Religius
Berprestasi
Aksi Nyata
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Dipresentasikan oleh DGK. Pradnyana sebagai
aksi nyata "Platform Merdeka Mengajar"
Pentingnya projek penguatan profil pelajar Pancasila
Dalam penguatan karakter dan kompetensi umum (transversal atau general competences),
penting bagi siswa belajar lintas ilmu. Namun demikian, pembelajaran berbasis projek ini
belum menjadi kebiasaan di kebanyakan sekolah di Indonesia, sehingga perlu dukungan
kebijakan pusdat.
Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah terjemahan dari pengurangan beban
belajar di kelas (intrakurikuler) sebagaimana rekomendasi kajian-kajian internasional, agar
siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar di setting yang berbeda (less
formal, less structured, more interactive, engaged in community)
Siswa perlu lebih peka terhadap isu-isu terkait SDGs. Mengeksplorasi isu tersebut lebih
banyak di luar mata pelajaran dalam bentuk projek memberikan ruang lebih besar untuk
mengenali, memahami, dan mendalami isu tersebut. Diharapkan, siswa dapat menjadi
warga Indonesia dan warga dunia yang bertanggung jawab dan aktif berkontribusi
Nasionalisme terbangun dalam diri pelajar Indonesia
sebagai buah dari perkembangan elemen sekurang-
kurangnya dari 3 (tiga) dimensi: elemen Akhlak bernegara
dalam dimensi (1) Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan Berakhlak Mulia, kepedulian pada sesama
yang merupakan bagian dari dimensi (2) Bergotong
Royong, serta dimensi (3) Berkebinekaan Global.
Pelajar Indonesia terbangun identitas dirinya secara
matang dan memiliki nilai-nilai nasionalisme yang tertanam
kuat, seiring dengan terbangunnya rasa kemanusiaan.
“Konsep karakter yang Dengan demikian, kecintaannya pada tanah air serta
tekadnya untuk membela keutuhan bangsa dan Negara
lebih kompleks Indonesia berkembang sejalan dengan kesadarannya
terbangun sebagai hasil bahwa ia adalah bagian dari warga dunia yang menghargai
sintesis beberapa nilai-nilai kemanusiaan universal. Keseimbangan identitas
diri sebagai warga negara yang nasionalis dan warga dunia
dimensi, sebagai contoh yang humanis mendorong pelajar Indonesia memiliki jati
konsep nasionalisme” diri yang kuat dalam merepresentasikan budaya luhur
bangsanya, terbuka, inklusif, dan siap berkontribusi untuk
dikutip dari naskah akademik memajukan bangsanya dan dunia
Dimensi dan elemen
Profil Pelajar Pancasila
Beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, Bergotong
Berkebinekaan Global Mandiri Bernalar Kritis Kreatif
dan berakhlak royong
mulia
Mengenal dan
Memperoleh dan
menghargai budaya
memproses
bangsa Indonesia dan Menghasilkan gagasan
Akhlak beragama informasi dan
dunia yang orisinal
Akhlak pribadi gagasan
Komunikasi dan Pemahaman Menghasilkan karya dan
Akhlak kepada Kolaborasi Menganalisis dan
interaksi antar diri dan tindakan yang orisinal
manusia Kepedulian mengevaluasi
budaya situasi Memiliki keluwesan
Akhlak kepada Berbagi penalaran
Refleksi dan Regulasi diri berpikir dalam mencari
alam Merefleksi dan
tanggung jawab alternatif solusi
Akhlak bernegara mengevaluasi
terhadap pengalaman permasalahan
pemikirannya
kebinekaan
sendiri
Berkeadilan sosial
Penerapan profil pelajar Intrakurikuler
Pancasila di sekolah Muatan Pelajaran
Kegiatan/ pengalaman
Profil Pelajar Pancasila belajar
adalah karakter dan
kemampuan yang
dibangun dalam Projek untuk
keseharian dan penguatan
dihidupkan dalam diri Profil Pelajar
Pelajar Pancasilaberbasis
Pembelajaran
Indonesia
projek yang kontekstual
dan interaksi dengan
Budaya Sekolah lingkungan sekitar
Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam
konteks perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk
menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah
isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema projek
yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah tematik
yang menghimpun beragam mata pelajaran, namun lebih
kepada wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan
konten pengetahuan secara terpadu. Di samping itu, cara
pandang holistik juga mendorong kita untuk dapat melihat
koneksi yang bermakna antar komponen dalam
pelaksanaan projek, seperti murid, guru, sekolah,
masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari.
Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila
Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang
dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong guru dan
murid untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan
realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama
pembelajaran. Oleh karenanya, sekolah sebagai
penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang dan
kesempatan bagi murid untuk dapat mengeksplorasi
berbagai hal di luar lingkup sekolah. Tema-tema projek
yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh persoalan
lokal yang terjadi di daerah masing-masing. Dengan
mendasarkan projek pada pengalaman nyata yang dihadapi
dalam keseharian, diharapkan murid dapat mengalami
pembelajaran yang bermakna untuk secara aktif
meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.
Prinsip-prinsip kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk
membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan
pengembangan diri. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang
terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata
pelajaran. Oleh karenanya projek ini memiliki area
eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran,
alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan
pembelajaran. Namun demikian,
diharapkan pada perencanaan dan pelaksanaanya, guru
tetap dapat merancang kegiatan projek secara sistematis
dan terstruktur agar dapat memudahkan pelaksanaannya.
Prinsip eksploratif juga diharapkan dapat mendorong
peran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk
menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah
murid dapatkan dalam pelajaran intrakurikuler.
Posisi projek penguatan profil pelajar Pancasila
Kemendikbud menentukan tema
Ditentukan berdasarkan prioritas yang
untuk setiap projek yang
dinyatakan dalam Peta Jalan Pendidikan
diimplementasi di satuan pendidikan
Nasional 2020-2035, SDGs, dsb.
Pemerintah Daerah dan Satuan
Tema ini perlu dikembangkan menjadi topik
Pendidikan dapat merancang muatan
yang lebih spesifik dan kontekstual di satuan
lokal berupa projek berdasarkan
pendidikan
tema yang ditetapkan
Tema ini dapat berubah setiap tahun
Penguatan profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis
projek adalah unit pembelajaran terintegrasi, bukan tematik
(webbed)*
Unit Pembelajaran Unit Pembelajaran
Integrasi ~ Jus Tematik ~ Gado-gado
Kebekerjaan (SMK)
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.
Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.
Contoh muatan lokal:
Membuat sistem yang efisien untuk pemanfaatan bahan/material dalam industri
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan PAUD
Mengenali dan belajar untuk merawat ciptaan Tuhan, berkreasi menggunakan bahan-bahan yang
tidak terpakai untuk memperpanjang waktu gunanya, serta projek-projek kecil yang mendorong anak
untuk bersyukur atas karunia lingkungan alam sekitar dengan menjaga kebersihan dan merawat
lingkungan alam sekitarnya. Melalui projek ini, diharapkan kesadaran anak untuk bersikap dan
01 Aku sayang bumi berperilaku ramah lingkungan sehingga kelak ia terdorong untuk mencari jalan keluar untuk masalah
(dari Tema lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta praktik kerja yang lebih berkelanjutan.
Perubahan Iklim Contoh projek: Mengenalkan kebiasaan mengurangi dan mengorganisasi sampah. Mengajarkan
anak-anak cara konsumsi yang lebih efisien. Bisa juga dilanjutkan berkarya membuat benda
Global)
fungsional dengan mendaur ulang barang/sampah
Mengenali, membangun rasa ingin tahu, dan mengapresiasi keunikan budaya melalui hal sederhana
02 Aku cinta
dalam keseharian (makanan, musik, pakaian, permainan tradisional, dll.). Mereka juga diajak untuk
mengenali identitas diri dan kebiasaan-kebiasaan budaya dalam keluarga, mengenali identitas
Indonesia teman dan orang terdekatnya melalui berbagai kegiatan eksplorasi dan berkarya.
(dari Tema Kearifan Contoh projek: Mengeksplorasi beragam kudapan tradisional, termasuk rasa, bentuk, tekstur, warna,
Lokal) dan karakteristik lainnya. Mempelajari bahan dan proses pembuatannya, serta sejarah lokal terkait
kudapan tersebut.
Mengunjungi pameran budaya dan anak diajak mengapresiasi atau menceritakan ulang isi pameran;
baju daerah, tarian tradisional dan makanan tradisional.
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan PAUD
Mengenalkan anak untuk berinteraksi dengan teman yang beragam, mengenali hal-hal yang sama
dan berbeda yang dimiliki diri dan temannya dalam berbagai hal. Dari perbedaan tersebut, anak
belajar untuk menghormati orang lain yang berbeda dengan dirinya. Anak belajar memandang dari
sudut pandang yang berbeda, bermain dan bekerja sama dengan teman yang lebih beragam
03 Bermain dan sehingga anak mempraktekkan hidup rukun dan damai.
bekerjasama/ Kita Contoh projek: Menciptakan atau memodifikasi permainan-permainan yang bisa dilakukan secara
Semua Bersaudara kolaboratif untuk merayakan hari kemerdekaan. Ide-ide permainan ini akan dimainkan bersama
(dari Tema Bhinneka dengan anak-anak di kelas lain di sekolah atau sekitar lingkungan sekolah (mengenalkan anak pada
Tunggal Ika) lingkungan baru di luar kesehariannya)
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya, serta
Imajinasiku/
04 Imajinasi dan
mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan. Mengunjungi tempat-tempat yang memantik
imajinasi dan rasa ingin tahu, merasakan pengalaman mengunjungi tempat-tempat yang memantik
Kreativitasku rasa ingin tahu dan imajinasi, lalu meresponsnya dengan karya yang inovatif dan kreatif sesuai
(dari Tema dengan tahapan perkembangannya, seperti membuat model atau prototipe imajinatif.
Berekayasa dan Contoh projek: anak diajak mengunjungi taman bermain tematik, setelahnya membuat karya
Berteknologi) imajinatif melalui gambar atau menyusun balok dengan tema taman bermain paling asyik menurut
anak. Setelah itu anak menceritakan karyanya.
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
Contoh
Projek
Catatan penting untuk menyiapkan guru dan anggota komunitas sekolah lain
Persiapan
Referensi yang akan digunakan
Alat dan bahan yang harus disiapkan dan dibutuhkan untuk setiap langkah
Langkah-langkah
Langkah-langkah kegiatan dan alokasi waktunya, termasuk bagaimana guru perlu memainkan perannya
pelaksanaan
sebagai fasilitator,
Tips untuk guru Saran dan tips konkret agar proses belajar dapat lebih efektif
Foto pelaksanaan projek penguatan profil M
F
Foto pelaksanaan Projek Penguatan Profil pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Bangli
M
Tema Kearifan Lokal dengan Judul "Maprani - Persamaan dalam Perbedaan"
F
Foto pelaksanaan Projek Penguatan Profil pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Bangli
M
Tema Kearifan Lokal dengan Judul "Maprani - Persamaan dalam Perbedaan"
F
Foto pelaksanaan Projek Penguatan Profil pelajar Pancasila di SMP Negeri 1 Bangli
M
Tema Kearifan Lokal dengan Judul "Maprani - Persamaan dalam Perbedaan"
F
M
Kesimpulan