Anda di halaman 1dari 33

Projek Penguatan

Profil Pelajar Pancasila

1
2
Apa pentingnya projek penguatan
profil pelajar Pancasila?

3
Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah
satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila,
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
“mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan
karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari
lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek ini, peserta
didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-
tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti
radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha,
“... perlulah anak anak [Taman
teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga
Siswa] kita dekatkan hidupnya
kepada perikehidupan rakyat, agar peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam
supaya mereka tidak hanya memiliki menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan
‘pengetahuan’ saja tentang hidup belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan profil
rakyatnya, akan tetapi juga dapat
‘mengalaminya’ sendiri, dan pelajar Pancasila diharapkan dapat menginspirasi
kemudian tidak hidup berpisahan peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan
dengan rakyatnya.” sekitarnya.
Ki Hadjar Dewantara
4
Dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila
Dimensi Elemen Subelemen
BERIMAN, Akhlak beragama Mengenal dan mencintai Tuhan Yang Maha Esa
BERTAKWA
Pemahaman agama/kepercayaan
KEPADA TUHAN
YANG MAHA ESA, Pelaksanaan ritual ibadah
DAN BERAKHLAK Akhlak pribadi Integritas
MULIA
Merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual
Akhlak kepada manusia Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
Berempati kepada orang lain
Akhlak kepada alam Memahami keterhubungan ekosistem Bumi
Menjaga lingkungan alam sekitar
Akhlak bernegara Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia
BERKEBINEKAAN Mengenal dan menghargai budaya Mendalami budaya dan identitas budaya
GLOBAL
Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta
praktiknya
Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya
Komunikasi dan interaksi antar Berkomunikasi antar budaya
budaya
Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif
Refleksi dan tanggung jawab Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan
terhadap pengalaman kebinekaan
Menghilangkan stereotip dan prasangka
Menyelaraskan perbedaan budaya
Berkeadilan sosial Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkelanjutan
Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama
Memahami peran individu dalam demokrasi
Dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila
Dimensi Elemen Subelemen
BERGOTONG- Kolaborasi Kerja sama
ROYONG
Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama
Saling-ketergantungan positif
Koordinasi sosial
Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan sosial
Persepsi sosial
Berbagi
MANDIRI Pemahaman diri dan situasi yang Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi
dihadapi
Mengembangkan refleksi diri
Regulasi diri Regulasi emosi
Penetapan tujuan belajar, prestasi, dan pengembangan diri serta rencana
strategis untuk mencapainya
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri
Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri
Percaya diri, tangguh (resilient), dan adaptif
BERNALAR KRITIS Memperoleh dan memproses Mengajukan pertanyaan
informasi dan gagasan
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan

Menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya


Refleksi pemikiran dan proses Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri
berpikir
KREATIF Menghasilkan gagasan yang orisinal
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Penerapan profil Intrakurikuler
pelajar Pancasila di
sekolah Muatan pembelajaran
Profil pelajar Pancasila Kegiatan/pengalaman
adalah karakter dan belajar.
kemampuan yang
dibangun dalam keseharian
dan dihidupkan dalam diri
Beriman,
bertakwa
Projek penguatan profil
setiap individu peserta didik kepada Tuhan
Yang Maha
pelajar Pancasila
melalui budaya satuan Esa, berakhlak
pendidikan, pembelajaran mulia
Mandiri Projek Lintas Disiplin Ilmu
intrakurikuler, projek Berkebinekaan
Pelajar global yang kontekstual dan
penguatan profil pelajar
berbasis pada kebutuhan
Pancasila, dan Indonesi
masyarakat atau
ekstrakurikuler. a permasalahan di lingkungan
satuan pendidikan. (Pada
Bergoto
pendidikan kesetaraan
Bernalar kritis ng berupa projek pemberdayaan
royong dan keterampilan berbasis
Budaya satuan profil Pelajar Pancasila)
pendidikan Kreatif

Ekstrakurikuler
Iklim satuan pendidikan,
kebijakan, pola interaksi Kegiatan untuk
dan komunikasi, serta mengembangkan minat
norma yang berlaku di dan bakat.
satuan pendidikan.
7
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler


berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan
waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler.
Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan
dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk
merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Apa saja prinsip projek penguatan
profil pelajar Pancasila?

9
Prinsip-prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila
Berpusat Pada Peserta
Holistik Kontekstual Eksploratif
Didik

Memandang sesuatu Mendasarkan kegiatan Murid menjadi subjek Membuka ruang yang lebar
secara utuh dan pembelajaran pada pembelajaran yang aktif bagi proses inkuiri dan
menyeluruh, tidak parsial pengalaman nyata yang mengelola proses belajarnya pengembangan diri
atau terpisah-pisah. dihadapi dalam keseharian. secara mandiri.
Projek ini memiliki area
Mendorong kita untuk Menjadikan lingkungan Guru sebaiknya menjadi eksplorasi yang luas dari segi
menelaah sebuah tema sekitar dan realitas fasilitator pembelajaran jangkauan materi pelajaran,
secara utuh dan melihat kehidupan sehari-hari yang memberikan banyak alokasi waktu, dan
keterhubungan dari sebagai bahan utama kesempatan bagi murid penyesuaian dengan tujuan
berbagai hal untuk pembelajaran. untuk mengeksplorasi pembelajaran
memahami sebuah isu berbagai hal atas
secara mendalam. Tema-tema projek yang dorongannya sendiri Guru tetap dapat merancang
disajikan sebisa mungkin kegiatan projek secara
Wadah untuk dapat menyentuh sistematis dan terstruktur
meleburkan beragam persoalan lokal yang agar dapat memudahkan
perspektif dan konten terjadi di daerah masing- pelaksanaannya
pengetahuan secara masing
terpadu.
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan SD - SMA/K

1. Gaya Hidup 2. Kearifan Lokal 3. Bhinneka Tunggal Ika 4. Bangunlah Jiwa dan
Berkelanjutan (SD-SMA/K) (SD-SMA/K) (SD-SMA/K) Raganya (SMP-SMA/K)

Memahami dampak aktivitas Membangun rasa ingin tahu Mengenal dan Membangun kesadaran dan
manusia, baik jangka pendek dan kemampuan inkuiri mempromosikan budaya keterampilan memelihara
maupun panjang, terhadap melalui eksplorasi budaya dan perdamaian dan anti kesehatan fisik dan mental,
kelangsungan kehidupan di kearifan lokal masyarakat kekerasan, belajar membangun baik untuk dirinya maupun
dunia maupun lingkungan sekitar atau daerah tersebut, dialog penuh hormat tentang orang sekitarnya.
sekitarnya. serta perkembangannya. keberagaman serta nilai-nilai
ajaran yang dianutnya. Pelajar melakukan penelitian
Pelajar juga membangun Pelajar mempelajari dan mendiskusikan masalah-
kesadaran untuk bersikap dan bagaimana dan mengapa Pelajar juga mempelajari masalah terkait kesejahteraan
berperilaku ramah lingkungan, masyarakat lokal/ daerah perspektif berbagai agama dan diri (wellbeing), perundungan
mempelajari potensi krisis berkembang seperti yang ada, kepercayaan, secara kritis dan (bullying), serta berupaya
keberlanjutan yang terjadi di konsep dan nilai-nilai dibalik reflektif menelaah berbagai mencari jalan keluarnya.
lingkungan sekitarnya serta kesenian dan tradisi lokal, serta stereotip negatif dan Mereka juga menelaah
mengembangkan kesiapan merefleksikan nilai-nilai apa dampaknya terhadap masalah-masalah yang
untuk menghadapi dan yang dapat diambil dan terjadinya konflik dan berkaitan dengan kesehatan
memitigasinya. diterapkan dalam kehidupan kekerasan. dan kesejahteraan fisik dan
mereka. mental, termasuk isu narkoba,
pornografi, dan kesehatan
reproduksi.
11
5. Suara Demokrasi (SMP- 6. Rekayasa dan 7. Kewirausahaan 8. Kebekerjaan (tema
SMA/K) Teknologi (SD-SMA/K) (SD-SMA) wajib SMK)

Menggunakan kemampuan Berkolaborasi dalam melatih Mengidentifikasi potensi Menghubungkan berbagai


berpikir sistem, pelajar daya pikir kritis, kreatif, ekonomi di tingkat lokal dan pengetahuan yang telah
menjelaskan keterkaitan inovatif, sekaligus masalah yang ada dalam dipahami dengan pengalaman
kemampuan berempati
antara peran individu terhadap pengembangan potensi nyata di keseharian dan dunia
untuk berekayasa
kelangsungan demokrasi membangun produk tersebut, serta kaitannya kerja.
Pancasila. berteknologi yang dengan aspek lingkungan,
memudahkan kegiatan diri sosial dan kesejahteraan Pelajar membangun
Pelajar merefleksikan makna dan sekitarnya. masyarakat. Melalui kegiatan pemahaman terhadap
demokrasi dan memahami ini, kreativitas dan budaya ketenagakerjaan, peluang
Pelajar dapat membangun
implementasi demokrasi serta kewirausahaan akan kerja, serta kesiapan kerja
budaya smart society dengan
tantangannya dalam konteks ditumbuhkembangkan. untuk meningkatkan
menyelesaikan persoalan-
yang berbeda, termasuk dalam persoalan di masyarakat kapabilitas yang sesuai dengan
organisasi sekolah dan/atau sekitarnya melalui inovasi Pelajar juga membuka keahliannya, mengacu pada
dalam dunia kerja. dan penerapan teknologi, wawasan tentang peluang kebutuhan dunia kerja terkini.
mensinergikan aspek sosial masa depan, peka akan Dalam projeknya, pelajar juga
dan aspek teknologi. kebutuhan masyarakat, akan mengasah kesadaran
menjadi problem solver yang sikap dan perilaku sesuai
terampil, serta siap untuk dengan standar yang
menjadi tenaga kerja dibutuhkan di dunia kerja.
profesional penuh integritas.
12
Bagaimana pengembangan tema- tema
projek penguatan profil pelajar Pancasila
dalam implementasi di satuan pendidikan?

13
Contoh pengembangan tema Untuk diksus, pada dasarnya projek bisa
mengambil dan/atau mengembangkan
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
projek dari jenjang lain menyesuaikan
dengan kondisi dan tahapan belajarnya.

SD SMP SMA SMK SLB

Contoh Kampanye sederhana Membuat purwarupa Mendesain sistem Membuat sistem yang Pengelolaan dan
Projek untuk memecahkan sistem pengelolaan pengelolaan sampah efisien untuk pemanfaatan
isu lingkungan, misal sampah di sekolah untuk mengatasi pemanfaatan sampah.
cara pencegahan Melakukan penelitian permasalahan banjir Mengklasifikasikan
bahan/material dalam
kebakaran hutan atau dan perancangan di lingkungan sekitar sampah, mengolah
banjir. sistem pengelolaan sekolah. industri dan memanfaatkan
Melakukan aksi dan sampah berdasarkan Melakukan penelitian barang tak terpakai
melatih keterampilan eksplorasi dan dan perancangan untuk menjadi benda
komunikasi dengan pengolahan data nyata. sistem berdasarkan yang berdaya guna
menggunakan media data nyata dan praktik dan memiliki nilai jual
visual dan verba baik.

Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam
PPP Memperoleh dan Menghasilkan karya Menghasilkan karya Menghasilkan karya Menganalisis dan
memproses informasi dan tindakan yang dan tindakan yang dan tindakan yang mengevaluasi
yang
dan gagasan orisinal orisinal orisinal penalaran
disasar Memperoleh dan Memperoleh dan
memproses informasi memproses informasi
dan gagasan dan gagasan
Alokasi Waktu Projek
SMK Kelas XII 36 JP
PAUD: tidak ada minimal (Program 3 tahun):
alokasi waktu
SMK Kelas XII 144 JP
SD kelas I‒V: 252 JP (Program 4 tahun):

SD kelas VI: 224 JP SDLB Kelas I: 234 JP

SMP kelas VII‒VIII: 360 JP SDLB Kelas II: 252 JP

SMP kelas IX: 320 JP SDLB Kelas III - V: 306 JP

SMA kelas X: 486 JP SDLB Kelas VI: 272 JP

SMA kelas XI: 216 JP SMPLB Kelas VII - VIII 306 JP

SMA kelas XII: 192 JP SMPLB Kelas IX 272 JP

SMK Kelas X: 288 JP SMALB Kelas X - XI 378 JP

SMK Kelas XI: 144 JP SMALB Kelas XII 336 JP


Implementasi projek penguatan profil pelajar
Pancasila untuk SD- SMA

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan


menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah
total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
Dalam 1 tahun ajaran, peserta didik mengikuti projek penguatan profil Catatan:
pelajar Pancasila yang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Untuk SMK Kelas XIII pada SMK
program 4 tahun tidak perlu
Jenjang Ketentuan Jumlah Tema melaksanakan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.
PAUD 1 s.d 2 projek profil dengan tema berbeda
Untuk Pendidikan Khusus:
SD/MI/SDLB/Paket A 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda
● Pada dasarnya projek bisa
SMP/MTs/ SMPLB/Paket B 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda mengambil dan/atau
mengembangkan projek dari
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas X 3 s.d 4 projek profil dengan tema berbeda jenjang lain menyesuaikan
dengan kondisi dan tahapan
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas XI dan 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda belajarnya.
XII
● Penerjemahan tema dalam
SMK/MAK kelas X 3 projek profil dengan 2 tema pilihan dan 1
projek disesuaikan dengan
tema Kebekerjaan
kondisi dan kebutuhan ABK
SMK/MAK kelas XI 2 projek profil dengan 1 tema pilihan dan 1
tema Kebekerjaan ● Implementasi projek penguatan
profil pelajar Pancasila dapat
SMK/MAK kelas XII 1 projek profil dengan tema Kebekerjaan diintegrasikan pada mata
pelajaran keterampilan atau
SPK 2 s.d 3 projek profil dengan tema berbeda
mapel lain yang relevan
17
Apa saja yang perlu disiapkan Sekolah
untuk dapat menggulirkan projek penguatan profil pelajar
Pancasila?

Pengelolaan waktu dan


Guru
kegiatan

• Menyiapkan sistem dari


perencanaan hingga penilaian
• Pengelolaan jam pelajaran dan
• Sistem pendokumentasian
kolaborasi guru
projek untuk dapat digunakan
• Pengaturan agar alokasi jam sebagai portofolio
mengajar guru tetap sama
• Kolaborasi dengan narasumber
pengaya projek: masyarakat,
komunitas, universitas, praktisi
Bagaimana menyusun modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila?

19
Komponen Modul Projek

Profil Modul ● Tema dan topik atau judul modul


● Fase atau jenjang sasaran
● Durasi kegiatan

Tujuan ● Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila yang
menjadi tujuan projek
● Rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase
peserta didik (Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah)

Aktivitas ● Alur aktivitas projek secara umum


● Penjelasan detail tahapan kegiatan dan asesmennya

Asesmen ● Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk menyimpulkan pencapaian


projek
TAHAPAN IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Tahap
Tahap Awal Tahap Siap Tahap Mahir
Berkembang

Menggunakan modul Membuat penyesuaian Menggunakan modul Mengembangan projek


projek yang disediakan terhadap modul projek projek yang disediakan berdasarkan tema dan
oleh yang disediakan oleh oleh Kemendikbudristek pembelajaran yang
Kemendikbudristek Kemendikbudristek sebagai referensi untuk bermakna.
sesuai rekomendasi mengembangkan
Implementasi perangkat yang Mengembangkan projek
projek kontekstual dan sesuai yang kontekstual dan sesuai
penguatan profil dengan kebutuhan dan dengan kebutuhan dan
pelajar Pancasila minat siswa minat siswa. Siswa terlibat
dalam perancangan projek.
Rancangan projek
disebarkan melalui aplikasi
daring Kemendikbudristek
untuk guru/sekolah lain.

21
Contoh alur aktivitas dan asesmen projek SMP CONTOH

Modul Projek Fase D Asesmen Formatif Awal. Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk
menentukan kebutuhan diferensiasi, pengembangan alur dan kegiatan projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antarfase
Tema: Gaya Hidup
Berkelanjutan
Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya
Topik: Sampahku, terhadap perubahan iklim
Tanggungjawabku
Total waktu: 57 JP 1. 2. 3. 4. 5.
Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis
Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Masalah Sampah
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Pengelolaan Sampah Sampah
● Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
● Gotong royong
● Bernalar kritis 6. 7. 8. 9.
Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
Pengorganisasian, dan Sampah di sekolahku Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
Penyajian Data sekolahku
Sub-elemen yang disasar Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
● Memahami Keterhubungan
Ekosistem Bumi 10. 11. 12. 13. 14.
● Menjaga Lingkungan Alam Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
Sekitar
Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster
● Kerja sama Poster Aksi Nyata
pengelolaan sampah Karakteristik Poster
● Koordinasi Sosial yang ada yang Baik Sayangi Sekolahku
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi, Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah
mengklarifikasi, dan mengolah strategis
informasi dan gagasan
15. 16. 17.
Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah 22
Bagaimana mendokumentasikan
hasil projek?

23
Mengoleksi dan Mengolah Prinsip-prinsip penyusunan
Mengapa pendidik
Hasil Asesmen jurnal
menggunakan jurnal dalam
projek? ● Menunjukkan
Dokumentasi Kegiatan perkembangan. Jurnal
● Jurnal dapat merekam proses
Projek berisi catatan yang
pembelajaran projek peserta
didik secara berkelanjutan menunjukkan
dalam suatu wadah. perkembangan individu
JURNAL (pendidik)
● Jurnal dapat mendorong peserta didik
Jurnal adalah praktik ● Menjadi alat refleksi
Pendidik melakukan refleksi
mendokumentasikan kumpulan kritis terhadap proses secara berkala. Jurnal
pemikiran, pemahaman, dan pelaksanaan projek sehingga dapat diperiksa dan
penjelasan tentang ide atau dimodifikasi secara berkala.
Pendidik dapat memahami hal-
konsep secara tertulis dan hal yang perlu dikembangkan ● Observasi berkelanjutan.
biasanya dituangkan dalam Pendidik melakukan
dalam kegiatan projek untuk
sebuah buku. mengoptimalkan pengalaman observasi perkembangan
belajar peserta didik. kompetensi peserta didik
secara berkelanjutan.

24
PORTOFOLIO (peserta didik)
Portofolio merupakan Mengapa menggunakan Prinsip-prinsip penyusunan portofolio
kumpulan dokumen hasil portofolio dalam projek? ● Dilakukan oleh peserta didik, bukan terhadap

penilaian, penghargaan, ● Portofolio memberikan peserta didik. peserta didik berperan aktif dalam
rasa kepemilikan pada memilih hasil kerja yang akan dimasukkan ke dalam
dan karya peserta didik
proses belajar yang portofolio, dengan panduan yang mendorong
dalam bidang tertentu yang
mendorong peserta peserta didik merefleksikan pembelajarannya.
mencerminkan ● Merupakan hasil kerja yang menunjukkan
perkembangan (reflektif- didik untuk menjadi
kemampuan anak secara jelas. Hasil karya adalah
kritis) dalam kurun waktu pembelajar aktif.
merupakan hasil kerja peserta didik yang
tertentu. Pada akhir ● Portofolio mendorong
menunjukkan tujuan kegiatan (kompetensi yang
periode, portofolio menjadi peserta didik untuk dituju) dan standar yang diharapkan.
referensi diskusi oleh mengenali kekuatan ● Menjadi alat refleksi secara berkala. Portofolio
pendidik bersama dengan dan kemajuannya, diperiksa, diganti, dan menjadi bahan diskusi yang
peserta didik dan melakukan refleksi dilakukan secara berkala.
selanjutnya diserahkan kritis terhadap ● Menunjukkan perkembangan. Portofolio berisi
pembelajarannya hasil karya yang menunjukkan perkembangan
kepada pendidik pada kelas
sehingga memahami peserta didik.
berikutnya dan dilaporkan
● Dikerjakan dengan bimbingan. Keterampilan
kepada orang tua sebagai hal-hal yang perlu ia
untuk membuat sebuah portofolio tidak terjadi
bukti otentik kembangkan pada
dengan sendirinya, pendidik perlu membimbing
perkembangan peserta dirinya menjadi
peserta didik dalam melakukan pemilihan hasil
didik. pembelajar mandiri. karya dan melakukan refleksi. 25
CONTOH Alat Asesmen Projek: Yang perlu diperhatikan dalam membuat rubrik yang efektif untuk projek
RUBRIK
● Jumlah kriteria dan tingkatan kualitas performa. 3-5 tingkatan kualitas
performa dan lebih dari 2 kriteria performa
● Deskripsi yang jelas dan dapat dibedakan antar tingkatan. Memiliki
Rubrik merupakan salah satu alat asesmen yang kriteria dan deskripsi rinci akan kualitas performa sesuai dengan
sering dipakai untuk pembelajaran kolaboratif tingkatannya, hal yang membuat peserta didik memenuhi kriteria, misalnya
seperti projek. Rubrik dapat dipakai oleh “mulai berkembang”, “sedang berkembang”, “berkembang sesuai harapan”,
pendidik dan peserta didik untuk mengevaluasi “sangat berkembang” (contoh terlampir)
kualitas performa peserta didik secara konsisten, ● Deskripsi yang mudah untuk diobservasi. Rubrik dibuat untuk
mempermudah penilaian dan menjaga penilaian tetap objektif. Oleh karena
membangun, dan objektif.
itu, penjelasan kriteria tidaklah lagi bersifat analitis tetapi deskriptif yang bisa
dengan mudah dinilai dari observasi.
● Dokumen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dalam
Mengapa menggunakan rubrik dalam mengembangkan rubrik untuk projek, pendidik dapat mengacu kepada
projek? naskah akademik Profil Pelajar Pancasila untuk melihat sub-elemen Profil
● Bagi pendidik. Rubrik yang efektif dapat yang bisa dikembangkan melalui projek. Rincian alur perkembangan sub
mengurangi waktu yang dihabiskan pendidik dimensi dari fase A hingga fase E dapat dipakai sebagai acuan apakah anak
sudah mengembangkan keterampilan di sub-elemen tertentu sesuai
untuk menilai karena sudah ada deskripsi jelas
fasenya.
yang menjadi acuan pendidik. Deskripsi ini
memastikan konsistensi dan objektivitas ● Tipe aktivitas. Selain memperhatikan elemen dan sub-elemen projek,
dalam menilai sehingga dapat mengurangi pembuatan rubrik juga harus memperhatikan tipe aktivitas dan
ketidakpastian dan keluhan tentang nilai keterampilan yang bisa dikembangkan dari aktivitas tersebut. Misalnya,
rubrik untuk poster akan berbeda dengan rubrik menulis esai argumentatif
● Bagi peserta didik. Rubrik yang efektif dapat
karena mengasah keterampilan yang berbeda.
memberikan peserta didik pemahaman yang
jelas mengenai ekspektasi suatu tugas dan ● Libatkan peserta didik dalam merancang rubrik. Ketika mereka
keterkaitan tugas dengan tujuan projek. Oleh berkontribusi membuat kriteria penilaian dengan cara yang bermakna,
karena itu, peserta didik dapat berlatih pembelajaran menjadi semakin efektif karena peserta didik cenderung
melihat penilaian sebagai peluang untuk umpan balik dan berkembang
mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri
karena mereka memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan
menggunakan rubrik yang ada. Rubrik juga
bisa dipakai sebagai acuan pemberian umpan kegiatan projek mereka
balik.
26
Bagaimana mengolah dan menyusun
pelaporan hasil projek?

27
Menyusun Rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Prinsip Rancangan Rapor bersifat informatif dalam


Rapor Rapor Projek menyampaikan perkembangan peserta
Penguatan Profil didik, namun tidak merepotkan pendidik
Pelajar Pancasila dalam pengerjaannya.

Menunjukkan keterpaduan Tidak menjadi beban administrasi yang berat Kompetensi utuh

Rapor terdiri dari hasil penilaian Aspirasinya, penulisan rapor akan lebih sederhana, Penilaian dalam rapor projek
terlebih apabila dibantu teknologi.
terhadap performa peserta didik memadukan pengetahuan,
dalam projek. sikap, dan keterampilan
Teknologi "Report generator" di mana pendidik
sebagai satu komponen.
memasukkan judul projek, deskripsi singkat, dan seluruh
Meskipun ada beberapa disiplin Deskripsi juga disampaikan
elemen Profil Pelajar Pancasila, dan hanya memberikan
ilmu terintegrasi dalam projek, penilaian pilihan elemen profil yang berkaitan dengan secara utuh tanpa
namun bagian projek fokus pada projek tanpa harus menuliskannya. membedakan aspek tersebut.
keterpaduan pembelajaran dan Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar
perkembangan karakter dan fokus pada hal unik dan istimewa yang layak
kompetensi sesuai profil pelajar direfleksikan, misalnya situasi di mana peserta didik
Pancasila mengambil keputusan yang bijak, perkembangan suatu
karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu tertentu,
dsb.

28
Format Rapor Projek

Pendidikan Dasar dan Menengah

29
Deskripsi singkat projek berisi
penjelasan mengenai konteks
dan tujuan projek serta
gambaran umum proses
pelaksanaannya.

30
Rapor mencantumkan dimensi, sub-
elemen, dan rumusan kompetensi sesuai
fase peserta didik dari profil pelajar
Pancasila sesuai dengan tujuan projek
yang sudah ditentukan.
31
Penilaian individual anak. Berisi
capaian sub-elemen profil pelajar
Pancasila berdasarkan 4 kriteria:
Mulai Berkembang, Berkembang,
Berkembang Sesuai Harapan, dan
Sangat Berkembang. Sementara di
bagian akhir terdapat deskripsi satu
paragraf singkat mengenai
pencapaian peserta didik yang
menggambarkan proses yang paling
berkembang dan proses yang masih
perlu mendapat perhatian.

32
Terima Kasih

33

Anda mungkin juga menyukai