Anda di halaman 1dari 43

PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

IHT Implementasi Kurikulum Merdeka


SMPN 1 Tanah Pinoh Barat
Ulak Muid, 24 Juli 2023
Mega Yesi Okta Fihana
Kepala SDN 29 Bunyau, Kec. Menukung

Guru Penggerak Kab. Melawi

Penggerak Komunitas Belajar

Pengurus Komunitas Belajar Guru Nusantara


Apa sih P5?
1. P5 adalah projek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
2. Bersifat lintas disiplin (Tidak terikat pada satu mata pelajaran).
3. Merupakan model pembelajaran yang melibatkan murid dalam
proses mengamati dan memikirkan solusi terhadap pemasalahan di
lingkungan sekitarnya.
4. Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project
based learning).
5. Memiliki perbedaan dengan pembelajaran berbasis projek di
program intrakulikuler dalam hal fleksibilitas struktur pembelajaran.
6. Bertujuan menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar
Pancasila (bukan untuk mencapai CP Bidang Studi).
7. Dilaksanakan setiap tahun di semua tingkatan kelas.
8. Total alokasi waktu projek di jenjang dasar, menengah, diksus, dan
kejuruan adalah 20-30% dari keseluruhan total JP dalam satu tahun,
sementara di PAUD alokasi kegiatan projek dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan. (Projek di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi
lokal, hari besar nasional, dan internasional.)
9. Tema-tema projek sudah ditentukan oleh pemerintah. Berangkat dari
tema tersebut, sekolah dapat mengembangkan topik spesifik yang
sesuai dengan konteks kebutuhan.
10. Sekolah berwenang untuk merancang alokasi waktu kegiatan projek dan
menyusun tim kepanitiaan yang akan memfasilitasi kegiatan projek.
11. Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek. Pada tahap
awal guru diharapkan dapat mengadaptasi modul tersebut sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan sekolah, sementara pada tahap lanjutan
guru diharapkan dapat merancangnya secara mandiri.
Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
“... perlulah anak anak [Taman
Siswa] kita dekatkan hidupnya Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan
kepada perikehidupan rakyat, kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus
agar supaya mereka tidak hanya
kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam
memiliki „pengetahuan‟ saja kegiatan projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk
tentang hidup rakyatnya, akan mempelajari-tema tema atau isu penting seperti perubahan iklim,
tetapi juga dapat anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi,
„mengalaminya‟ sendiri , dan dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik bisa
kemudian tidak hidup melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai
berpisahan dengan
dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan ini
juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan
rakyatnya.” kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.
Ki Hadjar D ewantara

6
Dimensi dan elemen
Profil Pelajar Pancasila
Beriman, Berkebhine Bergotong Mandiri Bernalar Kreatif
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan kaan Global royong Kritis
berakhlak mulia

Akhlak Mengenal dan Kolaborasi Pemahaman diri Memperoleh Menghasilkan


beragama menghargai Kepedulian dan situasi dan memproses gagasan yang
budaya bangsa informasi dan orisinal
Akhlak pribadi Regulasi diri
Indonesia dan Berbagi gagasan
Menghasilkan
Akhlak kepada dunia
Menganalisis karya dan
manusia Komunikasi dan dan tindakan yang
Akhlak kepada interaksi antar mengevaluasi orisinal
alam budaya penalaran
Memiliki
Akhlak Refleksi dan Merefleksi dan keluwesan
bernegara tanggung jawab mengevaluasi berpikir dalam
terhadap pemikirannya mencari
pengalaman sendiri alternatif solusi
kebinekaan permasalahan
Berkeadilan
sosial
Penerapan Profil
Pelajar Pancasila di Intrakurikuler
Sekolah Muatan Pelajaran
Kegiatan/ pengalaman
belajar
Profil Pelajar Pancasila
adalah karakter dan
kemampuan yang Projek untuk
dibangun dalam penguatan Profil
keseharian dan Pelajar Pancasila
dihidupkan dalam diri Pelajar
Pembelajaran berbasis
Indonesia
projek yang kontekstual
dan interaksi dengan
Budaya Sekolah lingkungan sekitar

Iklim sekolah, kebijakan,


pola interaksi dan Ekstrakurikuler
komunikasi, serta norma
yang berlaku di sekolah Kegiatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat
Dalam 1 Tahun Ajaran, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Dilakukan Sekurang-kurangnya :

PAUD
 2 projek dengan 2 tema berbeda di jenjang PAUD
Umum & Diksus
 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI
 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X
 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA
SMK
 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X
 2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI
 1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. (Kelas XIII
pada SMK program 4 tahun tidak mengambil projek penguatan profil
pelajar Pancasila.)
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K) Kearifan Lokal (SD-SMA/K)
SD wajib Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan
memilih min. jangka pendekmaupun panjang, terhadap inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan
2 tema per kelangsungan kehidupan di dunia maupun kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah
tahun lingkungan sekitarnya. tersebut, serta perkembangannya. Siswa
mempelajari bagaimana dan mengapa
Melalui tema ini, murid mengembangkan masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti
kemampuan berpikir sistem unt uk memahami yang ada, bagaimana perkembangan tersebut
SMP, SMA, keterkaitan aktivitas manusia dengan dampak- dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih
dan SMK wajib dampak global yang menjadi akibatnya, termasuk besar (nasional dan internasional), serta
memilih min. perubahan iklim. Murid juga dapat dan membangun memahami apa yang berubah dari waktu ke
kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
3 tema per lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah
waktu apa yang tetap sama. Siswa juga
tahun mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik
lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta
kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
perilaku yang lebih berkelanjutan dalam keseharian.
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan
Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis
dalam kehidupan mereka. Siswa juga belajar
Sekolah untuk mempromosikan salah satu hal yang
keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya
menentukan (bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur
tema dan krisis air bersih dan lain sebagainya), serta yang dipelajarinya.
mengembangk mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
memitigasinya. Contoh muatan lokal:
annya untuk Jawa Barat : sistem masyarakat di Kampung
setiap Contoh muatan lokal: Naga
kelas/angkatan Jakarta : sit uasi banjir Papua : sistem masyarakat di Lembah Baliem
Kalimantan : hutan sebagai paru-paru dunia
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/ K)
Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Mereka juga mempelajari perspektif berbagai agama dan
kepercayaan tentang fenomena global misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, dsb. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah berbagai
stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.
Melalui projek ini, siswa mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.

Contoh muatan lokal:


Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya

Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/ K)


Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
Siswa melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji fenomena
perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari jalan
keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu
narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Siswa merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga kesejahteraan
dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.

Contoh muatan lokal:


Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja lokal
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Suara Demokrasi (SMP-SMA/ K)
Dalam lingkungan sekolah, siswa mencoba mempraktikkan sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di Indonesia, termasuk
namun tidak terbatas pada proses pemilihan umum dan perumusan kebijakan. Melalui pembelajaran ini siswa merefleksikan makna
demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah
dan/atau dalam dunia kerja. Menggunakan kemampuan berpikir sistem, siswa menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap
kelangsungan demokrasi Pancasila.

Contoh muatan lokal:


Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa

Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI (SD-SMA/K)


Siswa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun
produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Siswa mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir
sistem, berpikir komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi. Melalui projek ini, siswa dapat
mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai
dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe produk bidang rekayasa (engineering). Mereka juga dapat mengasah
keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para siswa dapat membangun
budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

Contoh muatan lokal:


Membuat desain inovatif sederhana yang menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Kewirausahaan (SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan
aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Siswa kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal
dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga,
berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil
kegiatan mereka. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Siswa juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga
kerja profesional penuh integritas
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual

Kebekerjaan (SMK)
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.
Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.

Contoh muatan lokal:


Membuat sistem yang efisien untuk pemanfaatan bahan/material dalam industri
Alokasi Waktu Projek
SMK Kelas XII 36 JP
PAUD: tidak ada minimal (Program 3 tahun):
alokasi waktu
SMK Kelas XII 144 JP
(Program 4 tahun):
SD kelas I‒V: 252 JP

SD kelas VI: 224 JP SDLB Kelas I: 234 JP

SMP kelas VII‒VIII: 360 JP SDLB Kelas II: 252 JP

SMP kelas IX: 320 JP SDLB Kelas III - V: 306 JP

SMA kelas X: 486 JP SDLB Kelas VI: 272 JP

SMA kelas XI: 216 JP SMPLB Kelas VII - VIII 306 JP

SMA kelas XII: 192 JP SMPLB Kelas IX 272 JP

SMK Kelas X: 288 JP SMALB Kelas X - XI 378 JP


SMK Kelas XI: 144 JP SMALB Kelas XII 336 JP
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dalam satu tahun pelajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan
sekurang-kurangnya:

a. 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI;


b. 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X;
c. 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA;
d. 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X, 2 projek
dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI, dan 1 projek dengan
tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. Kelas XIII pada SMK program 4 tahun
tidak mengambil projek penguatan profil pelajar

Pancasila.
Apa saja yang perlu disiapkan Satuan Pendidikan
untuk dapat menggulirkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?

Pengelolaan wakt u dan


Guru
kegiatan
• Menyiapkan sistem dari
perencanaan hingga penilaian
• Pengelolaan jam pelajaran dan • Sistem pendokumentasian
kolaborasi guru projek untuk dapat digunakan
• Pengaturan agar alokasi jam sebagai portofolio
mengajar guru tetap sama • Kolaborasi dengan narasumber
pengaya projek: masyarakat,
komunitas, universitas, praktisi
Komponen Modul/ Rencana Projek

Jenjang Informasi umum Komponen inti Lampiran

Dasar, Menengah, ● Identitas penulis modul ● Deskripsi singkat projek ● Lembar kerja peserta
Diksus, & ● Sarana dan prasarana ● Dimensi dan sub elemen didik
Kejuruan ● Target peserta didik dari Profil Pelajar Pancasila ● Bahan bacaan pendidik
● Relevansi tema dan topik yang berkaitan dan peserta didik
projek untuk sekolah ● Tujuan spesifik untuk fase ● Glossarium
tersebut ● Daftar pustaka
● Alur kegiatan projek secara
umum
● Asesmen
● Pertanyaan pemantik
● Pengayaan dan remedial
● Refleksi peserta didik dan
pendidik
PAUD ● Tujuan Kegiatan ● Tahap Permulaan ● Kelanjutan Projek
● Durasi kegiatan ● Tahap Pengembangan ● Kegiatan Selingan
● Alat dan bahan ● Tahap Penyimpulan Projek
LANGKAH MENYUSUN PROJEK
1. Menentukan Tim Fasilitasi Projek: perencanaan,
Menyusun modul, mengelola, mendampingi
2.Menentukan Tema: pilih dari 7 tema
3.Menentukan jenis projek:
4.Menentukan profil pelajar:
5.Menentukan alur:
6.Menentukan model projek: regular, blok
7.Menyusun model projek
8.Menentukan asesmen projek: rubrik
Tahapan Pelaksanaan Projek
Tema-Tema Projek Dasmen, Diksus, & Kejuruan
Contoh Alur Perkembangan Kompetensi Profil Pelajar Pancasila

Capaian fase dari


dimensi
Berkebinekaan
Global, elemen
Mengenal dan
Menghargai
Budaya, sub
elemen
Mendalami
Budaya dan
Identitas Budaya
Contoh Alur Aktivitas Modul Projek

Modul Projek Fase D Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap
Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan perubahan iklim
Topik: Sampahku,
Tanggungjawabku 1. 2. 3. 4. 5.
Total waktu: 57 JP Perkenalan: Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis Masalah
Perubahan Iklim dan Komunitas Peduli Sampah
Masalah Pengelolaan Sampah
Sampah
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
● Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha
6. 7. 8. 9.
Esa
Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Asesmen Formatif
● Gotong royong
Pengorganisasian, Sampah di Sekolahku Data Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
● Bernalar kritis
dan Penyajian Data Sekolahku

Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
Sub-elemen yang disasar
● Memahami Keterhubungan 10. 11. 12. 13. 14.
Ekosistem Bumi Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
● Menjaga Lingkungan Alam Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
Sekitar Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster Poster Aksi Nyata
● Kerja sama pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi Sekolahku
yang ada yang Baik
● Koordinasi Sosial
● Mengajukan pertanyaan
Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi dan 15. 16. 17.
gagasan Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah
Di dalam setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila terdapat beberapa elemen, di dalam sebagian besar
elemen terdapat beberapa sub elemen, dan di setiap sub elemen terdapat rangkaian alur
perkembangan kompetensi setiap fase pembelajaran.

Tautan dokumen:

https://drive.google.c
om/file/d/1-
5UzkXJXQjZJ5UNM
meBIoJfD1RQF1Sz
a/view?usp=sharing
Rapor Projek Skenario
Didi adalah peserta didik kelas 10 di SMA Bintang Kejora, Palangkaraya. Dalam setahun,
satuan pendidikan tersebut menyelenggarakan 3 projek pengembangan Profil Pancasila
dan setiap peserta didik wajib mengikutinya.

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika. Ada 2 dimensi Profil yang dibangun dalam projek ini:
● Kebinekaan global
● Bernalar krit is

Projek 2 | 3R
Projek ini adalah projek yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Projek ini membangun 3 dimensi Profil Pelajar Pancasila,
namun berbeda dengan projek pertama
● Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
● Mandiri
● Bernalar krit is

Projek 3 | Merancang Simulasi Digital


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. Ada 2 dimensi Profil yang
dibangun dalam projek ini:
● Kreatif
● Bernalar krit is
● Bergotong royong

Dalam setiap projek, pendidik mengambil beberapa sub elemen yang menjadi fokus pengembangan peserta didik, dan dilaporkan
dalam rapor projek.
Sekolah
Bintang
RAPOR PROJEK PROFIL Kejora

Nama sekolah SMA Bintang Kejora Kelas 10


Alamat Jl. Bijaksana no. 1, Palangkaraya Fase E
Nama Siswa Didi Herutami Tahun ajaran 2021/2022
NISN 201912345

Projek 1 |Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek pertama di kelas 10. Projek ini diharapkan membangun dua dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yakni berkebinekaan global dan bernalar kritis. Pada projek ini, siswa
belajar untuk membuka diri mengenal stigma dan stereotip yang ia punya terhadap orang
yang baru dikenal mengeksplorasi pengetahuan (dari segi hukum, kebijakan, juga norma sosial)
dan mengenal lebih dekat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia, mereduksi
prasangka, refleksi diri, dan bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui
aksi nyata.
BB. Belum Berkembang MB. Mulai Berkembang BSH. Berkembang SB. Sangat
Sesuai Harapan berkembang

Siswa masih Siswa mulai Siswa telah Siswa mengembangkan


membutuhkan bimbingan mengembangkan mengembangkan kemampuannya
dalam mengembangkan kemampuan namun masih kemampuan hingga melampaui harapan
kemampuan belum ajek berada dalam tahap ajek

Projek Kelas 10
1. Mengenal dan
merawat keberagaman
agama dan keyakinan BSH SB
di Indonesia
Dimensi
Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia

Elemen
Akhlak Akhlak Kepada Akhlak Akhlak
Beragama Akhlak Pribadi Manusia Kepada Alam Bernegara
•Mengenal dan • Integritas • Mengutamakan • Memahami • Melaksanakan Hak
Mencintai Tuhan persamaan dengan Keterhubungan dan Kewajiban
Yang Maha Esa • Merawat Diri secara orang lain dan Ekosistem Bumi sebagai Warga
•Pemahaman Fisik, Mental, dan menghargai Negara Indonesia
Spiritual perbedaan. • Menjaga Lingkungan
Agama/ Alam Sekitar
Kepercayaan • Berempati kepada
•Pelaksanaan Ritual orang lain
Ibadah

Sub Elemen
Dimensi
Berkebinekaan Global
Elemen
Mengenal dan Komunikasi dan Refleksi dan tanggung jawab

menghargai budaya interaksi antar budaya


terhadap pengalaman Berkeadilan Sosial
kebinekaan
•Mendalami budaya dan • Berkomunikasi antar • Refleksi terhadap • Aktif membangun masyarakat
identitas budaya budaya pengalaman kebhinekaan. yang inklusif, adil, dan
•Mengeksplorasi dan berkelanjutan
membandingkan • Mempertimbangkan dan • Menghilangkan stereotip
pengetahuan budaya, menumbuhkan berbagai dan prasangka • Berpartisipasi dalam proses
kepercayaan, serta perspektif pengambilan keputusan
• Menyelaraskan perbedaan bersama
praktiknya
budaya
•Menumbuhkan rasa
• Memahami peran individu
menghormati terhadap
dalam demokrasi
keanekaragaman budaya

Sub Elemen
Dimensi
Bergotong Royong
Elemen

Kolaborasi Kepedulian Berbagi


•Kerja sama • Tanggap terhadap lingkungan Sosial
•Komunikasi untuk mencapai tujuan
bersama • Persepsi sosial
•Saling-ketergantungan positif
•Koordinasi Sosial

Sub Elemen
Dimensi
Mandiri
Elemen
Pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi Regulasi Diri
•Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang • Regulasi emosi
dihadapi
•Mengembangkan refleksi diri • Penetapan tujuan belajar, prestasi, dan pengembangan diri
serta rencana strategis untuk mencapainya

• Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri

• Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri

• Percaya diri, tangguh (resilient), dan adaptif

Sub Elemen
Dimensi
Bernalar Kritis
Elemen
Memperoleh dan memproses Menganalisis dan mengevaluasi Merefleksi dan mengevaluasi
informasi dan gagasan penalaran pemikirannya sendiri
•Mengajukan pertanyaan • Menganalisis dan mengevaluasi • Merefleksi dan mengevaluasi
•Mengidentifikasi, mengklarifikasi, penalaran dan prosedurnya pemikirannya sendiri
dan mengolah informasi dan
gagasan

Sub Elemen
Dimensi
Kreatif
Elemen

Memiliki keluwesan berpikir


Menghasilkan gagasan yang Menghasilkan karya dan
dalam mencari alternatif solusi
orisinal tindakan yang orisinal
permasalahan

Sub Elemen
Asesmen Projek
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila

1. Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen


asesmen (lembar ceklis, rubrik, catatan pengamatan, tes, dan
sebagainya).
2. Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
3. Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang,
Berkembang, Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang
4. Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan ditempatkan dalam kriteria
“Berkembang Sesuai Harapan”.
5. Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen
projek.
6. Pada jenjang PAUD, pelaporan hasil belajar tidak terpisah dengan
rapor kelas. Sementara pada jenjang lainnya pelaporan hasil belajar
terpisah dengan rapor intrakurikuler.
Contoh Rubrik Utama
Contoh Rubrik Utama
Contoh Rubrik Utama
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan BB MB BSH SB

keyakinan di Indonesia
Berkebinekaan global

●Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya. Menganalisis ✔


dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik keseharian dalam rentang waktu
yang panjang dan konteks yang luas.

●Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya. Memahamipentingnya saling ✔


menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung
serta menunjukkannya dalam perilaku.

●Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan. Merefleksikansecara kritis dampak dari pengalaman hidup di ✔
lingkungan yang beragam terkait dengan perilaku, kepercayaan serta tindakannya terhadap orang lain

●Menghilangkan stereotip dan prasangka. Mengkritik


penggunaan stereotip dan prasangka yang ada dalam ✔
sejumlah teks dan permasalahan yang berkaitan dengan kelompok budaya tertentu dalam lingkup nasional,
regional, dan global.

●Menyelaraskan perbedaan budaya. Mengetahui tantangan dan keuntungan hidup dalam lingkungan dengan ✔
budaya yang beragam, serta memahami pentingnya kerukunan antar budaya dalam kehidupan bersama
yang harmonis.
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan BB MB BSH SB
keyakinan di Indonesia

Bernalar kritis

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Secara kritis ✔


mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai
sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Menganalisis


dan ✔
mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil
keputusan.

●Merefleksidan mengevaluasi pemikirannya sendiri. Menjelaskan alasan untuk mendukung ✔


pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan
mengubah pemikirannya jika diperlukan.

Catatan proses:
Dalam mengerjakan projek ini, Didi aktif melibatkan diri dengan memberikan usulan tentang cara-cara untuk mengajak remaja lainnya membuka diri terhadap
stereotip tentang agama dan keyakinan. Wawasan yang luas dan pengalamannya berada di tengah lingkungan yang beragam sangat membantu Didi dalam
memberikan ide dan gagasan serta berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok. Ia aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing diskusi di
kelompoknya, sehingga ia dan teman kelompoknya dapat merancang kampanye yang efektif. Dalam pengerjaan projeknya pun, Didi tampak terbiasa untuk
membantu teman yang kesulitan.
Kesimpulan
● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.

● Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama.

● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri atas
karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan
perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan
sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.

● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar Pancasila,
contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik
dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber. Perangkat ajar dapat langsung digunakan
pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran
"Pendidikan yang baik tidak hanya mengasah otak, tetapi
juga membentuk karakter yang kuat.“
- Ki Hajar Dewantara -

MARI BERDISKUSI

Anda mungkin juga menyukai