Diharapkan, siswa dapat menjadi
warga Indonesia dan warga dunia yang bertanggung jawab dan aktif berkontribusi
Nasionalisme terbangun dalam diri pelajar Indonesia
sebagai buah dari perkembangan elemen sekurang-
kurangnya dari 3 (tiga) dimensi: elemen Akhlak bernegara
dalam dimensi (1) Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan Berakhlak Mulia, kepedulian pada sesama
yang merupakan bagian dari dimensi (2) Bergotong
Royong, serta dimensi (3) Berkebinekaan Global.

Pelajar Indonesia terbangun identitas dirinya secara


matang dan memiliki nilai-nilai nasionalisme yang
tertanam kuat, seiring dengan terbangunnya rasa
“Konsep karakter yang kemanusiaan. Dengan demikian, kecintaannya pada tanah
lebih kompleks air serta tekadnya untuk membela keutuhan bangsa dan
terbangun sebagai hasil Negara Indonesia berkembang sejalan dengan
kesadarannya bahwa ia adalah bagian dari warga dunia
sintesis beberapa yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan universal.
dimensi, sebagai contoh Keseimbangan identitas diri sebagai warga negara yang
konsep nasionalisme” nasionalis dan warga dunia yang humanis mendorong
pelajar Indonesia memiliki jati diri yang kuat dalam
merepresentasikan budaya luhur bangsanya, terbuka,
dikutip dari naskah inklusif, dan siap berkontribusi untuk memajukan
akademik bangsanya dan dunia
Dimensi dan elemen
profil pelajar Pancasila
Beriman, Berkebinekaan Bergotong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif
bertakwa kepada Global royong
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia

Akhlak beragama Mengenal dan Kolaborasi Pemahaman diri dan Memperoleh dan Menghasilkan
menghargai budaya situasi memproses gagasan yang
Akhlak pribadi bangsa Indonesia Kepedulian informasi dan orisinal
dan dunia Regulasi diri gagasan
Akhlak kepada Berbagi Menghasilkan karya
manusia Komunikasi dan Menganalisis dan dan tindakan yang
interaksi antar mengevaluasi orisinal
Akhlak kepada alam budaya penalaran
Memiliki keluwesan
Akhlak bernegara Refleksi dan Merefleksi dan berpikir dalam
tanggung jawab mengevaluasi mencari alternatif
terhadap pemikirannya solusi permasalahan
pengalaman sendiri
kebinekaan

Berkeadilan sosial
Penerapan profil pelajar
Intrakurikuler
Pancasila di sekolah
Muatan Pelajaran
Profil Pelajar Pancasila Kegiatan/ pengalaman
adalah karakter dan belajar
kemampuan yang
dibangun dalam
keseharian dan Projek untuk
dihidupkan dalam diri penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Pelajar
Pembelajaran berbasis
Indonesia
projek yang kontekstual
dan interaksi dengan
Budaya Sekolah lingkungan sekitar

Iklim sekolah, kebijakan,


pola interaksi dan Ekstrakurikuler
komunikasi, serta norma
yang berlaku di sekolah Kegiatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan,
dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari
intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk
merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila

Apa saja prinsip projek


penguatan profil pelajar
Pancasila?
Kontekstual Eksploratif

Holistik Berpusat
pada murid
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila

Bagaimana penerjemahan prinsip


projek penguatan profil pelajar
Pancasila dalam implementasi di
satuan pendidikan?
Diskusi penerjemahan prinsip: Holistik

Seperti apa penerapannya?

Guru Siswa
Diskusi penerjemahan prinsip: Kontekstual

Seperti apa penerapannya?

Guru Siswa
Diskusi penerjemahan prinsip: Berpusat pada murid

Seperti apa penerapannya?

Guru Siswa
Diskusi penerjemahan prinsip: Eksploratif

Seperti apa penerapannya?

Guru Siswa
Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila

Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam
konteks perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita
untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami
sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema
projek yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah
tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran,
namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam
perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Di
samping itu, cara pandang holistik juga mendorong kita
untuk dapat melihat koneksi yang bermakna antar
komponen dalam pelaksanaan projek, seperti murid, guru,
sekolah, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari.
Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila

Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang
dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong guru
dan murid untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan
realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama
pembelajaran. Oleh karenanya, sekolah sebagai
penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang dan
kesempatan bagi murid untuk dapat mengeksplorasi
berbagai hal di luar lingkup sekolah. Tema-tema projek
yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh
persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing.
Dengan mendasarkan projek pada pengalaman nyata
yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan murid dapat
mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara
aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.
Prinsip-prinsip kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Berpusat Pada Peserta


Didik

Prinsip berpusat pada murid berkaitan dengan skema


pembelajaran yang mendorong murid untuk menjadi
subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses
belajarnya secara mandiri. Guru diharapkan dapat
mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar
mengajar yang menjelaskan banyak materi dan
memberikan banyak instruksi. Sebaliknya, guru sebaiknya
menjadi fasilitator pembelajaran yang memberikan
banyak kesempatan bagi murid untuk mengeksplorasi
berbagai hal atas dorongannya sendiri. Harapannya,
setiap kegiatan pembelajaran dapat mengasah
kemampuan murid dalam memunculkan inisiatif serta
meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila

Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk
membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan
pengembangan diri. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang
terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata
pelajaran. Oleh karenanya projek ini memiliki area
eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran,
alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan
pembelajaran. Namun demikian,
diharapkan pada perencanaan dan pelaksanaanya, guru
tetap dapat merancang kegiatan projek secara sistematis
dan terstruktur agar dapat memudahkan pelaksanaannya.
Prinsip eksploratif juga diharapkan dapat mendorong
peran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk
menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah
murid dapatkan dalam pelajaran intrakurikuler.
Penguatan profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran
berbasis projek adalah unit pembelajaran terintegrasi, bukan
tematik (webbed)*

Unit Pembelajaran Unit Pembelajaran


Integrasi ~ Jus Tematik ~ Gado-gado

Mata pelajaran dirangkai atau dipadu


dengan menggunakan satu tema.
Pengetahuan dan keterampilan
Pengetahuan dan keterampilan dari
(kompetensi) yang dalam projek terdiri
masing-masing mata pelajaran dapat
dari lintas disiplin ilmu, berpadu dan
diuraikan, sehingga meskipun temanya
melebur, tidak dipisahkan lagi mana yang
sama, muatan mapel Matematika,
merupakan bagian dari mapel-mapel
misalnya, masih bisa dipisahkan dengan
mapel Bahasa Indonesia, IPA, dsb.
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K) Kearifan Lokal (SD-SMA/K)
SD wajib Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan
memilih min. jangka pendek maupun panjang, terhadap inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan
2 tema per kelangsungan kehidupan di dunia maupun kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah
tahun lingkungan sekitarnya. tersebut, serta perkembangannya. Siswa
mempelajari bagaimana dan mengapa
Melalui tema ini, murid mengembangkan masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti
kemampuan berpikir sistem untuk memahami yang ada, bagaimana perkembangan tersebut
SMP, SMA, keterkaitan aktivitas manusia dengan dampak- dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih
dan SMK wajib dampak global yang menjadi akibatnya, termasuk besar (nasional dan internasional), serta
perubahan iklim. Murid juga dapat dan membangun
memilih min. memahami apa yang berubah dari waktu ke
kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
3 tema per waktu apa yang tetap sama. Siswa juga
lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah
tahun mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik
lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta
kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
perilaku yang lebih berkelanjutan dalam keseharian.
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan
Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis dalam kehidupan mereka. Siswa juga belajar
Sekolah untuk mempromosikan salah satu hal yang
keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya
menentukan (bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur
tema dan krisis air bersih dan lain sebagainya), serta yang dipelajarinya.
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
mengembangk Contoh muatan lokal:
memitigasinya.
annya untuk Jawa Barat : sistem masyarakat di Kampung
setiap Contoh muatan lokal: Naga
kelas/angkatan Jakarta : situasi banjir Papua : sistem masyarakat di Lembah Baliem
Kalimantan : hutan sebagai paru-paru dunia
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/K)
Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Mereka juga mempelajari perspektif berbagai agama dan
kepercayaan tentang fenomena global misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, dsb. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah berbagai
stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.
Melalui projek ini, siswa mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.

Contoh muatan lokal:


Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya

Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/K)


Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
Siswa melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji fenomena
perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari jalan
keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu
narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Siswa merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga kesejahteraan
dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.

Contoh muatan lokal:


Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja lokal
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Suara Demokrasi (SMP-SMA/K)
Dalam lingkungan sekolah, siswa mencoba mempraktikkan sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di Indonesia, termasuk
namun tidak terbatas pada proses pemilihan umum dan perumusan kebijakan. Melalui pembelajaran ini siswa merefleksikan makna
demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah
dan/atau dalam dunia kerja. Menggunakan kemampuan berpikir sistem, siswa menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap
kelangsungan demokrasi Pancasila.

Contoh muatan lokal:


Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa

Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI (SD-SMA/K)


Siswa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun
produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Siswa mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir
sistem, berpikir komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi. Melalui projek ini, siswa dapat
mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai
dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe produk bidang rekayasa (engineering). Mereka juga dapat mengasah
keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para siswa dapat membangun
budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

Contoh muatan lokal:


Membuat desain inovatif sederhana yang menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Kewirausahaan (SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan
aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Siswa kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal
dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga,
berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil
kegiatan mereka. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Siswa juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga
kerja profesional penuh integritas
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual

Kebekerjaan (SMK)
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.
Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.

Contoh muatan lokal:


Membuat sistem yang efisien untuk pemanfaatan bahan/material dalam industri
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan PAUD
Mengenali dan belajar untuk merawat ciptaan Tuhan, berkreasi menggunakan bahan-bahan yang
tidak terpakai untuk memperpanjang waktu gunanya, serta projek-projek kecil yang mendorong
anak untuk bersyukur atas karunia lingkungan alam sekitar dengan menjaga kebersihan dan
Aku sayang bumi merawat lingkungan alam sekitarnya. Melalui projek ini, diharapkan kesadaran anak untuk
(dari Tema bersikap dan berperilaku ramah lingkungan sehingga kelak ia terdorong untuk mencari jalan
01 Perubahan Iklim keluar untuk masalah lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta praktik kerja yang lebih
Global) berkelanjutan.
Contoh projek: Mengenalkan kebiasaan mengurangi dan mengorganisasi sampah. Mengajarkan
anak-anak cara konsumsi yang lebih efisien. Bisa juga dilanjutkan berkarya membuat benda
fungsional dengan mendaur ulang barang/sampah

Mengenali, membangun rasa ingin tahu, dan mengapresiasi keunikan budaya melalui hal
sederhana dalam keseharian (makanan, musik, pakaian, permainan tradisional, dll.). Mereka juga
diajak untuk mengenali identitas diri dan kebiasaan-kebiasaan budaya dalam keluarga,
mengenali identitas teman dan orang terdekatnya melalui berbagai kegiatan eksplorasi dan
Aku cinta
berkarya.
02 Indonesia
Contoh projek: Mengeksplorasi beragam kudapan tradisional, termasuk rasa, bentuk, tekstur,
(dari Tema
Kearifan Lokal) warna, dan karakteristik lainnya. Mempelajari bahan dan proses pembuatannya, serta sejarah
lokal terkait kudapan tersebut.
Mengunjungi pameran budaya dan anak diajak mengapresiasi atau menceritakan ulang isi
pameran; baju daerah, tarian tradisional dan makanan tradisional.
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan PAUD

Mengenalkan anak untuk berinteraksi dengan teman yang beragam, mengenali hal-hal yang
Bermain dan sama dan berbeda yang dimiliki diri dan temannya dalam berbagai hal. Dari perbedaan tersebut,
bekerjasama/ anak belajar untuk menghormati orang lain yang berbeda dengan dirinya. Anak belajar
Kita Semua memandang dari sudut pandang yang berbeda, bermain dan bekerja sama dengan teman yang
03 Bersaudara lebih beragam sehingga anak mempraktekkan hidup rukun dan damai.
(dari Tema Contoh projek: Menciptakan atau memodifikasi permainan-permainan yang bisa dilakukan
Bhinneka secara kolaboratif untuk merayakan hari kemerdekaan. Ide-ide permainan ini akan dimainkan
Tunggal Ika) bersama dengan anak-anak di kelas lain di sekolah atau sekitar lingkungan sekolah
(mengenalkan anak pada lingkungan baru di luar kesehariannya)

Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya, serta
Imajinasiku/ mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan. Mengunjungi tempat-tempat yang memantik
Imajinasi dan imajinasi dan rasa ingin tahu, merasakan pengalaman mengunjungi tempat-tempat yang
memantik rasa ingin tahu dan imajinasi, lalu meresponsnya dengan karya yang inovatif dan
04 Kreativitasku
kreatif sesuai dengan tahapan perkembangannya, seperti membuat model atau prototipe
(dari Tema
Berekayasa dan imajinatif.
Berteknologi) Contoh projek: anak diajak mengunjungi taman bermain tematik, setelahnya membuat karya
imajinatif melalui gambar atau menyusun balok dengan tema taman bermain paling asyik
menurut anak. Setelah itu anak menceritakan karyanya.
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila

Bagaimana pengembangan tema-


tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila dalam implementasi di
satuan pendidikan?
Contoh pengembangan tema Untuk diksus, pada dasarnya projek bisa
mengambil dan/atau mengembangkan
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN projek dari jenjang lain menyesuaikan
dengan kondisi dan tahapan belajarnya.

SD SMP SMA SMK SLB


Contoh Kampanye sederhana Membuat purwarupa Mendesain sistem Membuat sistem yang Pengelolaan dan
Projek untuk memecahkan isu sistem pengelolaan pengelolaan sampah efisien untuk pemanfaatan sampah.
lingkungan, misal cara sampah di sekolah untuk mengatasi pemanfaatan Mengklasifikasikan
pencegahan kebakaran Melakukan penelitian permasalahan banjir di sampah, mengolah dan
bahan/material dalam
hutan atau banjir. dan perancangan sistem lingkungan sekitar memanfaatkan barang
Melakukan aksi dan pengelolaan sampah sekolah. industri tak terpakai untuk
melatih keterampilan berdasarkan eksplorasi Melakukan penelitian menjadi benda yang
komunikasi dengan dan pengolahan data dan perancangan sistem berdaya guna dan
menggunakan media nyata. berdasarkan data nyata memiliki nilai jual
visual dan verba dan praktik baik.

Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam
PPP yang Memperoleh dan Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya Menganalisis dan
disasar memproses informasi tindakan yang orisinal tindakan yang orisinal dan tindakan yang mengevaluasi
dan gagasan Memperoleh dan orisinal penalaran
memproses informasi Memperoleh dan
dan gagasan memproses informasi
dan gagasan
Diskusi : Apa saja isu yang dapat dikembangkan untuk tema
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

SD SMP SMA SMK SLB


Contoh
Projek

Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap Akhlak terhadap
PPP Memperoleh dan Menghasilkan karya Menghasilkan karya alam alam
yang memproses informasi dan tindakan yang dan tindakan yang Menghasilkan karya Menganalisis dan
disasar dan gagasan orisinal orisinal dan tindakan yang mengevaluasi
Memperoleh dan orisinal penalaran
memproses informasi Memperoleh dan
dan gagasan memproses
informasi dan
gagasan
Projek penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD

Penguatan profil pelajar Pancasila di Satuan pendidikan


PAUD dilakukan dalam konteks memilih minimal 2 tema
perayaan tradisi lokal, hari besar
setiap tahunnya.
nasional, dan internasional.
Pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila menggunakan alokasi
waktu kegiatan di PAUD.

Tidak ada rapor tersendiri untuk projek


di PAUD. Proses projek diharapkan
dapat muncul dalam portofolio atau
catatan asesmen anak.
Alokasi Waktu Projek
SMK Kelas XII 36 JP
PAUD: tidak ada minimal (Program 3 tahun):
alokasi waktu
SMK Kelas XII 144 JP
SD kelas I‒V: 252 JP (Program 4 tahun):

SD kelas VI: 224 JP SDLB Kelas I: 234 JP

SMP kelas VII‒VIII: 360 JP SDLB Kelas II: 252 JP

SMP kelas IX: 320 JP SDLB Kelas III - V: 306 JP

SMA kelas X: 486 JP SDLB Kelas VI: 272 JP

SMA kelas XI: 216 JP SMPLB Kelas VII - VIII 306 JP

SMA kelas XII: 192 JP SMPLB Kelas IX 272 JP

SMK Kelas X: 288 JP SMALB Kelas X - XI 378 JP

SMK Kelas XI: 144 JP SMALB Kelas XII 336 JP


Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
untuk SD- SMA

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek


dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi
jam pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama.
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
untuk SD- SMA

Dalam satu tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila


dilakukan sekurang-kurangnya:

a. 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI,


b. 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X,
c. 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA,
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
untuk SMK

Untuk SMK/MAK, dalam satu tahun ajaran, Karena jenjang SMK/MAK sudah memiliki mata pelajaran
projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka tema ini tidak
dilakukan sekurang-kurangnya 3 projek menjadi pilihan untuk jenjang SMK. Untuk SMK, ada tema
dengan 2 tema pilihan dan 1 tema wajib yaitu Kebekerjaan. Pada tema ini, peserta didik
Kebekerjaan di kelas X, 2 projek dengan 1 menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah
tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan
XI, dan 1 projek dengan tema Kebekerjaan di dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman
kelas XII SMK/MAK. Kelas XIII pada SMK terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan
program 4 tahun tidak mengambil projek kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan
penguatan profil pelajar Pancasila. keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini.
Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah
Projek penguatan profil pelajar Pancasila di kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang
SMK dapat dilaksanakan secara terpadu dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai
berkolaborasi dengan mitra dunia kerja, atau tema wajib khusus jenjang SMK/MAK.
dengan komunitas/organisasi serta
masyarakat.
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk
Pendidikan Khusus

● Untuk diksus, pada dasarnya projek bisa mengambil dan/atau mengembangkan


projek dari jenjang lain menyesuaikan dengan kondisi dan tahapan belajarnya.

● Penerjemahan tema dalam projek disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan ABK

● Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat diintegrasikan pada


mata pelajaran keterampilan atau mapel lain yang relevan

● Akan ada pedoman pelaksanaan tersendiri untuk implementasi ini


Apa saja yang perlu disiapkan Sekolah Penggerak
untuk dapat menggulirkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?

Pengelolaan waktu dan


Guru
kegiatan
• Menyiapkan sistem dari
perencanaan hingga penilaian
• Pengelolaan jam pelajaran dan
• Sistem pendokumentasian
kolaborasi guru
projek untuk dapat digunakan
• Pengaturan agar alokasi jam sebagai portofolio
mengajar guru tetap sama
• Kolaborasi dengan narasumber
pengaya projek: masyarakat,
komunitas, universitas, praktisi
M

Contoh Rapor W

Projek T

F
Rapor Projek Skenario
Didi adalah peserta didik kelas 10 di SMA Bintang Kejora, Palangkaraya. Dalam setahun,
satuan pendidikan tersebut menyelenggarakan 3 projek pengembangan Profil Pancasila
dan setiap peserta didik wajib mengikutinya.

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika. Ada 2 dimensi Profil yang dibangun dalam projek ini:
● Kebinekaan global
● Bernalar kritis

Projek 2 | 3R
Projek ini adalah projek yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Projek ini membangun 3 dimensi Profil Pelajar Pancasila,
namun berbeda dengan projek pertama
● Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
● Mandiri
● Bernalar kritis

Projek 3 | Merancang Simulasi Digital


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. Ada 2 dimensi Profil yang
dibangun dalam projek ini:
● Kreatif
● Bernalar kritis
● Bergotong royong

Dalam setiap projek, pendidik mengambil beberapa sub elemen yang menjadi fokus pengembangan peserta didik, dan dilaporkan
dalam rapor projek.
Sekolah
Bintang
RAPOR PROJEK PROFIL Kejora

Nama sekolah SMA Bintang Kejora Kelas 10


Alamat Jl. Bijaksana no. 1, Palangkaraya Fase E
Nama Siswa Didi Felicia Herutami Tahun ajaran 2021/2022
NISN 201912345

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek pertama di kelas 10. Projek ini diharapkan membangun dua dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yakni berkebinekaan global dan bernalar kritis. Pada projek ini, siswa
belajar untuk membuka diri mengenal stigma dan stereotip yang ia punya terhadap orang
yang baru dikenal mengeksplorasi pengetahuan (dari segi hukum, kebijakan, juga norma sosial)
dan mengenal lebih dekat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia, mereduksi
prasangka, refleksi diri, dan bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui
aksi nyata.
BB. Belum Berkembang MB. Mulai Berkembang BSH. Berkembang Sesuai SB. Sangat berkembang
Harapan

Siswa masih Siswa mulai Siswa telah Siswa mengembangkan


membutuhkan bimbingan mengembangkan mengembangkan kemampuannya
dalam mengembangkan kemampuan namun masih kemampuan hingga melampaui harapan
kemampuan belum ajek berada dalam tahap ajek

Projek Kelas 10

1. Mengenal dan
merawat keberagaman
agama dan keyakinan BSH SB
di Indonesia
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan BB MB BSH SB

keyakinan di Indonesia
Berkebinekaan global

●Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya. ✔


Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik keseharian
dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.

●Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya. Memahami pentingnya ✔


saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang
saling terhubung serta menunjukkannya dalam perilaku.

●Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan. Merefleksikan secara kritis dampak dari pengalaman ✔
hidup di lingkungan yang beragam terkait dengan perilaku, kepercayaan serta tindakannya
terhadap orang lain

●Menghilangkan stereotip dan prasangka. Mengkritik penggunaan stereotip dan prasangka yang ✔
ada dalam sejumlah teks dan permasalahan yang berkaitan dengan kelompok budaya tertentu
dalam lingkup nasional, regional, dan global.

●Menyelaraskan perbedaan budaya. Mengetahui tantangan dan keuntungan hidup dalam ✔


lingkungan dengan budaya yang beragam, serta memahami pentingnya kerukunan antar budaya
dalam kehidupan bersama yang harmonis.
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan BB MB BSH SB

keyakinan di Indonesia
Bernalar kritis

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Secara kritis ✔


mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai
sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Menganalisis dan ✔


mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil
keputusan.

●Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. Menjelaskan alasan untuk mendukung ✔


pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan
mengubah pemikirannya jika diperlukan.

Catatan proses:
Dalam mengerjakan projek ini, Didi aktif melibatkan diri dengan memberikan usulan tentang cara-cara untuk mengajak remaja lainnya membuka diri terhadap
stereotip tentang agama dan keyakinan. Wawasan yang luas dan pengalamannya berada di tengah lingkungan yang beragam sangat membantu Didi dalam
memberikan ide dan gagasan serta berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok. Ia aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing diskusi di
kelompoknya, sehingga ia dan teman kelompoknya dapat merancang kampanye yang efektif. Dalam pengerjaan projeknya pun, Didi tampak terbiasa untuk
membantu teman yang kesulitan.
Foto pelaksanaan projek penguatan profil M

pelajar Pancasila
T

Melipat kertas suara dan perhitungan suara pada pemilihan ketua OSIS di SMP Negeri 1 Ternate. F
M
Dukungan Pemerintah…

Apa saja dukungan pemerintah untuk


pengembangan dan penerapan projek T

penguatan profil pelajar Pancasila?


F
Panduan Pengembangan Projek M
Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Silakan scan kode atau


kunjungi link berikut ini T
untuk mengunduh
panduan:

[QRcode]

https://kurikulum.kemdikbud.go T
.id/wp-
content/unduhan/PP5_2021.pd
f

F
Contoh Cuplikan Modul Projek CONTOH

Modul Projek Fase D Asesmen Diagnostik. Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal murid yang dipakai untuk menentukan
Tema: Gaya Hidup kebutuhan diferensiasi murid, pengembangan alur dan kegiatan projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antarfase
Berkelanjutan
Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap
Topik: Sampahku, perubahan iklim
Tanggungjawabku
Total waktu: 57 JP 1. 2. 3. 4. 5.
Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis
Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Masalah Sampah
Dimensi Profil Pelajar Pengelolaan Sampah Sampah
Pancasila:
● Beriman dan bertakwa Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
kepada Tuhan Yang
Maha Esa 6. 7. 8. 9.
● Gotong royong Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
● Bernalar kritis Pengorganisasian, dan Sampah di satuan Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
Penyajian Data pendidikanku satuan pendidikanku
Sub-elemen yang disasar Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
● Memahami
Keterhubungan Ekosistem 10. 11. 12. 13. 14.
Bumi Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
● Menjaga Sayangi satuan Sayangi satuan Sayangi satuan Sayangi satuan Simulasi Pameran
pendidikanku: pendidikanku: pendidikanku: pendidikanku:
Lingkungan Alam Sekitar Poster Aksi Nyata
Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster
● Kerja sama pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi satuan
● Koordinasi Sosial yang ada yang Baik pendidikanku
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi, Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah
mengklarifikasi, dan strategis
mengolah informasi dan
15. 16. 17.
gagasan Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku satuan pendidikan
M
Dukungan Pemerintah…

Apa yang bisa dilakukan Bapak dan


Ibu dalam mendukung implementasi T

projek penguatan profil pelajar


Pancasila?
F
M

● Bagaimana mendorong kolaborasi masyarakat dan satuan


pendidikan dalam pelaksanaan projek penguatan profil W
pelajar Pancasila?
● Bagaimana membantu satuan pendidikan untuk
mengembangkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
T

F
M
Kesimpulan
● Projek penguatan profil pelajar Pancasila
● Prinsip-prinsip projek penguatan PPP adalah
bertujuan untuk mencapai dimensi-dimensi
dalam profil pelajar Pancasila holistik, kontekstual, berpusat pada murid, dan
eksploratif T
● Projek penguatan profil pelajar Pancasila
(selanjutnya disebut projek penguatan PPP) ● Pemerintah menyediakan dukungan berupa
)adalah metode pembelajaran dimana siswa panduan pengembangan projek penguatan profil
pelajar Pancasila dan contoh-contoh modul.
belajar dengan secara aktif terlibat dalam dunia
nyata dan projek yang bermakna secara pribadi. ● Projek berfokus pada proses menju kompetensi
dan karakter yang diharapkan terbangun pada W
Projek penguatan PPP ini memberi kesempatan
anak, bukan pada produk atau hasil akhir
bagi siswa untuk belajar di situasi belajar yang
berbeda (dalam situasi yang lebih tidak formal, ● Siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam rencana
dan evaluasi projek
struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar
yang lebih interaktif dan juga terlibat langsung ● Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak dan
seragam dalam pelaksanaan projek T
dengan lingkungan sekitar) dan lintas mata
pelajaran untuk penguatan karakter dan ● Berbagai bentuk asesmen diharapkan digunakan
sepanjang proses projek
kompetensi umum (transversal atau general
competences ). ● Pelibatan masyarakat, komunitas, dan mitra
● Dalam implementasinya projek penguatan PPP
diharapkan dilakukan dalam projek sehingga
dampak dari projek berpotensi lebih luas
dilaksanakan sebagai kegiatan ko-kurikuler dan F
tidak perlu dipetakan untuk mencapai CP.
Terima Kasih
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022

Anda mungkin juga menyukai