Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd.
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas anlisis RENSRA tepat pada waktunya. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis. Tentuna
anlisis yang dilakukan ini, masih jauh dari kesempurnaan, dengan demikian
penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
analisis RESNRA ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses kegiatan untuk mencapai
pengalokasian sumber daya pendidikan pada sistem pendidikan secara efisien, adil, dan
rasonal.Tugas pokok perencanaan pendidikan adalah menentukan keadaan yang sebaik-
baiknya dari hubungan-hubungan internal dan eksternal dalam suatu sistem pendidikan untuk
mencapai keseimbangan yang sebaik-baiknya dalam keadaan yang berubah secara dinamis
dan mempengaruhi ke arah perubahan yang diinginkan. Dalam rangka pandangan ini maka
perencanaan pendidikan menjadisuatu keharusan bagi pembangunan bangsa dan negara.
Tidak terlepas dari itu, adanya analisis-analisis menjadi fokuspada perencanaan
pendidikan guna mencapai sumber daya pendidikan yang optimal berdasarkan pendeteksian
masalah pendidikan yang selanjutnya akan diselesaikan. Analisis-analisis tersebut antara lain:
Analisis Kohort, Analisis Efisiensi Penyelenggaraan Pendidikan, dan Analisis dan Diagnosis
dalam Perencanaan Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Analisis Kohort?
2. Bagaimana peran Analisis Kohort?
C. Tujuan Penulisan
Disusunnya makalah ini bertujuan, antara lain:
1. Mengetahui konsep Analisis Kohort.
2. Mengetahui peran Analisis Kohort.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Kohort
Istilah kohort digunakan untuk menggambarkan arus siswa dalam suatu sistem
pendidikan, yaitu berupa bagan yang bersisi data tentang siswa yang masuk mulai di tingkat
satu sampai mereka tamat/lulus mengikuti program pendidikannya. Bagan ini memuat data
tentang jumlah siswa baru, jumlah seluruh siswa pada setiap tingkat, jumlah siswa naik
tingkat, jumlah siswa tinggal kelas/mengulang, jumlah siswa putus sekolah, jumlah siswa
lulus, dan jumlah siswa mutasi pada setiap tingkat dan setiap tahun. Dalam pembuatan bagan
arus siswa (Kohort) data mutasi siswa kurang diperhitungkan, karena hal ini sifatnya sangat
insidental dan kurang signifikan.
Dalam penggambaran data siswa pada Kohort, jumlah seluruh siswa di setiap tingkat
dituliskan dalam bentuk garis horizontal atau bentuk bangun persegi panjang. Untuk
menuliskan jumlah data siswa naik tingkat, jumlah siswa tinggal kelas, jumlah siswa putus
sekolah, dan jumlah siswa lulus menggunakan garis (---) atau tanda panah (). Garis atau
tanda panah diagonal ke bawah kanan menggambarkan siswa tinggal kelas, garis atau tanda
panah diagonal ke bawah kanan menggambarkan siswa naik tingkat atau lulus, dan tanda
panah ke samping kanan atau diagonal ke atas kanan menggambarkan siswa putus sekolah.
Penggambaran Kohort dapat pula dibuat dengan menggunakan bangun datar segi empat,
lingkaran, elips, trapesium, segi tiga, jajar genjang, dan lain-lain.
Kegunaan Kohort siswa dapat dilihat dari kepentingan perencanaan dan manajemen
sekolah yaitu:
1. Menemukan permasalahan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dengan lebih
mudah dan lebih cepat.
2. Menemukan situasi dan kondisi pendidikan di sekolah untuk keperluan perencanaan.
3. Memudahkan para pengawas melihat kondisi siswa di masing-masing sekolah yang
menjadi tanggung jawabnya guna melakukan perbaikan.
4. Membantu mempermudah melakukan upaya perbaikan manajemen sekolah oleh
kepala sekolah.
5. Melaporkan keadaan siswa di suatu sekolah secara cepat dan mudah dilihat kepada
para pengawas, jajaran birokrasi pendidikan, masyarakat dan para pemerhati
pendidikan lainnya.
3
6. Membantu perencana pendidikan menemukan permasalahan pendidikan di sekolah
dengan mudah dan cepat yang sangat berguna untuk memudahkan melakukan
diagnosis yang diperlukan dalam penyusunan rencana pendidikan.
Untuk membuat Kohort lengkap yang menggambarkan arus siswa mulai masuk ke
dalam sistem pendidikan (mulai masuk di kelas I) sampai mereka tamat pendidikannya (lulus
kelas VI untuk SD, dan kelas III untuk sekolah menengah) maka diperlukan data pendidikan
sedikitnya selama enam tahun berturut-turut untuk SD/MI dan tiga tahun untuk sekolah
menengah (SMP, SMA, SMK, dan MA).
Data yang harus tersedia untuk membuat Kohort meliputi jumlah siswa baru, jumlah
siswa per tingkat, jumlah siswa naik tingkat atau tamat, jumlah siswa tinggal kelas, dan
jumlah siswa putus sekolah serta data mutasi siswa, calon siswa baru yang mendaftar, dan
siswa keseluruhan dari kelas I sampai kelas terakhir. Data tersebut selanjutnya dimasukkan
ke dalam bagan yang masih kosong sesuai dengan tahun dan mengikuti kolom-kolom yang
ada menurut peruntukannya.
Untuk angka siswa naik tingkat, siswa lulus, dan angka pemasukanm semakin
mendekati angka 100% maka penyelenggaraan pendidikan semakin baik, sedangkan untuk
angka siswa tinggal kelas dan putus sekolah, semakin mendekati angka 0% maka
penyelenggaraan pendidikan semakin baik.
B. Analisis Kohort
Analisis Kohort bertujuan untuk menemukan informasi tentang ada tidaknya
permasalahan pendidikan yang terkait dengan siswa naik tingkat, siswa lulus, siswa tinggal
kelas dan siswa putus sekolah. Selain itu, analisis Kohort dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang ada tidaknya permasalahan pendidikan yang terkait dengan manajemen
sekolah seperti masalah ketenagaan dan keuangan sekolah. Permasalahan tersebut
dimaksudkan sebagai terdapatnya perbedaan antara informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan pada Kohort dengan informasi yang merupakan kebijakan pemerintah, informasi
ini sangat berguna bagi perencana pendidikan untuk melakukan diagnosis terhadap penyebab
terjadinya permasalahan tersebut guna mendapatkan pemecahan masalah terbaik dalam
bentuk rencana atau program pendidikan yang tepat. Adapun data sekolah yang ingin kami
lakukan analisis kohort merupakan data sekolah SMA Negeri 1 Binjai, Langkat. Berikut data
dari sekolah tersebut:
4
Nama Sekolah : SMAN 1 BINJAI
Profile Sekolah
SMA Negeri 1 Binjai, Langkat adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang
SMA di Sukamakmur, Kec. Binjai, Kab. Langkat, Sumatera Utara. Dalam menjalankan
kegiatannya, SMAN 1 BINJAI berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. SMAN 1 BINJAI beralamat di JL. YOS SUDARSO SUKA MAKMUR,
Sukamakmur, Kec. Binjai, Kab. Langkat, Sumatera Utara, dengan kode pos 20761. Website
sekolah dapat dibuka melalui url http://www.smanbinjailangkat. Apabila ingin mengirimkan
surat elektronik (email), dapat dikirimkan ke smanbinjailangkat@yahoo.co.id. Apabila ingin
mengirimkan fax, dapat dikirimkan ke 061777335151.
Fasilitas Sekolah
SMAN 1 BINJAI menyediakan listrik untuk membantu kegiatan belajar mengajar.
Sumber listrik yang digunakan oleh SMAN 1 BINJAI berasal dari PLN. SMAN 1 BINJAI
menyediakan akses internet yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih mudah. Provider yang digunakan SMAN 1 BINJAI untuk sambungan
internetnya adalah Smartfren. Adapun fasilitas lainya yaitu:
Ruang Kelas
Ruang Perpustakaan
Ruang Laboratorium
Ruang Praktik
Ruang Pimpinan
Ruang Guru
Ruang Ibadah
Ruang UKS
Ruang Toilet
Ruang Gudang
Ruang Sirkulasi
Tempat Bermain / Olahraga
Ruang TU
Ruang Konseling
Ruang OSIS
Ruang Bangunan
5
Akreditas
SMAN 1 BINJAI memiliki akreditasi A, berdasarkan sertifikat 740/BAP-SM/LL/XI/2016
Berdasarkan data sekolah diatas kita dapat melihat ratio atau perbandingan antara
siswa laki – laki dan perempuan. Begitupun kita juga dapat melihat perbandingan dari jumlah
siswa yang masuk dan keluar selama tahun ajaran 2022 -2023 khususnya dari bulan Juli –
Sekarang. Berdasarkan data siswa mutasi keluar atau mutasi masuk disebabkan karena
beberapa hal. Untuk memudahka kita melihat data tersebut maka kami buat berdasarkan
dalam bentuk notasi atau pola sesuai dengan penjabaran sebelumnya diatas, yaitu
: : Jumlah siswa seluruhnya
: Jumlah siswa DO
6
Berdasarkan data diatas, dapat kita buat tabel dalam bentuk notasi atau pola kohort seperti
dibawah ini:
Cara menyusun kohort persentase yaitu dengan mencari angka persentase dari jumlah
siswa naik tingkat/lulus, jumlah siswa tinggal kelas, dan jumlah siswa putus sekolah masing -
masing sebagai berikut:
a
= 490 x 100
700
= 70
siswalulus
4. Siswa lulus = ×100 %
siswa peserta EBTA
= 100
7
Berdasarkan analisis kohort yang sudah dilakukan diatas dan konsep analisis kohort
diatas dengan ketentuan apabila angka putus sekolah mendekati 0 maka hampir tidak di
temukan sebuah masalah serius yang mengakibatkan anak tersebut harus dimutasi atau putus
sekolah. Begitupun sebaliknya ketika angka siswa mendekati angka 100 maka kuaitas
pendidikan tersebut dikatakan baik.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis kohort terutama bertujuan untuk menemukan informasi tentang ada tidaknya
permasalahan pendidikan terkait dengan siswa naik tingkat, siswa lulus, siswa tinggal kelas
dan siswa putus sekolah. Selain itu, analisis kohort dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang ada tidaknya permasalahan pendidikan yang terkait dengan manajemen sekolah
seperti masalah ketenagaan dan keuangan sekolah. Permasalahan di sini dimasukkan sebagai
terdapatnya perbedaan antara informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan pada kohort
dengan informasi yang merupakan kebijakan pemerintah. Informasi ini sangat berguna bagi
perencanaan pendidikan untuk melakukan diagnosis terhadap penyebab terjadinya
permasalahan tersebut guna mendapatkan pemecahan masalah terbaik dalam bentuk rencana
atau program pendidikan yang tepat.