Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI MODERASI BERAGAMA DI SEKOLAH

1. Praktik beragama yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan


2. Munculnya tafsir agama yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara pengetahuan
3. Mulai terlihat cara beragama yang merusak ikatan kebangsaan dengan tekanan yang mewujud
pada pilihan sikap untuk mempolitisasi agama dan sikap majoritarianism (Lukman Hakim
Saifuddin )

Buku Moderasi Beragama :


1. Menjawab apa itu Moderasi Beragama. 
2. Menjelaskan pengalaman empirik bangsa Indonesia dalam melaksanakan prinsip
Moderasi Beragama.
3. Menjelaskan bagaimana strategi penguatan sekaligus implementasi Moderasi
Beragama 

9 (SEMBILAN) NILAI MODERASI ATAU WASATHIYAH,


yaitu: tengah tengah (tawassuth), tegak-lurus (i’tidal), toleransi (tasamuh),
musyawarah (syura), reformasi (ishlah), kepeloporan (qudwah), kewargaan/cinta
tanah air (muwathanah), anti kekerasan (al-la ’unf), dan ramah budaya (i’tibar al-‘urf)
IMPLEMENTASI MODERASI BERAGAMA DI SEKOLAH
VISI Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007
“Kementerian Agama yang profesional dan andal tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
dalam membangun masyarakat yang saleh, Keagamaan
MODERAT, cerdas dan unggul untuk mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan PMA NOMOR 16 TAHUN 2010 Tentang
berkepribadian berdasarkan gotong royong”. Pengelolaan Pendidikan Agama Pada
Sekolah
MISI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
1. Meningkatkan kualitas kesalehan umat PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7272
beragama; Tahun 2019 Pedoman Implementasi
2. MEMPERKUAT MODERASI BERAGAMA Moderasi Beragama Pada Pendidikan Islam
DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA;
3. Meningkatkan layanan keagamaan yang adil,
mudah dan merata; Buku Moderasi Beragama
4. Meningkatkan layanan pendidikan yang merata 1. Buku saku moderasi beragama bagi guru;
dan bermutu; 2. Buku modul pelatihan penguatan wawasan
5. Meningkatkan produktivitas dan daya saing moderasi bagi guru;
pendidikan; 3. Buku pedoman mengintegrasikan moderasi
6. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang pada mata pelajaran agama;
baik (PMA Nomor 18 Tahun 2020) 4. buku pegangan siswa
( http://cendikia.kemenag.go.id )
"Tiga dosa ada di sistem pendidikan kita pada saat ini. Dan tiga dosa tersebut nomor satu
adalah intoleransi, nomor dua adalah perundungan atau bullying, dan nomor tiga adalah
kekerasan seksual atau pelecehan seksual,"

Visi:
"Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendukung Visi dan
Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif,
mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
bergotong royong, dan berkebinekaan global"

KEPMENDIKBUDRISTEK Nomor 262/M/2022 Tentang


Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran

BSKAP Nomor 009/H/Kr/2022


Tentang Dimensi, Elemen, Dan Subelemen Profil
Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
Ringkasan Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila

Beriman, Berkebinekaan Bergotong Mandiri Bernalar kritis Kreatif


bertakwa global royong • Pemahaman • Memperoleh • Menghasilka
kepada Tuhan • Mengenal dan • Kolaborasi diri dan situasi dan n gagasan
YME, dan menghargai budaya • Kepedulian • Regulasi diri memproses yang orisinal
• Komunikasi dan informasi dan • Menghasilkan
berakhlak • Berbagi gagasan karya dan tindakan
interaksi antar
mulia budaya • Menganalisis yang orisinal
• Akhlak beragama • Refleksi dan dan • Memiliki
• Akhlak pribadi mengevaluasi keluwesan berpikir
tanggung jawab
terhadap penalaran dalam mencari
• Akhlak
pengalaman • Merefleksi alternatif solusi
kepada
kebinekaan dan permasalahan
manusia
• Berkeadilan soial mengevaluasi
• Akhlak pemikirannya
kepada alam sendiri
• Akhlak
bernegara
Profile
Penerapan Profil Pelajar Pelajar
Intrakurikuler
Pancasila di sekolah Indonesia
Muatan Pelajaran
Profil Pelajar Pancasila adalah Kegiatan/
pengalaman belajar
karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap
individu pelajar melalui budaya
sekolah, pembelajaran Projek
intrakurikuler, kokurikuler, Pembelajaran berbasis
maupun ekstrakurikuler projek yang
P3 kontekstual dan
interaksi dengan
lingkungan sekitar
Budaya
Sekolah
Iklim sekolah,
kebijakan, pola interaksi Ekstrakurikuler
dan komunikasi, serta
Kegiatan untuk
norma yang berlaku di
mengembangkan
sekolah
minat dan bakat
TEMA PROJECK

Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika


(SD-SMA dan sederajat) (SD-SMA dan sederajat) (SD-SMA dan sederajat) (SD-SMA dan sederajat)
Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya Mengidentifikasi potensi ekonomi Mengenal belajar membangun
kemampuan inkuiri melalui pikir kritis, kreatif, inovatif, di tingkat lokal dan masalah yang dialog penuh hormat tentang
eksplorasi tentang budaya dan sekaligus kemampuan berempati ada dalam pengembangan potensi keberagaman kelompok agama
kearifan lokal masyarakat sekitar untuk berekayasa membangun tersebut, serta kaitannya dengan dan kepercayaan yang dianut oleh
atau daerah tersebut, serta produk berteknologi yang aspek lingkungan, sosial dan masyarakat sekitar dan di
perkembangannya. memudahkan kegiatan dirinya kesejahteraan masyarakat. Indonesia serta nilai-nilai ajaran
dan juga sekitarnya. yang dianutnya.

Gaya Hidup Berkelanjutan Bangunlah Jiwa dan Raganya Suara Demokrasi


(SD-SMA dan sederajat) (SD-SMA dan sederajat) (SMP-SMA dan sederajat)

Memahami dampak dari aktivitas Membangun kesadaran dan Merefleksikan makna demokrasi
manusia, baik jangka pendek keterampilan untuk memelihara dan memahami implementasi Tema-tema projek sudah
maupun panjang, terhadap kesehatan fisik dan mental, baik demokrasi serta tantangannya ditentukan oleh pemerintah.
kelangsungan kehidupan di dunia untuk dirinya maupun orang dalam konteks yang Berangkat dari tema yang ada, tim
maupun lingkungan sekitarnya. sekitarnya. berbeda, termasuk dalam fasilitator projek dapat
organisasi sekolah dan/atau dalam mengembangkan topik spesifik
dunia kerja. yang sesuai dengan konteks dan
kebutuhan sekolah.
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1


11. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan.
12. Menteri Agama adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama.

BAB II PENDIDIKAN AGAMA Pasal 3


(1) Setiap satuan pendidikan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan wajib
menyelenggarakan pendidikan agama.
(2) Pengelolaan pendidikan agama dilaksanakan oleh Menteri Agama.

Anda mungkin juga menyukai