Anda di halaman 1dari 13

SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PELEPAH

DAN MESIN PEMECAH BIJI KARET

LAPORAN

OLEH
KELOMPOK III
Nico Andreas
210308048

TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM B

LAPORAN MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERALATAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PELEPAH
DAN MESIN PEMECAH BIJI KARET

LAPORAN

OLEH
KELOMPOK III
Nico Andreas
210308048
TPB B

Laporan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian mata
Kuliah Praktikum Perbengkelan Teknik Pertanian Dan Biosistem Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh:
Asisten
Laboratorium

(Mutiara Azzahra)
200308015

LAPORAN MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERALATAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara umum mesin pencacah pelepah terdiri dari motor bakar yang

berfungsi sebagai penggerak, sistem transmisi yang berfungsi mentransmisikan

atau memindahkan daya dari motor ke poros untuk menggerakkan mata potong,

cover yang berfungsi untuk melindungi komponen mesin, poros sebagai tumpuan

mata potong, rangka yang berfungsi sebagai penopang komponen mesin, dan mata

potong untuk mencacah pelepah dan daun sawit.

Poros adalah salah satu komponen terpenting dari setiap mesin. Bagian

utama dalam transmisi tersebut dipegang oleh poros, adapun poros yang

digunakan adalah poros transmisi. Poros macam ini mendapat beban puntir murni

atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda

gigi, pulley belt atau rantai sprocket, dan lain-lain.

Pulley V Belt merupakan salah satu elemen transmisi. Pada rancangan

mesin ini, elemen transmisi yang digunakan adalah pulley V belt. Pulley

merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya

sama seperti sprocket rantai dan roda gigi. Pulley umumnya terbuat dari besi cor

kelabu FC 20 atau FC 30, dan ada pula yang terbuat dari baja. Untuk pulley kecil

dipakai konstruksi plat karena lebih murah.

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sistem

transmisi yang ada pada alat mesin pencacah pelepah dan pemecah biji karet.
TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan mesin penanganan limbah pelepah sawit perlu mengacu pada

karakteristik fisik dan mekanik daun dan pelepah sawit. Faktor penting dalam

pengembangan teknologi penanganan limbah pelepah sawit adalah harus

dikembangkan berdasarkan sifat fisik dan mekaniknya. Rancangan mesin perlu

didesain dengan mengintegrasikan sistem kompresi untuk pelepah sawit

(unit pengempa) dan sistem pencacahan untuk daun sawit (unit pencacah)

(Bulan, 2016).

Alat pencacah sisa tanaman yang ada di pasaran semuanya menggunakan

tipe pisau dengan berbagai variasi bentuk hopper dan dimensi, tergantung pada

kapasitas kerjanya. Oleh karena itu, diperlukan modifikasi mesin pencacah yang

ada dengan penempatan circular saw yang dapat menghancurkan pelepah kelapa

sawit. Penggunaan circular saw sebagai pengganti dari pisau utama pernah

dilakukan oleh Tunggal (2012) dengan objek tandan kosong kelapa sawit.

Penelitian berhasil dengan baik dan dapat menghancurkan tandan kelapa sawit.

Pisau circular saw pada ruang penghancur dimodifikasi dengan menvariasikan

jarak pisau dan sistem transmisi daya menggunakan karet dan flange.

Berdasarkan penelitian Sunarya (2013), penggantian transmisi daya belt

dan pulley menjadi transmisi daya karet dan flange dapat meningkatkan kecepatan

putaran maksimal hingga 75%. Kecepatan putaran poros akan berpengaruh

terhadap kehalusan hasil pencacahan yang disebabkan oleh frekuensi putaran yang

cepat dan memberi peluang sangat besar terhadap bahan cacahan terjadinya

pemotongan, tumbukan, pukulan dan gesekan yang sering terjadi pada gergaji

putar.
Mesin pencacah pelepah sawit merupakan alat untuk mencacah pelepah

sawit yang dijadikan sebagai bahan pakan ternak sapi. Adapun beberapa

komponen atau elemen mesin yang digunakan pada mesin pencacah pelepah dan

daun kelapa sawit yaitu motor bensin, puli, sabuk-v, bantalan, poros, rangka,

casing, dan mata pisau pencacah. Mesin ini juga merupakan mesin serbaguna

karena dapat digunakan untuk mencacah bahan hijauan seperti rumput bahkan

pohon dan daun pisang dengan target akhir mesin dapat mencacah pelepah dan

daun kelapa sawit (R Dewi, 2021).

Mesin pencacah yang telah dirancang dan dibuat memiliki dimensi ruang

pencacah 36 x 36 x 49 cm, mata pisau memiliki ukuran 27 x 5 x 1 cm, dengan

penggerak motor bensin 5,5 HP serta menggunakan transmisi puli dan sabuk-V

tipe A-45. Pengujian dilakukan untuk mencacah rumput, pelepah dan daun sawit,

serta pohon dan daun pisang. Hasil cacahan yang diperoleh dalam waktu 02.00

menit pada putaran mesin ratarata 2100 rpm dimana untuk pelepah dan daik

kelapa sawit sebesar 5,75 kg, pohon dan daun pisang sebanyak 19,25 kg, dan

untuk rumput sebanyak 5 kg dengan ukuran panjang hasil cacahan antara 3-6 cm

(Hasbi, 2022).

Semakin tinggi kecepatan putaran poros mesin pencacah maka semakin

besar energi kinetis yang dihasilkan. Kecepatan putaran poros akan berpengaruh

terhadap kehalusan hasil pencacahan yang disebabkan oleh frekuensi putaran yang

cepat dan memberi peluang sangat besar terhadap bahan cacahan teijadinya

pemotongan, tumbukan, pukulan dan gesekan yang sering pada gergaji putar

(Hidayatullah, 2013).

Hubungan pulley dengan sabuk, pulley berfungsi sebagai alat bantu dari

sabuk dalam memutar poros penggerak ke poros penggerak lain, dimana sabuk
membelit pada pulley. Untuk pulley yang mempunyai alur V maka sabuk yang

dipakai harus mempunyai bentuk V, juga untuk membentuk trapesium. Pada

umumnya pulley dipakai untuk menggerakan poros yang satu dengan poros yang

lain dengan bantu sabuk transmisi daya, disamping itu pulley juga digunakan

untuk meneruskan momen secara efektif dengan jarak maksimal. Untuk

menentukan diameter pulley yang akan digunakan harus diketahui putaran yang

diinginkan (Mahmudi 2021).

Menurut Sugandi (2016), mengingat besarnya kuantitas eceng gondok,

jerami dan daun kelapa sawit yang akan dicacah, proses pengecilan ukuran bahan

baku hanya mungkin menggunakan mekanisasi. Spesifikasi dari mesin pencacah

juga harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bahan baku yang ada di

Indonesia. Secara umum mesin pencacah rumput terdiri dari 3 bagian yaitu motor

berfungsi sebagai penggerak, sistem transmisi berfungsi sebagai sistem pemindah

tenaga dan mengatur kecepatan putaran, casing yang berfungsi sebagai poros

rangka, pelindungi komponen mesin, dan pisau perajang.

Perancangan Dalam merancang mesin pencacah pelepah sawit dilakukan

beberapa pertimbangan design dan analisa perhitungan, dimana hal ini bertujuan

untuk menghasilkan alat yang dibutuhkan. Dari hasil perhitungan perancangan

mesin pencacah pelepah sawit yaitu Daya motor penggerak 182 Hp 136 Kw.

Bahan poros : S40C AISI 1040 dengan diameter 62 mm panjang 940 mm.

Bantalan : Jenis dudukan radial Ball JIS B 1520 diameter : 45 mm. Transmisi :

Jenis sabuk - V tipe E - 94. Puli : Diameter puli kecil : 76,2 mm diameter puli

besar : 228,6 mm. Rangka

: Baja karbon rendah profil UNP 50mm × 80mm (Robiansyah, 2016).


Pada putaran mesin rendah semakin meningkat transmisinya maka torsi

yang dihasilkan akan semakin menurun, hal ini disebabkan putaran piston yang

bergerak lambat akibat perbandingan transmisi yang terlalu berat. Semakin

meningkatnya putaran dan transmisi maka torsi yang dihasilkan akan semakin

meningkat namun peningkatan ini tidak terjadi disetiap putaran mesin, pada

putaran tertentu pada transmisi tertentu torsi dapat menurun (namun tidak

signifikan) akibat rugi-rugi gesekan yang terjadi pada system dan tidak

tercapainya putaran mesin yang ideal pada transmisi tersebut yang mengakibatkan

gaya yang dihasilkan menurun dan akan kembali meningkat hingga titik

maksimumnya dan akan kembali menurun yang disebabkan mesin sudah mampu

mengimbangi beban yang diberikan oleh transmisi (Edi purmanta, 2014).


METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Mei 2023

di lahan Program Studi Teknik Pertanian Dan Biosistem Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum sistem transmisi

pada mesin pencacah pelepah dan pemecah biji karet adalah laptop.

Adapun bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum adalah

literatur referensi online.

Prosedur Praktikum

Adapun prosedur dari praktikum ini adalah:

1. Dicari bahan untuk materi praktikum pada berbagai referensi online, seperti

jurnal, makalah, skripsi.

2. Disusun laporan praktikum sesuaian ketentuan yang berlaku.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Adapun hasil yang di dapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

No Nama komponen Gambar Fungsi


1. Motor Bakar Motor bakar adalah
elemen mesin yang
berfungsi sebagai tenaga
penggerak pada mesin
yang akan dibuat.

2. Poros Adapun poros yang


digunakan adalah poros
transmisi. Daya
ditransmisikan kepada
poros ini melalui kopling,
roda gigi, pulley belt atau
rantai sprocket, dan lain-
lain.
3. Pulley Pulley merupakan salah
satu elemen mesin yang
berfungsi untuk
mentransmisikan daya
sama seperti sprocket
rantai dan roda gigi.
4. Belt Belt terbuat dari karet dan
mempunyai penampang
trapesium, tenunan, teteron
dan semacamnya
digunakan sebagai inti
sabuk untuk membawa
tarikan yang besar.
5. Motor listrik Digunakan untuk
menghasilkan energi
mekanik dari
sumber energi listrik

Tabel 1. Komponen sistem transmisi pencacah pelepah dan pemecah biji karet

Pembahasan

Sistem transmisi adalah sistem penghubung putaran dari motor penggerak

ke elemen transmisi yang dihubungkan. Elemen mesin yang terdapat dalam sistem

transmisi adalah motor bakar yaitu mesin atau peswat yanag menggunakan energi

termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia

dari bahan bakar menjadi energi panas. Energi tersebut digunakan untuk

melakukan kerja mekanik. Sedangkan motor listrik menggunakan energi listrik

dengan merubah energi listrik menjadi energi mekanik.

Pulley digunakan untuk dudukan sabuk atau penerima beban transmisi

sabuk untuk sistem transmisi putaran memiliki jarak poros yang cukup

panjang.Dua buah puli dihubungkan oleh sabuk atau belt yang memiliki bahan

yang fleksibel. Puli yang digunakan dapat berupa puli beratur tunggal atau puli

beratur majemuk. Pada system transmisi ini selalu memiliki kondisi slip.

Oleh karna itu untuk


menghindari kondisi tersebut, pemilihan bahan antara puli dan sabuk harus

memiliki koefisien efek yang tinggi. Poros merupakan elemen utama pada sistem

transmisi putar yang dapat berfungsi sebagai pembawa, pendukung putaran dan

beban, pengatur gerak putar menjadi gerak lurus yang umumnya ditumpu dengan

dua tumpuan.
PENUTUP

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang di dapat pada praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Sistem transmisi adalah sistem penghubung putaran dari motor penggerak ke

elemen transmisi yang dihubungkan.

2. Elemen mesin yang terdapat dalam sistem transmisi adalah motor bakar pada

mesin pencacah pelepah dan motor listrik pada mesin pemecah biji karet.

3. Puli digunakan untuk dudukan sabuk atau penerima beban transmisi sabuk

untuk sistem transmisi putaran memiliki jarak poros yang cukup panjang. Dua

buah puli dihubungkan oleh sabuk atau belt yang memiliki bahan yang

fleksibel.

4. Poros merupakan elemen utama pada sistem transmisi putar yang dapat

berfungsi sebagai pembawa, pendukung putaran dan beban.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah sebaiknya

praktikan lebih memperhatikan pada saat mesin bekerja agar mengetahui cara

kerja sistem transmisi pada mesin tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Bulan, R. 2016. Pertimbangan sifat mekanik pelepah sawit terhadap proses


pengomposan sebagai acuan desain mesin pencacah. Jurnal Keteknikan
Pertanian.Vol 4(2):123-130.
Edi Purmanta. 2014. “Pengaruh Variasi Putaran Mesin, Konsentrasi Gasohol
Dan Beban Terhadap Bahan Bakar Sepeda Motor”. Program Studi Teknik
Mesin, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Bali.
Hasbi. 2022. Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput dan Pelepah Kelapa
Sawit dengan Penggerak Motor Bensin Sebagai Pakan Ternak. Info teknik
mesin, 13, 212-218. doi:10.35970/infotekmesin.v13i2.1530, pp.212-218
Hidayatullah, M. 2013. Uji Mesin Penggiling Tipe Pin Mill pada Berbagai
Kecepatan Putaran dan Lama Penyagraian Kopi Beras Terhadap
Kapasitas Keija dan Kehalusan Bubuk Kopi. Universitas Sriwijaya.
Indralaya.
Mahmudi, Haris. 2021. “Analisa Perhitungan Pulley Dan V-Belt Pada Sistem
Transmisi Mesin Pencacah”. Jurnal Mesin Nusantara 4(1): 40–46.
R. Dewi, “Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput Ternak Dengan
Menggunakan Pisau Strip,” Mataram, 2021.
Robiyansyah, "Perancangan Mesin Pencacah Pelepah Sawit untuk Pakan Ternak
Sapi" E-Jurnal Universitas Pasir Pengaraian, vol. 1, no. 1, p. 0, 2016.
Sugandi, W.K. 2016. Rancang Bangun dan Uji Kinerja Mesin Pecacah Rumput
Gajah untuk Pakan Ternak dengan Menggunakan Pisau Tipe Reel. Jurnal
Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.4, No. 1, Maret 2016.
Sunarya, R. 2013. Modifikasi Sistem Transmisi Daya Pada Mesin Pencacah Sisa
Tanaman Tipe Circular Saw. Universitas Sriwijaya. Indralaya. Skripsi.
Tunggal. 2012. Rancang Bangun Mesin Penghancur Tandan Kosong Kelapa
Sawit.
Prosiding seminar Nasional Perteta di Universitas Negeri.

Anda mungkin juga menyukai