Anda di halaman 1dari 9

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

PELATIHAN UPSKILLING DAN RESKILLING

Disusun oleh : EKA SETYAWATI


Asal Sekolah : SMK N 1 ADIWERNA
Periode RTL : 03 – 07 Juli 2023

i
KATA PENGANTAR

Pada era Industri 4.0 sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan,


teknologi, dan berbagai faktor kehidupan lainnya telah banyak mengubah kondisi
sosial budaya masyarakat, termasuk berbagai perubahan di dunia kerja. Kondisi
sangat dinamis ini, perlu direspon dengan baik oleh para pendidik SMK. Respon
yang baik tersebut diharapkan mampu menghantarkan peserta didik dalam
mengembangkan dirinya, sehingga mereka siap untuk menghadapi dan
menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan yang terjadi. Guru SMK perlu
terus menerus mengupayakan agar kompetensi profesionalnya dapat mengikuti
perkembangan teknologi dan pemanfaatannya di dunia kerja. Dengan demikian,
pendidikan yang dikelolanya akan tetap relevan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Atas rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa laporan magang
industri Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Vokasi melalui Pelatihan Guru dengan materi pelatihan Visual
Welding Inspector yang dilaksanakan pada tanggal 03 sampai dengan 07 Juli2023
di SMK N 1 Kedungwuni Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah telah selesai
dilaksanakan.
Sebagai bentuk pertanggung jawaban peserta maka dilakukaan lah
penyusunan Rencana Tindak Lanjut Program Pelatihan Guru Kejuruan di sekolah.
Kami berharap, kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.

Kedungwuni, 07 Juli 2023

Penyusun,

Eka Setyawati, S.Pd.T.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................. iii
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................................................. 1
B. TUJUAN ......................................................................................................................................................... 2
C. IDENTITAS PESERTA PELATIHAN................................................................................................2
D. SASARAN ...................................................................................................................................................... 2
E. MANFAAT .................................................................................................................................................... 2
F. JADWAL PELAKSANAAN ...................................................................................................................... 2
G. STRATEGI PELAKSANAAN .................................................................................................................. 4
H. PELAKSANAAN TINDAK LANJUT PELATIHAN .......................................................................... 4
I. KENDALA ..................................................................................................................................................... 6
J. KESIMPULAN ............................................................................................................................................. 6
K. SARAN............................................................................................................................................................ 6

iii
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu (penjelasan Pasal 15,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional). Oleh karenanya, Pendidikan Menengah Kejuruan berupaya
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap
kewirausahaan serta pengembangan kepribadian profesional, sehingga peserta
didiknya lebih siap bekerja di dunia usaha dunia industri. Hal tersebut menjadi
tanggung jawab dari gurunya dalam proses belajar mengajar.

Guru atau Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan (Pasal 39 Ayat 2, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Pendidik sebagai
tenaga profesional memiliki peran penting dan strategis dalam proses pembelajaran
pada Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) untuk
mengembangkan potensi peserta didik.

Tugas dan kewajiban guru adalah mengelola pembelajaran dengan baik mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, termasuk melakukan evaluasi agar terorganisasikan
dengan baik. Pengelolaan pembelajaran ini mendorong proses pembelajaran
terlaksana dengan baik sehingga menciptakan pendidikan berkualitas dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Standar Kompetensi Guru mencakup 4 (empat)
kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang
dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Kompetensi keahlian di bidang kejuruan yang
merupakan kompetensi profesional, dibuktikan dengan sertifikat keahlian yang
relevan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pada era Industri 4.0 sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
berbagai faktor kehidupan lainnya telah banyak mengubah kondisi sosial budaya
masyarakat, termasuk berbagai perubahan di dunia kerja. Kondisi sangat dinamis ini,
perlu direspon dengan baik oleh para pendidik SMK. Respon yang baik tersebut
diharapkan mampu menghantarkan peserta didik dalam mengembangkan dirinya,
sehingga mereka siap untuk menghadapi dan menyesuaikan dengan tuntutan
perkembangan yang terjadi.

Guru SMK perlu terus menerus mengupayakan agar kompetensi profesionalnya


dapat mengikuti perkembangan teknologi dan pemanfaatannya di dunia kerja.
Dengan demikian, pendidikan yang dikelolanya akan tetap relevan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mendukung peningkatan dan pemerataan


kompetensi bagi pendidik, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Balai
Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik
Industri, menyelenggarakan Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan Berstandar
Industri (Dunia Kerja).

1
Beberapa isu tentang dampak pelatihan sering kali tidak sesuai dengan tujuan yang
telah dicanangkan. Hal ini karena, sebagian peserta pelatihan setelah kembali ke
sekolah, tidak menerapkan inovasi yang diterima pada saat pelatihan melainkan
kembali seperti sediakala.

Dalam upaya penjaminan mutu bahwa hasil yang diperoleh guru dapat dilaksanakan
dengan baik manakala guru tersebut kembali ke sekolahnya. Untuk itu, diperlukan
langkah awal dalam memberikan jaminan bahwa diklat dapat memberikan dampak
terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Oleh sebab itu, peserta
Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi
melalui Pelatihan yang telah menyelesaikan program, diwajibkan untuk menyusun
dan melaksanakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) atau mengaplikasikan hasil
pelatihan di SMK tempat bertugas sesuai perjanjian/penugasan kerja di SMK.

B. TUJUAN
1. Menyusun Rencana Tindak Lanjut [RTL] yang disesuaikan dengan kondisi di
lapangan [sekolah atau kegiatan pembelajaran di sekolah] tempat peserta
bertugas.
2. Menerapkan hasil pelatihan sesuai kondisi yang ada di masing-masing sekolah
tempat peserta bertugas
3. Memberikan gambaran yang jelas tentang rencana implementasi hasil pelatihan
4. Menetahui apakah hasil pelaksanaan Peningkatan Kualitas dan Kompetensi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi malalui Pelatihan yang dilaksanakan
di BBPPMPV BMTI memperoleh respon positif dari siswa, kolega, dan kepala
sekolah.

C. SASARAN
Sasaran tindak lanjut pelatihan adalah
1. Kepala Sekolah
2. Guru sejawat/kolega di sekolah tempat peserta bertugas

D. MANFAAT
1. Mengetahui kontribusi hasil diklat bagi peningkatan kompetensi guru sejawat
peserta dan kontribusi bagi peningkatan kinerja lembaga tempat peserta
bertugas.
2. Memberikan gambaran objektif tentang implementasi pelatihan di sekolah atau
pengimbasan pelatihan kepada guru sejawat.

E. RENCANA TINDAK LANJUT


Program tindak lanjut disesuaikan dengan kondisi sekolah, minimal 1 semester
sesuai karakteristik dan kebutuhan program.

2
No Nama Tujuan Sasaran/Unsur Cara/Metoda Waktu
Kegiatan yang terlibat dan
Tempat
1 Penyusunan  Memberikan Peserta Audiensi
Laporan informasi tentang Kepala Sekolah kepada KS
pelaksanaan Kepala Tata dan Kepala
kegiatan pelatian Usaha Tata Usaha
yang tela diikuti
sebagai bentuk
pertangungjawaban
 Memberikan
informasi tentan
rencana tindak
lanjut yang akan
dilaksanakan di
sekolah
2 Melaksanakan Mengimbaskan materi Guru In House
Desiminasi/ yang didapatkan pada sejawat/kolega Training
Pengimbasan saat pelatian (IHT)
hasil
pelatihan
3 Menyusun Melakukan Guru Workshop
Modul atau pengimbasan kepada sejawat/kolega atau FGD
Bahan Ajar siswa melalui modul yang mengikuti
yang disesuaikan IHT
dengan hasil pelatian
4 Mencari Menjalin kemitraan industri Berkunjung
industri dengan industri yang ke industri
pasangan sesuai
5 Membuat Meningkatkan peserta Karya Tulis
karya tulis kemampuan menulis Ilmiah
ilmiah dan melakukan
penelitian
6 dst

3
F. STRATEGI PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT

• Menyusun laporan
PELAKSANAAN • menyusun laporan
• Menyusun RTL • mendokumentasikan bukti
• Audiensi dengan KS dan Kepala TU pelaksanaan RTL
• IHT
• Menyusun Jadwal Pelaksanaan • ..................................
• Workshop/FGD
• Menyusun Modul
• Mencari industri mitra
• Menyusun Karya Tulis Ilmiah
• mengevaluasi hasil atau setiap
kegiatan yan dilaksanakan

PERSIAPAN PELAPORAN

G. PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT PELATIHAN


Pelaksanaan tindak lanjut pelatihan, diyakini akan sangat mendukung keberhasilan
pengembangan program diklat di BBPPMPV BMTI pada masa mendatang. Di bawah
ini merupakan pelaksanaan tindak lanjut pelatihan di sekolah tempat peserta
bertugas.

4
Sasaran
Tanggal dan
Nama Deskripsi Materi Kegiatan Guru
No. Tempat Ket.
Kegiatan Kegiatan KS TU Sejawat Siswa
Pelaksanaan
/ Kolega
1 Implementasi Menerapkan apa 20 - Informasi
progam yangdidapat November berkaitan
pelatihan Guru selama mengikuti 2023 dengan
Materi Pelatihan pelatihan Guru Augmented
Visual Welding Materi Pelatihan reality
Inspector Visual Welding - Materi
Inspector dalam pengelasan
pembelajaran GMAW
- Implementasi
Kurikulum
Merdeka V
- Company Profile
danBussiness
Oriented
- Manejemen
produk
- Perkembangan
teknologi di
Bidang
pengelasan
2 Desiminasi Memaparkan 8 Maret 2023 - Informasi
progam Informasi yang berkaitan
pelatihan Guru didapat selama dengan
Materi Pelatihan mengikuti Augmented
Visual Welding pelatihan Guru reality
Inspector Materi - Materi
Pelatihan pengelasan
Visual Welding GMAW
Inspector - Implementasi
kepada rekan Kurikulum V
guru sejawat Merdeka
- Company Profile
danBussiness
Oriented
- Manejemen
produk
- Perkembangan
teknologi di
Bidang
pengelasan

5
H. KENDALA
Kendala yang terjadi selama pelaksanaan RTL di sekolah tempat peserta bertugas!
1. Menyesuaikan dengan kegiatan dan jadwal guru sejawat pada saat desiminasi
2. Mengadaptasikan Informasi dan metode yang didapat selama pelatihan kedalam
pembelajaran
3. Teknologi yang ada disekolah belom bisa mengakomodir teknology terbaru
terbarukan berkaitan dengan Augmented Reality
I. KESIMPULAN
Informasi yang didapat selama mengikuti Pelatihan Guru Materi Pelatihan
Visual Welding Inspector BBPPMVP dapat menambah pemahaman dan membuka
mindset guru/rekan sejawat tentang teknology terbarukan dibidang pengelasan dan
memberikan dampak yang positif kjetika di implementasikan kedalam pembelajaran

J. SARAN
Perlu adanya Folow up terhadap kegiatan ini, dan diharapkan Pelatihan Guru
Materi Pelatihan Visual Welding Inspector BBPPMVP dilakukan secara berkelanjutan
untuk meningkatkan skill dan pemahaman guru sehingga bisa di Implementasikan
disekolah asal.

LAMPIRAN
1. Dokumen Rencana Tindak Lanjut Pelatihan
2. Jadwal Pelaksanaan
3. Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai