Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR MEDIA DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM

PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Wa Ode Nurmala Sukma*


Universitas Muhammadiyah Makassar

Pendahuluan

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja
dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat kognitif, psikomotor maupun afektif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,
tentunya juga mempengaruhi perkembangan media pembelajaran. Keberadaan
pembelajaran berbasis teknologi menjadi tuntutan di dunia pendidikan masa kini.
Penggunaan media pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pergeseran pembelajaran yang berpusat pada
guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa menuntut ketersediaan fasilitas
belajar secara mandiri. Hal ini diharapkan dapat memotivasi siswa berdasarkan
kebutuhannya. Fasilitas belajar yang dibutuhkan saat ini yang sesuai adalah media
pembelajaran dengan berbasis teknologi komunikasi informasi.
Saat ini, media yang dianggap praktis digunakan dalam proses pembelajaran
adalah media yang mampu menyatukan beberapa komponen media (teks, grafik,
gambar, video, dan suara) menjadi satu kesatuan utuh. Arsyad (Hariadi, 2018)
menjelaskan bahwa media yang mampu melibatkan banyak indera peserta didik.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, media merupakan alat yang harus berfungsi
sebagai penyampai pesan pembelajaran. Oleh karena itu tuntuan sekarang yang
berada di pundak guru adalah membuat media pembelajaran yang melibatkan
berbagai indera siswa yang memuat pesan pembelajaran dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi komunikasi informasi yang ada.

1
Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari kata dalam bahasa Latin “medius” yang dalam bentuk
jamaknya “medium”, diartikan secara harfiah sebagai perantara. Karena itu, dapat
dikatakan bahwa segala sesuatu yang dapat menjadi perantara disebut sebagai
media. Menurut Susanto (2019: 14) media merupakan alat atau sarana yang
memiliki fungsi menjadi perantara atau penyalur informasi dari pengirim ke
penerima. Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan
sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan
pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan
dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.

Media atau sering disebut pula dengan alat perantara merupakan dasar yang
bersifat melengkapi dan banyak memberikan kelancaran dalam proses belajar
mengajar dan berhasilnya pendidikan. AECT (Association of Education and
Communication Technology, 1997 dalam Susanto, 2019: 15) memaparkan bahwa
media merupakan bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Sedangkan NEA (National Education Association) berpendapat
bahwa media adalah segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca,
atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.

Media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu yang digunakan


guru dalam langkah berkomunikasi dengan siswa. Menurut (Hamdana & Iqbal,
2019) media pembelajaran merupakan alat komunikasi lisan dan tulisan yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Gegne dan Briggs (dalam Hariadi, 2018:3)
mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri atas buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder. Film, slide, foto gambar, grafik,
televisi dan komputer. Konsep ini menjelaskan bahwa segala jenis alat baik
elektronik maupun non elektronik yang dapat menyampaikan informasi
pembelajaran disebut dengan media.

2
Dalam rangka kegiatan pembelajaran media pembelajaran memiliki
manfaat, antara lain:
1. Pembelajaran lebih menarik siswa sehingga dampak yang dirasakan adalah
tumbuhnya motivasi siswa dalam belajar meningkat.
2. Bahan pembelajaran lebih jelas dan bermakna sehingga siswa dapat
menguasai dengan baik.
3. Metode pembelajaran akan bervariasi.
4. Siswa akan lebih banyak belajar dengan cara mengamati, melakukan dan
mendemonstrasikan pengetahuan yang didapatkan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, maka dapat


disimpulkan media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dalam proses pembelajaran dan media tersebut berupa
perangkat keras da lunak, seperti: komputer, televisi, LCD, video, tape, slide,
gambar, grafik, modul, buku, transparan, dan lain-lain.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Secara istilah teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari dua


pengertian yang terpisah, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer informasi dari satu perangkat keperangkat yang
lainnya. Teknologi informasi dan komunikasi juga dapat diartikan sebagai alat
yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat
dan tepat waktu (Aka, 2017).

Menurut pendapat lain disebutkan, teknologi informasi dan komunikasi


merupakan sarana prasarana (hardware, software, useware), sistem dan metode
untuk perolehan, pengiriman, penerimaan, pengolahan, penafsiran, penyimpanan,

3
pengorganisasian, dan penggunaan data yang bermakna. Jadi dapat
disimpulkan,TIK merupakan sistem yang terkait dengan pemprosesan,
pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Sebagai sebuah sistem, di
dalamnya terkandung berbagai perangkat, baik perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), dan manusia sebagai useware untuk
mengaplikasikannya.

Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Menurut Anshori (2018) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki


tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:

1. Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat
bantu bagi pengguna atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya
dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat
database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data
kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan. Dalam hal ini teknologi
sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya
teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi
seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam
pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK
sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran
(literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran
sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan
komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga
siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran
tuntas untuk menguasai kompetensi.

Dalam hal ini posisi teknologi tidak dapat menggantikan peran guru yang
berfungsi sebagai: fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator. Disinilah peran
dan fungsi teknologi informasi dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar

4
studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika,
Alavi dan Gallupe (2003:87) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TIK,
yaitu: memperbaiki competitive positioning; meningkatkan brand image;
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran; meningkatkan kepuasan
siswa; meningkatkan pendapatan; memperluas basis siswa; meningkatkan kualitas
pelayanan; mengurangi biaya operasi; dan mengembangkan produk dan layanan
baru. Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di
Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang TIK untuk
memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan
pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi
pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan
kekuatan internal yang kuat.

Pemanfaatan TIK sebagai Sumber dan Media Pembelajaran di Sekolah


Dasar

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, sedangkan menurut AECT (Assosiation for Educational
Communications and Technology) menyatakan sumber belajar adalah segala
sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah
maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar. Meski
secara prinsip berbeda, konsep sumber dan media pembelajaran terkadang dapat
disematkan pada suatu hal yang sama. Sumber belajar adalah sebagai tempat
informasi berasal, sedangkan media pembelajaran sebagai perantara informasi
tersebut sampai pada pembelajar.

Pada umumnya TIK dapat dimanfaatkan di seluruh jenjang pendidikan,


salah satu yang membedakan sekolah dasar dengan jenjang pendidikan di atasnya
adalah terletak pada gurunya. Berbeda dengan guru sekolah menengah pertama
dan atas, guru sekolah dasar merupakan guru kelas yang harus mengampu seluruh
mata pelajaran (kecuali agama dan penjaskes). Pada sisi pemanfaatan TIK, hal
tersebut mengakibatkan guru sekolah dasar harus lebih kreatif dalam

5
menginovasikan TIK, karena karakteristik setiap mata pelajaran berbeda-beda.
Sudah diketahui bersama bahwa pembelajaran di sekolah dasar cenderung masih
bersifat abstrak khususnya kelas rendah (kelas 1,2, dan 3), sehingga visualisasi
dan berbagai animasi pembelajaran hasil dari TIK dapat meningkatkan
pemahaman siswa.

Guru kelas merupakan sebutan bagi guru sekolah dasar, karena mayoritas
proses pembelajaran di sekolah dasar dikelola oleh guru kelas, maka guru kelas
mempunyai peran penting dalam pemanfaatan TIK. Guru kelas bisa menjadi
contoh langsung bagi pengunaan perangkat TIK di sekolah dasar. Adapun
beberapa jenis sumber dan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat
dimanfaatkan guru di sekolah dasar, antara lain:

1. Komputer atau laptop


Komputer atau laptop adalah alat yang berguna untuk mengolah data menjadi
informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan sebelumnya. Keberadaan
peralatan ini sudah semakin luas di sekolah-sekolah, bahkan ada beberapa
sekolah yang memiliki laboratorium khusus untuk komputer. Beberapa
manfaat utama komputer di sekolah adalah (a) sebagai sarana penyimpanan
data digital dari berbagai kegiatan pembelajaran, (b) sebagai alat audio dan
visualisasi berbagai materi pembelajaran, (c) sebagai alat memproses berbagai
program berupa software pembelajaran. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemanfaatan komputer di sekolah dasar adalah peserta didik sebagai
penggunanya, khususnya siswa kelas rendah yang masih perlu perhatian
khusus terhadap penggunaan komputer atau laptop, hal-hal yang perlu
diperhatikan anatara lain, keamaanan perlistrikan dan prosedur penggunaan
komputer harus sesuai instruksi guru.
2. LCD (Liquid Crystal Display)
LCD yaitu alat untuk memproyeksikan atau menayangkan informasi yang
berasal dari komputer/laptop atau media informasi lain seperti DVD Player.
Di banyak sekolah, pemanfaatan proyektor LCD sudah tidak asing lagi, guru
dapat menayangkan informasi-informasi pembelajaran melalui alat ini. Siswa

6
sekolah dasar yang masih berada pada taraf berfikir abstrak dapat dipastikan
akan lebih mudah memproses informasi melaui LCD.
3. Smart Television
Keberadaan smart television memang belum banyak terdapat di sekolah-
sekolah, alat ini merupakan alat penerima informasi yang berupa gambar dan
suara. Tidak seperti televisi tradisional yang hanya dapat menayangkan
informasi audio visual secara real-time dan tergantung dari penyedia chanel.
Smart television juga dapat mengkases jaringan internet, jadi pengguna atau
guru dapat lebih banyak memilih chanel yang disukai atau sesuai dengan
materi yang akan diajarkan, bahkan menyimpan dan memesan tayangan yang
sudah atau belum tayang. Jaringan Internet Jaringan internet yaitu hubungan
antar komputer dalam suatu jaringan global yang memungkinkan setiap
komputer saling bertukar informasi. Dari manfaat jaringan internet ini akan
dimungkinkan diterapkan model pembelajaran berbasis elektronik dan secara
online (e-learning) yang sangat efektif.
4. E-mail (electronic mail)
E-mail (electronic mail) atau surat elektronik adalah pesan secara elektronik,
baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar yang dikirimkan dari satu
alamat ke alamat lain di jaringan internet. E-mail dapat dimanfaatkan secara
efektif oleh guru dan siswa untuk berkomunikasi dan menyampaikan
informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas belajar.
5. Presentasi Power Point
Presentasi Power Point, merupakan salah satu software presentasi yang sering
dimanfaatkan guru dan siswa. Guru dan siswa dapat membuat teks, gambar,
tabel, diagram, grafik, memasukkan foto atau video, audio, dan membuat
animasi sesuai kebutuhan. Presentasi menggunakan Power Point mampu
mengomunikasikan suatu gagasan kepada orang lain dengan berbagai tujuan,
terutama untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang disajikan.
Power Point dapat digunakan secara interaktif untuk membuat siswa lebih
berkesan terhadap materi yang dipresentasikan.
6. CD pembelajaran

7
CD pembelajaran merupakan salah satu media penyimpanan informasi
pembelajaran berbasis komputer. Pemanfaatannya dalam proses pembelajaran
dapat dikatakan sebagai sebuah inovasi. Alasannya, karena pembelajaran tidak
lagi didominasi guru, melainkan siswa aktif melihat dan memperhatikan isi
materi yang ada di dalam CD tersebut. Saat ini juga sudah dikembangkan CD
pembelajaran interaktif, dimana siswa dapat berineteraksi dengan software
tersebut.
7. Smart phone
Smart phone, yaitu alat komunikasi bergerak untuk mengirim data suara.
Selain fungsi utamanya adalah sebagai alat komunikasi, ternyata smart phone
juga memiliki kemampuan sebagai sumber belajar yang efektif, menjadi
perangkat yang mudah dibawa/accessible dan memiliki segudang aplikasi
untuk menyampaikan informasi menjadikan smart phone sebagai salah satu
perangkat TIK yang sangat praktis digunakan. Smart phone ini memang
diakui memiliki sisi positif dan negaif. Kehadiran dan pengawasan guru dalam
penggunaan smart phone dapat mengantarkan pada potensi terbaiknya media
jenis ini. Berbagai informasi dari internet dan aplikasi dari berbagai software
pembelajaran dapat diakses melalui smart phone.

Keterbatasan Penggunaan TIK di Sekolah Dasar

1. Pengembangan software perangkat pembelajaran berbasis TIK masih relatif


mahal. Guru kelas hendaknya memanfaatkan software perangkat pembelajaran
berbasis TIK yang diberikan secara gratis oleh pemerintah atau mendownload
dari internet sendiri.
2. Memerlukan pengetahuan dan keterampilan pemrograman untuk
mengembangkan bahan ajar/software pembelajaran berbasis TIK. Tidak
semua guru kelas memiliki kemampuan bahasa pemrograman. Oleh karena
itu, diharapkan guru kelas dapat memanfaatkan software perangkat
pembelajaran yang sudah siap pakai.
3. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa,
sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreativitas

8
siswa. Guru perlu menggabungkan pembelajaran berbasis TIK dengan tetap
tidak meninggalkan aktivitas yang mengembangkan keterampilan siswa.
4. Mengurangi interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara siswa itu
sendiri. Guru perlu menggabungkan pembelajaran berbasis TIK dengan tetap
tidak meninggalkan aktivitas interaksi siswa antar siswa dan siswa dengan
guru.
5. Proses pembelajarannya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
Pendidikan yang bersifat mengajarkan perilaku, moral, dan nilai tetap
memerlukan interaksi dengan manusia lainnya.
6. Meski keberadaannya sudah semakin luas, tidak semua tempat tersedia
fasilitas internet, komputer, dan jaringan perlistrikan.
7. Semakin canggihnya peralatan TIK, dapat dimungkinkan terjadi
penyalahgunaan dibidang pendidikan. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) Sebagai Wujud Inovasi Sumber Belajar Di Sekolah Dasar

Upaya Meningkatkan Kemampuan Penguasaan TIK bagi Guru


Dalam proses meningkatkan kemampuan penguasaan TIK bagi guru dapat
dilakukan beberapa hal anatara lain, seperti:
1. Mengirim guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan, penataran, seminar dan
workshop mengenai TIK.
2. Mengadakan kegiatan pelatihan dan sosialisasi TIK bagi seluruh guru dengan
mendatangkan nara sumber ahli.
3. Melengkapi berbagai sarana dan media berbasis TIK yang dapat menunjang
kegiatan pembelajaran.
4. Melaksanakan dan melatih pembelajaran dengan menggunakan berbagai
strategi dan metode berbasis TIK, meskipun tidak semua sekolah mampu
melaksanakan secara efektif.
5. Mengadakan studi banding ke sekolah lain yang dipandang lebih maju bidang
TIKnya. (Mugara, 2011)

Kesimpulan

9
Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dalam proses pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat, tentunya juga mempengaruhi perkembangan media
pembelajaran. Tujuan pemanfaatan TIK, yaitu: memperbaiki competitive
positioning; meningkatkan brand image; meningkatkan kualitas pembelajaran dan
pengajaran; meningkatkan kepuasan siswa; meningkatkan pendapatan;
memperluas basis siswa; meningkatkan kualitas pelayanan; mengurangi biaya
operasi; dan mengembangkan produk dan layanan baru.

Adapun beberapa jenis sumber dan media pembelajaran berbasis TIK yang
dapat dimanfaatkan guru di sekolah dasar, antara lain: komputer atau laptop, lcd
(liquid crystal display), smart television, e-mail (electronic mail), presentasi
power point, cd pembelajaran dan smart phone.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aka, K. A. (2017). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK)


Sebagai Wujud Inovasi Sumber Belajar Di Sekolah Dasar. ELSE
(Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(2a).

Anshori, S. (2018). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai


Media Pembelajaran. Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan
Sosial Budaya, 2(1).

Gunawan, A. (2016). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Melalui


Penggunaan Media Pendidikan Dalam Pembelajaran IPS SD. Pedagogi:
Jurnal Penelitian Pendidikan, 3(2).

Hamdanah & Iqbal hasanuddin. 2019. Media Pembelajaran Berbasis ICT.


Parepare: IAIN Parepare Nusantara Press.

Hariadi, Sutriono. 2018. Media Presentasi Pembelajaran: dari Teori ke Praktek.


Probolinggo: Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Proboloinggo.

Muhtadi, A. (2016). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (tik) dalam


pendidikan karakter di sekolah. Universitas Negeri Jogjakarta.

Paseleng, M. C., & Arfiyani, R. (2015). Pengimplementasian media pembelajaran


berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran matematika di sekolah
dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 5(2), 131-149.

Prasetyo, E. B. (2014). Pola Pemanfaatan Teknologi Informasi di Sekolah


Dasar. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 7(2).

Prayitno, E., Kurniawati, D., & Arvianto, I. R. (2018, October). Pemanfaatan


Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran. In Seminar Nasional Call For Paper & Pengabdian
masyarakat (Vol. 1, No. 01).

Susanto, H., & Akmal, H. (2019). Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi
Informasi (Konsep Dasar, Prinsi Aplikatif, dan Perancangannya).

11

Anda mungkin juga menyukai