A. Kajian Teori
1. Teknologi Informasi
a. Pengertian Teknologi Informasi
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara
penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah (Teknologi
Informasi). Pada awalnya Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada
masa pra sejarah dan berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk
yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan
pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Sampai saat
ini teknologi informasi terus berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya
sudah lebih modern.
Menurut Warsita (2008: 135) teknologi informasi adalah sarana dan
prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh,
mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan
menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh
Lantip dan Rianto (2011: 4) teknologi informasi diartikan sebagai ilmu
pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan
perkembanganya sangat pesat. Uno dan Lamatenggo (2011: 57) juga
mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu.
Menurut McKeown dalam Suyanto (2005: 10) teknologi informasi merujuk pada
seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan,
mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya.
Teori yang lain juga diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto (2005: 10)
teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan
setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan,
mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi.
Teori pendukung yang lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009:
31) teknologi informasi dan komunikasi adalah segala sesuatu yang mendukung
untuk me-record, menyimpan, memproses, mendapat lagi,
memancar/mengantarkan dan menerima informasi.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi
informasi adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang
digunakan untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan,
menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk
memperoleh informasi yang berkualitas.
2. Kompetensi Guru
a. Pengertian Kompetensi
b. Profesional Guru
Dede (2004: 112-113), mengemukakan secara umum, guru memenuhi dua kategori
kompetensi yaitu memiliki capability dan loyality, yakni guru itu mempunyai kemampuan
dalam bidang ilmu yang diajarkannya, memiliki kemampuan tentang pembelajaran yang baik
dan memiliki loyalitas keguruan, yakni terhadap tugas-tugas yang tidak semata di dalam
kelas.
Kedua kategori, capability dan loyality tersebut, terkandung dalam macam-macam
kompetensi guru. Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesi.
1) Kompetensi kepribadian
Menurut Mulyasa (2007: 117), dalam kompetensi ini tercakup kompetensi kepribadian
dan kompetensi sosial yang merupakan modal dasar bagi guru dalam menjalankan tugas dan
keguruannya secara professional. Kompetensi kepribadian guru menunjuk kepada struktur
kepribadian dewasa yang mantap, susila, dinamik, (reflektif serta berupaya untuk maju),
dan bertanggung jawab. Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pribadi para siswa. Kompetensi ini juga sangat pentung
dalam membentuk kepribadian anak, guru menyiapkan dan mengembangkan sumber daya
manusia, serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negera dan bangsa pada umumnya.
Mulyasa (2007:173-174), berpendapat kompetensi sosial dimaksudkan bahwa guru
mampu memfungsikan dirinya sebagai mahluk sosial dalam masyarakat dan lingkungannya
sehingga mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik,
tenaga pendidikan, orang tua dan wali siswa, serta masyarakat sekitar.
Untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya standar
kompetensi. Berdasarkan UU RI Sisdiknas No. 14 tentang guru dan dosen pasal 10,
menentukan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial.
2) Kompetensi Pedagogik
Mulyasa (2007: 75) mengemukakan yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa. Kompetensi ini meliputi pemahaman
terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan
pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran siswa
yang sekurang- kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
(a) Pemahaman wawasan/landasan kependidikan.
(b) Pemahaman terhadap siswa.
(c) Pengembangan kurikulum/silabus.
(d) Perancangan pembelajaran.
(e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
(f) Pemanfaatan teknologi pembelajaran.
(g) Evaluasi hasil belajar (EHB)Pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
3) Kompetensi sosial
Menurut Mulyasa (2007: 173), kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai
bagian dari masyarakat untu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama
pendidik, tenaga kepandidikan, orang tua/ wali siswa dan masyarakat sekitar. Kompetensi
sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-
kurangnya memiliki kompetensi untuk:
(a) Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat
(b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
(c) Bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali
siswa
(d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi Profesi
Mulyasa (2007: 135-136), mengemukakan kompetensi profesi merupakan kemampuan
penguasaan materi, pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga guru yang
bersangkutan memungkinkan membimbing siswanya memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Ruang lingkup kompetensi profesi dapat
dikemukakan sebagai berikut:
(a) Mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis dan
sebagainya.
(b) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai tarap perkembangan siswa.
(c) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.
(d) Mengerti dan dapat menerapakan metode pembelajaran yang yang bervariasi.
(e) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang
relevan.
(f) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.
(g) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.
(h) Mampu menumbuhkan kepribadian siswa.
Gambar 2.2