Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Modul tentang “Mendiagnosis Kerusakan System EMS” ini digunakan

sebagai panduan kegiatan belajar untuk membentuk salah satu kompetensi.Modul ini

digunakan untuk siswa peserta diklat pada SMK Program Keahlian Teknik Mekanik

Otomotif. Modul ini memberikan latihan untuk mempelajari jenis-jenis, konstruksi,

prinsip kerja dan pemeriksaan System EMS. Pemeriksaan dilakukan tanpa

pembongkaran maupun dengan pembongkaran. Modul ini hanya terdiri dari satu

kegiatan belajar yang membahas tentang jenis-jenis, konstruksi, prinsip kerja dan

pemeriksaan System EMS . Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan

modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan.

Semoga modul ini banyak memberikan manfaat untuk mempelajari sistem pemindah

tenaga pada automobil.


DAFTAR ISI MODUL

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Tujuan Modul
C. Rambu Rambu Penggunaan Modul
BAB II PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Belajar – 1 : Konstruksi Dan Cara Kerja Kopling
1. Tujuan Kegiatan Belajar
2. Uraian Materi
B. Kegiatan Belajar – 2 : Sistem Mekanisme Pengoperasian Kopling
1. Tujuan Kegiatan Belajar
2. Uraian Materi
C. Kegiatan Belajar – 3 : Menganalisa Kerusakan Dan Gangguan Pada Unit
Kopling
BAB III EVALUASI
A. Pertanyaan
B. Kunci Jawaban
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul tentang “Mendiagnosis Kerusakan System EMS ” ini membahas
beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memelihara/ servis, melepas dan
memasang komponen-komponennya system EMS secara efektif, efisien dan aman.
Modul ini terdiri atas cakupan materi yang akan dipelajari yaitu : Kegiatan belajar
membahas tentang jenis-jenis System EMS, cara kerja, pemeliharaan dan identifikasi
kerusakan System EMS serta standar prosedur keselamatan kerja. Setelah mempelajari
modul ini siswa diharapkan dapat memahami konstruksi dan cara kerja, cara
memelihara, membongkar, merakit dan memasang beserta komponen-komponennya
System EMS.

B. Tujuan Modul
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul
ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat
bertanya pada guru atau instruktur pengampu kegiatan belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal
berikut ini :
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan
yang diperlukan dengan cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru
atau instruktur terlebih dahulu.
6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar
sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan
pembelajaran yang bersangkutan.
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam
modul ini siswa diharapkan :
1. Memahami jenis-jenis, prinsip kerja, dan komponen-komponen system EMS
dengan baik.
2. Melakukan pemeliharaan/ servis, pembongkaran, pemeriksaan dan penggantian
kerusakan komponen-komponen system EMS dengan prosedur yang tepat.
C. Rambu Rambu Penggunaan Modul
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dengan menggunakan
modul ini maka langkah langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
1. Siswa harus menyiapkan alat tulis sebelum membaca modul
2. Bacalah materi modul dengan cermat dan seksama
3. Buatlah catatan yang anda rasa penting untuk membantu daya ingat saudara
4. Kerjakanlah tugas tugas yan diberikan di dalam modul dengan sungguh sungguh
dengan pemahaman dan juga pengetahuan saudara selama mempelajari modul
5. Kerjakanlah soal soal latihan yang terdapat pada modul di bagian tes formatif untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah di miliki terhadap materi yang
dibahas dalam modul kegiatan belajar
6. Jujurlah dalam mengerjakan soal soal dan diharapkan untuk tidak melihat kunci
jawaban
7. Jika saudara belum menguasai level dan materi yang diharapkan maka ulangi
kegiatan belajar ini sebelum melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya
8. Bertanyalah kepada guru jika saudara kurang memahami materinya
9. Materi pelajaran modul ini dapat dipelajari di luar tatap muka secara mandiri
10. Jangan membuka halaman baru jika halaman sebelumnya belum di kuasai
A. Kegiatan Belajar 1 : Konstruksi dan Cara Kerja System EMS

1. Tujuan Belajar
a. Siswa mampu menjelaskan fungsi System EMS pada kendaraan
b. Siswa mampu menyebutkan komponen – komponen utama System EMS
c. Siswa mampu menjelaskan fungsi-fungsi dari komponen system ems

2. Uraian Materi
a. Pengertian dan fungsi System EMS
EMS adalah sistem pengaturan pada engine untuk mengatur
pencampuran udara dan BBM yang tepat, waktu pengapian yang
akurat, serta pengontrolan sistem-sistem lain pada engine, sesuai
dengan kondisi dan bebankerja pada kendaraan.
Komponen EMS terdiri dari sensor-sensor, ECU dan actuator.
fungsi engine management system adalah sebuah sistem pada
kendaraan yang mengatur secara luas agar operasional mesin bisa
tetap bekerja secara optimal setiap saat melalui pengaturan elemen
mesin seperti sensor, actuator, controller, dan lain sebagainya.
Cara Kerja Engine Management System (EMS) Pada engine
management system (EMS), sensor akan mengambil berbagai data
atau kondisi mesin, data ini kemudian akan diteruskan ke ECU untuk
dilakukan pemrosesan atau pengolahan. Hasil olahan dari ECU akan

dialirkan menuju ke actuator untuk mengatur kerja mesin.


b. Komponen Utama System EMS
1) .Input ( Sensor)
Fungsi utama dari sensor adalah untuk mengidentifikasi dan
mengkomunikasikan besaran-besaran fisik seperti suhu,
panas, tekanan, jarak, kelembaban dan gas. Itu juga dapat
memberikan output dalam bentuk sinyal listrik ke sistem
kontrol yang terhubung.
Pada sensor terdapat beberapa komponen yang berperan
penting dalam system EMS ini,yaitu terdiri dari :
a) MAF Sensor
MAF sensor berfungsi sebagai pengukur jumlah udara
yang masuk ke ruang bakar. Pada mobil dengan
sistem EFI tipe L, MAF sensor dilengkapi dengan
sebuah IAT (Intake Air Temperature) sensor.
Sedangkan pada mobil EFI tipe D, IAT sensornya
terpisah namun tetap diletakkan berdekatan.
b) MAP Sensor
Fungsi sensor MAP yang utama adalah mengukur
besarnya tekanan udara di dalam intake manifold
sistem pembakaran mobil.

c) TP Sensor
fungsi yang dimiliki TPS adalah untuk mengetahui
besaran sudut uka di bagian throttle valve. Di TPS ini
menggunakan variable resistor untuk medianya.

d) ECT Sensor
ECT merupakan singkatan dari Engine Coolant
Temperature. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi
suhu cairan pendingin untuk mesin.

e) CKP Sensor
Fungsi sensor CKP adalah memberikan informasi ke
bagian ECU mengenai kecepatan putaran mesin serta
timing dari pengapian. Sensor CKP bisa mendeteksi
putaran mesin dan posisi top piston supaya koil serta
injektor yang ada di dalam sistem mesin bisa bekerja
pada waktu tepat.

f) CMP sensor
Fungsi dari Camshaft Position Sensor (CMP)
adalah menentukan langkah hisap di mana terjadi
pembukaan injektor atau penginjeksian. Komponen
ini merupakan salah satu sensor yang terdapat pada
sistem EFI atau Electronic Fuel Injection, letaknya di
bagian penutup timing belt atau timing chain.

g) Oxygen Sensor
sensor o2 atau oksigen pada mobil berfungsi
untuk mengontrol atau mendeteksi jumlah oksigen
pada gas buang. Komponen ini secara otomatis
mengirimkan sinyal dari hasil deteksi ke engine
control unit atau ECMU.

2) . Engine Control Modul (ECM)


ECM atau engine control module adalah rangkaian
untuk mengontrol kinerja mesin mobil secara keseluruhan.
ECM merupakan sistem komputer yang terintegrasi dengan
komponen-komponen lain pada mobil sehingga proses
pembakaran bisa dilakukan secara otomatis.
3) Output ( Aktuator )

Aktuator merupakan perangkat yang dikontrol oleh ECU

guna aktualisasi berdasarkan data inputan dari sensor.

Pada sistem aktuator EFI terdapat 8 jenis bagian sementara

pada mobil baru ada 4 bagian tambahan pada bodi kendaraan.

Untuk dapat mengaktifkan aktuator maka digunakan lengan

mekanis dengan bantuan motor listrik.

Aktuator sendiri terdiri dari beberapa komponen di antara

nya adalah sebagai berikut ;

a) Injector

Mobil modern menggunakan injektor atau fuel

injector untuk memasukkan bahan bakar ke dalam

ruang bakar mesin. Suplai udara dan bahan bakar

yang masuk ke dalam silinder mesin diatur oleh ECU

(Electronic Control Unit).


b) Ignition Coil

Salah satu komponen yang memiliki peranan penting

pada mobil adalah koil atau ignition coil. Komponen

ini bertugas untuk mengubah tegangan listrik agar

mesin mobil bisa menyala.

c) Throttle controller 

Throttle controller bertugas memanipulasi data dari

pedal menuju throttle atau gas mesin, agar bisa diatur

lebih responsif, lebih irit atau lebih efisien, sesuai

kebutuhan pengendara.
d) Solenoid Valve

Fungsi utama solenoid ini adalah sebagai pemindah

gigi otomatis yang memudahkan Anda

mengendalikan mobil. Komponen ini juga memiliki

fungsi lainnya seperti: Pengatur tekanan oli pada

katup body tempatnya terpasang.

B. Kegiatan Belajar – 3 : Menganalisa Kerusakan Dan Gangguan Pada System EMS


1. Mengenal gangguan Dari System EMS
a. Mesin Mati Setelah Start
Kemungkinan penyebab terjadi di sistem bahan bakar
Bagian komponen seperti :
1) pompa bensin tidak dapat bekerja.
2) Circuit opening relay tidak dapat ON
3) Pressure Regulator rusak
4) Fuel filter,fuel Line Buntu

b. Putaran idling tidak stabil


Kemungkinan Penyebab Terjadi pada Sistem bahan Bakar di bagian
komponen seperti :
1) Salenoid resister pada rangkaiannya terbuka
2) atau hubungan singkat atau kontak terbalik.
3) Injector bocor
4) Fuel pump dan pressure regulator tidak bekerja
Kemungkinan penyebab terjadi juga di Air Induction
System Di bagian seperti :
1) Throttle Body
2) Air Valve tidak bekerja
Selain itu kemungkinan di Electronic Control System
juga ada di bagian seperti :
1) Air Flow Meter Tidak bekerja atau kotor
2) 02 sensor tidak bekerja atau kotor

c. Tersendat pada waktu akselerasi


Kemungkinanan penyebab terjadi pada sistem bahan bakar seperti
1) Volume injeksi pada injector kurang
2) Aliran pada fuel pump kurang
3) Tekanan bahan bakar pada pressure regulator rendah
4) Tersumbatnya fuel filter dan fuel line
5) Tegangan atau resistant tidak sesuai rangkaian
6) ada yang terbuka atau short
Di bagian air flow meter ,TPS.
d. Mesin tidak ada tenaga
Pada Sistem bahan bakar di sebabkan seperti :
1) Injeksi tidak baik atau volume injeksi kurang
2) Kemudian tekanan bahan bakar rendah
Pada Electronic Control System disebabkan seperti :
1. Tegangan atau resistan tidak sesuai atau rangkaian
atau short Output signal VTA atau PSW tidak ada.
e. Lampu check engine menyala
Bisa saja karena soket kendor, kemasukan air, kebocoran pada
radiator, kabel terputus, sensor rusak, atau bahkan ECU mengalami
sedikit kerusakan. Namun bisa juga disebabkan oleh komponen lain
tidak terpasang dengan benar.

2. Pemeriksaan terhadap penyebab – penyebab gangguan dan langkah


perbaikan.
Kerusakan Penyebab Perbaikan
Mesin mati setelah start -pompa bensin Utamanya pasti rajin
tidak dapat bekerja. service mobil agar
-Circuit opening mobil selalu dalam
relay tidak dapat kondisi baik saat akan
ON jalan. Periksa kabel
-Pressure Regulator Kamu pasti akan selalu
rusak menemukan kabel yang
-Fuel filter,fuel kendur atau bisa saja
Line Buntu terputus, oleh karena itu
kamu harus rajin
mengeceknya. Rawat
aki mobil
Aki sendiri terdiri dari
dua jenis yaitu Aki
kering dan Aki basah.
Untuk Aki basah.

Putaran idling tidak stabil -kemungkinan Bersijkan idle air


throttle body kotor control valve langkah
- idle air control pembersihan ini
kotor biasanya sangat efektif
untuk mengatasi
gangguan putaran idle
yang tidakstabil.

Tersendat pada waktu -Volume injeksi Perlu melakukan


akselerasi pada injector perawatan mobil seperti
kurang tune-up,
-Aliran pada fuel ataupun pembersih
pump kurang throttlre body dengan
-thorttle body kotor menggunakan carb jet
-Tersumbatnya fuel atau carbon cleaner.
filter dan fuel line Perlu melakukan
pengecekan sensor
secara rutin dan
berkala. Terhadap
sensor-sensor Segera
bawa ke  bengkel mobil
terdekatu ntuk
mengatasi
permasalahan tersebut.

Mesin tidak bertenaga -Injeksi tidak baik Memeriksa kondisi busi


atau volume injeksi mobil anda satu
kurang persatu. Kemudian,
-Kemudian tekanan Anda juga harus
bahan bakar rendah membersihkan busi
yang kotor atau
mengganti busi yang
usang. perlu juga untuk
memeriksa kabel
busi.serta periksa
semprotan injector
Jika filter bahan bakar
ini kotor atau
tersumbat, maka suplai
bahan bakar mesin akan
terganggu dan
menyebabkan
kurangnya tenaga
mesin maka perlunya
membersihkan filter
bahan bakar tersebut

Lampu check engine selalu Bisa saja Lampu indikator check


menyala karena soket engine adalah lampu
kendor, kemasukan yang menandakan
air, kebocoran pada bahwa ada sebuah
radiator, kabel kendala yang dialami
terputus, sensor oleh mesin mobil. Bila
rusak, atau bahkan lampu ini menyala,
ECU mengalami pengemudi
sedikit kerusakan. harus mengecek kondisi
mobil seperti
mengencangjan soket
yang kendor cek
radiator dari
kebocoran,cek sensor
kemungkinan ada yang
kendor atau rusak,atau
membawanya ke
bengkel mobil untuk
diperiksa.
BAB III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
1. Tipe mesin EFI yang semua sistem kontrol injeksi dan sistem kontrol lainnya sudah
dilakukan secara terintegrasi dari sensor-sensor yang ada sehingga kinerja dari mesin
akan lebih optimal, merupakan pengertian dari :
a. Sensor,
b. Control unit
c. actuator
d. ECU,
e. EMS

2. Komponen dalam engine manajemen system terdiri atas.…


a. Sensor, control unit dan actuator
b. Control unit dan actuator
c. Sensor , dan actuator
d. ECU, Sensor dan Actuator
e. Actuator dan Sensor ,

3. Komponen penggerak, merupakan piranti yang menjalankan keputusan kalkulasi


maupun evaluasi dari ECU.,yaitu ….
a. Fuel system,
b. Fuel pump
c. Electronic control system
d. engine air temperature
e. Aktuator

4. Berfungsi untuk mengevaluasi atau menghitung segala masukkan dari sensor-sensor


selama mesin hidup dan juga ECU berfungsi untuk mengontrol aktuator-aktuator
berdasarkan data signal dari sensor-sensor. Merupakan fungsi dari .....
a. ECU
b. sensor
c. Converter
d. injector
e. Inverator

5. Alat untuk mengontrol semua system EFI adalah …


a. Electric Control
b. Electric Control Unit
c. Electronic control
d. Electronic control unit
e. Electronic control system

6. Alat yang berfungsi memberikan signal ke ECU adalah …


a. Signal alpha
b. sensor
c. Converter
d. injector
e. Inverator

7. Komponen yang menjaga tekanan bahan bakar yang ada dalam delivery pipe yang
akan diinjeksikan oleh injektor adalah ....
a. Fuel pump
b. injector
c. Fuel filter
d. Throttle position sensor
e. Presure regulator

8. Yang bukan termasuk actuator di bawah ini adalah ....


a. Idle Speed Control (ISC)
b. Electronic Spark Advance (ESA)
c. Electric Control Fan
d. Check Engine Lamp
e. ABS Control

9. Media komunikasi ECU dengan alat interface lain, contohnya: Laptop, Komputer atau
handphone. adalah fungsi dari….
a. Fuel injector
b. Actuator
c. Engine air temperature
d. Fuel suction filter
e. COM

10. Nama - nama komponen yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini secara berurutan
adalah …
a. No. 1 adalah tangki bahan bakar.
No. 2 adalah komponen pompa bahan bakar (fuel pump)
No. 3 adalah komponen filter bahan bakar (fuel filter)
No. 4 adalah pipa penyalur
No. 5 adalah pressure regulator
No. 6 adalah komponen injektor
No. 7 adalah delivery pipe (pipa pembagi)
b. No. 1 adalah komponen pompa bahan bakar (fuel pump.
No. 2 adalah tangki bahan bakar.
No. 3 adalah komponen filter bahan bakar (fuel filter)
No. 4 adalah pipa penyalur
No. 5 adalah pressure regulator
No. 6 adalah komponen injektor
No. 7 adalah delivery pipe (pipa pembagi)
c. No. 1 adalah pipa penyalur.
No. 2 adalah tangki bahan bakar.
No. 3 adalah komponen filter bahan bakar (fuel filter)
No. 4 adalah komponen pompa bahan bakar (fuel pump)
No. 5 adalah pressure regulator
No. 6 adalah komponen injektor
No. 7 adalah delivery pipe (pipa pembagi)
d. No. 1 adalah delivery pipe (pipa pembagi).
No. 2 adalah komponen pompa bahan bakar (fuel pump)
No. 3 adalah komponen filter bahan bakar (fuel filter)
No. 4 adalah pipa penyalur
No. 5 adalah pressure regulator
No. 6 adalah komponen injektor
No. 7 adalah tangki bahan bakar.
e. No. 1 adalah komponen injektor
No. 2 adalah komponen pompa bahan bakar (fuel pump)
No. 3 adalah komponen filter bahan bakar (fuel filter)
No. 4 adalah pipa penyalur
No. 5 adalah pressure regulator
No. 6 adalah tangki bahan bakar.
No. 7 adalah delivery pipe (pipa pembagi)

Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :


NO SKOR
KUNCI JAWABAN
SOAL Benar Salah
1 Jawaban : E 1 0
2 Jawaban : A 1 0
3 Jawaban : E 1 0
4 Jawaban : A 1 0
5 Jawaban : B 1 0
6 Jawaban : B 1 0
7 Jawaban : B 1 0
8 Jawaban : E 1 0
9 Jawaban : E 1 0
10 Jawaban : A 1 0
TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0

B. UMPAN BALIK

1. Seberapa penting bagi anda dalam mempelajari modul ini ?

a. Sangat penting
b. Cukup penting
c. Tidak penting
d. Sangat tidak penting

2. Apakah dengan adanya modul ini anda terasa terbantu


a. Iya
b. Tidak
c. Cukup
d. Sedang
3. Apakah dengan belajar modul ini anda dapat menambah wawasan
mengenai kopling ?
a. Iya
b. Tidak
c. Cukup
d. Sedang

4. Apakah dengan belajar modul ini anda dapat mendiagnosa kerusakan


kopling ?
a. Iya
b. Tidak
c. Cukup
d. Sedang

5. Apakah didalam modul ini materi yang dijelaskan sudah lengkap


a. Sangat lengkap
b. Lengkap
c. Tidak lengkap
d. Sangat tidak lengkap

Anda mungkin juga menyukai