Anda di halaman 1dari 8

JOB SHEET

PRAKTIKUM
PENGOPERASIAN GENERATOR

TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2019
1. OPERASI PEMBANGKIT

1.1. Operasi Pembangkit/ Generator Set (Genset)


1.1.1. Praktikum Pengoperasian Genset
1.1.1.1. Latar Belakang
Sebagai bagian dari sistem tenaga listrik yang menghasilkan energi listrik, maka pengoperasian
generator listrik perlu untuk menjadi salah satu bagian dari paktek catu daya. Terutama karena
adanya beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam start/ stop genset agar tidak terjadi
kesalahan prosedur yang dapat berakibat fatal.

1.1.1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa mengetahui dan melihat secara langsung bagian-bagian dari genset.
2. Mahasiswa mengetahui komponen-komponen dan fungsi main distribution panel.
3. Mahasiswa dapat mempraktekkan secara langsung terkait operasi genset secara manual
dan automatis.
4. Mahasiswa mengetahu prinsip kerja ATS/ AMF.

1.1.1.3. Teori Dasar Praktikum


Generator set adalah seperangkat alat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Generator set
adalah gabungan antara mesin/ motor (engine) sebagai penggerak mula serta generator/
alternator yang menghasilkan tegangan listrik.
Mesin sebagai penggerak mula (prime mover) dapat berupa mesin diesel berbahan bakar
solar atau bensin, sedangkan generator terdiri atas bagian stator yang berupa gulungan tembaga
(kumparan) dan rotor atau bagian yang berputar dari generator yang terhubung dengan mesin.
Mesin diesel dikembangkan oleh Rudolf Diesel. Rendahnya efisiensi mesin bensin dan
mesin uap, menginspirasinya untuk mengembangkan “combustion power engine” atau yang
lebih dikenal sebagai diesel engine (mesin diesel).
Gambar 1. Contoh Genset

Komponen-komponen utama dari suatu genset adalah:


1. Diesel engine
Mesin diesel menjadi salah satu komponen penting dalam suatu PLTD. Umumnya mesin ini
diabgi menjadi dua tipe yaitu mesin dua tak (two stroke engine) dan mesin empat tak (four
stroke engine). Dalam PLTD, mesin diesel langsung terhubung dengan generator untuk
menghasilkan tenaga listrik. Di dalam mesin, udara masuk ke dalam silinder untuk
dikompres. Selanjutnya bahan bakar disuntikkan agar terjadi pembakaran. Selanjutnya
pembakaran menghasilkan gas yang membesar dan memberikan tekanan pada piston
2. Air filter (penyaring udara)
Air filter digunakan untuk menyaring partikel-partikle debu di udara yang akan masuk ke
engine. Air filter dengan tipe kering terdiri dari wol, bulu halus, atau kain. Tipe penyaring
udara lainnya adalah oil bath type filter, dimana udara disaring melalui minyak sehingga
debu terperangkap
3. Fuel system
Sistem bahan bakar meliputi pompa bahan bakar, tangki penampungan, pemanas dan
saringan. Dengan bantuan pompa, solar dari tangki penyimpanan didorong melewati saringan
dan menuju tangki harian. Selanjutnya dari tangki harian menuju engine.
4. Lubrication system (sistem pelumasan)
Sistem pelumasan harus terdiri dari tangki minyak, pendingin dan pompa minyak. Tujuan
pelumasan adalah untuk mengurangi gesekan pada terutama bagi komponen yang bergerak,
agar tidak cepat terjadi keausan.
5. Cooling system (Sistem Pendingin)
Di dalam silinder mesin terdapat suhu sangat tinggi akibat pembakaran bahan bakar yakni
sekitar 1500 – 2000 oC. Melalui water jacket covers, mesin didinginkan. Panas dari piston,
silinder dan tungku pembakaran ditransfer melalui pengaliran air di dalam jaket yang
menutup mesin. Selanjutnya air yang panas dilewatkan ke heat exhanger untuk didinginkan
di tower pendingin.
6. Governing system
Sistem ini digunakan untuk mengontrol kecepatan mesin, dilakukan dengan mengatur
pengalir bahan bakar ke mesin sesuai dengan beban yang akan dilayani.
7. Exhaust system
Gas yang keluar dari mesin sangat bising, untuk mengurangi kebisingan tersebut digunakan
peredam.
Dalam operasinya, genset dapat digunakan sebagai suplai daya listrik utama maupun cadangan
dari suplai utama dalam hal ini PLN. Bila sebagai suplai cadangan, maka operasi genset dapat
dikontrol secara otomatis menggunakan AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Atutomatic
Transfer Switch).
Kedua kontrol ini untuk memastikan bahwa suplai listrik ke beban tetap terjaga atau terus
menerus tanpa interupsi dalam waktu lama. Adapu fungsi dari kedua alat kontrol tersebut adalah:
 Fungsi AMF:
a. Mendeteksi kegagalan sumber listrik utama (PLN)
b. Mengontrol sistem ON – OFF genset.
c. Memberi proteksi bagi engine, generator dan suplai utama.
 Fungsi ATS:
a. Memindahkan sumber listrik dari sumber listrik utama ke sumber listrik cadangan
ataupun sebaliknya.
b. Menjamin keberlangsungan suplai listrik ke beban secara terus menerus
(continuously).
Gambar 2. Diagram Suplai listrik utama dan cadangan

Gambar 3. Contoh ATS


1.1.1.4. Target Kompetensi
Kompetensi yang akan dicapai setelah praktek ini adalah:
1. Mahasiswa mengetahui dan melihat secara langsung komponen-komponen utama genset.
2. Mahasiswa mengetahui fungsi-fungsi komponen-komponen genset.
3. Mahasiswa mengetahui dan mampu membedakan operasi kerja AMF & ATS.
4. Mahasiswa mampu mengoperasikan genset secara manual dan automatis sampai
menghasilkan energi listrik dan dihubungkan ke beban.

1.1.1.5. Prosedur Praktik


A. Komponen-komponen Genset
1. Mencatat komponen-komponen genset.
2. Menggambarkan single line diagram dari genset – panel – beban

B. Pengoperasian Genset secara manual


1. Mengatur selector switch pada panel ATS/AMF ke posisi manual.
2. On-kan sakalar battery pada genset.
3. Mengatur saklar pada panel kontrol genset ke posisi AUTO.
4. Menekan tombol starting selama 8-10 detik sampai genset start dan beroperasi.
5. Ukur tegangan output genset pada setiap fase di panel.
6. Off-kan genset dengan meng-OFF-kan posisi saklar battery serta memindahkan selector
switch pada posisi 1, ke posisi OFF.

C. Pengoperasian Genset secara Otomatis.


1. On-kan sakalar battery pada genset.
2. Mengatur selector switch pada panel ATS/AMF ke posisi AUTO.
3. Off kan supply PLN.
4. Maka secara otomatis AMF akan memerintahkan start genset dan setelah 3-5 detik genset
akan operasi selanjutnya ATS akan mengalihkan supply dari PLN ke genset.
5. Ukur tegangan output genset pada setiap fase di panel.
6. On kan kembali supply PLN, maka ATS akan memindahkan supply kembali ke PLN dan
AMF beberapa saat kemudian meng-STOP-kan operasi genset.

D. Pembebanan Genset
1. Periksa MCB output yang menuju jalur pembebanan genset (dalam hal ini heater).
2. Operasikan genset sesuai prosedur B/C.
3. On-kan MCB input.
4. Ukur tegangan RSTN genset.
5. On-kan MCB beban.
6. Ukuran beban genset serta tegangan output genset setelah pembebanan.
7. Off-kan beban.
8. STOP genset sesuai prosedur.

1.1.1.6. Metode Pembelajaran


Metode yang digunakan:
1. Diskusi: sebelum praktikum dimulai, pembimbing menjelaskan secara singkat tentang
materi praktek.
2. Demonstarsi: dosen pembimbing memberikan contoh pelaksaan praktik, terkait
keamanan, tata cara penggunaaan alat praktik dan pengambilan data.
3. Praktik: mahasiswa melakukan praktik secara berkelompok di bawah pengawasan dosen
pembimbing.

1.1.1.7. Sarana Penunjang Praktek.


Alat dan bahan praktik:
 1 set Genset
 1 set battery
 1 set panel Genset
 1 set panel ATS/AMF
 1 set multimeter
1.1.1.8. Metode Evaluasi
1. Pengamatan langsung selama praktikum, meliputi:
 Bagaimana keaktifan setiap mahasiswa.
 Kemampuan mengoperasikan peralatan dan menggunakan alat ukur.
 Kerjasama tim
2. Secara tertulis, yakni;
 Data praktikum yang diperoleh.
 Laporan praktikum
3. Tanya jawab terkait praktikum yang telah dilakukan.

1.1.1.9. Metode Penilaian


Tabel 1. Lembar Penilaian untuk praktikum pengoperasian Genset

Skala Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
1. Keaktifan selama proses praktikum (40%)
2. Kerjasama Kelompok (10%)
3. Selalu mengutamakan keamanan selama (20%)
praktikum
4. Hasil praktikum yang diperoleh/ data (10%)
5. Kelengkapan isi laporan dan serta analisa data.
(20%)

Keterangan:
1. Kurang (tidak ada indicator yang dipenuhi)
2. Cukup (memenuhi 1 indikator penilaian)
3. Memuaskan (memenuhi 2 indikator penilaian)
4. Baik (memenuhi 3 indikator penilaian)
5. Sangat Baik (memenuhi semua indikator penilaian)

Anda mungkin juga menyukai