Anda di halaman 1dari 31

TUGAS KELOMPOK MEKATRONIKA

PEMBUATAN FOOTSTEP SEPEDA MOTOR DRAG


MATIC VARIASI DENGAN MESIN CNC MILING

Oleh :

DENI ARIYANTO
NIM : 18-21-201-152
NAUFAL MUDRIK ALFRIANTO

NIM : 17-21-201-021
MUHAMMAD YUSUF
NIM: 20-21-201-108

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

TANGERANG 2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Footstep merupakan komponen sepeda motor yang dilapisi karet berfungsi

untuk meletakkan kaki oleh pengendara sepeda motor maupun penumpangnya agar

kaki pada saat diletakkan pada footstep tidak terpeleset. Namun dalam proses

pembuatan footstep harus memerhatikan kekuatan beban yang mampu ditampung

oleh footstep serta harus memerhatikan kenyaman pengendara dan penumpang

dalam penggunaan footstep. Karena footstep dapat mempengaruhi keseimbangan

dalam mengendarai sepeda motor.

Footstep terbagi kedalam dua jenis yaitu footstep yang digunakan pada sepeda

motor umum atau sepeda motor untuk kebutuhan sehari-hari serta footstep yang

digunakan pada sepeda motor balap. Footstep sepeda motor umum dalam

pembuatannya lebih mengutamakan penampilan footstep agar sesusai dengan jenis

sepeda motor yang digunakan. Dalam pembutannya footstep jenis ini ada yang

dapat dilipat dan dinamis. Pada footstep sepeda motor balap lebih memerhatikan

presisi pembuatannya serta keseimbangan pembalap dalam mengendarai sepeda

motor sehingga footstep yang dibuat dalam bentuk dinamis.

Footstep sepeda motor drag matic merupakan footstep yang termasuk kedalam

jenis footstep sepeda motor balab. Sehingga footstep jenis ini dibuat dinamis. Pada

makalah ini penulis akan membahas Pembuatan Footstep Sepeda Motor Drag

Matic Variasi dengan Mesin CNC Miling.

Tugas Kelompok Mekatronika 2


1.2 Rumusan Masah

1. Bagaimana cara pembuatan footstep drag matic variasi?

2. Bagaimana cara kerja mesin CNC dalam pembuatan footstep drag matic

variasi?

1.3 Batasan Masalah

1. Makalah karya ilmiah ini membahas terkait proses pembuatan footstep

drag matic variasi.

2. Dalam makalah ini juga akan dibahas bagaimana cara kerja mesin CNC

miling dalam pembuatan footstep drag matic variasi.

1.4 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui proses pembuatan footstep drag matic variasi dengan

menggunakan mesin cnc.

2. Mengetahui cara kerja mesin CNC dalam proses pembuatan footstep drag

matic variasi.

1.5 Sistematika Penulisan

1. Pengkajian terhadap penggunaan footstep sepeda motor.

2. Mengidentifikasi dan merumuskan proses pembuatan footstep darag

matic variasi.

3. Mengumpulkan landasan teori dasar-dasar mekaatronika, mesin CNC,

gambaran industry yang menggunakan system robotika serta

Tugas Kelompok Mekatronika 3


mengumpulkan jurnal tentang footstep sepeda motor.

4. Menyusun metode penulisan agar karya tulis tersusun secara sistematis

5. Membahas proses pembuatan footstep drag matic variasi

6. Membahas cara kerja mesin CNC dalam proses pembuatan footstep drag

matic variasi.

Tugas Kelompok Mekatronika 4


BAB 2

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar-dasar Mekatronika

Mekatronika pertama kali ditemukan oleh insinyur jepang pada tahun

1969 yang merupakan kombinasi dari kata mecha yaitu mekanisme dan tronik yaitu

elektronik. Pada awal ditemukan mekatronika hanya digunakan untuk penghematan

energi (energi saving), pengecilan dimensi, peringanan berat dan peningkatan

kehandalan (reliability). Saat ini mekatronik merupakan teknologi atau rekayasa

yang menggabungkan teknologi tentang mesin, elektronika, dan informatika untuk

merancang, memproduksi, mengoperasikan dan memelihara sistem untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Mekatronika memiliki kelebihan seperti;

meningkatkan flexsibilitas kerja, meningkatkan kehandalan dalam bekerja, control

presisi terhadap produk yang dikerjakan, lebih efisien dalam pengoperasian, biaya

opreasional yang dibutuhkan rendah, memiliki tingkat kemanan yang lebih baik

dari cara konvensional, dimesin alat yang lebih kecil dari alat konvensional, serta

lebih mudah dan nyaman dioperasikan oleh operator mesin itu sendiri.

Dalam pengaplikasiannya mekatronika digunakan dalam bidang

manufacturing, automation, robotic, CNC miling machine, automotife, medical,

transportation, peralatan rumah tangga dan lainnya. Mektronika dalam

pengoperasiannya terdiridari beberapa element yaitu:

1. Mekanisme mesin, berfungsi sebagai objek kendali yang bisa berupa

lengan robot, mekanisme penggerak otomotif, generator pembangkit

Tugas Kelompok Mekatronika 5


listrik dan lain sebagainya. Salah satu bentuk mekanisme mesin dapat

kita lihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Contoh mekasime mesin.

2. Sensor, berfunsi memonitor keadaan objek yang dikendalikan. Sensor

dilengkapi dengan rangkaian pengkondisi sinyal untuk memproses

sinyal listrik menjadi sinyal yang mengandung informasi agar bisa

diproses. Beberapa bentuk sensor dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2. Bentuk sensor.

3. Kontroler, berfungsi melaksanakan perintah objek kendali apakah telah

sesuai dengan nilai referensi yang diinginkan, kemudian memproses

Tugas Kelompok Mekatronika 6


infromasi untuk menetapkan nilai perintah guna merefisi keadaan objek

kendali. Salahsatu bentuk kontroler mekatronika dapat kita lihat pada

gambar 2.3.

Gambar 2.3. Kontroler mekatronika.

4. Rangkaian, elemen yang berfungsi menerima sinyal perintah dari

kontroler dan mengkonversinya menjadi energi yang mampu

menggerakkan aktuator untuk melaksanakan perintah dari kontroler.

Elemen ini selain menerima informasi dari kontroler juga menerima

catu daya berenergi tinggi. Salah satu rangkaian mekatronika dapat

kita lihat pada gambar 2.4 yaitu rangkaian lampu taman otomatis.

Gambar 2.4. Rangkaian lampu taman otomatis.

5. Aktuator, elemen yang berfungsi mengkonversi energi dari energi listrik

ke energi mekanik actuator dapat berupa motor listrik, tabung hidrolik,

Tugas Kelompok Mekatronika 7


tabung penematik dan lainya. Beberapa bentuk actuator dapat kita lihat

pada gambar 2.5.

Gambar 2.5. Aktuator.

6. Sumber energi, yaitu elemen yang mencatu energi listrik ke semua

element yang membutuhkannnya. Salah satu bentuk sumber energi

adalah batere untuk sistem berpindah tempat, atau adaptor AC-DC

untuk sistem yang stasionari atau tetap di tempat. Salah satu bentuk

sember energi dapat kita lihat pada gambar 2.6 yaitu power supply.

Gambar 2.6. Power supply.

Pada mekatronika terdapat system pengendalian elektrik yang mana system

kendalinya terbagi menjadi dua yaitu sisytem kendali loop terbuka dan system

Tugas Kelompok Mekatronika 8


kendali loop tertutup. Sistem kendali loop terbuka adalah proses pengendali dimana

variabel Input mempengaruhi output yang dihasilkan. Bentuk diagram loop terbuka

dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7. Diagram sestem kendali loop terbuka.

Sedangkan sistem Kendali loop tertutup adalah suatu proses pengendalian di mana

variabel yang dikendalikan (output) disensor secara kontinyu, kemudian

dibandingkan dengan besaran acuan. Bentuk diagram loop tertutup dapat dilihat

pada gambar 2.8.

Gambar 2.8. Diagram system kendali loop tertutup.

Tugas Kelompok Mekatronika 9


2.2 Mesin CNC Bubut

CNC (Computer Numerically Controlled) yaitu hasil perpaduan teknologi

komputer dan teknologi mekanik ke dalam alat-alat seperti mesin perkakas di

antaranya mesin bubut, mesin frais, mesin gerinda, mesin bor, mesin potong dan

lain-lain. Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol

langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan

sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. Jika

dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang sejenis. mesin perkakas

CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision),

fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Salah satu bentuk mesin CNC dapat dilihat

pada gambar 2.9 mesin CNC siemens sinumerik.

gambar 2.9. Mesin CNC siemens sinumerik.

Tugas Kelompok Mekatronika 10


Pada dasarnya desain mesin bubut CNC dibuat sesuai dengan kebutuhan yang

dibagi menjadi mesin bubut CNC kecil, mesin bubut CNC sedang / menengah dan

mesin bubut CNC besar. Ketiga mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang

sama, akan tetapi yang membedakan ketiga jenis mesin tersebut adalah

penggunaannya di lapangan. Mesin bubut CNC memiliki dua bagian komponen

yaitu:

a. Bagian mekanik

1. Motor utama

Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar benda kerja.

Motor ini adalah jenis motor arus searah/DC (Direct Current) dengan

kecepatan putaran yang variable.

2. Eretan/ support

Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. Untuk mesin bubut

CNC Siemens Sinumerik 802S dibedakan menjadi dua bagian yaitu

eretan memanjang (sumbu Z), eretan melintang (Sumbu X).

3. Step motor

Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan sumbu

X dan gerakan sumbu Z.

4. Rumah alat potong (revolver/toolturret)

Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat

proses pengerjaan benda kerja. Adapun alat yang dipergunakan disebut

revolver atau toolturet, revolver digerakkan oleh step motor sehingga

bisa digerakkan secara manual maupun terprogram. Revolver bisa

Tugas Kelompok Mekatronika 11


dipasang enam alat potong sekaligus yang terbagi menjadi dua yaitu;

Empat tempat untuk jenis alat potong luar seperti pahat kanan luar,

pahat potong, pahat ulir dll. Kemudian empat tempat untuk jenis alat

potong dalam seperti pahat kanan dalam, bor, center drill, pahat ulir

dalam dll. Bentuk revolver dapat dilihat pada gambar 2.10.

Gambar 2.10. Revolver.

5. Cekam

Cekam pada mesin bubut berfungsi untuk menjepit benda kerja pada

saat proses penyayatan berlangsung. Berdasarkan jumlah rahangnya,

cekam dibedakan menjadi cekam rahang tiga, dan cekam rahang empat

lihat gambar 2.11. Cekam rahang tiga, memilki rahang memusat, disebut

cekam universal (universal chuck). Cekam rahang empat terdiri dari dua

jenis, yaitu cekam rahang memusat, dan cekam tidak memusat yang tiap

rahangnya bisa digerakkan sendiri-sendiri. Cekam rahang empat tidak

memusat disebut cekam bebas (independent chuck).

Tugas Kelompok Mekatronika 12


Gambar 2.11. Macam macam cekam.

6. Sistem transmisi

Kecepatan spindel mesin bubut ini diatur menggunakan transmisi sabuk.

Pada sistem transmisi sabuk dibagi menjadi enam transmisi penggerak.

7. Meja mesin

Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik buruknya hasil

pekerjaan menggunakan mesin bubut ini, hal ini dikarenakan gerakan

memanjang eretan (gerakan sumbu Z) tertumpu pada kondisi sliding bed

ini. Meja mesin dapat dilihat pada gambar 2.12.

Meja mesin

Gambar 2.12. Meja mesin.

Tugas Kelompok Mekatronika 13


8. Kepala lepas

Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan senter putar pada saat

proses pembubutan benda kerja yang relatif panjang. Bentuk kepala lepas

dapat dilihat pada gambar 2.13.

Gambar 2.13. Kepala lepas

b. Bagian control

Bagian control berfungsi untuk memasukkan program pembuatan alat yang

akan dibuat menggunakan mesin CNC. Bentuk panel control dapat dilihat

pada gambar 2.14.

Tugas Kelompok Mekatronika 14


Gambar 2.14. Bagian control mesin CNC sinumerik 802 S

1. Papan ketik CNC

Fungsi papan ketik CNC dapat dilat pada tabel dibawah ini;

Tugas Kelompok Mekatronika 15


2. Panel konrol mesin

Fungsi pada panel control mesin CNC dapat dilihat pada tabel dibawah ini;

Tugas Kelompok Mekatronika 16


Tugas Kelompok Mekatronika 17
3. Layout layar

Bentuk layout layar dapat dilihat pada gambar 2.15.

Gambar 2.15. Layout layar

Penjelasan gamabar:

Tugas Kelompok Mekatronika 18


Tugas Kelompok Mekatronika 19
2.3 Mesin CNC Frais (Miling)
Mesin Frais CNC pada dasarnya memiliki bagian-bagian utama yang sama

dengan mesin frais konvensional (manual). Bagian utama mesin frais adalah meja

mesin untuk menempatkan pemegang benda kerja, spindel, pemegang alat potong,

dan panel kontrol. Gambar skematis mesin frais CNC adalah seperti Gambar 2.16.

Gambar 2.16. Skematik mesin frais CNC.

Meja mesin frais berfungsi untuk meletakkan pemegang benda kerja. Spindel

adalah sumbu utama mesin frais yang digunakan untuk menempatkan pemegang

alat potong. Panel kontrol berfungsi sebagai pusat pengontrolan gerakan alat potong

mesin frais, gerakan meja mesin frais, serta pengaturan arah dan jumlah putaran

spindel. Mesin frais CNC memungkinkan penggunaan alat potong lebih dari satu

buah dan penggantian alat potong secara otomatis, sehingga alat potong yang akan

digunakan ditempatkan di magazine. Beberapa Mesin frais CNC tidak dilengkapi

Tugas Kelompok Mekatronika 20


dengan magazine, sehingga penggantian alat potong dilakukan dengan manual.

Beberapa mesin frais CNC dilengkapi dengan hand wheel yang digunakan untuk

menggerakan alat potong pada mode manual. Gambar mesin frais CNC tanpa

magazine dapat dilihat pada Gambar 2.17.

Panel Control

Spinder dan
pemegang alat
potong

Ragum

Hand wheel

Gambar 2.17 Mesin frais CNC tanpa magazine.

Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas yang dalam pengoperasian proses

pemotongan benda kerja oleh alat potong dibantu dengan kontrol numerik berbasis

komputer atau CNC (Computerized Numerical Control). Untuk menggerakkan alat

potong pada mesin perkakas CNC digunakan sistem koordinat. Sistem koordinat

yang digunakan pada mesin perkakas CNC adalah sistem koordinat segi empat

(rectangular coordinate systems) dengan aturan tangan kanan seperti terlihat pada

Tugas Kelompok Mekatronika 21


Gambar 2.18. Sistem koordinat ini berfungsi untuk mendeskripsikan gerakan pada

mesin sebagai gerakan relatif antara benda kerja dan alat potong.

Gambar 2.18. Tata nama sumbu koordinat dan arah sumbu koordinat.

Pada mesin frais CNC sistem koordinat tersebut diterapkan untuk sistem

koordinat mesin (MCS= Machine Coordinate System) dan sistem koordinat benda

kerja (WCS= Workpiece Coordinate System). Sistem koordinat mesin yang diberi

simbol M adalah orientasi dari sistem koordinat pada mesin frais CNC. Titik nol

(0,0,0) dari system koordinat ini dinamakan titik nol mesin (M). Titik nol mesin

digunakan sebagai titik referensi, sehingga semua sumbu koordinat titik nolnya di

sini. Sistem koordinat tersebut bisa dipindah-pindah titik nolnya untuk kepentingan

pelaksanaan seting, pembuatan program CNC dan gerakan alat potong.

Sistem koordinat benda kerja diberi simbol W, adalah sistem koordinat yang

digunakan untuk mendeskripsikan geometri dari benda kerja. Titik nol benda kerja

dapat secara bebas dipindahkan oleh pembuat program CNC. Pembuat program

CNC menggunakan sistem koordinat benda kerja untuk memerintah gerakan alat

potong. Arah gerakan alat potong dibuat pada program CNC dengan asumsi bahwa

pada waktu proses pemotongan alat potong yang bergerak, bukan benda kerjanya.

Posisi M dan W dapat dilihat pada Gambar 1.19.

Tugas Kelompok Mekatronika 22


Gambar 2.19. Sistem koordinat pada mesin frais CNC, dan titik nol yang ada di
mesin frais CNC

2.4 Gambaran Sistem Robotika di Industri

Sistem robotik dibentuk sedemikian rupa untuk menyerupai gerakan pada

manusia, untuk menggantikan kerja manusia dan menghasilkan efektifitas sebuah

proses produksi yang lebih baik, sebuah robot industri harus merupakan sebuah

struktur mekanik (limbs) yang dapat melakukan beberapa gerakan dalam 3-dimensi.

Gerakan-gerakan robot tersebut disebut dengan DOF (degrees of freedom),

(Hawkes. B, 1988). Kebanyakan robot industri secara umum menggabungkan salah

satu dari lima sistem konfigurasi dasar gerakan limbs, diantaranya adalah:

Cartesian, Cylinder polar, Spherical polar, Jointed-arm dan SCARA. Seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 2.20.

Sistem robot sendiri secara umum memiliki 3 komponen dasar, yaitu; Manipulator,

Kontroler, Power dan bebera Efekto. Konsep dasar sistem komponen robot

sederhana, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.21. Input device umumnya

masuk ke dalam otak robot dengan berbagai cara, baik menggunakan remote atau

diberikan sebelum robot diaktifkan, bahkan terdapat langsung pada robot melalui

programnya. Pada robot-robot industri kebanyakan mengadopsi jenis input device

Tugas Kelompok Mekatronika 23


dimana begitu robot diaktifkan kemudian robot akan menjalankan apa yang sudah

ditentukan.

Gambar 2.20. Dasar Gerakan robot.

Gambar 2.21. Sistem komponen robot manipulator

Selain itu robot juga dapat menerima masukan dari bagian robot itu sendiri

tanpa adanya campur tangan manusia, yaitu dengan melalui sensor. Sensor pada

robot sangat membantu dalam pendeteksian benda/komponen yang merupakan

objek/tujuan kerja dari robot sesuai tingkat kecerdasan dari robot itu sendiri.

Tugas Kelompok Mekatronika 24


Computer controller dan Program storage, yang merupakan otak dari sistem robot.

Saat ini pengkombinasian CPU dengan memori dan I/O dapat juga dilakukan dalam

tingkatan penggunaan chip, yang menghasilkan SCM (single chip microcomputer)

untuk membedakannya dengan mikrokomputer. Selanjutnya SCM dikenal dengan

mikrokontroler. Beberapa kendali yang diterapkan yang berhubungan dengan

kontrol robot, seperti: Kendali loop terbuka (open loop control) dan Kendali loop

tertutup (close loop control). Sedangkan untuk media penyimpanan data, biasanya

suatu mikrokontroler menjadi sebuah tempat penyimpanan baik setelah atau

sebelum program dijalankan (tergantung program) maka semua instruksi/perintah

atau program tersimpan dalam media penyimpanan pada mikrokontroler

menggunakan EPROM (errassable programmable read only memory).

2.4 Jurnal Tentang Footstep

Footstep merupakan bagian sepeda motor tempat terpasangnya footrest.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Syafa’at Dkk, 2016) Berdasarkan analisa

yang telah mereka lakukan dengan simulasi FEM menghasilkan kesimpulan,

bawasannya tegangan paling besar besar yang diterima oleh footrest adalah pada

kondisi footrest tertabrak dari belakang, yaitu sebesar 504,8 MPa, defleksi paling

besar juga terjadi pada tertabrak belakang, yaitu sebesar 0,7372 mm. Kemudian

faktor keamanan paling minimum juga sama pada kondisi pembebanan tersebut,

yaitu 0,54. Setelah dilakukan optimasi hasilnya penambahan radius menjadi 7 mm

mendapatkan hasil faktor keamanan yang paling tinggi, yaitu sebesar 1,19.

Meskipun faktor keamanan ada peningkatan setelah dioptimasi, namun masih

belum cukup aman.

Tugas Kelompok Mekatronika 25


BAB 3

ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Pembuatan Foostep Sepeda Motor Drag Matic

Pembuatan footstep sepeda motor menggunakan bahan alumunium tipe C7

berbentuk plat dengan dimensi 200mm x 150mm x 16mm untuk pembuatan

bracket dan poros alumunium dengan dimensi 25mm x 100mm. Bentuk footstep

dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

Bracket

Footrest

Gambar 3.1. Footstep sepeda motor drag matic.

Berikut adalah langkah pembuatan bracket;

1. Persiapkan alat-alat (enmil,bor,tap dll), dan bahan plat alumunium tipe C7

dengan dimensi 200mm x150mm x 16mm

2. Persiapkan gambar yang akan dibuat

3. Persiapkan programnya

4. Setting matrial yang sudah dipersiapkan tadi

5. Cari titik koordinat x dan y pada mesin cnc

6. Masukan program ke mesin cnc

Tugas Kelompok Mekatronika 26


7. Pilih tools yang akan dipakai

8. Pasang tools pada cnc ( tool sesuai kebutuhan)

9. Setting z di benda kerja

10. Jalankan program pada mesin CNC yang telah diimput

11. Tunggu mesin cnc mengerjakan program yang diimput hingga selesai

12. Setelah program selesai keluarkan bracket dari mesin CNC

13. Buat tap m10 untuk tempat footrest

14. Bersihkan mesin dan rapikan alat alat yang sudah di gunakan.

Berikut adalah langkah pembuatan footrest;

1. Siapkan alat (tool seperti pisau sayat, pisau drat, pisau kartel) dan bahan

poros alumunium tipe C7 diameter 25mm x100mm

2. Cekam as dimesin bubut sepanjang 10 mm

3. Lalu sayat poros sesuai diameter yang di inginkan jangan lupa di champer

supaya tidak tajam

4. Lalu bor center

5. Dorong pake center (supaya tidak mental saat di knurling/kartel)

6. Pasang pisau kartel dan mulai pembuatan kartel sepanjang 85mm

7. Lepaskan dan balik benda kerja

8. Sayat benda kerja menjadi 10 mm sepanjang 15 mm untuk pembuatan ulir

9. Setting mesin untuk gang 1.5

10. Lalu mulailah bikin ulirnya

11. Setelah selesai lepas benda kerja dari mesin

12. Bersihkan mesin dan rapikan alat alat yang sudah di gunakan.

Tugas Kelompok Mekatronika 27


3.2 Cara Kerja Mesin CNC Miling dalam Pembuatan Footstep

CNC miling merupakan mesin bubut yang memerlukan proses pengimputan

program dalam pengoperasiannua. Dalam pembuatan footstep dengan CNC miling

terlebih dahulu kita memasukkan program pengerjaan kedalam kontroler digital

mesin bubut, setelah melakukan pemasukan program barus lah mesin bubut

diljalankan melaluli kontroler digital. Pada mesin CNC miling ini kontroler digital

akan mengatur pergerakan motor penggerak pada mesin bubut untuk pembuatan

footstep hingga proses pembuatan footstep selesesai.

Secara umum, prinsip kerja dari mesin CNC milling adalah dengan membaca

program CNC yang dibuat oleh programmer dengan cara mengetik langsung pada

mesin atau membuat program pada software pemrograman CNC. Selanjutnya,

program CNC yang lebih dikenal dengan G-Code tersebut akan dikirim dan

dieksekusi oleh processor untuk menggerakkan perkakas-perkakas di dalam mesin

hingga menghasilkan produk yang sesuai dengan program. Dalam menyusun kode

program CNC ini, ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu metode incremental

dan metode absolute.

Metode incremental adalah suatu metode pemrograman CNC yang titik awal

penempatannya selalu berpindah sesuai dengan titik yang terakhir. Dengan metode

ini, setiap kali gerakan pada proses pengerjaan benda berakhir, titik akhir gerakan

alat potong akan dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap

selanjutnya. Berbeda dengan metode incremental, pada metode absolute ini titik

awal yang digunakan sebagai acuan akan selalu tetap pada satu titik selama mesin

beroperasi.

Tugas Kelompok Mekatronika 28


BAB 4

4.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan footrest sepada motor drag matic membutuhkan dua tahapan

yaitu pembuatan bracket dan pembuatan footrest yang kemudian dirakit menjadi

satu. Pembuatan footrest menggunakan CNC miling dapat dilakukan dengan mudah

karena hanya memsaukkan program pengerjaan kedalam kontroler dan mesin akan

bekerja secara otomatis.

4.2 Saran

Dalam proses pengerjaan footstep menggunakan mesin CNC miling lakukanlah

dengan hati-hati, teliti serta memerhatikan keselamatan kerja. Penulis menyadari

makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis berharap ada masukkan yang

membangun dari pembaca untuk menjaadi perbaikan oleh penulis kedepannya.

Tugas Kelompok Mekatronika 29


Daftar Pustaka
Barry Hawkes. (1988), The CAD CAM process, pitman publishing, 128 long acre,
London.

Boltom Wiliam. (2015). Mechatronics Electronic Control System In Mechanical


and Electrical Enginering Sixth Edition. Pearson Education Limited. United
Kingdom.

https://3.bp.blogspot.com/tlkaz26GrFg/XKBTe8L_UFI/AAAAAAAADKA/Ygw
eziQf8u0iYcmLs9v-nh2eOmskSo7ZQCLcBGAs/s1600/aktuator%2Bhy.jpg
(Diakses tanggal 26 Mei 2021).

https://images.tokopedia.net/img/cache/700/product1/2017/6/12/16290231/16290
231_64f3bc67-f2a2-4235-b57a-c8172128fc65_1500_1500.jpg (Diakses tanggal
26 Mei 2021).

https://rangkaianelektronika.info/wp-content/uploads/2013/06/Gambar-Skema-
Rangkaian- Pengendali-Lampu-Taman-Otomatis-copy.jpg (Diakses tanggal 26
Mei 2021).

https://sc04.alicdn.com/kf/HTB1gT6NLXXXXXa7XFXXq6xXFXXXS.jpg
(Diakses tanggal 26 Mei 2021).

https://www.electronicshub.org/wp-content/uploads/2017/11/Types-of-Sensors-
Image-2.jpg (Diakses tanggal 26 Mei 2021).

Iskandar Ahmad. (2018). Mekatronika. Universitas Muhamadiah Tangerang


Fakultas Teknik. Tangerang.

Rahdiyanta Dwi. Modul Bubut CNC. Fakultas Teknik Universitas Negeri


Yogyakarta. Yogyakarta.

Syafa’at Imam. Darmanto. Priyanto Endo. (2016). Studi Optimasi Faktor


Keamanan Footrest Sepeda Motor X Berbasis Simulasi Elemen Hingga.
Momentum. Vol. 12. No. 2.

Utomo Edy. Ma’aruf Buana. (2015). Kajian Aplikasi Robot Dalam Industri
Perkapalan. Wave. Vol. 9. No. 1.

Wijayanarka B.Sentot. (2012). Modul Teknik Permesinan Bubut CNC. Universitas


Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Modul Teknik Permesinan CNC. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Tugas Kelompok Mekatronika 30


Tugas Kelompok Mekatronika 31

Anda mungkin juga menyukai