Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI

Untuk lebih memperjelas dalam metode penyusunan


Tugas Akhir ini maka semua itu disajikan dalam diagram alir /
flowchart seperti berikut ini :

Gambar 3.1 Flowchart perencanaan pembuatan mesin pemotong


singkong

23
24

3.1 Diagram Alir Perencanaan


Dalam pelaksanaan pembuatan Tugas Akhir ini
menggunakan metode penelitian, meliputi :
1. Peninjauan lapangan, pengumpulan data dan referensi
Pengamatan dan pengambilan data dilakukan di home
industry ”FARI” yang ada di Ds.Lemah Kembar,
Kec.Sumberasih, Kab Probolinggo (Jawa Timur) dan
mesin potong singkong yang ada di Politeknik SAKTI
didaerah Kendangsari. Referensi diambil dari buku-buku
yang berhubungan dengan Elemen Mesin untuk pedoman
dalam penulisan Tugas Akhir.
2. Perencanaan mekanisme dan kapasitas mesin
Setelah peninjauan lapangan, pengumpulan data dan
referensi, maka mekanisme yang digunakan dalam
pembuatan mesin ini adalah dengan menggunakan
metode reciprocating untuk menggerakkan pisau dan
untuk kapasitas mesin direncanakan kurang lebih lima
puluh kilogram per jam.
3. Percobaan awal
Percobaan awal dilakukan untuk mengetahui besarnya
gaya potong pada singkong, dengan percobaan sesuai
gambar berikut:

Gambar 3.2 Percoban awal

Ket : 1. Pisau 3. Tali


2. Singkong 4. Pemberat
25

Prosedur percobaan : singkong akan dipotong dengan


cara meletakkan pisau diatas singkong. Pisau akan
memotong singkong karena adanya pemberat yang
dikaitkan dengan pisau melalui tali. Besarnya nilai
pemberat merupakan besarnya gaya potong singkong.
4. Perhitungan gaya dan daya
Setelah didapatkan data-data melalui percobaan dapat
dihitung gaya potong singkong dan besarnya daya motor
yang diperlukan.
5. Gambar sket mesin
Gambar sket mesin diperlukan untuk mempermudah
dalam perancangan dan pembuatan mesin.

Gambar 3.3 Sket mesin pemotong singkong

6. Pemilihan bahan
Sebelum dilakukan pembuatan mesin diawali dengan
pemilihan bahan seperti siku baja 4 mm, motor AC 1420
rpm, speed reducer 1/20, disk 22 mm, pisau HSS,
connecting rod, dan elemen mesin lainnya.
26

7. Pembuatan mesin
Pembuatan mesin diawali dengan pengukuran elemen-
elemen mesin yang akan dibuat, pemotongan bahan,
penyambungan kerangka dan perakitan elemen-elemen
mesin.

Gambar 3.4 Hasil pembuatan mesin pemotong singkong

8. Percobaan dan pengujian


Percobaan kembali dilakukan dengan menggunakan
neraca pegas untuk mengetahui gaya total yang terdapat
pada dudukan pisau, gesekan pada bearing hingga pulley
penggerak. Pengujian dilakukan untuk mengetahui
kapasitas yang dapat dihasilkan oleh mesin.
9. Pembahasan
Hasil analisa maupun perhitungan secara detail dapat
dilihat pada BAB IV.
27

3.2 Prinsip Kerja Mesin Pemotong Singkong

Gambar 3.5 Prinsip kerja mesin pemotong singkong

Pada mesin pemotong singkong ini digunakan 1 motor


AC 1420 rpm dengan daya 0,5 HP yang dihubungkan pada
speed reducer 1/20 melalui v-belt dan pulley agar menghasilkan
putaran 126 rpm pada disk. Putaran pada disk dihubungkan oleh
connecting rod yang mengubah gerakan circular menjadi angular
untuk menggerakan dudukan pisau. Singkong yang telah masuk
kedalam corong akan terpotong karena adanya gerak potong
pisau dan gerak makan dari singkong. Singkong yang telah
terpotong akan jatuh ke wadah yang telah diberi air. Untuk
mendapatkan hasil dengan ketebalan yang sama, ada beberapa
faktor yang mempengaruhi yaitu setiap mata pisau dipasang
dalam kamiringan posisi 15º, kedudukan pisau menyilang posisi
28

30º (sudut oblik), ketinggian mata pisau (1,5 mm) dan kecepatan
potong yang digunakan pada mesin pemotong ini adalah 126 rpm.
Sudut oblik adalah sudut yang dibentuk menyerong dari
garis lurus sesuai gambar 3.5

Gambar 3.6 Posisi dan kedudukan pisau

3.3 Kriteria Singkong Yang Digunakan Untuk Produksi

3.3.1 Ukuran Singkong


Singkong yang digunakan memiliki diameter maksimal
80 mm dan panjang maksimal 250 mm.

3.3.2 Umur Singkong


Singkong yang bagus digunakan berumur sekitar 7-8
bulan.

3.3.3 Ketebalan Potongan


Hasil potongan singkong yang bagus memiliki ketebalan
1,5 mm.
29

3.4 Prosedur Pengujian

1. Menyiapkan singkong yang akan dipotong (sesuai


dengan 3.3).
2. Menghidupkan motor.
3. Mengangkat pemberat.
4. Memasukkan singkong yang akan dipotong.
5. Memasukkan kembali pemberat kedalam corong.
6. Setelah dilakukan langkah-langkah diatas maka
diperoleh hasil pengujian sebagaimana ditampilkan
pada BAB V.
30

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Anda mungkin juga menyukai