Anda di halaman 1dari 153

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PEMBUBUTAN ULIR SEGI EMPAT.

A. Tujuan
Setelah mempelajari buku teks bahan ajar ini peserta diklat diharapkan dapat:
Menjelasan Teknik pembubutan ulir segi empat meliputi : Tahapan pembubutan ulir
segi empat , Pengaturan roda gigi pengganti, Pemasangan dan Pengaturan alat potong,
Pengaturan kecepatan, dalam pemotongan (Parameter), Pengukuran / pemeriksaan ulir
segi empat

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Grade Paket Keahlian Deskripsi Materi

1. Menggunakan 1.1 Melakukan teknik pembubutan ulir segi

teknik empat sesuai dengan tuntutan pekerjaan.


5 pembubutan ulir 1.2 Melakukan teknik pembubutan ulir
segi empat, ulir trapesium sesuai dengan tuntutan
trapesium pekerjaan

2. Menggunakan 2.1 Melakukan teknik pembubutan ulir cacing


teknik sesuai dengan tuntutan pekerjaan
6 pembubutan ulir 2.2 Melakukan teknik pembubutan eksentrik
cacing, dan sesuai dengandengan tuntutantuntutan
eksentrik pekerjaan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 54


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
C. Uraian Materi :Teknik pembubutan ulir segi empat.
Bahan Bacaan :
1. Prinsip Kerja Proses Bubut
Dasar dasar proses pembubutan
Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin
berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan Mesin Bubut. Bentuk
dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda
silindris atau bubut rata : dengan prinsip kerja benda kerja yang berputar, dan satu
pahat bermata potong tunggal (with a single-point cutting tool) bergerak sejajar terhadap
sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga akan membuang permukaan luar benda
kerja ,seperti terlihat pada Gambar Proses bubut rata, bubut permukaan, dibawah ini :

Gambar 2. 1 prinsip dasar proses pembubutan benda kerja


Pada Gambar diatas Proses bubut permukaan/surface turning adalah proses bubut
yang identik dengan proses bubut rata ,tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus
terhadap sumbu benda kerja.
Proses bubut tirus /taper turning yang sebenarnya identik dengan proses bubut rata
di atas, hanya jalannya pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda
kerja. Demikian juga proses bubut kontur, dilakukan dengan cara memvariasi
kedalaman potong sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Walaupun proses bubut secara khusus menggunakan pahat bermata potong
tunggal, tetapi proses bubut bermata potong jamak tetap termasuk proses bubut
juga, karena pada dasarnya setiap pahat bekerja sendiri-sendiri. Selain itu proses
pengaturannya (seting) pahatnya tetap dilakukan satu persatu.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 55


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Skematis mesin bubut dan bagian-bagiannya dijelaskan seperti terlihat pada Gambar
skematis Mesin Bubut dan nama bagiannya dibawah ini :.

Gambar 2. 2 Mesin Bubut dan nama ¬bagiannya


Parameter pada proses pembubutan
Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah kecepatan putar spindel
(speed), gerak makan (feed) dan kedalaman potong (depth of cut). Faktor yang lain
seperti bahan benda kerja dan jenis pahat sebenarnya juga memiliki pengaruh yang
cukup besar, tetapi tiga parameter di atas adalah bagian yang bisa diatur oleh
operator langsung pada mesin bubut.
Kecepatan putar n (speed) selalu dihubungkan dengan spindel (sumbu utama) dan
benda kerja. Karena kecepatan putar diekspresikan sebagai putaran per menit
(revolutions per minute, rpm), hal ini menggambarkan kecepatan putarannya. Akan
tetapi yang diutamakan dalam proses bubut adalah kecepatan potong (Cutting speed
atau V) atau kecepatan benda kerja dilalui oleh pahat/ keliling benda kerja. Secara

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 56


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
sederhana kecepatan potong dapat digambarkan sebagai keliling benda kerja
dikalikan dengan kecepatan putar ,seperti terlihat Gambar dibawah ini :

Gambar 2. 3 Kecepatan potong dan kecepatan putar proses bubut


Penjelasan :
V = kecepatan potong; m/menit
d = diameter benda kerja ;mm
n = putaran benda kerja; putaran/menit
Sebagai contoh , kecepatan sayat bubut ditentukan oleh besaran putaran benda
kerja dan diameter yang disayat. dalam prakteknya nilai kecepatan potong
ditetapkan, dan putaran mesin dicari yaitu dengan menghitung angka Putaran Mesin
(n) misalnya Benda kerja D = 80 mm, kecepatan sayat v = 43 m/mnt, maka Putaran
mesin n = 1000.v / Л. D
= 1000. 43 / 3,14. 80 = 171,1 rpm

Variasi putaran mesin yang tersedia adalah : 31,5 – 45 – 63 – 90 – 125 – 180– 250 –
355 – 500 – 710 – 1000 – 1400. Oleh karena tidak terdapat n = 171,1 rpm, maka dipilih
125 rpm (disebut ne = putaran efektif ). Dengan demikian kecepatan sayat nyata adalah:
V = 80. 3,14. 125 / 1000, V = 31,4 m / mnt.

Dengan demikian kecepatan potong ditentukan oleh diamater benda kerja. Selain
kecepatan potong ditentukan oleh diameter benda kerja faktor bahan benda kerja
dan bahan pahat sangat menentukan harga kecepatan potong. Pada dasarnya pada
waktu proses bubut kecepatan potong ditentukan berdasarkan bahan benda kerja dan
pahat. Harga kecepatan potong sudah tertentu, misalnya untuk benda kerja Mild
Steel dengan pahat dari HSS, kecepatan potongnya antara 20 sampai 30 m/menit.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 57


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Perhatikan tabel kecepatan potong dan kecepatan pemakanan pahat HSS dibawah
ini
Tabel 2. 1 Kecepatan potong pahat HSS

Tabel 2. 2 Kecepatan pemakanan pahat HSS

Gerak makan f (feed) , adalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap benda kerja
berputar satu kali, sehingga satuan f adalah mm/putaran. Gerak makan ditentukan
berdasarkan kekuatan mesin, material benda kerja, material pahat, bentuk pahat, dan
terutama kehalusan permukaan yang diinginkan. Gerak makan biasanya ditentukan
dalam hubungannya dengan kedalaman potong a. Gerak makan tersebut berharga sekitar
1/3 sampai 1/20 a, atau sesuai dengan kehalusan permukaan yang dikehendaki.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 58


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Material pahat
Pahat yang baik harus memiliki sifat-sifat tertentu, sehingga nantinya dapat
menghasilkan produk yang berkualitas baik dan ekonomis. Kekerasan dan
kekuatan dari pahat harus tetap ada pada temperatur tinggi, sifat ini dinamakan Hot
Hardness. Ketangguhan (Toughness) dari pahat diperlukan, sehingga pahat tidak
akan pecah atau retak terutama pada saat melakukan pemotongan dengan beban
kejut. Ketahanan aus sangat dibutuhkan yaitu ketahanan pahat melakukan
pemotongan tanda terjadi keausan yang cepat.

Penentuan material pahat didasarkan pada jenis material benda kerja dan kondisi
pemotongan (pengasaran, adanya beban kejut, penghalusan). Material pahat yang
ada ialah baja karbon sampai dengan keramik dan intan. Sifat dari beberapa
material pahat ditunjukkan pada gambar dibawah ini

Gambar 2. 4 Kekerasan dan temperatur dari material pahat


Gambar diatas menunjukan . (a) Kekerasan dari beberapa macam material pahat sebagi
fungsi dari temperatur, (b) jangkauan sifat material pahat.

Material pahat dari baja karbon (baja dengan kandungan karbon 1,05%) pada saat
ini sudah jarang digunakan untuk proses pemesinan, karena bahan ini tidak tahan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 59


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
panas (melunak pada suhu 300- 500 F). Baja karbon ini sekarang hanya digunakan
untuk kikir, bilah gergaji, dan pahat tangan.
Material pahat dari HSS (High Speed Steel) dapat dipilih jenis M atau T. Jenis M
berarti pahat HSS yang mengandung unsure Molibdenum, dan jenis T berarti pahat
HSS yang mengandung unsur Tungsten. Beberapa jenis HSS dapat dilihat pada Tabel
Jenis Pahat HSS dibawah ini
Tabel 2. 3 Jenis Pahat HSS
JENIS HSS STANDART AISI
HSS Konvensional
1. Molibdenum HSS M1, M2, M7, M10
2. Tungsten HSS T1, T2
HSS Spesial
1. Cobald added HSS M33, M36, T4, T5, T6
2. High Vanadium HSS M3-1, M3-2, M4, T15
3. High Hardness Co HSS M41, M42, M43, M44, M45, M46
4. Cast HSS
5. Powdered HSS
6. Coated HSS

Pahat dari HSS biasanya dipilih jika pada proses pemesinan sering terjadi beban kejut,
atau proses pemesinan yang sering dilakukan interupsi (terputus-putus). Hal tersebut
misalnya membubut benda segi empat menjadi silinder, membubut bahan benda kerja
hasil proses penuangan, membubut eksentris (proses pengasarannya).
Pahat dari karbida dibagi dalam dua kelompok tergantung penggunaannya.
Bila digunakan untuk benda kerja besi tuang yang tidak liat dinamakan cast iron cutting
grade . Pahat jenis ini diberi kode huruf K dan kode warna merah. Apabila digunakan
untuk menyayat baja yang liat dinamakan steel cutting grade. Pahat jenis ini diberi kode
huruf P dan kode warna biru. Selain kedua jenis tersebut ada pahat karbida yang diberi
kode huruf M, dan kode warna kuning. Pahat karbida ini digunakan untuk menyayat

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 60


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
berbagai jenis baja, besi tuang dan non ferro yang mempunyai sifat ketermesinan yang
baik.
Geometri pahat bubut
Geometri pahat bubut terutama tergantung pada material benda kerja dan
material pahat. Terminologi standar ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Gambar 2. 5 Geometri pahat bubut


Untuk pahat bubut bermata potong tunggal, sudut pahat yang paling pokok adalah
sudut beram (rake angle), sudut bebas (clearance angle), dan sudut sisi potong
(cutting edge angle) seperti gambar 5. Sudutsudut pahat HSS yang diasah dengan
menggunakan mesin gerinda pahat (Tool Grinder Machine).

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 61


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 6 Sudut sudut pada material pahat bubut
Sedangkan bila pahat tersebut adalah pahat sisipan yang dipasang pada tempat
pahatnya, geometri pahat dapat dilihat pada gambar dibawah ini:.

Gambar 2. 7 Bentuk pahat sisipan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 62


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Pahat bubut di atas apabila digunakan untuk proses membubut biasanya dipasang pada
pemegang pahat (Tool holder). Pemegang pahat tersebut digunakan untuk
memegang pahat dari HSS dengan ujung pahat diusahakan sependek mungkin agar
tidak terjadi getaran pada waktu digunakan untuk membubut. Selain bentuk pahat
seperti di atas, ada juga pahat yang berbentuk sisipan/inserts , Perhatikan Gambar
gambar dibawah ini

Gambar 2. 8 Pemasangan pahat pada pemegang pahat (Tool holder)


Pemegang pahat HSS terdiri dari : (a) pahat alur, (b) pahat
dalam, (c) pahat rata kanan, (d) pahat rata kiri, (e) pahat ulir. Pahat bubut sisipan
(inserts), dan pahat sisipan yang dipasang pada pemegang pahat (tool holders)
Perhatikan Gambar gambar dibawah ini

Gambar 2. 9 Bentuk Pahat bubut sisipan (inserts)


Pahat berbentuk sisipan tersebut harus dipasang pada pemegang pahat yang sesuai.
Bentuk pahat sisipan sudah distandarkan oleh ISO

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 63


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Metoda pencekaman pahat bubut
Pemasangan pahat yang baik dan benar harus dilakukan, karena kestabilan posisi
dan pencekaman pahat mempunyai peranan penting untuk menghasilan permukaan
hasil pembubutan. Pemasangan pahat dilakukan dengan cara menjepit pahat pada
rumah pahat (tool post). Prinsip yang diutamakan bahwa Posisi ujung pahat harus pada
sumbu kerja mesin bubut, atau pada sumbu benda kerja yang dikerjakan. Adapun
metoda pencekaman pahat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pahat bubut bisa dipasang pada tempat pahat tunggal, atau pada tempat pahat yang
berisi empat buah pahat (Quick change indexing square turret) . Apabila pengerjaan
pembubutan hanya memerlukan satu macam pahat lebih baik digunakan tempat
pahat tunggal.

Gambar 2. 10 metoda pencekaman pahat tunggal


2. Apabila pahat yang digunakan dalam proses pemesinan lebih dari satu, misalnya
pahat rata, pahat alur, pahat ulir, maka sebaiknya digunakan tempat pahat yang
bisa dipasang sampai empat pahat. Pengaturannya sekaligus sebelum proses
pembubutan, sehingga proses penggantian pahat bisa dilakukan dengan cepat
(quick change).

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 64


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 11 metoda pencekaman pahat majemuk
3. Usahakan posisi sumbu kerja kepala tetap (spindel) dengan kepala lepas pada
satu garis untuk pembubutan lurus, sehingga hasil pembubutan tidak tirus.
4. Posisi ujung pahat yang terlalu rendah tidak direkomendasi, karena
menyebabkan benda kerja terangkat, dan proses pemotongan tidak efektif (lihat
Gambar dibawah ini)

Gambar 2. 12 Posisi ujung pahat pada benda kerja


5. Usahakan bagian pahat yang menonjol tidak terlalu panjang, supaya tidak terjadi
getaran pada pahat ketika proses pemotongan dilakukan.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 65


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 13 Posisi panjang pahat pada benda kerja
Metoda pencekaman benda kerja
Pertimbangan pemilihan mesin pada proses bubut adalah berdasarkan dimensi
benda kerja yang yang akan dikerjakan. Ketika memilih mesin perlu dipertimbangkan
kapasitas kerja mesin yang meliputi diameter maksimal benda kerja yang bisa
dikerjakan oleh mesin, dan panjang benda kerja yang bisa dikerjakan. Ukuran mesin
bubut diketahui dari diameter benda kerja maksimal yang bisa dikerjakan (Swing
over the bed), dan panjang meja mesin bubut (Length of the bed). Panjang meja mesin
bubut bukan berarti panjang maksimal benda kerja yang dikerjakan diantara dua
senter. Panjang maksimal benda kerja maksimal adalah panjang meja dikurangi jarak
yang digunakan kepala tetap dan kepala lepas.
Pemilihan mesin bubut yang digunakan untuk proses pemesinan bisa juga dilakukan
dengan cara memilih mesin yang ada di bengkel ( workshop). Dengan
pertimbangan awal diameter maksimal benda kerja yang bisa dikerjakan oleh
mesin yang ada.
Setelah langkah pemilihan mesin tersebut di atas, dipilih juga alat dan cara
pencekaman / pemasangan benda kerja , Alat pencekam yang bisa digunakan adalah
:
a) collet, digunakan untuk mencekam benda kerja berbentuk silindris dengan
ukuran sesuai diameter collet. Pencekaman dengan cara ini tidak akan
meninggalkan bekas pada permukaan benda kerja.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 66


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 14 collet pencekam benda kerja
b) cekam rahang empat (untuk benda kerja tidak silindris) . Alat pencekam ini
masing-masing rahangnya bisa diatur sendirisendiri, sehingga mudah dalam
mencekam benda kerja yang tidak silindris.

Gambar 2. 15 pencekam rahang empat


c) cekam rahang tiga (untuk benda silindris). Alat pencekam ini tiga buah rahangnya
bergerak bersama-sama menuju sumbu cekam apabila salah satu rahangnya
digerakkan.

Gambar 2. 16 pencekam rahang tiga

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 67


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
d) Face Plate, digunakan untuk menjepit benda kerja pada suatu permukaan plat
dengan baut pengikat yang dipasang pada alur T.

Gambar 2. 17 pencekam Face Plate


e) Pencekaman / pemegangan benda kerja yang panjang pada mesin bubut bisa
digunakan dua senter dan pembawa. Dalam hal ini, benda kerja harus ada lubang
senternya di kedua sisi , dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 2. 18 Pencekaman dua senter pada mesin bubut

f) Benda kerja yang relatif panjang dipegang oleh cekam rahang tiga dan didukung
oleh senter putar Cara kedua yaitu dengan menggunakan alat pencekam dapat
dilihat pada gambar dibawah ini

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 68


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 19 Pencekaman chuck dan senter pada mesin bubut

Pemilihan cara pencekaman tersebut di atas, sangat menentukan hasil proses


bubut. Pemilihan alat pencekam yang tepat akan menghasilkan produk yang sesuai
dengan kualitas geometris yang dituntut oleh gambar kerja.
Penggunaan cekam rahang tiga atau cekam rahang empat, apabila kurang hati-hati, akan
menyebabkan permukaan benda kerja terluka. Hal tersebut terjadi misalnya pada waktu
proses bubut dengan kedalaman potong yang besar, karena gaya pencekaman tidak
mampu menahan beban yang tinggi, sehingga benda kerja tergelincir atau selip.
Hal ini perlu diperhatikan terutama pada waktu proses finishing , proses
pemotongan ulir, dan proses pembuatan alur. Beberapa contoh proses bubut,
dengan cara pencekaman yang berbeda-beda dapat dilihat pada gambar dibawah ini

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 69


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 20 Proses bubut dan cara pencekaman benda kerja
Faktor faktor pertimbangan perencanaan pembubutan
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan suatu proses bubut
diantara adalah sebagai berikut:
a) Komponen yang akan dibubut harus dirancang supaya mudah di cekam pada chuck.
Benda-benda tipis berbentuk pelat sangat sukar ditempatkan pada chuck
sehingga proses bubut untuk bahan pelat supaya dihindari.
b) Toleransi ukuran supaya tidak terlalu kecil sehingga masih memungkinkan dapat
diproses dengan proses bubut.
c) Sudut-sudut tajam pada komponen supaya dihindari oleh karena tidak semua bentuk
sudut bisa dijangkau oleh pisau potong.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 70


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
d) Ukuran material yang akan dibubut diusahakan sedekat mungkin kepada ukuran
benda kerja supaya jumlah langkah proses pembubutan bisa dikurangi.
e) Bentuk komponen yang akan dibubut harus direncanakan agar bisa
menggunakan bentuk pahat standar yang ada di pasaran.
f) Bahan benda kerja harus dipilih dimana bahan tersebut memiliki kemampuan mesin
(machinability) yang baik.

Perencanaan proses bubut tidak hanya menghitung elemen dasar proses bubut,
tetapi juga meliputi penentuan/pemilihan material pahat berdasarkan material
benda kerja, pemilihan mesin, penentuan cara pencekaman, penentuan langkah kerja/
langkah penyayatan dari awal benda kerja sampai terbentuk benda kerja jadi, penentuan
cara pengukuran dan alat ukur yang digunakan.
Perencanaan langkah kerja dalam pembubutan
1) Langkah kerja dalam proses bubut meliputi :
a) Persiapan bahan benda kerja,: Bahan benda kerja yang dipilih biasanya sudah
ditentukan pada gambar kerja baik material maupun dimensi awal benda kerja.
b) Persiapan mesin; Seting / penyiapan mesin dilakukan dengan cara memeriksa
semua eretan mesin, putaran spindel, posisi kepala lepas, alat pencekam
benda kerja, pemegangan pahat, dan posisi kepala lepas.
c) Penentuan jenis pemotongan (bubut lurus, permukaan, profil, alur, ulir),
d) Penentuan kondisi pemotongan,
e) Perhitungan waktu pemotongan,
f) Pemeriksaan hasil berdasarkan gambar kerja.

2) Pada prakteknya parameter pemotongan terutama putaran spindel (n) dipilih dari
putaran spindel yang tersedia di mesin bubut tidak seperti hasil perhitungan dengan
rumus di atas. Kalau putaran spindel hasil perhitungan tidak ada yang sama (hampir
sama) dengan tabel putaran spindel di mesin sebaiknya dipilih putaran spindel di
bawah putaran spindel hasil perhitungan.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 71


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
3) Apabila parameter pemotongan n diubah, maka elemen dasar pemesinan yang lain
berubah juga.
4) Waktu yang diperlukan untuk membuat benda kerja jadi bukanlah jumlah waktu
pemotongan (tc) keseluruhan dari tabel perhitungan. Waktu pembuatan benda kerja
harus ditambah waktu non produktif yaitu :
a) waktu penyiapan mesin/ pahat
b) waktu penyiapan bahan benda kerja (dengan mesin gergaji, dan mesin bubut
yang disetel khusus untuk membuat bahan benda kerja)
c) waktu pemasangan benda kerja
d) waktu pengecekan ukuran benda kerja
e) waktu yang diperlukan pahat untuk mundur (retract)
f) waktu yang diperlukan untuk melepas benda kerja
g) waktu yang diperlukan untuk mengantarkan benda kerja (dari bagian penyiapan
benda kerja ke mesin).
5) Tidak ada rumus baku untuk menentukan waktu non produktif. Waktu non produktif
diperoleh dengan mencatat waktu yang diperlukan untuk masing-masing waktu non
produktif tersebut.
6) Untuk benda kerja tunggal waktu penyelesaian suatu benda kerja lebih banyak dari
pada pembuatan massal (ukuran benda kerja sama dalam jumlah banyak), karena
waktu penyiapan mesin tidak dilakukan untuk setiap benda kerja yang dikerjakan.
7) Untuk proses bubut rata dalam, perhitungan elemen dasar pada prinsipnya sama
dengan bubut luar , tetapi pada bubut dalam diameter awal (do) lebih kecil dari
pada diameter akhir (dm).
8) Apabila diinginkan pencekaman hanya sekali tanpa membalik benda kerja, maka
bahan benda kerja dibuat lebih panjang sekitar 30 mm. Akan tetapi hal tersebut
akan menyebabkan pemborosan bahan benda kerja jika membuat benda kerja
dalam jumlah banyak.
9) Apabila benda kerja dikerjakan dengan dua senter, maka benda kerja harus diberi
lubang senter pada kedua ujungnya. Dengan demikian waktu ditambah dengan
waktu pembuatan lubang senter.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 72


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
10) Pahat karbida lebih produktif dari pada pahat HSS.

2. Perencanaan proses membubut ulir


Proses pembuatan ulir bisa dilakukan pada mesin bubut. Pada mesin bubut
konvensional (manual) proses pembuatan ulir kurang efisien, karena pengulangan
pemotongan harus dikendalikan secara manual, sehingga proses pembubutan lama
dan hasilnya kurang presisi. Dengan mesin bubut yang dikendalikan CNC proses
pembubutan ulir menjadi sangat efisien dan efektif, karena sangat memungkinkan
membuat ulir dengan kisar (pitch) yang sangat bevariasi dalam waktu relatif cepat dan
hasilnya presisi.
Bentuk kontruksi profil ulir pengikat umum yaitu ulir segi tiga seperti terlihat gambar
nama- nama bagian ulir dibawah ini :

Gambar 2. 21 Nama – nama bagian ulir segitiga


Ulir segi tiga tersebut bisa berupa ulir tunggal atau ulir ganda. Pahat yang digunakan
untuk membuat ulir segi tiga ini adalah pahat ulir yang sudut ujung pahatnya sama
dengan sudut ulir atau setengah sudut ulir. Untuk ulir metris sudut ulir adalah 60o,
sedangkan ulir Whitwoth sudut ulir 55 o. Identifikasi ulir biasanya ditentukan
berdasarkan diameter mayor dan kisar ulir
Selain ulir metris pada mesin bubut bisa juga dibuat ulir Whitworth ( sudut ulir
55o). Identifikasi ulir ini ditentukan oleh diamater mayor ulir dan jumlah ulir tiap inchi ,
Selain ulir segi tiga, pada mesin bubut bisa juga dibuat ulir segi empat. Ulir segi empat
ini biasanya digunakan untuk ulir daya. Dimensi utama dari ulir segi empat pada

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 73


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
dasarnya sama dengan ulir segi tiga yaitu : diameter mayor, diameter minor, kisar
(pitch), dan sudut helix ,
Bentuk-bentuk profil ulir yang telah distandarkan ada banyak. Proses
pembuatannya pada prinsipnya sama dengan yang telah diuraikan di atas. seperti
terlihat Gambar bentuk profil ulir dan dimensinya dibawah ini.

Gambar 2. 22 Bentuk dan dimensi Profil ulir

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 74


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
a) Pahat ulir
Pahat yang digunakan untuk membuat ulir segi empat adalah pahat yang
dibentuk (diasah) menyesuaikan bentuk alur ulir segi empat dengan pertimbangan
sudut helix ulir. Pahat ini biasanya dibuat dari HSS atau pahat sisipan dari bahan
karbida
Pada proses pembuatan ulir dengan menggunakan mesin bubut manual pertama-
tama yang harus diperhatikan adalah sudut pahat. dan bentuk pahat ulir metris
dan alat untuk mengecek besarnya sudut tersebut (60 o) . seperti terlihat Gambar
Pahat ulir metris untuk ulir luar dan ulir dalam dibawah ini :

Gambar 2. 23 Pahat ulir metris untuk ulir luar dan ulir dalam
Selain pahat terbuat dari HSS pahat ulir yang berupa sisipan ada yang terbuat dari
bahan karbida , seperti terlihat Gambar dibawah ini :

Gambar 2. 24 pahat ulir berupa sisipan karbida

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 75


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Setelah pahat dipilih, kemudian dilakukan setting posisi pahat terhadap benda kerja.
Setting ini dilakukan terutama untuk mengecek posisi ujung pahat bubut terhadap
sumbu mesin bubut/ sumbu benda kerja. Setelah itu dicek posisi pahat terhadap
permukaan benda kerja , supaya diperoleh sudut ulir yang simetris terhadap sumbu
yang tegak lurus terhadap sumbu benda kerja , seperti terlihat Gambar Setting pahat
bubut untuk proses pembuatan ulir luar dibawah ini.

Gambar 2. 25 Setting pahat bubut untuk proses pembuatan


Parameter pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan bubut rata. Hal
tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir gerak makan (f) adalah kisar
(pitch) ulir tersebut, sehingga putaran spindel tidak terlalu tinggi ( secara kasar sekitar
setengah dari putaran spindel untuk proses bubut rata).
Perbandingan harga kecepatan potong untuk proses bubut rata (Stright turning) dan
proses bubut ulit (threading) , seperti terlihat pada Tabel Kecepatan potong proses
bubut rata dan proses bubut ulir untuk pahat HSS dibawah ini :

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 76


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Tabel 2. 4 Kecepatan potong proses bubut ulir pahat HSS

b) Langkah Penyayatan ulir


Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu dihindari kedalaman
potong yang relatif besar. Walaupun kedalaman ulir kecil ( misalnya untuk ulir
M10x1,5 , dalamnya ulir 0,934 mm) proses penyayatan tidak dilakukan sekali potong,
biasanya dilakukan penyayatan antara 5 sampai 10 kali penyayatan ditambah sekitar 3
kali penyayatan kosong (penyayatan pada diameter terdalam).
Hal tersebut karena pahat ulir melakukan penyayatan berbentuk V. Agar diperoleh
hasil yang presisi dengan proses yang tidak membahayakan operator mesin, maka
sebaiknya pahat hanya menyayat pada satu sisi saja (sisi potong pahat sebelah kiri
untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat sebelah kanan untuk ulir kiri) .
Proses tersebut dilakukan dengan cara memiringkan eretan atas dengan sudut 30o
untuk ulir metris. seperti terlihat pada Gambar Eretan atas diatur menyudut
terhadap sumbu tegak lurus benda kerja dan arah pemakanan pahat bubut
dibawah ini

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 77


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 26 Proses penyayatan dengan memiringkan eretan
Sedang untuk ulir Acme dan ulir cacing dengan sudut 29o, eretan atas dimiringkan
14,5 o. Proses penambahan kedalaman potong (dept of cut) dilakukan oleh eretan
atas .
Proses bubut ulir dilakukan dengan cara :
1) Memajukan pahat pada diameter luar ulir
2) Setting ukuran pada eretan atas menjadi 0 mm.
3) Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak
bebas sekitar 10 mm
4) Atur handel kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handel
gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir
5) Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm
6) Jalankan mesin sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat,
kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 78


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
7) Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber ulir (screw pitch
gage), seperti terlihat pada gambar pengecekan kisar ulir dengan kaliber ulir
dibawah ini :

Gambar 2. 27 Pengecekan kisar ulir dengan caliper.


8) Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar belum
sesuai periksa posisi handel pilihan kisar pada mesin bubut.
9) Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan,
hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja , seperti terlihat pada
Gambar gerakan lintasan pahat untuk membuat poros lurus dibawah ini

Gambar 2. 28 Gerakan lintasan pahat ulir


10) Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan
eretan atas.
11) Langkah dilanjutkan seperti no 7) sampai kedalam ulir maksimal tercapai.
12) Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulang
agar beram yang tersisa terpotong semuanya.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 79


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
13) Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya (
Diameter mayor, kisar, diameter minor, sudut).
c) Pembuatan ulir ganda
Pembuatan ulir di atas adalah untuk ulir tunggal. Selain ulir tunggal ada tipe ulir
ganda (ganda dua dan ganda tiga). Pada dasarnya ulir ganda dan ulir tunggal
dimensinya sama, perbedaanya ada pada pitch dan kisar seperti terlihat pada
Gambar Ulir tunggal, ulir ganda dua dan ulir ganda tiga dibawah ini.

Gambar 2. 29 Ulir tunggal, ulir ganda dua dan ulir ganda tiga

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 80


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Pada ulir tunggal pitch dan kisar (lead) sama. Pengertian kisar adalah jarak
memanjang sejajar sumbu yang ditempuh batang berulir (baut) bila diputar 360 O
(satu putaran). Pengertian pitch adalah jarak dua puncak profil ulir. Pada ulir kanan
tunggal bila sebuah baut diputar satu putaran maka baut akan bergerak ke kiri sejauh
kisar.

Gambar 2. 30 Penunjukan kisar ulir


Apabila baut tersebut memiliki ulir kanan ganda dua, maka bila baut tersebut
diputar satu putaran akan bergerak ke kiri sejauh kisar (dua kali pitch).

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 81


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
3. Metoda pembubutan ulir segi empat
Selain ilmu pengetahuan , sikap kerja dan keterampilan serta kemampuan
mengoperasikan mesin, Dalam pembuatan ulir segiempat memerlukan pemahaman
bentuk dan dimensi ukir segiempat , sehingga bisa menentukan bentuk dan penyetelan
pahat ulir pada mesin bubut
3.1. Geometri ulir segi empat
Tabel 2. 5 Standarisasi ulir segi empat

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 82


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 31 Bentuk dan ukuran profil ulir segiempat
Fungsi ulir segiempat sering digunakan sebagai penggerak seperti pada ragum,,
pembawa eretan pada meja mesin karena jenis ulir ini kuat menahan beban aksial.,
seperti yang perlihatkan pada gambar dibawah ini

Gambar 2. 32 Fungsi ulir segiempat sebagai penggerak


Menurut arah putaran spiralnya ada jenis ulir segiempat dapat dibuat menjadi dua
macam, yaitu kekiri atau kekanan., selain itu menurut jumlah ulirannya dalam satu
poros , pada ulir segiempat juga dapat dibuat menjadi ulir ganda atau majemuk.
seperti yang perlihatkan pada gambar dibawah ini

. ulir segiempat
Gambar 2. 33 jenis

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 83


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
3.2. Pahat bubut ulir segiempat.
1. Bentuk dan jenis Pahat pemotong benda kerja jenis khusus selalu dilengkapi
dengan pemegang (holder).Sedangkan pahat pemotong yang terbuat dari bahan
pahat berpenampang segiempat, bentuknya disesuaikan dengan posisi
pemotongan. Tidak dianjurkan untuk dibuat, karena akan membuang bahan
terlalu banyak., seperti yang perlihatkan pada gambar dibawah ini

Gambar 2. 34 Bentuk dan jenis Pahat khusus

2. Bentuk pahat alur ulir segiempat disesuaikan dengan bentuk dasar dan arah
pemotongannya. Untuk bahan dasar berpenampang segiempat. Bahan dasar
berpenampang bulat biasanya dilengkapi dengan pemegang (holder).

Gambar 2. 35 Bentuk pahat ulir luar segiempat

3. Pahat ulir dalam segiempat jenis “ifanger” telah terbentuk sesuai dengan
kebutuhan yang dilengkapi dengan tangkai khusus.Apabila saudara kesulitan
untuk mendapatkan jenis pahat “ifanger” mata pahat dapat dibuat dari bahan
pahat berpenampang bulat dan dilengkapi dengan pemegang (holder).

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 84


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 36 Pahat ulir dalam segiempat jenis “ifanger”

4. Atau dapat juga terbuat dari bahan berpenampang segiempat yang dilengkapi
dengan pemegang berskala. Bentuk pahat seperti (terlihat pada gambar berikut)
tidak baik digunakan karena akan terjepit selama proses pemotongan.

Gambar 2. 37 Pemegang pahat dan bentuk pahat

5. Pahat ulir luar segiempat digunakan untuk membuat alur ulir segiempat tunggal
maupun majemuk. Sudut-sudut pahat potong :
α = Sudut bebas
β = Sudut baji
γ = Sudut buang
δ = Sudut potong

Gambar 2. 38 Pahat ulir luar segiempat

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 85


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
6. Pahat ulir dalam segiempat digunakan untuk membentuk alur ulir segiempat
dalam. Istilah Sudut-sudut pahat ulir luar dan dalam segiempat adalah :
α = Sudut bebas
β = Sudut baji
γ = Sudut buang

Gambar 2. 39 Pahat ulir dalam segiempat

7. Apabila pahat potong tumpul, maka bagian yang digerinda hanya pada bagian
bidang bebas ujungnya saja. Pahat ulir luar dan dalam segiempat tidak dapat
diasah ulang, karena akan mengakibatkan ukuran lebar sisi potong akan
berkurang

Gambar 1. Pengasahan bidang bebas ujung pahat ulir


.
8. Pencekaman Pahat ulir dijepit pada tangkai pahat, kemudian dipasang pada
dudukan rumah pahat (tool holder).

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 86


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. Pahat dipasang pada dudukan rumah pahat

9. Kemudian diatur ketinggiannya setinggi sumbu benda kerja dan Posisi pahat
potong dipasang tegak lurus terhadap sumbu benda kerja

Gambar 2. 40 Posisi pahat dipasang sesumbu senter putar mesin


10. Penjepitan pahat ulir luar segiempat dipasang dan diatur setinggi sumbu benda
kerja. Sebaiknya Posisi pahat diatur tegak lurus terhadap sumbu benda kerja
dengan menggunakan alat bantu mal ulir., seperti terlihat gambar dibawah ini :

Gambar 2. 41 Posisi pahat tegak lurus terhadap sumbu benda kerja


11. Sedangkan pahat ulir dalam segiempat, pertama-tama diatur pada penjepit
pahat sehingga posisi sisi potong segaris dengan sumbu pahat itu sendiri
(mendatar). Kedua, perhatikan panjang pahat, karena harus disesuaikan dengan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 87


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
kedalaman pemotongan dan tandailah agar terhindar dari tabrakan, seperti
terlihat gambar dibawah ini :.

Gambar 2. 42 Penyetingan pahat ulir dalam segiempat

12. Selanjutnya, sisi potong diatur setinggi sumbu benda kerja.Pengaturan posisi
pahat agar tegak lurus terhadap sumbu benda kerja, menggunakan alat bantu
mal ulir seperti terlihat gambar dibawah ini :.

Gambar 2. 43 Penyetingan sisi potong.pahat ulir dalam

3.3. Perhitungan sudut bebas pahat ulir


Menghitung sudut bebas kiri dan kanan pahat ulir luar segiempat tergantung dari
sudut kisar ulir.
Sudut kisar ulir segiempat :
kisar
Tangen sudut kisar ( ) 
keliling
P
tan  
 .d
d  d 3  diameter tengah.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 88


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 44 Sudut bebas pahat ulir segiempat
d1  d 2
d3 
2
Menghitung lebar sisi potong pahat ulir segiempat.
kisar
L1 
2
Panjang pahat minimal harus sama dengan L1, tapi harus lebih sedikit dari ukuran
tersebut agar terdapat kebebasan antara leher pahat dengan profil ulir yang
terbentuk.
Untuk sudut bebas kiri = sudut kisar + 30
Untuk sudut bebas kanan = sudut kisar - 30

Gambar 2. 45 Perbedaan sudut bebas kiri dan kanan pahat ulir segi empat

kisar
Kedalaman maksimal pemakanan = , berarti maksimal kedalaman
2
kisar
pemotongan dari pahat sebesar akan menghasilkan diameter terbesar dan
2
terkecil.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 89


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Kecepatan putar pembubutan ulir tergantung keahlian operator atau (1/3 – 1/2) x
kecepatan putar normal

Vc.1000 d besar  d kecil


Kecepatan putar normal d
 .d dimana 2

Gambar 2. 46 Diameter besar ulir menentukan kecepatan putaran

3.4. Proses pemotongan ulir


1. Gaya yang timbul pada pahat dengan bidang miring γ. Pahat ulir lebih mudah
patah dibandingkan pahat potong (pahat dengan sisi potong miring). Oleh
karena itu pada proses pemotongan ulir diatur Kecepatan putar
mempergunakan pahat potong sama dengan sepertiga dari kecepatan putar
normal.

Gambar 2. 47 Bentuk pahat dengan sisi potong miring

2. Agar hasil sesuai dengan ukuran yang diinginkan, posisi pahat potong harus
diatur dengan memperhitungkan skala eretan memanjang. Metoda pemotongan
dengan pahat potong, dilakukan dengan cara tegak lurus sumbu benda kerja.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 90


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 48 Penunjukan skala eretan dan metoda pemotongan pahat

3. Proses pemotongan ulir luar segiempat, posisi ujung sisipotong pahat harus
berada pada permukaan awal pemotongan dengan menyentuhkan perlahan dan
skala eretan melintang di ‘nol’ kan. Untuk memeriksa kisar ulir yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan, dilakukan pemotongan awal kemudian ukur
dengan jangka sorong.

Gambar 2. 49 Pengaturan awal skala eretan dan pengukuran kisar ulir

4. Media pendingin yang sesuai pada proses pemotongan agar pahat menyayat
dengan baik dan tatal mengalir dengan lancar. Setelah pemakanan mencapai
kira-kira setengah dari kedalaman yang diharuskan, periksa permukaan kedua
dinding alur ulir. Perhatikan gambar dibawah ini

Gambar 2. 50 Periksa pendinginan pada permukaan dinding alur ulir

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 91


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
5. Apabila permukaan kedua dinding alur ulir yang terbentuk kasar, dapat
disimpulkan bahwa pemasangan kemiringan pahat tidak tepat. Apabila
kedalaman telah mencapai ukuran yang diharuskan, kemudian bagian yang
tajam dibersihkan dengan kikir atau ampelas.

Gambar 2. 51 Periksa dinding uliran dan kikir bagian yang tajam.

6. Metoda pemotongan lurus (langsung) dilakukan apabila membuat alur ulir


berukuran kecil atau bahan benda benda kerja lunak. Sedangkan pembuatan
alur ulir berukuran besar dilakukan dengan metoda pemotongan zig-zag.
Perhatikan kelonggaran ulir eretan atas pada saat menggeser zig-zag.

Gambar 3. Metoda pemotongan lurus dan zig-zag

7. Apabila pada saat proses pemotongan pahat patah, maka posisi penjepitan
pahat pengganti harus diatur dengan baik. Pengaturan posisi pahat terhadap
alur ulir dilakukan pada saat otomatis pemakanan, pahat diatur terhadap alur
semula dengan menggeser eretan melintang dan memanjang.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 92


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 52 Reseting pahat jika pahat patah.

8. Pemakanan dilanjutkan dengan menghitung kedalaman semula atau


menghitung kembali dari awal. Dianjurkan proses pemakanan ulang dilakukan
dari awal secara bertahap, agar terhindar dari kemungkinan pahat terjepit.

Gambar 2. 53 Pemakanan ulang dan hindari pahat jika terjepit.

9. Berhati-hatilah mengatur kedalaman pemakanan, karena kadang-kadang terjadi


pemakanan menebal secara tiba-tiba. Sebelum alur ulir selesai dengan baik
jangan melepaskan handel penghubung otomatis ulir, karena akan merubah
posisi pahat terhadap alur semula.

Gambar 2. 54 Pengaturan tebal pemakanan dan otomatis ulir

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 93


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
10. Untuk proses pembuatan alur ulir ganda atau majemuk, prinsip pemotongannya
sama dengan alur ulir tunggal, hanya saja pada saat akan melakukan
pemotongan alur ulir berikutnya pahat digeser sejarak satu kali gang.

Gambar 2. 55 Prinsip pemotongan kisar pada ulir ganda

11. Pada saat proses pemotongan alur ulir yang mempunyai kisar besar (majemuk),
kecepatan langkah penyayatan diperlambat karena gaya-gaya yang terjadi pada
pahat akan besar . Hasil yang baik ulir segiempat ganda (majemuk) tidak
terdapat kelonggaran searah sumbunya.

Gambar 2. 56 Kelonggaran ulir searah sumbunya


12. Pada proses pemotongan alur ulir dalam segiempat sebaiknya dibuat tanda
pembatas kedalaman pemotongan, pada permukaan luar. Pengaturan sisi
potong terhadap permukaan diameter dalam benda kerja dilakukan pada saat
mesin dalam keadaan berputar, kemudian skala eretan melintang di"nol"kan.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 94


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 57 Pembatas pemotongan kedalaman
13. Kisar ulir yang akan dibuat diperiksa dengan cara menjalankan mesin sebanyak
putaran tertentu dan eretan akan bergeser sejauh tertentu. Kebenaran kisar ulir
yang akan dibuat dapat dihitung dengan cara :

Jaraklangkah
Kisar 
jumlahputa ran

Gambar 2. 58 Pembatas pemotongan melintang


14. Pemakanan awal dilakukan untuk mengetahui kerataan dan kesempurnaan
pahat memotong benda kerja. Penjepitan pahat dipasang sedikit lebih panjang
dari panjang benda kerja apabila membuat alur ulir tembus. Berilah tanda
pembatas kedalam panjang ulir.

Gambar 2. 59 Pengaturan awal pemakanan dan kedalam panjang ulir.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 95


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
15. Apabila ulir yang akan dibentuk panjangnya terbatas (tidak tembus), tandai
tangkai pahat atau eretan memanjang. Amati dan dengarkan pada saat proses
pemotongan berlangsung agar mengetahui dengan jelas hasil yang didapat.

Gambar 2. 60 Bubut ulir dalam tandai kedalaman tangkai pahat


16. Untuk ulir dalam yang panjang dan kecil, pemasangan panjang pahat disesuaikan
dan kelenturan diperhatikan. Cara menghindari atau memperkecilnya,
kedalaman pemakanan diusahakan sekecil mungkin dan kecepatan langkah
diperlambat.

Gambar 2. 61 Diperhatikan kelenturan pada Bubut ulir dalam

17. Pada saat pahat akan dikembalikan, pergeseran pahat harus diperhitungkan agar
tidak menyentuh permukaan dalam benda kerja (bebas). Apabila pada saat
pemotongan tiba-tiba pahat patah, maka pahat harus diganti dengan ukuran
dan bentuk yang sama.

Gambar 2. 62 Perhatikan saat pemotongan hindari pahat patah

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 96


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
18. Eretan atas dan eretan melintang digeser pada saat otomatis pemakanan
berlangsung hingga mata potong pahat tepat terhadap posisi alur ulir yang
sudah terbentuk. Matikan mesin dan atur eretan melintang dan eretan atas.
Perhatikan dan tandai skala eretan.

Gambar 2. 63 Ilustrasi penyetingan ulang pahat.


19. Pemotongan berikutnya dilakukan dengan memperhitungkan tebal pemakanan
yang telah dilaksanakan sebelum penggantian pahat. Pada proses ini media
pendingin sangat diperlukan karena kelancaran pemakanan dan mengalirnya
tatal sangat diperlukan.

Gambar 2. 64 Media pendingin proses Pemotongan

3.5. Pengukuran dan pemeriksaan hasil pembubutan ulir


1. Pemeriksaan ketepatan ulir dilakukan dengan alat pemeriksa (gauge) atau
dengan pasangannya. Apabila terjadi kemacetan (biasanya pada bagian tengah),
lakukan pemotongan berulang tanpa menambah tebal pemakanan.,

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 97


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 65 Pemeriksaan ulir dengan alat pemeriksa (gauge)
Hasil yang baik adalah :
a) Tidak longgar kearah memanjang.
b) Ada kelonggaran (ac) ke arah diameter/melintang.

2. Gunakan alat bantu seperti kayu dan alat lainnya sewaktu membersihkan alur
ulir dengan kertas gosok (ampelas). Jangan membersihkan alur ulir dengan
majun pada saat mesin berputar.

Gambar 2. 66 Membersihkan alur ulir


3.6. Langkah kerja proses pembubutan ulir segi empat
Direncanakan dilakukan proses pembubutan ulir segi empat dengan bahan Bahan :
st.37  1" x 150 dan bentuknya seperti gambar kerja dibawah ini

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 98


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 2. 67 Penunjukan ukuran ulir segi empat

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 99


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Tabel 2. 6 Langkah kerja proses pembubutan ulir segi empat

no Kegiatan Visual

1 - Proses pencekaman 1 -
a) Periksa bahan St. 37 1" x 150 mm.
b) Cekam dengan chuck 3 rahang.
c) Gunakan alat ukur Jangka sorong

2 - Proses pemotongan 1
a) Gunakan alat potong : Senter bor dan
Pahat tepi rata
b) Setting Rpm
-
c) Bubut kedua sisinya hingga panjang 150
mm dan senter bor.

3 - Proses pencekaman 2
a) Lepas chuck
b) Gunakan peralatan pencekaman : Senter
putar dan Lathe dog
c) Setting Rpm
d) Pasang benda kerja diantara 2 senter.

4 - Proses pemotongan 2
a) Setting Rpm
b) Lakukan proses Bubut  20 x 118mm
c) Lakukan proses Bubut  15 x 10
d) periksa ukuran diameter hasil
pembubutan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 100


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
5 a) Ganti pahat dg Pahat Champer
b) Setting Rpm
c) Lakukan proses Bubut
d) Chamfer 1 x 450 dan 2,5 x 450.
e) periksa ukuran diameter hasil
pembubutan

6 a) Ganti pahat dg Pahat alur -


b) Setting Rpm
c) Lakukan proses Bubut alur  15 x 8 mm
d) periksa ukuran diameter hasil
pembubutan
.

7 Proses seting pahat ulir


a) Pasangkan pahat ulir segiempat lebar 2 mm.
b) Tepatkan posisi pahat ulir tegak lurus sumbu
benda kerja.
c) Gunakan Mal pahat ulir segiempat.
d) Pahat ulir segi empat
e) Mal pahat ulir segi empat

8 a) Setting kisar otomatis bubut ulir


b) Setting Rpm
c) Lakukan pemotongan ulir ? dengan kisar 4 mm
samapai Kedalaman pemotongan 2 mm.

9 a) Ganti pahat dg Pahat Champer


b) Setting Rpm
c) Bersihkan bagian ulir yang tajam dengan
pahat chamfer kanan dan kiri.
d) Periksa hasil pembubutan ulir dengan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 101


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
jangka sorong. Dan fungsi ulir dg mal ulir
segi empat

10 a) Balik benda kerja


b) Setting pahat tepirata
c) Setting rpm
d) Lakukan proses Bubut  21 x 30
e) Lakukan proses Bubut  15 x 20
f) Lakukan proses Chamfer 1 x 450.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 102


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Pengantar Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran (1 JP)
1. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta
diklatdi kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:
2. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi
pembelajaran Pengelolaan Utilitas? Sebutkan!
3. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini?Jelaskan!
4. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?
Sebutkan!
5. 4Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
6. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan
dalammempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
7. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa
saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-00.


Jika Saudara bisa menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara
bisa melanjutkan pembelajaran dengan mengamati gambar berikut ini.

Aktivitas 1. Mengamati Kegiatan Mesin Bubut (2 JP)


Saudara diminta untuk mengamati kondisi kegiatan metoda pembuatan ulir segi empat
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
1. Apa yang saudara ketahui tentang prinsip kerja mesin bubut ?
2. Peralatan apa saja yang saudara ketahui dalam melakukan proses pembubutan ulir
segi empat?
3. Menurut saudara Parameter apa saja yang penting ketahui untuk melakukan proses
pembubutan ulir segi empat?

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 103


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Aktivitas 2: standarisasi ulir segi empat dan alat potong (2 JP)
Setelah Saudara mencermati gambar kegiatan metoda pembuatan ulir segi empat pada
aktivitas 1, maka pada aktivitas 2 ini Saudara akan mendiskusikan bagaimana
standarisasi ulir segi empat dan alat potong ulir segi empat. Untuk kegiatan ini Saudara
harus menjawab pertanyaan-pertanyaanberikut.
1. Apa yang saudara ketahui tentang standarisasi geometris ulir segi empat ?
2. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan / pengukuran geometris alat potong
ulir segi empat.?
3. Menurut pendapat saudara mengapa pemeriksaan / pengukuran geometris alat
potong ulir segi empat penting dilakukan ?

Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-02.

Aktivitas 3: Teknik proses pembubutan ulir segi empat (2 JP)


Setelah saudara mencermati gambar kegiatan standarisasi geometris ulir segi empat
pada aktivitas 1, maka pada aktivitas 3 ini saudara akan mendiskusikan bagaimana
proses pembubutan ulir segi empat . Untuk kegiatan ini saudara harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa yang Saudara ketahui tentang Tahapan pembubutan ulir segi empat, faktor apa
saja yang harus diperhatikan , sehingga dapat menghasilkan performansi profil ulir
segi empat yang baik dan benar
2. Bagaimana melakukan Pengaturan roda gigi pengganti pada mesin bubut untuk
proses pembubutan ulir segi empat
3. Bagaimana melakukan Pemasangan dan Pengaturan alat potong pada mesin bubut
untuk proses pembubutan ulir segi empat
4. Bagaimana melakukan Pengaturan kecepatan(Parameter), dalam pemotongan ulir
segi empat

Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-03.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 104


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Aktivitas 4: proses pengukuran / pemeriksaan ulir segi empat (2 JP)
Setelah Saudara mencermati kegiatan proses pembubutan ulir segi empat pada aktivitas
1, maka pada aktivitas 4 ini Saudara akan mendiskusikan bagaimana proses pengukuran
/ pemeriksaan ulir segi empat dilakukan. Untuk kegiatan ini Saudara harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa yang Saudara ketahui tentang alat ukur / alat pemeriksa untuk ulir segi empat?
2. Faktor apa saja yang harus Saudara ketahui untuk melakukan pemeriksaan ulir segi
empat?
3. Bagaimana tahapan proses pengukuran / pemeriksaan profil ulir segi empat
dilakukan ?

Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-04.

Untuk memperkuat pemahaman Saudara tentang materi pokok bahasan diatas, silahkan
Bacalah Bahan Bacaan Teknik proses pembubutan ulir segi empat, kemudian
melaksanakan Tugas Praktek dengan menggunakan LK-05.P.

E. Rangkuman
1. Pahat bubut merupakan salahsatu alat potong yang sangat diperlukan pada proses
pembubutan, karena pahat bubut dengan berbagai jenisnya dapat membuat
benda kerja dengan berbagai bentuk sesuai tututan pekerjaan misalnya, dapat
digunakan untuk membubut permukaan/ facing, rata, bertingkat, alur,
champer, tirus, memperbesar lubang, ulir dan memotong.
2. Unsur-unsur yang berpengaruh terhadap performa alat potong/ pahat bubut
diantaranya: Tungsten/ Wolfram (W), Chromium (Cr), Vanadium (V),
Molybdenum (Mo) dan Cobalt (Co).
3. Sifat yang diperlukan untuk sebuah alat potong tidak hanya kerasnya saja, akan tetapi
masih ada sifat lain yang diperlukan untuk membuat suatu alat potong

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 105


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
memilkiperforma yang baik misalnya, bagaimana ketahanan terhadap gesekan,
ketahanan terhadap panas, ketahanan terhadap benturan dll.
4. Macam-macam pahat bubut dilihat dari jenis material/ bahan yang digunakan
meliputi: Baja karbon, Baja kecepatan tinggi (High Speed SteelsHSS), Paduan cor
nonferro (cast nonferrous alloys; cast carbides), Karbida (cemented carbides;
hardmetals), Keramik (ceramics), CBN (cubic boron nitrides), dan Intan (sintered
diamonds & natural diamond).
5. Seperti halnya pahat bubut ulir segitiga, besaran sudut-sudut kebebasan pahat
bubut ulir segi empat tergantung dari kisar/ gang yang akan dibuat. Lebar pahat
untuk ulir yang tidak terlalu presisi penambahannya sebesar 0,5 mm.
6. Untuk mendapatkan sudut bebas sisi samping pahat bubut ulir yang standar,
sebelum melakukan penggerindaan atau pengasahan sudut-sudut kebebebasanya
harus dihitung terlebih dahulu sesuai kisar/gang ulir yang dibuat agar supaya
mendapatkan sisi potong dan sudut kebebasan yang baik
7. Langkah Kerja pada kerja mesin bubut:
a) Siapkan peralatan yang akan digunakan.
b) Periksa bahan dari kecukupan ukurannya.
c) Tentukan banyaknya putaran pada poros utama mesin bubut.
d) Pasang benda kerja pada cekam mesin.
e) Buat lubang senter pada bahan benda kerja.
f) Pasang bahan benda kerja pada cekam dan senter.
g) Pasang pahat potong pada eretan atas.
h) Atur kedudukan pahat potong sehingga ujung pahat terletak pada sumbu bahan
benda kerja.
i) Singgungkan ujung pahat pada bahan benda kerja dan tandai pada gerakan maju
pahat.
j) Majukan pahat sesuai dengan pemakanan pertama di sebelah kanan benda kerja
pada tempat yang bebas.
k) Mulailah pembubutan awal dengan menggerakkan eretan ke arah kiri.
l) Hentikan mesin sejenak dan ukur diameter benda kerja yang telah dibuat.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 106


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
m) Bubutlah kembali dengan pembubutan berikutnya.
n) Bubutlah untuk membentuk poros bertingkat.
o) Bubutlah dengan pemakanan kecil untuk mengakhiri proses pembubutan guna
mendapatkan bentuk poros bertingkat dan ukuran yang diminta.
p) Hentikan mesin sejenak dan periksa ukuran benda kerja pada ukuran nominal.
Jika ukuran masih besar, bubut halus kembali dengan berhati-hati.
q) Buat champer pada ujung-ujung benda kerja.
r) Matikan mesin dan lepas benda kerja dari cekam.
s) Lepaskan pahat potong bubut dari eretan atas
t) Bersihkan mesin dari beram atau sisa potongan benda kerja
8. Tindakan Keamanan pada kerja mesin bubut:
a) Periksa kestabilan pencekaman benda kerja pada ceckam mesin. Jika goyang
atur kembali agar putaran benda kerja stabil.
b) Perhitungkan lintasan jatuhnya beram atau sisa potongan sehingga anda aman
dari sisa potongan yang terlepas.
c) Perhatikan poros utama mesin bubut yang berputar sehingga anda mengambil
jarak yang aman
d) Perhatikan penempatan pahat bubut pada eretan atas terutama kestabilan dan
kuatnya penjepitan agar pada waktu proses pemotongan pahat bubut tidak
terlepas dari eretan atas.
e) Perhatikan kekasaran dan suhu benda kerja jika ingin dipegang dengan tangan.
f) Selalu waspadalah selama mesin masih berjalan terhadap segala sesuatu yang
mungkin terjadi.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 107


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
F. Tes formatif
1. Tuliskan enam jenis pahat bubut menurut fungsinya,
2. Tuliskan macam-macam jenis material/ bahan yang digunakan pahat bubut
3. Beberapa petunjuk penting yang harus diperhatikan ketika melakukan pembuatan
ulir atau proses pemotongan benda kerja

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 108


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
G. Kunci jawaban
1. Jenis pahat dan fungsinya:
a) Pahat Rata, Pahat bubut jenis ini digunakan untuk membubut permukaan rata
pada bidang memanjang.
b) Pahat Sisi/ Muka, Pahat bubut jenis ini yang digunakan untuk membubut
pada permukaan benda kerja.
c) Pahat Potong, Pahat jenis ini digunakan khusus untuk memotong suatu
benda kerja hingga ukuran panjang tertentu.
d) Pahat Alur, Pahat jenis ini digunakan untuk membentuk profil alur pada
permukaan benda kerja..
e) Pahat Champer, Pahat jenis ini digunakan untuk menchamper pada ujung
permukaan benda kerja. Besar sudut champer pada umumnya 45º
f) Pahat Ulir, Pahat jenis ini digunakan untuk membuat ulir pada permukaan
benda kerja, baik pembuatan ulir dalam maupun ulir luar

2. Macam-macam pahat bubut dilihat dari jenis material/ bahan yang digunakan
meliputi:

a) Baja karbon, Baja kecepatan tinggi (High Speed SteelsHSS),


b) Paduan cor nonferro (cast nonferrous alloys; cast carbides),
c) Karbida (cemented carbides; hardmetals),
d) Keramik (ceramics), CBN (cubic boron nitrides),
e) dan Intan (sintered diamonds & natural diamond).

3. Beberapa petunjuk penting yang harus diperhatikan ketika melakukan pembuatan


ulir atau proses pemotongan benda kerja adalah :
1) Cairan pendingin diberikan sebanyak mungkin.
2) Ujung pahat diatur pada sumbu benda kerja
3) Posisi pahat atau pemegang pahat tepat 90o terhadap sumbu benda kerja
4) Panjang pemegang pahat atau pahat yang menonjol ke arah benda kerja
sependek mungkin agar pahat atau benda kerja tidak bergetar

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 109


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
5) Dipilih batang pahat yang terbesar
6) Kecepatan potong dikurangi (50% dari kecepatan potong bubut rata)
7) Gerak makan dikurangi (20% dari gerak makan bubut rata)
8) Untuk alur aksial, penyayatan pertama dimulai dari diameter terbesar untuk
mencegah berhentinya pembuangan beram.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 110


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LEMBAR KERJA KB-2
LK - 00
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelummempelajari materi
pembelajaran Pengelolaan Utilitas? Sebutkan!
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini?Jelaskan!


.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?
Sebutkan!

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 111


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
...................................................................

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan
dalammempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
....................................................

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa
saudara telahmencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
....................................................

LK – 01
1. Apa yang saudara ketahui tentang pengetahuan prinsip kerja mesin bubut?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.......................................

2. Apa yang saudara ketahui tentang Nama nama bagian mesin bubut dan fungsinya?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 112


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
..........................................................................

3. Hal hal apa saja yang harus dipahami oleh seorang operator saat menggunakan mesin
bubut?
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.......................................................................................

LK - 02
1. Apa yang saudara ketahui tentang standarisasi geometris, bahan ulir segi empat ?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
...................................................................................

2. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan / pengukuran geometris alat potong ulir


segi empat.?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
...................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 113


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
3. Menurut pendapat saudara mengapa pemeriksaan / pengukuran geometris alat
potong ulir segi empat penting dilakukan ?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
......................................................................

LK - 03
1. Apa yang Saudara ketahui tentang Tahapan pembubutan ulir segi empat, faktor apa saja
yang harus diperhatikan.
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.................................................
2. Bagaimana melakukan Pengaturan roda gigi pengganti pada mesin bubut untuk proses
pembubutan ulir segi empat
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...........................................
3. Bagaimana melakukan Pemasangan dan Pengaturan alat potong pada mesin bubut untuk
proses pembubutan ulir segi empat
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.....................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 114


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
4. Bagaimana melakukan Pengaturan kecepatan (Parameter), dalam pemotongan ulir segi
empat
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.....................................................

LK - 04
1. Apa yang Saudara ketahui tentang alat ukur / alat pemeriksa untuk ulir segi empat?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
...................................................................................

2. Faktor apa saja yang harus Saudara ketahui untuk melakukan pemeriksaan ulir segi
empat?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
...............................................................
.....................................................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 115


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
3. Bagaimana tahapan proses pengukuran / pemeriksaan profil ulir segi empat ?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
......................................................................................................

LK – 05.P
Dengan menyelesaikan LK-02 saudara harus mengikuti POS (Prosedur Operasinal Standar)
yang berlaku.
Untuk keperluan eksperimen, saudara dapat mengikuti petunjuk berikut:
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan proses pembubutan ulir segi empat;
2. Lakukan pemeriksaan terhadap langkah kerja proses pembubutan ulir segi empat;
3. Jika ragu-ragu terhadap apa yang akan saudara lakukan, jangan segan-segan bertanya
ke fasilitator untuk meminta klarifikasi sehingga masalahnya menjadi lebih jelas;
4. Disarankan Saudara dapat melihat tayangan video program untuk menyimak
demonstrasi penggantian oli pelumas kompresor sebelum melakukan tugas praktek ini;
5. Lakukan pekerjaan saudara sesuai POS (Prosedur Operasi Standar);
6. Saudara harus melakukan ini di bawah supervisi fasilitator.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 116


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
TUGAS PRAKTIK:
Lakukan proses pembubutan ulir segi empat dari Bahan : st.37  1" x 150 , seperti gambar
kerja dibawah ini

Gambar 4. gambar kerja ulir segi empat

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 117


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PEMBUBUTAN ULIR TRAPESIUM.
A. Tujuan
Setelah mempelajari buku teks bahan ajar ini peserta diklat diharapkan dapat:
Menjelasan Teknik pembubutan ulir trapesium meliputi : Tahapan pembubutan ulir
trapesium, Pengaturan roda gigi pengganti, Pemasangan dan Pengaturan alat potong,
Pengaturan kecepatan, dalam pemotongan (Parameter), Pengukuran / pemeriksaan ulir
trapesium

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Grade Paket Keahlian Deskripsi Materi

1. Menggunakan 1.1. Melakukan teknik pembubutan ulir segi

teknik empat sesuai dengan tuntutan pekerjaan.


5 pembubutan ulir 1.2. Melakukan teknik pembubutan ulir

segi empat, ulir trapesium sesuai dengan tuntutan

trapesium pekerjaan

2. Menggunakan 2.3 Melakukan teknik pembubutan ulir cacing

teknik sesuai dengan tuntutan pekerjaan


6 pembubutan ulir 2.4 Melakukan teknik pembubutan eksentrik
cacing, dan sesuai dengandengan tuntutantuntutan
eksentrik pekerjaan

C. Uraian Materi: Teknik Pembubutan Ulir Trapesium


Bahan bacaan :
Dalam sikap kerja dan keterampilan pembuatan ulir trapesium memerlukan ilmu
pengetahuan serta kemampuan mengoperasikan mesin dan penyetelan pemasangan
pahat ulir itu sendiri. Fungsi ulir trapesium sering digunakan sebagai penggerak seperti
pada ragum, pembawa eretan pada meja mesin karena jenis ulir ini kuat menahan
beban aksial

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 118


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
3.1 Standarisasi ulir trapesium (Geometris, bahan)

Gambar 3. 1 Geometris ulir trapesium


Besaran pada ulir Trapesium
H = 1,866P
 H1 = 0,5 p
 d3 = d – 2H3 H1 ..............................................................................................

 h3 = H1 + AC H3 = H4 = 0,5P + ac
Z ................................................................................................
 Z = 0,25 p
D1 =d–P
 d2 = D2 = d – 2 Z
R1 max = 0,5 ac
Penunjukkan
 Tr 48 x 8 ulir tunggal dengan d = 48 mm, P = 8 mm
 Tr 48 x 16 (P8) maksudnya adalah ulir majemuk dengan d = 48 mm, Kisar = 16 mm, P
= 8 mm,
Tabel 3. 1 Standar Dimensi Ulir Trapesium
BAUT MUR
Ø Kelonggaran
Ø Ø Ø Ø P H1 R1 max
Tusuk ac
Nominal Kern Nominal Kern
8 6,2 8,3 6,5 7,25 1,5 0,15 0,75 0,08
10 7,5 10,5 8 9 2 0,25 1 0,13
12 8,5 12,5 9 10,5 3 0,25 1,5 0,13
16 11,5 16,5 12 14 4 0,25 2 0,13

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 119


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
20 15,5 20,5 16 18 4 0,25 2 0,13
24 18,5 24,5 19 21,5 5 0,25 2,5 0,13
28 22,5 28,5 23 25,5 5 0,25 2,5 0,13
32 25 33 26 29 6 0,5 3 0,25
36 29 37 30 33 6 0,5 3 0,25
40 32 41 33 36,5 7 0,5 3,5 0,25
44 36 45 37 40,5 7 0,5 3,5 0,25
48 39 49 41 44 8 0,5 4 0,25
52 43 53 44 48 8 0,5 4 0,25
60 50 61 51 55,5 9 0,5 4,5 0,25
70 59 71 60 65 10 0,5 5 0,25
80 69 81 70 75 10 0,5 5 0,25
90 77 91 78 84 12 0,5 6 0,25
100 78 101 88 94 12 0,5 6 0,25

Ulir Trapesium adalah jenis ulir yang digunakan sebagai Transportir (pemindah gerak)
pada mesin.Jenis ulir ini dapat dibuat dua macam arah putaran, ulir kanan dan ulir kiri.

Gambar 3. 2 jenis dan pengggunaan Ulir Trapesium


Penunjukkan pada gambar ulir Trapesium dinyatakan dalam:
 Tr.30 x 6
 Tr = Trapesium
 30 = Diameter nominal
 6 = Kisar

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 120


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 3. 3 Penunjukkan ukuran ulir Trapesium Tr.30 x 6
Contoh Penunjukkan gambar ulir Trapesium pada penulisan Tr. 30 x 12 (P6) , mempunyai
arti bahwa
 Tr = Trapesium
 30= Diameter Nominal
 12 = Kisar
 P6 = Pitch = 6 mm, dan menyatakan ulir ganda (majemuk 2 jalan)
Lebar alur (A) harus sama dengan lebar salur (B).
Dengan sudut profit ulir 300 maka lebar pahat yang digunakan dapat dihitung :
Lebar Pahat = 2A + 2C,

Gambar 3. 4 Penunjukkan ukuran ulir Trapesium ganda


Kelonggaran ulir Trapesium (AC) hanya terjadi ke arah tegak lurus sumbu ulir saja.
Besar AC diambil : 0,15 – 0,5mm, tergantung besar/kecilnya kisar yang dibuat.
Bentuk pahat ulir trapesium sesuai dengan bentuk profil ulirnya.

Gambar 3. 5 Kelonggaran ulir Trapesium (AC

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 121


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
3.2 Pahat ulir segi trapesium.
Pahat ulir trapesium yang berpenampang bulat biasanya dilengkapi pemegang.
Pahat jenis ini dapat digunakan untuk beberapa kisar. Karena posisinya miring maka
hasil lebar alur yang terjadi tidak sama dengan lebar pahatnya. Untuk itu harus dihitung
Lebar Alur = Lebar Pahat . cos 

Gambar 3. 6 penampang pahat ulir trapesium

Pahat ulir trapesium dalam biasanya dilengkapi dengan pemegang pahat untuk
mempermudah dan menjamin kekuatan pencekaman pahat.
Sudut-sudut pahat ulir trapesium adalah :

 = sudut bebas
 = sudut baji
 = sudut buang

Gambar 3. 7 Sudut-sudut pahat ulir trapesium


Sudut kisar dapat di hitung menggunakan persamaan
kisar
Tangen sudut kisar =
keliling

P Dd
sehingga Tgm  dr 
dr dimana 2

Karena profil ulir mempunyai kemiringan maka pengasahan pahat dibuat :


Sudut bebas muka = α m + 30
Sudut bebas belakang = α m - 30

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 122


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 3. 8 Sudut bebas muka dan belakang pahat

3.3 Menghitung lebar pahat


Untuk menghitung lebar pahat untuk pembuatan ulir trapesium Tr 30 x 6
Perhatikan gambar dibawah ini :

Gambar 3. 9 Dasar perhitungan lebar pahat


Dari gambar diatas kita bisa mengetahui nilai Kisar = 2X + 2Y
Maka kita dapat mengHitung :
t = 0,5 kisar + AC , karena nilai AC = 0,25 mm, maka
t = 0,5 . 6 + 0,25 = 3,25 mm
X
Dari gambar segitiga diatas didapat bahwa tg 150 = , sehingga persamaan diperoleh
t
X
0,2679 = , maka X = 0,2679 . 3,25
t
Selanjutnya dari persamaan Kisar = 2X + 2Y ,
maka 6 = 2 . 0,87 + 2Y sehingga diperoleh 2Y = 6 – 1,74
4,26
Y = = 2,13 mm , Jadi lebar pahat = 2,13 mm
2

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 123


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
3.4 Teknik pembubutan ulir trapesium
Dalam Teknik pembubutan ulir trapesium biasanya dilakukan Langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Pertama: Pembubutan bakal ulir. Bakal ulir dibubut sebesar diameter nominal dengan
toleransi diameter bakalan ulir sebesar 0,1 mm dari diameter ulir yg dibuat.

Gambar 3. 10 diameter bakalan ulir sebesar


2) Kedua , mengatur posisi pahat. Pahat diatur setinggi senter Untuk mendapatkan profil
ulir yang tegaklurus terhadap sumbu benda kerja, posisi pahat harus diatur tegak lurus
benda kerja. Pengaturan posisi pahat dapat menggunakan mal pahat ulir.Hal yang
sama dilakukan untuk pahat ulir dalam. seperti terlihat gambar dibawah ini :

Gambar 3. 11 posisi pahat. Terhadap benda kerja


3) Ketiga , mengatur pasangan roda gigi. Biasanya Roda gigi yang harus dipasang dapat
dilihat pada tabel yang tertera di mesin. Untuk tanpa mengganti roda gigi).diAtur
dengan menggeser geser tuas yang terdapat pada mesin.

Gambar 3. 12 mengatur pasangan roda gigi


4) Keempat : metoda proses Pemotongan Untuk kisar kecil atau bahan yang rapuh
digunakan metode memajukan pahat tegak lurus. Sedangkan Metode zig-zag

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 124


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
dilakukan bila lebar pahat yang digunakan lebih kecil dari lebar alur ulir yang akan
dibentuk. seperti terlihat gambar dibawah ini :

Gambar 3. 13 metoda proses Pemotongan ulir


Metode memiringkan eretan atas sebesar 150 dilakukan dalam pemotongan profil
ulir yang besar. Atau dipotong pengasaran terlebih dahulu dengan pahat ulir
segiempat, kemudian penyelesaiannya dengan pahat trapesium.
Untuk latihan pilih putaran 1/3 – 1/2 dari putaran normal.

Gambar 3. 14 Metode memiringkan eretan atas


5) Kelima, pemeriksaan setelah kedalaman mencapai (0,5 x P) + AC, ulir diperiksa apakah
sudah masuk pasangannya atau belum,

Gambar 3. 15 pemeriksaan kedalaman ulir

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 125


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
3.5 Pemeriksaan dan pengukuran profil ulir trapesium
Ulir luar diperiksa dengan pemeriksa ulir luar (“Thread Ring Gauge”) dan ulir dengan
pemeriksa ulir dalam (“Thread Plug Gauge”).
Ulir yang presisi diukur dengan Micrometer ulir atau dengan proyektor bentuk.

Gambar 3. 16 pemeriksa ulir luar dan dalam


Dengan menggunakan poros silindris kedalaman ulir dapat diukur dengan Micrometer
luar.
Hasil pembacaan micrometer dapat dihitung : M = d + 2 (r + AD)

Gambar 3. 17 Cara mengukur kedalaman ulir

Diameter poros yang digunakan


adalah:
Maksimum = 1,01 x pitch
Minimum = 0,505 x pitch
Terbaik = 0,577 x pitch

Gambar 3. 18 Diameter poros yang digunakan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 126


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
3.6 Cara menghitung kedalaman ulir dengan bantuan poros silindris

Gambar 3. 19 menghitung kedalaman ulir


 Contoh :
Hitung hasil pengukuran M, bila diameter poros yang digunakan = 4 mm.
 Hitungan :
Perhatikan gambar diatas didapat persamaan M = d + 2(r + AD)
AB = r = 2,0 mm
DE = 0,5 . lebar pahat
= 0,5 . 2,129 = 1,06 mm
AB
dari segitiga ABC dapat persamaan sin 150 =
AC
AB 2
maka AC = 0
  7,72 m
Sin 15 0,2588
DE
dari segitiga DEC dapat persamaan ABC : tg 150 =
DC
1,06
setelah dihitung diperoleh persamaan : 0,2679 =
DC
1,06
maka DC =  3,95 mm
0,2679
Sehingga jarak AD = AC – DC = 7,72 – 3,95 = 3,77 mm
dari persamaan : M = d + 2(r + AD) ,
karena d = 30 – (2 . 3,25) = 23,5 mm , maka
M = 23,5 + 2 (2 + 3,77) = 35,04 mm.
Jadi hasil pengukuran = 35,04 mm.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 127


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Pengantar
Mengidentifikasi Isi Materi PembelajaranPebelajaran (Diskusi Kelompok,
1 JP)
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta
diklatdi kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi
pembelajaran Pengelolaan Utilitas? Sebutkan!
2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini?Jelaskan!
3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?
Sebutkan!
4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam
mempelajaridalammempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa
saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-00.Jika Saudara bisa


menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara bisa melanjutkan
pembelajaran dengan mengamati gambar berikut ini.

Aktivitas 1. Mengamati Kegiatan Mesin Bubut (2 JP)


Saudara diminta untuk mengamati kondisi kegiatan metoda pembuatan ulir trapesium
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
1. Apa yang saudara ketahui tentang prinsip kerja mesin bubut ?
2. Peralatan apa saja yang saudara ketahui dalam melakukan proses pembubutan ulir
trapesium?
3. Parameter apa saja yang saudara ketahui untuk melakukan proses pembubutan ulir
trapesium?

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 128


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Aktivitas 2: Standarisasistandarisasi ulir trapesium dan alat potong (2 JP)
Setelah Saudara mencermati gambar kegiatan metoda pembuatan ulir trapesium pada
aktivitas 1, maka pada aktivitas 2 ini Saudara akan mendiskusikan bagaimana
standarisasi ulir trapesium dan alat potong ulir trapesium. Untuk kegiatan ini Saudara
harus menjawab pertanyaan-pertanyaanberikut.
1. Apa yang saudara ketahui tentang standarisasi geometris ulir trapesium ?
2. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan / pengukuran geometris alat potong
ulir trapesium.?
3. Menurut pendapat saudara mengapa pemeriksaan / pengukuran geometris alat
potong ulir trapesium penting dilakukan ?

Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-02.

Aktivitas 3: Teknik proses pembubutan ulir trapesium (2 JP)


Setelah saudara mencermati gambar kegiatan standarisasi geometris ulir trapesium
pada aktivitas 1, maka pada aktivitas 3 ini saudara akan mendiskusikan bagaimana
proses pembubutan ulir trapesium . Untuk kegiatan ini saudara harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa yang Saudara ketahui tentang Tahapan pembubutan ulir trapesium, faktor apa
saja yang harus diperhatikan , sehingga dapat menghasilkan performansi profil ulir
trapesium yang baik dan benar
2. Bagaimana melakukan Pengaturan roda gigi pengganti pada mesin bubut untuk
proses pembubutan ulir trapesium
3. Bagaimana melakukan Pemasangan dan Pengaturan alat potong pada mesin bubut
untuk proses pembubutan ulir trapesium
4. Bagaimana melakukan Pengaturan kecepatan(Parameter), dalam pemotongan ulir
trapesium

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 129


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-03.

Aktivitas 4: Proses pengukuran pengukuran / pemeriksaan ulir trapesium


(2 JP)
Setelah Saudara mencermati kegiatan proses pembubutan ulir trapesium pada aktivitas
1, maka pada aktivitas 4 ini Saudara akan mendiskusikan bagaimana proses pengukuran
/ pemeriksaan ulir trapesium dilakukan. Untuk kegiatan ini Saudara harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa yang Saudara ketahui tentang alat ukur / alat pemeriksa untuk ulir trapesium ?
2. Faktor apa saja yang harus Saudara ketahui untuk melakukan pemeriksaan ulir
trapesium ?
3. Bagaimana tahapan proses pengukuran / pemeriksaan profil ulir trapesium ?
Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-04.

Untuk memperkuat pemahaman Saudara tentang materi pokok bahasan diatas,


silahkan Bacalah Bahan Bacaan 3 Teknik proses pembubutan ulir trapesium, kemudian
melaksanakan Tugas Praktek dengan menggunakan LK-05.P.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 130


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
E. Rangkuman
1. Dalam sikap kerja dan keterampilan pembuatan ulir trapesium memerlukan ilmu
pengetahuan serta kemampuan mengoperasikan mesin dan penyetelan
pemasangan pahat ulir itu sendiri.
2. Fungsi ulir trapesium sering digunakan sebagai penggerak seperti pada ragum,
pembawa eretan pada meja mesin karena jenis ulir ini kuat menahan beban aksial
3. Ulir Trapesium adalah jenis ulir yang digunakan sebagai Transportir (pemindah
gerak) pada mesin.Jenis ulir ini dapat dibuat dua macam arah putaran, ulir kanan
dan ulir kiri.
4. Besaran pada ulir Trapesium
a) H1 = 0,5 p
b) d3 = d – 2H3
c) h3 = H1 + AC
d) Z = 0,25 p
e) d2 = D2 = d – 2 Z

5. Penunjukkan pada gambar ulir Trapesium dinyatakan Tr.30 x 6 , mempunya arti


sebagai berikut Tr = Trapesium, 30 = Diameter nominal, 6 = Kisar
6. Kelonggaran ulir Trapesium (AC) hanya terjadi ke arah tegak lurus sumbu ulir saja.
Besar AC diambil : 0,15 – 0,5mm, tergantung besar/kecilnya kisar yang
dibuat.Bentuk pahat ulir trapesium sesuai dengan bentuk profil ulirnya.
7. Prosedur umum Langkah Kerja :
a) Siapkan peralatan yang akan digunakan.
b) Periksa bahan dari kecukupan ukurannya.
c) Tentukan banyaknya putaran pada poros utama mesin bubut.
d) Pasang benda kerja pada cekam mesin.
e) Pasang bahan benda kerja pada cekam dan senter.
f) Pasang pahat potong pada eretan atas.
g) Atur kedudukan pahat potong sehingga ujung pahat terletak pada sumbu bahan
benda kerja.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 131


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
h) Singgungkan ujung pahat pada bahan benda kerja dan tandai pada gerakan maju
pahat.
i) Majukan pahat sesuai dengan pemakanan pertama di sebelah kanan benda kerja
pada tempat yang bebas.
j) Mulailah pembubutan awal dengan menggerakkan eretan ke arah kiri.
k) Hentikan mesin sejenak dan ukur diameter benda kerja yang telah dibuat.
l) Bubutlah kembali dengan pembubutan berikutnya.
m) Buat champer pada ujung-ujung benda kerja.
n) Matikan mesin dan lepas benda kerja dari cekam.
o) Lepaskan pahat potong bubut dari eretan atas.
p) Bersihkan mesin dari beram atau sisa potongan benda kerja.
q) Tindakan Keamanan dan keselamatam kerja:
r) Periksa kestabilan pencekaman benda kerja pada ceckam mesin. Jika goyang
atur kembali agar putaran benda kerja stabil.
s) Perhitungkan lintasan jatuhnya beram atau sisa potongan sehingga anda aman
dari sisa potongan yang terlepas.
t) Perhatikan poros utama mesin bubut yang berputar sehingga anda mengambil
jarak yang aman.
u) Perhatikan penempatan pahat bubut pada eretan atas terutama kestabilan dan
kuatnya penjepitan agar pada waktu proses pemotongan pahat bubut tidak
terlepas dari eretan atas.
v) Perhatikan kekasaran dan suhu benda kerja jika ingin dipegang dengan tangan.
w) Selalu waspadalah selama mesin masih berjalan terhadap segala sesuatu yang
mungkin terjadi.

F. Tes Formatif
1. Beberapa petunjuk penting yang harus diperhatikan ketika melakukan pembuatan ulir
atau proses pemotongan benda kerja
2. Tuliskan arti Penunjukkan gambar ulir Trapesium pada penulisan Tr. 30 x 12 (P6) ,
3. Tuliskan Langkah-langkah biasanya dilakukan Dalam Teknik pembubutan ulir trapesium
4. Tuliskan alat untuk pemeriksa ulir luar

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 132


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
G. Kunci Jawaban
1. Beberapa petunjuk penting yang harus diperhatikan ketika melakukan pembuatan
ulir atau proses pemotongan benda kerja adalah :
a) Cairan pendingin diberikan sebanyak mungkin.
b) Ujung pahat diatur pada sumbu benda kerja
c) Posisi pahat atau pemegang pahat tepat 90o terhadap sumbu benda kerja
d) Panjang pemegang pahat atau pahat yang menonjol ke arah benda kerja
sependek mungkin agar pahat atau benda kerja tidak bergetar
e) Dipilih batang pahat yang terbesar
f) Kecepatan potong dikurangi (50% dari kecepatan potong bubut rata)
g) Gerak makan dikurangi (20% dari gerak makan bubut rata)
h) Untuk alur aksial, penyayatan pertama dimulai dari diameter terbesar untuk
mencegah berhentinya pembuangan beram.

2 Penunjukkan gambar ulir Trapesium pada penulisan Tr. 30 x 12 (P6) , mempunyai


arti bahwa
a) Tr = Trapesium
b) 30= Diameter Nominal
c) 12 = Kisar
d) P6 = Pitch = 6 mm, dan menyatakan ulir ganda (majemuk 2 jalan)

3 Langkah-langkah biasanya dilakukan Dalam Teknik pembubutan ulir trapesium


a) Pertama: Pembubutan bakal ulir. sebesar 0,1 mm dari diameter ulir yg dibuat.
b) Kedua , mengatur posisi pahat. Pahat diatur setinggi senter Untuk mendapatkan
profil ulir yang tegak lurus terhadap sumbu benda kerja,
c) Ketiga , mengatur pasangan roda gigi. Biasanya Roda gigi yang harus dipasang
dapat dilihat pada tabel yang tertera di mesin.
d) Keempat : metoda proses Pemotongan Untuk kisar kecil atau bahan yang rapuh
digunakan metode memajukan pahat tegak lurus. Metode zig-zag dilakukan bila
lebar pahat yang digunakan lebih kecil dari lebar alur ulir yang akan dibentuk.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 133


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
e) Kelima, pemeriksaan setelah kedalaman mencapai (0,5 x P) + AC, ulir diperiksa
apakah sudah masuk pasangannya atau belum,

4, alat untuk pemeriksa ulir luar


a) Ulir luar diperiksa dengan pemeriksa ulir luar (“Thread Ring Gauge”) dan ulir
dengan pemeriksa ulir dalam (“Thread Plug Gauge”).
b) Ulir yang presisi diukur dengan Micrometer ulir atau dengan proyektor bentuk.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 134


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LEMBAR KERJA KB-3
LK - 00
Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelummempelajari materi
pembelajaran Pengelolaan Utilitas? Sebutkan!
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................................................................................

Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini?Jelaskan!


.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...............................................................................

Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini? Sebutkan!
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.................................................................

Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 135


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
.............................

Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan
dalammempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
................................................................................

Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa saudara
telahmencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
..................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 136


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK – 01
Apa yang saudara ketahui tentang pengetahuan prinsip kerja mesin bubut?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.................................................................

Apa yang saudara ketahui tentang Nama nama bagian mesin bubut dan fungsinya?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................

Hal hal apa saja yang harus dipahami oleh seorang operator saat menggunakan mesin
bubut?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 137


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK - 02
1. Apa yang saudara ketahui tentang standarisasi geometris, bahan ulir trapesium ?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...........................................................................................................

2. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan / pengukuran geometris alat potong


ulir trapesium.?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................

3. Menurut pendapat saudara mengapa pemeriksaan / pengukuran geometris alat


potong ulir trapesium penting dilakukan ?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 138


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK - 03
1. Apa yang Saudara ketahui tentang Tahapan pembubutan ulir trapesium, faktor apa
saja yang harus diperhatikan.
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
............................
2. Bagaimana melakukan Pengaturan roda gigi pengganti pada mesin bubut untuk
proses pembubutan ulir trapesium
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................
3. Bagaimana melakukan Pemasangan dan Pengaturan alat potong pada mesin bubut
untuk proses pembubutan ulir trapesium
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................
4. Bagaimana melakukan Pengaturan kecepatan(Parameter), dalam pemotongan ulir
trapesium
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 139


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK - 04

4. Apa yang Saudara ketahui tentang alat ukur / alat pemeriksa untuk ulir trapesium?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.................................................................................

5. Faktor apa saja yang harus Saudara ketahui untuk melakukan pemeriksaan ulir
trapesium?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.....................................................................

4. Bagaimana tahapan proses pengukuran / pemeriksaan profil ulir


trapesium........................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
....................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 140


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK – 05.P
Dengan menyelesaikan LK-02 saudara harus mengikuti POS (Prosedur Operasinal Standar)
yang berlaku.
Untuk keperluan eksperimen, saudara dapat mengikuti petunjuk berikut:
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan proses pembubutan ulir trapesium;
2. Lakukan pemeriksaan terhadap langkah kerja proses pembubutan ulir trapesium;
3. Jika ragu-ragu terhadap apa yang akan saudara lakukan, jangan segan-segan bertanya
ke fasilitator untuk meminta klarifikasi sehingga masalahnya menjadi lebih jelas;
4. Disarankan Saudara dapat melihat tayangan video program untuk menyimak
demonstrasi penggantian oli pelumas kompresor sebelum melakukan tugas praktek
ini;
5. Lakukan pekerjaan saudara sesuai POS (Prosedur Operasi Standar);
6. Saudara harus melakukan ini di bawah supervisi fasilitator.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 141


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
TUGAS PRAKTIK:
Lakukan proses pembubutan ulir trapesium seperti gambar kerja dibawah ini

Gambar 5. Penunjukan gambar ulir Trapesium

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 142


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : TEKNIK PEMBUBUTAN POROS EKSENTRIK.
A. Tujuan
Setelah mempelajari buku teks bahan ajar ini peserta diklat diharapkan dapat:
Menjelasan Teknik pembubutan ulir eksentrik meliputi : Tahapan pembubutan ulir
eksentrik, Pengaturan roda gigi pengganti, Pemasangan dan Pengaturan alat potong,
Pengaturan kecepatan, dalam pemotongan (Parameter), Pengukuran / pemeriksaan ulir
eksentrik

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Grade Paket Keahlian Deskripsi Materi

1. Menggunakan 1.1. Melakukan teknik pembubutan ulir segi

teknik empat sesuai dengan tuntutan pekerjaan.


5 pembubutan ulir 1.2. Melakukan teknik pembubutan ulir

segi empat, ulir trapesium sesuai dengan tuntutan

trapesium pekerjaan

2. Menggunakan 2.1 Melakukan teknik pembubutan ulir cacing

teknik sesuai dengan tuntutan pekerjaan


6 pembubutan ulir 2.2 Melakukan teknik pembubutan eksentrik
cacing, dan sesuai dengandengan tuntutantuntutan
eksentrik pekerjaan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 143


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
C. Uraian Materi: Teknik Pembubutan Poros Eksentrik
Bahan bacaan : Metoda Membubut Poros Eksentrik
4.1 Pengertian :
Membubut eksentrik adalah proses pembentukan benda kerja yang sumbu putarnya
lebih dari satu. Bentuk eksentrik sering digunakan pada bagian mesin yang mengubah
gerak putar menjadi gerak lurus atau sebaliknya
Fungsi poros eksentrik sering digunakan sebagai penggerak seperti pada poros engkol
pada mesin motor bakar, mesin jahit .

Membubut eksentrik adalah proses pembentukan benda kerja yang sumbu putarnya
lebih dari satu. Bentuk eksentrik sering digunakan pada bagian mesin yang mengubah
gerak putar menjadi gerak lurus atau sebaliknya., perhatikan Gambar gambar dibawah
ini :

Gambar 4. 1 Penggunaan poros eksentrik

4.2 Metoda membubut poros eksentrik


Ada beberapa cara untuk membubut eksentrik, diantaranya :
1. Bubut antara senter.
Metoda ini adalah dengan membuat lubang center pada kedua sisi ujung benda
kerja pada titik dimana masing–masing sumbu eksentrik yang akan dibuat.
Kemudian benda kerja dicekam dengan metoda pencekaman di antara dua senter
(between center) seperti pada gambar 4.2 berikut.
Untuk pengerjaan pada sumbu eksentrik berikutnya dengan memindahkan
pencekaman pada lubang center yang sesuai.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 144


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
2. Menggunakan chuck rahang empat yang bergerak sendiri-sendiri (independent)
gambar 4.2.
Untuk mendapatkan sumbu eksentrisnya harus menggeser rahang yang saling
berseberangan sebesar nilai eksentrisitasnya. Pembacaan pergeseran dapat
mengguaan dial indictor

Gambar 4. 2 Pencekaman dalam membubut eksentrik


3. Menggunakan “Collet dan Face Plate”
Benda kerja dicekam collet yang dipasang pada dudukan “collet”. Kemudian sarung
kollet diklem pada “Face Plate” mesin bubut. Cara seperti ini terbatas untuk benda
kerja yang diameternya bisa dicekam dengan collet. Untuk pengaturan dengan
metoda seperti ini memerlukan acuan untuk memudahkan penyetingan
eksentriknya. Salah satu contoh ditunjukan pada gambar 4.3a.
4. Menggunakan chuck rahang 3 (gambar 4.3 )
Cara ini memerlukan ganjal untuk mendapatkan eksentrisitasnya.

Gambar 4. 3 Pengaturan eksentrik pada face palte

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 145


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
4.3 Metoda menghitung tebal ganjal membubut poros eksentrik
Untuk menghitung tebal ganjal dapat dilihat pada contoh hitungan berikut:

X >e
X = R – (r – e)

Gambar 4. 4 Posisi ganjal (X) membubut ekentrik dengan chuck rahang


tiga.

Contoh :
Sebuah bahan ST 37 Ø 24 mm, akan dibentuk eksentrik dengan chuck rahang 3.Besar
eksentrisitasnya (e) = 1,5 mm. Hitung tebal ganjalnya !
Hitungan :

e = 1,5 mm

r = 12 mm

e r 1,5. sin 60 o
 sin    0,10825
sin  sin 60 o 12

  6 O12'52"

α = 180o – (60o + 6012’52”) = 180o47’8”

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 146


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
R r 12. sin 113 o 47'8"
o
 R  12,679
sin 113 sin 60 o 0,8660

x = R – (r – e)
= 12,679 – (12 – 1,5)

= 2,179 mm

jadi tebal ganjal yang dipakai = 2,179 mm

5. Dengan “Face Plate”


Cara ini biasa dilakukan untuk membentuk eksentrik dalam (lubang), dan untuk
benda kerja yang pendek.
Pada pembubutan eksentrik diantara senter pergeseran senter dapat ditandai
dengan kongkol penggores, blok V dan penyiku. Perhatikan gambar berikut ini

Gambar 4. 5 proses marking untuk membubut eksentrik


6. Pembuatan lubang senter dilakukan di mesin bor. Lubang senter yang telah digeser
dari sumbu benda kerja adalah bagian yang harus ditumpu senter untuk
mendapatkan eksentrisnya.

Gambar 4. 6 Pembuatan lubang senter untuk membubut eksentrik


7. Pembuatan eksentrik dengan chuck rahang 4 penyetelan sumbu eksentriknya harus
menyetel rahang-rahangnya dengan bantuan senter pada kepala lepas yang

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 147


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
ditepatkan pada sumbu eksentrik yang telah dibuat. Untuk eksentrisitas yang
presaisi besar pergeseran senternya diukur dengan “Dial Indicator”.

Gambar 4. 7 Penyetelan pergeseran eksentrisitas sumbu eksentrik


8. Besar pergeseran jarum “Dial Indicator” sebesar dua kali eksentrisitasnya.
Eksentrisitas = 1 mm, jarum “Dial Indicator” harus bergerak = 2 mm.
Pembuatan eksentrik dengan “collet” + “Face Plate” penyetelannya hampir sama
dengan chuck 4 rahang. Pada cara ini sarung collet yang digeser-geser.

Gambar 4. 8 Penyetelan eksentrisitas pada colet+face plate.


Pembuatan eksentrik dengan chuck rahang tiga penyetelan sumbunya sangat
mudah, karena tinggal menambah ganjal maka sumbu eksentriknya langsung
terbentuk. Untuk eksentrik dalam penyetelannya dengan “Dial Indicator” lubang,
karena lubangnya sudah ada. Perhatikan gambar berikut ini

Gambar 4. 9 Posisi ganjal dan penyetelan eksentrisitas


9. Hati-hati dalam menyentuhkan pahat pada benda kerja !

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 148


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Sentuhkan ujung pahat pada bagian benda kerja yang terdekat dengan pahat.
Pemotongan dilakukan dengan pahat tepi rata/kasar untuk eksentrik yang terletak di
ujung benda kerja.

Gambar 4. 10 Proses pembubutan eksentrik dengan chuck rahang tiga.

10. Pemotongan eksentrik yang letaknya ditengah dilakukan dengan menggunakan


pahat alur. Perhitungan panjang pahat alur (a) terhadap dalamnya pemotongan
(b).Pahat alur yang terlalu pendek akan merusak benda kerja yang seharusnya tidak
terpotong.

Gambar 4. 11 Pemotongan eksentrik

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 149


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
4.4 Membubut eksentrik metoda pencekaman antara dua senter
BAHAN : ST 37 Ø 42 x 102

Gambar 4. 12 Dimensi kerja bubut eksentrik


Latihan berikut merupakan latihan membubut eksentrik dengan menggunakan metoda
pencekaman antara dua senter.

1. Periksa bahan ST 37 Ø 42 x 102 dengan jangka sorong

2. Cekam benda kerja dengan chuck rahang tiga seperti gambar (a).

3. Ratakan kedua sisinya dengan pahat tepi rata hingga panjang benda kerja 100 mm
(gambar b) dan dibor senter.

Gambar 4. 13 Cekam benda kerja dengan chuck rahang tiga

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 150


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
4. Siapkan jangka sorong, kongkol penggores dan blok V. Dengan mencekam benda dengan
blok “V” tandai dengan kongkol penggores posisi pergeseran senter benda kerja (dua
sisi) sejauh 10 mm seperti gambar (4.14).

Gambar 4. 14 posisi pergeseran senter sejauh 10 mm


5. Gunakan lathe dog untuk memasang benda kerja diantara senter. (pada posisi senter
tengah) seperti gambar (d)

6. Bubut 17 Ø 40 sepanjang ± 83 mm seperti pada gambar (e)

7. Lepas benda kerja.

Gambar 4. 15 Pencekaman benda kerja diantara senter


8. Pasang kembali benda kerja. (posisi senter yang sudah digeser).

9. Bubut alur eksentrik Ø 19 k6 x 20, tepat ditengah panjang benda kerja seperti pada
gambar 108g.

10. Pahat yang digunakan adalah pahat alur, alat ukur yang digunakan adalah

Micrometer luar 0-25

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 151


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 4. 16 Posisi bubut alur eksentrik
11. Lepas benda kerja.

12. Geser tumpuan pada lubang senter yang berseberangan.

13. Bubut Ø 18 h6 x 30 , Hilangkan bagian sisi yang tajam dengan pahat champer

14. Balik benda kerja, gunakan collet untuk mencekamnya

15. Bubut Ø 17 k6 x 30, Hilangkan bagian sisi yang tajam.

Gambar 4. 17 Pembubutan selanjutnya


16. Lepas benda kerja, dan Cekam benda kerja dengan collet

17. Bubut kedua sisinya sampai 80 mm. dan Chamfer 1 x 45o.

Gambar 4. 18 Pencekaman akhir dengan kolet

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 152


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Pengantar
Mengidentifikasi Isi Materi Pebelajaran (Diskusi Kelompok, 1 JP)
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta
diklatdi kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi
pembelajaran Pengelolaan Utilitas? Sebutkan!
2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini?Jelaskan!
3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?
Sebutkan!
4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan
dalammempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa
saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-00.Jika Saudara bisa


menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara bisa melanjutkan
pembelajaran dengan mengamati gambar berikut ini.

Aktivitas 1. Mengamati Kegiatan Mesin Bubut (2 JP)


Saudara diminta untuk mengamati kondisi kegiatan metoda pembuatan poros Eksentris
dengan Mengapa ada bagian huruf yang dimerahkan. Sebaiknya satu warna saja (hitam)
kecuali ada kalimat-kalimat tertentu yang memerlukan pembeda dari yang
lainnyamenjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
1. Apa yang saudara ketahui tentang prinsip kerja mesin bubut ?
2. Peralatan apa saja yang saudara ketahui dalam melakukan proses pembubutan
poros Eksentris?
3. Parameter apa saja yang saudara ketahui untuk melakukan proses pembubutan
poros Eksentris?

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 153


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Aktivitas 2: standarisasi poros Eksentris dan alat potong (2 JP)
Setelah Saudara mencermati gambar kegiatan metoda pembuatan poros Eksentris pada
aktivitas 1, maka pada aktivitas 2 ini Saudara akan mendiskusikan bagaimana
standarisasi poros Eksentris dan alat potong poros Eksentris. Untuk kegiatan ini Saudara
harus menjawab pertanyaan-pertanyaanberikut.
1. Apa yang saudara ketahui tentang standarisasi geometris poros Eksentris ?
2. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan / pengukuran geometris alat potong
poros Eksentris.?
3. Menurut pendapat saudara mengapa pemeriksaan / pengukuran geometris alat
potong poros Eksentris penting dilakukan ?

Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-02.

Aktivitas 3: Teknik proses pembubutan poros Eksentris (2 JP)


Setelah saudara mencermati gambar kegiatan standarisasi geometris poros Eksentris
pada aktivitas 1, maka pada aktivitas 3 ini saudara akan mendiskusikan bagaimana
proses pembubutan poros Eksentris . Untuk kegiatan ini saudara harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa yang Saudara ketahui tentang Tahapan pembubutan poros Eksentris, faktor apa
saja yang harus diperhatikan , sehingga dapat menghasilkan performansi profil poros
Eksentris yang baik dan benar
2. Bagaimana melakukan Pengaturan roda gigi pengganti pada mesin bubut untuk
proses pembubutan poros Eksentris
3. Bagaimana melakukan Pemasangan dan Pengaturan alat potong pada mesin bubut
untuk proses pembubutan poros Eksentris
4. Bagaimana melakukan Pengaturan kecepatan (Parameter), dalam pemotongan
poros Eksentris

Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-03.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 154


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Aktivitas 4: proses pengukuran / pemeriksaan poros Eksentris (2 JP)
Setelah Saudara mencermati kegiatan proses pembubutan poros Eksentris pada aktivitas
1 maka pada aktivitas 4 ini Saudara akan mendiskusikan bagaimana proses pengukuran /
pemeriksaan poros Eksentris dilakukan. Untuk kegiatan ini Saudara harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa yang Saudara ketahui tentang alat ukur / alat pemeriksa untuk ulir eksentris?
2. Faktor apa saja yang harus Saudara ketahui untuk melakukan pemeriksaan ulir
eksentris?
3. Bagaimana tahapan proses pengukuran / pemeriksaan profil ulir eksentris ?

Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-04.

Untuk memperkuat pemahaman Saudara tentang materi pokok bahasan diatas,

silahkan Bacalah Bahan Bacaan 3 Teknik proses pembubutan poros Eksentris, kemudian
melaksanakan Tugas Praktek dengan menggunakan LK-05.P.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 155


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
E. Rangkuman
1. Membubut eksentrik adalah proses pembentukan benda kerja yang sumbu putarnya
lebih dari satu. Bentuk eksentrik sering digunakan pada bagian mesin yang mengubah
gerak putar menjadi gerak lurus atau sebaliknya.,

2. Ada beberapa cara untuk membubut eksentrik, diantaranya :

a) Bubut antara senter. Dengan cara ini harus menggeser posisi lubang senter dari
posisi awal benda kerja sebesar eksentrisitas yang diinginkan.

b) Menggunakan chuck rahang empat yang bergerak sendiri-sendiri (independent) ,


untuk mendapatkan sumbu eksentrisnya harus menggeser rahang yang saling
berseberangan.

c) Menggunakan “Collet dan Face Plate” yang mana Benda kerja dicekam collet yang
dipasang pada sarung “collet”. yang diklem pada “Face Plate” bubut

d) Menggunakan chuck rahang 3, Cara ini memerlukan ganjal untuk mendapatkan


eksentrisitasnya

3. Pemotongan eksentrik yang letaknya ditengah dilakukan dengan menggunakan pahat


alur. Pahat alur yang terlalu pendek akan merusak benda kerja yang seharusnya tidak
terpotong.

4. Prosedur umum Langkah Kerja :

a) Siapkan peralatan yang akan digunakan.


b) Periksa bahan dari kecukupan ukurannya.
c) Tentukan banyaknya putaran pada poros utama mesin bubut.
a) Pasang benda kerja pada cekam mesin.
b) Pasang bahan benda kerja pada cekam dan senter.
c) Pasang pahat potong pada eretan atas.
d) Atur kedudukan pahat potong sehingga ujung pahat terletak pada sumbu bahan
benda kerja.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 156


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
e) Singgungkan ujung pahat pada bahan benda kerja dan tandai pada gerakan maju
pahat.
f) Majukan pahat sesuai dengan pemakanan pertama di sebelah kanan benda kerja
pada tempat yang bebas.
g) Mulailah pembubutan awal dengan menggerakkan eretan ke arah kiri.
h) Hentikan mesin sejenak dan ukur diameter benda kerja yang telah dibuat.
i) Bubutlah kembali dengan pembubutan berikutnya.
j) Buat champer pada ujung-ujung benda kerja.
k) Matikan mesin dan lepas benda kerja dari cekam.
l) Lepaskan pahat potong bubut dari eretan atas.
m) Bersihkan mesin dari beram atau sisa potongan benda kerja.
Tindakan Keamanan :
1. Periksa kestabilan pencekaman benda kerja pada ceckam mesin. Jika goyang atur
kembali agar putaran benda kerja stabil.
2. Perhitungkan lintasan jatuhnya beram atau sisa potongan sehingga anda aman dari
sisa potongan yang terlepas.
3. Perhatikan poros utama mesin bubut yang berputar sehingga anda
mengambil jarak yang aman.
4. Perhatikan penempatan pahat bubut pada eretan atas terutama kestabilan dan
kuatnya penjepitan agar pada waktu proses pemotongan pahat bubut tidak terlepas
dari eretan atas.
5. Perhatikan kekasaran dan suhu benda kerja jika ingin dipegang dengan tangan.
Selalu waspadalah selama mesin masih berjalan terhadap segala sesuatu yang
mungkin terjadi.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 157


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
F. Tes Fromatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Apa yang dimaksud dengan eksentris ?

2. Apa tujuan pembentukan eksentris ?

3. Tulis 5 cara pembubutan eksentris !

4. Tulis pendapat anda, mengapa dalam pembubutan eksentris tidak pernah


menggunakan pahat Carbide ?

5. Pembubutan eksentris dengan chuck rahang 3 + ganjal adalah metode yang paling cepat
dalam penyetelan. Tulis pendapat anda mengapa !

6. Tulis langkah apa saja yang harus anda lakukan dalam mempersiapkan pembubutan
eksentris diantara senter ?

7. Berapa besar eksentrisitasnya, menurut gambar dibawah ini ?

8. Berapa diameter “d” yang terjadi menurut gambar dibawah ini?

Gambar 4. 19 Poros eksentris


9. Hitung tebal ganjal yang harus digunakan untuk pembubutan eksentris dengan chuck
rahang 3 bila eksentrisitasnya = 2 mm, dan besar Ø beda kerja = 24 mm !

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 158


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
G. Kunci Jawaban
1. Pengertian eksentris Adalah suatu bentuk poros benda kerja yang sumbu putarnya
lebih dari satu.
2. tujuan pembentukan poros eksentris sering digunakan pada bagian mesin yang
mengubah gerak putar menjadi gerak lurus atau sebaliknya
3. 5 cara untuk membubut eksentris, diantaranya :
a) Menggunakan Bubut antara senter. Dengan cara ini harus menggeser posisi lubang
senter dari posisi awal benda kerja sebesar eksentrisitas yang diinginkan.

b) Menggunakan chuck rahang empat yang bergerak sendiri-sendiri, untuk


mendapatkan sumbu eksentrisnya harus menggeser rahang yang saling
berseberangan.

c) Menggunakan “Collet dan Face Plate” Benda kerja dicekam dengan collet yang
dipasang pada sarung “collet”. “Face Plate” diperlukan untuk pengkleman sarung
“collet”.

d) Menggunakan chuck rahang 3 Cara ini memerlukan ganjal untuk mendapatkan


eksentrisitasnya

e) Menggunakan “Face Plate”, Cara ini biasa dilakukan untuk membentuk eksentris
dalam (lubang)

4. Alasan dalam pembubutan eksentris tidak pernah menggunakan pahat Carbide ,


Karena dalam proses pembubutan eksentris, pahat akan mendapatkan beban
hentakan saat terjadi penyayatan. Sifat bahan pahat carbide keras dan getas, sehingga
ujung sisi potong pahat akan rompal .

5. Pembubutan eksentris dengan chuck rahang 3 + ganjal adalah metode yang paling
cepat dalam penyetelan. Karena Pembuatan eksentris dengan chuck rahang 3
penyetelan sumbunya sangat mudah, karena tinggal menambah ganjal maka sumbu
eksentrisnya langsung terbentuk.Untuk eksentris dalam penyetelannya dengan “Dial
Indicator” lubang, karena lubangnya sudah ada.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 159


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
6. Langkah yang harus anda lakukan dalam mempersiapkan pembubutan eksentris
diantara senter adalah :

a) Pada pembubutan eksentris diantara senter pergeseran senter dapat ditandai


dengan kongkol penggores, blok V dan penyiku.

b) Pembuatan lubang senter dilakukan di mesin bor.

c) Lubang senter yang telah digeser dari sumbu benda kerja adalah bagian yang
harus ditumpu senter untuk mendapatkan eksentrisnya

7. Perhatikan bentuk gambar kerja dibawaini

Gambar 4. 20 Poros eksentris


Maka Besar eksentrisitasnya = 4 mm
8. Maka diameter “d” yang terjadi = 22 mm
9. tebal ganjal yang harus digunakan untuk pembubutan eksentris dengan chuck rahang
3 bila eksentrisitasnya = 2 mm, dan besar Ø beda kerja = 24 mm ! Hitungan :

e = 2 mm

r = 12 mm

e r 2 12
  
sin  sin 60 o sin  sin 60 o

2.sin 60o
sin    0,10825
12

  6 O12'52"

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 160


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
α = 180o – (60o + 6012’52”) = 180o47’8”

R r 12. sin 113 o 47'8"


o
 R  12,679
sin 113 sin 60 o 0,8660

Maka x = R – (r – e) = 12,679 – (12 – 2) = 2,179 mm

jadi tebal ganjal yang dipakai = 2,179 mm

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 161


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LEMBAR KERJA KB- 4
LK - 00
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelummempelajari materi
pembelajaran Pengelolaan Utilitas? Sebutkan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
......................................................................................................

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini?Jelaskan!


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?
Sebutkan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
......................................................................................................

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan
dalammempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 162


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
......................................................................................................

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa saudara
telahmencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 163


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK – 01

1. Apa yang saudara ketahui tentang pengetahuan prinsip kerja mesin bubut?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..........................................................................

2. Apa yang saudara ketahui tentang Nama nama bagian mesin bubut dan fungsinya?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
......................................................................................................

3. Hal hal apasaja yang harus dipahami oleh seorang operator saat menggunakan mesin
bubut?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
......................................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 164


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK - 02
1. Apa yang saudara ketahui tentang standarisasi geometris, bahan poros Eksentris ?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
....................................................................................

2. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan / pengukuran geometris alat potong


poros Eksentris.?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
....................................................................................

3. Menurut pendapat saudara mengapa pemeriksaan / pengukuran geometris alat


potong poros Eksentris penting dilakukan ?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
....................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 165


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK - 03
1. Apa yang Saudara ketahui tentang Tahapan pembubutan poros Eksentris,
faktor apa saja yang harus diperhatikan.
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................
2. Bagaimana melakukan Pengaturan roda gigi pengganti pada mesin bubut untuk proses
pembubutan poros Eksentris
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.........................................................
3. Bagaimana melakukan Pemasangan dan Pengaturan alat potong pada mesin bubut
untuk proses pembubutan poros Eksentris
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...................................................................
4. Bagaimana melakukan Pengaturan kecepatan(Parameter), dalam pemotongan
poros Eksentris
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.......................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 166


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK - 04

1. Apa yang Saudara ketahui tentang alat ukur / alat pemeriksa untuk poros
eksentris?
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
...................................................................................

2. Faktor apa saja yang harus Saudara ketahui untuk melakukan pemeriksaan poros r
eksentris
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
...................................................................................

3. Bagaimana tahapan proses pengukuran / pemeriksaan profil poros eksentris?

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 167


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK – 05.P
Dengan menyelesaikan LK-02 saudara harus mengikuti POS (Prosedur Operasinal Standar)
yang berlaku.
Untuk keperluan eksperimen, saudara dapat mengikuti petunjuk berikut:
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan proses pembubutan poros Eksentris;
2. Lakukan pemeriksaan terhadap langkah kerja proses pembubutan poros Eksentris;
3. Jika ragu-ragu terhadap apa yang akan saudara lakukan, jangan segan-segan
bertanya ke fasilitator untuk meminta klarifikasi sehingga masalahnya menjadi lebih
jelas;
4. Disarankan Saudara dapat melihat tayangan video program untuk menyimak
demonstrasi proses pembubutan poros Eksentris sebelum melakukan tugas praktek
ini;
5. Lakukan pekerjaan saudara sesuai POS (Prosedur Operasi Standar);
6. Saudara harus melakukan ini di bawah supervisi fasilitator.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 168


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
TUGAS PRAKTIK:
Lakukan proses pembubutan poros Eksentris seperti gambar kerja dibawah ini

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 169


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : TEKNIK PEMBUBUTAN ULIR RODA GIGI
CACING
A. Tujuan
Setelah mempelajari buku teks bahan ajar ini peserta diklat diharapkan dapat:
Menjelasan Teknik pembubutan ulir cacing meliputi : Tahapan pembubutan ulir cacing ,
Pengaturan roda gigi pengganti, Pemasangan dan Pengaturan alat potong, Pengaturan
kecepatan, dalam pemotongan (Parameter), Pengukuran / pemeriksaan ulir cacing

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Grade Paket Keahlian Deskripsi Materi

1. Menggunakan
1.1. Melakukan teknik pembubutan ulir segi
teknik
empat sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
5 pembubutan ulir
1.2. Melakukan teknik pembubutan ulir trapesium
segi empat, ulir
sesuai dengan tuntutan pekerjaan
trapesium

2. Menggunakan 2.1 Melakukan teknik pembubutan ulir cacing


teknik sesuai dengan tuntutan pekerjaan
6 pembubutan ulir 2.2 Melakukan teknik pembubutan eksentrik
cacing, dan sesuai dengandengan tuntutantuntutan
eksentrik pekerjaan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 170


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
C. Uraian Materi
Bahan bacaan :
5.1 Pengertian Ulir Cacing
Fungsi ulir cacing sering digunakan sebagai penggerak seperti pada Dividing head,
system kemudi kendaraan, karena jenis ulir ini dapat mengubah putaran pada sumbu
tegak lurus bersilangan pada suatu sistim tranmisi.
Pada umunya pasangan ulir cacing membentuk sudut 900 namun dalam hal tertentu
dapat dibuat pasangan roda gigi cacing dengan sudut lebih besar dan lebih kecil dari 90 0
Roda gigi cacing (worm gear) menyerupai screw ( ulir ) berbentuk batang yang
dipasangkan dengan roda gigi biasa atau spur. Roda gigi cacing merupakan salah satu
cara termudah untuk mendapatkan rasio torsi yang tinggi dan kecepatan putar yang
rendah. Worm gear dengan roda helical gear, kecuali pada sudut gigi-giginya yang
mendekati 90 derajat, dan bentuk badannya biasanya memanjang mengikuti arah aksial.
Jika ada setidaknya satu gigi yang mencapai satu putaran mengelilingi badan roda gigi,
maka itu adalah roda gigi cacing. Jika tidak, maka itu adalah roda gigi heliks. Roda gigi
cacing memiliki setidaknya satu gigi yang mampu mengelilingi badannya beberapa kali.
Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya disebut dengan thread ( ulir ). Dalam
pasangan worm gear, batangnya selalu bisa menggerakkan roda spur gear. Jarang sekali
ada spur yang mampu menggerakkan roda gigi cacing. Sehingga bisa dikatakan bahwa
pasangan roda gigi cacing merupakan transmisi satu arah

Gambar 5. 1 Bentuk Worm Gear

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 171


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
5.2 Ciri-ciri rodagigi cacing adalah:
1) Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a, biasanya sudut yang
dibentuk kedua sumbu sebesar 90°.
2) Kerjanya halus dan hampir tanpa bunyi.
3) Umumnya arah transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan putaran dari roda
cacing ke cacing (mengunci sendiri).
4) Perbandingan reduksi bisa dibuat sampai 1 : 150.
5) Kapasitas beban yang besar dimungkinkan karena kontak beberapa gigi (biasanya 2
sampai 4).
6) Rodagigi cacing efisiensinya sangat rendah, terutama jika sudut kisarnya kecil.

5.3 Batasan pemakaian rodagigi cacing adalah:


1) Kecepatan rodagigi cacing maksimum 40.000 rpm
2) Kecepatan keliling rodagigi cacing maksimum 69 m/s
3) Torsi rodagigi maksimum 70.000 m kgf
4) Gaya keliling rodagigi maksimum 80.000 kgf
5) Diameter rodagigi maksimum 2 m
6) Daya maksimum 1.400 Hp
Peningkatan pemakaian rodagigi cacing seperti gambar 5.2, dibatasi pada nilai i antara 1
sampai dengan 5, karena dengan ini bisa digunakan untuk mentransmisikan daya yang
besar dengan efisiensi yang tinggi dan selanjutnya hubungan seri dengan salah satu
tingkat rodagigi lurus sebelum atau sesudahnya untuk dapat mendapat reduksi yang
lebih besar dengan efisiensi yang lebih baik.

Gambar 5. 2 Gambar Roda gigi Cacing

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 172


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Pemakaian dari roda gigi cacing meliputi: gigi reduksi untuk semua tipe transmisi sampai
daya 1.400 Hp, diantaranya pada lift, motor derek, untuk mesin tekstil, rangkaian
kemudi kapal, mesin bor vertikal, mesin freis dan juga untuk berbagai sistim kemudi
kendaraan.

5.4 Bentuk profil roda gigi cacing


Adapun bentuk profil dari roda gigi cacing ditunjukkan seperti pada gambar dibawah
ini :
N-worm E-worm K-worm H-worm

i ii iii iv

Gambar 5. 3 Profil Roda gigi Cacing

a) N-worm atau A-worm , Bentuk profil Gigi cacing yang punya profil
trapozoidal dalam bagian normal dan bagian aksial, diproduksi dengan
menggunakan mesin bubut dengan pahat yang berbentuk trapesium, serta tanpa
proses penggerindaan.
b) E - w o r m , Bentuk profil Gigi cacing yang menunjukkan involut pada gigi miring
dengan â antara 87°sampai dengan 45o .

c) K-worm, Bentuk profil Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat
mempunyai bentuk trapezoidal, menunjukkan dua kerucut.
d) H - w o r m , Bentuk profil Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat yang
berbentuk cembung.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 173


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
5.5 Tipe-tipe dari penggerak rodagigi cacing antara lain :
a) Cylindrical worm gear dipasangkan dengan gigi globoid

Gambar 5. 4 Cylindrical Worm Gear Dengan Pasangan Gigi Globoid

b) Globoid worm gear dipasangkan dengan rodagigi lurus

Gambar 5. 5 Globoid Worm Gear Dengan Rodagigi Lurus

c) Globoid worm drive dipasangkan dengan rodagigi globoid

Gambar 5. 6 Globoid worm drive dengan rodagigi globoid

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 174


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
d) Rodagigi cacing kerucut dipasangkan dengan rodagigi kerucut globoid yang dinamai
dengan rodagigi spiroid (gambar 5.7)

Gambar 5. 7 Rodagigi cacing kerucut dengan rodagigi kerucut globoid

5.6 Ukuran geometri ulir cacing ( worm gear )

.
Gambar 5. 8 geometri ulir cacing ( worm gear )

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 175


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Tabel 5. 1 Ukuran geometri ulir cacing ( worm gear )

5.7 Perencanaan pembuatan worm gear


Dalam hal pemilihan material untuk Worm Gear dan Worm Shaft adalah untuk material
worm Gear biasa kita gunakan Bronze, AB2 sedangkan untuk material worm Shaft biasa
digunakan dengan standar JIS yaitu SCM 440.

Gambar 5. 9 Standar penunjukan ukuran sepasang worm gear

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 176


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
formula umum yang digunakan pada perhitungan untuk dimensi sepasang worm gear
adalah sebagai berikut :

1) Axial Modul of Worm = Transverse module of Wheel

2) Axial Pitch of Worm = Circular Pitch Of Wheel

3) Lead pz = Pa Z1

4) Lead Angle of Worm = Helix Angle of Wheel

5) Form Number Of Worm

6) Pitc Circle Diamter


Middle Circle of Diamter of Worm = Nominaldimension of Worm

7) Tip Diameter

8) Outside Diameter

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 177


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
9) Root Diameter

10) Reduction Ratio

11) Center Distance

12) Radius of Wheel face

13) Top Tolerance


c = 0.167 m to 0.3m, Preferred value 0.2 – 0.25m

14) Addendum
For
For

15) Dedendum

16) Whole Deepth

17) Face width of Wheel

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 178


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN

For Heavy Load √


For Light metal wheel

18) Normal preasure angle

19) Axial preasure Angle

20) Calculation worm Shaft Dan Worm Gear

Contoh re-engineering kalkulasi worm Shaft dan Worm Gear berdasarkan sample
berikut
Tabel 5. 2 Contoh Ukuran Worm Gear
Gear parameter Symbol Z1 Z2
No Of Teeth Z Single Star 33T
Modul m 4.75 4.75
Preassure Angle 20o 20o
Center Distance ao 99.5 99.5
Throat Diameter 165.05
Out Diameter da 53 169.8
Span Wk
Hand Of Helic RH RH

Dari hasil pengukuran diatas dapat kita lakukan kalkulasi baik secara manual ataupun
menggunakan software yang sudah ada. Berikut contoh kalkulasi dengan bantuan
software Exel berdasarkan formula yang sudah dibahas pada halaman sebelumnya:

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 179


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 5. 10 Data ukuran batang ulir cacing

Gambar 5. 11 Data ukuran profil ulir cacing ( worm )

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 180


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Gambar 5. 12 Data ukuran roda gigi cacing ( worm gear )

5.8 Teknik pembubutan ulir cacing ( worm gear )


Dalam Teknik pembubutan ulir cacing ( worm gear ) tahapan dan prosesnya hampir
sama dengan pembubutan ulir trapesium . Perbedaannya adalah pada bentuk profil
pahat bubut harus berbentuk kontur profil cuter frais modul karena pada fungsi kerja
nya harus sepasang dengan roda gigi cacing ( worm gear ).
Langkah-langkah pembubutan ulir cacing biasanya dilakukan sebagai berikut :
1) Pertama: Pembubutan bakal ulir cacing. Bakal ulir cacing dibubut sebesar diameter
nominal dengan toleransi diameter bakalan ulir sebesar 0,1 mm dari diameter ulir
yg dibuat.

Gambar 5. 13 diameter bakalan ulir sebesar

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 181


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
2) Kedua , mengatur posisi pahat. Pahat diatur setinggi senter Untuk mendapatkan
profil ulir cacing yang tegaklurus terhadap sumbu benda kerja, posisi pahat harus
diatur tegak lurus benda kerja. Pengaturan posisi pahat dapat menggunakan mal
pahat ulir cacing.Hal yang sama dilakukan untuk pahat ulir dalam. seperti terlihat
gambar dibawah ini :

Gambar 5. 14 posisi pahat. Terhadap benda kerja


3) Ketiga , mengatur pasangan roda gigi. Biasanya Roda gigi yang harus dipasang dapat
dilihat pada tabel yang tertera di mesin. Untuk tanpa mengganti roda gigi).diAtur
dengan menggeser geser tuas yang terdapat pada mesin.

Gambar 5. 15 mengatur pasangan roda gigi

4) Keempat : metoda proses pemotongan untuk kisar kecil atau bahan yang rapuh
digunakan metode memajukan pahat tegak lurus. Seperti terlihat gambar dibawah
ini :

Gambar 5. 16 metoda proses Pemotongan ulir cacing

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 182


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Metode memiringkan eretan atas sebesar 150 dilakukan dalam pemotongan profil
ulir yang besar. Atau dipotong pengasaran terlebih dahulu dengan pahat ulir
segiempat, kemudian penyelesaiannya dengan pahat khusus ulir cacing. Biasanya
perhitungan putaran mesin dipilih putaran 1/3 – 1/2 dari putaran normal.

Gambar 5. 17 Metode memiringkan eretan atas


5) Kelima, pemeriksaan setelah kedalaman ulir cacing diperiksa apakah jarak senter
antara sepasang ulir cacing ( worm gear )sudah masuk atau belum,

Gambar 5. 18 pemeriksaan kedalaman ulir


Ulir cacing diperiksa dengan pemeriksa dan diukur dengan Micrometer ulir atau
dengan proyektor bentuk.

Gambar 5. 19 pemeriksa ulir luar dan dalam


Dengan menggunakan poros silindris kedalaman ulir dapat diukur dengan
Micrometer luar. Hasil pembacaan micrometer dapat dihitung : M = d + 2 (r + AD)

Gambar 5. 20 Cara mengukur kedalaman ulir

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 183


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Diameter poros yang
digunakan adalah:
Maksimum = 1,01 x pitch
Minimum = 0,505 x pitch

Gambar 5. 21 Diameter poros yang digunakan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 184


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Pengantar
Mengidentifikasi Isi Materi Pebelajaran (Diskusi Kelompok, 1 JP)
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama peserta
diklatdi kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari materi
pembelajaran Pengelolaan Utilitas? Sebutkan!
2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini?Jelaskan!
3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?
Sebutkan!
4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan
dalammempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa
saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-00.Jika Saudara bisa


menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka Saudara bisa melanjutkan
pembelajaran dengan mengamati gambar berikut ini.

Aktivitas 1. Mengamati Kegiatan Mesin Bubut (2 JP)


Saudara diminta untuk mengamati kondisi kegiatan metoda pembuatan ulir cacing
(worm gear) dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
1. Apa yang saudara ketahui tentang prinsip kerja mesin bubut ?
2. Peralatan apa saja yang saudara ketahui dalam melakukan proses pembubutan ulir
cacing (worm gear)?
3. Parameter apa saja yang saudara ketahui untuk melakukan proses pembubutan ulir
cacing (worm gear)?

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 185


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Aktivitas 2: standarisasi ulir cacing ( worm gear) dan alat potong (2 JP)
Setelah Saudara mencermati gambar kegiatan metoda pembuatan ulir cacing (worm
gear) pada aktivitas 1, maka pada aktivitas 2 ini Saudara akan mendiskusikan bagaimana
standarisasi ulir cacing (worm gear) dan alat potong ulir cacing (worm gear). Untuk
kegiatan ini Saudara harus menjawab pertanyaan-pertanyaanberikut.
1. Apa yang saudara ketahui tentang standarisasi geometris ulir cacing (worm gear) ?
2. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan / pengukuran geometris alat potong
ulir cacing (worm gear).?
3. Menurut pendapat saudara mengapa pemeriksaan / pengukuran geometris alat
potong ulir cacing (worm gear) penting dilakukan ?

Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-02.

Aktivitas 3: Teknik proses pembubutan ulir cacing ( worm gear) (2 JP)


Setelah saudara mencermati gambar kegiatan standarisasi geometris ulir cacing (worm
gear) pada aktivitas 1, maka pada aktivitas 3 ini saudara akan mendiskusikan bagaimana
proses pembubutan ulir cacing (worm gear) . Untuk kegiatan ini saudara harus
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa yang Saudara ketahui tentang Tahapan pembubutan ulir cacing (worm gear),
faktor apa saja yang harus diperhatikan , sehingga dapat menghasilkan performansi
profil ulir cacing (worm gear) yang baik dan benar
2. Bagaimana melakukan Pengaturan roda gigi pengganti pada mesin bubut untuk
proses pembubutan ulir cacing (worm gear)
3. Bagaimana melakukan Pemasangan dan Pengaturan alat potong pada mesin bubut
untuk proses pembubutan ulir cacing (worm gear)
4. Bagaimana melakukan Pengaturan kecepatan(Parameter), dalam pemotongan ulir
cacing (worm gear)

Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-03.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 186


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Aktivitas 4: proses pengukuran / pemeriksaan ulir cacing (worm gear) (2
JP)
Setelah Saudara mencermati kegiatan proses pembubutan ulir cacing (worm gear) pada
aktivitas 1, maka pada aktivitas 4 ini Saudara akan mendiskusikan bagaimana proses
pengukuran / pemeriksaan ulir cacing (worm gear) dilakukan. Untuk kegiatan ini
Saudara harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Apa yang Saudara ketahui tentang ulir cacing (worm gear)?


2. Mengapa Saudara melakukan pemeriksaan ulir cacing (worm gear)?
3. Bagaimana tahapan proses pengukuran / pemeriksaan profil ulir cacing (worm gear)?

Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-04.


Untuk memperkuat pemahaman Saudara tentang materi pokok bahasan diatas,

silahkan Bacalah Bahan Bacaan Teknik proses pembubutan ulir cacing (worm gear),
kemudian melaksanakan Tugas Praktek dengan menggunakan LK-05.P.

E. Rangkuman
1. Fungsi ulir cacing sering digunakan sebagai penggerak seperti pada Dividing head,
system kemudi kendaraan, karena jenis ulir ini dapat mengubah putaran pada
sumbu tegak lurus bersilangan pada suatu sistim tranmisi.
2. Pada umunya pasangan ulir cacing membentuk sudut 900 namun dalam hal tertentu
dapat dibuat pasangan roda gigi cacing dengan sudut lebih besar dan lebih kecil dari
900
3. Roda gigi cacing (worm gear) menyerupai screw ( ulir ) berbentuk batang yang
dipasangkan dengan roda gigi biasa atau spur.
4. Roda gigi cacing merupakan salah satu cara termudah untuk mendapatkan rasio
torsi yang tinggi dan kecepatan putar yang rendah.
5. Worm gear dengan roda helical gear, kecuali pada sudut gigi-giginya yang mendekati

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 187


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
90 derajat, dan bentuk badannya biasanya memanjang mengikuti arah aksial.
6. Jika ada setidaknya satu gigi yang mencapai satu putaran mengelilingi badan roda
gigi, maka itu adalah roda gigi cacing. Jika tidak, maka itu adalah roda gigi heliks.
7. Roda gigi cacing memiliki setidaknya satu gigi yang mampu mengelilingi badannya
beberapa kali. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya disebut dengan thread (
ulir ).
8. Dalam pasangan worm gear, batangnya selalu bisa menggerakkan roda spur gear.
Jarang sekali ada spur yang mampu menggerakkan roda gigi cacing. Sehingga bisa
dikatakan bahwa pasangan roda gigi cacing merupakan transmisi satu arah

Prosedur umum Langkah Kerja :


a) Siapkan peralatan yang akan digunakan.
b) Periksa bahan dari kecukupan ukurannya.
c) Tentukan banyaknya putaran pada poros utama mesin bubut.
d) Pasang benda kerja pada cekam mesin.
e) Pasang bahan benda kerja pada cekam dan senter.
f) Pasang pahat potong pada eretan atas.
g) Atur kedudukan pahat potong sehingga ujung pahat terletak pada sumbu bahan
benda kerja.
h) Singgungkan ujung pahat pada bahan benda kerja dan tandai pada gerakan maju
pahat.
i) Majukan pahat sesuai dengan pemakanan pertama di sebelah kanan benda kerja
pada tempat yang bebas.
j) Mulailah pembubutan awal dengan menggerakkan eretan ke arah kiri.
k) Hentikan mesin sejenak dan ukur diameter benda kerja yang telah dibuat.
l) Bubutlah kembali dengan pembubutan berikutnya.
m) Buat champer pada ujung-ujung benda kerja.
n) Matikan mesin dan lepas benda kerja dari cekam.
o) Lepaskan pahat potong bubut dari eretan atas.
p) Bersihkan mesin dari beram atau sisa potongan benda kerja.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 188


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Tindakan Keamanan :
a) Periksa kestabilan pencekaman benda kerja pada ceckam mesin. Jika goyang atur
kembali agar putaran benda kerja stabil.
b) Perhitungkan lintasan jatuhnya beram atau sisa potongan sehingga anda aman dari
sisa potongan yang terlepas.
c) Perhatikan poros utama mesin bubut yang berputar sehingga anda mengambil jarak
yang aman.
d) Perhatikan penempatan pahat bubut pada eretan atas terutama kestabilan dan
kuatnya penjepitan agar pada waktu proses pemotongan pahat bubut tidak terlepas
dari eretan atas.
e) Perhatikan kekasaran dan suhu benda kerja jika ingin dipegang dengan tangan.
f) Selalu waspadalah selama mesin masih berjalan terhadap segala sesuatu yang
mungkin terjadi.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 189


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
F. Tes Formatif
1. Tuliskan pengertian dan penggunaan ulir cacing , beri penjelasan.

2. Tuliskan bagaiman proses membuat ulir cacing di mesin bubut

3. Tuliskan Metode pembubutan yang dilakukan dalam pemotongan profil ulir ulir
cacing (worm gear).

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 190


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
G. Kunci Jawaban
1. Fungsi ulir cacing sering digunakan sebagai penggerak seperti pada Dividing head,
system kemudi kendaraan, karena jenis ulir ini dapat mengubah putaran pada sumsu
tegak lurus bersilangan pada suatu sistim tranmisi. Pada umunya pasangan ulir cacing
membentuk sudut 900 namun dalam hal tertentu dapat dibuat pasangan roda gigi
cacing dengan sudut lebih besar dan lebih kecil dari 900

2. Teknik pembubutan ulir cacing (worm gear) tahapan dan prosesnya hampir sama
dengan pembubutan ulir trapesium . Perbedaannya adalah pada bentuk profil pahat
bubut harus berbentuk kontur profil cuter frais modul karena pada fungsi kerja nya
harus sepasang dengan roda gigi cacing (worm gea ).

3. Metode memiringkan eretan atas sebesar 150 dilakukan dalam pemotongan profil ulir
ulir cacing (worm gear). Atau dipotong pengasaran terlebih dahulu dengan pahat ulir
segiempat, kemudian penyelesaiannya dengan pahat khusus ulir cacing. Biasanya
perhitungan putaran mesin dipilih putaran 1/3 – 1/2 dari putaran normal.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 191


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LEMBAR KERJA KB-5
LK - 00
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelummempelajari materi
pembelajaran Pengelolaan Utilitas? Sebutkan!
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
....................................................

2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini?Jelaskan!


...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
......................................

3. Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?
Sebutkan!
.
........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 192


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
..........................

4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.....................................................................
...........................................................................................................................................
..............................................................................................................

5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan dalam
mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.....................................

6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa
saudara telahmencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 193


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK – 01

Apa yang saudara ketahui tentang pengetahuan prinsip kerja mesin bubut?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
........................................................................

Apa yang saudara ketahui tentang Nama nama bagian mesin bubut dan fungsinya?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................

Hal hal apa saja yang harus dipahami oleh seorang operator saat menggunakan mesin
bubut?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 194


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK - 02
1. Apa yang saudara ketahui tentang standarisasi geometris, bahan ulir cacing ( worm
gear) ?
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
....................................................

2. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan / pengukuran geometris alat potong


ulir cacing ( worm gear).?
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.....................................................

3. Menurut pendapat saudara mengapa pemeriksaan / pengukuran geometris alat


potong ulir cacing ( worm gear) penting dilakukan ?
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.....................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 195


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK - 03
1. Apa yang Saudara ketahui tentang Tahapan pembubutan ulir cacing ( worm gear),
faktor apa saja yang harus diperhatikan.
........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
........................................................................
2. Bagaimana melakukan Pengaturan roda gigi pengganti pada mesin bubut untuk proses
pembubutan ulir cacing ( worm gear)
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................
3. Bagaimana melakukan Pemasangan dan Pengaturan alat potong pada mesin bubut
untuk proses pembubutan ulir cacing ( worm gear)
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.....................................................................
4. Bagaimana melakukan Pengaturan kecepatan (Parameter), dalam pemotongan ulir
cacing ( worm gear)
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.....................................................................................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 196


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK - 04

1) Apa yang Saudara ketahui tentang ulir cacing ( worm gear)?


.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................

2) Mengapa Saudara melakukan pemeriksaan ulir cacing (worm gear)?


.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................

3) Bagaimana tahapan proses pengukuran / pemeriksaan profil ulir cacing (worm gear)?
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 197


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
LK – 05.P
Dengan menyelesaikan LK-02 saudara harus mengikuti POS (Prosedur Operasinal Standar)
yang berlaku.
Untuk keperluan eksperimen, saudara dapat mengikuti petunjuk berikut:
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan proses pembubutan ulir cacing ( worm gear);
2. Lakukan pemeriksaan terhadap langkah kerja proses pembubutan ulir cacing ( worm
gear);
3. Jika ragu-ragu terhadap apa yang akan saudara lakukan, jangan segan-segan bertanya
ke fasilitator untuk meminta klarifikasi sehingga masalahnya menjadi lebih jelas;
4. Disarankan Saudara dapat melihat tayangan video program untuk menyimak
demonstrasi penggantian oli pelumas kompresor sebelum melakukan tugas praktek
ini;
5. Lakukan pekerjaan saudara sesuai POS (Prosedur Operasi Standar);
6. Saudara harus melakukan ini di bawah supervisi fasilitator.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 198


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
TUGAS PRAKTIK:
Lakukan proses pembubutan ulir cacing ( worm gear) seperti gambar kerja dibawah ini

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 199


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
BAB III
PENUTUP

Salah satu tujuan pendidikan kejuruan adalah agar peserta didiknya mempunyai peran
dalam meningkatkan kesehateraan ekonomi dan kepekaan sosial. Untuk itu maka siswa
diharapkan mempunyai kompetensi yang diharapkan masyarakat. Efek yang terdekat
adalah meningkatnya kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dalam
penguasaan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa di sekolah.
Modul ini disusun mudah-mudah bisa meningkatkan kompetensi guru dalam ranah
profesional sehingga membantu dalam penyampaian materi tentang gambar teknik
kepada siswa. Namun demikian, dalam penulisan modul mungkin masih ada
kekurangan-kekurangan. Untuk itu segala kritik yang konstruktif senantiasa ditunggu
penulis.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 200


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
UJI KOMPETENSI

1. Penilaian Ranah Sikap (Kepribadian)


a. Instrumen dan Rubrik Penilaian
Tanggung Nilai
Disiplin Jujur Santun
Jawab A
Nama
No k
Peserta
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 hi
r
1.
2.
3.
n

b. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat

c. Indikator PenilaianSikap:

Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 201


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

Tanggung Jawab
a) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
b) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c) Mengajukan usul pemecahan masalah
d) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

Santun
a) Berinteraksi dengan teman secara ramah
b) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d) Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari
keempat aspek sikap di atas.

Kategori nilai sikap:


Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 202


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
2. Penilaian Ranah Pengetahuan
a. Kisi-kisi dan Soal

Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Jenis Soal

Melakukan teknik Peserta dapat Essay

pembubutan ulir segi menjelaskan teknik

empat sesuai dengan pembubutan ulir segi


Menggunakan tuntutan pekerjaan. empat sesuai dengan
teknik tuntutan pekerjaan.
pembubutan ulir Melakukan teknik Peserta dapat Essay
segi empat, ulir pembubutan ulir menjelaskan teknik
trapesium trapesium sesuai pembubutan ulir
dengan tuntutan trapesium sesuai
pekerjaan dengan tuntutan
pekerjaan

Melakukan teknik Peserta dapat Essay

pembubutan ulir cacing menjelaskan teknik

sesuai dengan tuntutan pembubutan ulir cacing


Menggunakan
pekerjaan sesuai dengan tuntutan
teknik
pekerjaan
pembubutan ulir
Melakukan teknik Peserta dapat Essay
cacing, dan
pembubutan eksentrik menjelaskan teknik
eksentrik.
sesuai dengan tuntutan pembubutan eksentrik
pekerjaan sesuai dengan tuntutan
pekerjaan

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 203


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
b. Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Skor setiap nomor soal
No. Nilai
Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 13 14 15

1
2
3

Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, sebagai berikut:

c. Indikator penilaian pengetahuan


1. Melakukan teknik pembubutan ulir segi empat sesuai dengan tuntutan
pekerjaan
1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
3. Jika jawaban hnya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1

2. Melakukan teknik pembubutan ulir trapesium sesuai dengan tuntutan pekerjaan


1. Jika jawaban meliputi 4 opsi contoh dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi contoh dengan benar skor 3
3. Jika jawaban hnya meliputi 2 opsi contoh dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi contoh dengan benar skor1

3 Melakukan teknik pembubutan ulir cacing sesuai dengan tuntutan pekerjaan


1. Jika jawaban meliputi 4 opsi dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi dengan benar skor 3
3. Jika jawaban hnya meliputi 2 opsi dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi dengan benar skor1

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 204


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
4. Melakukan teknik pembubutan eksentrik sesuai dengan tuntutan pekerjaan
1. Jika jawaban meliputi 4 opsi aturan dengan benar skor 4
2. Jika jawaban melliputi 3 opsi aturan dengan benar skor 3
3. Jika jawaban hnya meliputi 2 opsi aturan dengan benar skor 2
4. Jika hanya menjawab 1 opsi aturan dengan benar skor1
Rumus pengolahan Nilai adalah
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  x4  ____
20

1. Penilaian Ranah Keterampilan


a. Instrumen dan Rubrik Penilaian Keterampilan
Menggunakan Menggunakan
teknik pembubutan teknik
ulir segi empat, ulir pembubutan ulir
No. Nama Kelompok Nilai
trapesium cacing, dan
eksentrik..
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.

b. Rubrik Penilaian:
Peserta didik mendapat skor:
4 = jika empat indikator dilakukan.
3 = jika tiga indikator dilakukan.
2 = jika dua indikator dilakukan.
1 = jika satu indikator dilakukan.

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 205


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN
c. Indikator penilaian keterampilan
Menggunakan teknik pembubutan ulir segi empat, ulir trapesium
1) Pemilihan alat dan bahan sesuai Prosedur Operasi Standar
2) Penerapan aturan praktek sesuai standar.
3) Penerapan alat-alat bubut dsb sesuai aturan standar.
4) Selama bekerja selalu menerapkan K3.

Menggunakan teknik pembubutan ulir cacing, dan eksentrik..


1) Pemilihan alat dan bahan sesuai Prosedur Operasi Standar.
2) Penerapan aturan praktek sesuai standar.
3) Penerapan alat-alat bubut dsb sesuai aturan standar.
4) Selama bekerja selalu menerapkan K3.

d. Pengolahan Nilai KD- Keterampilan


Aspek/Indikator Tes ke Skor Keterangan
Menggunakan mesin bubut untuk 1 2 (misal) belum
produk tertentu tuntas
2 4 (misal) tuntas
3 3 (misal) tuntas

Nilai KD – Keterampilan ditentukan


berdasarkan skor rerata optimum
(4+3)/2=3,5 B+
(nilai tertinggi) dari aspek (Indikator
pencapaian kompetensi) yang dinilai

TEKNIK PEMESINAN BUBUT DAN FRAIS 4 206


TEKNIK MESIN – TEKNIK PEMESINAN

Anda mungkin juga menyukai