SERTA IMPLEMENTASINYA
MAKALAH
Oleh
170534529071
FAKULTAS TEKNIK
MARET 2018
KATA PENGANTAR
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Didin Widyartono selaku dosen
pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan yang telah memberikan arahan
dan bimbingan tentang tata cara menulis makalah yang baik dan benar.
Kurikulum merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi kita, dalam
jenjang pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi menggunakan kurikulum dalam
rencana pembelajarannnya. Kurikulum pada setiap jenjang pendidikan ini tentunya
berbeda-beda karena disesuaikan dengan tingkat pendidikan yang sedang ditempuh
oleh peserta didik.
Kurikulum SMK merupakan kurikulum yang dirancang sedemikian rupa
untuk mencapai dua tujuan umum yaitu dapat menjadi tenaga kerja yang terampil
yang bisa mengisi lowongan pekerjaan sesuai dengan program keahliannya dan
memperoleh bekal yang cukup untuk melajutkan pendidikan ke jenjang yang kebih
tinggi. Oleh karena itu sudah tidak diragukan lagi bahwa lulusan SMK dapat
diperhitungkan dan mampu bersaing dalam Perguruan tinggi maupun dunia kerja.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR. .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI. ........... ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran................................................................................................................ 12
PENDAHULUAN
peserta didik yang kompeten. Sehingga peserta didik yang menempuh pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan layak untuk bersaing di dunia kerja. Untuk itu,
Menengah Kejuruan harus disesuaikan dengan keadaan di Industri dan juga cukup
kejuruan masih belum maksimal. Dapat kita ketahui bahwa teknologi berkembang
dengan pesat, sedangkan perubahan kurikulum itu sendiri membutuhkan waktu yang
cukup lama. () menyatakan bahwa Kurikulum 2013 yang direvisi menjadi Kurikulum
Australia. Dua puluh tahun bukanlah waktu yang sebentar, ketertinggalan Indonesia
tanggap,
terealisasikan dengan baik dan diharapkan rancangan kurikulum harus sesuai dengan
Indonesia ?
1.3 Tujuan
kejuruan
PEMBAHASAN
dimana terdapat interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik untuk
mencapai tujuan dalam waktu yang telah ditentukan. Menurut (Riyanto A.A, 2009:
20) terdapat dua macam kurikulum yaitu kurikulum tertulis dan kurikulum
operasional yang berfokus pada rancangan proses pembelajaran peserta didik. Hal ini
dan terarah.
peserta didik harus terjadi timbal balik. Cara guru membina, memotivasi dan
membimbing peserta didik merupakan awal mula dari proses pelaksanaan kurikulum.
Disamping itu, peserta didik juga harus mampu berpendapat maupun bertanya supaya
deskripsi, waktu yang dibutuhkan untuk penyampaian materi, buku referensi, silabus
yang terdiri dari standart kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok dan
penilaian. Maka pembelajaran dapat dikatakan sebagai kegiatan belajar untuk mata
pelajaran tertentu dalam rangka memberi pengalaman kepada peserta didik supaya
pembelajaran tanpa adanya kurikulum adalah sia-sia. Karena tidak adanya tujuan
yang ingin dicapai didalamnya. Untuk itu, korelasi antara kurikulum dan
pembelajaran harus dijunjung tinggi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
peserta didik itu sendiri menuju perubahan yang dapat membawa dampak baik serta
menilai seberapa besar pengembangan tersebut dapat diterima peserta didik. Hal
dunia saat ini sudah berkembang dengan pesat. untuk itu kurikulum pendidikan,
(Widyarti. 2007) ada 7 tahapan yang harus dilalui yaitu yang pertama adalah tahap
studi kelayakan dan kebutuhan. Tahapan ini merupakan langkah dalam menentukan
sebuah kurikulum. Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah kunjungan industri,
karena dengan adanya kegiatan tersebut kita dapat mengetahui secara pasti teknisi
sudah menganalisa apa saja yang dibutuhkan di Industri maka hal yang dapat kita
lakukan adalah merancang kurikulum agar ilmu yang dipelajari di Sekolah dapat
Apabila kurikulum sudah dirancang untuk pembiasaan pola kerja pada industri maka
hal tersebut harus ditunjang dengan teknologi-teknologi yang terbaru, karena pada
kurikulum dirancang sedemikian rupa maka harus melalui uji coba pelaksanaan agar
kita dapat mengetahui dampak baik maupun buruk dari rancangan kurikulum yang
kita buat.
tersebut dapat diterima oleh peserta didik maupun tenaga pendidik yang ada di
utuh.
dipantau dan dinilai untuk memperbaiki kecacatan yang ada di dalam kurikulum itu
sendiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kurikulum akan memiliki kelemahan-
kelemahan.
kurikulum sudah mendapatkan hasil dari penilaian berbagai pihak maka diperlukan
perbaikan dan penyesuaian guna menciptakan kurikulum yang lebih efisien dan
1. Bentuk sosialisasi yaitu menyebarkan nilai-nilai yang telah ada dan berlaku
maupun peserta didik dapat bekerja sama dengan baik dalam hal
menyampaikan ilmu untuk pendidik dan menerima ilmu untuk peserta didik.
3. Seleksi dan alokasi yaitu memperiapkan calon tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja. Peserta didik harus dibekali dengan ilmu-ilmu yang
semakin berkembang.
4. Asimilasi dan konservasi budaya yaitu memelihara persatuan dan kesatuan
yaitu :
1. Menyiapkan peserta didik yang produktif, mampu bekerja mandiri dan dapat
2. Menyiapkan peserta didik yang dapat memilih kariernya sendiri, ulet dan
3. Membekali pesrta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni supaya
kemudian hari secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
manusi yang produktif yang mampu mengisi lowongan pekerjaan sesuai dengan
dunia usaha maupun industri. Dalam rangka meningkatkan kualitas produksi maka
Untuk mewujudkan tenaga kerja yang terampil yang dapat berkontribusi bagi
dunia kerja diperlukan pembekalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Peserta
didik juga harus belajar beradaptasi dengan lingkungan kerja untuk menunjang hal
tersebut di SMK diadakan PKL atau yang sering disebut Praktik Kerja Lapangan
yang dimana peserta didik belajar menyesuaikan diri dengan keadaan dunia kerja,
Tenaga kerja yang terampil sangat dibutuhkan oleh dunia kerja karena ia
mampu berkontribusi untuk perkembangan dunia usaha atau indutri. Dengan bekal
ilmu yang ia miliki, ia akan mampu menghadapi persaingan global dan bisa
dan Kejuruan (PTK) ada beberapa macam (Sukamto. 1998) menyatakan model yang
pertama adalah Subject-Centered Curriculum dimana ada dua jalur yang ditempuh
peserta didik yaitu jalur akademik dan jalur kejuruan. Kelemahan dari model
kurikulum ini masih terlihat kaku dan tidak cocok untuk peserta didik yang memiliki
beragam potensi dalam dirinya. Kelebihannya ketika ia ingin menuju pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi ia masih dibekali ilmu yang cukup. Sedangkan jika
peserta didik ingin bekerja setelah lulus dari sekolah menengah maka peserta didik
Kedua Kurikulum Inti yaitu rancangan kurikulum dimana mata pelajaran yang
akan ditempuh oleh peserta didik dibagi menjadi 2 yaitu mata pelajaran wajib dan
mata pelajaran yang tidak wajib namun dapat diambil sebagai mata pelajaran efektif.
Pada model kurikulum ini peserta didik diberi kesempatan untuk memilih mata
pelajaran sesuai bakat dan minatnya. Kegiatan pembelajaran akan dikupas secara
kesempatan pada peserta didik untuk tidak mengikuti program kejuruan secara
spesifik.
pembelajaran dimana peserta didik diberi modul yang dapat ia pelajari secara
individual.
Yang terakhir adalah Kurikulum terbuka yaitu proses pembelajaran yang
dapat dipahami peserta didik meskipun dengan cara individual, perbedaan tugas staff
Implementasi kurikulum tidak hanya berada pada tanggung jawab guru, tetapi
juga pemerintah atau lembaga pendidikan, kepala sekolah dan masyarakat pada
uumnya. Namun dalam hal ini guru memang menjadi ujung tombak yang ada di
lapangan yang harus bisa berinteraksi dengan peserta didik supaya pembelajaran yang
dilakukan mampu dipahami oleh peserta didik. Fasilitas pendidikan juga merupakan
komponen yang perlu diperhatikan untuk menunjang kegiatan belajar peserta didik,
karena masih banyak wilayah di Indonesia yang minim dengan fasilitas pendidikan.
Hal ini menyebabkan implementasi kurikulum tidak merata. Yang berdampak pada
secara merata. Kepala sekolah harus mampu memotivasi peserta didik dan
disampaikan bisa menyesuaikan dengan keadaan dunia kerja yang akan membuat
peserta didik tidak canggung dan mampu bekerja sesuai dengan kompetensinya di
dunia kerja. Masyarakat disini juga dapat berkontribusi dengan cara mengajarkan
norma-norma yang telah ada dan berlaku di masyarakat sehingga peserta didik
mampu untuk membedakan bagaimana ia harus bersikap dengan sebaya maupun
PENUTUP
3.1 Simpulan
masing sekolah dipegang oleh kepala sekolah. Dilaksanakan oleh pendidik serta
yang pesat dan persaingan pasar tenaga kerja yang semakin bebas. Untuk itu
dibutuhkan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kompetensi dan keahliannya
untuk dapat menghadapi persaingan yang ada dan dapat mengisi lowongan pekerjaan
yang tersedia.
pendidikan kejuruan yang meliputi pelaku pendidikan, fasilitas, sarana dan prasarana,
3.2 Saran
perkembangan teknologi dunia dan meratakan fasilitas pendidikan yang ada. Guru
atau tenaga pendidik sebagai penyaji materi setidaknya harus mempunyai empat
IAIN Ar-Raniry
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2004). Kurikulum dan GBPP SMK Tahun
Pendidikan Indonesia.
Djohar, A. (2007). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dalam Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan Indonesia