ABSTRAK
Dalam bidang industri dan logam, mesin bubut konvensional masih banyak dipakai dalam sentra
industri kecil atau menengah, proses pembubutan dapat menentukan hasil dari benda kerja, oleh karena
itu pemilihan kecepatan pembubutan sangat penting. Kecepatan putar mesin bubut mempunyai beberapa
tingkatan putaran spindle yang digunakan sesuai kebutuhan produksi, dan kecepatan yang berbeda akan
menghasilkan kehalusan dan kerataan yang berbeda pada benda kerja. Proses pembubutan dimulai pada
tepi penampang dengan gerak lurus pada sumbu benda kerja baja tembaga diameter 32 dengan
pemakanan perlahan sedalam 1,5 mm sehingga diperoleh hasil yang halus dan rata dengan kecepatan 370
rpm, 500 rpm, dan 800 rpm. Proses pembubutan dilakukan satu kali pengujian dengan diameter 32 mm.
Pemilihan material benda kerja juga akan mempengaruhi hasil akhir dari proses pembubutan yang
pemakanan yang dilakukan oleh pahat.
Kata kunci : Mesin Bubut, Rpm,.
A. PENDAHULUAN
Mesin bubut adalah mesin yang dibuat fungsinya. Salah satu produk yang dituntut
dari logam yang berguna untuk menyayat memiliki kekasaran permukaan yang rendah
dengan gerakan utamanya dengan memutar adalah poros. Dimana poros sering digunakan
benda kerja,Dibidang industri mesin bubut sebagai alat untuk mentransmisikan putaran dari
sangat berperan dalam pembuatan komponen alat penggerak seperti motor listrik, sehingga
seperti mur, baut, roda gigi, poros dan lain poros dituntut harus halus agar keausan dapat
sebagainya(Marsyahyo, 2003). dikurangi. Proses pemesinan poros dapat
Bagi seorang teknisi di bidang dilakukan dengan menggunakan mesin bubut
pengerjaan logam maupun mahasiswa pada dimana sering diperoleh nilai kekasaran
jurusan teknik mesin,mesin bubut telah dikenal permukaan yang tidak sesuai dengan yang
fungsi dan perannya membuat komponen dari diinginkan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
bermacam-macam mesin. Mesin bubut faktor seperti kecepatan makan, kedalaman
merupakan perkakas yang mempunyai gerakan potong, putaran dan jenis material pahat. Selain
utama berputar yang berfungsi untuk mengubah itu faktor mesin bubut dan operatornya juga
bentuk dan ukuran benda kerja tersebut dengan berperan dalam produk yang dihasilkan. Untuk
suatu pahat menyayat ,posisi benda searah mendapatkan nilai kekasaran permukaan dari
sumbu mesin bubut untuk penyayatan atau poros yang halus dari proses bubut dapat
pemakanan(Sutarmo, 2012).Kecepatan spindel dilakukan dengan pemilihan mata pahat,
dan bentuk dari sebuah benda kerja yang penentuan “ANALISA PENGARUH
dihasilkan oleh mesin bubut merupakan hal KECEPATAN SPINDEL TERHADAP HASIL
yang penting, karena kecepatan dan bentuk dari PEMBUBUTAN OBLIQUE DAN
benda kerja tersebut berkaitan dengan gesekan, ORTHOGONAL MATERIAL TEMBAGA
keausan, sistem dan lain-lainnya. Pada benda DIAMETER 32 PADA MESIN BUBUT
kerja hasil proses permesinan, akan berbeda dari KONVENSIONAL”. Kecepatan spindel yang
kecepatan dan bentuknya seperti permukaan sesuai dengan kebutuhan. Ketajaman dan
yang halus dan kasar. Proses permesinan akan kekuatan dari mata pahat sangat berpengaruh
menentukan dari benda kerja tersebut dimana terhadap produk yang dihasilkan (Azhar, 2014).
kecepatan spindel dapat dijadikan acuan untuk
evaluasi produk pemesinan. sebuah benda kerja B. Landasan Teori
tidak harus memiliki nilai yang kecil, tetapi 1. Mesin Bubut
terkadang sebuah produk membutuhkan nilai Marsyahyo (2003), menyatakan bahwa
kekasaran permukaan yang besar sesuai dengan mesin bubut merupakan mesin perkakas untuk
proses pemotongan logam (metal-cutting dinotasikan sebagai putaran per menit (rotations
process). Operasi dasar dari mesin bubut adalah per minute, rpm).
melibatkan benda kerja yang berputar dan Untuk menghitung putaran mesin bubut
cutting tool-nya bergerak linier. Kekhususan mengunakan persamaan :.
operasi mesin bubut adalah digunakan untuk
memproses benda kerja dengan hasil atau Kecepatan Pemakanan :
bentuk penampang lingkaran atau benda kerja
berbentuk silinder.
Kecepatan Putaran :
.
Gambar 2. Pahat HSS
E. Kesimpulan
Hasil pengujian pembubutan dengan
kecepatan putaran 370 rpm, 500 rpm dan 800
rpm ini maka dapat disimpulkan kecepatan
putaran mempengaruhi tingkat kekasaran benda
kerja, semakin rendah putarannya maka
semakin tinggi nilai kekasarannya. Hal ini dapat
dibuktikan pada saat pembubutan rata
menggunakan kecepatan 370 rpm yang hasilnya
kasar, kemudian kecepatan 500 hasilnya lebih