M. Arie Hendro Tri Hartomo, Pembimbing 1: Hery Purnomo, Pembimbing 2: Rini Nur Hasanah.
v = Kecepatan yang dibutuhkan konveyor tertentu bermanfaat untuk memahami prinsip kerja dan
= 19,531m/min = 63,96 ft/min pengendalian motor penggeraknya.
Q = Kapasitas konveyor = 90 t/h
Faktor Kx (faktor gesekan)
Kx = 0,0068 x (Wb + Wm) (4)
= (0,0068 x (15,93 + 51,51)) = 0,458 lbs/ft
Tahanan akibat geseran pada idler (lbs)
tx = L x Kx (5)
tx = 82 x 0,458
tx = 37,56 lbs
Gambar 3 Diagram Blok Sistem Otomatis Fruit Shredder Feeding
Tahanan belt flexture pada carrying idler (lbs)
tye = L x 0,0334 x Wb (6)
Keterangan Gambar 3 blok adalah sebagai berikut :
tye = 82 x 0,0334 x 15,93
1. Tegangan sumber dari PLN masuk untuk
tye = 43,63 lbs
menggerakkan motor shredder dan motor
Tahanan belt flexture pada return idler (lbs)
konveyor.
tyr = L x 0,015 x Wb (7)
2. Tacho generator dikopel dengan motor
tyr = 82 x 0,015 x 15,93
shredder yang berfungsi sebagai pemicu
tyr = 19,59 lbs
thyristor TRIAC untuk rangkaian otomatisasi
Tahanan material flexure (lbs)
kecepatan pada jangkar motor konveyor.
tym = L x 0,0334 x W m (8)
3. Driver relay , dan ic LM3915 yang berfungsi
tym = 82 x 0,0334 x 51,51
untuk memproses outputan tacho generator dari
tym = 141,07 lbs
motor shredder dan untuk memutus MCB
maka,
sebelum motor penggerak shredder melewati
te = 37,56 + 43,63 + 19,59 + 141,07
arus nominal.
te = 241,85 lbs
Maka perhitungan motor yang dibutuhkan berdasarkan D. Perancangan Struktur Rangkaian Elektrik
parameter karakteristik beban sesuai dengan persamaan Perancangan rangkaian elektrik modul otomatis Fruit
adalah: [3] Shredder Feeding terbagi menjadi beberapa langkah
P
241,85 u 63,96
= antara lain:
33000 (9) 1. Perancangan rangkaian start stop
P = 0,469 hp = 349,87 W 2. Perancangan rangkaian pengatur kecepatan
Sesuai spesifikasi motor di Laboratorium TEUB yang 3. Perancangan sensor level trip
berdaya 0,5 hp maka kebutuhan daya tersebut 4. Perancangan pengaman terhadap laju
memenuhi. Untuk kebutuhan torsi beban seperti pertambahan arus di/dt
diketahui pada persamaan adalah : 5. Perancangan pengaman terhadap laju
pertambahan tegangan dv/dt
TL = P = 349,87 (10) Sistem fruit shredder feeding terdiri dari beberapa
Z 2Sn
rangkaian diantaranya adalah rangkaian catu daya SMPS
TL = P = 349,87 ,rangkaian start stop, rangkaian pengatur
Z 2.3,14.n kecepatan,rangkaian sensor level trip
0.6
0.4
0.2
0
0 1000 2000 3000
Gambar 2 Kurva Torsi-Kecepatan pada Konveyor Gambar 4 Rangkaian Start Stop
Kurva karakteristik kecepatan terhadap tegangan Perhitungan torsi motor pada saat arus mencapai 2,2 A
ditampilkan pada Gambar 12 didapatkan sebuah garis (nominal) adalah
yang relatif linier. Dengan teknik meregresi garis miring T = 1,078 . 2,2 . 0,45 (22)
maka didapatkan sebuah rumus untuk mencari T = 1,067 N.m
persamaan garis liniernya, yaitu: Secara keseluruhan perhitungan torsi motor
(y - y1 ) (x - x 1 )
= )
(y 2 - y1 ) (x 2 - x 1 )
(17)
(y - 325) (x - 30) (18)
=
(2449 - 325) (220 - 30)
y = 11,18x ± 10,37 (19)
ZL Ax B (20)
Dari persamaan diatas terdapat korelasi yang
formulasinya menghasilkan nilai konstanta motor :
Gambar 14 Grafik Arus Jangkar - Torsi Motor
A K T = 1,078 (21)
Ke
Dari gambar 14 dapat dijelaskan bahwa semakin
B Ra.T fd besar arus jangkar yang mengalir pada motor maka
semakin besar pula torsi yang dibangkitkan [3]. Hal ini
F. Pengujian Alat Keseluruhan Fruit Shredder
sangat mencukupi untuk torsi beban maksimal di
Feeding lapangan yang hanya mencapai
Pengujian rangkaian keseluruhan Fruit Shredder TL = P =
349,87 (23)
Feeding menggunakan metode penurunan skala Z 2.3,14.200
pengujian (downscale). Metode ini didasari ketersediaan TL = 0,2785 N.m
peralatan yang ada di laboratorium mesin elektrik yaitu
motor dc penguat terpisah sebagai penggerak utama. V. KESIMPULAN
Sehingga skala perbandingan arus beban nominal untuk
pengujian di laboratorium dengan perancangan adalah 1 Dari hasil pengujian dan analisis yang telah
: 4. dilakukan, maka dapat diambil kesimpulkan sebagai
Dari hasil penurunan skala pengukuran di lapangan berikut:
ditetapkan bahwa sebelum putaran mencapai 200 rpm 1) Rancangan Fruit Shredder Feeding berhasil dibuat
sistem harus mati sehingga pemicuan rangkaian relay sesuai dengan rancangan dan dapat berfungsi sesuai
disambungkan ke led nomer 4 untuk memutus seluruh dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
sistem. 2) Pemutus sistem motor trip sesuai batasan yang telah
Tabel 7 Pengujian Keseluruhan Sistem Fruit Shredder Feeding ditentukan oleh sistem kerja dari ic LM3915 yang
Putaran Motor Putaran Led LM Keterangan berhasil memutus sistem listrik oleh driver relay dan
Shredder yang Motor 3915 rangkaian start stop berdasarkan keluaran tacho
Ditetapkan (rpm) Konveyor (V) menyala ke-
2200 2296 10 On
generator.
2000 2154 10 On 3) Fungsi motor sebagai penggerak diperoleh dengan
1800 1987 9 On memanfaatkan komponen thyristor TRIAC
1600 1654 8 On berdasarkan besar kecil gate dari keluaran tacho
1400 1423 8 On generator yang diberi resistansi yang terbukti bisa
1200 1241 7 On
mempengaruhi besar tegangan masukan ,arus dan
1000 1127 7 On
800 872 6 On torsi pada motor konveyor.
600 632 6 On 4) Daya yang dibutuhkan di lapangan 349,87 W ,
400 419 6 On sesuai dengan daya motor yang digunakan dalam
200 234 5 Off penelitian ini .
0 0 - Off
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dwi James. 2008. Perancangan Sistem Konveyor. Jakarta: FT
UI.
[2] Dubey K. Gopal. 1993. Power Semicoductor Controlled
Drives. Simon & Schuster (Asia) Pte.Ltd.,
[3] Fifzgerald,A.E, Charles Kingley,Jr, Stephen, D,
Umans.1992.Electric Machinery 5th edition.Singapore:
Mc.Graw-Hill,Inc