Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN LITERASI DIGITAL KELAS X TEKNIK


MEKATRONIKA SMK LEONARDO KLATEN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
2022/2023

OLEH:

NAMA: FRANCISCUS MUJIONO

NIM: 2281100002

i
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL…………………….………………………………….………..……... i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…..… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………....….. 1
A Latar Belakang……………………………………………………………............….. 1
B Batasan Masalah ………….…………………………………………………….……. 2
C Rumusan Masal …………………………………………………..………………….. 2
D Tujuan Penelitian ……………………………………………….…….……………… 3
E Manfaat Penelitian…..………………………………………….…….………………. 3
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR……………………………. 4
A Landasan Teori………..………………………….…………………………………... 4
1. Penelitian Tindakan Kelas……………………………………..…………………... 4
2. Pembelajaran……………………………………………………………………… 5
3. Literasi Digital……………………………………………………………………... 5
B Penelitian yang Relevan…………………………………………………………….... 6
C Dasar Pemikiran…………………………………………………………..................... 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………..………… 10
A Sasaran dan Lokasi Penelitian…………….……………………………..………… 10

B Bentuk dan Strategi Penelitian………………………………………………..……… 10


C Teknik Pengumpulan Data………………………………………..………………….. 14
D Validasi Data…………………………………………………………………………. 14
E Teknik Analisis……………………………………………………………………..… 14
F Jadwal Penelitian…………………………………………………………………...… 15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 16

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0 dimana teknologi
informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Dunia pendidikan di Indonesia
saat ini semakin beradaptasi dengan perkembangan ini. Kementrian pendidikan melalui
kurikulum merdeka memberi kesempatan setiap sekolah untuk mengembangkan
kemampuan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang
dilaksanakan adalah pembelajaran literasi digital. Melalui pembelajaran ini diharapkan
guru maupun siswa semakin terampil dalam memanfaatkan teknologi digital dalam
meningkatkan kemampuan pengetahuannya.
Pembelajaran literasi digital ditingkat satuan pendidikan terutama di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) disamping meningkatkan pemahaman pengetahuan juga
sebagai sarana guru dan siswa untuk memperbaharui (update) ketrampilan sesuai dengan
tuntutan dunia industri. Dalam pelaksanaan Pembelajaran literasi digital ditingkat satuan
pendididkan banyak faktor atau komponen yang mempengaruhi baik atau tidaknya
pembelajaran tersebut.
Peran guru dalam mendesain, memotivasi dan mengarahkan siswa sangat
mempengaruhi dalam proses belajar. Pengalaman guru dalam mengajar dan penguasaan
kompetensi dalam bidang yang diajarkan menunjang peningkatan pembelajaran yang
dilakukan, hal ini akan lebih baik jika didukung dengan kemampuan guru dalam
menguasai metode yang diajarkan dan pengelolaan kelas yang baik. Dalam mencapai
tujuan pembelajaran literasi digital, keaktifan siswa sangat penting. Hal ini diperlukan
pelatihan yang medalam sehingga siswa memahami isi dari pelajaran tersebut, salah
satunya adalah banyak berlatih dan semakin menguasai teknologi digital.
Peningkatan pembelajaran akan tercapai jika menggunakan yang media
pembelajaran, metode dan materi yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa.
Ketidakakuratan seorang guru dalam menggunakan metode dan penyampaian materi
menyebabkan siswa tidak optimal dalam memahami pembelajaran. Hal ini juga berakibat
pembelajaran mengalami kemunduran.

1
Dukungan pemerintah dalam pembiayaan sangat berdampak pada pemenuhan
kebutuhan sarana prasarana di sekolah. Ketersediaan jaringan internet dan fasilitas
pendukung pembelajaran literasi diigital memungkinkan siswa maupun guru mampu
mengembangkan inovasi – inovasi baru sehingga mutu pembelajaran dapat semakin
meningkat dan memenuhi harapan dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Konsep pendidikan yang baik jika pembelajaran yang dilaksanakan mencapai
tujuan yang diharapkan dan mengalami Peningkatan. Salah satu cara yang dilakukan
adalah dengan melakukan evaluasi secara rutin. Melalui evaluasi yang dilakukan secara
rutin seorang guru dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar
mengajar yang dilaksanakan sehingga kedepannya pembelajaran dapat di tingkatkan.
SMK Leonardo sebagai salah satu sekolah pusat keunggulan memiliki komitmen
untuk memberi pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan jaman salah satunya
memberi perhatian khusus pada kemampuan guru dan siswa jurusan mekatronika sejak
kelas sepuluh dalam penguasaan teknologi digital salah satunya memberi alokasi waktu
dalam pembelajaran literasi digital.
Dari latar belakang diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan
kelas berkaitan dengan peningkatan pembelajaran literasi digital kelas X teknik
mekatronika smk leonardo klaten semester genap tahun ajaran 2022/2023

B. Batasan Masalah
Guna menghindari luasnya ruang lingkup permasalahan yang ditemukan dalam
penelitian, maka diperlukan batasan masalah. Penelitian yang dilakukan yaitu pada
bagaimana peningkatan pembelajaran literasi digital kelas X teknik mekatronika smk
leonardo klaten semester genap tahun ajaran 2022/2023

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti
merumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana pembelajaran literasi digital kelas X teknik mekatronika smk leonardo
klaten semester genap tahun ajaran 2022/2023?

2
2. Mengapa perlu meningkatkan pembelajaran literasi digital kelas X teknik
mekatronika smk leonardo klaten semester genap tahun ajaran 2022/2023?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran literasi digital dan cara
meningkatkan pembelajaran digital dikelas X jurusan teknik mekatronika SMK Leonardo
Klaten

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
a. Hasil penelitian diharapkan berguna sebagai bahan evaluasi pegembangan
meningkatkan kemampuan literasi digital.
b. Diharapkan bermanfaat bagi guru untuk mempelajari metode meningkatkan
kemampuan literasi digital
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti untuk
menjelaskan tentang cara meningkatkan kemampuan literasi digital kelas X teknik
mekatronika SMK Leonardo Klaten Semester Genap Tahun ajaran 2022/2023

3
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Landasan Teori
1. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action
Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui
akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.
Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada
penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada
sekelompok objek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat
tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan
tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih
baik. Dalam konteks pekerjaan guru maka penelitian tindakan yang dilakukannya disebut
Penelitian Tindakan Kelas, dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan,
yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan
masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Dalam hal ini arti Kelas
tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik,
yaitu kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran
yang sama dari guru yang sama juga
McNiff 1992 (dalam Suharsimi 2008:106) menegaskan bahwa dasar utama bagi
dilaksanakannya penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini
terkait dengan konteks proses pembelajaran. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan
dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam
memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Oleh karena itu, fokus PTK terletak pada
tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan pendidik, kemudian dicobakan dan
selanjutnya dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternatif itu dapat digunakan untuk
memecahkan persoalan pembelajaran yang sedang dihadapi oleh pendidik atau tidak.

4
Manfaat yang dapat diraih dengan dilakukannya PTK mencakup: Inovasi
pembelajaran, Pengembangan kurikulum di tingkat regional/nasional, Peningkatan
profesionalisme pendidikan.
Dengan memahami dan mencoba melaksanakan PTK, diharapkan kemampuan pendidik
dalam proses pembelajaran makin meningkat kualitasnya dan sekaligus meningkatkan
kualitas pendidik serta profesi pendidik/ tenaga kependidikan meningkatkan layanan
pendidikan dalam konteks pembelajaran dikelas.
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi yang dilakukan oleh pendidik dengan
peserta didik berkaitan dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam
Pembelajaran pendidik memberikan bantuan kepada peserta didik agar dapat
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran
dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1
ayat 20 dinyatakan bahwa pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dalam proses prmbelajaran setiap pendidik selalu berusaha mengkondisikan
Pembelajaran agar mampu mendorong kreativitas siswa secara keseluruhan, membuat
siswa aktif mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan langsung dalam kondisi
menyenangkan sehingga siswa dapat menyampaikan ide dan gagasan. Dalam konteks ini
seorang pendidik menempatkan diri sebagai pendamping, pengarah dan motivator.
Pembelajaran yang baik sudah tentu harus memiliki tujuan pembelajaran yang baik.
Tujuan pembelajaran yang ideal akan berdampak pada perilaku belajar siswa, kemudahan
siswa dalam memahami pelajaran dan kondisi lingkungan menyenanngkan.
3. Literasi Digital
Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam
memanfaatkan media teknologi digital untuk mengkases berbagai sumber pengetahuan
melalui komputer maupun perangkat lainnya. Kecakapan pengguna dalam literasi digital
mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan,

5
membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai
kegunaannya.
Dalam perkembangannya literasi digital merupakan kecakapan yang mencakup
kemauan untuk belajar, berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam melakukan berbagai hal
di dunia digital. Dari penjelasan tersebut tidak mengherankan jika cara meningkatkan
kemampuan digital perlu untuk dipelajari. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi,
informasi dan komunikasi (TIK) diranah akademik maupun profesional, menjadi alasan
kuat mengapa kemampuan literasi digital sangat dibutuhkan.
Selain kemahiran dalam penggunaan teknologi digital ada beberapa tujuan dari
literasi digital yang dilakukan di dunia pendidikan, yaitu kemampuan peserta didik untuk
Berpikir Kritis, menganalisa lebih obyektif dalam menerima berita yang disampaikan,
kemampuan Manfaatkan Media Sosial dalam mengkolaborasi Metode pembelajaran
Memahami Kultur digital sehingga lebih bijak untuk melakukan sesuatu di dunia digital.
Penelitian terbaru yang dilakukan Doug Belshaw seorang peneliti dan pendidik
dari Durham universitas mengemukakan ada delapan elemen dari kerangka kerja literasi
digital yaitu: kognitif, konstruktif, komunikatif, sosial, kritis, kreatif, percaya diri dan
kultural. Selain itu Belshaw menyatakan praktik literasi digital bisa berubah dari waktu
ke waktu. Oleh sebab itu, pembelajaran literasi digital yang sangat fleksibel serta siap
untuk beradaptasi dengan perubahan.

B. Penelitian yang Relevan


Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian, penulis melakukan kajian
terhadap penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan penelitian ini. Diantaranya
sebagai berikut:
1. Jurnal yang ditulis oleh Yuniarti Galuh Purwanti, Endang Sri Maruti, Sri
Budyartati (2022) dengan judul: Penguatan Literasi Digital Siswa Sekolah Dasar
Melalui Penerapan E-Learning. Pada penelitian ini membahas tentang literasi
digital sebagai media pembelajaran dan literasi digital sebagai media komunikasi
guru dan siswa serta dengan penguatan literasi digital melalui pengorganisasian
literasi digital yang dikemukakan oleh Beetham, Littlejohn dan McGill yang
terdiri dari tujuh komponen yaitu literasi informasi, digital scholarsip, learning

6
skills, ICT literacy, career and identy management, communication and
collaboration dan media literacy.
2. Jurnal yang ditulis oleh Nurul Fajriati Fauzi dan Usmeldi (2022) dengan judul
Analisis Kemampuan Literasi Digital Siswa Smk. Dalam penelitian ini membahas
tentang kemampuan literasi digital yang diukur dengan: 1)kemampuan dalam
memanfaatkan internet dan kemampuan dalam menggunakan mesin pencari; (2)
kemampuan seberapa paham tentang cara kerja web browser, (3) kemampuan
tentang latar belakang (sumber dan pembuatan) informasi yang ada di internet dan
kemampuan untuk memahami macam-macam domain; (4) kemampuan untuk
menggunakan berbagai jenis media guna memperoleh kebenaran dari informasi,
mampu untuk meninjau Kembali informasi yang diperoleh dan kemampuan untuk
membaca dan memahami informasi lagi. Dalam penelitian ini lebih difokuskan
pada bagaimana pengalaman siswa dan guru dalam penggunaan media digital
sehingga dapat menambah pemahaman dalam pembelajaran. Sedangkan penilitian
yang akan saya lakukan adalah bagaimana meningkatkan kemampuan yang telah
dimiliki siswa dan guru dalam memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan
literasi digital sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pembelajaran.
3. Jurnal yang ditulis oleh Uswatun Khasanah dan Herina (2019) dengan judul
Membangun Karakter Siswa Melalui Literasi Digital Dalam Menghadapi
Pendidikan Abad 21 (Revolusi Industri 4.0). Dalam penelitian ini membahas
tentang bagaimana pentingnya kemampuan literasi digital siswa SMA agar dapat
mengikuti perkembangan zaman. Kemampuan penggunaan sarana digital menjadi
modal bagi pengembangan literasi digital siswa. Penelitian ini juga membahas
komponen pendukung dalam pelaksanaan literasi digital. Penelitian ini lebih focus
tentang sarana, dan kemampuan dasar siswa dalam pemanfaatn teknologi digital
dalam kegiatan literasi digital, sedangkan penelitian yang akan dilakukan ini
adalah pengembangan dari apa yang telah di miliki sehingga mampu
meningkatkan penguasaan dan kemahiran dalam literasi digital.

7
C. Dasar Pemikiran

Guru Hasil belajar siswa


Menggunakan kurang optimal.
Kondisi
metode Tulis
Awal Siswa kurang aktif
Ringkas dan
Ceramah dalam pembelajaran

Siklus I
Guru Guru Menggunakan
Menggunakan metode Tulis
Tindakan
metode Tulis Ringkas dan Diskusi
Ringkas dan dalam kelompok
Diskusi besar

 Hasil Belajar Siklus II


meningkat
 Siswa aktif dalam Guru
Kondisi pembelajaran Menggunakan
Akhir  Siswa mampu metode Tulis
mengungkapkan Ringkas dan
ide dan gagasan Diskusidalam
tentang materi kelompok
pembelajaran Kecil

Penggunaan metode tulis ringkas dan ceramah pada pembelajaran studi awal
menyebabkan pembelajaran bersifat monoton dan siswa kurang aktif sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa.

8
Perbaikan pembelajaran siklus I guru menggunakan Menggunakan metode Tulis
Ringkas dan Diskusi. Penggunaan Menggunakan metode Tulis Ringkas dan Diskusi dan
penerapan pembelajaran kelompok besar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, namun
peningkatan yang terjadi belum seperti yang diharapkan.
Perbaikan pembelajaran siklus II guru menggunakan Menggunakan metode Tulis
Ringkas dan Diskusi dalam pembelajaran yang berlangsung secara kelompok kecil dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa mampu mengungkapkan ide dan gagasan
tentang materi pembelajaran.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Sasaran dan Lokasi Penelitian


1. Sasaran Penelitian
Sasaran utama dalam penelitian ini adalah pembelajaran literasi digital yang
dilaksanakan di kelas X jurusan teknik mekatronika SMK Leonardo Klaten tahun ajaran
2022/2023.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Leonardo Klaten. Sekolah Menengah
Kejuruan Leonardo Klaten beralamat di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo no 31, Sekar Suli,
Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah kode pos 57401, Telp.(0272)321949.
3. Subjek Penelitan
Subjek Penelitan adalah siswa kelas X jurusan teknik Mekatronika tahun
pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa 36 orang, 15 orang laki- laki dan 21 orang
perempuan.
4. Waktu penelitian
Waktu penelitian atau pengumpulan data dilaksanakan pada 1 Februari 2023 – 30
Maret 2023.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Menurut Arikunto (2010:58), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian
tindakan (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu
perbaikan pembelajaran di kelasnya.
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk
mengatasi masalah pembelajaran yang terjadi pada latar penelitian kelas. PTK sendiri
mempunyai pengertian yaitu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
tertentu melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
2. Prosedur Penelitian.

10
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau cara yang harus dilakukan secara
teratur dan sistematis oleh peneliti untuk mencapai tujuan-tujuan penelitiannya.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk siklus yang berulang yang di
dalamnya terdapat empat tahapan utama yaitu: (a) perencanaan, (b) tindakan, (c)
pengamatan, dan (d) refleksi.
Perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat rencana yang akan
dijadikan acuan dalam melakukan tindakan. Pelaksanaan tindakan adalah aktifitas yang
dilakukan oleh guru berdasarkan pada rancangan atau rencana yang telah disusun.
Pengamatan adalah tindakan yang dilakukan guru untuk mengamati dan mencatat hal-hal
yang diperlukan dan terjadi dalam proses pelaksanaan tindakan berlangsung. Refleksi
adalah proses untuk melihat kembali atau mengulas kembali tentang perubahan yang
terjadi pada proses tindakan yang telah dilakukan. Untuk lebih jelasnya digambarkan
pada gambar berikut ini:
Tindakan
Awal Perencanaan Pelaksanaan tindakan I
tindakan I Menggunakan metode
Merencanakan Tulis Ringkas dan
komponen- Diskusi dalam
Permasalahan komponen pembelajaran literasi
pembelajaran digital

SIKLUS I

Refleksi I Pengamatan dan


Permasalahan baru pengumpulan data I
hasil refleksi I
Perencanaan tindakan I I Pelaksanaan tindakan II
SIKLUS II Merencanakan Menggunakan metode
komponen-komponen Tulis Ringkas dan Diskusi
pembelajaran dalam pembelajaran
literasi digital

Bila permasalahan
tidak terselessaikan Refleksi II Pengamatan dan
pengumpulan data II

Dilanjutkan ke Siklus berikutnya apabila hasil yang


11
diperoleh belum mengalami peningkatan
a. Prosedur Tindakan Pada Siklus I
Prosedur tindakan pada siklus I dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

 Perencanaaan
Tahap perencanaan dalam penelitian ini berupa rencana kegiatan
yang menentukan langkah-langkah untuk memecahkan masalah sebagai
upaya memperbaiki kelemahan dalam proses pembelajaran literasi digital
selama ini. Pada tahap perencanaan ini disiapkan rencana pembelajaran
literasi digital dengan Menggunakan metode Tulis Ringkas dan Diskusi
kelompok besar. Dengan menggunakan rencana Pembelajaran ini
diharapkan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Selain rencana
pembelajaran peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian berupa
lembar observasi dan lembar jurnal untuk memperoleh data, menyiapkan
tema bacaan, menyusun soal pretes dan postes dengan Jawaban singkat
untuk mengetahui tingkat pemahaman anak terhadap tema tang
disampaikan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama disajikan video kegiatan literasi dan
diskusi. Pertemuan kedua siswa diminta untuk mencari bahan materi
sesuai dengan tema, mencatat point-point penting, dan mendiskusikan
dalam kelompok besar (forum kelas).

 Tindakan
Dalam tahap ini dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini secara
garis besar adalah melaksanakan pembelajaran literasi digital dengan
dibantu alat kamera vidio untuk merekam kegiatan pembelajaran.
Pertemuan pertama dalam penelitian ini sebelum proses pembelajaran

12
berlangsung guru mengawali kegiatan pembelajaran sebagai apersepsi,
Setelah kegiatan Tanya jawab seputar literasi digital dan diskusi kelompok
seperti yang telah ditayangkan dalam video pembelajaran. Siswa
melakukan literasi sesuai dengan tema yang ditentukan, hasil rangkuman
kemudian didiskusikan dalam kelompok besar (forum kelas).

 Observasi
Peneliti mengamati langsung selama kegiatan pembelajaran yaitu
observasi tentang keaktifan siswa, proses literasi siswa, dan cara diskusi
yang dilakukan siswa. Di samping mengadakan pengamatan, peneliti juga
menanyakan kesulitan kesulitan yang dialami anak serta tingkat
pemahaman siswa selama proses pembelajaran literasi digital berlangsung.

 Refleksi
Setelah pelaksanaan tindakan, maka data yang di dapat dianalisis.
Berdasarkan analisis tersebut peneliti mencari solusi untuk memecahkan
kesukaran atas masalah yang timbul dengan mengubah strategi
pembelajaran pada siklus I. Desain siklus II menggunakan langkah seperti
pada siklus I yang telah diperbaharui.

b. Prosedur Tindakan Pada Siklus II


Prosedur tindakan pada siklus II dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun tahap perencanaan pada
siklus II didasarkan pada hasil refleksi siklus I

Pada siklus II ini perencanaan dan pelaksanaan mengalami perubahan sesuai


dengan hasil refleksi pada siklus I. Perbedaanya terletak pada metode diskusi yang
dilakukan siswa. Pada siklus II kegiatan diskusi dilaksanakan pada kelompok kecil.
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan
pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung untuk mengetahui sejauh mana efek perubahan keaktifan dan
pemahanman siswa terhadap bahan da tema yang diberikan.

13
Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi tingkat keaktifan siswa dan
tingkat pemahaman siswa sehingga mampu mengungkapkan ide dan gagasan yang
didapat. Selain itu juga bagaimana aktivitas belajar peserta didik.

C. Teknik Pengumpulan Data


1. Teknik Observasi
Metode pengumpulan data dengan cara observasi adalah metode perolehan data
dengan menggunakan mata secara langsung tanpa ada pertolongan alat standart untuk
keperluan tersebut (Marzuki, 2002: 58). Sedang menurut Sukmadinata (2007: 220)
merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiaatan yang sedang berlangsung Agar metode observasi ini
dapat dipergunakan secara efektif maka harus mempunyai kriteria sebagai berikut:

a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.


b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proposisi
umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya.

D. Validasi Data
Validasi data diambil dari kegiatan peneliti pada saat mengajar dikelas dengan memakai
rekaman vidio pada saat proses pembelajaran literasi digital berlangsung di kelas X jurusan
mekatronika SMK Leonardo Klaten. Proses pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali
pertemuan untuk mencapai hasil yang dinginkan peneliti.

E. Teknik Analisis
Analisis data yang digunakan adalah analisis data diskriptif kualitatif. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil observasi tentang proses pembelajaran, hasil
wawancara dan jurnal harian. Data tambahan yang diperoleh dari wawancara tidak terstruktur
dengan siswa dan data dari foto kamera sebagai pertimbangan. Kemudian data diperoleh dan
dianalisis dalam beberapa tahap sebagai berikut :

14
1. Reduksi data.
Reduksi data merupakan proses seleksi, memfokusan, penyederhanaan, dan
abstraksi data yang masih kasar yang diperoleh di lapangan. Reduksi data dilakukan
selama penelitian berlangsung, selama penelitian dilapangan, sampai laporan tersusun.
Reduksi data merupakan bagian dari analisis data dengan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan,
dan mengorganisasi data sehingga kesimpulan final
2. Triangulasi
Triangulasi adalah suatu cara untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan
konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu pengumpulan data
tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Triangulasi pada
penelitian ini dilakukan dengan membandingkan data hasil observasi, data hasil
wawancara dengan guru dan diperkuat dengan data dari jurnal harian, wawancara
tidak terstruktur dengan siswa dan data dari dokumen kamera.
3. Display data
Data hasil reduksi data dan triangulasi kemudian dianalisis dengan analisis
deskriptif. Selanjutnya data hasil analisis disajikan dalam bentuk terstruktur sehingga
data mudah dipahami secara keseluruhan atau pada bagian tertentu. Selain itu data
ditampilkan pula dalam bentuk foto untuk memahami hal-hal yang bersifat subjektif

F. Jadwal Penelitian

N Januari Februari Maret April Mei Juni


Kegiatan
O 2023 2023 2023 2023 2023 2023
1 Pengajuan Judul
2 Konsultasi Proposal
3 Pengumpulan Data
4 Analisis data
5 Laporan penelitian
6 Ujian

15
7 Revisi dan penyelesaian

DAFTAR PUSTAKA

Dinata, K. B. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Digital Mahasiswa. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 19(1),
105-119.

Jumila, J., Paristiowati, M., Zulhipri, Z., & Allanas, E. (2018). Analisis literasi digital (ict) peserta didik
melalui pemanfaatan web kahoot dalam pembelajaran koloid. Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), 8(2),
95-100.

Herawati, H., Lamada, M., & Rahman, E. S. (2019). Analisis kemampuan literasi siswa SMK negeri di kota
Makassar. Doctoral Dissertation, Universitas Negeri Makassar, 35-42.

Lukman, S., & Zanthy, L. S. (2019). Analisis kesalahan siswa smk dalam memecahkan masalah literasi
matematis pada bangun ruang. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 2(3), 101-106.

Murti, D. P., & Winoto, Y. (2018). Hubungan antara kemampuan literasi informasi dengan prestasi
belajar siswa SMAN 1 Cibinong kabupaten Bogor. BIBLIOTIKA: Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi,
2(1), 1-5.

Nurhadiansyah, R., Haetami, M., & Triansyah, A. Kemampuan literasi peserta didik pendidikan jasmani di
smk. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(6), 1-8.

Pratama, W. A., Hartini, S., & Misbah, M. (2019). Analisis Literasi Digital Siswa Melalui Penerapan E-
Learning Berbasis Schoology. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 6(1), 9-13.

Rahayu, T., & Mayasari, T. (2018, May). Profil kemampuan awal literasi digital dalam pembelajaran fisika
siswa smk kota madiun. Quantum: Seminar Nasional Fisika, dan Pendidikan Fisika, 431-43

16

Anda mungkin juga menyukai