a. Latar belakang
Dibentuknya kelas Industri ini diharapkan akan menghasilkan peserta didik yang
memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh endidik yang
bekerjasama dengan sekolah. Menurut Aji, Yoto dan Widiyati (2017) Kelas endidik
merupakan program kerja sama antara endidik dengan satuan endidikan kejuruan dalam
menintegrasikan pembelajaran di sekolah dengan dunia endidik.
Kelas endidik juga merupakan salah satu pola penyelenggaraan endidikan yang
dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memadukan antara endid
endidikan sekolah dan endid yang ada di Industri secara relevan dan terarah untuk
mencapai penguasaan kompetensi siswa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain itu tujuan terbentuknya kelas indusrti ini adalah untuk meminimalkan
kesenjangan yang terjadi antara endidikan di sekolah dan dunia endidik. Terbentuknya
kelas endidik tersebut diharapkan akan menghasilkan lulusan peserta didik yang memiliki
kompetensi yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan perusahaan dan endidik. Adapun
secara terinci tujuan dari Kelas endidik adalah (1) menghasilkan tenaga kerja yang bermutu
yaitu tenaga yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan pekerjaan, (2) memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan antara Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan pasar kerja, (3) meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses
endidikan dan pelatihan tenaga bermutu, (4) memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses endidikan.
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Strategi Pelaksanaan
Pelaksanaan proses
belajar kelas
industtri
Berdasarkan Tabel diatas terkait persiapan SMK Leonardo Klaten dalam penyusunan
kurikulum kelas industri diawali dengan dilakukan kesepakatan bersama antara SMK
Leonardo Klaten dan perusahaan melalui MoU (Memorandum of Understanding), kemudian
SMK Leonardo Klaten dan perusahaan menyiapkan kurikulum yang diterapkan disekolah.
Melalui sinkronisasi Kurikulum dari SMK Leonardo Klaten dan perusaaan terlebih dahulu
guna penyelarasan antara kedua kurikulum tersebut, yang nantinya diterapkan di kelas
industry, sehingga dengan demikian terjadi kesesuaian dalam pelaksanaan pembelajaran.
Sistem Pelaksanaan Kurikulum Kelas Industri.
pelatihan Guru
Di Sekolah Di Industri
Uji Kompetensi
Tabel diatas merupakan Sistem Pelaksanaan Kurikulum Kelas Industri. Melalui sistem ini
diharapkan terjadi link and match dalam pendampingan peserta didik. Teknis pelaksanaan
implementasi kurikulum menunjukkan bahwa kurikulum kelas industri sangat mengedepanan
sinergitas dan dilakukan upaya-upaya teknis dengan memberikan pelatihan kepada guru kelas
industri hal ini bertujuan agar kurikulum kelas industri dapat dilakukan dengan maksimal.
Sistem pelaksanaan kelas industri ini dilaksanakan di dua tempat,
Salah satu kelebihan dari pelaksanaan kurikulum ini adalah pendampingan Fundamental
dimana peserta didik diharapkan semakin mampu mengembangkan metakognitif dalam
proses belajar. Dengan pendampingan yang berkelanjutan (fundamental dasar dan dojo
fundamental) peserta didik semakin disiplin, berkarakter dan profesional.
b. Program pendampingan
BULAN KEGIATAN
Juli 2021 Training Fundamental Dasar III
Agustus 2021 Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar III
September 2021 Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar III
November 2021 Pratikum Harian & Penerapan Fundamental Dasar III
Desember 2021 Ujian Semester ganjil
Januari 2022 Perancangan dan pembuatan Proposal alat tepat guna ( Tugas Akhir)
Penerapan Fundamental Dasar III
Februari 2022 Pembuatan Alat tepat guna
Penerapan Fundamental Dasar III
Maret 2022 Pembuatan Alat tepat guna
Penerapan Fundamental Dasar III
April 2022 Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
Mei 2022 Magang Industri
Juni 2022 Magang Industri
BULAN KEGIATAN
Juli 2022 Magang Industri
Agustus 2022 Magang Industri
September 2022 Magang Industri
November 2022 Laporan Magang dan ujian Laporan Magang
Desember 2022 Uji Kompetensi
1. Kelas Industri yang merupakan perpaduan pembelajaran dengan tujuan terjadinya link
and macth antara sekolah dengan industri.
2. Pola pendampingan yang seimbang baik hard skill dan soft skill menciptakan peserta
didik yang memiliki karakter dan kemampuan kompetensi yang baik, sehingga hasil
lulusan peserta didik mampu beradaptasi dan mengikuti perkembangan dunia industri
yang ada.
3. Program pendampingan yang berkelanjuat dapat menumbuhkan kemampuan
ketrampilan metakognitif yang baik bagi peserta didik yang akhirnya dapat
menghasilkan lulusan yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, karakter yang
kuat, mampu berpikir kritis, kreatif, komunikatif , kolaboratif dalam menyelesaikan
masalah, menciptakan peserta didik yang profesional dan siap menghadapi tuntutan
perkembangan dunia industri.