Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR

TEKNIK MEKANIK INDUSTRI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

MEMAHAMI SISTEM KONTROL


FASE F
SEMESTER 1

TEKNIK MENANIK INDUSTRI


SMK NEGERI 2 SLAWI – PUSAT KEUNGGULAN
2023/2024
MEMAHAMI SISTEM KONTROL

Modul Ajar Teknik Mekanik


Judul : Industri
Peruntukan Modul : Kelas 11
Program Keahlian : Teknik Mekanik Industri
Penulis : Rizki Setiawan, S.Pd
Pengarah Materi : Rizki Setiawan, S.Pd
24 Jam (4 x 6 x 45 menit)
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir fase F, peserta didik memahami system kontrol mampu


Meliputi: komponen, diagram sistem kontrol, kesalahan/kerusakan,
perbaikan kesalahan/ kerusakan sistem kontrol (mekanik, pneumatik,
hidrolik, elektrik.
PERTEMUAN KE 20-26
(6 JP)

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN

➢ Komponen, diagram sistem


➢ Memahami Sistem Kontrol kontrol, kesalahan/kerusakan,
➢ Perbaikan kesalahan/
kerusakan sistem kontrol
(mekanik, pneumatik, hidrolik,
elektrik

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT

➢ Memahami Komponen, diagram


➢ Memahami Sistem Kontrol sistem kontrol,
kesalahan/kerusakan
➢ Perbaikan kesalahan/ kerusakan
sistem kontrol (mekanik,
pneumatik, hidrolik, elektrik

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bernalar kritis, Kreatif, gotong
royong dan Mandiri

KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI


Kontrol, Diagram, Mekanik

SARANA DAN PRASARANA


Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD

TARGET PESERTA DIDIK

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


● Peserta didik reguler/tipikal
Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 36 peserta
didik
KETERSEDIAAN MATERI MODEL PEMBELAJARAN

Pengayaan untuk peserta didik CIBI Problem Based Learning Moda :


atau yang berpencapaian tinggi
- tatap muka
Ya/ Tidak - PJJ
(blended learning)
Alternatif penjelasan, metode atau
aktivitas untuk peserta didik yang
sulit memahami konsep:

Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN

Individu Perfoma dalam presentasi hasil

Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA

Pengaturan Peserta didik


⮚ Berkelompok (5-6 orang)
Metode
⮚ Ceramah
⮚ Diskusi
⮚ Presentasi

MATERI, ALAT, DAN BAHAN

⮚ Materi ajar
Ruang Lingkup Materi:
1. Komponen, diagram sistem kontrol, kesalahan/kerusakan,
2. Perbaikan kesalahan/ kerusakan sistem kontrol (mekanik, pneumatik,
hidrolik, elektrik
a. Dasar Dasar Sistem Kontrol
Dengan memakai mekanisme dasar dasar kontrol diharap unit memilki keunggulan
dibanding dengan unit yang dikendalikan dengan manual apabila kita akan lakukan
upgrading pada unit yang standard ke tingkat yang semakin tinggi bisa dilaksanakan
secara mudah.Dalam ulasan bab ini kita akan mengutamakan pada mode
mekanisme kontrol pada unit alat berat, meskipun pada intinya sama dengan
mekanisme kontrol yang dipakai pada kendaraan lainnya namun ada konsep dan
dasar kerja.
b. Pengertian Sistem Kontrol
Sistem control banyak digunakan pada dunia otomotif khususnya alat berat. dengan
adanya sistem control yang digunakan akan mempermudah bagi seorang mekanik
atau serviceman untuk melakukan troubleshooting atau menyelesaikan
permasalahan yang ada pada unit dengan lebih mudah. Akan tetapi jika dilakukan
oleh orang yang belum tahu akan menambah rumit suatu pekerjaan atau membuat
permasalahan baru. Sistem control digunakan untuk mengontrol jalanya unit
ataupun mengontrol operasi unit baik secara otomatis ataupun mekanikal.Pada unit
alat berat sistem control yang secara otomatis banyak dipakai untuk sistem engine
misalnya sistem control pada sistem pendingin, sistem lubikasi, masuknya bahan
bakar, masuknya udara dan lainnya sedangkan sistem kontrol yang mekanikal
digunakan untuk menggerakan attachment misalnya pada unit excavator
menggerakan bucket, menggerakan silinder boom, menggerakan silinder arm,
dimana operasinya dikendalikan oleh operator sesuai dengan kebutuhan kerjanya.
keunggulan menggunakan sistem control yang otomatis dengan yang menggunakan
sistem control mekanik antara lain:
1. Menghilangkan hubungan lingkage secara mekanikal sehingga lebih praktis.
2. Memudahkan bagi seorang mekanik atau serviceman melakukan troubleshooting
3. Data-datanya dapat disimpan secara komputerisasi sehingga dengan mudah dapat
digunakan lagi dilain waktu untuk pendekteksian masalah yang ada
4. Proses untuk merubah ke standart yang lebih tinggi (Upgrade) dapat dilakukan
dengan mudah yaitu dengan pemrograman secara komputerasasi
5. Dalam melakukan kalibrasi dan penyetelan dapat dilakukan dengan komputerisasi
Skema atau mekanisme pada sebuah sistem control harus memenuhi tiga unsur
yaitu: harus ada input, harus ada komponen control, harus ada output. jika salah
satu tidak terpenuhi, maka tidak akan berjalan sistem yang ada.
c. Model Sistem Kontrol
Sebelum kita mempelajari lebih jauh dengan sistem pengontrol elektronik, kita lihat
terlebih dahulu model-model sistem control yang sering dipakai pada unit alat berat,
antara pabrikan yang satu dengan pabrikan yang lain pastinya memilki ciri khas
tersendiri dan memiliki model yang berbeda. sebagai gambaran, disajikan beberapa
model sistem control antara lain:
1. ECM Engine atau Advance Diesel Management (ADEM)
Electronic Control Module (ECM) engine adalah sebuah sistem control dimana pada
bagian inputnya rata-rata menggunakan sensor analog yang kemudian akan diproses
untuk dipakai sebagai referensi dalam mengaktifkan komponen komponen outputnya
yaitu solenoid injector, solenoid waste gate, lampu indicator, serta display gauge.
2. VIMS (Vital Information Monitoring Sistem)
Vital Information Monitoring Sistem adalah sebuah sistem yang dipakai untuk
memantau semua sistem sistem yang penting yang digunakan pada sebuah unit
alatberat dan akan memberikan kategori warning level serta dapat deprogram untuk
mengatur sistem lubrikasi secara otomatis.Pada sistem control ini, data input yang
digunakan bermacam-macam tipe, kemudian mengolahnya dan serta meneruskan
atau membagi ke komponen control yang lain sebagai data masukan melalui kabel
data link menuju main display.Kontrol modul ini juga membutuh baterai lithium
dengan tegangan 3 volt untuk memback up memori sewaktu diskonect switchnya
diposisikan pada posisi off.
3. EPTC (Electronic Programmable Transmission Control)
Electronic Progammable Transmission Control (EPTC) adalah suatu sistem yang
digunakan untuk mengatur kecepatan transmisi secara otomatis yaitu dengan cara
menghubungkan (meng-engagedkan) clutch transmisi pada rpm engine dan
kecepatan unit yang tepat.Oleh karena itu, ECM pada sistem ini terkoneksi atau
terhubung dengan ECM engine untuk mendapatkan data kecepatan yang tepat yang
akan digunakan sebagai data input pada sistem. sistem ini juga dilengkapi dengan
switch-switch untuk mengaskses problem-problem dan memprogram parameter
sesuai dengan kebutuhan
d. Komponen sistem Kontrol
Pada komponen sistem control terbagi menjadi tiga komponen utama, yaitu
komponen input, komponen control dan komponen output sebagaimana skema
sistem control di atas. Dimana komponen control adalah komponen yang digunakan
untuk memproses data input, yang selanjutnya akan diteruskan ke komponen
output.Yang mana komponen control ini tergantung pada model sistem control yang
digunakan misalnya model ECM engine, VIMS, EPTC dan lainnya. Jadi komponen
control ini tidak akan dibahas lagi.
1. Komponen Input
Komponen input adalah komponen yang akan memberikan data input atau data
masukan ke komponen control, banyak sekali model dan jenis komponen input yang
dipakai karena beragamnya jenis dan produk dari masing–masing unit alat berat.
Oleh karena itu, seorang serviceman atau mekanik harus dapat membedakan fungsi
dan jenis dari masing-masing komponen, baik komponen input, komponen control
ataupun komponen output. Beberapa komponen input yang dipakai antar lain:
a. Switch Banyak sekali unit alat berat menggunakan tipe switch yang
bermacammacam, akan tetapi pada dasarnya memilki persamaan pada prinsip
kerjanya yaitu pada dua posisi ON dan OFF atau open dan closed atau biasa disebut
dengan two state devices. Bebarapa model switch yang sering dipakai antara lain:1)
Uncommited Switch switch ini berfungsi untuk memberikan informasi input kepada
kontrolnya untuk mengaktifkan lampu indicator panel dengan cara kerjanya closed
ke ground (terhubung ke ground) pada kondisi normalnya dan membuka hubungan
ke ground pada kondisi abnormal. Switch ini banyak dipakai untuk memonitor
tekanan, suhu, aliran dan ketinggian dari parameter-parameter yang dibutuhkan
oleh sistem. contoh penggunaan switch ini pada unit alat berat adalah pada: oil
pressure switch, Water temperatur switch, coolant flow switch dan fuel level switch.
2) Programming Switch programming switch adalah switch yang digunakan untuk
merubah program kontrolnya, yaitu dengan cara merubah hubungan ke ground
menjadi open atau terbuka atau sebaliknya tergantung pada konektorkonektor yang
digunakan. Sehingga komponen sistem control dapat mengetahui model konfigurasi
unit yang dipasang. Hal ini diperlukan karena untuk membedakan karakteristik
antara unit yang satu dengan unit yang lainnya, Contoh penggunaan programming
switch adalah Harness code switch, unit switch dan lainnya.
3) Service Switch service switch adalah switch yang digunakan untuk melakukan
perubahan mode operasi, atau untuk melihat kode-kode problem yang ada serta
mengahpusnya jika sudah di logged-kan oleh ECMnya. Contohnya adalah service
connector switch yang dihubungkan ke service tool untuk mengakses data–data dari
control tersebut.
b. Sender Sama seperti switch bahwa sender berfungsi untuk memberikan input
data kepada komponen control yang untuk selanjutnya dapat diproses dan
selanjutnya diteruskan ke komponen output. Pada unit caterpillar ada dua tipe
sender yang dipakai yaitu:
1) Sender 0 sampai 240 ohm Sender ini berfungsi untuk mengirimkanperubahan
output dari nilai tahanan, yang diakibatkan dari perubahan nilai parameter yang
dipantaunya. Parameter yang menggunakan sender ini adalah: fuel level sender
dimana module main display menghitung nilai tahanan dari outputnya sender
tersebut dan merubahnya menjadi display informasi pada module gauge clusternya
atau alert indicator atau keduanya.
2) Programming Switch programming switch adalah switch yang digunakan untuk
merubah program kontrolnya, yaitu dengan cara merubah hubungan ke ground
menjadi open atau terbuka atau sebaliknya tergantung pada konektorkonektor yang
digunakan. Sehingga komponen sistem control dapat mengetahui model konfigurasi
unit yang dipasang. Hal ini diperlukan karena untuk membedakan karakteristik
antara unit yang satu dengan unit yang lainnya
3) Service Switch service switch adalah switch yang digunakan untuk melakukan
perubahan mode operasi, atau untuk melihat kode-kode problem yang ada serta
mengahpusnya jika sudah di logged-kan oleh ECMnya. Contohnya adalah service
connector switch yang dihubungkan ke service tool untuk mengakses data–data dari
control tersebut.
b. Sender Sama seperti switch bahwa sender berfungsi untuk memberikan input
data kepada komponen control yang untuk selanjutnya dapat diproses dan
selanjutnya diteruskan ke komponen output. Pada unit caterpillar ada dua tipe
sender yang dipakai yaitu:
4) Sender 0 sampai 240 ohm Sender ini berfungsi untuk mengirimkan perubahan
output dari nilai tahanan, yang diakibatkan dari perubahan nilai parameter yang
dipantaunya. Parameter yang menggunakan sender ini adalah: fuel level sender
dimana module main display menghitung nilai tahanan dari outputnya sender
tersebut dan merubahnya menjadi display informasi pada module gauge clusternya
atau alert indicator atau keduanya.

PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Memahami Sistem Kontrol

Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:


✔ Membaca materi pembelajaran
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

Topik Sistem Kontrol

LK 1: Komponen, diagram sistem kontrol


LK 2: Kesalahan/kerusakan, perbaikan kesalahan/ kerusakan sistem
kontrol (mekanik, pneumatik, hidrolik, elektrik)

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan • Guru memastikan masing-masing 20
siswa telah memenuhi menit
persyaratan protokol kesehatan,
seperti menggunakan masker,
mencuci tangan, dan menjaga
jarak
1. Guru mengucapkan salam dan
menyapa peserta didik.
2. Guru mempersilahkan peserta
didik membaca doa.
3. Guru mengecek kehadiran peserta
didik.
4. Guru memeriksa kehadiran
peserta didik dan meminta
peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
5. Peserta didik menerima informasi
tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang
memiliki keterkaitan dengan
materi sebelumnya.
6. Peserta didik menerima informasi
tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat,
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
langkah pembelajaran, metode
penilaian yang akan dilaksanakan
yang ditayangkan.
7. Guru menyampaikan kepada
peserta didik bahwa materi yang
akan dipelajari yaitu tentang
memahami system kontrol
8. Guru mengaitkan tentang :
memahami system kontrol
mampu Meliputi: komponen,
diagram sistem kontrol,
kesalahan/kerusakan, perbaikan
kesalahan/ kerusakan sistem
kontrol (mekanik, pneumatik,
hidrolik, elektrik
Kegiatan Inti Klarifikasi 9. Guru menyampaikan tujuan 240
masalah pembelajaran mengenai topik menit
yang akan dibahas
10. Peserta didik menerima informasi
kompetensi materi dan tujuan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
11. Guru menyarankan peserta didik
untuk menyiapkan media, alat dan
buku yang dibutuhkan.
12. Guru membagi peserta didik
menjadi enam kelompok yang
maksimal terdiri 5 - 6 orang
menyesuaikan jumlah peserta didik.
• Kelompok 1 dan 2 : membahas
tentang komponen, diagram
sistem kontro
• Kelompok 3 dan 4 : membahas
tentang kesalahan/kerusakan,
perbaikan kesalahan mekanik
• Kelompok 5 dan 6: membahas
tentang kesalahan/kerusakan,
perbaikan kesalahan hidrolik
dan pneumatic
• Kelompok 7 dan 8: membahas
tentang kesalahan/kerusakan,
perbaikan kesalahan elektrik
13. Peserta didik dalam kelompok
mengamati tayangan audiovisual
yang disajikan oleh guru atau
tautan pada LK atau mengerjakan
latihan soal (pada Lembar Kerja/
Modul ada petunjuk kelompok atau
individu)
14. Peserta didik memperhatikan
dan mengamati penjelasan yang
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
diberikan guru yang terkait dengan
materi yang akan dibahas.
15. Guru membagikan LK dan
peserta didik membaca petunjuk,
mengamati LK.
16. Guru memotivasi peserta didik
dalam kelompok atau indiviual
untuk menuliskan dan
menanyakan permasalahan hal-hal
yang belum dipahami dari masalah
yang disajikan dalam LK serta guru
mempersilahkan peserta didik
dalam kelompok lain atau secara
individual untuk memberikan
tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar
secara klasikal.
Brainstorming 17. Peserta didik melakukan diskusi
dalam kelompok masing-masing
atau individual dengan guru
berdasarkan petunjuk yang ada
dalam LK (misalkan: dalam LK
berisikan permasalahan dan
langkah-langkah pemecahan serta
meminta peserta didik dalam
kelompok untuk bekerja sama
untuk menyelesaikan masalah
berkaitan dengan pembahasan).
18. Peserta didik dalam kelompok
atau individual melakukan
brainstorming dengan cara berbagi
informasi, dan klarifikasi informasi
tentang permasalahan yang dibahas
dalam kehidupan sehari-hari.
Pengumpulan 19. Peserta didik masing-masing
informasi dan kelompok atau individual juga
data membahas dan berdiskusi tentang
permasalahan berdasarkan
petunjuk LK untuk :
Menemukan materi pembahasan
melalui penyelidikan dan diskusi
tentang memahami system kontrol
mampu Meliputi: komponen,
diagram sistem kontrol,
kesalahan/kerusakan, perbaikan
kesalahan/ kerusakan sistem
kontrol (mekanik, pneumatik,
hidrolik, elektrik
20. Peserta didik melakukan
eksplorasi seperti dalam poin 8,
dimana mereka juga diharapkan
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengaitkan dengan kehidupan
nyata.
21. Guru memberikan bantuan
kepada peserta didik dalam
kelompok atau individual untuk
masalah-masalah yang dianggap
sulit oleh peserta didik.
22. Guru mengarahkan peserta
didik dalam kelompok atau
individual untuk menyelesaikan
permasahan dengan cermat dan
teliti.

Berbagi 23. Guru meminta peserta didik


Informasi dan untuk mendiskusikan cara yang
Berdiskusi digunakan untuk menemukan
untuk semua kemungkinan pemecahan
Menemukan masalah terkait masalah yang
Solusi diberikan.
Penyelesaian 24. Peserta didik dalam kelompok
Masalah masing-masing atau individual
dengan bimbingan guru untuk
dapat mengaitkan, merumuskan,
dan menyimpulkan tentang
memahami system kontrol mampu
Meliputi: komponen, diagram sistem
kontrol, kesalahan/kerusakan,
perbaikan kesalahan/ kerusakan
sistem kontrol (mekanik,
pneumatik, hidrolik, elektrik serta
memberikan bantuan untuk
menyajikan hasil pemecahan
masalah yang telah diperoleh.
25. Peserta didik dalam kelompok
atau individual menyusun laporan
hasil diskusi penyelesaian masalah
yang diberikan terkait tentang
memahami system kontrol mampu
Meliputi: komponen, diagram sistem
kontrol, kesalahan/kerusakan,
perbaikan kesalahan/ kerusakan
sistem kontrol (mekanik,
pneumatik, hidrolik, elektrik) sesuai
materi yang didapat oleh masing-
masing kelompok.
Presentasi 26. Guru menginformasikan kepada
Hasil peserta didik bahwa waktu yang
Penyelesaian ditentukan untuk mencari
Masalah pasangan kartu telah selesai.
27. Guru menginstruksikan kepada
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
peserta didik untuk
mempresentasikan hasil temuan
bersama pasangannya.
28. Beberapa perwakilan kelompok
atau secara individual menyajikan
secara tertulis dan lisan hasil
pembelajaran atau apa yang telah
dipelajari pada tingkat kelas atau
tingkat kelompok mulai dari apa
yang telah dipahami berkaitan
dengan permasahan kehidupan
sehari-hari berdasarkan hasil
diskusi dan pengamatan.
29. Peserta didik yang lain dan guru
memberikan tanggapan dan
menganalisis hasil presentasi
meliputi tanya jawab untuk
mengkonfirmasi, memberikan
tambahan informasi, melengkapi
informasi ataupun tanggapan
lainnya.
Refleksi 30. Peserta didik melakukan
refleksi, resume dan membuat
kesimpulan secara lengkap,
komprehensif dan dibantu guru dari
materi yang yang telah dipelajari
terkait perkembangan teknologi
pengolahan hasil produksi.
31. Guru memberikan apresiasi
atas partisipasi semua peserta
didik.
Penutup 32. Guru menggunakan metode 10 menit
tanya jawab, peserta didik bersama
guru menyebutkan kembali intisari
materi pembelajaran hari ini.
33. Peserta didik mendengarkan
arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya.
34. Untuk memberi penguatan
materi yang telah di pelajari, guru
memberikan arahan untuk mencari
referensi terkait materi yang telah
dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di
internet.
35. Guru menutup pembelajaran
dengan mengucupkan syukur dan
berdoa bersama semoga apa yang
dipelajari hari ini dapat dipahami
dengan baik.
KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN
Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:
➢ Peserta didik mampu memahami Sistem kontrol
➢ Peserta didik mampu memahami komponen diagram sistem kontrol,
kesalahan/kerusakan, perbaikan kesalahan/ kerusakan sistem kontrol
(mekanik, pneumatik, hidrolik, elektrik)

STRATEGI ASESMEN

⮚ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
⮚ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
⮚ Penilaian hasil lembar kerja peserta didik
⮚ Asesmen Tertulis

REFLEKSI

PESERTA DIDIK
1. Apakah kalian dapat Memahami Sistem kontrol?
2. Apakah kalian dapat memahami komponen diagram sistem kontrol,
kesalahan/kerusakan, perbaikan kesalahan/ kerusakan sistem kontrol
(mekanik, pneumatik, hidrolik, elektrik)?
3. Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
4. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan
pembelajaran?
5. Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?

GURU
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis
atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan
dapat dipahami oleh peserta didik?
2. Bagaimanakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar,
pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam
pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat
dipahami oleh peserta didik?

DAFTAR PUSTAKA

Rina Fitriyani, S.Pd.,M.T. 2018. Teknik Mekanik Mesin Industri. PT


Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta (no:169-183)
4.2 Memilah Alat Pemeliharaan Utama Mekanik | PDF (scribd.com)
REFERENSI
1. Kepmenaker Nomor 97 Tahun 2018 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Kategori Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Golongan
Pokok Perdagangan, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
Bidang Mesin Sub bidang Kendaraan Ringan Roda 4 (Empat).
2. Kepmenaker Nomor KEP.88/MEN/V/2010 tentang Penetapan SKKNI
Sektor Konstruksi Bidang Mekanikal Jabatan Kerja Mekanik Hidrolik Alat
Berat.

REMEDIAL DAN PENGAYAAN


a. Remedial
Remedial dilakukan apanila tujuan pembelajaran belum tercapai, Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan
dari instrument penilaian/assesmen masih dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal)
b. Pengayaan
Merujuk pada sumber belajar lainnya dalam menambah wawasan peserta
didik menggunakan google form
Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
2. Asesmen Tertulis
3. Rubrik Penilaian Individu dan kelompok

Lembar Kerja Siswa 5


Memahami Sistem Kontrol

Kelompok : 1
Anggota : …
Kelas : ...
DIAGRAM DAN KOMPONEN

I. KOMPETENSI DASAR
Memahami Sistem Kontrol

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyimak materi memahami system kontrol mampu Meliputi:


komponen, diagram sistem kontrol, kesalahan/kerusakan, perbaikan
kesalahan/ kerusakan sistem kontrol (mekanik, pneumatik, hidrolik, elektrik)

II. RINGKASAN MATERI


a. Dasar Dasar Sistem Kontrol
Dengan memakai mekanisme dasar dasar kontrol diharap unit memilki keunggulan
dibanding dengan unit yang dikendalikan dengan manual apabila kita akan lakukan
upgrading pada unit yang standard ke tingkat yang semakin tinggi bisa dilaksanakan
secara mudah.Dalam ulasan bab ini kita akan mengutamakan pada mode mekanisme
kontrol pada unit alat berat, meskipun pada intinya sama dengan mekanisme kontrol
yang dipakai pada kendaraan lainnya namun ada konsep dan dasar kerja.
b. Pengertian Sistem Kontrol
Sistem control banyak digunakan pada dunia otomotif khususnya alat berat. dengan
adanya sistem control yang digunakan akan mempermudah bagi seorang mekanik atau
serviceman untuk melakukan troubleshooting atau menyelesaikan permasalahan yang
ada pada unit dengan lebih mudah. Akan tetapi jika dilakukan oleh orang yang belum
tahu akan menambah rumit suatu pekerjaan atau membuat permasalahan baru. Sistem
control digunakan untuk mengontrol jalanya unit ataupun mengontrol operasi unit baik
secara otomatis ataupun mekanikal.Pada unit alat berat sistem control yang secara
otomatis banyak dipakai untuk sistem engine misalnya sistem control pada sistem
pendingin, sistem lubikasi, masuknya bahan bakar, masuknya udara dan lainnya
sedangkan sistem kontrol yang mekanikal digunakan untuk menggerakan attachment
misalnya pada unit excavator menggerakan bucket, menggerakan silinder boom,
menggerakan silinder arm, dimana operasinya dikendalikan oleh operator sesuai dengan
kebutuhan kerjanya. keunggulan menggunakan sistem control yang otomatis dengan
yang menggunakan sistem control mekanik antara lain:
1. Menghilangkan hubungan lingkage secara mekanikal sehingga lebih praktis.
2. Memudahkan bagi seorang mekanik atau serviceman melakukan troubleshooting
3. Data-datanya dapat disimpan secara komputerisasi sehingga dengan mudah dapat
digunakan lagi dilain waktu untuk pendekteksian masalah yang ada
4. Proses untuk merubah ke standart yang lebih tinggi (Upgrade) dapat dilakukan dengan
mudah yaitu dengan pemrograman secara komputerasasi
5. Dalam melakukan kalibrasi dan penyetelan dapat dilakukan dengan komputerisasi
Skema atau mekanisme pada sebuah sistem control harus memenuhi tiga unsur yaitu:
harus ada input, harus ada komponen control, harus ada output. jika salah satu tidak
terpenuhi, maka tidak akan berjalan sistem yang ada.
c. Model Sistem Kontrol
Sebelum kita mempelajari lebih jauh dengan sistem pengontrol elektronik, kita lihat
terlebih dahulu model-model sistem control yang sering dipakai pada unit alat berat,
antara pabrikan yang satu dengan pabrikan yang lain pastinya memilki ciri khas
tersendiri dan memiliki model yang berbeda..

Mengetahui,

Slawi, 15 Juni 2023


Kepala SMK Negeri 2 Slawi Guru Pengajar,

Drs. AR Hartono, M.M.Pd. Rizki Setiawan, S.Pd


NIP 19640308 199303 1 004 NIP.

Anda mungkin juga menyukai