Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

DOSEN PENGAMPU : THAMRIN, DRS., M.Si., Dr


MATA KULIAH : TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS EKONOMI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7


1) Nama : Anisah pasaribu
Nim : 7211143006
2) Nama:Geby Karisma Br Ginting
Nim: :7212443013
3).Nama: Virly Amaliya Putri Simbolon
Nim: 7213343002
4).Nama: Sulaiman Falah siregar
NIM: 7213143010
5).Tetty Hotmauli Silaban
NIM : 7213143021
JURUSAN PENDIDIKAN BISNIS A
FAKULTAS EKONOMI
FEBRUARI 2022

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah kami ini, Kami menyadari bahwa dalam
proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta
intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan
terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang membantu kami
dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada Bapak Thamrin, DRS., M.Si, Dr yang
merupakan dosen pengampu mata kuliah telah kurikulum dan buku teks ekonomi yang telah
membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, dengan selesainya
makalah ini kami berharap agar makalah ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah
melaksanakan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini bermanfaat, terima kasih.

Medan, 21 Februari 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Pendahuluan..................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
A.    Definisi......................................................................................................................................2
B. Landasan Pengembangan..............................................................................................................2
Landasan Filosofis/Ideologis.........................................................................................................2
Landasan Sosial.............................................................................................................................3
Landasan IPTEKS.........................................................................................................................4
Landasan psikologis......................................................................................................................4
Landasan Empiris..........................................................................................................................4
LandasanYuridis............................................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................................................6
KESIMPULAN.....................................................................................................................................6
SARAN................................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Kemajuan suatu negara salah satunya ditentukan oleh pendidikan bangsanya. Dibalik
pendidikan yang berkualitas ada kurikulum yang berperan penting di dalamnya.
Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan merupakan komponen
sekaligus penyangga sistem pendidikan. Kurikulum ikut berkembang menyesuaikan
dengan kebutuhan pendidikan masa kini. Agar kurikulum berjalan sesuai harapan,
kurikulum harus memiliki landasan yang kuat. Hal ini dimaksudkan agar saat
mengembangkan kurikulum, acuan dasar sudah dimiliki sehingga kurikulum dapat
diarahkan dengan lebih baik. Perkembangan kurikulum beberapa tahun terakhir ini
menjadi sorotan utama dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, penulisan topik
mengenai landasan pengembangan kurikulum ini dirasa perlu untuk sedikit banyaknya
memaparkan tentang kurikulum dan landasan yang mendasarinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan landasan pengembangan kurikulum?
2. Apa saja substansi atau komponen dari landasan pengembangan kurikulum?

C. Tujuan Masalah
1. Pengertian landasan pengembangan kurikulum;
2. Substansi atau komponen dalam landasan pengembangan kurikulum; dan
Hasil penulisan ini memiliki beberapa manfaat praktis, yaitu sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui pengertian landasan pengembangan kurikulum;
2. Dapat mengetahui substansi atau komponen dalam landasan pengembangan
kurikulum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup:
perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal dalam
membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil
tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang nantinya akan digunakan oleh guru dan
peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum
berusaha untuk mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional di
lapangan. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan sebuah kurikulum
untuk menentukan seberapa besar hasilhasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-
program yang telah direncanakan, dan juga hasil-hasil dari kurikulum itu sendiri. Dalam
pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait secara langsung dengan
dunia pendidikan saja, tapi juga didalamnya melibatkan banyak pihak, seperti : politikus,
pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa
berkepentingan dengan pendidikan.
Adapun menurut Nana Syaodih Sukmadinata menyebutkan “Pengembangan kurikulum
merupakan perencana, pelaksana, penilai dan pengembang kurikulum sebenarnya. Suatu
kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi pengembang
kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan
masyarakat”
B. Landasan Pengembangan
Mengingat bahwa kurikulum memiliki fungsi yang sama dengan fungsi pendidikan, dan
dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, maka kurikulum itu harus
memiliki landasan yang kokoh sehingga dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Setiap
negara atau pemerintah pastinya memiliki landasan kurikulum yang berbeda, terutama dalam
landasan ideologis dan landasan hukum. Lantas, bagaimanakah landasan kurikulum di
Indonesia? Secara teoritik landasan kurikulum di Indonesia memiliki kemiripan dengan
landasan kurikulum negara-negara lainnya. Namun secara praktiknya
Aspek Landasan-landasan kurikulum Secara umum ada beberapa landasan kurikulum, yakni :
Landasan Filosofis/Ideologis

2
Semua aspek yang terkait dengan pengelolaan program pendidikan, seperti halnya Sumber
Daya Manusia (SDM) yang ikut terlibat, rumusan tujuan pendidikan, isi pendidikan, proses
pelaksanaan dan bagaimana cara untuk mengetahui hasil yang dicapai dari sebuah program
pendidikan, semuanya harus didasarkan pada hasil berpikir secara sistematis, logis dan juga
mendalam. Pemikiran tersebut dalam filsafat disebut juga sebagai pemikiran radikal (radic),
yaitu hasil berpikir secara mendalam sampai keakar-akarnya. Filsafat membahas segala
permasalahan manusia, termasuk pendidikan, yang juga disebut sebagai filsafat pendidikan.
Filsafat memberikan arah dan juga metodologi terhadap praktik-praktik pendidikan,
sedangkan praktik-praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan filosofis.
Keduanya sangat berkaitan erat. Hal inilah yang kemudian menyebabkan landasan filosofis
menjadi landasan penting dalam pengembangan sebuah kurikulum. Menurut Donald Butler
(1957) “Filsafat memberikan arah dan metodologi terhadap praktik pendidikan, sedangkan
praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan-pertimbangan filofofis”.
Secara rinci filsafat pendidikan berfungsi:
a. Menentukan arah akan kemana siswa harus dibawa (Tujuan)
b.Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai hasil pendidikan yang harus dicapai
c. Menentukan isi yang akurat yang harus dipelajari oleh para siswa
d. Menentukan cara dan proses untuk mencapai tujuan
e. Memungkinkan untuk menilai hasil yang telah dicapai secara akurat
Landasan Sosial
Budaya Kurikulum perlu memperhatikan aspek sosial budaya, sosial ekonomi, sosial politik,
agama dan juga aspek lainnya yang hidup dan berkembang dalam masyarakat serta
kebutuhan masyarakat dan daerah setempat, dan tidak lupa memberikan peluang kepada guru
untuk menyesuaikan kurikulum terhadap keadaan sosial budaya masyarakat dan daerah
setempat. Kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Dengan pendidikan
diharapkan muncul masyarakat-masyarakat yang tidak asing dengan masyarakat. Dengan
pendidikan juga diharapkan lahir manusiamanusia yang bermutu, mengerti, dan mampu
membangun masyarakat. Oleh sebab itu tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus
disesuaikan dengan kondisi, karakteristik, kekayaan dan juga perkembangan masyarakat.
Landasan Psikologis / Pedagogis Dalam proses pendidikan yang terjadi adalah proses
interaksi antar individu. Manusia itu berbeda dengan makhluk lainnya dikarenakan kondisi
psikologisnya. Kondisi psikologis sebenarnya merupakan karakter psiko-fisik seseorang
sebagai individu yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku interaksi dengan
lingkungannya. Dalam pengembangan kurikulum, minimal ada dua landasan psikologi yang

3
mempengaruhinya, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Kurikulum perlu
memperhatikan aspek psikologis anak didik, kematangan, pengalaman belajar, minat dan
juga kebutuhan anak, serta memperhatikan aspek teknologi pendidikan, dan teori belajar, dan
tidak lupa memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan kurikulum sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan anak didiknya. Landasan Hukum Kurikulum perlu memiliki
dasar hukum yang kuat sehingga dapat menjadi pedoman pendidikan yang relatif kuat dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum memiliki dasar hukum yang kuat sehingga
dapat menjadi pedoman pendidikan yang relatif kuat untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Oleh sebab itu, pengaturan tentang kurikulum dalam UU Sisdiknas dan penetapan
kurikulum dengan SK Mendiknas menjadi sangat diperlukan, agar lulusan dari suatu lembaga
pendidikan diakui keabsahannya.
Landasan IPTEKS

IPTEK adalah dua bidang kajian ilmu yang saling melengkapi satu sama lain dan saling
menyempurnakan. Orang bijak sering mengatakan bahwa “ilmu bukan sekedar untuk ilmu”,
ilmu pengetahuan diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada kehidupan lain yang
lebih luas dan praktis, antara lainnya disebut teknologi. Menurut Iskandar Alisyahbana
“Teknologi ialah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kehidupan manusia dengan
bantuan alat dan akal (hardware dan software), sehingga sekan-akan memperpanjang,
memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindera, dan otak manusia”
(1980). IPTEK berkembang dengan pesat, kurikulum yang dikembangkan haruslah peka dan
mampu beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi. Misalnya, dalam menentukan isi
kurikulum harus relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi,
bahkan idealnya dari pengembangan kurikulum yang dilakukan harus mampu melahirkan
ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Dengan demikian landasan IPTEK memiliki dua sisi
yang sama-sama penting, yaitu: pertama sebagai masukan (raw-input) bagi kebijakan dalam
menentukan isi kurikulum, dan kedua untuk melahirkan perkembangan IPTEK yang lebih
maju (produk). Kurikulum harus mendasarkan diri pada perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dan memberikan peluang kepada guru untuk menyesuaikan kurikulum
terhadap perkembangan IPTEKS.

Landasan psikologis

4
Dalam pengembangan kurikulum ialah suatu landasan dalam proses pendidikan yang
membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala yang
berkaitan dengan aspek kurikulum pribadi manusia serta tahapan usia perkembangan tertentu
untuk mengenali dan menyikapi anak didik.
Implikasi bagi semua elemen diatas yaitu ketika mau megadakan pengembangan kurikulum
pembuat kebijakan harus memahami peserta didik, harus sesuai dengan karakteristik peserta
didik, baik penyesuaian dari segi kemampuan yang harus dicapai, materi atau bahan yang
harus disampaikan, proses penyampaian atau pembelajarannya, dan penyesuaian dari segi
evaluasi pembelajaran. Sedangkan tenaga pendidik menempatkan dirinya terhadap
perkembangan dengan memberikan metode atau cara pengajaran yang sesuai dengan tahap
atau fase perkembangan individu yang akan di didiknya.
Contoh implikasinya
Ketika seorang guru mengajar TK maka Strategi dan metode belajar mengajar yang
digunakan harus berbeda dengan ketika mengajar anak SMA, biasanya strategi dan metode
untuk anak TK yaitu belajar sambil bermain

Landasan Empiris
Landasan empiris, landasan yang memberikan arahan dan gambaran tentang kondisi
pendidikan dan tantangan masa depan terhadap dunia pendidikan, sedangkan landasan teoritis
memberikan dasar-dasar teori pengembangan dengan menetapkan standar nasional sebagai
kualitas minimal yang harus dikusai warga negara berdasarkan jenjang pendidikan
(Kemendikbud, 2013).

Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan
beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman
disintegrasi bangsa masih tetap ada.Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia
Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk
memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi
sebagai satu entitas bangsa Indonesia.
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara
negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih adanya
potensi rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan pemanasan global merupakan
tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang.
Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi

5
muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan
pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus
ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student Assessment),studi yang
memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia
baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada
rangking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori,
analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan
(4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi
kurikulum, yaitu tidak membebani peserta didik dengan konten namun mengutamakan pada
aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperan serta dalam
membangun negaranya pada abad 21

LandasanYuridis

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-
undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor  22 tahun 2006 tentang Standar Isi.Lebih
lanjut, pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Pendidikan
Menengah Nasional (RJPMN). Landasan yuridis pengembangan Kurikulum 2013 lainnya
adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter,
Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.

6
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kurikulum memiliki peran yang sangat vital dalam suatu lembaga pendidikan. Karena
peranan kurikulum yang sangat menentukan ini, maka ketika kita akan mengembangkannya
(merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi) haruslah berdasarkan pada sejumlah landasan
yang kuat dan juga tepat. Terdapat empat pokok landasan utama dan bersifat umum yang
berlaku dalam setiap pengembangan sebuah kurikulum, yaitu: landasan filosofi, psikologis,
sosiologis dan juga landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Penerapan setiap
landasan pengembangan kurikulum, tidak hanya dilakukan saat kurikulum tersebut dirancang
atau dibuat, tapi yang lebih penting adalah penerapannya pada pelaksanaan kurikulum yaitu
pada setiap pembelajaran. Penerapan pada setiap pembelajaran adalah setiap guru ketika
melaksanakan proses pembelajaran harus mampu menjiwai makna dan juga fungsi masing-
masing landasan terhadap setiap mata pelajaran yang diajarkannya kepada para siswa.

SARAN
Salah satu unsur utama penentu kemajuan dan kualitas pendidikan adalah tenaga
pendidik dan kependidikan. Sebagai salah satu sumber utama, kompetensi pendidik
senantiasa perlu untuk selalu ditingkatkan sehingga benar-benar terbentuk tenaga pendidik
yang profesional, yakni tenaga pendidik yang menguasai empat kompetensi utama
(pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian). Unsur lain yang turut mempengaruhi
perkembangan nilai kehidupan berbangsa adalah pembentukan nilai karakter anak bangsa
yang mampu mencerminkan karakter dan budaya bangsa. Bangsa yang besar tidak hanya
berdasarkan pada kemajuan IPTEK, tetapi juga bangsa yang memiliki karakter dan budaya
yang baik.

7
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, D., M & Sole, F., B. (2018). E-Learning Moodle, Media Pembelajaran Fisika
Abad 21. Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: eSaintika, 1(2), 57-65
2004. Implementasi Kurikulum 2004; Panduan Pembelajaran KBK. Bandung : P.T. Remaja
Rosdakarya
, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah, Jakarta : Depdiknas

Anda mungkin juga menyukai