net/publication/328654079
CITATIONS READS
0 1,601
1 author:
Sapitri Januariyansah
Universitas Negeri Yogyakarta
10 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Sapitri Januariyansah on 01 November 2018.
Disusun oleh:
Sapitri Januariyansah 16702251001
sapitrijanuariyansah@gmail.com/sapitri0520pasca2016@student.uny.ac.id
PROGRAM PASCASARJANA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan
rahmatnya berupa nikmat kesehatan dan kemampuan dalam berpikir sehingga kami
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, khususnya
pada Dr. Moch Bruri triyono, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
i
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
perkembangan zaman yang begitu pesat. Namun, pengemabangan kurikulum
tidak begitu dipahami oleh seluruh guru.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah pada makalah ini adalah untuk:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum.
2. Memberi gambaran pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan yang
sederhana dan relevan dengan perkembangan zaman.
C. Manfaat Penulisan
1. Sebagai penerapan dari ilmu yang telah dipelajari.
2. Sebagai penambah wawasan bagi pembaca tentang langkah-langkah
pengembangan kurikulum SMK.
3. Sebagai pedoman bagi pengembang kurikulum pendidikan kejuruan.
2
BAB II. PEMBAHASAN
3
Industri 4.0 merupakan perpadun dari berbagai teknologi yang sangat
berkembang pada saat ini. Terdapat sembilang teknologi yang menjadi pilar
penompang bagi sistem industri 4.0 yaitu: a) Teknologi Internet of things; b)
Teknologi Cybersecurity; c) Teknologi Cloud; d) Teknologi Additive
Manufacturing; e) Teknologi Augmented Reality; f) Teknologi Big Data &
Analytic; g ) Teknologi Autonomous Robots; h) Teknologi Simulation; dan i)
Teknologi Integrasi Sistem.
4
c. Cloud
Teknologi ini merupakan salah satu teknologi yang memanfaatkan internet
sebagai dasar kerjanya. Cloud memberikan layanan bagi penggunanya
baik secara pribadi maupun lembaga untuk dapt menyimpan dan
mengelolah data baik melalui link pribadi atau perusahaan yang dapat
dilakukan dari mana saja dan kapan saja. Cloud memiliki kemampuan
penyimpanan yang tak terbatas yang menjadikan penggunanya dapat
mengelolah data dan informasi dalam julah besar. Proses komputasi dari
cloud dapat berupa jaringan komputer, server, penyimpanan data, aplikasi,
dan layanan.Industry 4.0 memerlukan lalu-lintas data dan informasi dalam
jumlah besar, aman, dan handal. Hal ini menjadikan cloud sebagai pilihan
utama. Di sisi lain teknologi cloud selalu ditingkatkan baik dari sisi
kecepatan, keamanan, dan kehandalan sehingga menimbulkan
peningkatan penggunanya untuk menyimpan dan mengelola data dari
proses produksi (mesin, sensor, dan produk).
d. Additive Manufacturing
Teknologi ini merupakan teknologi yang berfungsi untuk membangun
sebuah objek tiga dimensi secara berlapis. Teknologi additive
manufacturing ini dapat membentuk objek 3D secara detail dan rumit
yang bahkan tidak mampu dikerjakan mesin konvensional. Proses
pembentukan terjadi dengan bantuan software desain 3D. teknologi ini
memberikan kemudahan dengan dapat memproduksi produk dari tempat
yang jauh yaitu dengan mengunduh file desain 3D dari cloud yang
kemudian dicetak dengan print 3D. Jika print 3D terhubung dengan
internet, maka proses produksi dapat dilakukan dimana saja.
e. Augmented Reality
Augmented Reality (AR) merupakan sebuah teknologi yang
menggabungkan citra bentukan komputer dengan dunia nyata di
5
sekitarnya yang biasanya dilakukan dengan bantua alat pandang yang
dipasangkan pada mata (virtual google). Teknologi ini masih dalam proses
pengembangan ke tahap sempurnya. Jika teknologi ini telah berhasi, di
dunia industri akan mengalami perubahan yang besar. Perubahan tersebut
terjadi pada pegawai dimana pegawai dapat langsung mengetahui
langkah-langka yang harus dikerjakan melalui teknologi AR ini secara
real-time. Teknologi ini nantianya akan menjadi pengganti dari buku
manual pada mesin. Teknologi ini juga banyak digunakan di dunia
pendidikan sebagai media pembelajaran. Beberapa perusahaan otomotif
juga mengembangkan teknologi ini untuk proses reparasi produk-
produknya.
f. Big data dan analytic
Teknologi big data dan analytic adalah teknologi yang berkaitan dengan
proses analisa terhadapat sejumlah data yang sangat besar. Teknologi ini
baru digunakan pada industri manufaktur. Hal ini terjadi karena kebutuhan
akan analisis data yang sangat banyak muncul ketika prores produksi
membutuhkan informasi yang sangat banyak dari proses mesin dan
produk yang dibuat. Sehingga konsep smart factory tidak akan terlaksana
tanpa adanya kemampuan olah data dalam jumlah yang besar. Namun,
pengelohan data yang besar membutuhkan waktu yang banyak dan tingkat
kesalahan yang tinggi. Hal ini menjadi penting untuk dipecahkan oleh
para ahli.
g. Autonomous Robot
Pada dunia industri, robot telah diperkenalkan sejak dahulu. Penggunaan
tenaga kerja robot dikarenakan dapat melakukan tugas yang kompleks.
Sistem robot juga memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih otonom,
fleksibel, dan mampu bekerjasama. Produksi yang dilakukan oleh robot
cenrung membutuhkan biaya yang lebih murah dibandingkan lainnya.
Robot dapat bekerjasama dengan baik dan menjadikan robot dapat saling
6
berkomunikasi secara otomatis. Hal ini menjadikan kerja mereka dapat
sesuai satu sama lain.
h. Simulation
Simulation atau simulasi merupakan teknologi yang mampu
menampilkan dan menirukan berbagai sifat dari sebuah produk atau proses
ke dalam layar komputer. Pada masa depan simulasi akan menggunakan
data real-time dari lantai produksi yang kemudian ditampilkan secara
virtual. Simulasi juga akan menampilkan posisi mesin dan operator yang
nantinya sangat membentu di dunia industri.
i. System Integration
System integration atau integrasi sistem diartikan sebagai integrasis sistem
IT perusahaan manufaktur. Integrasi sistem ini sangat membantu dari
tumbuhnya industri. Integrasi yang terjadi adalah pada departemen
pemasaran dan penjualan, perencanaan produksi dan produk, produksi,
inventori dan pelayanan. Jika itu semua dapat berjalan secara integrasi
maka hasil dari produksi juga akan baik. Penggunaan teknologi ini
menjadi hal yang sangat diminati oleh perusahaan.
7
Melalui daya saing yang meningkat tentu hal ini menjadi cara bagi pemerintah
untuk bisa memberi cara mendapat pekerjaan pada bangsanya. Daya saing yang
terjadi tidak hanya secara nasional, akan tetapi telah terjadi secara global. Melihat
hal ini tentu SMK sebagai salah satu wadah pendidikan yang membentuk dan
mebekali kompetensi siswa agar siap terjun di dunia kerja serta sanggup bersaing
secara global. Inpres ini dibentuk mengacu pada empat tantangan yang dihadapi
SMK atau pendidikan kejuruan. Pertama Industri mengalami revolusi keempat
yang bertumpuh pada cyber physical system sehingga berdampak pada cara
manusia berkehidupan, bekerja, dan berkomunikasi. Pada revolusi industri 4.0 ini
juga memiliki isu bahwa robot nantinya akan mengambil ahli pekerjaan manusia.
Kedua berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak tahun 2015 akhir.
Oleh karena itu Indonesia akan bersaing tidak hanya secara nasional tetapi harus
bersaing secara regional. Berlakunya MEA memiliki dua dampak tersendiri bagi
Indonesia yaitu dapat sebagai peluang dan juga dapat sebagai ancaman.
Dipandang sebagai peluang bila pemerintah dapat mempersiapkan kompetensi
kerja bagi lulusan agar dapat kompetitif dalam MEA, akan tetapi bila persiapan
tidak matang maka hal ini dapat menjadi ancama tersendiri salah satunya dengan
besarnya tenaga kerja asing yang hadir di Indonesia. Ketiga kebutuhan Indonesia
dalam melahirkan generasi emas 2045 yang berdasarkan dari pemanfaatan bonus
demografi. Keempat hadirnya generasi millenial di Indonesia. Generasi millenial
merupakan generasi yang cerdas, pembelajaran cepat, dan pengguna aktif sosial
media, mendambakan flesibelitas dan kebebasan untuk bekerja di mana saja,
kapan saja, dan dengan siapa saja. Berdasarkan hal tersebut Inpres muncul
sebagai gerak cepat presiden guna mempersiapkan sumber daya yang dapat
bersaing.
8
membuat peta jalan pengembangan SMK; 2) menyempurnakan dan
menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi yang sesuai dengan ke
butuhan pengguna lulusan (link and match); 3) meningkatkan jumlah dan
kompetensi bagi pendidik dan tenaga kerja pendidikan; 4) meningkatkan kerja
sama dengan Kementrian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DUDI); 5) meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan
akreditasi SMK; dan 6) membentuk kelompok kerja pengembangan SMK.
3. Kurikulum 2013
9
pengetahuan dan keterampilan; 2) memberikan pengalaman belajar sehingga
dapat sesuai antara teori yang dipelajari dengan keadaan di masyarakat sebagai
sumber belajar; 3) pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan agar
dapat diterapkan dalam situasi apapun; 4) memberikan banyak waktu untuk
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5) kompetensi inti sebagai
pokok yang diuraikan dalam kompetensi dasar; dan 6) kompetensi dasar
dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarMata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
10
Perngembangan kurikulum tidak lepas dari pengebangan dari
komponen-komponen kurikulum. Menurut Hamalik (2001: 23-30) komponen-
komponen kurikulum meliputi komponen:
a. Tujuan
Komponen tujuan mengarah pada hasil dari pendidikan yang
diklasifikasikan menjadi empat macam. Pertama Tujuan Pendidikan
Nasional yaitu tujuan umum yang merupakan pedoman dari pelaksanaan
pendidikan. Kedua Tujuan Institusional adalah tujuan yang dibuat untuk
dicapai oleh suatu lembaga. Ketiga Tujuan Kulikuler adalah tujuan yang
harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. Keempat
Tujuan Instruksional yang berupa kemampuan yang harus dimiliki oleh
siswa setelah belajar.
b. Materi Kurikulum
Materi kurikulum dapat diartikan komponen isi atau materi pembelajaran.
Materi tersebut merupakan bahan yang akan diajarkan kesiswa sebagai
bentuk pengalaman belajar yang harus dimiliki dan dikuasai oleh siswa.
Komponen isi berupa pengetahuan dan aktivitas yang tujuan akhirnya
untuk mencapai tujuan pendidikan.
c. Metode/Strategi
Metode ini adalah bagian yang sangat penting sebab berhubung dengan
implementasi kurikulum.
d. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masingmasing
memiliki ciri-cirinya sendiri, misalnya: mata pelajaran terpisahpisah,
berkorelasi, bidang studi, program yang berpusat pada anak.
e. Evaluasi
Tujuan evaluasi yang komprehensif dapat ditinjau dari tiga dimensi, yakni
diemnsi I (formatif-sumatif), dimensi II (proses-produk) dan dimensi III (
11
operasi keseluruhan proses kurikulum atau hasil belajar siswa). Dengan
adanya tiga dimensi itu, maka dapat diga,mbarkan sebagai kubus.
12
Salah satu bentuk yang sering dilakukan adalah work based learning
melalui program praktik kerja industri.
a. Model Nicholls
b. Model Finch
13
perencanaan, konten, dan implementasi. Kurikulum kejuruan dapat
dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
c. Model Gwen
14
Gwen pada pelaksanaanya mencapai tahap evaluasi. Berikut bagan alur
dari model pengembangan kurikulum oleh Gwen.
Gambar 04. Bagan Pengembangan Kurikulum Model Gwen (sumber: Gwen, 1996)
15
industri kreatif. Pada penjabaran sebelumnya RI 4.0 didukung dengan
beberapa teknologi baru yang semuanya menghubungkan jutaan manusia
dan mesin melalui internet. Berlakunnya RI 4.0 tentu memnjadikan
banyak perubahan lain pada sisi pekerja yaitu sifat pekerjaan, kemampuan
adaptasi, kecepatan untuk berubah. Oleh karena itu, para pekerja perlu
untuk melihat bagaimana kemampuan yang telah mereka punyai dan
dihubungkan dengan keterampilan yang dibutuhkan di RI 4.0 ini.
Keterampilan-keterampilan seperti apa yang diperlukan untuk memasuki
RI 4.0.
16
Para ahli telah banyak membahas jenis keterampilan yang
dibutuhkan untuk dapat bersaing di era RI 4.0. Menurut Bruri (2017)
keteraampilan yang dibutuhkan di tahun 2020 yaitu tahun yang telah
diberlakukan RI 4.0 antara lain kemampuan kognitif, keterampilan sistem,
keterampilan mengatasi masalah kompleks, keterampilan konten,
keterampilan proses, keterampilan sosial, keterampilan manajemen
sumber daya, keterampilan teknik, keterampilan fisik. Keterampilan lain
menurut kajian Wilfried (2016: 35) bahwa terdapat 4 kualifikasi dan
keterampilan penting yang harus dimiliki untuk Industri 4.0 yaitu: 1)
Pengetahuan tentang ICT yang berisikan pengetahuan Teknologi
Informasi (TI) dasar, kemampuan menggunakan dan berinteraksi dengan
komputer serta mesin cerdas seperti robot, memahami komunikasi mesin
ke mesin, keamanan TI dan perlindungan data; 2) Mampu bekerja dengan
data yang berisikan mampu mengelolah dan menganalisa data dan
infomasi yang didapat dari mesin, memahami output data visual dan
membuat keputusan, dan pengetahuan statistik dasar; 3) Teknis tahu-
bagaimana yang berisikan pengetahuan interdisipliner dan pengetahuan
umum tentang teknologi, pengetahuan khusus tentang aktivitas dan proses
manufaktur di tempat kerja, dan teknik tahu-bagaimana tentang mesin
untuk melakukan kegiatan terkait perawatan; dan 4) Keterampilan pribadi
yaang berisikan kemampuan beradaptasi dan kemampuan untuk berubah,
pengambilan keputusan, bekerja sama dalam tim, keterampilan
berkomunikasi, dan mengubah pola pikir untuk pembelajaran sepanjang
hayat.
17
Gambar 05. kualifikasi dan Keterampilan Penting yang Harus
Dimiliki untuk Industri 4.0 (sumber: Wilfried, 2016)
18
b. Model Pengembangan Kurikulum Kejuruan
Model pengembangan ini merupakan perpaduan dari ketiga model
sebelumnya. Perpaduan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal
sehingga mendapatkan langkah-langkah yang sesuai untuk pengembangan
kurikulum. Berikut langkah-langkah pengemabangan kurikulum kejuruan:
1) Tahap Perencanaan
a) Needs Assesment (Analisis Kebutuhan)
19
menggunakan alat-alat kerja apa, dan apa pengetahuan, keterampilan
dan sikap mental yang harus dimiliki seseorang untuk mengerjakan
suatu pekerjaan. Namun, analisis kebutuhan seperti ini membutuhkan
langkah yang banyak dan keseriusan dari yang dianalisa. Proses
analisis kebutuhan memiliki cara yang sangat beragam tergantung
kebutuhan. Terdapat beberpa cara yang bisa dilakukan untuk
melakukan analis kebutuhan yaitu dengan metode Observasi, Angket,
Wawancara, Fokus Grub Diskusi (FGD), Dokumentasi, dan Teknologi
Internet dengan batuan Software. Pemilihan dilakukan berdasarkan
kebutuhan. Tidak semua metode harus dilakukan untuk mendapatkan
hasil yang baik. Pemilihan metode yang tepat disesuaikan dengan
kebutuhan dan keadaan yang memungkinkan. Kombinasi antar metode
juga dapat dilakukan untuk menghasilkan data yang kuat (Noe. 2010:
108).
b) Penentuan Tujuan
20
2) Tahap Desain Konten dan Metode
a) Konten
21
berpengalaman menjadi fasilitator DACUM. Dengan teknik curah
pendapat para pekerja ahli dalam grup akan diminta untuk
mendeskripsikan “Apa yang Saudara lakukan untuk menjadi sukses
dalam posisi Saudara? Fasilitator mengarahkan anggota kelompok
untuk dapat secara konsesus menjawab pertanyaan tersebut.
Pertanyaan dan jawaban diarahkan sehingga mengarah pada satu
deskripsi profil yang memuat kewajiban-kewajiban (duties) untuk satu
bidang keahlian. Selanjutnya setiap kewajiban dirinci lagi ke sejumlah
tugas (tasks). Kelebihan pendekatan DACUM ini dapat diselesaikan
dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang relatif murah
.Adapun kelemahannya, pendekatan ini efektif dan efisien hanya untuk
penentuan isi kurikulum dari satu bidang keahlian saja. Untuk konteks
sekolah kejuruan yang terdiri dari banyak program studi dan bidang
keahlian akan memakan waktu lama dan juga biaya yang tinggi.
DACUM akan cocok untuk kurikulum dari suatu pelatihan dengan
cakupan bidang keahlian yang spesifik.
Kedua Pendekatan Analisis Tugas (task analysis) merupakan
pendekatan yang banyak dipakai untuk menentuka isi kurikulum
sekolah kejuruan, terutama di negara-negara yang sudah maju
(Sukamto, 1988). Hal itu didorong oleh banyaknya penelitian, buku
tantang analisis tugas , bahkan di Amerika sudah dihasilkan
Dictionary of Occupation (DoO). Dari sumber-sumber tersebut
selanjutnya dibuat kajian secara sistematis aspek-aspek perilaku dari
persyaratan kerja tertentu yang dijabarkan langsung dari deskripsi
pekekrjaan dan deskripsi tugas. Pendekatan ini dilakukan dengan
memerinci satu bidang bidang keahlian atau pekerjaan kedalam
kewajiban-kewajiban (duties), tugas-tugas (task), kegiatan-kegiatan,
operasi-operasi, dan tahapan tahapan.
22
Dalam melakukan analisis tugas perlu diperhatikan langkah-langkah
menurut Finch and Crunkilton (1999, 148-152) sebagai berikut.
Melakukan kajian literature dan informasi yang relevan
Mengembangkan inventori pekerjaan atau jabatan
Memilih model pekerja yang berkinerja baik sebagai sumber data
Melaksanakan survey analiais tugas di lapangan
Menganalisis hasil survei untuk dijabarkan menjadi kurikulum dan
kegiatan belajar di sekolah.
Pada pelaksanaanya, langkah awal yang perlu dilaksanakan dalam
analisis tugas adalah menetukan jabatan-jabatan yang akan dianalisa.
Pemilihan dapat melalui orang ahli yang berpengalaman di DUDI
yang kemudian hasilnya sebagai acuan untuk perumusan isi
kurikulum.
b) Metode
Materi yang baik tidak akan bisa mencapai tujuan jika metode
pembelajaran yang digunakan tidak tepat. Penyesuaian metode yang
digunakan menjadi kekuatan tersendiri dalam ketercapaian tujuan
pendidikan. Jika kurikulum yang dikembangkan merupakan kurikulum
kejuruan, maka metode yang tepat yang diajarkan adalah metode yang
sesuai dengan tuntutan kompetensi. Isi dari metode berupa model,
strategi, dan pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran yang tepat
untuk digunakan pada pendidikan kejuruan adalah model
pembelajaran Work Based Learning (WBL). Pada model ini, siswa
dihadapkan pada pembelajaran yang berbasi dunia kerja. Namun,
model ini mebutuhkan biaya yang cukup besar. Terdapa model lain
yang dianggap tepat untuk keterbatasan biaya pendidikan yaitu model
Project Based Learning (PBL). Model PBL mengharuskan siswa
membuat suatu produk jadi sebagai hasil dari pembelajaran.
23
3) Tahap Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan dari kurikulum tersebut. Pada
bagian ini, hasil dari analisis konten dan motode melalui berbagai
pertimbangan di kembangkan. Hasilnya adalah penentuan materi ajar dan
strategi penyampaian bahan ajar. Di samping itu kurikulum juga harus
dikaji secara pertahap.
4) Tahap Evaluasi
24
PERENCANAAN
1. Needs Assesment
(Analisis
Kebutuhan)
2. Penentuan
Tujuan
KONTEN DAN
METODE
1. DACUM
2. Task Analysis
IMPLEMENTASI
1. Bahan ajar
2. Metode/strategi
penyampaian
bahan ajar
EVALUATION
Evaluasi Formatif
dan Surmatif
25
KURIKULUM KEJURUAN
A. PERENCANAAN
1. Analisis Kebutuhan
SKOR JUMLAH
No INDIKATOR YANG DIAMATI
Ya Tidak
I. Aspek Pengetahuan
1 Para peserta mengetahui fungsi dari menu bar Corel Draw
2 Para peserta mengetahui teknik desain hiasan naturalis
3 Para peserta mengetahui teknik desain hiasan geometris
4 Para peserta mengetahui teknik desain hiasan dekoratif
5 Para peserta mengetahui teknik desain hiasan inovatif
6 Para peserta mengetahui fungsi dari semua desain hias
II. Aspek Keterampilan
7 Para peserta dapat cara mengaplikasikan CorelDraw
8 Para peserta dapat mendesai hiasan naturalis dengan CorelDraw secara benar
9 Para peserta dapat mendesai hiasan geometris dengan CorelDraw secara benar
10 Para peserta dapat mendesai hiasan dekoratif dengan CorelDraw secara benar
11 Para peserta dapat mendesai hiasan inovatif dengan CorelDraw secara benar
12 Para peserta dapat mendesai hiasan secara runtut dengan CorelDraw
Total
26
ANGKET PELATIHAN TATA BUSANA
Isilah angket berikut dengan sebenar-benarnya. Agket ini bukan sebagai bahan
penilaian, tetapi sebagai acuan menu pelatihan yang akan dilaksanakan, sehingga
kesungguh-sungguhan peserta dalam mengisi sangat penting.
SP : Sangat Penting
P : Penting
TP : Tidak Penting
STP : Sangat Tidak Penting
Nama: ___________________ No. Peserta: ___________ Tanggal: ________
JAWABAN
NO PERTANYAAN
SP P TP STP
1 Dapat menjelaskan dan membuat desain hiasan naturalis
2 Dapat menjelaskan dan membuat desain hiasan geometris
3 Dapat menjelaskan dan membuat desain hiasan geometris
4 Dapat menjelaskan dan membuat desain hiasan inovatif
5 Dapat menggunakan CorelDraw
6 Dapat membuat semua desain hiasan dengan CorelDraw
7 Dapat membuat desain hiasan dengan CorelDraw dengan cepat
8 Dapat menjelaskan sebagian besar fungsi dari menu CorelDraw
Kometar:
2. Tujuan Kurikulum
27
B. KONTEN DAN METODE
Hasil dari analisis ini akan menjadi acuan untuk membuat kompetensi yang akan
dicapai berikut dengan silabusnya.
C. IMPLEMENTASI
D. EVALUASI
28
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
29
REFRENSI
Aulbur, Wilfried., CJ, Arvind., Bigghe, Rishi. (2016). WHITEPAPER: Skill
Development for Industry 4.0. BRICS Skill Development Working Group
Finch Curtis.R and Crunkilton. (1984) . Curriculum Development In Vocational And
Technical Education : Planning, Content, and Implementation. Sidney. Allyn
and Bacon Inc
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosadakarya.
Noe, Raymond A. 2002. Employee Training and Development. New York: McGraw-
Hill Companies.
Presiden Republik Indonesia. (2016). Instruksi Presiden Nomor 9, Tahun 2016,
tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan
Presiden Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 70, Tahun 2013, tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan
Presiden Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor
20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Dengan Rahmat Tuhan
Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia
Sadiyoko, Ali. (2017). Industry 4.0: Ancaman, Tantangan atau Kesempatan?. Oratio
Dies pada: Dies Natalis XXIV Fakultas Teknologi Industri Universitas
Katolik Parahyangan.
Sawi, Gwen El. (1996). Curriculum Development Guide: Population Education for
Non-Formal Education Programs of Out-of-School Rural Youth. Rome:
Food and Agriculture Organization of The United Nations
Triyono, Moch Bruri. (2017). Tantangan Revolusi Industri Ke 4 (I4.0) Bagi
Pendidikan Vokasi. Denpasar-Bali: Seminar Nasional Vokasi dan
Teknologi (SEMNASVOKTEK)
30